• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan Hasil Penelitian

4.1.3 Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dalam skripsi ini maka ada permasalahan yang akan dijawab melalui hasil wawancara serta data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian yaitu di Kecamatan Medan Selayang Kota Medan. Adapun permasalahan yang ingin dijawab dalam skripsi ini adalah tentang Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) dalam penanggulangan kemiskinan di Medan. dari segi pemahaman informan terhadap Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Selayang bahwasanya pemahaman informan sudah cukup baik serta masyarakat yang menerima bantuan PKH sudah menguasai tentang PKH di kecamatan Medan selayang dibuktikan dari penjelasan Koordinator Pelaksana Program Keluarga Harapan yang menyatakan bahwa masyarakat ketika diberikan sebuah arahan setiap kegiatan yang berhungan dengan PKH para KPM mau melaksanakan salah satunya gotong royong,wirit bagi agama muslim dan yang berhubungan dengan keagamaan KPM mau melaskanakannya.

Selain pemahaman dari informan peneliti juga menganalisis sesuai dengan temuan penelitian dilapangan bahwa Implementasi PKH di Kecamatan Medan Selayangdilihat dari standar dan sasaran kebijakan sudah cukup baik, namun

dalam pelaksanaannya seperti yang sudah dibahas di bagian sebelumnya bahwasanya tujuan PKH ini untuk memutus mata rantai kemiskinan itu belum mampu terealisasi, dimana mayarakat yang mendapatkan bantuan PKH ini melakukan kewajban mereka karena takut akan pemotongan bantuan yang akan dilakukan apabila mereka tidak menjalankan kewajibannya tersebut. Untuk penetapan sasaran peserta PKH sudah cukup tepat sasaran, dimana menurut wawancara dengan koordinator PPKH, yang menerima bantuan PKH di Kecamatan Medan Selayangini memang masyarakat yang tidak mampu, namun masih ada masyarakat yang kondisi ekonominya sama masih belum mendapatkan bantuan PKH ini.

Masyarakat yang belum mendapatkan bantuan PKH ini dikarenakan pemilihan dan penetapan peserta Program Keluarga Harapan, dimana pada tahap ini dilakukan dengan survey terhadap calon peserta PKH yang dilakukan oleh BPS daerah, setelah BPS mendapatkan hasil dari survey tersebut lalu BPS daerah memberikan data tersebut ke BPS pusat untuk bersama – sama dengan kementerian sosial melalui tenaga ahli mereka dalam menetapkan siapa saja yang termasuk didalam peserta PKH di daerah,awalnya peserta PKH ini dipilih berdasarkan data dari BPS yang melakukan suvey penduduk setiap lima tahun sekali sehingga menyebabkan masyarakat masih banyak tergolong rumah tangga yang sangat miskin tetapi belum mendapatkan bantuan PKH.

Tabel2.Indeks dan Komponen Bantuan Peserta PKH Kecamatan Medan Selayang

No Komponen Bantuan Indeks Bantuan (Rp)

1 KPM Reguler 1.890.000

2 KPM Lanjut usia 2.000.000

3 KPM penyandang disabilitas 2.000.000 4 KPM Di Papua Dan Papua Barat 2.000.000

Sumber : Dari pendamping PKH Medan Selayang melalui wawancara

Selain dari proses tahapan dan kesesuaian besar bantuan PKH, peneliti juga melihat dampak dan manfaat dari program ini bagi peserta PKH di kelurahan ini.

Program Keluarga Harapan ini bertujuan untuk membantu mengurangi kemiskinan, dimana untuk jangka pendek bantuan PKH ini diarahkan untukmembantu mengurangi beban pengeluaran KPM sedangkan untuk jangka panjang diharapkan progam ini dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, dengan mensyaratkan keluarga penerima untuk menyekolahkan anakanya, melakukan imunisasi balita, memeriksakan kandungan ibu hamil dan perbaikan gizi, hal ini sebagaimana yang tertera dalam buku pedoman PKH. selain itu Pelaksanaan PKH di Kelurahan Indra Kasih ini dijalankan oleh beberapa pihak, diantaranya adalah PPKH Kota Medan, Koordinator KecamatanMedan Selayang serta Pendamping yang bertugas di Kecamatan Medan Selayang.

Pendamping diKecamatan Medan Selayang terdiri dari 6 pendamping mendampingi tiap 810 KPM yang tersebar dibebarapa lingkungan. Pemilihan untuk pendamping PKH ini tidak sembarangan, kerena mereka dipilih

berdasarkan rekrutmen yang ketat dimana ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh para pendamping tersebut, diantaranya seleksi berkas, seleksi tertulis dan seleksi lisan. Dan setelah mereka terpilih, pendamping ini bekerja sesuai dengan penempatan yang telah ditetapkan oleh PPKH pusat yaitu Kementrian Sosial.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pendamping PKH ini bukanlah sekedar pendamping biasa, mereka berperan penting terhadap keberhasilan dari program ini untuk di tiap kelurahan. Dalam menjalankan pendampingan yang dilakukan tentunya membutuhkan komunikasi antar organisasi dalam rangka pelakanaan PKH di kecamatan Medan Selayang sudah berjalan dengan baik.

Komunikasi yang dilakukan salah satu contohnya dalam melaksanakan PKH di kecamatan Medan Selayang beberapa rapat kordinasi yang dilakukan di tingkat kecamatan, dimana koordinator kecamatan yang menjadi pimpinan rapat dan dihadiri oleh para pendamping yang ada di kecamatan tersebut, untuk membahas apa saja yang menjadi permasalahan dalam pelaksanaan PKH di lapangan, selanjutnya hasil rapat yang telah didapatkan oleh koordinator kecamatan dan pendamping PKH di lapangan akan dikirim oleh PPKH tingkat kota dan akan ditindak lanjuti oleh koordinator kota beserta ketua PKH tingkat kota untuk dikirim kepusat, hal ini sejalan dengan datayang peneliti dapatkan ketika melakukan wawancara di lapangan.

Dilihat dari alur tanggung jawab yang telah dipaparkan diatas dapat terlihat bahwa gambaran dari komunikasi antar organisasi yang terlibat untuk program ini sudah berjalan dengan baik. Para pelaksana ini selalu aktif dalam menampaikan informasi dan hubungan kerjasama dai tiap-tiap unit ini sudah terjalin dengan

efektif.Hal terakhir yang perlu diperhatikan dalam menilai kinerja implementasi kebijakan adalah sejauh mana lingkungan eksternal turut mendorong keberhasilan kebijakan publik. Berkaitan dengan kondisi sosial yang ada di Kecamatan Medan Selayang masyarakat dari penerima PKH ini untuk ibu rumah tangga kebanyakan sebagai cuci pakaian kerumah masyarakat yang lebuih sejahtera, dengan penghasilan perbulanya sekitar Rp 700.000 dan suami rata-rata mempunyai pekerjaan sebagai buruh kasar, kuli bangunan yang hanya sebagai pekerja serabutan yang terkadang pendapatan RP. 600.000 dan kebutuhan pokok mereka melebihi pendapatan yang diterima.

Selain itu kondisi rumah yang tidak layak untuk dihuni selain sangat sempit,keadaan rumah juga ditempati oleh 4-6 orang dalam satu rumah. Namun dengan adanya PKH di kelurahan ini masyarakat yang menerima sangat terasa terbantu, karena jika hanya mengandalkan pengahasilan yang di dapat hanya dari botot serta pekerjaan rumah tangga para ibu-ibu perserta PKH tidak dapat menyekolahkan anaknya sampai pada tingkat SMA, maka dari ituuntuk di kecamatan Medan Selayang sangat bersyukur dan sangat terbantu dengan adanya bantuan PKH ini. akan tetapi banyak juga masalah yang timbul dalam pelaksanaan PKH ini yaitu berdasarkan data terakhir persentase masyarakat yang tergolong miskin di kecamatan Medan Selayang ini tidak semuanya yang terdaftar menjadi peserta dari Program Keluarga Harapan (PKH).

Timbulnya kecemburuan sosial yang dirasakan oleh masyarakat miskin yang ada di kelurahan ini karena mereka tidak mendapatkan bantuan atau perhatian yang sama yang diberikan pemerintah terhadap mereka dikarenakan

mereka menganggap bahwa posisi ekonomi mereka sama dengan para peserta yang mendapatkan bantuan PKH.Permasalahan yang ke dua yaitu para peserta PKH masih ada yang tidak menjalankan komitmen mereka dengan baik, dengan masih adanya yang tidak hadir kesekolah ataupun posyandu ketika ada jadwal pemeriksaan anak-anak dari mereka.Permasalahan yang ke tiga berasal dari pemerintah itu sendiri, dimana masih sering telatnya jadwal pencairan dana PKH ini, itu yang menyebabkan masyarakat kesal terhadap pemerintah karena pada saat-saat itulah mereka dapat melunasi uang sekolah atau kebutuhan-kebutuhan keluarga mereka, selain itu perubahhan kebijakan dengan menggunakan ATM dalam penarikan dana PKH masih banyak membingungkan para anggota PKH yang mana tingkat pendidikan mereka rata-rata SMP dan sulit untuk menggunakan ATM.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menemukan implementasi kebijakan program keluarga harapan (PKH) di Kecamatan Medan Selayang telah berjalan dengan baik. seluruh rangkaian atau proses kegiatan mulai dari sosialisasi awal, refleksi kemiskinan, pelaksanaan program, monitoring program semuanya berjalan dengan baik.

Dalam melaksanakan penelitian di Kecamatan Medan Selayang peneliti dapat menyatakan bahwa pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) diKecamatan Medan Selayang untuk merubah pola pikir masyarakat desa, yang semula mereka tidak begitu memperhatikan kesehatan dan pendidikan anak, dengan adanya Program Keluarga Harapan (PKH) keluarga penerima manfaat sudah mulai aktif dan mulai sadar akan pentingnya pendidikan dan kesehatan bagi anak-anak mereka guna menatap masa depan yang lebih baik.

Keberhasilan Program Keluarga Harapan (PKH) sangat didukung oleh efektifitas organisasi pelaksana dalam memberi pembelajaran, pendampingan, kemandirian, bagi masyarakat miskin.Secara lengkap kesimpulan dari penelitian dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut:

5.1.1 Tujuan dan sasaran Program Keluarga Harapan (PKH) di kecamatan Medan Selayang dapat dinyatakan telah tepat sasaran dan tujuan dari pelaksanaan PKH telah tercapai dengan baik mulai dari mekanisme dan prosedur, kesesuaian jumlah bantuan yang diterima oleh peserta telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan pedoman umum pelaksanaan

PKH, begitu juga dengan manfaat dana PKH yang sudah meringankan beban peserta PKH baik dibidang pendidikan maupun kesehatan serta kesejahteraaan sosial. akan tetapi masih banyak masyarakat di kecamatan Medan selayang yang memiliki kondisi yang sama dengan KPM tidak mendapatkan bantuan PKH.

5.1.2 Sumberdaya dalam pelaksanaan PKH di kecamatan Medan selayang sudah sangat baik dalam menjalankan tugasnya, selain itu mereka juga mendapatkan pelatihan langsung dari Kementerian Sosial RI, terkait pelaksanaan PKH.

5.1.3 Komunikasi antar organisasi dalam pelaksanaan PKH sudah berjalan dengan baik dan lancar ini dapat dilihat dengan adanya pembagian struktur organisasi dan pembagian tugas yang cukup baik dan memiliki pertemuan secara formal yang dilakukan sekali dalam waktu satu bulan.

5.1.4 Karakteristik agen pelaksana atau pendamping KPM benar-benar memberdayakan diri mereka sendiri sebagai obyek dan pelaksanan pembangunan serta memberikan motivasi kepada KPM.

5.1.5 Kondisi Sosial Ekonomi di kecamatan Medan selayang banyak masyarakat atau KPM memiliki kondisi sosial atau ekonomi yang memprihatikan,di sebabkan tingkat pendidikan,skill, kesadaran masyarakat atas pendidikan dan kesehatan masih rendah. akan tetapi dengan adanya PKH ini KPM telah melaksanakan sesuai kewajiban dari PKH salah satu kewajibannya KPM mempunyai balita dan anak usia sekolah berkewajiban untuk periksakan setiap 2 (dua) minggu ke posyandu atau puskesmas, dan bagi

KPM yang mempunyai anak usia sekolah berkewajiban untuk di daftarkan dan disekolahkan.

5.2 Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sehubungan dengan Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) didi Kecamatan Medan Selayang peneliti akan memberikan beberapa masukan, yaitu :

5.2.1 PKH Kecamatan Medan Selayang telah tepat sasaran dan tujuan nya akan tetapi perlu nya pendataan ulang oleh BPS untuk penambahan kuota penerima PKH karensa masih banyak Kecamatan Medan Selayang termasuk rumah tangga sangat miskin atau memiliki kondisi yang sama dengan KPM.

5.2.2 Dalam pelaksanaan PKH di Kecamatan Medan Selayang sudah cukup baik namun lebih baik lagi jika penambahan pendamping dilakukan, agar dapat membantu PKH agar lebih maksimal.

5.2.3 Diharapkan kepada peserta PKH yang mendapatkan bantuan PKH di Kecamatan Medan Selayang harus menggunakan dana tersebut dengan sebaik-baiknya jangan malah disia-siakan dan digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang dapat merugikan para peserta sendiri, terlebih lebih seharusnya dana yang mereka dapatkan dipergunakan untuk kebutuhan pendidikan dan kesehatan agar cita-cita dan tujuan PKH yang dapat.

DAFTAR PUSTAKA SUMBER BUKU

Agustino. 2008.Dasar-dasar Kebiajakan Publik.Alfabeta. Bandung

Ainur Rohman, Ahmad & dkk. 2010.Reformasi Pelayanan Publik. Averroes Press. Malang

.

Anderson, James E. 1984.Public Policy Making. Holt, Rinehart and WistonNewYork

Fadillah, 2003, Paradigma Kritis Dalam Studi Kebijakan Publik, Surabya:Pustaka Pelajar

Hasni. 2011. Efektivitas Penyaluran dan Monitoring Pinjaman Bergulir Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Palembang. Palembang: Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya.

Hesel dan Tangkilisan, 2003, Kebijakan Publik Yang Membumi, Yogyakarta:

Lukman Offset

Indiahono, Dwiyanto. 2009. KebijakanPublikBerbasis Dynamic Policy Analysis.

GavaMedia.Yogyakarta

Mukhtar dan Sajogyo, 2000, Masalah Penanggulangan Kemiskinan, Jakarta : Puspa Swara, Anggota IKAPIPedoman umum program keluarga harapan (PKH).2017

Sjafari, Agus, 2014, Kemiskinan Dan Pemberdayaan Kelompok, Yogyakarta : Graha Ilmu

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D. Bandung : Alfabeta

Winarno, Budi. 2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Media Pressindo.

Yogyakarta.

Zainal, said, 2004, Kebijakan Publik, Jakarta : Yayasan Pancur Siwah

JURNAL

Abun, Mawardi. 2009. Peran Institusi Lokal Dalam Menanggulangi Kemiskinan Perkotaan. Malang: Vol 10 No 1 Thn 2009

Bambang dan umbu. 2017. Kinerja Pendidikan Dasar Dalam Implementasi Program Pendidikan Untuk Semua. Universitas Kristen Satya Vol 4 No 1 2017

Dyah, Saptanti. 2013. Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan Dalam Penanggulangan Kemiskinan. Semarang: Riptek vol 7 no 2 Thn 2013

Hendri, Isnaini. 2014. Evaluasi Pelaksanaan Program Keluarga (PKH) pada bidang pendidikan. Medan : Vol.2 No.2 Thn 2014

SUMBER LAINNYA

Kabinet Indonesia Bersatu II ,2011, Program Penanggulangan Kemiskinan Kabinet Indonesia Bersatu II, Jakarta : Kementerian Komunikasi Dan Informatika RI Direktorat Jenderal Informasi Dan Komunikasi Dan Republik

https://medankota.bps.go.id/dynamictable/2018/01/23/38/penduduk-miskin-kota-medan-2010-2017.html (diakses pada sabtu , 17 maret 2018 pukul 13.36) http://eperencanaan.pemkomedan.go.id/eperencanaan/web/index.php?r=dashboar d%2Fusulan-semua&sort=Jenis_Usulan&page=10&dp-1-sort=Kd_Kec (diakses pada sabtu , 17 maret 2018 pukul 13.36)

Dokumen terkait