BAB II. LANDASAN TEORITIS
A. Tinjauan Pustaka
3. Pengertian Komunikasi dan Ilmu Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006).
Universitas Sumatera Utara
dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi, komunikasi adalah "suatu proses da dengan lingkungan dan orang lain".Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti inioleh Komala, Lukiati (2009) dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi disebut komunikasi nonverbal. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok, ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi dilakukan manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi. Sebagai makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi ini terus menerus terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun sosial, karena proses komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang kosong. Pelaku proses komunikasi adalah manusia yang selalu bergerak dinamis. Komunikasi menjadi penting karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui komunikasi seseorang menyampaikan apa yang ada dalam benak pikirannya dan
perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa terasing atau terisolasi dari lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, komunikasi
itu penting, sebagaimana diposkan pada
komunikasi penting karena komunikasi merupakan basic instinct dari setiap makhluk hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap manusia pun tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa membeda-bedakan bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena pada dasarnya berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan baik dan benar, serta dalam keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa sentimen dan perasaan negatif, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.
Selain penjelasan di atas, masih banyak lagi defenisi lain mengenai
komunikasi seperti dituliskan pada
Hovland, Janis & Kelley (1953) yang menuliskan bahwa komunikasi adalah sebagai mana adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Seterusnya, dituliskan Berelson dan Stainer (1964) menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan
Universitas Sumatera Utara
komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.Barnlund (1964) menyatakan bahwa komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. Ruesch (1957) menyebutkan bahwa komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan, sedangkan Weaver (1949) menyatakan bahwa komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya. Sementara itu, Harold Lasswell dalam bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?. Paradigma Lasswell ini menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu komunikator (siapa yang mengatakan), pesan (mengatakan apa), media (melalui saluran/ channel/media apa), komunikan (kepada siapa), dan efek (dengan dampak/efek apa).Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.
Selanjutnya fungsi komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy dalam
(to educated), (iii) menghibur (to entertain), dan (iv) mempengaruhi (to influence). Sementara Onong Uchjana Effendi juga menyatakan bahwa tujuan komunikasi adalah sebagai berikut: (i) Social Change / Social Participation (Perubahan Sosial dan partisipasi social), (ii) Attitude Change (Perubahan Sikap), (iii) Opinion Change (Perubahan pendapat), dan (iv) Behaviour Change (Perubahan Perilaku).
Sementara itu, berdasarkan komunikasi secara primer, yaitu proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal (bahasa), dan pesan nonverbal. (ii) Proses komunikasi secara sekunder, yaitu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam komunikasi karena komunikan sebagai sarana berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, fax, radio, majalah, dan lain-lain merupakan media yang sering digunakan dalan komunikasi.
Seterusnya untuk pengertian ilmu komunikasi, secara umum didefenisikan
dalam
melalui suatu penelitian tentang sistem, proses dan pengaruhnya yang dapat
Universitas Sumatera Utara digeneralisasikan. Ilmu komunikasi dapat juga dikatakan sebagai ilmu mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataanyakepada manusia lain. Sebagai suatu disiplin ilmu, ilmu komunikasi memiliki objek kajian yaitu, usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia lain
Sedangkan menurut Berger dan Chaffe sebagaimana ditulis dal
serta dalam
dikatakan bahwa ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang. Berdasarkan definisi ilmu komunikasi tersebut, terdapat 3 pokok pikiran :
a. Objek pengamatan yang jadi focus perhatian dalam ilmu komunikasi adalah produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang dalam konteks kehidupan manusia.
b. Ilmu komunikasi bersifat ilmiah-empiris (scientific) dalam arti pokok-pokok pikiran dalam ilmu komunikasi (dalam bentuk teori-teori) harus berlaku umum.
c. Ilmu komunikasi bertujuan menjelaskan fenomena social yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang.
Sementara itu, menurut Carl I. Hovland Ilmu Komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi
serta pembentukan pendapat dan sikap