• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi dokumentasi tentang kecenderungan penelitian mahasiswa departemen ilmu komunikasi fakultas ilmu social dan ilmu politik Universitas Sumatra Utara 2010 - 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Studi dokumentasi tentang kecenderungan penelitian mahasiswa departemen ilmu komunikasi fakultas ilmu social dan ilmu politik Universitas Sumatra Utara 2010 - 2013"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1a. Lay Out Pengumpulan Data Untuk Ruang Lingkup Ilmu

Komunikasi

No. Resp.

No. Stb

Ruang Lingkup Ilmu Komunikasi

Metode Bidang Bentuk

J HM P KS KM KPr KPo KI KA KPe KL KT KPr KK KMa KMe

1

2

3

4

5

6

7

dst

N

Total

(2)

No. Resp. No. Stb Jenis Penelitian

Tujuan Strategi Jenis Data

E D Ko Ka S SK Do Ln Ku Kl

1

2

3

4

5

6

7

dst

N

(3)

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Data ruang lingkup Ilmu Komunikasi yang diteliti dan jenis penelitian yang digunakan oleh mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU untuk skripsinya tahun 2010-2013

TAHUN

Lingkup Ilmu Komunikasi Jenis Penelitian

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)

2011 KPr L KS Ka S Ku

2012 KK L KS Ka S Ku

2012 KMa J KS D L Kl

2013 KK L KM Ka SK Kl

2013 KK L KM Ka SK Ku

2013 KMe HM KPe D S Kl

2013 KK L KPr Ka S Ku

2013 KK L KM D SK Kl

2013 KK L KM D SK Ku

2014 KK L KPr Ka S Ku

2010 KK L KPe Ka S Ku

2010 KMa J KPe Ka S Ku

(25)

Universitas Sumatera Utara

DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Jl. Dr. A. Sofyan No. 1 Kampus USU Medan Telp. (061) 8217168

LEMBARAN CATATAN BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : IRENE FARA LUBIS

NIM : 100904117 Pembimbing :

Catatan : Minimal pertemuan 6 (enam) kali untuk setiap pembimbing.

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

Drs.Hendra Harahap,M.Si Nip.196710021994031002

NO TANGGAL PERTEMUAN PEMBAHASAN

1 15 Februari 2014 Penyerahan Proposal

2 21 April 2014 Seminar Proposal

3 2 Mei 2014 Penyerahan Bab I

7 27 Juni 2014 ACC Sampel dab Penyerahan

Bab IV dan Bab V

(26)

BIODATA PENELITI

Data Pribadi

Nama : IRENE FARA LUBIS

Nama Panggilan : INE

Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 07 SEPTEMBER 1992

Alamat : Jl. INTERTIB No.26

Jenis Kelamin : PEREMPUAN

Status : Belum Menikah

Agama : Islam

Hobi : OLAHRAGA.

Nama Orang Tua

Ayah : Prof . Ir . H . ZULKARNAIN LUBIS MS , Phd

Ibu : Dra . JHENNY RIO RITA SRG

Riwayat Pendidikan

SD HARAPAN 1 MEDAN Tahun 1998/2000

SMP Negeri 12 Medan Tahun 2004

SMA HARAPAN 1 Medan Tahun 2007

(27)

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

Ainul Huda Afandi. 2013. MEMILIH JUDUL & JENIS PENELITIAN

PENDIDIK

Anonim. 2006. PENGERTIAN ILMU –

ILMU KOMUNIKASI

Anonim. 2006. DEFINISI

KOMUNIKASI

Anonim. 2008. FUNGSI DAN TUJUAN KOMUNIKASI

Anonim. 20

penelitian.html

Anonim. 2008. PENGERTIAN KOMUNIKASI.

Anonim.2011. DEFINISI ILMU KOMUNIKASI DAN OBJEK KAJIANNYA.

(28)

Anonim. 2012. RUANG LINGKUP ILMU KOMUNIKASI.

Anonim. 2012. ARTI PENTING KOMUNIKASI.

Anonim. 20

Anonim. 2013. PENGERTIAN ILMU

KOMUNIKASI

Anonim 201

Anonim. 2013. KLASIFIKASI KOMUNIKASI.

Anonim. 2013. PERKEMBANGAN DAN DEFINISI ILMU KOMUNIKASI

DAN HUMAS (PUBLIC RELATIONS)

(29)

Universitas Sumatera Utara

Anonim. 2014. PENGELOMPOKAN DAN PERKEMBANGAN ILMU

KOMUNIKASI. Gudang Ilmu.

Anonim. PENGERTIAN, JENIS DAN LANGKAH – LANGKAH METODE

PENELITIAN

Anonim.METODE PENELITIAN KUALITATIF: GROUNDED

THEORY APPROACH

Anonim

Anonim.PENELITIAN KUALITATIF (METODE PENGUMPULAN DATA).

Arif Budi Prasetya. BIDANG-BIDANG KAJIANDALAM ILMU

KOMUNIKAS

dalam Organisasi.

(30)

Bent Flyvbjerg. 2006. "FIVE MISUNDERSTANDINGS ABOUT

CASE-STUDY RESEARCH," Qualitative Inquiry, vol. 12, no. 2, April 2006, pp.

219-245. arxiv.org/pdf/1304.1186

Cholid Narbuko & Abu Achmadi. 2005. METODOLOGI PENELITIAN. Jakarta:

Bumi Aksara.

Farid Hamid dan A. Rachman. BUKU PADUAN

SKRIPSI

Hafied Cangara, Tuti Bahfiarti, Murniati Muchtar, Andi Alimuddin Unde .

2013. ANALISIS KECENDERUNGAN TEMA DAN METODE RISET

SKRIPSI SARJANA (S1) DAN TESIS MAGISTER (S2) PROGRAM STUDI

ILMU KOMUNIKASI, FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2007 – 2011. Universitas Hasanuddin.

Komala, Lukiati. 2009. ILMU KOMUNIKASI: PERSPEKTIF, PROSES, DAN

KONTEKS. Bandung: Widya Padjadjaran dalam

Ibnu Siswanto dan Yoga Guntur Sampurno. 2012. FAKTOR-FAKTOR

PENGHAMBAT PENYELESAIAN TUGAS AKHIR SKRIPSI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FT UNY. Universitas negeri Yogyakarta. Yogyakarta.

(31)

Universitas Sumatera Utara

Moh.Nazir. 1988. METODE PENELITIAN. Jakarta Timur: Ghalia Indonesia.

Moleong, Lexy J. 2001. METODOLOGI PENELITIAN KUALITATIF.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Rahel Fitriani Purba. 2012. MINAT MAHASISWA TENTANG PENELITIAN

DI BIDANG KOMUNIKASI (STUDI DOKUMENTASI PADA JUDUL

SKRIPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI FISIP USU TAHUN AJARAN

2010/2011). Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Sumatera Utara. Medan.

Rizky Rizkapuri. 2007. STUDI TENTANG KECENDERUNGAN PEMILIHAN

JENIS PENELITIAN SKRIPSI MAHASISWA PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN SENI RUPA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FKIP UNS SURAKARTA. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sebelas Maret. Surakarta

Ronny Kountur. 2004. METODE PENELITIAN: UNTUK PENULISAN

SKRIPSI DAN TESIS. PPM. Perpustakaan Universitas Paramadina.

Ruben Brent D dan Lea P Stewart. 2006. COMMUNICATION AND HUMAN

BEHAVIOR. United States: Allyn and Bacon dalam

(32)

Singarimbun, M. dan Sofian Effendi. 1998. Metode Penelitian Survai. LP3ES.

Jakarta.

Sugiyono.2004. METODE PENELITIAN ADMINISTRASI. Alfabeta. Bandung

Sulipan. PENGEMBANGAN PROFESI GURU, KEPALA SEKOLAH DAN

PENGAWAS SEKOLAH

Supardi. 2011. ANALISIS KESALAHAN PENULISAN SKRIPSI

MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH IAIN MATARAM. Fakultas Tarbiyah IAIN. Mataram.

Wahyu Choiri. METODOLOGI PENELITIAN KOMUNIKASI.

Wikipedia

Wikipedia

Jumat, November

Zikmund, Babin, Cars, and Griffin. 2013. Business Research Methods. South –

Western Cengage Learning. Mason.

Zulkarnain Lubis. 2010. Penggunaan Statistika Dalam Penelitian Sosial. Perdana

(33)

Universitas Sumatera Utara

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Sumatera Utara, khususnya di

Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan waktu

pelaksanaannya adalah enam bulan, mulai sejak disetujuinya proposal skripsi

sampai dengan disetujuinya skripsi, yaitu sejak April 2014 sampai dengan

Agustus 2014.

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka

penelitian yang lakukan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan

pendekatan dokumenter yaitu dengan memanfaatkan dokumentasi berupa skripsi

mahasiswa yang ada di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.Melalui pendekatan dokumenter

tersebut, peneliti mencoba mendeskripsikan secara lengkap, obyektif dan

menyeluruh mengenai obyek penelitian. Metode deskriptif adalah suatu metode

dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu

sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa (Nazir, 1988) sedang menurut

Cholid Narbuko dan Abu Achmadi (2005), penelitian deskriptif yaitu penelitian

yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang

berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan

menginterpretasi.

(34)

C. Sumber Data

Penelitian ini dilakukan berupa studi dokumenter dengan menggunakan

dokumen sesuai dengan tujuan penelitian.Dokumen sudah lama digunakan dalam

penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber

data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan meramalkan

(Moleong, 2001).Dokumen merupakan jenis sumber data tertulis yang

berhubungan dengan peristiwa atau aktivitas tertentu. Dokumen yang digunakan

adalah data yang terdapat di Departemen Ilmu Komukasi, Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik berupa katalog skripsi mahasiswa, berupa daftar skripsi

mahasiswa.

Dalam penelitian ini, skripsi mahasiswa yang akan dijadikan sebagai

sumber data adalah seluruh skripsi mahasiswa yang lulus pada tahun 2010 sampai

dengan tahun 2013.

D. Defenisi Operasional dan Teknik Analisis Data

Sesuai dengan tinjauan pustakan dan kerangka konseptual yang dibuat pada

bab sebelumnya, maka penelitian ini dianalisis dengan mengelompokkan skripsi

mahasiswa berdasarkan ruang lingkup Ilmu Komunikasi yang diteliti dan berdasarkan

(35)

Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Kategori yang digunakan untuk mengklasifikasi skripsi

mahasiswa

Kategori Indikator Defenisi Operasional

Ruang Lingkup Ilmu

Komunikasi

Metoda Jurnalistik Skripsi mahasiswa mengenai aktivitas jurnalistik yang mencakup kegiatan menghimpun berita, mencari fakta dan melaporkan peristiwa melalui

pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan dipublikasikan di media massa

Hubungan Masyarakat

Skripsi mahasiswa mengenai pengelolaan penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakatyang bertujuan untuk membujuk masyarakat, investor, mitra, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempertahankan sudut pandang tertentu tentang hal itu, kepemimpinannya, produk, atau keputusan politik

(36)

tertentu yang bertujuan untuk menunjang upaya pemasaran yang memerlukan pembiayaan.

Lainnya Skripsi mahasiswa di luar

jurnalistik, hubungan masyarakat, ataupun periklanan, seperti mengenai karya sastra, cerita filem, sinema elektronik (sinetron), dan lain-lain

Bidang Komunikasi Sosial

Skripsi mahasiswa mengenai kegiatan yang bergerak pada ranah sosial yaitu berupa interaksi sosial dimana seseorang atau sesuatu lembaga menyampaikan amanat kepada pihak lain agar pihak lain itu dapat menangkap maksud yang dikehendaki penyampainnya baik secara verbal maupun nonverbal. Komunikasi

Manajemen/ Organisasi

Skripsi mahasiswa mengenai aktivitas komunikasi pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi/manajemen di dalam

kelompok formal maupun

informal dari suatu organisasi atau manajemen

Komunikasi Perusahaan

(37)

Universitas Sumatera Utara

menciptakan titik awal yang baik

dengan para pemangku

kepentingan di sebuah perusahaan Komunikasi

Politik

Skripsi mahasiswa yang berkaitan dengan penyampaian pesan yang disusun secara sengaja yang melibatkan pesan-pesan politik dan aktor-aktor politik, atau berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah komunikasi

Komunikasi Internasional

Skripsi mahasiswa yang berkaitan dengan kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang mewakili suatu negara untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkaitan dengan kepentingan negaranya kepada komunikan yang mewakili negara lain.

Komunikasi Antarbudaya

Skripsi mahasiswa yang berkaitan dengan kegiatan komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda baik beda ras, etnik, atau sosioekonomi, ataupun gabungan dari semua perbedaan tersebut Komunikasi

Pembangunan

(38)

ketrampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan diwujudkan pada masyarakat yang menjadi sasaran dapat memahami, menerima dan berpartisipasi dalam pembangunan.

Komunikasi Lingkungan

Skripsi mahasiswa mengenai aktivitas komunikasi yang terkait dengan bidang komunikasi yang mendukung suatu kebijakan untuk membuat masyarakat berpartisipasi dan diarahkan pada kelestarian lingkungan

Komunikasi Tradisional

(39)

Universitas Sumatera Utara

atas komunikasi intrapribadi dan komunikasi antar pribadi.

Komunikasi Kelompok

Skripsi mahasiswa mengenai aktivitas komunikasi yang terkait dengankomunikasi yang

berlangsung dalam kelompok masyarakat dengan tujuan yang telah diketahui, seperti berbagi infomasi, menjaga diri, pemecahan masalah, yang mana anggota-anggotanya dapat mengingat karakteristik pribadi anggota-anggota yang lain secara tepat melalui komunikasi tatap muka dan memiliki susunan rencana kerja tertentu umtuk mencapai tujuan kelompok

Komunikasi Massa

Skripsi mahasiswa mengenai aktivitas komunikasi yang terkait dengankomunikasi yang dilakukan melalui media massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi kepada khalayak luas

secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu

Komunikasi Media

(40)

dengankomunikasi yang dilakukan melalui media (telepon, faksimili, e-mail, radio cb, chatting dan sebagainya) sebagai penyalur pesannya atau merupakan bentuk komunikasi pertengahan antara komunikasi antar personal dan komunikasi massa,

Jenis Penelitian

Tujuan Penelitian

Eksploratori Skripsi mahasiswa yang dilakukan melalui penelitian eksplanatori yaitu yang bertujuan menemukan informasi mengenai sesuatu topik/masalah yang belum dipahami sepenuhnya oleh seorang peneliti yang biasanya dilakukan untuk meneliti sesuatu (yang menarik perhatian) yang belum diketahui, belum dipahami, atau belum dikenali dengan baik

(41)

Universitas Sumatera Utara

melalui penelitian komparatif yaitu penelitian yang bertujuan membandingkan persamaan dan perbedaan satu atau lebih variabel antar dua atau lebih populasiberdasarkan kerangka pemikiran tertentu.

Kausalitas Skripsi mahasiswa yang dilakukan melalui penelitian kausalitas yaitu yang tujuannya membuktikan hubungan sebab-akibat atau hubungan memengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti.

Strategi Eksperimen Skripsi mahasiswa yang dilakukan melalui penelitian eksperimen untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap aspek tertentu dalam kondisi yang terkendalikan. Survey Skripsi mahasiswa yang dilakukan

dengan digunakan untuk

mengumpulkan data atau informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relative kecil

(42)

tentang individu tersebut beserta masalah yang dihadapinya dengan tujuan masalahnya dapat terselesaikan dan memperoleh perkembangan diri yang baik

(43)

Universitas Sumatera Utara

Lainnya Skripsi mahasiswa yang dilakukan dengan cara di luar eksperimen, survei, studi kasus, dan dokumentasi seperti analisis frame, isi, dan lain-lain

Jenis Data Kualitatif Skripsi mahasiswa yang dilakukan dengan menggunakan data kualitatif yang berbentuk kata, kalimat, skema, dan gambar saja.

Kuantitatif Skripsi mahasiswa yang dilakukan

dengan menggunakan data

kuantitatif atau kualitatif yang dikuantitatifkan

Berdasarkan pengklasifikasian tabel 3.1.di atas, setiap skripsi mahasiswa

yang menjadi sumber data di kelompokkan ke dalam salah satu indikator tersebut

sebagaimana lay out data yang pada lampiran 1a dan 1b. Selanjutnya dengan menggunakan persentase dan bagan melingkar (pie chart),data dianalisis dan diambil kesimpulan mengenai kecenderungan skripsi mahasiswa, sebagaimana

dituliskan dalam Zulkarnain Lubis (2010) bahwa bagan melingkar (pie chart)

merupakan suatu cara penyajian data dalam bentuk lingkaran dan menyajikan

persentase dari masing-masing kategori dari karakteristik yang diamati.

Selanjutnya kecenderungan skripsi mahasiswa ini dibandingkan selama

empat tahun dan dianalisis apakah terdapat perubahan kecenderungan jenis skripsi

(44)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Departemen llmu Komunikasi merupakan departemen yang dibuka sejak

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik berdiri, disamping departemen Administrasi

Negara. Saat ini ada lima jurusan lain yang berada di bawah Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik selain Ilmu Komunikasi, kelima lainnya adala

Diploma-3 Administrasi Perpajakan , dan tiga Program magister, yaitu Magister

Sosiologi, Magister Ilmu Komunikasi, Magister Studi Pembangunan, dan satu

program doktor, yaitu Doktor Studi Pembangunan.

Departemen atau dulu disebut Jurusan llmu Komunikasi bertujuan untuk

melaksanakan dan mengembangkan pendidikan, penelitian serta pengabdian pada

masyarakat dalam bidang studi ilmu komunikasi. Secara lebih khusus pendidikan

pada bidang ilmu komunikasi ini ditujukan untuk menyiapkan tenaga-tenaga

profesional di bidang media massa maupun di bidang Industri komunikasi.

Disamping juga menyiapkan tenaga-tenaga terdidik sebagai pengamat media

massa dengan latar belakang pendidikan akademis. Karena sifatnya profesional

dengan latar belakang ilmiah dan wawasan ilmiah yang luas, lazimnya pendidikan

(45)

Universitas Sumatera Utara

didukung oleh pandangan ilmiah yang luas dengan perangkatan ilmu-ilmu sosial

yang dapat lebih mendukung srfat profesionalisme.

Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU memiliki visi yaitu

(1). Departemen Ilmu Komunikasi mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang

terdidik, terampil dan profesional di bidang Ilmu Komunikasi, (2). Menjadi Departemen Ilmu Komunikasi yang mempunyai dedikasi dan moral serta dapat

bekerja sama dengan fakultas demi kemajuan FISIP USU.Sedangka misi dari

Departemen Ilmu Komunikasi USU adalah (1). Melaksanakan dan

mengembangkan pendidikan, penelitian serta pengabdian padamasyarakat dalam

bidang ilmu komunikasi, (2). Membangun sumber daya sosial dengan

tenaga-tenaga terampil – profesional di bidang Jurnalistik dan Humas maupun tenaga-tenaga –

tenaga terdidik dengan latar belakang akademis komunikasi, (3). Berperan aktif

melestarikan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

khususnya yang berkaitan dengan perkembangan teknologi komunikasi,

(4). Menjalin kebersamaan dan toleransi antara staf pengajar dalam satu

departemen dan membina mahasiswa dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

moralitas.

Saat ini Fakultas Ilmu Sosial dan Politik USU dipimpin oleh Dekan,

Prof.Dr.Badaruddin, M.Si, dengan tiga orang pembantu dekan, yaitu Drs.Zakaria,

MSP (Pembantu Dekan I), Dra. Rosmiani, MA (Pembantu Dekan II ), dan

Drs. Edward, MSP (Pembantu Dekan III). Sedangkan untuk Departemen Ilmu

Komunikasi, dipimpin oleh Dra.Fatma Wardy Lubis, MA (Ketua) dan

(46)

Saat ini mahasiswa Depertemen Ilmu Komunikasi ada sebanyak …. orang

dengan jumlah dosen sebanyak ….orang yang terdiri dari asisten sebanyak

….orang, lektor ….orang, lektor kepala ….orang, dan profesor ….orang.

B. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Hasil Penelitian

Berdasarkan dokumen yang diperoleh bagian administrasi Departemen Ilmiah

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Sumatera Utara,

diperoleh jumlah skripsi mahasiswa yang menulis skripsi pada tahun 2010 sampai

dengan tahun 2013 sebanyak 574 dengan rincian sebagai mana tabel 4.1. berikut.

Tabel 4.1. Penyebaran skripsi mahasiswa yang diamati selama 4 tahun dari

tahun 2010 sampai dengan 2014

Tahun Jumlah Skripsi yang diamati

2010 41

2011 151

2012 213

1013 164

Total 574

Untuk lebih jelasnya, penyebaran skripsi mahasiswa berdasarkan tahun

(47)

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.1. Pie-chart dari penyebaran skripsi yang diamati berdasarkan

tahun penulisannya

Jika skripsi mahasiswa dikelompokkan atas ruang lingkup Ilmu

Komunikasi untuk kategori metode komunikasi, diperoleh hasil sebagaimana

tabel 4.2.berikut.

Tabel 4.2. Penyebaran skripsi mahasiswa berdasarkan ruang lingkup Ilmu

Komunikasi untuk kategori metode komunikasi

Metode total 2010 2011 2012 2013

n % n % N % n % n %

Jurnalistik 124 21.60 8 19.51 40 26.49 41 19.25 35 21.34

Periklanan 79 13.76 6 14.63 20 13.25 36 16.90 15 9.15

Hub.Masy. 85 14.81 5 12.20 25 16.56 29 13.62 24 14.63

Lainnya 286 49.83 22 53.66 66 43.71 107 50.23 90 54.88

Total 574 100 41 100 151 100 213 100 164 100

Berdasarkan tabel 4.2. di atas terlihat bahwa dalam empat tahun terakhir

(48)

hubungan masyarakat bahkan lebih 50% mahasiswa meneliti di luar ketiganya

kecuali untuk tahun 2011. Di Antara ketiga metode ini, jurnalistik masih yang

terbanyak dipilih, sedangkan untuk hubungan masyarakat dan periklanan ada

pergeseran kecenderungan setiap tahunnya, dimana untuk tahun 2010 dan 2012,

skripsi mengenai periklanan lebih banyak daripada periklanan, sedang tahun 2011

dan 2013 sebaliknya skripsi mengenai humas lebih banyak daripada periklanan.

Pie-chart yang ditunjukkan pada gambar 4.2 berikut akan terlihat lebih

jelas mengenai penyebaran skripsi mahasiswa berdasarkan lingkup Ilmu yang

diteliti dengan indikator metode komunikasi.

Gambar 4.2. Pie-chart penyebaran skripsi berdasarkan metode komunikasi

(49)

Universitas Sumatera Utara

Jika skripsi mahasiswa dikelompokkan berdasarkan kategori bentuk

komunikasi, maka diperoleh hasil sebagaimana tabel 4.3.berikut.

Tabel 4.3. Penyebaran skripsi mahasiswa berdasarkan ruang lingkup Ilmu

Komunikasi untuk kategori bentuk komunikasi

Bentuk total 2010 2011 2012 2013

N % N % n % n % n %

KK 129 22.47 9 21.95 25 16.56 54 25.35 38 23.17

KMa 215 37.46 17 41.46 73 48.34 72 33.80 52 31.71

KPr 100 17.42 8 19.51 25 16.56 35 16.43 42 25.61

KMe 130 22.65 7 17.07 28 18.54 52 24.41 32 19.51

Total 574 100 41 100 151 100 213 100 164 100

Keterangan: KK= Komunikasi Kelompok, KMa = Komunikasi Massa, KPr =

Komunikasi Pribadi, KMe = Komunikasi Medio

Dari data di atas, terlihat bahwa secara umum bentuk komunikasi yang

paling banyak dipilih oleh mahasiswa untuk skripsinya adalah komunikasi massa,

yaitu sekitar 37%, diikuti oleh komunikasi kelompok dan komunikasi medio

sekitar 22% dan komunikasi pribadi sekitar 17%. Namun jika dibandingkan

trennya dari tahun ke tahun, cenderung yang memilih komunikasi massa semakin

sedikit, sementara komunikasi medio berfluktuasi, namun pada tahun 2013,

komunikasi medio melonjak tajam. Untuk komunikasi pribadi dan komunikasi

(50)

Untuk tabel 4.3 di atas, diperoleh pie-chart yang menggambarkan

penyebaran skripsi mahasiswa berdasarkan metode komunikasi secara lebih jelas

sebagaimana gambar 4.3 berikut ini.

Gambar 4.3. Pie-chart skirpsi mahasiswa berdasarkan bentuk komunikasi

Selanjutnya untuk pengelompokan berdasarkan kategori bidang

komunikasi, maka diperoleh hasil sebagaimana tabel 4.4.berikut.

Tabel 4.4. Penyebaran skripsi mahasiswa berdasarkan ruang lingkup Ilmu

Komunikasi untuk kategori bidang komunikasi

Bidang total 2010 2011 2012 2013

N % N % N % n % n %

KS 301 52.44 22 53.66 78 51.66 106 49.77 95 57.93

(51)

Universitas Sumatera Utara

KPo 31 5.40 1 2.44 9 5.96 14 6.57 7 4.27

KT 1 0.17 0 0 0 0 0 0 1 0.61

KM 12 2.09 0 0 0 0 3 1.41 9 5.49

KA 38 6.62 4 9.76 11 7.28 13 6.10 10 6.10

KI 2 0.35 0 0 1 0.66 1 0.47 0 0

Total 574 100 41 100 151 100 213 100 164 100

Keterangan: KS= Komunikasi Sosial, KPr = Komunikasi Perusahaan, KPe =

Komunikasi Pembangunan, KPo = Komunikasi Politik, KT = Komunikasi

Tradisional, KM = Komunikasi Manajemen, KA = Komunikasi Antar Budaya,

KI = Komunikasi Internasional

Dari data pada tabel 4.4. di atas, terlihat bahwa secara keseluruhan

mahasiswa lebih banyak meneliti komunikasi sosial untuk skripsinya, yaitu lebih

dari 52%, pilihan kedua adalah komunikasi perusahaan sebanyak 24%,

seterusnya yang lumayan banyak dipilih adalah komunikasi pembangunan,

komunikasi antar budaya, dan komunikasi politik, sementara selebihnya hanya

dipilih oleh sedikit mahasiswa. Untuk trend pilihan setiap tahunnya, cenderung

tidak jauh berbeda yaitu tetap paling dipilih berturut-turut adalah komunikasi

sosial, komunikasi perusahaan dan komunikasi antar budaya, hanya saja dengan

persentase yang berubah-ubah. Ada kecenderungan menurun setiap tahunnya

untuk komunikasi perusahaan sedang untuk komunikasi manajemen ada

(52)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, bila dibuat pie-chartnya maka akan

diperoleh seperti gambar 4.4 berikut ini yang menunjukkan penyebaran skripsi

mahasiswa berdasarkan bentuk komunkasi secara lebih jelas.

Gambar 4.4. Pie-chart penyebaran skripsi mahasiswa berdasarkan bidang

komunikasi

Selanjutnya jika skripsi mahasiswa dikelompokkan berdasarkan jenis

penelitian yang digunakan, untuk kategori tujuan penelitian, diperoleh hasil

(53)

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.5. Penyebaran skripsi mahasiswa berdasarkan jenis penelitian, untuk

kategori tujuan penelitian

Tujuan

Penelt

total 2010 2011 2012 2013

n % N % N % n % n %

Eksploratori 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Deskriptif 339 59.06 15 36.59 81 53.64 136 63.85 106 64.63

Komparatif 8 1.39 0 0 3 1.99 3 1.41 2 1.22

Kausalitas 227 39.55 26 63.41 67 44.37 74 34.74 56 34.15

Total 574 100 41 100 151 100 213 100 164 100

Berdasarkan data pada tabel 4.5 di atas, mayoritas mahasiswa Departemen

Imu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik USU, skripsinya berupa

penelitian deskriptif yaitu sebanyak 59%, hampir 40% merupakan penelitian

kausalitas sedangkan untuk penelitian komparatif hanya sebanyak 8 mahasiswa

atau 1.39% dan tidak ada skripsi yang merupakan penelitian eksplanatori.

Komposisi perbandingan ini tidak jauh berbeda dalam empat tahun skripsi yang

diamati, kecuali untuk tahun 2010 yang lebih banyak mahasiswa yang melakukan

penelitian kausalitas.

Penyebaran skripsi berdasarkan jenis penelitian yang dilakukan terlihat

(54)

Gambar 4.5. Pie-chart skripsi mahasiswa berdasarkan jenis penilitian

dengan indikator tujuan penelitan

Seterusnya berdasarkan strategi penelitian yang dilakukan, penyebaran

skripsi mahasiswa dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut.

Tabel 4.6. Penyebaran skripsi mahasiswa berdasarkanstrategi penelitian yang

digunakan

Strat.

Penel

Total 2010 2011 2012 2013

n % N % n % n % n %

S 341 59.41 28 68.29 102 67.55 111 52.11 95 57.93

SK 116 20.21 9 21.95 21 13.91 42 19.72 44 26.83

Do 25 4.36 1 2.44 3 1.99 15 7.04 6 3.66

Lain 92 16.03 3 7.32 25 16.56 45 21.13 19 11.59

(55)

Universitas Sumatera Utara

Dari data pada tabel 4.6 di atas, terlihat bahwa skripsi mahasiswa lebih

banyak yang ditulis berdasarkan survey yaitu sekitar 59%, urutan kedua adalah

studi kasus sebanyak 20% dan yang melakukan penelitian melalui studi

dokumentatif adlah sebanyak 4 persen, serta sekitar 16% melakukan penelitian di

luar survei, studi kasus, dan dokumentatif, yaitu melalui penelitian analisis frame,

isi, dan lain-lain, Jika dilihat lebih detail setiap tahunnya, penelitian survey

berkurang kecuali naik kembali untuk tahun 2013, sedang penelitian studi kasus

cenderung naik jumnlahnya sedang yang lainnya berfluktuasi.

Jika data pada tabel 4.6 di atas dibuat dalam bentuk pie chart, maka

hasilnya adalah seperti gambar 4.6 berikut.

Gambar 4.6. Pie-chart penyebaran skripsi mahasiswa berdasarkan strategi

(56)

Untuk kategori jenis data yang digunakan, cenderung lebih banyak yang

menggunakan data kualitatif sebagaimana terlihat pada tabel 4.7.berikut.

Tabel 4.7. Penyebaran skripsi mahasiswa berdasarkan jenis data penelitian

Jenis Data total 2010 2011 2012 2013

n % n % n % n % n %

Kuantitatif 153 26.66 16 39.02 46 30.46 40 18.78 48 29.27 Kualitatif 421 73.34 25 60.98 105 69.54 173 81.22 116 70.73

Total 574 100 41 100 151 100 213 100 164 100

Hal yang sama terlihat untuk masing-masing tahun penulisan skripsi, yaitu

selalu lebih banyak yang menggunakan data kualitatif, namun komposisinya

bervariasi, awalnya menaik jumlah yang menggunakan data kuantitatif, namun

dua tahun belakangan kembali meningkat penggunaan data kuantitatif.

Untuk lebih jelas, penyebaran skripsi berdasarkan jenis data yang

digunakan dapat dilihat melalui pie-chart pada gambar 4.7 berikut.

(57)

Universitas Sumatera Utara 2. Pembahasan

2.1. Ruang Lingkup Kajian Skripsi Mahasiswa

Dari hasil dan analisis data di atas, berdasarkan bidang Ilmu Komunikasi

yang dikaji oleh mahasiswanya,untuk metode komunikasi, jika dikelompokkan

atas jurnalistik, periklanan, dan hubungan masyarakat, sebaran skripsi mahasiswa

tidak jauh berbeda, walaupun pilihan mahasiswa terhadap jurnalistik masih lebih

banyak dibanding dua lainnya, walaupun persentasenya berfluktuasi setiap tahun.

Artinya tidak ditemukan tren yang konsisten terhadap pilihan skripsi mahasiswa

dari tahun ke tahun.Namun yang menarik adalah sekitar setengah atau 50%

mahasiswa memilih kajian di luar tiga kategori yang ada.Mahasiswa banyak yang

memilih mengkaji filem, tulisan fiksi, karya sastra, cerita televisi, dan lainnya

yang tidak bisa dikategorikan sebagai penelitian jurnalistik, periklanan, ataupun

kehumasan. Ada kecenderungan jumlah mahasiswa yang memilih di luar tiga

kategori ini meningkat setiap tahunnya, walaupun pada tahun 2011 lebih rendah

persentasenya daripada tahun 2010, tapi untuk tahun 2012 dan 2013, jumlah

mahasiswa yang menulis di luar ketiga kriteria tersebut meningkat tajam. Hal ini

mengindikasikan bahwa ada kecenderungan mahasiswa untuk memilih di luar

pilihan konvensional selama ini.

Untuk kategori bentuk komunikasi yang dikaji, bentuk komunikasi yang

paling banyak dipilih oleh mahasiswa masih pada komunikasi massa, walaupun

dalam dua tahun terakhir pengamatan jumlah yang memilih bentuk komunikasi ini

menurun jumlahnya. Sementara untuk tiga bentuk lainnya, cenderung

(58)

dalam memilih bentuk komunikasi yang dikaji yang mungkin saja terkait dengan

tren yang terjadi saat penulisan skripsi dilakukan. Lagi-lagi ada temuan yang

menarik pada tahun 2011 yaitu pilihan mahasiswa menulis skripsi mengenai

komunikasi massa jauh lebih tinggi dibanding tahun lainnya. Hal yang oatut

digali lebih jauh adalah mengenai komunikasi medio yang dari tahun 2010 hingga

2012 meningkat secara konsisten, tetapi menurun untuk tahun 2013. Mestinya

minat mahasiswa untuk memilih komunikasi medio terus meningkat mengingat

berkembangnya teknologi informasi dalam kehidupan masyarakat yang mestinya

menjadi objek kajian yang menarik bagi mahasiswa.

Untuk bidang komunikasi, mayoritas mahasiswa memilih bidang

komunikasi social, komunikasi perusahaan, komunikasi antar budaya, dan

komunikasi pembangunan.Sangat sedikit minat mahasiswa untuk memilih

bidang-bidang alternatif seperti komunikasi internasional dan komunikasi tradisional,

bahkan tidak ada yang memilih mengkaji komunikasi lingkungan Penyebarannya

memang menunjukkan perbedaan dari tahun ke tahun, tetapi trennya naik turun.

Dari pembahasan di atas, dapat dikatakan bahwa ada kecendrungan

mahasiswa untuk memilih kajian di luar arus utama pilihan mahasiswa, tapi

trennya berubah-ubah setiap tahunnya yang mungkin terkait dengan minat

mahasiswa dan tren yang muncul saat penulisan skripsi.

2.2. Jenis Penelitian pada Skripsi Mahasiswa

Skripsi mahasiswa masih lebih didominasi oleh penelitian deskriptif

(59)

Universitas Sumatera Utara

penelitian eksploratori tidak ada mahasiswa yang memilihnya, sementara itu,

untuk komparatif jumlahnya hanya sedikit. Cenderung meningkatnya penelitian

deskriptif terkait dengan pemilihan objektif kajian yang hanya memerlukan kajian

deskriptif, padahal semestinya sangat memungkinkan kajian di bidang Ilmu

Komunikasi yang mengkaitkan antar variable yang dilakukan dengan

menggunakan penelitian kausalitas ataupun membandingkan berbagai komunitas

dengan menggunakan penelitian komparatif.

Berdasarkan strategi penelitian yang digunakan, sebahagian besar

mahasiswa Departemen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik USU

melakukan dengan survey walaupun ada kecenderungan jumlahnya menurun,

sebaliknya skripsi yang dibuat berdasarkan studi kasus cenderung meningkat yang

dapat diartikan bahwa mahasiswa lebih tertarik meneliti kasus yang spesifik dan

mengkajinya secara mendalam. Tren meningkat juga terjadi untuk skripsi yang

ditulis berdasarkan kajian dokumentasi dan kajian alternatif lainnya. Namun ada

yang patut diperhatikan bahwa tren umum tersebut hanya berlaku dari tahun 2010

sampai dengan 2012, sedang untuk 2013, kembali meningkat untuk survey dan

menurun untuk strategi lainnya, ada faktor yang perlu diidentifikasi terjadinya

perubahan minat memilih strategi penelitian tersebut.

Untuk data yang digunakan, mahasiswa sebagian besar menggunakan data

kualitatif walaupun cenderung menurun, kecuali untuk tahun 2013 yang kembali

meningkat.Sebetulnya meningkatnya mahasiswa yang menggunakan data

kuantitatif merupakan indikasi bagus yaitu menandakan lebih luasnya bidang

(60)

dan mengaitkan antar variabel yang bisa diuji lebih intens dengan uji-uji statistika

sehingga memungkinkan pengembangan kajian Ilmu Komunikasi tersebut.

Dari pembahasan di atas, ditemukan bahwa pola penyebaran skirpsi

mahasiswa baik berdasarkan ruang lingkup Ilmu Komunikasi yang diteliti

maupun berdasarkan jenis penelitiannya, hampir tidak berbeda dari tahun ke tahun

dan didominasi oleh topic kajian tertentu, adapun terjadinya perubahan persentase

setiap tahunnya kemungkinan disebabkan oleh kondisi dan kecenderungan pilihan

(61)

Universitas Sumatera Utara

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat

disimpulkan beberapa hal berikut:

1. Mahasiswa lebih memilih meneliti metode komunikasi di luar jurnalistik,

periklanan, maupun hubungan masyarakat, lebih banyak bahkan lebih 50%

mahasiswa meneliti di luar ketiganya kecuali untuk tahun 2011. Di antara

ketiga metode ini, mahasiswa lebih banyak yang memilih meneliti jurnalistik,

sedangkan untuk hubungan masyarakat dan periklanan ada pergeseran

kecenderungan setiap tahunnya, dimana untuk tahun 2010 dan 2012, skripsi

mengenai periklanan lebih banyak daripada periklanan, sedang tahun 2011

dan 2013 sebaliknya skripsi mengenai humas lebih banyak daripada

periklanan, sehingga disimpulkan bahwa tidak ditemukan tren yang konsisten

terhadap pilihan skripsi mahasiswa dari tahun ke tahun, walaupun ada

peningkatan pilihan mahasiswa terhadap metode komunikasi di luar

jurnalistik, periklanan, dan hubungan masyarakat.

2. Bentuk komunikasi yang paling banyak dipilih oleh mahasiswa untuk skripsinya adalah komunikasi massa walaupun trennya menurun dari tahun ke

tahun, sementara skirpsi yang membahasa bentuk komunikasi jumlahnya

berfluktuasi berfluktuasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa .tidakditemukan

pola mahasiswa dalam menentukan pilihan bentuk komunikasi yang diteliti.

(62)

3. Untuk bidang komunikasi, berturut turut yang dipilih terbanyak oleh mahasiswa adalah komunikasi sosial, komunikasi perusahaan komunikasi

pembangunan, komunikasi antar budaya, dan komunikasi politik. Sementara

itu, sangat sedikit minat mahasiswa untuk memilih bidang-bidang alternatif

seperti komunikasi internasional dan komunikasi tradisional, bahkan tidak ada

yang memilih mengkaji komunikasi lingkungan.

4. Umumnya, skripsi mahasiswa skripsinya hanya penelitian deskriptif dan

penelitian kausalitas sedangkan untuk lainnya sangat sedikit yang

menggunakannya, hal ini terkait dengan pemilihan objektif kajian yang hanya

memerlukan kajian deskriptif.

5. Skripsi mahasiswa didominasi oleh penelitian survei dan studi kasus, walaupun ada kecenderungan peningkatan untuk bidang lainnya seperti studi

dokumentatif, analisis frame, isi, dan lain-lain.

6. Penggunaan data kualitatif lebih dominan daripada data kuantitatif, walaunpun penggunaan data kuantitatif cenderung meningkat akan membuat kajian

mahasiswa dalam mengaitkan antar variabel bisa diuji lebih intensif dengan

menggunakan analisis statistik.

B. Saran dan Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka disarankan dan direkomendasikan

hal-hal berikut,

1. Perlu penjelasan kepada mahasiswa mengenai berbagai ruang lingkup Ilmu

(63)

Universitas Sumatera Utara

Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Politik USU bisa lebih menyebar dan tidak

terfokus pada bidang kajian tertentu saja

2. Perlu disampaikan kepada mahasiswa agar memilih bidang kajian yang

selama ini belum banyak diteliti oleh mahasiswa untuk penulisan skripsinya,

seperti komunikasi internasional, komunikasi tradisional, dan komunikasi

lingkungan. Karena masalah-masalah pada bidang tersebut juga

dimungkinkan menjadi objek yang layak diteliti.

3. Perlu meningkatkan minat mahasiswa untuk menulis skripsi yang

(64)

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Tinjauan Pustaka 1. Skripsi

Skripsi adalah karya ilmiah yang diwajibkan bagi sebagai bagian

persyaratan pendidikan akademik, bertujuan melatih mahasiswa menerapkan

pengetahuannya melalui pemecahan masalah yang berkenaan dengan pendidikan

bidang studi serta pengembangan sistem belajar mengajar dalam bentuk

penelitian. Skripsi harus berorientasi pada bidang studi masing-masing program

yang ditempuh oleh mahasiswa tanpa menutup kemungkinan untuk sedikit

memasukan materi skripsi dari bidang studi program lain dengan pendekatan antar

disiplin ilmu. Skripsi adalah salah satu jenis karya tulis yang disusun oleh seorang

mahasiswa berdasarkan hasil penelitian (research) yang memenuhi syarat-syarat

ilmiah dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

atau strata satu. (Manulang, 2002).

Selanjutnya menurut The Liang Gie (1992), skripsi adalah suatu macam

karangan ilmiah yang memaparkan sebuah masalah yang cukup penting dalam

sesuatu cabang ilmu sebagai hasil penelitian pustaka dan/atau lapangan yang

dilakukan oleh seorang mahasiswa berdasarkan penugasan akademik dari

perguruan tingginya untuk menjadi salah satu syarat kelulusan sebagai sarjana.

Berdasarkan Farid Hamid dan A. Rachman dalam

(65)

Universitas Sumatera Utara

hasil penelitian sarjana yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam

bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.

Di dalam

s

Dalam penulisan skripsi, sebagaimana juga dicantumkan dalam kripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu karya

ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi

dianggap mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam

memahami, menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang

berhubungan dengan bidang keilmuan yang diambilnya. Pendapat lain mengenai

tujuan utama penulisan skripsi adalah memberibekal pengalaman belajar ilmiah

sehingga mahasiswa mampu berpikir dan bekerjasecara ilmiah, merencanakan

penelitian ilmiah, melaksanakan penelitian ilmiah,dan menuliskan karya ilmiah

hasil penelitian (Wasty Soemanto, 2001: 14). Seterusnya dikatakan bahwa skripsi

disusun sebagai laporan hasil penelitian yang menggunakan metode ilmiah.

Skripsi disusun untuk menjawab suatu masalah, yang harus dilakukan melalui

pengkajian baik secara teoretis maupun secara empiris. Kajian teoretik dengan

menggunakan studi kepustakaan atau literatur yang relevan dengan masalah dan

data yang dikumpulkan dari lapangan, menggunakan teknik yang sesuai.

orang pembimbing yang berstatus

kuliah. Untuk penulisan skripsi yang dibimbing oleh dua orang, dikenal istilah

Pembimbing I dan Pembimbing II. Biasanya, Pembimbing I memiliki peranan

(66)

skripsi berbeda-beda antara satu kampus dengan yang lain. Namun umumnya,

proses penyusunan skripsi adalah mulai dari pengajuan judul skripsi, pengajuan

proposal skripsi,

dianggap siap dan selesai, mahasiswa mempresentasikan hasil karya ilmiahnya

tersebut pada Dosen Penguji yang basanya disebut sebagai sidang tugas akhir.

Dalam menentukan judul skripsi ada banyak pertimbangan, menurut Ainul

Huda Afandi (20130, berbagai hal yang menjadi pertimbangan suatu judul

penelitian untuk skripsi ialah :

a) Orisinilitas objek yang diteliti. Hal ini untuk menghindari terjadinya duplikasi

penelitian terdahulu atau mencegah terjadinya pengulangan penelitian yang

tidak perlu, khususnya pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang

bersifat menguji suatu hipotesis.

b) Relevan dan memiliki daya tarik. Topik yang diteliti sebaiknya memiliki daya

tarik, tidak saja bagi calon peneliti, namun juga bagi orang-orang yang

berkepentingan terhadap hasil penelitian.

c) Manfaat. Setiap skripsi yang dibuat oleh mahasiswa seyogyanya mengandung

manfaat teoretis dan manfaat praktis.

d) Sesuai dgn disiplin ilmu. Mahasiswa jurusan tertentu tentu saja mengkaji dan

meneliti suatu topik permasalahan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang

menjadi keahliannya.

e) Sesuai fakta dan realita di lapangan. Idealnya judul penelitian diambil sesuai

(67)

Universitas Sumatera Utara

mengidentifikasi suatu permasalahan. Selama ini, banyak mahasiswa yang

mencari-cari judul dari buku dan diolah menjadi judul penelitian. Sebenarnya

cara seperti ini sah-sah saja, namun persoalannya mahasiswa tersebut akan

kesulitan menemukan lokasi penelitian yang cocok dan sesuai dengan variabel

yang akan diteliti. Untuk itu, pihak perguruan tinggi yang berwenang

menerima atau menolak suatu judul tentunya harus cermat dalam memeriksa

judul yang diajukan mahasiswa, terutama penelitian lapangan untuk mencegah

terjadinya manipulasi data dan fakta.

f) Dapat diteliti. Misalnya bila mahasiswa mengajukan judul pendekatan

pembelajaran, maka sebaiknya diperinci dan dipertegas lagi, karena

pendekatan pembelajaran masih bersifat umum. Objek yang diteliti juga harus

dapat diukur dan ditentukan indikatornya.

g) Tidak terlalu banyak menyita waktu, tenaga dan biaya untuk menelitinya.

Umumnya mahasiswa dibatasi waktu penyusunan skripsi paling lama 1 tahun,

maka objek yang diteliti hendaknya tidak memerlukan waktu penelitian

melebihi durasi waktu yang paling rasional.

h) Kemampuan mahasiswa. Suatu judul yang bagus bukan berarti otomatis dapat

diterima jika mahasiswa yang akan meneliti tidak cukup meyakinkan sanggup

menelitinya.

Sementara itu, menurut Malikhatun Ni’mah (2013) bahwa pemilihan judul skripsi yang tepat adalah kunci supaya skripsi mudah dikerjakan dan selesai pada

waktu yang telah direncanaka, Malikhatun menuliskan beberapa tips dan cara

(68)

a) Pilihlah judul yang berguna. Judul dikatakan tidak berguna jika pembaca telah mengetahui jawaban penelitian kita dengan hanya membaca judul,

sehingga pembaca tidak tertarik untuk membaca lebih lanjut isi skripsi kita

mulai dari latar belakang sampai kesimpulan. Tips memilih judul yang

berguna yaitu dengan memilih judul penelitian yang mencari penyebab atau

solusi terhadap permasalahan yang sedang terjadi dan memerlukan

penyelesaian segera.

b) Pilihlah judul yang kamu minati. Mengapa permasalahan minat menjadi penting? Dengan minat kita akan lebih rela berkorban baik waktu dan pikiran

untuk segera menyelesaikan penelitian.

c) Pilihlah judul yang kamu kuasai. Jangan sekali-kali Anda mengambil judul penelitian skripsi di luar lingkup permasalahan yang Anda kuasai. Jika itu

Anda lakukan, maka bersiaplah Anda membuang waktu dan uang lebih besar

untuk melakukan percobaan. Dengan penguasaan ilmu yang terkait dengan

judul yang rendah, kemungkinan Anda melakukan kesalahan penelitian akan

lebih besar. Sehingga penelitian perlu dilakukan berkali-kali untuk

mendapatkan hasil yang terbaik.

d) Pilihlah judul yang banyak referensinya. Meskipun Anda memerlukan judul yang memiliki tingkat kegunaan, minat, dan penguasaan materi yang

tinggi, jangan sekali-kali Anda mencari judul (berguna, sesuai minat, dan

penguasaan) tetapi tidak ada atau kurangnya literatur terkai. Hal tersebut juga

(69)

Universitas Sumatera Utara 2. Pengertian Penelitian dan Jenis-jenis Penelitian

Skripsi dikatakan sebagai karya tulis yang merupakan hasil penelitian,

dimana penelitian berdasarkan Fellin, Tripodi & Meyer (1996)

dal

meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di

sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.

Sedangkan menurut Kerlinger (1986) juga tercantum dalam

dan kritis dari suatu proposisihipotesis mengenai hubungan tertentu antar

fenomena. Sementara itu, menurut (Cooper & Emory, 1995) dalam

penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada

penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah, dan berdasarkan

(Suparmoko, 1991) yang juga dituliskan dalam

penelitian adalah usaha yang secara sadar diarahkan untuk mengetahui atau

mempelajari fakta-fakta baru dan juga sebagai penyaluran hasrat ingin tahu

manusia.

Sedangkan dalam Zulkarnain Lubis (2010), penelitian adalah sebagai

penyelidikan yang hati-hati, teratur, terus menerus, dan kritis dalam mencari fakta

dan prinsip-prinsip terhadap suatu masalah, sehingga diperoleh pemecahan yang

tepat terhadap masalah tersebut. Sebuah penelitian juga adalah proses

(70)

yang relatif lama. Penelitian memiliki ciri antara lain penelitian harus

mengandung kontribusi atau nilai tambah, harus ada sesuatu yang baru untuk

ditambahkan pada perbendaharaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada,

serta originalitas yang dikandung dalam kontribusi penelitian dapat berlainan

tingkatnya, dan tingkat kontribusi ini akan menentukan mutu penelitian. Secara

umum penelitian dapat dinyatakan sebagai kegiatan meneliti sesuatu kejadian atau

barang tertentu dengan menggunakan cara ilmiah (scientific methods).

Berdasarkan Zulkarnain Lubis (2012) dikatakan bahwa ada benang merah

antara ilmu dengan penelitian. Ilmu adalah hasil sedangkan penelitian adalah

proses. Namun pada kondisi lain, ilmu dan penelitian adalah sama-sama proses

sedang hasilnya adalah kebenaran. Namun demikian ilmu dan penelitian yang

dilakukan tidaklah bertujuan untuk mencari kebenaran absolut melainkan

kebenaran yang bermanfaat bagi manusia dalam tahap perkembangan tertentu.

Jadi kebenaran ilmu adalah kebenaran relatif yang hanya dianggap benar

sepanjang tidak bisa dibuktikan kesalahannya.

Ronny Kountur (2008) mengatakan bahwa ada beberapa klasifikasi untuk

membedakan jenis penelitian, yaitu berdasarkan: (1) aplikasi, (2) maksud, dan (3)

jenis informasi yang dikelola. Lebih lanjut dikatakan bahwa berdasarkan aplikasi,

penelitian dibagi menjadi dua jenis yaitu penelitian murni dan penelitian

terapan.Berdasarkan maksud dibagi ke dalam tiga jenis yaitu penelitian deskriptif,

penelitian korelasi dan penelitian eksperimen. Sedangkan penelitian kuantitatif

(71)

Universitas Sumatera Utara

Sementara itu, untuk pengklasifikasian penelitian, sebagaimana ditulis

oleh Zikmund et al, (2013), berdasarkan tujuan penelitian, penelitian dapat

diklasifikasi atas penelitian eksploratori (Exploratory research), penelitian deskriptif (Descriptive studies), dan penelitian eksplanatori atau kausalitas (Explanatory /Causal studies). Dimana penelitian eksploratori adalah penelitian mengenai apa yang sedang terjadi dan mengklarifikasi pemahaman tentang satu

masalah. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan secara

akurat profil tentang sesuatu kejadian atau situasi.Selanjutnya penelitian

kausalitas adalah kajian tentang gubungan antar variable. Selanjutnya berdasarkan

strategi yang dilakukan, menurut Saunders et al (2012), penelitian dikelompokkan

atas percobaan (experiment), survei (survey), studi kasus (case study), penelitian tindakan (action research), penelitian dasar teori (grounded theory), etnografi (ethnography), dan dokumentasi (archival research). Berdasarkan data yang digunakan, penelitian juga sebagaimana dituliskan Zulkarnain Lubis (2010),

dikelompokkan atas penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, dan penelitian

gabungan antara kuantitatif dan kualitatif.Penelitian kuantitatif adalah penelitian

yang dilakukan melalui pengamatan secara empiris dengan menggunakan

pengukuran numerical dan analisis statistika, sedangkan penelitian kualitatif

biasanya menggunakan sampel yang kecil dengan skope pertanyaan yang luas dan

mendalam dan tanpa penggunaan analisis statistika (Saunders et al,

2012).Sedangkan menurut Sugiyono (2004), penelitian kuantitatif, adalah

(72)

yang diangkakan. Sementara itu, penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menggunakan data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema, dan gambar.

Lebih lanjut, berdasarkan tingkat eksplanasinya (tingkat kejelasan) oleh

Sugiyono (2004), penelitian berdasarkan dapat digolongkan atas penelitian

diskriptif, penelitian komparatif, penelitian asosiatif. Penelitian diskriptif adalah

penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu

variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau

menghubungkan dengan variabel yang lain. Penelitian komparatif adalah suatu

penelitian yang bersifat membandingkan, dimana variabelnya masih sama dengan

variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang

berbeda. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih.

Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan

komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat

berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

Sementara itu eksperimen atau percobaan menurut Saunders et al (2012)

adalah mencakup adanya hipotesis, penarikan sampel dari populasi yang

diketahui, sampel yang dipilih secara random, adanya intervensi untuk perlakuan,

pengukuran variable terikat dengan angka yang sedikit, dan adanya control

terhadap seluruh variable bebas. Senada dengan Saunders et al, Sugiyono (2004)

dan Zulkarnain Lubis (20120) menyatakan bahwa penelitian eksperimen atau

(73)

Universitas Sumatera Utara

Seterusnya penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sample

dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang

pokok (Singarimbun, 1998). Dijelaskan lebih lanjut bahwa survei merupakan

studi yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk meneliti gejala suatu

kelompok atau perilaku individu. Survei adalah suatu desain yang digunaan untuk

penyelidikan informasi yang berhubungan dengan prevalensi, distribusi dan

hubungan antar variabel dalam suatu popilasi. Pada survey tidak ada intervensi,

survei mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan,

pendapat, perilaku, dan nilai. Penelitian survei dapat digunakan untuk maksud

penjajakan (eksploratif), menguraikan (deskriptif), penjelasan (eksplanatory) yaitu

untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesa, evaluasi, prediksi

atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, penelitian

operational dan pengembangan indikaor-indikator social.

Seterusnya berdasarkan

studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup pengkajian satu unit

penelitian secara intensif. Meskipun jumlah subyek cenderung sedikit, jumlah

variabel yang diteliti sangat luas, oleh karena itu sangat penting untuk mengetahui

semua variabel yang berhubungan dengan masalah penelitian.

Dalam

adalah salah sat

pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian

(74)

melakukan pengamatan, pengumpula

hasilnya. Sementara itu, dalam Bent Flyvbjerg (2006), dikatakan sesuai Kamus

Sosiologi (Dictionary of Sociology), disebutkan bahwa studi kasus adalah

pengujian detail tentang fenomena tertentu yang menggunakan satu sampel saja,

studi kasus tidak dapat menyediakan informasi yang reliabel yang terkait dengan

kelas yang lebih luas, tetapi studi kasus akan sanga bermanfaat sebagai tahapan

awal untuk pengujian hipotesis yang mungkin akan dilakukan untuk samber yang

lebih besar.

Sulipan dalam

penelitian tindakan adalah penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan

dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada suatu kelompok

subyek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya,

untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan

tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil

yang lebih baik. Zulkarnain Lubis (2010) menuliskan bahwa penelitian tindakan

(action research) merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan

metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan

produktivitas organisasi atau institusi dapat ditingkatkan. Penelitian ini

melibatkan peneliti dan karyawan untuk mengkaji bersama-sama tentang

kelemahan dan kelebihan prosedur kerja, metode kerja, dan alat-alat yang

digunakan, dengan tujuan agar didapatkan metode kerja baru yang langsung

(75)

Universitas Sumatera Utara

Selanjutnya, menurut Barney Glaser dan Anselm Strauss sebagaimana

dicantumkan dalam

Anselm Strauss menyatakan bahwa pendekatan Grounded Theory merupakan

metode ilmiah, karena prosedur kerjanya yang dirancang secara cermat sehingga

memenuhi kriteria metode ilmiah. Kriteria dimaksud adalah adanya signikansi,

kesesuaian antara teori dan observasi, dapat digeneralisasikan, dapat diteliti ulang,

adanya ketepatan dan ketelitian, serta bisa dibuktikan. Sesuai dengan namanya,

tujuan dari Grounded Theory Approach adalah teoritisasi data, yaitu sebuah

metode penyusunan teori yang berorientasi tindakan/interaksi, karena itu cocok

digunakan untuk penelitian terhadap perilaku. Penelitian ini tidak bertolak dari

suatu teori atau untuk menguji teori (seperti paradigma penelitian kuantitatif),

melainkan bertolak dari data menuju suatu teori. Untuk maksud itu, yang

diperlukan dalam proses menuju teori itu adalah prosedur yang terencana dan

teratur (sistematis).

Selanjutnya pengertian penelitian etnografi (ethnograpy) sebagaimana

dituliskan dalam dituliskan dala

mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau

sebuah kelompok sosial tertentu untuk memahami sebuah budaya tertentu dari sisi

pandang pelakunya. Para ahli menyebutnya sebagai penelitian lapangan, karena

memang dilaksanakan di lapangan dalam latar alami. Peneliti mengamati perilaku

seseorang atau kelompok sebagaimana apa adanya. Data diperoleh dari observasi

(76)

wawancara dengan anggota kelompok budaya secara mendalam, mempelajari

dokumen atau artifak secara jeli. Tidak seperti jenis penelitian kualitatif yang lain

dimana lazimnya data dianalisis setelah selesai pengumpulan data di lapangan,

data penelitian etnografi dianalisis di lapangan sesuai konteks atau situasi yang

terjadi pada saat data dikumpulkan. Penelitian etnografi bersifat antropologis

karena akar-akar metodologinya dari antropologi. Sedangkan menurut Saunders et

al (2012) kata kunci dari penelitian etnografi adalah bertujuan untuk menjelaskan

kehidupan sosial dimana peneliti ikut tinggal dan bergabung bersama-sama dalam

komunitas tersebut untuk waktu yang sangat lama, pengamatannya secara natural.

Dalam

dokumentasi (archival research) adalah salah satu metode pengumpulan data

kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh

subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek, sedangkan .menurut Saunders

(2012) adalah penelitiaan yang menggunakan catatan adminstratif dan dokumen

sebagai sumber data utama. Pada penelitian ini, peneliti focus pada kejadian pada

masa lalu, sehingga memiliki keterbatasan yang hanya mengandalkan dokumen

dan pencatatan.Termasuk dalam kategori ini adalah penelitian sejarah.

3. Pengertian Komunikasi dan Ilmu Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses atau kegiatan penyampaian pesan dari

seseorang kepada orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan Ruben

(77)

Universitas Sumatera Utara

dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi, komunikasi adalah

"suatu proses

da

dengan lingkungan dan orang lain".Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara

lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.apabila tidak ada

bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat

dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,

misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti

inioleh Komala, Lukiati (2009) dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi

disebut komunikasi nonverbal. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia.

Kehidupan manusia akan tampak hampa apabila tidak ada komunikasi. Karena

tanpa komunikasi, interaksi antar manusia, baik secara perorangan, kelompok,

ataupun organisasi tidak mungkin dapat terjadi. Dua orang dikatakan melakukan

interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi

dilakukan manusia baik secara perorangan, kelompok, atau organisasi. Sebagai

makhluk sosial, kita tidak bisa menghindar dari tindakan komunikasi

menyampaikan dan menerima pesan dari dan ke orang lain. Tindakan komunikasi

ini terus menerus terjadi selama proses kehidupannya. Prosesnya berlangsung

dalam berbagai konteks baik fisik, psikologis, maupun sosial, karena proses

komunikasi tidak terjadi pada sebuah ruang kosong. Pelaku proses komunikasi

adalah manusia yang selalu bergerak dinamis. Komunikasi menjadi penting

karena fungsi yang bisa dirasakan oleh pelaku komunikasi tersebut. Melalui

(78)

perasaan hati nuraninya kepada orang lain baik secara langsung maupun tidak

langsung. Melalui komunikasi seseorang dapat membuat dirinya tidak merasa

terasing atau terisolasi dari lingkungan di sekitarnya. Oleh karena itu, komunikasi

itu penting, sebagaimana diposkan pada

komunikasi penting karena komunikasi merupakan basic instinct dari setiap

makhluk hidup. Setiap makhluk punya cara komunikasi masing-masing, setiap

manusia pun tak lepas dari cara dia melakukan komunikasi. Kita tak bisa

membeda-bedakan bahasa, suku, adat, kebiasaan, tradisi maupun agama karena

pada dasarnya berkomunikasi, menyampaikan pesan itu asal dilakukan dengan

baik dan benar, serta dalam keadaan saling terbuka, fikiran jernih tanpa sentimen

dan perasaan negatif, pasti maksud yang ingin disampaikan dapat diterima.

Selain penjelasan di atas, masih banyak lagi defenisi lain mengenai

komunikasi seperti dituliskan pada

Hovland, Janis & Kelley (1953) yang menuliskan bahwa komunikasi adalah

sebagai mana adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator)

menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan

mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak). Seterusnya,

dituliskan Berelson dan Stainer (1964) menyebutkan bahwa komunikasi adalah

proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui

(79)

Universitas Sumatera Utara

komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki

oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau

lebih.Barnlund (1964) menyatakan bahwa komunikasi timbul didorong oleh

kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara

efektif, mempertahankan atau memperkuat ego. Ruesch (1957) menyebutkan

bahwa komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan

bagian lainnya dalam kehidupan, sedangkan Weaver (1949) menyatakan bahwa

komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat

mempengaruhi pikiran orang lainnya. Sementara itu, Harold Lasswell dalam

bahwa cara yang baik untuk untuk menjelaskan komunikasi ialah dengan

menjawab pertanyaan Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?. Paradigma Lasswell ini menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yaitu

komunikator (siapa yang mengatakan), pesan (mengatakan apa), media (melalui

saluran/ channel/media apa), komunikan (kepada siapa), dan efek (dengan

dampak/efek apa).Jadi berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana

proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan

menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang

menimbulkan efek tertentu.

Selanjutnya fungsi komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy dalam

(80)

(to educated), (iii) menghibur (to entertain), dan (iv) mempengaruhi (to influence). Sementara Onong Uchjana Effendi juga menyatakan bahwa tujuan komunikasi adalah sebagai berikut: (i) Social Change / Social Participation

(Perubahan Sosial dan partisipasi social), (ii) Attitude Change (Perubahan Sikap),

(iii) Opinion Change (Perubahan pendapat), dan (iv) Behaviour Change

(Perubahan Perilaku).

Sementara itu, berdasarkan

komunikasi secara primer, yaitu proses penyampaian pikiran dan atau perasaan

seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media.

Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah pesan verbal

(bahasa), dan pesan nonverbal. (ii) Proses komunikasi secara sekunder, yaitu

proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan

menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang

sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media ke dua dalam

komunikasi karena komunikan sebagai sarana berada di tempat yang relatif jauh

atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, fax, radio, majalah, dan lain-lain

merupakan media yang sering digunakan dalan komunikasi.

Seterusnya untuk pengertian ilmu komunikasi, secara umum didefenisikan

dalam

(81)

Universitas Sumatera Utara digeneralisasikan. Ilmu komunikasi dapat juga dikatakan sebagai ilmu

mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataanyakepada

manusia lain. Sebagai suatu disiplin ilmu, ilmu komunikasi memiliki objek kajian

yaitu, usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataannya kepada manusia

lain

Sedangkan menurut Berger dan Chaffe sebagaimana ditulis

dal

serta dalam

dikatakan bahwa ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi,

proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui

pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan

menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari

sistem-sistem tanda dan lambang. Berdasarkan definisi ilmu komunikasi tersebut,

terdapat 3 pokok pikiran :

a. Objek pengamatan yang jadi focus perhatian dalam ilmu komunikasi adalah

produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang dalam

konteks kehidupan manusia.

b. Ilmu komunikasi bersifat ilmiah-empiris (scientific) dalam arti pokok-pokok

Gambar

Tabel 3.1.  Kategori yang digunakan untuk mengklasifikasi skripsi
Tabel 4.1. Penyebaran skripsi mahasiswa yang diamati selama 4 tahun dari
Gambar 4.1.  Pie-chart dari penyebaran skripsi yang diamati berdasarkan
Gambar 4.2.  Pie-chart penyebaran skripsi berdasarkan metode komunikasi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji, dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada

telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai sebagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Telah berhasil dipertahankan dihadapan dewan penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi (S.AK) pada Program

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Program Studi

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi