• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Pengertian Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Laporan keuangan merupakan bentuk tanggung jawab kepada pengelola sumber daya ekonomi pada suatu entitas. Laporan keuangan bisa dikelola sesuai standar akuntansi yang ada sehingga laporan keuangan itu sendiri dapat dilakukan perbandingan pada laporan keuangan periode sebelumnya.(Palalangan, 2019)

Secara umum, Peraturan Pemerintahan Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah mengatakan bahwa dalam ruang lingkup penyelenggaraan pemerintah daerah yang bisa dinilai dengan uang, termasuk didalamnya sebagai bentuk kekayaan yang berhubungan hak dan kewajiban daerah. Selain itu, Pasal 4 menyebutkan bahwa pengelolaan keuangan daerah harus dilaksanakan secara tertib, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang efektif transparan, ekonomis, dan dapat dipertanggungjawabkan dengan memperhatikan asas keadilan, kepatuhan, dan manfaat bagi masyarakat.

Menurut PP No 17 Tahun 2010, laporan keuangan diartikan sebagai laporan sistematis mengenai posisi keuangan dan transaksi yang dilaksanakan oleh entitas pelaporan. Oleh karena itu Entitas pelaporan merupakan unit pemerintahan yang terdapat dari sejumlah entitas akuntansi berdasarkan peraturan UU memiliki kewajiban dalam penyampaian laporan pertanggungjawaban dalam bentuk laporan keuangan, antara lain:

1. Pemerintahan Pusat 2. Pemerintahan Daerah

3. Unit organisasi pada lingkungan pemerintahan pusat/daerah atau organisasi lainnya, apabila sesuai dengan peraturan UU, unit organisasi wajib menyediakan laporan keuangan.

1. Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan pemerintahan dapat memberikan informasi yang berguna kepada konsumen dalam mengevaluasi akuntabilitas dan pengambilan keputusan, ekonomi, sosial atau politik, termasuk:

1. Memberikan informasi tentang sumber, alokasi serta penggunaan sumber daya keuangan.

2. Memberikan informasi tentang kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.

3. Memberikan informasi tentang sejumlah sumber daya ekonomi yang dipergunakan pada aktivitas entitas pelaporan dan hasil pencapaian.

4. Memberikan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan membiayai kegiatannya dan memenuhi keperluan kasnya

5. Memberikan informasi tentang status keuangan dan status sumber pendapatan jangka pendek serta jangka panjang entitas pelaporan (termasuk pendapatan pajak dan pinjaman).

6. Memberikan informasi tentang perubahan status keuangan entitas pelaporan dalam menentukan naik atau turunnya sebagai akibat aktivitas yang dilaksanakan selama periode pelaporan.

2. Komponen- komponen Laporan Keuangan

(Didik, 2017) Berdasarkan standar akuntansi pemerintahan (SAP) berbasis akrual komponen laporan keuangan berdasarkan SAP sebagai berikut:

1. Laporan Realisasi Anggaran

Dalam hal ini memberikan informasi tentang realisasi laba dan belanja, yang akan dibandingkan pada anggaran selama satu periode.

2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih

Dalam hal ini memberikan informasi peningkatan ataupun turunnya laporan saldo anggaran dibandingkan pada tahun sebelumnya.

3. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi serta entitas pelaporan tentang aset, kewajiban, ekuitas dana per tanggal tertentu. Ada pula unsur- unsurnya sebagai berikut:

a. Aset merupakan sumber daya yang dihasilkan oleh entitas akuntansi dari masa lalu, yang manfaat ekonomi masa depan didapatkan. Manfaat ekonomi masa depan yang diwujudkan oleh aset adalah kemampuan aset dalam mendapatkan arus kas ke dalam entitas akuntansi dalam menggunakan aset itu sendiri.

b. Kewajiban adalah utang yang muncul dari kejadian masa lalu yang penyelesaian pada masa mendatang menyebabkan keluarnya arus sumber daya dari entitas akuntansi yang memiliki kemanfaatan ekonomi.

c. Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah serta sebagai selisih antar aset serta kewajiban pemerintah dalam tanggal pelaporan.

Saldo ekuitas pada neraca berasal dari saldo akhir ekuitas terhadap pelaporan perubahan ekuitas.

4. Laporan Operasional

Laporan operasional merupakan laporan yang menyajikan tentang sumber daya ekonomi yang meningkatkan pemerataan, yang selama periode pelaporan penggunaannya dikelola oleh pemerintah Pusat/Daerah dalam aktivitas administrasi pemerintahan.

5. Laporan Arus Kas

Dalam bagian ini memberikan informasi kas terkait dengan kegiatan operasi, investasi, pembiayaan dan transitoris yang mendeskripsikan saldo, awal, penerimaan, pengeluaran dan akhir dari kas yang digunakan oleh pemerintahan pusat/daerah dalam aktivitas pengelolaan pemerintah selama suatu periode laporan.

6. Laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang memberikan informasi tentang naik atau turunnya ekuitas pada periode pelaporan dibandingkan pada periode sebelumnya.

7. Catatan atas laporan keuangan

Dalam hal ini meliputi pengungkapan dan penjelasan atas pos-pos yang tercantum pada laporan realisasi anggaran, laporan operasi, neraca dan laporan perubahan ekuitas, sehingga pengguna laporan keuangan bisa memiliki pemahaman yang lebih komprehensif atas laporan keuangan entitas akuntansi sesuai standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

3. Karakteristik Laporan Keuangan

(Didik, 2017) Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ukuran normatif yang perlu dicerminkan pada informasi akuntansi agar bisa mencapai tujuan. Ciri-ciri sebagai spesifikasi yang dibutuhkan agar laporan keuangan pemerintahan daerah bisa mencapai kualitas yang diharapkan, diantaranya:

1. Relevan

Laporan keuangan merupakan relevan jika informasi pada periode sebelumnya dapat dipengaruhi keputusan pengguna dengan membantu serta mengevaluasi dan dapat memprediksi pada periode yang akan datang atau saat ini. Oleh karena itu, informasi laporan keuangan yang terkait bisa dihubungkan pada tujuan penggunaan.

Informasi terkait yaitu:

a. Mempunyai manfaat umpan balik

merupakan data yang membolehkan pengguna dalam menegaskan serta mengoreksi ekspekatsi pada periode sebelumnya.

b. Memiliki manfaat prediktif

Merupakan data yang bisa menolong pengguna dalam memprediksi periode mendatang sesuai pada periode sebelumnya c. Tepat waktu

merupakan data yang disajiakan tepat waktu,dapat mempengaruhi serta bermanfaat dalam mengambil ketentuan.

d. Lengkap

Merupakan penyajian lengkap informasi akuntansi keuangan pemerintahan, termasuk data akuntansi yang berpengaruh dalam mengambil ketentuan dan mencermati hambatan yang akan terjadi.

2. Andal

Bermanfaat agar informasi pada laporan keuangan tidak menimbulkan kesalahpahaman dan kesalahan, karena adanya kejujuran dalam membuat laporan keuangan sehingga diverifikasi dan dapat diandalkan pemakaiannya sebagai penyajian yang baik.

Informasi yang andal memiliki ciri di bawah ini:

a. Penyajian jujur

Merupakan informasi yang menggambarkan dengan jujur transaksi serta suatu kejadian yang dapat disajikan.

b. Dapat diverifikasi

Merupakan data yang dapat menyiapkan laporan keuangan serta bisa diuji, dapat dilakukan pengujian oleh pihak yang berbeda dengan memaparkan hasil yang tidak berbeda jauh dari hasil sebelumnya.

c. Netralitas

Data tersebut untuk kebutuhan umum dan bukan untuk kebutuhan lainnya.

3. Dapat dibandingkan

Merupakan informasi dalam laporan keuangan yang bermanfaat, sehingga dapat dibandingkan pada laporan keuangan dalam periode sebelumnya.

4. Dapat dipahami

Merupakan penyajian informasi pada laporan keuangan yang bisa dipahami oleh pengguna, dan diekspresikan ke dalam bentuk dan terminologi yang menyesuaikan pada ruang lingkup pemahaman pengguna.

Dokumen terkait