• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.4. Lingkungan Keluarga

2.4.1. Pengertian Lingkungan Keluarga

Dalyono (2009:129) mengemukakan bahwa lingkungan sebenarnya mencakup segala material dan stimulus di dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosial-kultural. Peranan lingkungan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak antara lain mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari. Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia dimana tempat dia untuk belajar, menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungan berinteraksi dengan orang lain. Dalam keluarga, seorang anak pertama kali akan belajar memperhatikan keinginan-keinginan orang lain, belajar untuk bekerja sama dan saling membantu.

Menurut Suwarno (2008:40) “keluarga merupakan lingkungan pendidikan

yang pertama dan utama. Keluarga memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap perkembangan kepribadian anak, karena sebagian besar kehidupan anak berada di tengah-tengah keluarganya”. Keadaan ekonomi dan bagaimana orang tua merawat

anaknya yang ada dalam sebuah keluarga memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan jasmani anak. Sementara itu tingkat pendidikan orang tua memiliki

pengaruh besar terhadap perkembangan rohaniah anak terutama kepribadian dan kemajuan pendidikan.

Soelaeman (1994:12) memberikan pendapat bahwa keluarga merupakan satu persekutuan hidup yang dijalin adanya kasih sayang diantara pasangan dua jenis manusia yang dikukuhkan dengan adanya pernikahan yang dimaksudkan untuk saling menyempurnakan diri.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan keluarga adalah ruang lingkup yang utama yang memiliki peran dan pengaruh sangat besar dalam menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak untuk menjadi manusia yang lebih dewasa. Anak menerima pendidikan yang pertama kali yaitu dari keluarga antara lain berupa pemberian motivasi, perhatian oleh orang tuanya, merawat dan mendidik anak sebelum mereka mengenal lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Ada beberapa jenis fungsi dari keluarga itu sendiri. Fungsi keluarga menurut Solaeman (1994:85-114) adalah:

1. Fungsi Edukasi

Fungsi edukasi adalah fungsi keluarga yang berkaitan dengan pendidikan serta pembinaan anggota keluarga pada umumnya. Fungsi edukasi ini tidak sekedar menyangkut pada penentuan dan pengukuhan landasan yang mendasari upaya pendidikan itu, tetapi juga meliputi pengarahan dan perumusan tujuan pendidikan, perencanaan dan pengelolaannya, penyediaan dana dan sarananya serta pengayaan wawasan.

2. Fungsi sosialisasi

Tugas keluarga dalam mendidik anaknya tidak saja mencakup pengembangan individu anak agar menjadi pribadi yang mantap, akan tetapi meliputi pula upaya membantunya dan mempersiapkannya menjadi anggota masyarakat yang baik. Dalam melaksanakan fungsi sosialisasi, keluarga menduduki kedudukan sebagai penghubung anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial. Fungsi sosialisasi membantu anak dalam menemukan tempatnya dalam kehidupan sosial ini secara mantap yang dapat diterima rekan-rekannya atau lebih lagi dapat diterima masyarakat.

3. Fungsi proteksi atau fungsi perlindungan

Mendidik hakikatnya melindungi, yaitu melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik dan dari hidup yang menyimpang norma. Selain itu, fungsi ini juga melindungi anak dari ketidakmampuannya bergaul dengan lingkungan pergaulannya, melindunginya dari sergapan pengaruh yang tidak baik yang mungkin mengancamnya dari lingkungan hidupnya, lebih dalam lagi kehidupan dewasa ini kompleks.

4. Fungsi afeksi dan fungsi perasaan

Anak berkomunikasi dengan lingkungannya juga berkomunikasi dengan lingkungannya dengan keseluruhan pribadinya terutama pada saat anak masih kecil dan masih menghayati dunianya secara global dan belum terdifferensiasikan. Kehangatan yang terpancar dari keseluruhan gerakan, ucapan, mimik serta perbuatan orang tua merupakan bumbu pokok dalam pelaksanaan pendidikan anak dalam keluarga. Makna kasih orang tua terhadap anak tidak tergantung dari banyaknya hadiah yang dilimpahkan kepadanya, melainkan atas dasar lebih jauh kasih itu dipersepsi atau dihayati. Adapun yang diharapkan akan dicapai melalui pelaksanaan fungsi afeksi ialah terbinanya suasana perasaan yang sehat dalam keluarga, yang tercipta berkat kebersihan hati masing-masing anggotanya, bersih dari iri dan dengki, dari hasut dan buruk sangka.

5. Fungsi religius

Keluarga memiliki fungsi religius, artinya keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak serta anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragama.

6. Fungsi ekonomis

Fungsi ekonomis keluarga meliputi pencarian nafkah, perencanaan serta pembelajarannya dan pemanfaatannya. Keadaan ekonomi keluarga mempengaruhi pula harapan orang tua akan masa depan anaknya serta harapan anak itu sendiri. Keluarga yang keadaan ekonominya lemah menganggap anak lebih sebagai beban hidup dari pada pembawa kebahagiaan keluarga. Mereka yang keadaan ekonominya kuat mempunyai lebih banyak kemungkinan memenuhi kebutuhan material anak dibandingkan dengan yang lemah. Akan tetapi pelaksanaan tersebut belum menjamin pelaksanaan ekonomis keluarga sebagaimana mestinya. Sebab pelaksanaan fungsi keluarga yang baik tidak tergantung dari banyaknya uang atau hadiah yang diberikan tetapi juga pada cara memberikan dan kuantitatif penerimaan serta persepsi anak.

7. Fungsi rekreasi

Rekreasi itu dirasakan orang apabila ia menghayati suasana tenang dan damai, jauh dari ketegangan batin, segar dan santai dan kepada yang bersangkutan memberikan perasaan bebas terlepas dari segala ketegangan dan kehidupan sehari-hari. Rekreasi itu memberikan keseimbangan kepada penyaluran energi dalam melaksanakan tugas sehari-hari yang rutin dan mungkin menimbulkan kebosanan. Makna fungsi rekreasi dalam keluarga diarahkan kepada tergugahnya kemampuan untuk dapat mempersepsi kehidupan dalam keluarga secara wajar dan sungguh-sungguh sebagaimana dimaksudkan dan digariskan kaidah-kaidah hidup keluarga.

8. Fungsi biologis

Fungsi biologis keluarga berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan biologis anggota keluarga. Kebutuhan akan keterlindungan fisik guna melangsungkan kehidupannya. Keterlindungan kesehatan, keterlindungan rasa lapar, haus, kedinginan, kepanasan, kelelahan, bahkan juga kenyamanan dan kesegaran fisik. Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi itu hendaknya tidak berat sebelah, tidak memisah-misahkan fungsi yang satu dari yang lain dan tidak pula hanya dilakukan oleh satu pihak saja, karena keluarga merupakan satu-kesatuan.

Dokumen terkait