• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA A.Hasil Belajar

B. Metode Pembelajaran CTL

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode merupakan salah satu strategi atau cara yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran yang hendak dicapai, semakin tepat metode yang digunakan oleh seorang guru maka pembelajaran semakin baik. Sudjana (2005:76) berpendapat bahwa metode merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan tertentu. Menurut Sangidu (2004:14) metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memulai pelaksanaan suatu kegiatan penilaian guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Metode pembelajaran ini adalah sebuah cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda. Hai itu berarti pemilihan metode pembelajaran harus sesuai dengan kondisi pembelajaran dan hasil pembelajaran yang ingin dicapai. 2. Metode Pembelajaran CTL

Pembelajaran Kontektual (Contextual Teaching And Learning) merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan

29

penetapannya dalam kehidupan mereka (Rusman, 2010:190). Oleh sebab itu, melalui pembelajaran CTL, mengajar bukan transformasi pengetahuan dari guru kepada siswa dengan menghafal sejumlah konsep-konsep yang sepertinya terlepas dari kehidupan nyata, akan tetapi lebih ditekankan pada upaya memfasilitasi siswa untuk mencari kemampuan bisa hidup dari apa yang dipelajarinya. Ciri khas dari pembelajaran Contextual Teaching And Learning ditandai oleh tujuh komponen utama yaitu: Contructivism, Inquiry, Questioning, Learning, Modelling, Reflektion, dan Autentic Assessment.

a. Prinsip pembelajaran Kontekstual

CTL sebagai suatu metode dalam implementasinya tentu saja memerlukan perencanaan pembelajaran yang mencerminkan pembelajaran CTL. Hal ini karena setiap model pembelajaran memiliki karakteristik khas tertentu yang tentusaja berimplikasi pada adanya perbedaan tertentu pula dalam membuat desain yang disesuaikan denga metode yang diterapkan. Menurut Rusman (2011:193) ada tujuh prinsip pembelajaran kontekstual yang harus dikembangkan oleh guru, yaitu:

1) Kontruktivisme (Contructivism)

Kontruktivisme merupakan landasan berfikir dalam CTL, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas.

30

Manusia harus membangun pengetahuan itu memberi makna melalui pengalaman yang nyata.

2) Menemukan (Inquiry)

Menemukan merupakan kegiatan inti ddari CTL, melalui upaya menemukan akan memberikan penegasan bahwa pengetahuan dan keterampilan serta kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan bukan merupakan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi merupakan hasil menemukan sendiri.

3) Bertanya (Questioning)

Unsur lain yang menjadi karakteristik utama CTL adalah kemampuan dan kebiasaan untuk bertanya. Melalui penerapan bertanya, pembelajaran akan lebih hidup, akan mendorong proses dan hasil pembelajaran yang lebih luas dan mendalam, dan akan banyak ditemukan unsur yang terkait yang sebelumnya tidak terfikirkan baik guru maupun murid.

4) Masyarakat Belajar (Learning Community)

Maksud dari masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk bekerja sama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman– teman belajarnya. Hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain melalui berbagi pengalaman (sharing). Melalui sharing anak dibiasakan untuk saling memberi dan menerima, sifat ketergantungan yang positif dalam learning Community.

31 5) Pemodelan (Modelling)

Tahap pembuatn model dapat dijadikan alternatif untuk mangambangkan pembelajaran agar siswa bisa memenuhi harapan siswa secara menyeluruh dan membantu mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh para guru.

6) Refleksi (Reflection)

Reflesi adalah cara berfikir tentang apa yang baru saja terjadi atau baru saja dipelajari. Dengan kata lain refleksi adalah berfikir kebelakang tentang apa yang sudah dilakukan dimasa lalu, siswa mengedepankan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya.

7) Penilaian sebenarnya (Authentic Assessment)

Penilaian sebagai integral dari pembelajaran memiliki fungsi yang amat menentukan untuk mendapatkan informasi kualitas proses dan hasil pembelajaran melalui penerapan CTL. b. Langkah-langkah Pembelajaran CTL

Menurut Putra (2013:227) dalam pembelajaran CTL guru perlu mengembangkan pembelajaran agar siswa dapat berfikir tentang apa yang baru mereka pelajari dengan apa yang sudah mereka lakukan dimasa yang lalu. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut.

32

1) Kembangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna dengan bekerja sendiri serta mengkontruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya;

2) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inqury untuk semua topik; 3) Kembangkan sikap ingin tahu dengan bertanya;

4) Ciptakan masyarakat belajar dengan menghadirkan model sebagai contoh pembelajaran;

5) Lakukan refleksi diakhir pertemuan dan;

6) Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbangai cara. c. Kelebihan dan Kelemahan pembelajaran CTL

Setiap metode pembelajaran memiliki kelemahan dan kelebihan, begitu pula dengan metode pembelajaran CTL. Menurut Rasimin (2012, 130-131) kelebihan dan kekurangan dari metode pembelajaran CTL sebagai berikut.

1) Kelebihan CTL

a) Pembelajaran menjadi lebih bermakna. Artinya siswa melakukan sendiri kegiatan yang berhubungan dengan materi sehingga siswa dapat memahami materi sendiri.

b) Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa, karena pembelajaran CTL menuntut siswa bukan hanya sekedar menghafalkan tapi menemukan sendiri dan mengamati.

33

c) Menumbuhkan keberanian siswa untuk mengemukakan pendapat tentang materi yang dipelajari.

d) Menumbuhkan rasa ingin tahu tentang materi yang dipelajari kepada guru.

e) Menumbuhkan kemampuan kerja sama dalam memecahkan masalah.

f) Siswa dapat membuat kesimpulan atau merangkum dari kegiatan pembelajaran.

2) Kelemahan CTL

a) Bagi siswa yang tidak dapat mengikuti pelajaran tidak mendapat pengetahuan dan pengalaman yang sama dengan teman lainnya, karena siswa tidak mengalami sendiri atau menemukan langsung.

b) Perasaan khawatir pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik siswa, karena harus menyesuaikan dengan kelompoknya.

c) Banyak siswa yang tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lainnya, karena siswa yang tekun merasa harus bekerja lebih dibanding dengan siswa yang lainnya.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang guru dalam menerapkan metode pembelajaran CTL harus memperhatikan keadaan siswa dalam kelas. Selain itu seorang guru harus mampu membagi kelompok secara heterogen.

34 C. IPS

Dokumen terkait