• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI

B. Metode Tanya Jawab

1. Pengertian Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah cara penyampaian suatu pelajaran melalui interaksi dua arah dari guru kepada siswa dan dari siswa kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru dan siswa.25 Metode tanya jawab merupakan suatu cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari penyaji kepada peserta, tetapi dapat pula dari peserta kepada penyaji.26

Penyampaian agama yang dilakukan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW juga menggunakan metode pembelajaran dialog dan tanya jawab yang terjadi sewaktu Nabi Muhammad didatangi oleh Malaikat Jibril menjelma seperti seorang laki-laki yang berpakaian putih dan berambut hitam muncul dihadapan Nabi. Namun para sahabat yang duduk bersama Rasulullah tidak ada yang tahu dari mana munculnya seorang putih tersebut, tiba-tiba dihadapan Beliau.

24

Lukmanul Hakim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 58-59.

25

Masitoh dan Laksimi Dewi, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), Cet. I, h. 160.

26

Daryanto, Strategi dan Tahapan Mengajar Bekal Keterampilan Dasar bagi Guru,

ها َص ها ْ س ْع ْح ْب : ق ْع ها ض َّ ْا ْب ع ْ ع

ب ْ ش ج ْ ع ع ط ْ ْ ا َس ْ ع

ِّ ا ض

, ْعَّ ا ا س ْ ش

ف ْع , فَّ ا ْثأ ْ ع

َس ْ ع ها َص ِ َ ا ا س ج َح حأ َ

ْ ف ع َْف عض , ْ ْ ا ْ ْ ْسأف

ع ْ ْخأ َ ح : ق

, ْس ْا

ح َ أ ها َا ا ْ أ ّْ أ ْس ْا : َس ْ ع ها َص ها ْ س ف

ا َ

ْ ّ , َّ ا ْؤ , َّ ا ْ ,ها ْ س

ا ْ ْا َّح , ض

ع ْ ْ ْخأف : ق قِّ أّْ ْجعف ق ْق ص ق ْ س ْ ا ْعّ ْسا

ْ ْا , ْ س , , ئ ,ها ب ْؤ ْ أ : ق ْ ْا

ْؤ , خأْا

َأ ها ْع ْ أ : ق ّْح ْا ع ْ ْ ْخأف ق ْق ص ق ِ ش ْخ ْ ب

ْ أف , ا

ا : ق ع َّ ا ع ْ ْ ْخأف : ق ا ا َ ف ا ْ ْ

ْ ؤّْ ْ

ْ ا , َب أْا ْ أ : ق ا أ ْ ع ْ ْ ْخأف : ق ئ َّ ا ْعأب ْع

ْ ّ ء َّ ا ء ع عْا ا عْا فحْا

ّْ ف ق ّْا َ ث ْ ْا ف

َث ً

ْ أ ْ ْج َ ف : ق ْعأ ْ س ها : ْق ؟ ئ َّ ا ْ ْ أ , ع : ق

) ّ ا ( ْ ْ ِع

Artinya: “Dari Umar bin Khathab r.a. berkata: Pada suatu hari ketika kami ada di samping Rasul datanglah seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak diketahui dari arah mana dia datang, dan tidak ada yang mengenalnya di antara kami seorang pun, sehingga dia duduk mendekati Nabi dan menyandarkan kedua lututnya pada kedua lutut Nabi dan meletakkan kedua telapak tangannya ke atas kedua

pahanya. Lalu berkata: “Hai Muhammad beritakan padaku tentang Islam”. Lalu Rasul bersabda: “Islam itu, kamu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad itu utusan Allah, dan kamu menegakkan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan dan

pergi haji ke Baitullah jika kamu mampu.” Lalu orang itu berkata “Kamu benar”. Umar berkata: “Kami heran, dia bertanya dan dia

membenarkannya”. Lalu dia berkata lagi “Beritakan padaku tentang Iman”. Lalu Nabi bersabda: “Kamu percaya pada Allah, para malaikat -Nya, kitab-kitab--Nya, Rasul-rasul--Nya, hari akhir dan kamu percaya pada

takdir baik dan buruknya”. Lalu orang itu berkata: “Kamu benar”.

Kemudian dia berkata lagi, “Beritakan padaku tentang Ihsan”. Lalu Rasul bersabda: “Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak dapat melihat-Nya maka sesungguhnya Allah melihat

kamu”. Orang itu berkata lagi: “Beritakan padaku tentang hari kiamat”. Nabi bersabda: “Tidaklah orang yang ditanya tentang kiamat lebih tahu daripada yang ditanya”. Lalu dia berkata lagi: “Beritakan padaku

tentang tanda-tanda hari kiamat itu”. Lalu Nabi bersabda: “Diantara

tanda-tandanya jika telah muncul budak melahirkan majikannya, dan kamu melihat orang yang berjalan nyeker (tidak beralas kaki), telanjang,

dan miskin berlomba membangun berbagai bangunan”. Kemudian

pergilah orang tersebut, maka diamlah aku beberapa waktu. Kemudian

Nabi bersabda kepadaku: “Hai Umar apakah kamu tahu siapa yang bertanya itu?” Saya menjawab “Hanya Allah dan Rasul-Nya yang

mengetahui”. Nabi bersabda: “Sesungguhnya dia adalah Malaikat Jibril

datang kepadamu untuk mengajarkan kamu tentang agama kamu.” (HR.

Muslim).27

Hadits ini menunjukkan bahwa Malaikat Jibril ketika memberikan pengajaran kepada Rasulullah SAW tentang apa itu Islam, apa itu Iman, apa itu Ihsan dan kapan datangnya hari kiamat. Metode penyampaian pelajaran melalui metode tanya jawab atau dialog antara Malaikat Jibril dengan Nabi dan antara

27

Abdul Majid Khon, Hadits Tarbawi Hadits-hadits Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), Cet. I, h. 45-46.

Nabi dengan sesama sahabat atau antara guru dengan murid dan antara murid dengan sesama murid , jadi terjadi interaktif antar beberapa arah.28

Pendidik mengharapkan dari peserta didik jawaban yang tepat dan berdasarkan fakta. Dalam tanya jawab, pertanyaan adakalanya dari pihak peserta didik (dalam hal ini pendidik atau peserta didik yang menjawab). Apabila peserta didik tidak menjawabnya barulah pendidik memberikan jawabannya.29 Dalam kegiatan belajar mengajar melalui tanya jawab, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan atau siswa diberikan kesempatan untuk bertanya terlebih dahulu pada saat memulai pelajaran, pada saat pertengahan atau pada akhir pelajaran. Bilamana metode tanya jawab ini dilakukan secara tepat akan dapat meningkatkan perhatian siswa untuk belajar secara aktif.30

2. Tujuan Metode Tanya Jawab

Tujuan metode tanya jawab adalah:

a. Menciptakan suasana yang hidup (setiap peserta ikut serta dan aktif) dalam KBM.

b. Menggali ide-ide peserta.

c. Memberikan rangsangan pada peserta/siswa untuk merumuskan ide-ide yang tergali dengan menggunakan kalimat sendiri.

d. Mengetahui posisi pemahaman siswa terhadap tema yang dibahas.

e. Menciptakan kesempatan bagi peserta untuk lebih mengonsolidasikan pemahamannya.

f. Memberikan kesempatan bagi peserta untuk berani berkomentar.31

28

ibid.

29

Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), Cet. IV, h. 305.

30

Usman, Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. I, h. 43.

31

Daryanto, Strategi dan Tahapan Mengajar Bekal Keterampilan Dasar bagi Guru,

Mengajar dengan sesi tanya jawab:

a. Pilihlah beberapa pertanyaan yang akan memandu pelajaran. Tulislah tiga sampai enam pertanyaan dan susunlah secara logis.

b. Tulis masing-masing pertanyaan pada kartu indeks, dan tulis isyarat yang akan digunakan guru untuk mengisyaratkan pertanyaan yang disampaikan guru.

c. Sebelum dimulai, pilihlah peserta didik yang akan bertanya. Berilah masing-masing sebuah kartu, dan jelaskan isyaratnya.

d. Bukalah sesi tanya jawab dengan menjelaskan topik dan berikan isyarat pertama guru. Panggillah penanya pertama dan jawab, lanjutkan dengan isyarat dan pertanyaan lain.

e. Lontarkan pertanyaan baru kepada peserta. Guru melihat beberapa peserta yang mengangkat tangan.

Memutar peran, mengajukan pertanyaan:

a. Susunlah pertanyaan yang akan guru kemukakan tentang beberapa materi pelajaran seolah-olah guru adalah peserta didik.

b. Pada awal sesi pertanyaan, umumkan kepada peserta didik bahwa guru akan menjadi peserta didik dan peserta didik secara kolektif akn menjadi guru. Beralihlah lebih ke pertanyaan guru.

c. Berlakulah argumentative, humoris, atau apa saja yang dapat membawa peserta didik pada perdebatan dan menyerang guru dengan jawaban-jawaban.

d. Memutar peranan beberapa kali akan tetap membuat peserta didik pada pendapat mereka dan mendorongnya untuk melontarkan pertanyaan sendiri.32

Metode tanya jawab digunakan sebagai pelengkap metode ceramah, metode ini dapat dipakai sebagai tolak ukur secara umum dan keseluruhan. Metode tanya jawab merupakan suatu cara interaksi edukatif dengan

32

Melvin L. Silbermen. Active Learning. (Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Mandiri, 1996). h. 147-150.

menggunakan pertanyaan dan jawaban sebagai komunikasinya, dalam hal ini tanya jawab tersebut tidak bersifat sepihak. Artinya pertanyaan tidak selalu timbul dari guru dan sebaliknya juga dari pihak murid, sehingga tercipta suasana yang timbal balik. Dengan metode tanya jawab guru dengan peserta didik akan terasa lebih hidup dan lebih aktif lagi di dalam kelas sehingga kegiatan pembelajaran tidak membosankan.

Dengan menggunakan metode tanya jawab ini guru dapat memberikan motivasi atau stimulus kepada siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dalam belajar yaitu guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan siswa menjawab pertanyaan tersebut, atas arahan dari guru baik dilakukan pada waktu apersepsi maupun berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Selain dari pada itu tanya jawab biasa dilakukan pada waktu guru menjumpai materi pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.

3. Pemakaian Metode Tanya Jawab a. Wajar digunakan jika:

1) Meninjau pelajaran yang lalu, agar siswa memusatkan lagi, perhatian tentang jumlah kemajuan yang telah dicapai sehingga dapat melanjutkan pelajaran berikutnya.

2) Mengulangi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama siswa atau dengan perkataan lain untuk mengikutsertakan semua siswa.

3) Menangkap perhatian siswa.

4) Memimpin pengamatan dan pemikiran siswa. b. Tidak wajar digunakan jika:

1) Menilai kemajuan siswa.

2) Mencari jawaban dari murid-murid, tetapi membatasi jawaban yang dapat diterima.

3) Memberi giliran pada siswa tertentu saja.33

33

Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya, Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1995), Cet. V, h. 45-46.

4. Kebaikan dan Kelemahan Metode Tanya Jawab a. Kebaikan metode tanya jawab adalah:

1) Pertanyaan-pertanyaan yang sulit dan agak baik dari peserta didik dapat mendorong pendidik untuk memahami lebih mendalam dan mencari sumber-sumber lebih lanjut.34

2) Dengan tanya jawab perhatian siswa lebih terpusat bila dibandingkan dengan metode ceramah misalnya.

3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas, sehingga guru dapat menjelaskan kembali,

4) Guru dapat mengetahui perbedaan pendapat antara siswa yang satu dengan yang lain sehingga akan ditemukan pemecahannya,

b. Kelemahan metode tanya jawab adalah:

1) Dengan tanya jawab kemungkinan dapat menimbulkan penyimpangan-penyimpangan, persoalan/masalah, jika salah kendalinya.

2) Bagi siswa yang lemah sulit untuk mengembangkan daya pikirannya. 3) Bagi siswa yang pandai akan mendominasi jawaban

pertanyaan-pertanyaan itu.35

4) Pemakaian waktu lebih banyak jika dibandingkan dengan metode ceramah. Jalan pelajaran lebih lambat dari metode ceramah, sehingga kadang-kadang menyebabkan bahan pelajaran tak dapat dilaksanakan menurut yang ditetapkan.

5) Apabila peserta didik terlalu banyak tidak cukup waktu memberi giliran kepada setiap peserta didik.36

Dokumen terkait