• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Kajian tentang Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Menurut Woolfolk (2009: 186) motivasi adalah keadaan internal yang membangkitkan, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku. Studi tentang motivasi difokuskan pada bagaimana dan mengapa orang memprakarsai tindakan yang diarahkan pada tujuan tertentu, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulai kegiatan itu, seberapa intensif mereka terlibat dalam kegiatan itu, dan seberapa persisten mereka dalam usahanya untuk mencapai tujuan dan apa yang mereka pikirkan dan rasakan disepanjang perjalanannya.

Motivasi berasal dari kata motif yang diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Menurut Sardiman (2009: 73), menyatakan bahwa:

“ Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Jadi motivasi dapat diartikan sebagai “daya penggerak yang telah menjadi aktif”. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.”

Selain itu Hamzah B. Uno (2008: 30) berpendapat bahwa

“Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motivasi adalah sesuatu proses untuk menggiatkan motif menjadi perubahan/tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan/keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu.”

Pendapat yang sama mengenai motivasi juga dikemukakan oleh Dimyati dan Mujiono (2002: 96)

“Motivasi sebagai penggerak tingkah laku sangat peting didalam proses belajar. ’’Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap perilaku individu belajar.”

Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi dalam kaitannya dengan belajar mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kebutuhan aktualisasi diri sehingga motivasi paling besar pengaruhnya pada kegiatan belajar siswa yang bertujuan untuk mencapai prestasi tinggi. Apabila tidak ada motivasi belajar dalam diri siswa, maka akan menimbulkan rasa malas untuk belajar baik dalam mengikuti proses belajar mengajar maupun mengerjakan tugas-tugas individu dari guru.

2. Pengertian Belajar

Secara etimologis belajar memiliki arti yaitu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan suatu bentuk usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan mendapatkan ilmu dan kepandaian yang belum dimiliki sebelumnya.

Menurut Skiner (Dimyati 2009: 9) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Selain itu Slameto (2010: 2), memberikan pengertian

tentang belajar yaitu suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Selain itu definisi belajar menurut beberapa ahli yang dikutip oleh Ngalim Purwanto (2004: 84), Yaitu:

“Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamanya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan- keadaan sesaat seseorang. Gagne menyatakan bahwa belajar terjadi apabila suatu stimulis bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatanya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu kewaktu sesudah ia mengalami situasi tadi”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada seseorang individu karena sebagai hasil dari suatu pengalaman dalam berinteraksi. Peubahan itu tidak terbatas mengenai jumlah pengetahuan saja, tetapi juga terbentuknya keterampilan, kecakapan, dan sikap.

3. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi belajar memegang peranan penting dalam pencapaian prestasi belajar. Motivasi yang tinggi dapat menggiatkan aktivitas belajar siswa. Menurut Sugihartono dkk (2007: 78) motivasi tinggi dapat ditemukan dalam sifat perilaku siswa antara lain:

(1) adanya kualitas keterlibatan siswa dalam belajar yang sangat tinggi, (2) adanya perasaaan dan keterlibatan afektif siswa yang tinggi dalam belajar, (3) adanya upaya siswa yang senantiasa

memelihara dan menjaga agar memiliki motivasi belajar yang tinggi.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Biggs dan Telfer (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 8) motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku belajar. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil praktik atau penguatan yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.

Penulis dalam penelitian ini mencoba mengemukakan beberapa pandangan para ahli tentang pengertian motivasi belajar. Menurut Nana Syaodih (2006: 163) yaitu:

“Belajar perlu didukung oleh motivasi yang kuat dan konstan. Motivasi yang lemah serta tidak konstan akan menyebabkan kurangnya usaha belajar yang pada akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar.”

Selain itu menurut pendapat Sardiman (2009: 83) bahwa:

“Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual, peranan yang luas adalah dalam hal menimbulkan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar, siswa yang memeliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energi unuk melakukan kegiatan belajar.”

Pendapat yang sama mengenai motivasi belajar juga dikemukakan oleh Dimyati dan Mudjiono (2009: 80) yaitu:

“Motivasi belajar adalah kekuatan mental berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Motivasi dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif siswa serta mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam kegiatan belajar.”

Berdasarkan pendapat yang telah diuraikan oleh dari para ahli diatas maka dapat diketahui bahwa motivasi belajar adalah suatu yang mendorong atau menggerakkan serta mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu. Sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu dapat bersumber dari dalam dirinya maupun yang datang dari luar dirinya.

Dokumen terkait