• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.2. Pengertian Penerapan

Maksud dari kata penerapan adalah perihal mempraktekan

(Poerwadarminto, 1987:1059). Penerapan adalah pemanfaatan hasil penelitian,

pengembangan, dan / atau ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke

dalam kegiatan perekayasaan, inovasi, serta difusi teknologi.

Penerapan adalah tindakan pelaksanaan atau pemanfaatan keterampilan

pengetahuan baru.

10

2.3 Komunikasi Data

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi baik itu pesan,

gagasan, atau ide dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling

mempengaruhi di antara keduanya. Komunikasi data dari satu tempat ke tempat

yang lain, tiga elemen sistem harus tersedia, yaitu sumber data (source), media

transmisi (transmision media) yang membawa data yang dikirim dari sumber

data ke elemen yang ketiga yaitu penerima (receiver). Bila salah satu elemen

tidak ada, maka komunikasi tidak dapat dilakukan (Hartono,1999:304).

Gambar 2.1. Elemen komunikasi data

2.4 Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer yang saling

menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat

berbagi data, informasi, program aplikasi, dan perangkat keras seperti printer,

scanner, CD-Drive ataupun hardisk, serta memungkinkan untuk saling

berkomunikasi secara elektronik (Herlambang,2008:1). Definis lain jaringan

11

komputer atau network adalah jaringan dari sistem komunikasi data yang

melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang dihubungkan dengan jalur

transmisi alat komunikasi membentuk suatu sistem. Dengan network, komputer

yang satu dapat menggunakan data di komputer yang lain, dapat mencetak

laporan di printer komputer yang lain, dapat memberi berita ke komputer yang

lain walaupun berlainan area. Network merupakan cara yang sangat berguna

untuk mengintegrasikan sistem informasi dan menyalurkan arus informasi dari

satu are ke area lainnya.

Dengan adanya jaringan komputer, maka pengembangan peralatan dapat

dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer dapat

memudahkan pemakai dalam merawat Central Processing Unit (CPU),

misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus, maka

pemakai cukup memusatkan perhatian pada CPU yang ada di komputer pusat.

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan

keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai

dan password , serta teknik perlindungan terhadap hardisk sehingga data

mendapatkan perlindungan yang efektif.

2.5 Komponen Jaringan

Komponen dari suatu network adalah node dan link. Node adalah titik

yang dapat menerima input data ke dalam network atau menghasilkan output

informasi atau kedua – duanya. Node dapat berupa sebuah printer atau alat –

12

alat cetak lainnya, atau suatu PC atau micro computer sampai mainframe

computer yang raksasa atau modem atau multipexer (Hartono,1999:332).

Link adalah channel atau jalur transmisi atau carrier untuk arus informasi

atau data diantara node. Link dapat berupa kabel, microwave, system, laser

system atau satellite system. Network yang masing- masing node terletak di

lokasi yang berjauhan satu dengan yang lainnya dan menggunakan link berupa

jalur transmisi jarak jauh disebut dengan WAN ( Wide Area Network ).

Sedang network yang masing – masing nodenya terpisah dalam jarak

lokal dan menggunakan link berupa jalur transmisi kabel disebut dengan LAN (

Local Area Network ).

2.5.1 Media Transmisi

A. Twisted Pair Cable

Jaringan komputer sekarang menggunakan kabel UTP

(Unshielded Twisted Pair) dengan standar 100 base - TX Fast

Ethernet. Kabel UTP terdiri dari 4 pasang kawat berulir (twistwed

Pair Wire) sehingga pada kabel itu semuanya terdapat 8 kawat.

Setiap pasang kawat ini di beri kode warna, yang pertama warna

penuh (Biru, Jingga, Hijau atau cokelat) dan pasangannya yang

berulir seputar yang utama tadi dengan warna putih dan strip warna

yang sesuai dengan pasangannya.

13

Gambar 2.2. Kabel UTP

(Sumber : Ilmukomputer.com)

B. Kabel Koaksial

Kabel ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

 Paling populer digunakan pada Local Area Network (LAN)

 Memiliki bandwidth yang lebar, sehingga bisa digunakan untuk

komunikasi broadband (multiple channel)

 Ada bermacam-macam jenis kabel coax seperti kabel TV, thick,

ARCnet, dan thin coax.

Thick coaxial dikenal dengan nama 10Base5, biasanya digunakan

untuk kabel backbone pada instalasi jaringan ethernet antar

gedung. Kabel ini sulit ditangani secara fisik karena tidak flexibel

dan berat, namun dapat menjangkau jarak 500 m bahkan 2500 m

dengan repeater.

Thin coaxial lebih dikenal dengan nama RG-58, cheapernet,

10Base2, dan thinnet, biasanya digunakan untuk jaringan antar

14

workstation. Dapat digunakan untuk implementasi topologi bus

dan ring karena mudah ditangani secara fisik.

Gambar 2.3. Kabel koaksial thick atau thick Ethernet

(Sumber : Imukomputer.com)

C. Kabel Fiber Optic

Kabel Fiber Optic merupakan kabel yang memiliki inti serat

kaca sebagai saluran untuk menyalurkan sinyal antar terminal. Sering

dipakai sebagai saluran backbone karena kehandalannya yang tinggi

dibanding dengan kabel coaxial atau kabel UTP

(Herlambang,2008:7)

Gambar 2.4. Fiber Optik

(Sumber : Ilmukomputer.com)

15

2.5.2 Komponen Perangkat Keras

A. Personal Computer (PC)

Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan

sangat menentukan untuk kerja dari jaringan tersebut. Komputer

dengan untuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses

data dalam jaringan dengan cepat. Di dalam jaringan tipe

Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server mutlak harus

memiliki unjuk kerja yang lebih tinggi dibandingkan

komputer-komputer lain sebagai workstation-nya, karena server akan bertugas

menyediakan fasilitas dan mengelola operasional jaringan tersebut

(Efendi,2001:30).

Gambar 2.5. Personal Computer

B. NIC (Network Interface Card)

Adalah computer circuit board or card yang dipasang dalam

komputer (server maupun workstation) sehingga komputer dapat

dihubungkan kedalam jaringan. Dilihat dari jenis interfacenya

16

umumnya terbagi dua yaitu PCI dan ISA. Terdapat juga beberapa

card diperuntukkan khusus untuk laptop atau notebook dengan socket

PCMCIA. Sering disebut dengan ethernet card, Network card.

Gambar 2.6. NIC

C. Ethernet

Dalam jaringan dengan protocol akses CSMA/CD atau

Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection, suatu node

(A) yang akan mengirimkan data akan memeriksa dahulu kondisi

jalur data. Bila tidak terdapat aliran data/kosong maka node tersebut

akan mengirimkan datanya dan bila node lain (B) yang sedang

menggunakan jalur data maka node (A) akan menunggu dan akan

mencoba memeriksa kembali (Efendi,2001:31). Dalam protokol

akses ini dimungkinkan pada suatu saat terjadi beberapa node

mengirimkan datanya secara bersamaan sehingga mengakibatkan

collision atau tabrakan. Dalam kondisi demikian node-node tersebut

akan batal mengirimkan data dan akan mencobanya kembali bila

jalur tidak sibuk.

17

D. Network Adapter Card

Setiap network card akan memiliki driver atau program yang

berfungsi untuk mengaktifkan dan mengkonfigurasi network

adapter tersebut disesuaikan dengan lingkungan dimana network

card tersebut dipasang agar dapat digunakan untuk melakukan

komunikasi data.

E. Router

Merupakan peralatan yang menentukan rute (jalur) yang akan

dilewati oleh data dalam jaringan.

Gambar 2.7. Router

F. Konektor RJ45

Merupakan peralatan yang digunakan untuk menghubungkan

suatu media transmisi tertentu dengan network interface card. Pada

ujung-ujung kabel CAT 5 ini dipasangkan konektor yang dikenal

sebagai konektor RJ-45 (RJ dari kata 'Registered Jack'). Konektor

RJ-45 ini mirip dengan konektor pada kabel telepon (RJ-11). Bila

pada kabel telepon menggunakan tiga pasang kawat, maka kabel

network ini empat pasang. Untuk memudahkan memilah-milah kabel

18

dengan aturan tersendiri. Untuk melihat urutan kawat-kawat yang

dipasang pada konektor RJ-45, anda harus melihatnya dengan

memegang 'klip' konektor ini di bagian bawah, agar 'lubang'-nya

(tempat memasukkan kabel) menghadap Anda.

Gambar 2.8. Konektor RJ45

2.5.3 Jenis Jaringan

A. MAN

Sebuah Metropolitan Area Network (MAN), biasanya meliputi

area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu

propinsi. Dalan hal ini jaringan MAN menghubungkan beberapa buah

jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar,

sebagai contoh jaringan kantor cabang sebuah bank ddi dalam sebuah

kota besar dihubungkan antara satu dengan lainnya

(Herlambang,2008:3)

19

B. WAN

WAN ( Wide Area Network ) merupakan jaringan dari sistem

komunikasi data yang masing- masning node berlokasi jauh ( remote

location ) satu dengan yang lainnya. WAN disebut juga dengan nama

remote network atau external network atau long distance network.

Jaringan Wide Area Network (WAN) adalah kumpulan dari LAN

dan/atau workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat

komunikasi modem dan jaringan Internet, dari/ke kantor pusat dan

kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan

ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta

dengan biaya yang relatif murah (Efendi,2001:11).

Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang

sudah ada, untuk menghubungkan antara kantor pusat dan kantor

cabang atau dengan PC Stand Alone/Notebook yang berada di lain

kota ataupun negara.

C. LAN

LAN ( Local Area Network ) adalah suatu network yang

terbatas dalam jarak atau area setempat lokal. Network ini banyak

digunakan dalam satu perusahaan yang menghubungkan antar

departemen- departemen dalam satu gedung. Umumnya LAN

dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah kantor pada sebuah

gedung atau tiap-tiap ruangan pada sekolah.

20

LAN berbeda dengan external network. LAN dapat

menggunakan kabel untuk transmisi datanya ( sebagai link )

sedangkan external network masih perlu menggunakan jalur – jalur

komunikasi tambahan misalnya telepon, satelit, dan lain – lainnya.

Biasanya LAN berbentuk star network atau bus network.

Menurut Hartono (1999:333) “Tranmisi dalam LAN punya

kecepatan yang berbeda – beda dan dapat dikategorikan sebagai

berkut“:

1. High Speed Network

Kapasitas tranmisis data lebih besar dari 20 MBps ( Mega

Bit per second atau juta bit per detik ) yang biasanya diterapkan

dalam LAN untuk mainframe computer yang besar.

2. Medium Speed Network

Kapasitas tranmisi data sekitar 1 Mbps – 20 MBps yang

biasanya diterapkan untuk mainframe komputer yang kecil atau

minicomputer.

3. Low Speed Network

Kapasitas transmisi data lebih kecil dari 1MBps, biasanya

untuk personal computer.

Di dalam LAN komputer pusat disebut dengan network server

yang dapat dihubungkan dengan beberapa terminal atau mikro

komputer membentuk suatu network. Di dalam LAN, komputer

21

mikro dapat dihubungkan dengan network server menggunakan kabel

biasa atau dengan Coaxial Cable.

Karena network server dihubungkan dengan beberapa terminal

yang dapat berupa komputer mikro untuk dapat menggunakan data

yang berada di network server, maka terminal harus dapat

berhubungan terlebih dahulu dengan network server. Untuk dapat

berhubungan dengan network server, pemakai biasanya akan

ditanyakan sandi pengenal ( password ). Kalau password tidak

dikenal oleh network server, maka pemakai tidak dapat mengakses

data yang ada pada network server (Hartono,1999:335).

2.5.4 Topologi Network

Topologi atau arsitektur jaringan merupakan pola hubungan antar

terminal dalam suatu sistem jaringan komputer. Topologi ini akan

mempengaruhi tingkat efektifitas kinerja jaringan. Ada beberapa jenis

topologi yang dapat diimplementasikan dalam jaringan.

WAN dan LAN dapat berbentuk yang paling sederhana, yaitu star

network, tree network, loop network, ring network, bus network, web

network sampai yang paling komplek, yaitu meta network ( network dari

suatu network ). Bentuk dari jaringan disebut dengan istilah topologi (

topology ) (Hartono,1999:336).

22

A. Star Network

Beberapa node dihubungkan denagn suatu node pusat ( central

node atau host node ) yang membentuk jaringan seperti bintang ( star

). Semua komunikasi ditangani dan diatur langsung oleh central

node. Central node melakukan suatu tanggung jawab untuk

mengatur arus informasi diantara node yang lainnya. Jika node yang

satu ingin berkomunikasi dengan node yang lainnya, maka harus

melewati central node. Trafik data mengalir dari node ke terminal

pusat dan diteruskan ke node (station) tujuan.

Gambar 2.9. Star Network

B. Tree Network

Dari namanya network ini berbentuk pohon yang bercabang,

yang terdiri dari central node dihubungkan dengan node yang lain

secara berjenjang. Central Node biasanya berupa large computer atau

mainframe computer sebagai host computer yang merupakan jenjang

tertinggi ( top hierarchical ) yang bertugas mengkoordinasikan dan

23

mengendalikan node jenjang dibawahnya yang dapat berupa mini

computer atau micro computer (Hartono,1999:337).

Gambar 2.10. Tree network

C. Loop Network

Loop network merupakan hubungan antar node secara serial

dalam bentuk suatu lingkaran tertutup. Dalam bentuk ini tak ada

central node tau host node, semua punya status yang sama.

Gambar 2.11. Loop network

D. Bus Network

Bentuk ini menghubungkan beberapa node dalam jalur data (

bus ). Masing – masing node dapat melakukan tugas – tugas operasi

24

yang berbeda – beda. Seperti halnya pada loop network, tidak ada

central node dan semua node mempunyai status yang sama.

Gambar 2.12. Bus network

E. Ring Network

Bentuk ini merupakan gabungan dari bentuk loop network dan

bus network. Jika salah satu node tidak berfungsi atau rusak, maka

tidak akan memepengaruhi komunikasi node yang lain karena

terpisah dari jalur data.

25

F. Web Network

Web network atau mesh network atau plex network atau

completely connected network merupakan bentuk network yang

masing – masing node dalam network dapat berhubungan dengan

node yang lainnya melalui beberapa link. Suatu bentuk web network

mempunyai (n) buah node, akan menggunakan link sebanyak

n x ( n – 1 ) / 2

26

Tabel 2.1. Kebaikan dan kelemahan bentuk – bentuk network

Bentuk

Network

Kebaikan Kelemahan

Star Kontrol manajemen lebih

mudah karena terpusat

(sentralisasi)

Jika central node rusak,

maka semua tidak dapat

berfungsi

Tree Kontrol manajemen lebih

mudah karena terpusat dibagi

dalam jenjang – jenjang

Bila salah satu node

rusak, maka jenjang

dibawahnya tidak dapat

berfungsi

Loop Semua node mempunyai

status yang sama

Jika salah satu node

rusak, maka akan

mengganggu

komunikasi node yang

lainnya

Bus Semua node mempunyai

stastus yang sama

Bila bus rusak, semua

node tidak dapat

berfungsi dan kontrol

menajemen lebih sulit

karena disentralisasi

Ring Sama dengan bus Jika link rusak, semua

node tidak berfungsi

Web Node yang satu dapat

berhubungan dengan node

yang lain secara bebas

Terlalu banyak link

sehingga biaya mahal

dan kontrol manajemen

sulit karena

27

2.6 Bandwidth

Bandwidth sebagai salah satu media yang menentukan performance dari

suatu jaringan karena bandwidth merupakan media pembawa informasi,bandwi

dth juga menjadi faktor batasan dalam transfer data hal ini terjadi bisa disebabk

an karena kemampuan dari suatu perangkat jaringan yang tidak mendukung

atau kesalahan dalam penggunaannya.

Contoh : Sebuah PC memiliki NIC dengan spesifikasi 10/100 kbps, terko

neksi kedalam jaringan menggunakan media kabel UTP dan bandwidth interne

t yang dimiliki adalah sebesar 32 Kbps, dan user akan mengirim data sebesar 10

0 KB maka yang terjadi adalah data yang dikirim akan memakan waktu

yang cukup lama untuk sampai pada komputer tujuan (Kurniawan.2008:30).

28

2.7 Protokol

Dalam suatu jaringan komputer, terjadi sebuah proses komunikasi antar

entiti atau perangkat yang berlainan sistemnya. Entiti atau perangkat ini adalah

segalasesuatu yang mampu menerima dan mengirim. Untuk berkomunikasi me

ngirim dan menerima antara dua entity dibutuhkan pengertian di antara kedua

belah pihak. Pengertian ini lah yang dikatakan sebagai protokol. Jadi

protokol adalah himpunan aturan‐aturan main yang mengatur komunikasi

data. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan kapan

terjadinya komunikasi. Elemen‐elemen penting daripada protokol adalah :

syntax, semantics dan timing (Kurniawan,2008:10).

1. Syntax, merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan dalam

pengkodean sinyal. Sebagai contoh, sebuah protokol sederhana akan

memiliki urutan pada delapan bit pertama adalah alamat pengirim,

delapan bit kedua adalah alamat penerima dan bit stream sisanya

merupakan informasinya sendiri.

2. Semantic, digunakan untuk mengetahui maksud informasi yang dikirim dan

membetulkan kesalahan yang terjadi dari informasi tersebut.

3. Timing,mengacu pada 2 karakteristik yakni kapan data

harus dikirim dan seberapa cepat data tersebutdikirim. Sebagai contoh, jika

pengirim memproduksi data sebesar 100 Megabits per detik (Mbps)

namun penerimahanya mampu mengolah data pada kecepatan

29

1 Mbps, maka transmisi data akan menjadi overload pada sisi penerima

dan akibatnya banyak data yang akan hilang atau musnah

(Kurniawan,2008:10).

Menurut Stallings (2001:32) “Fungsi kunci biasanya ditujukan oleh

sebuah protocol yang mencakup segmentasi dan pemasangan kembali

(reassemblying),connection control, delivery berorder, flow control, error

control, pengalamatan dan multiplexing”.

2.7.1 Protokol Jaringan Model OSI

Menurut Lamlle (2005:8) ”Model OSI adalah model atau acuan

arsitektural utama untuk network yang mendeskripsikan bagaimana data

dan informasi network dikomunikasikan dari sebuah aplikasi di sebuah

komputer ke sebuah aplikasi di komputer lain melalui media seperti

kabel”.

OSI adalah open system yang merupakan himpunan protokol yang

memungkinkan terhubungnya 2 sistem yang berbeda yang berasal dari un

derlying architecture yang berbeda pula. Jadi tujuan OSI ini adalah untuk

memfasilitasi bagaimana suatu komunikasi dapat terjalin dari sistem yang

berbeda tanpa memerlukan perubahan yang signifikan pada

hardware dan software di tingkat underlying (Kurniawan,2008:34).

30

Gambar 2.16 Model OSI

(Kurniawan,2008:33)

Setiap layer dalam OSI memberikan layanan sebagai berikut :

1. Application layer

Lapisan Aplikasi menyediakan cara bagi

program-program aplikasi untuk mengkases lingkungan OSI. Lapisan ini

berfungsikan fungsi-fungsi manajemen dan

mekanisme-mekasnisme yang umumnya berguna untuk mendukung

aplikasi-aplikasi yang didistribusikan. Selain itu, aplikasi

tujuan umum seperti file transfer, surat elektronik, dan terminal

access untuk komputer-komputer yang bertujauhan

ditempatkan pada lapisan ini (Stallings,2001:53).

31

Layer ini bertanggung jawab memberikan layanan

aplikasi bagi para pemakai akhir atau end users, misalnya

aplikasi FTP, HTTP atau SMTP.

Menurut Lammle (2005:12) “ Layer application juga

bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan memastikan

keberadaan partner komunikasi yang dituju serta menentukan

apakah sumber daya komunikasi yang dituju cukup tersedia”.

2. Presentation layer

Menurut Lammle (2005:12) “Fungsi dari layer ini sesuai

dengan namanya, menyajikan data ke layer appplication dan

bertanggung jawab pada penerjemahan data dan format kode

(program)”. Protokol yang berada pada level ini dalah

perangkat lunak redirector seperti, Workstations, Remote

Desktop Protokol dan Network Shell (Virtual Network

Computing atau VNC). Lapisan ini juga melakukan koding

dan konversi data misalnya format data untuk image dan sound

(JPG, MPEG, TIF, WAV dan lainnya), konversi

EBCDIC-ASCII, kompresi dan enkripsi.

3. Session layer

Layer ini membuka, merawat, mengendalikan, dan

32

application dan presentation melakukan request dan menunggu

respon yang dikoordinasikan oleh lapisan di atasnya.

4. Transport layer

Layer ini bertanggung jawab terhadap pengiriman

source-to-destination (end-to-end) yang dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a. Service-point addresing

Layer ini tidak hanya menangani pengiriman

source-to-destination dari computer satu ke computer lainnya,

namun lebih spesifik pada pengiriman jenis message untuk

aplikasi yang berlainan. Dengan demikian setiap message

yang berlainan aplikasi harus memiliki alam tersendiri

yang disebut service point address atau yang lebih umum

disebut dengan port address (port 80 = WWW, port 25 =

SMTP).

b. Segmentation dan reassembly

Sebuah message dibagi dalam segmen-segmen yang

terkirim. Setiap segmen memiliki sequence number yang

berguna bagi lapisan transport untuk merakit (reassembly)

segmen-segmen yang terpecah menjadi message yang

utuh.

33

c. Connection control

Pada layer ini mengatur dua kondisi yaitu

connectionless dan connection-oriented.

d. Flow control

Sama halnya dengan lapisan data link, lapisan ini

bertugas untuk melakukan kontrol aliran. Bedanya dengan

data link adalah dilakukan untuk end-to-end.

e. Error control

Tugasnya sama dengan tugas error control pada

lapisan data link, namun berorientasi end-to-end.

5. Network layer

Pada layer ini terjadi proses pendefinisian alamat logis

(logical addressing), kemudian mengkombinasikan multiple

data link menjadi satu internetwork. Tugas pokok layer ini

adalah sebagai berikut :

a. Logical addressing

Pengalamatan secara logis yang di-tambahkan

pada header lapisan network. Pada jaringan TCP/IP

pengalamatan logis ini populer dengan sebutan IP

Address.

34

b. Routing

Hubungan antar jaringan yang membentuk

internetwork membutuhkan metode jalur alamat agar

paket dapat ditransfer dari satu device yang berasal dari

jaringan satu menuju device lain pada jaringan yang lain.

Protokol routing misalnya Border Gateway Protokol

(BGP), Open Shortest Path First (OSPF) dan Routing

Informa-tion Protokol (RIP).

6. Data link layer

Layer ini bertanggung jawab terhadap pengiriman

paket-paket (pada lapis yang lebih rendah). Tugas utama layer ini

adalah :

a. Flamming

Membagi bit stream yang diterima dari lapisan

network menjadi unit-unit data yang disebut frame.

b. Physical addressing

Mendefinisikan identitas pengirim dan/atau penerima

yang ditambahkan dalam header.

c. Flow control

Melakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit

jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang.

35

d. Error control

Penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi

frame-frame yang gagal.

e. Communication control

Menentukan device yang harus dikendalikan pada

saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama.

7. Physical layer

Lapisan fisik melakukan fungsi pengiriman dan

penerimaan bit stream dalam medium fisik. Dalam lapisan

ini kita akan mengetahui spesifikasi mekanikal

dan elektrikal daripada media transmisi serta antarmukanya

(Kurniawan,2008:35).

Hal‐hal penting yang dapat dibahas lebih jauhdalam lapis

an fisik ini adalah :

‐ Karakteristik fisik daripada media dan antarmuka.

‐ Representasi bit‐bit. Maksudnya lapisan fisik

harus mampu menterjemahkan bit 0 atau 1, juga termasuk pe

ngkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebal

iknya.

‐ Data rate (laju data).

36

Line configuration (Konfigurasi saluran).

Misalnya: pointtopoint atau pointtomultipoint configurati

on.

‐ Topologi fisik. Misalnya: mesh topology, star topology,

ring topology atau bus topology.

Transmisi

Misalnya halfduplex mode, fullduplex mode.

2.7.2 Protokol Jaringan Model TCP/IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol)

adalah sekumpulan protokol yang mengatur komuniksai data komputer

Dokumen terkait