• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Pengendalian Internal

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KAS PADA PERUM BULOG DIVRE SUMUT

A. Pengendalian Internal Kas 1. Pengertian Kas

2. Pengertian Pengendalian Internal

Definisi pengendalian intern yang dikemukakan oleh para ahli berbeda antara satu dengan yang lainnya, akan tetapi pada hakekatnya mempunyai tujuan yang sama. Secara umum pengendalian intern diartikan sebagai suatu proses pengarahan atau pengontrolan suatu aktivitas organisasi sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian tujuan secara optimal.

Pengendalian berarti mendeterminasi apa yang telah dilaksanakan, maksudnya mengevaluasi prestasi kerja apabila perlu, menerapkan tindakan-tindakan korektif sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan rencana-rencana. Sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar. (James Hall, 2001)

Pengendalian internal merupakan tanggung jawab tim didalam perusahaan. Namun kenyataannya sering kali direksi menganggap bahwa sistem pengendalian internal hanya merupakan tanggung jawab bagian akuntansi sehingga bagian tersebut diberi tanggung jawab untuk merancang sistem pengendalian internal. Direksi bahkan mungkin menganggap bahwa sistem

32

pengendalian inernal tersebut merupakan tanggung jawab direktur keuangan atau bahkan satuan pengawas internal.hal ini tidaklah benar. Direksi harus secara penuh mendukung perancangan sistem pengendalian internal karena sistem ini merupakan salah satu lat yang dipakai oleh pihak direksi untuk mencapai tujuan perusahaan.

Pengendalian internal berisi rencana organisasi dan semua metode yang terkoordinasi dan pengukuran yang diterapkan di perusahaan untuk mengamankan aset, memeriksa akurasi dan keandalan data akutansi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditetapkan. (Tunggal, 2013 : 31)

Pengendalian internal adalah semua rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaan, mengecek keakuratan dan keandalan data akutansi usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung dipatuhinya kebijakan manajerial yang ditetapkan. (Anastasia, 2011 : 82)

Jenis pengendalian internal yang dapat diterapkan dalam suatu perusahaan/instansi, yaitu pengendalian internal rutin, pengendalian internal program, dan pengendalian internal khusus. Pengendalian internal rutin dilakukan pada setiap bagian yang meliputi kegiatan umum, bagian dana kas umum, dan bagian pembukuan. Pengendalian internal program dilakukan setiap program yang diadakan diperusahaan meliputi pengeluaran dan pemasukan kas, evaluasi program, dan pengendalian administrasi program. Pengendalian internal khusus dilakukan atas perintah khusus dari pimpinan (direksi) untuk melakukan pengendalian khusus pada bidang tertentu dengan waktu yang telah ditentukan.

33

Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah dipatuhi sebagaimana mestinya. (Warren, Reeven, Fess, 2008 :208)

Sistem pengendalian inernal adalah suatu sistem yang terdiri dari kebijakan prosedur yang ditetapkan untuk memastikan bahwa tujuan tertentu suatu satuan usaha dapat dicapai. Menurut Americn Institute of Certificate Public Accountants (AICPA), definisi dari sistem pengendalian internal adalah

“Sistem pengendalian yang meliputi struktur dan semua metode serta ketentuan yang terkoordinasi yang dianut oleh perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, serta memeriksa ketelitian dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, dapat mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah ditetapkan”. (Ritonga, 2010)

Dari defenisi yang telah dipaparkan oleh beberapa pengarang, maka penulis menarik kesimpulan bahwa sistem yang menjadi alat pengendalian internal merupakan penekanan pada penggunaan, maka dari itu pengendalian internal merupakan hal penting bagi perusahaan.adapun tujuannya adalah sebagai berikut:

1. Melindungi harta atau aktiva perusahaan,

2. Memeriksa kecermatan dan seberapa jauh keandalan data akutansi yang disajikan dapat dipercaya keabsahannya

3. Meningkatkan efisiensi kerja karyawan,

34

Sistem pengendalian internal dapat dievaluasi oleh auditor internal dengan menentukan kesesuaiannya dengan kriteria yang ditetapkan. Sebuah sistem yang dapatditerima memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Tepat Waktu

Pengendalian seharusnnya mendekati penyimpangan aktual dan ptensial sejak awal untuk menghindari tindakan perbaikan yang memakan biaya. Pengendalian juga harus tepat waktu mesipun efektivitas biaya juga harus dipertimbangkan. b. Ekonomis

Pengendalian harus membarikan keyakinan yang wajar dalam mencapai hasil yang diinginkan dengan biaya minimum dan dengan efek samping yang paling rendah. Sehingga penggunaan biaya pada pengendalian dapat diminimalisirkan. c. Akuntabilitas

Pengedalian juga haris bisa membantu karyawan dalam mempertanggungjawaban tugas yang diberikan, sehingga karyawan dapat terbantu dengan pengendaliannya. d. Penerapan

Pengendalian haruss ditetapkan pada saat yang paling efektif, yaitu:  Saat satu tahap operasi berakhir dan tahap yang baru dimulai  Saat tahap korektif paling mudah untuk dilakukan

 Jika akuntabilitas untuk sumber daya berubah e. Fleksibilitas

keadaan bisa berubah sewaktu-waktu. Rencana dan prosedur hampir pasti berubah seiring berjalannya waktu. Pengendalian yang akan mengakomodasi perubahan seperti ini tanpa harus berubah lebih disukai untuk menghindari kebutuhan akan adanya perubahan.

35 f. menentukan penyebab

tindakan korektif yang diambil segera bisa dilakukan bila pengendalian tidak hanya mengidentifikasi masalahtetapi juga penyebabnya.

g. kelayakan

pengendalian harus bisa memenuhi kebutuhan manajemen. Pengendalian tersebut harus membanu dalam pencapaina tujuan dn rencana manajemen dan juga harus sesuai dengan karyawan dan struktur organisasi dari operasi.

h. Masalah dengan pengendlian

Pengendalian yang berlebihan dapat menyebabkan kebingungan dan frrustai. Begitu pengendalian mencapai titik tertentu, maka efektivitasnya sebenarnya bisa menurun sehingga biaya yang harus ditanggung menjadi lebih besar dibandingkan manfaat yang semula diinginkan.

Pengendalian meskipun dibuat dengan cermat, tidak selalu mencapai tujuan yang diinginkan. Meskipun pengendalian dirancang untuk membvantu manajemen melakukan pekerjaannya dengan lebih baik, banyak manajemen memandang pengendalian sebagai ancaman, sebuah tantangan yang harus sitasi. Efek yang disfungsional ini merupakan gabungn dari proses teknis, perilaku, dan administratif, seperti:

 Perbedaan pribadi

 Pengendalian yang berlebihan  Tujuan yang paling bertentangan  Dampak terhadap kekuatan dan status

36

B. Tujuan dan Fungsi Pengendalian Intern Kas

Dokumen terkait