• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Perilaku Konsumen

2.3.1. Pengertian Perilaku Konsumen

Terdapat beberapa definisi untuk memberikan penjelasan mengenai

perilaku konsumen.Engel, et. al. (1994), menyatakan bahwa perilaku konsumen

adalah tindakan individu yang langsung terlibat dalam mendapatkan,

mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan

Loudon dan Bitta (1993). Menyatakan bahwa perilaku konsumen meliputi

proses pengambilan keputusan dan kegiatan individu secara secara fisik pada saat

mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mendapatkan barang dan jasa.

Dari pendapat tersebut diperoleh dua hal penting yaitu:

a. Sebagai proses pengambilan keputusan

b. Kegiatan fisik dalam upaya menilai, memperoleh dan menggunakan barang

dan jasa.

Perilaku konsumen disebutkan sebagai interaksi yang dinamis antara

kesadaran atau pengertian, perilaku dan peristiwa lingkungan dimana manusia

melakukan aspek dengan mana pertukaran tentang kehidupan mereka.

Dari definisi diatas terdapat tiga hal penting yaitu :

1. Perilaku konsumen bersifat dinamis.

2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi antara perasaan dan kesadaran

perilaku serta peristiwa lingkungan

3. Perilaku melibatkan pertukaran

Definisi perilaku konsumen yang dikemukakan Swastha dan Handoko

(1987: 9) adalah kegiatan – kegiatan individu secara langsung terlibat dalam

mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses

pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan – kegiatan

tersebut. Dari definisi tersebut terdapat dua elemen terpenting yaitu ;

a. Proses pengambilan keputusan

Kedua elemen ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan

menggunakan barang atau jasa ekonomi

Dari beberapa pengertian perilaku konsumen tersebut diatas dapat diambil

kesimpulan bahwa perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan yang

dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan dengan

proses pengambilan keputusan untuk mendapatkan dan menggunakan barang dan

jasa yang dapat dipengaruhi oleh lingkungannya. Dengan demikian kegiatan

pembelian hanyalah merupakan salah satu tahap dari proses untuk mendapatkan

barang dan jasa. Bagi pemasar memahami proses pembelian sangat penting.

Karena proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada

tindakan manusia untuk membeli suatu produk dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginannya.

2.3.1.1. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Faktor yang mempengaruhi konsumen anatara lain adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh lingkungan

2. Perbedaan dan pengaruh individu

3. Proses psikologis Engel, et. al. (1994)

Dalam tujuan pemasaran pihak pemasar berusaha keras untuk memenuhi

dan melayani kebutuhan dan belanja sasaran dengan maksimal sesuai dengan

keinginan dan harapan konsumennya, Yaitu memperoleh kepuasan sehingga

perusahaan harus mampu mengembangkan bauran pemasaran untuk

mempengaruhi konsumen agar mau mengambil keputusan untuk melakukan

Menurut Kotler dan Amstrong (1992), faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen meliputi budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Rangkaian dan

unsur masing-masing faktor dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1. : Faktor – faktor yang mempengaruhi konsumen.

Budaya - Budaya - Sub budaya - Kelas Sosial Sosial - Kelompok acuan - Keluarga - Peran & status Kepribadian

- Umur & tahap daur hidup - Situasi ekonomi - Gaya hidup - Kepribadian & konsep diri Psikologis - Motivasi - Persepsi - Pengetahuan - Keyakinan & sikap

Sumber : Kotler and Amstrong, (1992), Dasar-Dasar Pemasaran, Penerbit : Intermedia Jakarta.

1. Faktor Budaya

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial merupakan hal yang sangat penting

dalam perilaku pembelian

a. Budaya

Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar.

Anak-anak mendapatkan kumpulan nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku

dari keluarganya serta lembaga-lembaga penting lain. Anak-anak yang

dibesarkan di amerika serikat mendapatkan nilai-nilai berikut: prestasi dan

keberhasilan, aktifitas, efisiensi dan kepraktisan, kemajuan, kenikmatan Pembelian

materi, individualisme, kebebasan, kenikmatan eksternal, humanisme, dan

berjiwa muda,

b. Sub-Budaya

Masing-masing budaya terdiri dari sub-budaya yang lebih kecil yang

memberikan lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi yang khusus bagi

anggota-anggotanya. Sub-budaya terdiri dari kebangsaan, agama,

kelompok ras, dan daerah geografis. Banyak sub-budaya yang membentuk

segmen pasar penting, dan pemasar sering merancang produk dan progam

pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

c. Kelas Sosial

Pada dasarnya semua masyarakat memiliki strata social. Stratifikasi

tersebut kadang-kadang berbentuk sistim kasta yang berbeda dibesarkan

dengan peran tertentu dan tidak dapat mengubah keanggotaan kasta

mereka. Stratifikasi lebih sering ditemukan dalam bentuk kelas sosial.

2. Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh

faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga serta peran dan status sosial.

a. Kelompok Acuan

Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang mempunyai

pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau

perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap

Beberapa kelompok keanggotaan adalah kelompok primer, seperti

keluarga, teman, tetangga,dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan

seseorang secara terus-menerus dan informal. Orang yang menjadi

kelompok anggota sekunder, seperti kelompok keagamaan, profesional,

dan asosiasi perdagangan, yang cendrung lebih formal dan membutuhkan

interaksi yang tidak rutin.

Orang sangat dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka sekurang-kurang

oleh tiga jalur. Kelompok acuan manghadapkan seseorang pada perilaku

dan gaya hidup baru. Kelompok acuan juga memepengarui perilaku dan

konsep pribadi seseorang. Dan kelompok acuan menciptakan tekanan

untuk mengikuti kebiasaan kelompok yang mungkin mempengarui pilihan

produk dan merek aktual seseorang.

Orang juga dipengarui oleh kelompok diluar kelompok mereka. Kelompok

yang ingin dimasuki seseorang dinamakan kelompok aprirasional.

Kelompok dissosiatif adalah kelompok yang nilai atau perilakunya ditolak oleh seseorang.

b. Keluarga

Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting

dalam masyarakat, dan ia telah menjadi obyek penelitian yang luas.

Anggota keluarga merupakan kelompok acuan primer yang paling

berpengaruh .Kita dapat membedakan antar dua keluarga dalam kehidupan

pembeli. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung

politik, dan ekonomi serta ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Bahkan jika

pembeli tidak lagi berinteraksi secara mendalam dengan keluarganya,

pengaruh keluarga terhadap perilaku pembeli dapat tetap signifikan. Di

negara-negara dimana orang tua tinggal dengan anak-anak mereka yang

sudah dewasa, pengaruh mereka dapat menjadi sangat besar. Pengaruh

yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah

keluarga prokreasi yaitu, pasangan dan anak-anak seseorang.

c. Peran dan Status

Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya

keluarga, club, organisasi. Kedudukan orang itu masing-masing kelompok

dapat ditentukan berdasarkan peran dan status. Peran meliputi kegiatan

yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran

menghasilakan status. Orang-orang memilih produk yang dapat

mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat. Pemasar

menyadari potensi simbol status dari produk dan merek.

3. Faktor Pribadi

Keputusan pembeli juga dipengarui oleh karakteristik pribadi, Karakteristik

tersebut meliputi usia, dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,

gaya hidup, serta kepribadian dan konsep didik pembeli.

a. Usia Dan Tahap siklus Hidup

Orang yang memebeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya.

Mereka makan makanan bayi selama tahun-tahun awal hidupnya,banyak

diet khusus selama tahun-tahun berikutnya. Selera orang terhadap perabot,

pakaian, dan rekreasi juga juga berhubungan dengan usia.

Konsumsi juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga. Beberapa karya

terbaru telah mengidentifakasikan tahap siklus hidup psikologis. Orang

dewasa mengalami perjalanan dan perubahan situasi hidup bercerai,

menduda/menjanda, kawin lagi dan dampak situasi itu terhadap perilaku

konsumsi.

b. Pekerjaan dan Lingkungan Ekonomi

Pekerjaan seseorang juga mempengarui pola konsumsinya. Pilihan produk

sangat dipengarui oleh keadaan ekonomi seseorang, penghasilan yang

dapat di belanjakan (level, kesetabilan, pola waktu), tabungan dan aktiva

(termasuk presentase aktiva yang lancar/likuid), utang, kemampuan untuk

meminjam, dan sikap terus-menerus memperlihatkan kecendrungan

penghasilan pribadi, tabungan dan tingkat suku bunga. Jika indikator

ekonomi menandakan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah

untuk merancang ulang, melakukan penempatan ulang, dan menempatkan

kembali harga produk mereka sehingga mereka dapat terus menawarkan

nilai ke pelanggan sasaran.

c. Gaya Hidup

Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerja yang

sama dapat memiliki gaya hidup yang berbeda.Gaya hidup adalah pola

opininya. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan dari seseorang yang

berinteraksi dengan lingkunganya.

d. Kepribadian dan Konsep Diri

Masing-masing orang memiliki kepribadian yang berbeda yang

mempengarui perilaku pembelianya. Yang dimaksud kepribadian adalah

karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain yang

menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap

lingkunganya.

4. Faktor Psikologis

Pilihan pembelian seseorang dipengarui oleh empat faktor psikologis utama

motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.

a. Motivasi

Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada waktu tertentu. Beberapa

kebutuhan bersifat biogenis, kebutuhan tersebut muncul dari tekanan

biologis seperti lapar, haus, tidak nyaman. Kebutuhan yang bersifat

Psikogenis, kebutuhan itu muncul dari tekanan psikologis seperti

kebutuhan dan pengakuan, penghargaan, atau rasa keanggotaan kelompok.

Suatu kebutuhan akan menjadi motif jika ia didorong hingga ia mencapai

tingkat intensitas yang memadai. Motif adalah kebutuhan yang cukup

mendorong seseorang untuk bertindak.

b. Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap untuk bertidak. Bagaimana seseorang

situasi tertentu. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang

individu memilih, mengorganisasi, dan mengintepretasi masukan-masukan

informasi guna menciptakan gambaran dunia yang memiliki arti.

Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada

rangsangan yang behubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan

individu yang bersangkutan.

c. Keyakinan dan sikap

Melalui bertindak dan belajar, orang mendapatkan keyakinan dan sikap.

Keduanya kemudian mempengarui perilaku pembelian mereka.

Keyakinan mungkin berdasarkan pengetahuan. Pendapat, atau

kepercayaan.

Yang paling penting bagi para pemasar global adalah sering

mempertahankan keyakinan yang mudah dilihat tentang merek atau

produk berdasarkan negara mereka.

Sikap adalah evaluasi, perasaan emosional, dan kecendrungan tindakan

yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari

seseorang terhadap suatu obyek atau gagasan.Jadi sebuah perusahaan

sebaiknya menyesuaikan produknya dengan sikap yang telah ada daripada

berusaha untuk mengubah sikap orang. Tentu saja terdapat beberapa

pengecuailian dimana biaya besar untuk mengubah sikap orang-orang

Dokumen terkait