• Tidak ada hasil yang ditemukan

E. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Kata “prestasi” berarti hasil yang telah dicapai.62 Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu atau berubah tingkah

61Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama

Islam di Sekolah, h. 78

laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.63 Menurut Slameto “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”.64

Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa :

Belajar adalah tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau

berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.65

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan

nilai tes atau nilai yang diberikan oleh guru.66 Menurut Tahirin “Prestasi

belajar adalah apa yang telah dicapai oleh peserta didik setelah melakukan

kegiatan pembelajaran”.67

63Departemen Pendidikan Nasional, h. 23

64Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Cet. IV; Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 2

65M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Cet. XIX; Bandung: Remaja Rosadakarya, 2003), h. 85.

66Departemen Pendidikan Nasional, h. 1101

67Tohirim, Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Berbasis Integrasi dan Kompetensi) (Cet. III; Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 151.

Menurut Nana Sudjana “prestasi belajar adalah kemampuan yang

dimiliki peserta didik setelah mereka menerima pengalaman belajarnya”.68

Prestasi belajar peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku, oleh karena itu, prestasi belajar dapat diartikan nilai dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau diciptakan secara individu serta kelompok. Prestasi belajar juga merupakan hasil usaha atau hasil belajar yang dicapai seseorang dalam belajar yang maksimal dan hasil usahanya tersebut dapat bersifat sementara dan dapat pula menetap.

Menganalisis definisi prestasi belajar tersebut, maka prestasi belajar adalah merupakan suatu hasil maksimal yang diperoleh peserta didik ketika selesai dalam proses pembelajaran. Prestasi belajar yang dicapai peserta didik tersebut berkaitan dengan kemampuan memperoleh hasil pembelajaran yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal tersebut

sebagaimana yang diisyaratkan dalam wahyu pertama yaitu surat al-‘Alaq

ayat satu sampai lima.69 Allah swt. Berfirman dalam Q.S. Al-‘Alaq/96:1-5

sebagai berikut:























68Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Cet. XV; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h. 22.





























Terjemahnya:

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu yang maha mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena.

Dia mengajarkan manusia apa yang tidak dikeahuainya.70

Menurut Quraish Shihab mengemukakan bahwa ayat ini

memerintahkan Nabi untuk membaca untuk lebih memantapkan hati beliau. Ayat di atas mengatakan bacalah wahyu-wahyu ilahi yang sebentar lagi akan banyak engkau terimah dan baca juga alam dan masyarakatmu. Bacalah

agar engkau membekali dirimu dengan pengetahuan.71

Ayat di atas menjelaskan bahwa orang yang berilmu atau berakal, mampu mengembangkan dirinya serta mampu berinteraksi dengan dunia sekitarnya bahkan bersahabat dengan dunia sekitar itu. Artinya sebagai peserta didik yang berprestasi, tidak mampu menempatkan dirinya sebagai

orang yang mampu secara kognitif, afektif dan psikomotorik.

Dijelaskan dalam Q.S. Al-Ahqaf/46: 19.

70Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an dan Terjemahnya (Ttc; Jakarta: Al-Huda Kelompok Gema Insani, 2005), h. 597.

71Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah (Cet. VI; Vol 15; Jakarta: Lentera Hati, 2006), h. 393.





















Terjemahnya:

“Dan setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Allah mencukupkan balasan perbuatan

mereka, dan mereka tidak dirugikan”.72

Ayat tersebut menjelaskan bahwa prestasi seseorang disesuaikan dengan amalan-amalan yang telah dikerjakan, dan Allah tidak mengurangi balasan dari pekerjaan mereka karena prestasi yang dicapai itu berkat usaha mereka sendiri.

Komponen terakhir proses pembelajaran adalah penilaian. Penilaian

dilakukan untuk mengetahui ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.73

Penilaian tidak hanya berfungsi untuk melihat keberhasilan peserta didik, tetapi sebagai umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Uraian di atas dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah suatu nilai atau ukuran yang diperoleh peserta didik dan hasil pengalaman setelah mengikuti pembelajaran dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah

72Departemen Agama RI, Mushaf Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 504.

laku, keterampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian terwujud dalam angka atau pernyataan.

Prestasi belajar mempunyai beberapa fungsi utama antara lain:

a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan

sebagai umpang balik (feedback)dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d. Prestasi belajar sebagai indikator interen dan ekteren dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat dan peserta didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tingkah rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik dimasyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat.

e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan dapat

menyerap seluruh materi pelajaran.74

Uraian dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas bahwa pentingnya mengetahui dan memahami prestasi belajar peserta didik, baik secara perseorangan maupun secara kelompok, sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Pencapaian prestasi belajar merujuk kepada aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Oleh karena itu, ketiga aspek tersebut juga harus menjadi indikator prestasi belajar. Artinya prestasi

74Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Prinsip, Teknik, Prosedur (Cet. III; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 12-13.

belajar harus mencakup aspek kognitif, afektif, psikomotor. Ketiga aspek tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahkan membentuk hubungan hirarki.

Dokumen terkait