• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

2.8 Pengertian Prestasi Belajar Siswa

Pada dasarnya belajar adalah upaya untuk membekali siswa dengan berbagai kemampuan, keterampilan dan pengetahuan. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka dilakukan suatu evaluasi guna mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar berlangsung.

Prestasi belajar siswa merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupkan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Oleh karena itu tingkat keberhasilan siswa dalam belajar dapat diketahui dari hasil belajar atau sering disebut prestasi belajar.

Arijo (1994:2) mengemukakan bahwa:

“Prestasi belajar adalah hasil usaha yang dicapai seseorang melalui perbuatan belajar yang memperoleh hasil dalam bentuk perubahan yang meliputi pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan

(psikomotorik). Perubahan tersebut diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibanding sebelumnya”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:738), “Prestasi belajar adalah hasil pelajaran yang diperoleh di sekolah atau perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian”. Selanjutnya Hamalik (2001:21) mengemukakan bahwa, “Pengukuran prestasi belajar di sekolah biasanya dilakukan melalui tiga aspek kegiatan yaitu melalui tugas – tugas selama proses belajar berlangsung, melalui hasil ujian bulanan dan melalui hasil ujian semester”.

Maka dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melakukan proses belajar yang biasanya ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Adapun jenis – jenis penilaian prestasi belajar menurut Sudjana (2005:5) yakni, “Penilaian formatif dan penilaian sumatif”. Penilaian formatif dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri. Sedangkan penilaian sumatif dilaksanakan pada akhir unit program akhir yaitu akhir semester dan akhir tahun yang bertujuan untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa.

2.8.1 Pengukuran Prestasi Belajar Siswa

Penilaian merupakan salah satu kegiatan dalam proses belajar. Menurut Sudjana (2005 : 3), ”Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan – tujuan pengajaran”.

Menurut Djiwandono (2002 : 339), ”Penilaian prestasi belajar siswa memiliki lima tujuan yaitu:

1. Sebagai perangsang atau dorongan untuk menambah usaha atau semangat siswa.

2. Umpan balik bagi siswa 3. Umpan balik bagi guru

4. Memberi informasi kepada orangtua 5. Sebagai informasi untuk seleksi

Dari uraian di atas, dapat diartikan bahwa penilaian prestasi belajar adalah proses memberikan atau menentukan nilai.

Dalam bidang akademik di sekolah – sekolah, penilaian prestasi belajar siswa dicatat dalam sebuah buku laporan yang disebut rapor. Menurut Suryabrata (1995 : 320), ”Rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau hasil belajar murid – muridnya selama masa tertentu”

Menurut Syaifuddin Azwar (1998 : 11) menyebutkan bahwa ada beberapa fungsi penilaian dalam pendidikan, yaitu:

a. Penilaian berfungsi selektif (fungsi sumatif)

Fungsi penilaian ini merupakan pengukuran akhir dalam suatu program dan hasilnya dipakai untuk menentukan apakah siswa dapat dinyatakan lulus atau tidak dalam program pendidikan tersebut. Dengan kata lain penilaian berfungsi untuk membantu guru mengadakan seleksi terhadap beberapa siswa, misalnya:

• Memilih siswa yang akan diterima di sekolah • Memilih siswa untuk dapat naik kelas

• Memilih siswa yang seharusnya dapat beasiswa b. Penilaian berfungsi diagnostik

Fungsi penilaian ini selain untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa juga mengetahui kelemahan siswa sehingga dengan adanya penilaian, maka guru dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan masing – masing siswa. Jika guru dapat mendeteksi kelemahan siswa, maka kelemahan tersebut dapat segera diperbaiki.

c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan (placement)

Setiap siswa memiliki kemampuan berbeda satu sama lain. Penilaian dilakukan untuk mengetahui di mana seharusnya siswa tersebut ditempatkan sesuai dengan kemampuannya yang telah diperlihatkannya pada prestasi belajar yang telah dicapainya. Sebagai contoh penggunaan nilai rapor kelas II menentukan jurusan studi di kelas III.

d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan (fungsi formatif) Penilaian ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana suatu program dapat diterapkan. Sebagai contoh adalah rapor di setiap semester di sekolah – sekolah tingkat dasar dan menengah dapat dipakai untuk mengetahui apakah program pendidikan yang telah diterapkan berhasil diterapkan atau tidak pada siswa tersebut.

Menurut Syah (2008 : 143) pengukuran atau evaluasi prestasi belajar terdiri dari beberapa macam yaitu :

a. Pre test dan post test

Kegiatan pre test dilakukan guru secara rutin pada setiap akan memulai penyajian materi baru. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi saraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Sedangkan post test adalah kebalikan dari pre test, yakni kegiatan evaluasi yang dilakukan guru pada setiap akhir penyajian

materi. Tujuannya adalah untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan.

b. Evaluasi prasyarat

Evaluasi ini hampir mirip dengan pre test. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari materi baru yang akan diajarkan.

c. Evaluasi diagnostik

Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian – bagian tertentu yang belum dikuasai siswa.

d. Evaluasi formatif

Evaluasi ini kurang lebih sama dengan ulangan yang dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan pelajaran atu modul. Tujuannya adalah untuk memperoleh umpan balik yang mirip dengan evaluasi diagnostik, yakni untuk mendiagnosis (mengetahui penyakit/kesulitan) kesulitan belajar siswa.

e. Evaluasi sumatif

Ragam penilaian sumatif lebih sama dengan Ulangan Umum yang dilakukan untuk mengukur kinerja akademik atau prestasi belajar siswa pada akhir periode pelaksanaan program pelajaran.

f. UAN

UAN (Ujian Akhir Nasional) pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa.

Berdasarkan uraian diatas dapat diartikan bahwa dalam pengukuran prestasi belajar siswa menggunakan penilaian sebagai pengukur keberhasilan, yaitu jumlah nilai rapor dan peringkat kelas pada akhir semester.

Dokumen terkait