• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian,Sejarah Internet Media Dakwah Islam,Kelebihan dan Kekurangan Sebuah Media Internet

TINJAUAN TEORITIS DAKWAH ISLAM DAN INTERNET A.Pengertian,Sasaran,dan Tujuan

C. Pengertian,Sejarah Internet Media Dakwah Islam,Kelebihan dan Kekurangan Sebuah Media Internet

1. Pengertian Internet

Internet adalah suatu jaringan komputer global terbentuk dari jaringan-jaringan komputer lokal dan regional, memungkinkan komunikasi data antar komputer-komputer yang terhubung kejaringan tersebut.37

2. Sejarah Internet dan Internet Sebuah Media Dakwah Islam

Internet awalnya merupakan suatu rencana dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Departement of Defense) pada sekitar tahun 60’an. Dimulai dari suatu proyek yang dinamakan ARPANET atau Advanced Research Projects Agency network.

Namun ada pula yang mengetahui bahwa sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika Serikat, US Departement of Defense Advanced Research Projects Agency (DAPRA) memutusakan untuk mengadakan riset tentang- bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET.38Beberapa univeritas di Amerika Serikat, diantarabta UCLA, Stanford, UC Santa barbara dan University of Utah, diminta bantuan dalam mengerjakan proyek ini dan awalnya telah berhasil menghubungkan empat komputer di lokasi Universitas yang berbeda tersebut.

Perkembangan ARPANET ini cukup pesat jika dilihat perkembangan pada saat itu.Sebagai gambarannya pada tahun 1977, ARPANET telah menghubungkan lebih dari 100 mainframe komputer dan saat ini terdapat sekitar 4 juta host jaringan yang terhubung pada jaringan ini.

Jumlah sebenarnya dari komputer yang terhubung tidak dapat diketahui dengan pasti, karena perkembangan jumlah komputer yang terhubung dengan suatu jaringan semakin lama semakin besar.Karena perkembangannya sangat pesat, jaringan komputer ini tidak dapat lagi sebagai ARPANET karena semakin banyak komputer dan jaringan-jaringan regional yang terhubung. Konsep ini yang kemudian berkembang dan dikenal sebagai konsep

37 Idem.

internetwoking. Oleh karena itu, istilah internet menjadi semakin populer, dan orang menyebut jaringan besar komputer tersebut dengan istilah- internet.39 Tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang diciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer.

Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer Universrty College di London merupakan komputer yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cef dan Bob Khan mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet.

Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.40Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sebuah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membnetuk sebuah jaringan atau network.

Pada tahun 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steven Bellovin, menciptakan newsgroups pertema yang diberi nama USENET. Tahun 1981 Frabce telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link. Internet rasanya sudah tidak asing lagi bagi kita. Bahkan mungkin internet sudah menjadi bagian dari hidup kita.

Internet memang telah merambah kehidupan manusia hampir di semua bidang kehidupan. Sudah banyak orang yang mulai mengenal dan menggunakan internet untuk berbagai keperluan. Berbagai istilah dalam internet bermunculan seperti website, e-mail, chatting, e-card, dan sebagainya.Istilah tersebut agaknya sudah dianggap biasa hinggap di telinga kita.Umat Islam juga

39 Idem

tidak luput dari perambahan internet. Kecanggihan internet juga mulai dimamfaatkan Umat Islam untuk berbagai keperluan. Mulai dari keperluan pribadi sampai keperluan dakwah. Situs-situs Islam bermunculan dengan berbagai spesialisasi yang ditampilkan.41

Begitu seriusnya Umat Islam menampilkan internet dengan optimal, bahkan Dr. Yusuf Qardhawi membolehkan uang zakat dipakai untuk membiayai situs Islami. Sebagaimana telah kita ketahui, Umat Islam diwajibkan untuk berdakwah. Walaupun hanya sedikit, tapi kita wajib mendakwahkannya kepada orang lain. Dakwah tentunya bisa dengan berbagai cara, dan salah satunya melalui media internet.Sebagian orang tentunya banyak yang bersemangat untuk berdakwah lewat internet, bahkan ada yang sudah menjalankannya. Namun tentunya ada pula yang belum. Dapat dipahami kalau kita akan berdakwah, harus punya keahlian.Begitu juga berdakwah lewat internet, tentu harus punya keahlian dalam bidang internet. Dan sayangnya tidak semua Umat Islam tahu internet.

Meskipun demikian banyak metoda dakwah lewat internet yang bisa dilakukan oleh siapa saja. Yang terpenting adalah mencari metoda terbaik yang sesuai dengan kondisi kita.

3.Kelebihan dan Kekurangan Internet Sebagai Media Dakwah Islam a. Kelebihan Internet Sebagai Media Dakwah Islam :

1) Mendapat informasi atau data yang diinginkan.

2) Mampu untuk menyokong model sebagai sumber maklumat. 3) Meningkatkan kemampuan dan sumber ilmu dalam dunia dakwah. 4) Sebagai media nasehat dan mengajak dalam membuka kehidupan.

5) Jangkuan dakwah yang lebih luas tanpa halangan ruang,waktu,kultur dan geografis.42

6) Mad’u yang mengaksesnya tidak terbatas ,bisa siapa saja,seklipun non muslim sekalipun.

41 Idem.

7) Jangkauan wilayah dakwahnya yang luas, dan cenderung menghabiskan sedikit biaya bila dibandingkan dengan media dakwah lainnya untuk ukuran wilayah dakwahyang demikian luas.

b. Kekurangan Internet Sebagai Media dakwah Islam :

1) Hubungan jarak jauh meskipun dia dua arah dan

terpenuhinya unsure komunikator dan komunikan,telah

membawa dampak memudarnya silahturahim secara fisik dan

psiokologis karena sifat mad’u yang terpencar.

2) Ketika ratusan ribu alamat situs atau domain Internet,

com dan net, lenyap dari peredaran. Musibah tersebut

disebabkan file database konversi alamat domain yang menghubungkan alamat IP dan namanya terputus.43

3) Tidak semua lapisan masyarakat bisa menjadi sasaran dakwah, hanya lapisan masyarakat yang berpendidikan dan mengenal teknologi internet yang dapat dijangkau lewat media dakwah internet ini.

4) Selain itu masih banyak dari kalangan masyarakat yang

sulit mengakses Internet karena dianggap mahal untuk

pengadaan perangkat computer,jaringan telepon,dan tagihan

atau biaya sewa di warnet.

5) Makin banyak yang tertarik masuk ke Internet yang bisa

memungkinkan untuk memacetkannya.44

6) Berkembang terlalu pesat internet sehingga tidak sesuai

dengan desain awal internet itu sendiri.

D. Analisis Deskriptif

Penelitian deskriptif (descriptive research) yang biasa juga disebut penelitian taksonomik (taxonomic research), merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengeksplorasi dan mengklasifikasikan suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. Jenis penelitian ini tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan antar variabel yang ada; tidak

43 Kekurangan Internet,sudah waktunya ganti ,(Google.com). 44 Aku ambil dari web….bahasa Indonesia lahplak,Google.

dimaksudkan untuk menarik generalisasi yang menjelaskan variabel-variabel anteseden yang menyebabkan sesuatu gejala atau kenyataan sosial.45

Oleh karena itu, penelitian deskriptif tidak menggunakan dan tidak melakukan pengujian hipotesis, yang juga berarti tidak membangun dan mengembangkan teori. Penelitian deskriptif sesungguhnya dapat dikatakan sebagai penelitian yang diarahkan pada pengukuran yang cermat terhadap suatu fenomena sosial tertentu, misalnya perceraian, pengangguran, kondisi busung lapar dan sebagainya.

Dalam konteks ini, peneliti mengembangkan konsep dan mengimpun fakta, namun tidak melakukan pengujian hipotesis.

Hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Beberapa penulis memperluas penelitian deskriptif kepada segala penelitian historis dan eksperimental.Mereka menyebut metode yang “melulu” deskriptif sebagai penelitian survei (Isaac dan Michael, 1981 : 46) atau penelitian observasional (Wood, 1977: 29).46

Memang belum ada kesepakatan tentang pengertian metode deskriptif. Disini, “deskriptif diartikan melukiskan variabel demi variabel, satu demi satu. Pengertian ini sama dengan analisis deskriptif dalam statistik, sebagai lawan dari analisis inferensial. Pada hakikatnya, metode deskriptif mengumpulkan data secara univariat. Karakteristik data diperoleh dengan ukuran-ukuran kecenderungan pusat (central tendency) atau ukuran sebaran (disperion).

Penelitian deskriptif ditujukan untuk :

1. Mengumpulkan informasi aktual; secara rinci yang melukiskan gejala yang ada,

45 H. Syamsir Salam ,MS, Jaenal Aripin , Metodologi Penelitian Sosial ,( Jakarta :UIN- JAKARTA PRESS,2006),cet ke-2 hal.13-14.

46 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi,(Bandung :PT REMAJA ROSDAKARYA,2002),cet ke-1 hal.24-25

2. Mengidentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku,

3. Membuat perbandingan atau evaluasi,

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

Metode deskriptif mencari teori, bukan menguji teori; “Hypothesis generating”, bukan “hypothesis-testing”; dan “heuristic” bukan “verifikatif”.47Ciri lain metode deskriptif ialah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (naturallistis setting). Peneliti bertindak sebagai pengamat. Ia hanya membuat kategori perilaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasinya. Dengan suasana alamiah dimaksudkan bahwa penliti terjun kelapangan. Ia tidak berusaha untuk memanipulasikan variabel. Karena kehadirannya mungkin mepengaruhi perilaku gejala (reactive- measures), peneliti berusaha memperkecil pengaruh ini. Penelitian sosial telah menghasilkan beberapa pengukuhan yang tidak terlalu banyak “merusak” kenormalan (unobstrusive measures). Sering terjadi, penelitian deskriptif timbul karena suatu peristiwa yang

menarik perhatian peneliti, tetapi belum ada kerangka teoritis untuk menjelaskankannya.48

Penelitian seperti ini memerlukan kualifikasi yang memadai. Pertama, penelitian harus memiliki sifat yang resseptif. Ia harus selalu mencari, bukan menguji. Kedua, ia harus memiliki kekuatan integratif, kekuatan untuk memadukan berbagai macam informasi yang diterimanya menjadi satu kesatuan penafsiran. Jadi, penelitian deskriptif bukan saja menjabarkan (analitis), tetapi juga memadukan (sintesis). Bukan saja melakukan klasifikasi, tetapi juga organisasi.

47 Ibid , h. 24-25.

48 Jalaluddin Rakhmat , Metode Penelitian Komunikasi , ( Bandung : PT REMAJA ROSDAKARYA,2002),cet ke-1 hal.26.

Dari penelitian deskriptiflah dikembangkan berbagai penelitian korelasional dan eksperimental.49Selain itu,menurut Suryabrata,secara harfiah,penelitian deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskipsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian.

Dalam arti penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata,tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan,mentes hipotesis,membuat ramalan atau mendapatkan makna dan implikasi,walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal-hal tersebut dapat mencakup juga metode-metode deskriptif.

Dan menurut Hadari Nawiwi metode penelitian deskriptif ini mempunyai dua ciri pokok,yaitu :50

a.Memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian dilakukan (saat sekarang) atau masalah-masalah yang sifat aktual.

b.Mengambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi rasional (Hadari- Nawiwi ,1983:64). Dikatakan juga bahwa metode penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahanmasalah yang diselidiki dengan mengambarkan/melukiskan keadaansubjek/objek penelitian. (seseorang,lembaga,masyarakat,dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

49 Ibid , h. 26.

50 Soejono , dan H. Abdurrahman, Metode Penelitian, Suatu Pemikiran dan Penerapan, (Jakarta : PT Reneka Cipta,Maret 2005),cet. Ke-2,h.21-23.

BAB III

Dokumen terkait