• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.4 Pengertian Sikap

Sarwono (1999) sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap merupakan kecenderungan merespon (secara positif atau negatif) orang, situasi atau objek tertentu. Menurut Notoatmodjo (2007) sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang terhadap stimulasi atau objek (dalam hal ini dampak keberadaan perusahaan pertambangan). Sikap yang terdapat pada diri individu akan memberi warna atau corak tingkahlaku ataupun perbuatan individu yang bersangkutan. Sikap merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu 6

http://PENGELOLAANSUMBERDAYAALAMKALIMANTANSudewiWeblog .html. [diunduh tanggal 8 November 2010]

stimulasi atau obyek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu.

Psikolog sosial memandang sikap sebagai hal yang penting bukan hanya kerena sikap itu sulit untuk diubah, tetapi karena sikap sangat mempengaruhi pemikiran sosial individu meskipun sikap tidak selalu direfleksikan dalam tingkah laku yang tampak dan juga karena sikap seringkali mempengaruhi tingkah laku individu terutama terjadi saat sikap yang dimiliki kuat dan mantap (Baron, 2004).

2.1.4.1 Komponen sikap

Azwar (2005) mengungkapkan bahwa sikap dibagi menjadi tiga komponen yaitu kognitif, afektif, dan konatif, yaitu :

a. Komponen kognitif, adalah komponen yang terdiri dari pengetahuan, yang menjelaskan bahwa komponen kognitif berisi persepsi, kepercayaan, dan stereotype yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan (opini), terutama apabila menyangkut masalah isu atau problem yang kontroversial.

b. Komponen afektif adalah komponen yang berhubungan dengan perasaan senang atau tidak senang, sehingga bersifat evaluatif. Kompoenen afektif merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan menyangkut masalah emosi. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin akan mengubah sikap seseorang

c. Komponen konatif, adalah komponen sikap yang berupa kesiapan seseorang untuk berperilaku yang berhubungan dengan objek sikap. Komponen perilaku berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.

Berdasarkan yang dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu bentuk evaluasi perasaan dan kecenderungan potensial untuk bereaksi yang merupakan hasil interaksi antara komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling bereaksi didalam memahami, merasakan dan berperilaku

terhadap suatu objek. Menurut Baroon (2004) sifat memiliki beberapa fungsi yang berguna yaitu :

a. Sikap tampaknya beroperasi sebagai skema-kerangka kerja mental yang membatu kita untuk menginterpretasi dan memproses berbagai jenis informasi. Selain itu sikap mempengaruhi persepsi dan pemikiran kita terhadap isu, orang, objek atau kelompok yang kuat.

b. Sikap memiliki fungsi harga diri (self-esteem function) yang membatu individu mempertahankan atau meningkatkan perasaan harga diri

c. Sikap berfungsi sebagai motivasi untuk menimbulkan kekaguman atau motivasi impresi (impression motivation function)

Wagito (2002) dalam Mulyandari (2006) mengatakan bahwa pembentukan dan perubahan sikap akan ditentukan oleh dua faktor, yaitu:

a. Faktor internal (individu itu sendiri), yaitu cara dalam menanggapi dunia luarnya dengan selektif sehingga tidak semua yang datang akan diterima atau ditolak. Faktor internal itu merupakan faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan.

b. Faktor eksternal, yaitu keadaan-keadaan yang ada di luar individu yang merupakan stimulus untuk membentuk atau mengubah sikap. Faktor- faktor tersebut yaitu sifat objek yang dijadikan sasaran, kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap, sifat orang-orang atau sekelompok orang yang mendukung sifat tersebut, media komunikasi, yang digunakan dalam menyampaikan sikap dan situasi pada saat sikap itu dibentuk. Sikap masyarakat dalam konteks keberadaan perusahaan pertambangan merupakan reaksi atau respon masyarakat terhadap kegiatan pertambangan atas dampak yang ditimbulkan dan dirasakan oleh masayrakat. 7Seperti halnya pada PT. Freeport Indonesia yang memulai kegiatan pengeboran eksplorasi di Ertsberg pada bulan Desember 1967. Daerah lokasi pertambangan terdapat beberapa perkampungan kecil yang tersebar secara tidak merata, dihuni oleh penduduk yang jumlahnya kurang lebih 1.000 orang. Penduduk asli (Orang Amungme) yang telah mendiami tempat tersebut mengklaim areal pertambangan sebagai tanah leluhur mereka. Pandangan hidup seperti itu telah melahirkan sikap keras yang 7

http://witrianto.blogdetik.com/2010/12/27/sikap-masyarakat-papua-terhadap-pt- freeport/ [diunduh tanggal 22 Februari 2011]

menentang eksploitasi kekayaan alam di puncak gunung oleh perusahaan pertambangan Freeport.

Faktor lain yang mempengaruhi terbentuknya sikap keras Orang Amungme adalah lingkungan alam yang melingkupi kehidupan sehari-hari. Sebagai orang yang biasa hidup dalam alam lingkungan yang keras, penuh tantangan dan marabahaya, membuat sikap Orang Amungme lebih ulet dan lebih dinamis. Sebagian besar Orang Amungme tidak suka terhadap Freeport karena telah merusak lingkungan yang merupakan sumber penghidupan Orang Amungme berupa sagu, sungai, dan sampan yang telah hancur. Orang Amungme melakukan aksi demo, protes dan melakukan gerakan sosial sebagai bentuk ketidaksukaan terhadap perusahaan.

2.2 Kerangka Pemikiran

Berdirinya perusahaan pertambangan batubara tersebut akan memberikan pengaruh, baik itu positif maupn negatif. Terlihat dari keberadaan perusahaan pertambangan batubara tersebut dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap tingkat pendapatan daerah. Akan tetapi, tingginya tingkat eksploitasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah, sering kali aspek lingkungan tidak diperhatikan atau menjadi hal yang diabaikan.

Keberadaan perusahaan bukan hanya dirasakan oleh pemerintah daerah akan tetapi juga pada masyarakat sekitar perusahaan beroperasi, yang mana masyarakat disini adalah aktor utama yang dapat langsung merasakan dampaknya. Dengan adanya perusahaan tersebut penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap aspek ekologi, aspek sosial dan ekonomi masyarakat? Pada aspek ekologi, penulis ingin mengetahui bagaimana penurunan kualitas lingkungan pada masyarakat sekitar akibat dari kegiatan pengelolaan sumberdaya alam pertambangan.

Dampak pada aspek ekologi disini dapat dilihat bagaimana terjadinya pembabatan hutan, yang mana lahanya akan digunakan untuk areal pertambangan, dari kegiatan pembabatan hutan tersebut dapat menganggu ekosistem yang ada. Dampak akitivitas dari perusahaan pertambangan tersebut dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air akibat dari terkontaminasinya air bersih dengan limbah sisa aktivitas perusahaan yang dapat berimplikasi terhadap susahnya mendapatkan air bersih. Selain dapat mencemari air, aktivitas perusahaan juga dapat mencemari

udara, pencemaran suara dan dapat memicu terjadinya banjir serta erosi. Aktivitas perusahaan pertambangan diketahui memberikan dampak yang negatif terhadap penurunan kualitas lingkungan hidup, akan tetapi adakah pihak perusahaan melakukan reboisasi ataupun penghijauan kembali di areal pertambangan pasca kegiatan penambangan dalam rangka mengembalikan kualitas lingungan yang rusak.

Dilihat pada aspek sosial dan ekonomi, yang mana keberadaan perusahaan tersebut diduga akan dapat memberikan nilai positif terhadap Peluang kerja pada sektor pertambangan, dapat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat sekitar, peluang berusaha serta dapat memicu masuknya masyarakat pendatang atau terjadinya migrasi penduduk yang akan berpengaruh terhadap interaksi antar masyarakat pendatang dengan masyarakat lokal.

Dari keberadaan perusahaan tersebut juga dapat membentuk sikap masyarakat terhadap aspek sosial dan ekonomi dan ekologi, yang mana pembentukan sikap masyarakat tersebut memiliki hubungan faktor internal masyarakat yang dilihat dari variabel umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan dan jumlah tanggungan keluarga. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bagaimana dampak perusahaan terhadap aspek ekologi, sosial dan ekonomi masyarakat dan melihat adanya hubungan antara sikap masyarakat terhadap keberadaan perusahaan dengan faktor internal masyarakat

Sikap masyarakat terhadap dampak keberadan perusahaan

pada aspek : - Sosial dan Ekonomi - Ekologis

Keberadaan perusahaan pertambangan Batubara

Masyarakat di Sekitar Beroperasinya Perusahaan

Dampak

Faktor internal individu - Umur

- Tingkat Pendapatan - Tingkat Pendidikan - Jumlah Tanggungan

Keluarga Aspek Sosial dan Ekonomi :

 Peluang Kerja pada Sektor pertambangan  Tingkat Pendapatan Masyarakat  Migrasi Masuk  Peluang Berusaha Aspek Ekologi :  Pembabatan hutan  Pencemaran air  Pencemaran suara  Pencemaran udara  Banjir

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Keterangan : Mempengaruhi Berhubungan 2.3 Hipotesa Penelitian 2.3.1 Hipotesis Uji

Agar penelitian ini lebih terarah sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian dan mencapai tujuan penelitian, maka dari kerangka pemikiran dapat dirumuskan hipotesis penelitian berupa :

1. Diduga semakin tinggi umur responden, maka semakin positif sikap responden terhadap dampak keberadaan perusahaan pada aspek ekologi dan sosial-ekonomi

2. Diduga semakin tinggi pendidikan responden, maka semakin positif sikap responden terhadap dampak keberadaan perusahaan pada aspek ekologi dan sosial-ekonomi

3. Diduga semakin tinggi pendapat responden, maka semakin positif sikap responden terhadap dampak keberadaan perusahaan pada aspek ekologi dan sosial-ekonomi

4. Diduga semakin tinggi jumlah tanggungan keluarga responden, maka semakin positif sikap responden terhadap dampak keberadaan perusahaan pada aspek ekologi dan sosial-ekonomi

2.3.2 Hipotesis Pengarah

Dari kerangka pemikiran, maka hipotesis pengarah yang dapat disusun ialah :

1. Diduga adanya pengaruh keberadaan perusahaan pertambangan terhadap terhadap aspek ekologi

2. Diduga adanya pengaruh keberadaan perusahaan pertambangan terhadap terhadap aspek sosial dan ekonomi (kesempatan kerja pada sektor pertambangan, tingkat pendapatan masyarakat, migrasi penduduk, dan peluang berusaha

2.4 Definisi Operasional

- Pertambangan batubara adalah sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaruhui. Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan, yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal

- Dampak Ekologi

Adalah perubahan pada lingkungan hidupnya (alam), di kawasan sekitar beroperasinya perusahaan pertambangan batubara. Dampak ekologi ini tidak dilihat secara kimia, fisika dan biologi, akan tetapi dilakukan secara deskriptif kualitatif, seperti terjadinya pembabatan hutan yang digunakan untuk areal pertambangan, pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran suara yang dapat menyebabkan terjadinya bencana banjir serta erosi. Kerusakan atau penurunan kualitas lingkungan ini, digali dari persepsi penduduk setempat dengan menggunakan pendekatan kualitatif. - Dampak Sosial dan Ekonomi :

Perubahan yang dirasakan dan diperoleh masyarakat lingkar perusahaan akibat dari keberadaan perusahaan pertambangan batubara tersebut, berdasarkan pada variabel pendapatan, penyerapan tenaga kerja, tingkat pendidikan,dan migrasi penduduk sebagai bagian dari indikator BPS 2010. Dampak sosial dan ekonomi ini diukur dengan menggunakan pendekatan kualitatif.

 Peluang Kerja pada Sektor Pertambangan

Terdapatnya peluang bekerja pada perusahaan pertambangan batubara yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, semenjak masuknya perusahaan pertambangan batubara

 Tingkat Pendapatan

Rata-rata hasil kerja berupa uang yang diperoleh individu setiap bulan, semenjak masuknya perusahaan pertambangan batubara

 Migrasi Masuk

adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain melewati batas administratif dengan tujuan menetap (permanen) dan tidak menetap (non permanen). Migrasi ini ingin melihat berapa

banyak masyarakat yang datang atau masuk ke Kelurahan Sempaja Utara semenjak masuknya perusahaan pertambangan batubara

 Peluang Berusaha

Adalah kesempatan masyarakat untuk mendapatkan, menciptakan pekerjaan dalam sektor informal semenjak masuknya perusahaan pertambangan batubara

- Sikap masyarakat terhadap keberadaan perusahaan pertambangan

adalah suatu proses dimana individu memberikan respon dan penilaian (bisa berupa pendapat) terhadap keberadaan perusahaan pertambangan batubara.

- Sikap masyarakat terhadap dampak keberadaan perusahaan pertambangan pada aspek sosial-ekonomi dan lingkungan

merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup (di dalam) terhadap dampak sosial, ekonomi, dan ekologi oleh keberadaan perusahaan di lingkungan mereka. Komponen sikap masyarakat disini yaitu kognitif, afektif dan konatif. Persepsi ini akan diukur dengan menggunakan skala likertyang terdiri dari lima tingkat :

 Sangat setuju : diberi skor 5

 Setuju : diberi skor 4

 Netral : diberi skor 3

 Tidak setuju : diberi skor 2

 Sangat tidak setuju : diberi skor 1

Dalam mengukur indikator sikap, responden diminta untuk memilih ataupun menjawab pilihan pada setiap stimulus dan item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tentang sikap masyarakat terhadap keberadaan perusahaan pertambangan batubara terhadap aspek sosial dan ekonomi dan lingkungan hidup, pada suatu skala yang mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

- Sikap masyarakat terhadap dampak keberadaan perusahaan pertambangan pada aspek sosial-ekonomi adalah respon atau reaksi masyarakat terhadap dampak yang dihasilkan oleh keberadaan perusahaan

pertambangan yang meliputi kesempatan kerja pada sektor pertambangan, tngkat pendapatan masyarakat, migrasi penduduk, peluang berusaha, dengan pengskoran sebagai berikut :

Skor minimum = 27 Skor maksimum= 27 x 5 =135

Sikap negatif jika skor nilai berada pada interval 27<x≤ 81 Sikap positif jika skor nilai berada pada interval 82< x≤ 135 - Sikap masyarakat terhadap dampak keberadaan perusahaan

pertambangan pada aspek ekologiadalah respon atau reaksi masyarakat terhadap dampak yang dihasilkan oleh keberadaan perusahaan pertambangan terhadap lingkungan alam masyarakat, dengan pengskoran sebagai berikut :

Skor minimum= 12 Skor maksimum= 12 x 5 =60

Sikap negatif jika skor nilai berada pada interval 12<x≤ 36 Sikap positif jika skor nilai berada pada interval 37< x≤ 60 - Faktor Internal individu adalah faktor-faktor yang terdapat di dalam

diri individu seperti, usia, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga.

 Umur

Adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan masyarakat dari lahir hingga sekarang. Faktor internal individu (usia) ini diberi skor berdasarkan data yang didapat dilapangan, yang mana dibagi dalam tiga kategori berdasarkan data responden secara emic, sebagai berikut:

a). Tinggi : Jika umur responden 52–67 tahun (diberi kode 3) b). Sedang : Jika umur responden 36–51 tahun (diberi kode 2) c). Rendah : Jika umur responden 20 - 35 tahun (diberi kode 1)

 Tingkat Pendapatan

Adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan masyarakat dari lahir hingga sekarang. Faktor internal individu (Tingkat Pendapatan) ini diberi skor berdasarkan data yang didapat dilapangan, yang mana dibagi dalam empat kategori berdasarkan data responden secara emic, sebagai berikut:

a). Tinggi : jika tingkat pendapatan

Rp. 2.400.000–Rp. 3.400.000 (diberi kode 3) b). Sedang : jika tingkat pendapatan

Rp. 1.400.000–Rp. 2.400.000 (diberi kode 2) c). Rendah : jika tingkat pendapatan

Rp. 300.000–Rp. 1.300.000 (diberi kode 1) d). Tidak Berpenghasilan (diberi kode 0)

 Jumlah Tanggungan Keluarga

Adalah banyaknya anggota keluarga yang masih menjadi tanggungan keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup. Faktor internal individu (Jumlah Tanggungan Keluarga) ini diberi skor berdasarkan data yang didapat dilapangan, yang mana dibagi dalam tiga kategori berdasarkan data responden secara emic, sebagai berikut:

a). Tinggi : jika jumlah tanggungan≥ 5 (diberikode 3) b). Sedang : jika jumlah tanggungan 3-4 (diberi kode 2) c).Rendah : jika Jumlah tanggungan≤ 2 (diberikode 1)

 Tingkat Pendidikan

Jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti oleh responden, sebagai berikut :

 Tidak sekolah : diberi kode 1

 SD : diberi kode 2

 SMP : diberi kode 3  SMA : diberi kode 4  Universitas : diberi kode 5

Dokumen terkait