• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Sinetron

BAB II TINJAUAN TEOR

C. Pengertian Sinetron

Istilah sinetron merupakan singkatan dari sinema elektronika. Elektronika dalam sinetron itu lebih mengacu pada mediumnya, yaitu televisi atau televisual yang merupakan medium elektronik selain radio.

Sinema elektronik atau yang lebih popular dalam akronim sinetron adalah sandiwara bersambung yang disiarkan oleh stasiun televisi. Dalam bahasa Inggris, sinetron disebut soap opera (opera sabun), sedangkan dalam bahasa Spanyol disebut telenovela.15Istilah sinetron lazimnya digunakan oleh masyarakat luas. Bahkan istilah itu telah menjadi istilah baku dalam perfilman Indonesia. Sinetron bersifat pendagogik (pendidikan) dan propagandis bagi masyarakat.

Adapun pengertian sinetron sendiri menurut Undang-undang Perfilman ayat 1 pasal 1 adalah:

Pengertian sinetron sama dengan pengertian film, yaitu karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi pandang dengan yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada seluloid, pita video, piringan video, dan bahkan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui kimiawi, proses elektronik atau

15

http://id.wikipedia.org/wiki/Sinetron, diakses tanggal 30 Agustus 2010, pukul 11:45 WIB

proses lainnya dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan atau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik atau yang lainnya.16

Drama/sinetron memiliki berbagai jenis cerita, setiap jenis tentunya memiliki cirinya masing-masing. Beberapa jenis itu antara lain:

1. Drama Tragedi

Cerita drama yang termasuk jenis ini adalah cerita yang berakhir dengan duka lara atau kematian.

2. Drama Komedi

Komedi merupakan salah satu jenis sinetron yang paling digemari oleh penonton. Komedi menyajikan cerita lucu semua konflik untuk menimbulkan kesan lucu. Jenis drama ini dapat digolongkan menjadi beberapa jenis lagi:

a. Komedi Situasi, cerita lucu yang kelucuannya bukan berasal dari para pemainnya, melainkan karena situasinya. Antara lain, Kecil-kecil jadi manten.

b. Komedi Slapstik, cerita lucu yang diciptakan dengan adegan menyakiti para pemainnya, atau dengan gerakan vulgar dan kasar. Antara lain, Jinny Oh Jinny.

16

Draft Naskah Akademis Rancangan Revisi UU Perfilman. Dept. Kebudayaan Pariwisata. Dirjen Nilai Budaya Seni dan Film. Direktorat Perfilman. 2006. H.7

c. Komedi Satire, cerita lucu yang penuh sindiran tajam. Antara lain, Wong Cilik.

d. Komedi Farce, cerita lucu yang bersifat dagelan, sengaja menciptakan kelucuan-kelucuan dengan dialog dan gerak laku lucu.17

3. Drama Horor

Jenis ini menampilkan cerita dan pengadeganan dengan tujuan menimbulkan rasa takut melalui hal-hal yang menyeramkan. Misalnya sinetron Di sini Ada Setan dan

Sunder Bolong. 4. Laga

Cerita laga berisi tentang kisah yang menampilkan banyak adegan perkelahian atau pertempuran. Sinetron dengan cerita laga, misalnya Misteri Gunung Merapi.

5. Melodrama

Jenis ini bersifat sentimental dan melankolis. Ceritanya cenderung terkesan mendayu-dayu dan mendramatisir kesedihan. Tokoh protagonis dibuat semenderita mungkin. Sinetron jenis ini antara lain, Bidadari.

6. Drama Sejarah

Drama sejarah adalah cerita jenis drama yang menampilkan kisah sejarah masa lalu, baik tokoh maupun peristiwanya.

17

Elizabeth Lutters, Kunci Sukses Menulis Skenario, (Jakarta: PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia, 2004), h.35

Selain jenis yang telah disebutkan di atas, sinetron di Indonesia memiliki tema-tema yang bisa dikatakan hampir semuanya sama. Tema itu sendiri adalah pokok pikiran dalam sebuah karangan. Atau dalam sinetron, tema juga dapat dikatakan sebagai dasar cerita yang ingin disampaikan oleh pemilik ide atau penulis skenario.

Tema yang cukup laris dalam sinetron-sinetron Indonesia saat ini, antara lain sebagai berikut:18

1) Percintaan

Tema seperti ini banyak menghiasi sinetron atau film di Indonesia. Tema ini ditandai dengan pembubuhan kata

„cinta’ itu sendiri pada judul sebuah sinetron. Seperti: Cinta

Fitri, Cinta Indah, Siapa Takut Jatuh Cinta.

2) Rumah Tangga

Tema ini biasanya bercerita tentang problema rumah tangga atau keluarga. Seperti: Keluarga Cemara, Noktah Merah Perkawinan.

3) Perselingkuhan

Tema ini bercerita tentang seorang suami atau istri yang tertarik pada laki-laki atau wanita lain. Yang biasanya berkisar pada masalah tentang sepasang suami yang mengalami konflik dalam rumah tangganya lalu salah satu

18

atau keduanya berhubungan dengan wanita atau laki-laki lain.

4) Persahabatan

Tema ini biasanya bercerita tentang kehidupan anak atau remaja yang bersekolah dalam sekolah yang sama lalu membentuk geng. Ceritayang selalu ditonjolkan seputar kehidupan tokoh utama dengan teman-teman satu geng- nya. Seperti, Kepompong, Arti Sahabat, Get Merried The Series.

5) Kepahlawanan

Tema ini biasanya digunakan dalam sinetro yang ditujukan untuk anak-anak. Tokoh utama digambarkan sebagai seseorang yang hebat serta memiliki kelebihan dibandingkan tokoh yang lainnya. Seperti, Panji Manusia Milenium, Anak Ajaib.

6) Religius

Sinetron jenis ini berorientasi pada tema-tema keagamaan dan tidak melulu berpihak pada agama mayoritas saja. Konflik-konflik dan plot banyak disisipi pemikiran- pemikiran keagamaan, demikian pula dengan tokoh- tokohnya. Seperti, Do’a Membawa Berkah, Para Pencari Tuhan.

Selain jenis sinetron yang dominan ada di Indonesia, berikut akan dituturkan unsur-unsur yang selalu ada dalam sebuah produksi, sebagai berikut:

a) Produser

Produser adalah orang bertanggung jawab atas pembuatan sinetron baik bersifat hidup atau rekaman video. Ia juga bertanggung jawab atas pembiayaan produksi sebuah sinetron.

b) Sutradara

Sutradara adalah orang yang memimpin pertunjukkan atau pementasan di bidang artistik. Ia merencanakan, memutuskan, mengarahkan, mewujudkan, dan bertanggung jawab secara artistik dari sinetron yang telah dibuat.

c) Naskah/Script

Naskah merupakan ide/gagasan suatu cerita. Naskah memuat penjelasan serta perkembangan sebuah ide atau konsep yang secara operasional dapat dibuat visualnya. Oleh karena itu, penulis naskah dituntut untuk dapat berimajinasi secara kreatif, dengan didukung oleh fakta berupa visual yang operasional, artinya dapat dijabarkan dalam bahasa gambar yang jelas.

d) Artis/Aktor

Artis atau aktor adalah orang yang memerankan peran atau tokoh dalam cerita. Mereka memainkan peran sesuai dengan naskah yang telah dibuat.

e) Engineering

Mereka adalah orang yang harus menyiapkan segala hal yang berkaitan dengan alat-alat produksi, seperti kamera, mik dan listrik.

f) Kostum

Walaupun kostum bukan sesuatu hal yang paling penting dalam sebuah produksi pembuatan sinetron, kostum juga harus diperhatikan. Orang yang bekerja di bagian kostum, menentukan kostum para pemain agar sesuai dengan cerita sinetron tersebut.

g) Make-up/Tata rias

Hal ini juga harus diperhatikan. Mereka merias para pemain atau artis sesuai dengan karakter yang harus dimainkan. Di atas merupakan unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah proses produksi, baik yang formatnya sinetron drama, talk show, maupun yang lainnya.

Memproduksi sebuah sinetron, tata laksana kerjanya hampir sama dengan memproduksi film. Diperlukan perencanaan dan persiapan yang matang sebelum produksi berlangsung. Produksi program sinetron

biasanya lahir dari sebuah gagasan. Lewat suatu riset, gagasan diolah menjadi suatu skenario. Ketika skenario sudah siap, maka produser –orang yang bertanggung jawab pada sebuah program- kemudian mengumpulkan staff untuk memilh sutradara, menentukan jadwal kerja, dan menetapkan estimasi biaya produksi.19

Program sinetron dalam televisi memliki berbagai corak. Sinetron lepas adalah sinetron yang satu kali tayang selesai, sementara itu terdapat sinetron serial. Sinetron serial memiliki format yang berbeda-beda pula. Yang disebut telenovela adalah bentuk sinetron yang corak sajiannya bagaimana novel. Sinetron bercorak telenovela episode-episodenya berjumlah banyak, tetapi bisa juga berjumlah sedikit atau sering disebut miniseri, biasanya jumlahnya tidak lebih dari 6 episode.

Telenovela sebagaimana sebuah novel adalah sinetron dengan cerita bersambung. Jadi apabila penontonnya tidak mengikuti 2 atau 3 episode meskipun tokoh utamanya sama, mereka akan kehilangan alur cerita. Berbeda dengan sinetron serial, penonton dapat mengikuti episode secara meloncat-loncat tanpa kehilangan alur cerita.

Sinetron serial biasanya memliki benang merah untuk menghubungkan episode yang satu dengan episode yang lain. Benang merah ini dapat menggunakan tiga kemungkinan. Pertama, tempat

19

kejadian. Kedua, tokoh yang menjadi sentral figure atau tokoh utama.

Ketiga, kejadian khusus yang selalu menjadi pokok permasalahan.20

20

Dokumen terkait