BAGIAN I KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
1.11. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Mulyadi, (2015:11), sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi organisasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Tujuan dari sistem informasi adalah menyajikan informasi untuk mengambil keputusan pada perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, kegiatan operasi
18
subsistem suatu perusahaan, sehingga dapat diambil kesimpulan sistem informasi member suatu cara untuk memandang suatu organisasi sebagai suatu keseluruhan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas Mulyadi, (2015:11).
1.12. Pengetian Sistem Informasi Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi menurut Hermaliani & Narulyta, (2018) “Sistem Informasi Akuntansi sebagai seperangkat sumber daya berupa manusia dan peralatan yang dirancang untuk mentransformasikan data keuangan dalam bentuk informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan”.
Menurut Andi, (2017:7) “Sistem Informasi Akuntansi (SIA) merupakan sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data sehingga menghasilkan informasi bagi para pengambil keputusan (lihat peraga II.2)”.
Sumber : Andi, (2017:7)
Gambar 1.4
Alur Sistem Infromasi Akuntansi
SIA terdiri dari enam komponen, yaitu : 1. User yang menggunakan system.
2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses dan menyimpan data.
3. Data mengenai organisasi dan aktivitas bisnisnya.
4. Software yang digunakan untuk memproses data.
5. Infrastruktur teknologi informasi, yang terdiri dari komputer, peripheral device dan perangkat jaringan.
6. Pengendalian internal untuk menjaga keamanan data SIA.
19
1.13. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar & Hapwood dalam Puspitawati & Sri (2011: 58) “Sistem Informasi Akuntansi merupakan sistem berbasis komputer yang dirancang untuk mentransformasi data akuntansi menjadi informasi, yang mencakup siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi, dan pengembangan sistem informasi”.
Secara garis besar aktivitas utama dari sistem informasi akuntansi adalah mengolah atau memproses data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan dengan menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung dengan jaringan komunikasi antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
Tabel I.1
Perbedaan Sistem Informasi Akuntansi dengan Sistem Manual
Sistem Komputerisasi Sistem Manual
1. Dimulai dari nilai sisa awal dalam akun yang terdapat dalam buku besar
1. Sama
2. Melakukan analisa dan penggolongan transaksi usaha menurut jenisnya. Pilih menu yang sesuai untuk memasukkan data tersebut.
2. Melakukan analisa penjurnalan transaksi pada saat terjadinya.
3. Secara otomatis, komputer akan memindahbukukan transaksi perkelompok (batch) atau pada saat terjadinya (on-line).
3. Memindahbukukan jurnal ke dalam akun yang ada pada buku besar.
4. Setelah pemindahbukuan dilakukan, secara otomatis akan terdapat nilai sisa yang belum disesuaikan untuk setiap akun.
4. Pada setiap akhir periode akuntansi dilakukan perhitungan nilai sisa yang belum disesuaikan untuk setiap akun.
5. Jika diperlukan, neraca sisa dapat dicetak sebagai suatu laporan.
5. Masukkan neraca sisa ke dalam neraca lajur, dan selesaikan neraca
20
lajur.
6. Masukkan dan pindahbukukan ayat jurnal penyesuaian. Cetak laporan keuangan. Setelah membuat back up untuk data akuntansi periode ini, lakukan prosedur penutupan secara otomatis.
6. Susun laporan keuangan, lakukan penjurnalan dan pemindahbukuaan jurnal penyesuaian, lakukan dengan penjurnalan dan pemindahbukuan jurnal penutup.
7. Nilai sisa awal untuk periode berikutnya otomatis akan muncul sebagai akibat dari proses penutupan tadi.
7. Susun neraca sisa yang telah disesuaikan. Neraca sisa ini akan menjadi dasar dalam tahap 1 untuk periode berikutnya.
Sumber: Puspitawati dan Sri (2011: 58)
Berdasarkan perbedaan tersebut kita dapat mengidentifikasi bahwa dalam sisitem informasi akuntansi terdiri dari 3 komponen utama, ketiga komponen sistem fungsi atau subsistem adalah input, proses, output.
Tabel I.2
Komponen Sistem Informasi Akuntansi
Input Proses Output
Data akuntansi, faktur, kwitansi
Proses akuntansi, karyawan, peralatan dan prosedur
Laporan keuangan
Sumber: Puspitawati & Sri (2011: 2).
21
1. Bidang-bidang akuntansi untuk kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi terbagi menjadi?dan jelaskan salah satunya?
2. Jelaskan bagian dari jenis perusahaan pada Sistem Informasi Akuntansi dan contohnya?
3. Aset, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan, Beban termasuk?
4. Apa yang dimaksud dengan penjurnalan?
5. Gambar di bawah ini terdapat dalam proses?
22
BAGIAN II
SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM
2.1 Model SDLC
“System Development Life Cycle Shalahuddin dan Sukamto (2013:26) (SDLC) adalah proses mengembangkan atau mengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan model-model dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistem-sistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara yang sudah teruji baik)”.
A. Tahapan-tahapan SDLC
Menurut Nugroho (2011:41) Tahapan-tahapan pada SDLC secara Global adalah:
1. Inisiasi (Initiation)
Tahap ini biasanya ditandai dengan pembuatan proposal proyek perangkat lunak.
2. Pengemabngan Konsep Sistem (System Concept Development)
Mendefinisikan lingkup konsep termasuk dokumen lingkup sistem, analisis manfaat biaya, manajemen rencana, dan pembelajaran kemudahan sistem.
3. Perencanaan (Planning)
Mengembangkan rencana manajemen proyek dan dokumen perencanaan lainnya. Menyediakan dasar untuk mendapatkan sumber daya (resources) yang dibutuhkan untuk memperoleh solusi.
4. Analisis Kebutuhan (Requirements Analysis)
Menganalisis kebutuhan pemakai sistem perangkat lunak (user) dan mengembangkan kebutuhan user serta membuat dokumen kebutuhan fungsional.
5. Desain (Design)
Mentransformasikan kebutuhan detail menjadi kebutuhan yang sudah lengkap, dokumen desain sistem fokus pada bagaimana dapat memenuhi fungsi-fungsi yang dibutuhkan.
23
6. Pengembangan (Development)
Mengkonversi desain ke sistem informasi yang lengkap termasuk bagaimana memperoleh dan melakukan instalasi lingkungan sistem yang dibutuhkan, membuat basis data dan mempersiapkan prosedur kasus pengujian, mempersiapkan berkas atau file pengujian, pengodean, pengompilasian, memperbaiki dan membersihkan program, peninjauan pengujian.
7. Integrasi dan Pengujian (Integration and Test)
Mendemonstrasikan sistem perangkat lunak bahwa telah memenuhi kebutuhan yang dispesifikan pada dokumen kebutuhan fungsional. Dengan diarahkan oleh staf penjamin kualitas (quality assurance) dan user. Menghasilkan laporan analisis pengujian.
8. Implementasi (Implementation)
Termasuk pada persiapan implementasi, implementasi perangkat lunak pada lingkungan produksi (lingkungan pada user) dan menjalankan resolusi dari permasalahan yang teridentifikasi dari fase integrasi dan pengujian.
9. Operasi dan Pemeliharaan (Operations and Maintenance)
Mendeskripsikan pekerjaan untuk mengoperasikan dan memelihara sistem informasi pada lingkungan produksi (lingkungan pada user), termasuk implementasi akhir dan masuk pada proses peninjauan.
10.Disposisi (Disposition)
Mendeskripsikan aktifitas akhir dari pengembangan sistem dan membangun data yang sebenarnya sesuai dengan aktifitas user.
24 Sumber: Nugroho (2011:41)
Gambar 2.1 Tahapan SDLC
B. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Menurut Sutabri (2012:59)
1. Fase Perencanaan
Adapun kelayakan yang dinilai dalam proyek pengembangan system informasi yang dimaksud adalah:
a. Kelayakan Operasional
Menyangkut apakah secara operasional system yang baru dapat dilaksanakan dengan sumber daya manusia yang tersedia dan metode training yang ditawarkan, pelayanan purna jual atau pemeliharaan serta efisiensi dan efektivitas sistem baru.
b. Kelayakan Teknis
Menyangkut apakah hardware/software yang akan dikembangkan tersedia, jadwal pelaksanaan serta sistem keamanan data.
25
c. Kelayakan Ekonomis
Menyangkut biaya untuk membuat dan menjalankan sistem baru serta keuntungan yang akan diperoleh dari sistem keamanan data.
2. Fase Pengembangan
Tahapan utama dalam proses pengembangan sistem informasi adalah:
a. Investigasi Sistem
Manfaat dari fase penyelidikan ini adalah untuk menentukan masalah-masalah atau kebutuhan yang timbul. Hal itu memerlukan pengembangan system secara menyeluruh ataukah ada usaha lain yang dapat dilakukan untuk memecahkannya.
b. Analisi Sistem
Tahap analisis bertitik tolak pada kegiatan-kegiatan dan tugas-tugas di mana system yang berjalan dipelajari lebih mendalam, konsepsi, dan usulan dibuat untuk menjadi landasan bagi sistem yang baru yang akan dibangun.
c. Desain Sistem
Pada tahap ini sebagian besar kegiatan yang berorientasi ke computer dilaksanakan. Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak (hardware/software) yang telah disusun pada tahap sebelumnya ditinjau kembali dan disempurnakan.
d. Implementasi Sistem
Tahap ini adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain sistem yang ada dalam dokumen desain sistem yang disetujui dan menguji, menginstall dan memulai penggunaan sistem baru atau sistem yang diperbaiki.
e. Pemeliharaan Sistem
Disarankan adanya dua tahap review yang harus dilaksanakan. Pertama kali tidak terlalu lama setelah penerapan system, di mana tim proyek masih ada dan masing-masing anggota masih memiliki ingatan yang segar atas system yang mereka buat. Review berikutnya dapat dilakukan kira-kira setelah enam bulan berjalan. Tujuannya adalah
26
untuk menyakinkan apakah system tersebut berjalan sesuai dengan tujuan semula dan apakah masih ada perbaikan atau penyempurnaan yang harus dilakukan.
C. MODEL SDLC terbagi menjadi:
Shalahuddin dan Sukamto (2013:28)
1. Model Waterfall
Model SDLC air terjun (waterfall) atau Sekuensial Linear/alur hidup klasik (Classic Life Cycle). Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari Analisis, Desain, Pengodean, Pengujian, dan Tahap Pendukung (Support).
“Model Waterfall adalah Model SDLC yang paling cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah”.
Gambar 2.2 Model Waterfall
2. Model Prototype
a. Mengumpulkan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat.
b. Membuat program prototipe, agar pelanggan lebih terbayang dengan yang diinginkan.
27
c. Merupakan program yang belum jadi.
d. Program ini biasanya menyediakan tampilan dengan simulasi alur perangkat lunak sehingga tampak seperti perangkat lunak yang sudah jadi.
e.Program prototipe dievaluasi oleh pelanggan atau user sampai ditemukan spesifikasi yang sesuai dengan keinginan pelanggan atau user.
3. Model Prototipe
Gambar 2.3 Model Prototipe
3. Model Rapid Application Development (RAD)
RAD adalah model proses pengembangan perangkat lunak yang bersifat inkremental terutama untuk waktu pengerjaan yang pendek. Model RAD adalah adaptasi dari model air terjun versi kecepatan tinggi menggunakan model air terjun untuk pengembangan setiap komponen perangkat lunak.
28 Kriteria proyek RAD:
a. Anggota tim sudah berpengalaman mengembangkan perangkat lunak yang sejenis.
b. Pengembang sudah memiliki komponen-komponen sistem yang bisa digunakan kembali dalam proyek tersebut.
Gambar 2.4 Model RAD
4. Model Iteratif
Mengkombinasikan proses-proses pada model air terjun dan iteratif pada model prototipe. Model inkremental akan menghasilkan versi-versi perangkat lunak yang sudah mengalami penambahan fungsi untuk setiap pertambahannya.
“Model Iteratif merupakan gabungan dari model waterfall dan model prototipe.
Model ini cocok digunakan pengembang dengan turnover staf yang tinggi”.
29
Gambar 2.5 Model Iteratif
5. Model Spiral
Memasangkan iteratif pada model prototipe dengan kotrol dan aspek sistematik yang diambil dari model air terjun. Model spiral menyediakan pengembangan dengan cara cepat dengan perangkat lunak yang memiliki versi yang terus bertambah fungsinya.
“Model Spiral cocok digunakan untuk mengembangkan aplikasi dengan skala besar tetapi target waktu dan biaya tidak terlalu mengikat”
Gambar 2.6 Model Spiral
30
1. Jelaskan Tahapan SDLC dalam Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)?
2. Jelaskan model SDLC dalam Sistem Informasi Akuntansi di bawah ini?
3. Definisi Model SDLC menurut Shalahuddin dan Sukamto (2013:26) dalam Sistem Informasia Akuntansi?
4. Jelaskan Model Prototipe Sistem Informasi Akuntansi dari gambar di bawah ini?
5. Jelaskan Siklus Hidup Pengembangan Sistem terkait Pemeliharaan Sistem?
31
BAGIAN III
ANALISIS DAN PENGEMBANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Kegiatan Analisis Sistem: Shalahuddin dan Sukamto (2014:18)
“Kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru”.
Langkah pertama dari kerja seorang system analis adalah mempelajari system yang berjalan pada perusahaan dimana user bekerja beserta dengan segala permasalahannya. Tujuan dari pembahasan system yang berjalan ini adalah untuk mendapatkan gambaran secara jelas tentang bentuk permaslahan yang ada pada organisasi tersebut, sehingga mengurangi kesalahpahaman antara system analis dengan user. Selain itu juga untuk mempertegas bentuk logika system berjalan secara konsepsional sebagai bahan acuan untuk menyusun rancangan system yang akan diusulkan. Adapun kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan diatas adalah:
1. Kegiatan mengumpulkan data awal.
2. Kegiatan menyusun dan mengklasifikasikan data awal.
3. Kegiatan menginterpretasikan serta mengevaluasi data awal.
Sedangkan kesimpulan akhir dari kegiatan pembahasan system berjalan pada tahap analisis sistem ini adalah:
“Suatu rekomendasi system berjalan yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk penyusunan sistem usulan”.
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh system analis dalam mendefinisikan masalah yang ada pada organisasi user adalah:
1. Mempelajari permasalahan yang ada secara lebih terinci.
32
2. Menentukan pendekatan yang akan digunakan dalam memecahkan permasalahan.
3. Membuat suatu pertimbangan apakah perlu menggunakan cara komputerisasi atau tidak.
A. Teknik Pengembangan Sistem
Menurut Sutabri (2012:122) Untuk melakukan analisis biaya dan manfaat diperlukan beberapa komponen biaya, yaitu:
1. Biaya Pengadaan (Procurement Cost)
Biaya ini merupakan biaya yang termasuk dalam semua biaya yang terjadi sehubungan dengan pembelian hardware atau perangkat keras, yang termasuk dalam biaya ini adalah:
a. Biaya konsultasi pengadaan perangkat keras.
b. Biaya pembelian atau sewa beli/leasing perangkat keras.
c. Biaya instalasi perangkat keras.
d. Biaya ruangan untuk perangkat keras.
e. Biaya modal untuk perangkat keras
f. Biaya yang berhubungan dengan manajemen dan staf untuk pengadaan hardware.
2. Biaya Persiapan Operasi (Start-up Cost)
Biaya ini berhubungan dengan semua biaya untuk membuat sistem hingga siap untuk dioperasikan, yang termasuk dalam biaya ini adalah:
a. Biaya pembelian perangkat lunak sistem atau software.
b. Biaya instalasi peralatan komunikasi (telepon).
c. Biaya persiapan personel.
d. Biaya reorganisasi.
e. Biaya manajemen dan staf yang dibutuhkan dalam kegiatan operasi.
3. Biaya Proyek (Project Related Cost)
Biaya ini berhubungan dengan biaya-biaya untuk mengembangkan sistem dan implementasinya, yang termasuk dalam biaya ini adalah:
a. Biaya dalam tahap analis sistem:
1) Biaya untuk mengumpulkan data,
32 2) Biaya dokumentasi,
3) Biaya rapat,
4) Biaya analis sistem,
5) Biaya manajemen dan staf yang berhubungan dengan tahap analisis sitem.
b. Biaya dalam tahap desain sistem:
1) Biaya dokumentasi,
1) Biaya pembuatan formulir baru, 2) Biaya konversi data,
3) Biaya pelatihan personel,
4) Biaya manajemen yang berhubungan dengan tahap implementasi sistem.
d. Biaya Operasi dan Biaya Perawatan (Maintenance Cost)
Biaya operasi (on going cost) merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan sistem supaya dapat beroperasi.
Sedangkan biaya perawatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk merawat sistem dalam masa operasinya. Berikut yang termasuk dalam biaya ini adalah:
1) Biaya personel (opeartor, data entry, teknisi).
2) Biaya overhead (pemakaian telepon, listrik, air, gaji, keamanan).
Sedangkan biaya perawatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk merawat sistem dalam masa operasinya. Berikut yang termasuk dalam biaya ini adalah:
1) Biaya perawatan perangkat keras/hardware (reparasi, service).
33
2) Biaya perawatan perangkat lunak/software (modifikasi program).
3) Biaya perawatan peralatan dan fasilitas.
4) Biaya manajemen yang terlibat dalam operasi sistem.
5) Biaya kontrak untuk konsultan selama operasi sistem.
6) Biaya depresiasi (penyusutan).
1. Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh system analis dalam mendefinisikan masalah yang ada pada organisasi user adalah…
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan teknik pengembangan sistem dalam biaya persiapan operasi (Start-up Cost)!
3. Kesimpulan akhir dari kegiatan pembahasan system berjalan pada tahap analisis sistem ini adalah…
4. Kegiatan Analisis Sistem menurut Shalahuddin dan Sukamto adalah…
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan biaya perawatan!
34
BAGIAN IV
PERALATAN PENDUKUNG DALAM SIA
Peralatan pendukung (tools system) merupakan alat untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukkan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan pendukung (tools system) yang digunakan disini adalah Unified Modelling Language (UML).
4.1. Pengertian Unified Modelling Language (UML)
UML (Unified Modelling Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami (Adi Nugroho, 2010).
Pada UML 2.3 terdiri dari 13 diagram yang dikelompokkan dalam tiga kategori.
Pembagian kategori terlihat pada gambar 4.1.
Sumber: Rosa As, M. Shalahuddin, 2015.
Gambar 4.1. Diagram UML 2.3 Keterangan:
35
Structure diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.
Behaviour diagrams yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk menggambarkan kelakukan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi pada sebuah sistem.
Interaction diagrams yaitu kumpulan siagram yang digunakan untuk menggambarkan interaksi sistem dengan sistem lain maupun interaksi antar subsistem pada suatu sistem.
4.2. Jenis-Jenis Diagram Dalam UML 3.2.
a) Class Diagram
Class diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki atribut dan metode atau operasi.
Class memiliki tiga area pokok yaitu nama class, atribut dan metoda (operasi).
Gambar 4.2. Contoh Class
b) Object Diagram
Object diagram menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem.
Mahasiswa
36 c) Component Diagram
Component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem.
Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan da nada didalam sistem.
d) Composite Diagram
Composite diagram dapat digunakan untuk menggambarkan struktur dari bagian yang saling terhubung maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan dari instance yang saling terhubung.
e) Package Diagram
Package diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen yang saling terkait dalam diagram UML.
f) Deployment Diagram
Deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.
g) Use Case Diagram
Use case diagram merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah system informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.
Aktor merupakan orang, proses atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi belum tentu aktor adalah orang (Shalahuddin dan Sukamto (2015:155).
Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit-unit atau aktor. (Shalahuddin dan Sukamto (2015:155). Usecase menggambarkan bagaimana seseorang menggunakan sistem. Daftar simbol usecase diagram menurut Shalahuddin dan Sukamto adalah:
37
Simbol Deskripsi
Usecase Fungsionalitas yang disediakan oleh sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor;
biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama usecase.
Aktor Orang, proses atau sistem lain yang
berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.
Asos iasi/Association Komunikasi antara aktor dan usecase yang berpartisipasi pada usecase atau usecase memiliki interaksi dengan aktor.
38
Ekstensi / Extend a. Relasi usecase tambahan ke sebuah usecase dimana usecase yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa usecase tambahan itu.
b. Mirip dengan prinsip inheritance pada pemrogrman berorientasi objek.
c. Biasanya usecase tambahan memiliki nama depan yang sama dengan usecase yang ditambahkan.
Generalisasi / Generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum-khusus) antara dua buah usecase dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya, misalnya:
39
Include/Uses/ Menggunakan Relasi usecase tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan usecase ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan usecase ini.
Relasi use case dimana proses bersangkutan akan dilanjutkan keproses yang dituju.
Contoh use case diagram:
Gambar 4.3. Contoh Use Case Diagram
h) Activity Diagram
Activity diagram menggambarkan aliran kerja atau aktifitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak.
Diagram ini menggambarkan aktifitas sistem, bukan apa yang dilakukan oleh actor, tetapi yang dilakukan oleh sistem.
Simbol activity diagram :
40
Simbol Deskripsi
Status awal Status awal aktivitas sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.
Aktivitas
aktivitas
Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.
Percabangan/decision Asosiasi percabangan dimana jika ada pilihan aktivitas lebih dari satu.
Penggabungan/join Asosiasi penggabungan dimana lebih dari satu aktivitas digabungkan menjadi satu.
Status akhir
Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir
Swimlane
Atau
Memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi.
Sumber: Rosa As, M. Shalahuddin, 2015. Halaman : 162.
Gambar 4.4. Daftar Simbol Activity Diagram
41
Contoh activity diagram:
Gambar 4.5. Contoh Activity Diagram Login
i) State Machine Diagram
State machine diagram digunakan untuk menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin atau sistem atau objek.
j) Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek.
k) Comunication Diagram
Communication diagram menggambarkan interaksi antar objek/bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan. Communication diagram merepresentasikan informasi yang diperoleh dari diagram kelas, diagram sekuen, dan diagram use case untuk mendeskripsikan gabungan antara struktur statis dan tinngkah laku dinamis dari suatu sistem.
l) Timing Diagram
Timing diagram merupakan diagram yang fokus pada penggambaran terkait batasan waktu. Timing diagram menggambarkan tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu.
42 m) Interaction Overview Diagram
Interaction overview diagram mirip dengan diagram aktivitas yang berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas. Interaction overview diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang setiap titik merepresentasikan diagram interaksi, yang meliputi diagram sekuen, diagram komunikasi, Interaction overview diagram dan timing diagram.
1. Apa yang dimaksud dengan tools system?
2. Sebutkan 13 diagram yang ada di dalam UML 2.3 3. Jelaskan pengertian dari interaction overview diagram 4. Buatlah contoh activity diagram
5. Gambarkan dan jelaskan yang dimaksud actor dalam use case diagram
43
BAGIAN V
PEMODELAN DATABASE
5.1. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2014:50) Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional.
Menurut (Sukamto dan Shalahuddin, 2014:50) Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional.