• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Siswa

3. Pengertian siswa SMP yang aktif dan tidak aktif dalam

Siswa SMP yang aktif dalam organisasi adalah individu yang telah menyelesaikan Sekolah Dasar atau sedang menjalani pendidikan di sekolah menengah pertama dan tergabung dalam organisasi di sekolah. Siswa SMP yang tidak aktif dalam organisasi adalah individu yang telah menyelesaikan Sekolah Dasar atau sedang menjalani pendidikan di sekolah menengah pertama tetapi tidak tergabung dan tidak pernah bergabung dalam salah satu organisasi sekolah (Asmiana, 2003).

C. Organisasi Sekolah

Secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok

kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.

Secara Organisasi OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh karena itu setiap sekolah wajib membentuk Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), yang tidak mempunyai hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian / alat dari organisasi lain yang ada di luar sekolah. Secara Sematis di dalam Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 226/C/Kep/0/1993 disebutkan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah adalah OSIS.

Kepanjangan OSIS terdiri dari, Organisasi, Siswa, Intra, Sekolah: Masing-masing mempunyai pengertian:

1. Organisasi, secara umum adalah kelompok kerjasama antara pribadi yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dalam hal ini dimaksudkan satuan atau kelompok kerjasama para siswa yang dibentuk dalam usaha untuk mencapai tujuan bersama, yaitu mendukung terwujudnya pembinaan kesiswaan.

2. Siswa adalah peserta didik pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah.

3. Intra adalah berarti terletak di dalam dan di antara. Sehingga OSIS berarti suatu organisasi siswa yang ada di dalam dan di lingkungan sekolah yang bersangkutan. 4. Sekolah adalah satuan pendidikan tempat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.

OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Perbaungan meliputi Perwakilan Kelas dan Pengurus OSIS sebagai perangkat utamanya, merupakan wadah bagi siswa dalam menyalurkan, membina, meningkatkan kemampuan,

kreativitas dan intelektual mereka dalam bidang non akademis pada umumnya dan keorganisasian pada khususnya. Kondisi umum suatu organisasi mempengaruhi kinerja organisasi tersebut dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Begitu pula Perwakilan Kelas sebagai salah satu perangkat utama OSIS Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Perbaungan.

Adapun faktor-faktor pendukung yang menunjang tercapainya visi misi Perwakilan Kelas yang sesuai dengan tujuan OSIS ialah anggota Perwakilan Kelas yang solid dan berperan aktif, tanggapan dan partisipasi yang positif dari seluruh warga Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Perbaungan, kebijakan-kebijakan komprehensif dari pihak sekolah, kerja sama yang baik dari pihak DPO, PO, dan sub seksi dalam setiap pelaksanaan program kerjanya dan komunikasi dua arah yang cukup baik dengan seluruh elemen di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Perbaungan.

Sedangkan hal-hal yang dapat menghambat kinerja Perwakilan Kelas diantaranya adalah kurang optimalnya proses fungsi PK, kegiatan akademis sekolah yang sedang dalam masa peningkatan sehingga ruang gerak kegiatan non akademis menjadi terbatas seperti sulitnya mendapat izin dalam melaksanakan program kerja, dan adanya perdebatan konseptual dalam perumusan pelaksanaan program kerja.

Dikarenakan kondisi-kondisi tersebut di atas maka Perwakilan kelas dituntut untuk lebih peka, kritis, fleksibel, dan dinamis terhadap situasi yang ada dan lebih transparan dalam sosialisasi hasil kinerja Perwakilan Kelas sebagai media aspirasi berlandaskan Anggaran Dasar OSIS, Anggaran Rumah Tangga Perwakilan Kelas, dan Kode Etik Perwakilan Kelas.

1. VISI

Perwakilan Kelas SMP Negeri 1 Perbaungan sebagai perangkat OSIS yang berfungsi sebagai legislator, supervisor, korektor, dan advisor bagi seluruh kegiatan OSIS, serta sebagai media aspirasi siswa dalam bidang kesiswaan pada khususnya dan sekolah pada umumnya yang berlandaskan IMTAQ, IPTEK, budi pekerti luhur, serta semangat kekeluargaan yang selaras dengan profesionalitas kerja sesuai dengan AD/ART dan Kode Etik Perwakilan Kelas.

2. MISI

Untuk mencapai visi di atas, maka Perwakilan Kelas periode 2008-2009 memiliki misi-misi sebagai berikut :

a. Berpegang teguh kepada Ketuhanan Yang Maha Esa.

b. Menerapkan dan mengaplikasikan IMTAQ dalam kehidupan sehari-hari. c. Mengedepankan profesionalitas kerja tanpa mengesampingkan kekeluargaan.

d. Mempelajari secara seksama serta berperilaku sesuai dengan Tata Tertib Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Perbaungan.

e. Membahas, menimbang, merevisi, dan mengesahkan Anggaran Rumah Tangga (ART) dan standarisasi pengawasan serta aturan perundangan OSIS lainnya sebagai perwujudan fungsi Legislator.

f. Menampung, menyortir serta mengakomodir seluruh aspirasi yang terkait dengan kinerja OSIS dari berbagai elemen di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Perbaungan sebagai perwujudan fungsi Media Aspirasi.

g. Melaksanakan pengawasan secara maksimal terhadap kinerja OSIS sebagai perwujudan fungsi Supervisor.

h. Meninjau kembali serta memberikan pembetulan atas perkara yang terkait dengan kinerja OSIS sebagai perwujudan fungsi Korektor.

i. Memberikan masukan baik pada saat pra pelaksanaan, pelaksanaan maupun pasca pelaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas OSIS sebagai perwujudan fungsi Advisor.Berupaya secara maksimal dalam menempatkan diri sebagai rekan kerja Pengurus OSIS (PO) dan semua sub seksi yang ada di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Perbaungan.

j. Melaksanakan kaderisasi untuk mencari bibit- bibit unggul dalam rangka regenerasi kepengurusan OSIS Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Perbaungan.

Secara fungsional, dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pendidikan khususnya di bidang pembinaan kesiswaan arti yang terkandung lebih jauh dalam pengertian OSIS adalah sebagai salah satu dari empat jalur pembinaan kesiswaan, di samping ketiga jalur yang lain yaitu : Latihan Kepemimpinan, Ekstrakurikuler dan Wawasan Wiyatamandala. Secara Sistem, apabila OSIS dipandang suatu sistem, berarti OSIS sebagai tempat kehidupan berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hal ini OSIS dipandang sebagai sistem, dimana sekumpulan para siswa mengadakan koordinasi dalam upaya menciptakan suatu organisasi yang mampu mencapai tujuan. Oleh karena OSIS sebagai suatu sistem memiliki beberapa ciri pokok:

1. Berorientasi pada tujuan.

2. Memiliki susunan kehidupan kelompok. 3. Memiliki sejumlah peranan.

4. Terkoordinasi.

Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi dan peranan. Demikianlah pada OSIS sebagai suatu organisasi memiliki beberapa peranan atau fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai suatu organisasi perlu untuk memperhatikan faktor-faktor yang sangat berperan, agar OSIS sebagai organisasi tetap hidup dalam arti tetap memiliki kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dan perkembangan.

Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan agar OSIS tetap eksis yaitu: 1. Sumber daya.

2. Efisiensi.

3. Koordinasi kegiatan sejalan dengan tujuan. 4. Pembaharuan.

5. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan luar. 6. Terpenuhinya fungsi dan peran seluruh komponen.

Berdasarkan prinsip-prinsip organisasi tersebut agar OSIS selalu dapat mewujudkan peranannya sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan perlu di pahami apa sebenarnya arti, peran dan manfaat apa saja yang diperoleh melalui OSIS tersebut.

Peranan adalah manfaat atau kegunaan yang dapat disumbangkan OSIS dalam rangka pembinaan kesiswaan. Sebagai salah satu jalur pembinaan kesiswaan, peranan OSIS adalah:

1. Sebagai wadah

Organisasi Siswa Intra Sekolah merupakan satu-satunya wadah kegiatan para siswa di Sekolah bersama dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan. Oleh sebab itu OSIS dalam mewujudkan fungsinya sebagai wadah. Wahana harus selalu bersama-sama dengan jalur lain, yaitu latihan

kepemimpinan, ekstrakurikuler, dan wawasan wiyatamandala. Tanpa saling berkerjasama dari berbagai jalur, peranan OSIS sebagai wadah tidak akan berfungsi lagi.

2. Sebagai penggerak atau motivator

Motivator adalah perangsang yang menyebabkan lahirnya keinginan, semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS akan tampil sebagai penggerak apabila para pembina, pengurus mampu membawa OSIS selalu dapat menyesuaikan dan memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu menghadapi perubahan, memiliki daya tangkal terhadap ancaman, memanfaatkan peluang serta perubahan, yang paling penting adalah memberikan kepuasan kepada anggota. Dengan bahasa manajemen OSIS mampu memainkan fungsi intelektual, yaitu mampu meningkatkan keberadaan OSIS baik secara internal maupun eksternal. Apabila OSIS dapat berfungsi demikian sekaligus OSIS berhasil menampilkan peranannya sebagai motivator.

3. Peranan yang bersifat preventif

Apabila peran yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakan sumber daya yang ada secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti : menyelesaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS berhasil ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Peranan Preventif OSIS akan terwujud apabila peranan OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.

1. Meningkatkan nilai-nilai ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara dan cinta tanah air. 3. Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.

4. Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan. 5. Meningkatkan keterampilan, kemandirian dan rasa percaya diri.

6. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.

7. Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.

D. Perbedaan Self Confidence Pada Siswa SMP yang Aktif dan Tidak Aktif dalam

Dokumen terkait