• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.2. Dasar Teori

2.2.3. Studi Kelayakan Proyek

2.2.3.1 Pengertian Studi Kelayakan Proyek

Menurut Dr. Suad Husnan, MBA dan Drs. Suwarsono MA (1994:4) Studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil.

Studi kelayakan proyek merupakan proses penilaian yang menyeluruh terhadap rencana pemakaian modal, dengan tujuan agar diketahui apakah rencana investasi tersebut tidak hanya memenuhi syarat untuk dilaksanakan atau tidak, tetapi juga saat dioperasikan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang ditentukan.

Penilaian tersebut didasarkan pada hasil perbandingan antara biaya yang akan dikeluarkan dengan manfaat yang akan diperoleh kedepannya. Tolak ukurnya bergantung pada investor yang mengembangkan proyek bersangkutan. Jika investor dari pihak swasta akan mengembangkan suatu proyek kearah profitable

yang berarti lebih berorientasi pada nilai manfaat ekonomisnya, sedangkan jika investor dari pihak pemerintah disamping mengutamakan nilai ekonomisnya, juga tidak melupakan tinjauan manfaat sosialnya, seperti penyerapan tenaga kerja, pemanfaatan sumber daya yang melimpah di tempat tersebut atau seperti penghematan devisa ataupun penambahan devisa yang diperlukan oleh pemerintah. Oleh karena itu, studi kelayakan merupakan suatu langkah kritis dan penting dalam suatu investasi.

2.2.3.2 Aspek dalam Kegiatan Studi Kelayakan

Hal-hal penting yang harus dikaji dalam studi kelayakan investasi menurut Iman Soeharto (1999) antara lain:

a. Aspek pasar

Evaluasi aspek pasar berfungsi untuk memperkirakan pemilihan segmen pasar yang menjadi sasaran.

Identifikasi pasar mencakup:

1. Proyeksi permintaan dan penawaran 2. Produk jasa/barang yang ditawarkan 3. Harga yang akan dibebankan 4. Program pemasaran

5. Perkiraan penjualan

Pengkajian aspek pasar yang dilakukan dapat memberikan kerangka dasar yang akurat dan fleksibel bagi perencanaan lanjutan, yaitu perencanaan rute pelayaran, pengembangan fasilitas pelabuhan, analisis keuangan, dan finansial. b. Aspek teknis

Pengkajian aspek teknis membahas hal-hal yang langsung berhubungan dengan operasional proyek, yang meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Pemilihan letak geografis 2. Teknis konstruksi

3. Pelaksanaan pada saat pembangunan (Network Planning) 4. Perkiraan pembiayaan

5. Rencana bangunan c. Aspek keuangan (finansial)

Pengkajian apakah pengusahaan pelabuhan tersebut dapat memenuhi syarat-syarat keuangan, yaitu mengembalikan modal investasi dan dapatkah membantu investasi tambahan dari pendapatan yang diterima. Berikut sistematika pengkajian aspek finansial :

1. Menentukan parameter dasar 2. Membuat perkiraan biaya investasi 3. Proyeksi pendapatan

4. Melakukan penilaian dan menyusun rangking alternatif 5. Analisis resiko

Aspek yang akan dikaji lebih mendalam pada penelitian evaluasi kelayakan investasi ini adalah aspek finansialnya saja, apakah keuntungan yang didapat sebanding dengan dana yang telah dikeluarkan.

2.2.3.3 Kegiatan pada Tahap Studi Kelayakan Kegiatan dalam studi kelayakan adalah sebagai berikut :

- Pengumpulan Data dan Informasi: mengumpulkan data dan informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif

- Melakukan Pengolahan Data: pengolahan data dan informasi dengan metode-metode yang lazim digunakan kemudian dicek ulang untuk memastikan kebenarannya

- Analisis Data: untuk menentukan kriteria kelayakan untuk bisa digunakan secara umum dari seluruh aspek.

- Mengambil Keputusan: mengambil keputusan terhadap hasil analisa yang dilakukan. Jika layak maka dapat direkomendasikan, jika tidak layak maka sebaiknya dibatalkan.

- Memberikan Rekomendasi: merekomendasikan kepada pihak-pihak yang berwenang. Rekomendasi sebaiknya disertai saran-saran, perbaikan yang dibutuhkan dan kelengkapan dokumentasi.

Dalam penelitian ini, lingkup studi kelayakan terbatas pada analisis kelayakan proyek dari segi ekonomi dan finansial.Dalam penelitian ini, lingkup studi kelayakan terbatas pada analisis kelayakan proyek dari segi ekonomi dan finansial.

2.2.3.4 YSQ 7Spreadsheet

YSQ 7Spreadsheetadalah lembar kerja yang dirancang sebagai alat bantu analisis investasi dengan software Microsoft Excel 2007. Pembuatan program YSQ

Spreadsheet dilakukan dengan pembuatan formulasi dalam lembar kerja Excel 2007 sesuai dengan rumus-rumus analisis investasi yang sudah ada. (Yan Ardiasyah, 2009).

YSQ 7 Spreadsheet sebagai alat bantu analisis kelayakan investasi dirancang terdiri dari 9sheet, yaitu:

a. Lembar pertama adalah halaman muka yang dinamakan lembar menu utama. b. Lembar kedua adalah lembar isian input dari data hitungan maupun data fisik

proyek yang sudah ada.

c. Lembar ketiga dibuat untuk mendapatkan rincian biaya investasi proyek. d. Lembar keempat dibuat untuk mendapatkan nilai tarif minimal dari unit-unit

pendapatan.

e. Lembar kelima dibuat untuk mengetahui pendapatan kotor tahunan yang diperoleh.

f. Lembar keenam dibuat untuk menganalisis kelayakan investasi proyek dengan metodenet present value(NPV).

g. Lembar ketujuh dibuat untuk menganalisis kelayakan investasi proyek dengan metodebenefit cost ratio(BCR).

h. Lembar kedelapan dibuat untuk menganalisis kelayakan investasi proyek dengan metodeinternal rate of return(IRR).

i. Lembar terakhir adalah lembar kesimpulan/output dari kelayakan investasi proyek.

YSQ 7Spreadsheetdirancang sebagai alat bantu analisis investasi secara otomatis menampilkan hasil akhir (output) setelahuser terlebih dahulu memasukkan data pada sel-sel isian data yang terletak pada lembar input. Oleh karena itu pembuatan lembar-lembar sesudah lembar input dirancang untuk selalu menggunakan data-data dari lembar input dalam penghitungan atau analisisnya.

2.3 Input Kelayakan Investasi

Input yang digunakan dalam analisis kelayakan investasi adalah besaran-besaran tekno ekonomi. Menurut Donald G. Newnan (1990), besaran tekno ekonomi yang digunakan antara lain:

1. Biaya Modal (Capital Cost)

Biaya modal adalah jumlah semua pengeluaran yang dibutuhkan mulai dari pra studi sampai proyek selesai dibangun. Biaya modal dibagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Biaya Langsung (Direct Cost)

Biaya langsung merupakan biaya yang diperlukan untuk pembangunan suatu proyek, misalnya:

• Biaya pembebasan tanah

• Biaya galian dan timbunan

• Biaya konstruksi

b. Biaya Tak Langsung (Indirect Cost)

Biaya tak langsung dibagi menjadi tiga komponen yaitu:

• Kemungkinan/hal yang tidak diduga dari biaya langsung (contingencies). Biasanya biaya ini merupakan suatu angka prosentase dari biaya langsung. Hal ini sangat tergantung dari pihak pemilik atau perencana.

• Biaya teknik (Engineering Cost)

Biaya teknik merupakan biaya untuk pembuatan desain mulai dari studi awal, pra studi kelayakan, studi kelayakan, biaya perencanaan, dan biaya pengawasan selama waktu pelaksanaan konstruksi.

• Bunga (Interest)

Besarnya tingkat suku bunga berpengaruh terhadap besarnya biaya langsung, biaya kemungkinan, dan biaya teknik.

2. Biaya Tahunan (Annual Cost)

Biaya tahunan adalah biaya yang masih diperlukan sepanjang umur proyek, biaya ini dibagi menjadi:

a. Bunga

Biaya ini menyebabkan terjadinya perubahan biaya modal karena adanya tingkat suku bunga selama umur proyek.

b. Depresiasi dan Amortisasi

Depresiasi adalah turunnya/penyusutan suatu harga/nilai dari sebuah benda karena pemakaian dan kerusakan benda, sedangkan amortisasi adalah pembayaran dalam suatu periode tertentu sehingga hutang yang ada akan terbayar lunas pada akhir periode tersebut. (Donald G. Newnan, 1990). c. Biaya Operasi dan Pemeliharaan

Agar dapat tercapai umur proyek sesuai dengan yang telah direncanakan , maka diperlukan biaya untuk operasi dan pemeliharaan.

3. Modal sendiri (equity)

4. Modal pinjaman (borrowed capital loan)

Modal pinjaman adalah pembiayaan proyek yang berasal dari: a. Kredit langsung dari bank atau institusi keuangan lainnya

b. Dana dari pasar uang dan modal (hasil penjualan saham-saham, obligasi, surat berharga, dan lain-lain).

5. Suku bunga

Bunga atas pinjaman adalah sjumlah uang sebagai imbalan atas jasa pemberian modal pinjaman yang dapat dinikmati oleh pemberi pinjaman. Hal ini juga berkaitan dengan perubahan nilai uang terhadap waktu. Suku bunga dinyatakan dalam % pertahun.

6. Masa konstruksi

Untuk proyek-proyek komersil yang dibiayai dengan modal pinjaman yang dikenakan bunga meskipun proyek belum menghasilkan pendapatan, masa konstruksi harus diusahakan sesingkat mungkin, agar beban bunga pada selama masa periode sekecil-kecilnya. Kreditur umumnya memberi keringanan berupa

7. Masa pelunasan kredit (pay out time)

Masa pelunasan kredit adalah jangka waktu kredit dikurangi masa konstruksi. Panjang jangka waktu kredit tergantung situasi, kondisi, dan jenis proyek.

Dokumen terkait