• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB    I.    PENDAHULUAN

F. Tinjauan   Kepustakaan

2. Pengertian   Teknologi   Informasi

Teknologi berasal dari kata yunani “technologia” yang berarti pembahasan sistematik tentang seluruh seni dan kerajinan (systematic treatment of the arts and crafts). Perkataan tersebut mempunyai akar kata techne dan logos

(perkataan atau pembicaraan). Akar kata techne pada zaman yunani kuno berarti seni (art), kerajinan (craft). Dari hal tersebut maka pada zaman yunani, teknologi diartikan sebagai seni memproduksi alat-alat produksi dan menggunakannya. Kemudian berkembang memjadi penggunaan ilmu pengetahuan sesuai dengan kebutuhan manusia. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai keterampilan saja. Teknologi dapat juga diartikan sebagai the know-how of making things. Juga, dapat diartikan sebagai the know-how of doing thing, dalam arti kemampuan untuk mengerjakan sesuatu dengan hasil nilai yang tinggi, baik nilai kegunaan maupun nilia jual. 29

Beberapa sarjana merumuskan pengertian teknologi informasi antara lain sebagai berikut;

1. B.N. Bhattasali

Beliau mengatakan bahwa the term technology in the English language stands for the application of science to the industrial arts.30 Dengan demikian , maka teknologi bukanlah ilmu pengetahuan dan juga bukan produk. Teknologi adalah penetapan atau aplikasi ilmu pengetahuan untuk memproduk atau

      

29

Agus Raharjo, op, cit, hal. 11.

30

Sunaryati Hartono, Dalam Seminar Aspek-Aspek Hukum Pengalihan Teknologi, Dipublikasikan oleh Badan Pembinaan Hukum Nasional, Binacipta, Bandung, 1981, hal. 189.

membuat barang dan/atau jasa. Produk tersebut merupakan hasil akhir teknologi, tetapi produk itu sendiri bukanlah teknologi.31

2. Keith Pavit

Keith Pavit mempertegas rumusan teknologi tersebut dengan mengatakan:

Technological knowledge consist not only access to scientific papers, formulae, blueprints, and hardware. At consist also-and perhaps mainly of what people know and what people can do.32

3. James F. Childress

Bila dibandingkan dengan definisi dari Keith Pavit, James mendefinisikan teknologi sebagai penerapan sistematis, dari pengetahuan ilmiah dan keterampilan teknis demi pengendalian bahan, energy dan sebagainya untuk tujuan-tujuan praktis.

4. World Intelectual Property Right Organization (WIPO)

Pengertian yang lebih luas mengenai teknologi dapat dijumpai dari definisi yang dibuat oleh WIPO yaitu:

Technology mean systematic knowledge for the manufacture of a product, the application of a process or the rendering a service, whether that knowledge be reflected in an invention, an industrial design, a utility model or a new plat variety, or in technical information or skill, or in the service and the assistance of an industrial plat or the management of an industrial of an industrial of commercial enterprise or its activities.33 5. T. Jacob

Perkembangan teknologi telah mempengaruhi kehidupan manusia bahkan sampai hal-hal yang bersifat pribadi. Dalam hal perkembangan teknologi

      

31

Agus Raharjo, op,cit, hal. 12.

32

Ibid

33

Jacob membagi siklus ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi 5 (lima) siklus Kondratieff, yaitu yang berulang-ulang setiap 50 (lima puluh) tahuan. Kelima siklus itu adalah:34

1. Siklus pertama dimulai dengan revolusi teknologi (1760),

2. Siklus kedia ditandai dengan terbentangnya jaringan kereta apai (1848),

3. Siklus ketiga dimulai dengan ban berjalan (1895),

4. Siklus keempat ditandai dengan tenaga atom dan motorisasi masal (1945),

5. Siklus kelima (sekarang) ditandai dengan cirri perkembangan mikroelektronik dan bioteknologi.

Dari beberapa definisi teknologi tersebut diatas, ada beberapa segi atau aspek yang perlu diperhatikan, yaitu:35

a. Teknologi terdiri dari informasi yang mampu mengaplikasikan semua tahapan dari perencanaan, organisasi, dan operasi suatu industry atau perusahaan (komersial) dengan segenap aktivitasnya.

b. Teknologi mempunyai kontribusi untuk membuat setiap tahapan yang mencakup perencanan, organisasi dan operasi kegiatan suatu industry atau perusahaan; maka teknologi tidak hanya terdiri dari scientific knowledge, tetapi juga pengetahuan bisnis atau organisasi.

c. Teknologi bias berupa teknologi yang berwujud (bertubuh) dan tidak berwujud.

      

34

T. Jacob, Ilmu dan Teknologi, PT Tiara Wacana, Yogyakarta,1993 hal. 13.

35

6. Edmundo O’ Gorman

Berbeda dengan pendapat sarjana lainnya Edmundo mengatakan bahwa Kita boleh saja mempunyai pengandaian positif bahwa teknologi selalu diciptakan untuk lebih mensejahterahkan kehidupan kita. Tetapi perkembangan dan penggunaannya di tangan manusia membuktikan bahwa kehadiran dan penggunaan teknologi tidak selalu positif. Oleh karenanya, tidak dapat dikatakan bahwasanya teknologi bertanggung jawab terhadap segala akibat/dampak yang ditimbulkannya, baik positif ataupun negative, sebab teknologi sendiri hanyalah alat, sebuah sarana yang penggunaannya berpulang kepada masing-masing individu yang menggunakannya. “technology of itself is neither good nor evil, and the blame it is like reproaching the iceberg for having sunk the Titanic. Obviously, the sin is not to be found in technology but in the use to which it may be put. (Teknologi pada dirinya sendiri tidak baik maupun tidak jahat, dan menyalahkannya adalah seperti mencela gunung es karena telah menggelamkan titanic. Jelaslah, dosa itu tidak dapat ditemukan pada teknologi, melaikan dalam penggunaan yang dapat dilakukan padanya.)”

Dilihat dari definisi para sarjana mengenai teknologi, maka dapat kita lihat yang menjadi pengertian teknologi informasi. Pengertian teknologi informasi sedikit sulit untuk diberikan definisi yang sangat jelas karena teknologi informasi ini meruapakan salah satu bidang baru dalam kejahatan. Namun disini Turban (1996) mendefinisikan teknologi informasi dengan ungkapan: “……in its narrow definition, refers to the technological side of an information system. It includes hardware, databeses, software, networks and other devices”. Sementara mengenai system informasi didefinisikan sebagai: a collection of components that

collects, processes, stores, analyzes, and disseminates information for a specific putrpose.36

Dalam perspetif lain, Teknologi informasi menjadi mungkin dalam formatnya saat ini karena difasilitasi oleh komputer yang di dalamnya terdapat dua komponen pokok yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat luank

(software). Wujud hardware berupa antara lain namun tidak terbatas pada: personal komputer, komputer mini dan mainframe, notebook, palmtop, printer, modem, danlain sebaginya. Adapun software antara lain terdiri dari kelompok: system operasi, data base, system aplikasi, dan bahasa pemprograman

(programming language).37

Dalam UU No. 11 Tahun 2008 menjelaskan pada pasal 1 ayat 1 mengenai apa yang menjadi definisi teknologi informasi.Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan ,menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi.38 Oleh karena pengertian Teknologi Informasi telah diuraikan secara jelas maka seharusnyaa penyalahgunaan tehadap bidang ini karena tealah jelas bahwa Teknologi informasi itu bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses segala hal mengenai teknologi kedalam sebuah wadah secara teknik dan terlaksana sesuai wujud pemproses tersebut.

      

36

Hinca IP Pandjaitan,dkk, Membangun Cyberlaw Indonesia yang Demokratis, IMLPC, Jakarta, 2005, hal. 86.

37

Ibid

38

Dokumen terkait