• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV JEMAAT GKIm

PENGERTIAN TENTANG BAKAL JEMAAT (BAJEM)

1. Bakal Jemaat (Bajem) adalah bentuk kesatuan orang-orang percaya yang diarahkan untuk menjadi jemaat GKIm.

2. Untuk menjalankan misinya, bajem dilayani oleh pengurus bajem yang bertanggung jawab kepada Majelis Jemaat yang mengangkatnya.

3. Syarat-syarat untuk Menjadi Bajem:

a. Terdapat minimal 50 anggota sidi, baptis, atau atestasi yang aktif beribadah dan bersedia menjadi anggota bajem tersebut.

b. Minimal ada tiga anggota sidi, baptis, dan atestasi yang bersedia menjadi anggota pengurus bajem.

c. Ada tempat kebaktian milik sendiri yang tetap atau sewa/ pinjam minimal tiga tahun.

4. Pelaksanaan Peresmian Bajem:

a. Majelis jemaat GKIm mengadakan kebaktian peresmian bajem dan pelantikan Pengurus Bajem dalam kebaktian khusus di tempat tersebut.

Pasal 6 CAP/ STEMPEL GKIm

Cap/ stempel GKIm berbentuk salib, mahkota dan latar belakang sebuah lingkaran bulat yang berbentuk elips setengah persegi dalam lingkaran yang bertuliskan Gereja Kristen Immanuel, nama jemaat, dan kota.

BAB IV JEMAAT GKIm

Pasal 7

PENGERTIAN TENTANG JEMAAT

1. Jemaat GKIm adalah bentuk kesatuan orang-orang percaya di wilayah tertentu, dipimpin oleh Dewan Penatua yang dalam pelaksanaan keputusannya dibantu oleh diaken dalam kemajelisan, untuk melaksanakan misinya dengan mewujudkan persekutuan, pelayanan, kesaksian, ibadah, sakramen, penggembalaan, dan pembinaan.

2. Jemaat terbentuk melalui pengembangan cabang gereja dan bakal jemaat (bajem).

Pasal 8

PENGERTIAN TENTANG CABANG GEREJA

1. Cabang Gereja adalah suatu bentuk kesatuan anggota-anggota GKIm sebagai perintis menjadi bakal jemaat (bajem).

2. Dalam menjalankan misinya, Cabang Gereja dilayani oleh pengurus cabang yang bertanggung jawab kepada Majelis Jemaat yang mengangkatnya.

3. Pengurus Cabang Gereja:

a. Pengurus Cabang Gereja adalah Badan Pembantu Majelis yang minimal terdiri dari ketua, sekretaris, dan dua orang bendahara.

b. Masa pelayanan pengurus Cabang Gereja ditentukan oleh Majelis Jemaat. c. Pengurus Cabang Gereja bertugas membantu Majelis Jemaat

meningkatkanCabang Gereja menjadi bajem.

d. Pengurus Cabang Gereja mempunyai wewenang untuk menjalankan misinya dengan mewujudkan persekutuan, pelayanan, kesaksian, dan pembinaan. 4. Cabang Gereja mempunyai wewenang untuk menjalankan sakramen di bawah

koordinasi jemaat induk.

Pasal 9

PENGERTIAN TENTANG BAKAL JEMAAT (BAJEM)

1. Bakal Jemaat (Bajem) adalah bentuk kesatuan orang-orang percaya yang diarahkan untuk menjadi jemaat GKIm.

2. Untuk menjalankan misinya, bajem dilayani oleh pengurus bajem yang bertanggung jawab kepada Majelis Jemaat yang mengangkatnya.

3. Syarat-syarat untuk Menjadi Bajem:

a. Terdapat minimal 50 anggota sidi, baptis, atau atestasi yang aktif beribadah dan bersedia menjadi anggota bajem tersebut.

b. Minimal ada tiga anggota sidi, baptis, dan atestasi yang bersedia menjadi anggota pengurus bajem.

c. Ada tempat kebaktian milik sendiri yang tetap atau sewa/ pinjam minimal tiga tahun.

4. Pelaksanaan Peresmian Bajem:

a. Majelis jemaat GKIm mengadakan kebaktian peresmian bajem dan pelantikan Pengurus Bajem dalam kebaktian khusus di tempat tersebut.

b. Peresmian tersebut dilaporkan kepada BPS GKIm untuk dicatat sebagai

bajem.

c. Sinode GKIm melaporkan bajem baru tersebut ke Pembimas Kristen daerah. 5. Pengurus Bajem:

a Pengurus Bajem adalah Badan Pembantu Majelis Jemaat GKIm yang dijabat

oleh diaken dan minimal terdiri dari ketua, sekretaris, dan dua orang bendahara.

b. Masa pelayanan Pengurus Bajem ditentukan oleh Majelis Jemaat.

c. Pengurus Bajem bertugas membantu Majelis Jemaat meningkatkan bajem menjadi jemaat GKIm.

d. Pengurus Bajem mempunyai wewenang untuk menjalankan misinya dengan mewujudkan persekutuan, pelayanan, kesaksian, dan pembinaan.

e. Pengurus Bajem dapat mencalonkan minimal dua orang menjadi penatua untuk duduk dalam kemajelisan pada saat bajem didewasakan.

Pasal 10

PENDEWASAAN BAKAL JEMAAT (BAJEM) MENJADI JEMAAT GKIm

1. Syarat-syarat untuk Menjadi Jemaat:

a. Terdapat minimal 100 anggota sidi, baptis, atau atestasi yang aktif beribadah dan bersedia menjadi anggota jemaat GKIm tersebut.

b. Memiliki kesadaran akan misinya dan kemampuan dalam kepemimpinan, serta mampu mengatur dirinya sendiri.

c. Memiliki sarana yang memadai (tempat ibadah tetap milik sendiri) dan mampu membiayai keperluan-keperluannya secara mandiri (dana operasional dan JHP pendeta/ penginjil [evangelis]).

d. Terdapat minimal lima orang anggota sidi, baptis, atau atestasi yang bersedia menjadi anggota Majelis Jemaat GKIm, di antaranya minimal ada dua orang penatua dari anggota jemaat induk.

2. Prosedur Pendewasaan Jemaat:

a. Majelis Jemaat Induk mengajukan permohonan tertulis disertai keterangan yang lengkap kepada BPS GKIm untuk meningkatkan bajem menjadi jemaat GKIm.

b. BPS GKIm mengadakan perlawatan untuk meninjau dan mempertimbangkan serta mengambil keputusan untuk menerima atau menolak permohonan tersebut.

3. Pelaksanaan Pendewasaan Jemaat GKIm:

a. Dalam waktu selambat-lambatnya empat bulan sejak keputusan penerimaan diambil, Majelis Jemaat induk mengadakan Kebaktian

Pendewasaan Jemaat dan peneguhan pejabat-pejabat gerejawi sebagai

Majelis Jemaat pertama dengan menggunakan “Liturgi Kebaktian” yang ditetapkan oleh Sinode GKIm.

b. Dalam Kebaktian Tersebut Dilakukan:

1) Penyerahan “Daftar Anggota Jemaat GKIm” baru melalui surat keterangan pindah keanggotaan dari jemaat induk.

2) Penyerahan “Daftar Harta Benda” yang akan dikelola oleh Majelis Jemaat yang baru dari Majelis Jemaat induk.

3) Penyerahan Alkitab dan alat-alat sakramen. 4) Penyerahan Buku ”Tata Gereja GKIm”.

5) Penyerahan Piagam Pendewasaan Jemaat GKIm baru.

c. Majelis Jemaat induk mengundang BPS GKIm dan wakil jemaat-jemaat GKIm untuk menghadiri kebaktian tersebut.

d. Jemaat baru tersebut dilaporkan ke Sinode GKIm untuk dicatat sebagai jemaat GKIm.

e. Sinode GKIm melaporkan jemaat GKIm baru tersebut ke Pembimas Kristen daerah.

b. Peresmian tersebut dilaporkan kepada BPS GKIm untuk dicatat sebagai

bajem.

c. Sinode GKIm melaporkan bajem baru tersebut ke Pembimas Kristen daerah. 5. Pengurus Bajem:

a Pengurus Bajem adalah Badan Pembantu Majelis Jemaat GKIm yang dijabat

oleh diaken dan minimal terdiri dari ketua, sekretaris, dan dua orang bendahara.

b. Masa pelayanan Pengurus Bajem ditentukan oleh Majelis Jemaat.

c. Pengurus Bajem bertugas membantu Majelis Jemaat meningkatkan bajem menjadi jemaat GKIm.

d. Pengurus Bajem mempunyai wewenang untuk menjalankan misinya dengan mewujudkan persekutuan, pelayanan, kesaksian, dan pembinaan.

e. Pengurus Bajem dapat mencalonkan minimal dua orang menjadi penatua untuk duduk dalam kemajelisan pada saat bajem didewasakan.

Pasal 10

PENDEWASAAN BAKAL JEMAAT (BAJEM) MENJADI JEMAAT GKIm

1. Syarat-syarat untuk Menjadi Jemaat:

a. Terdapat minimal 100 anggota sidi, baptis, atau atestasi yang aktif beribadah dan bersedia menjadi anggota jemaat GKIm tersebut.

b. Memiliki kesadaran akan misinya dan kemampuan dalam kepemimpinan, serta mampu mengatur dirinya sendiri.

c. Memiliki sarana yang memadai (tempat ibadah tetap milik sendiri) dan mampu membiayai keperluan-keperluannya secara mandiri (dana operasional dan JHP pendeta/ penginjil [evangelis]).

d. Terdapat minimal lima orang anggota sidi, baptis, atau atestasi yang bersedia menjadi anggota Majelis Jemaat GKIm, di antaranya minimal ada dua orang penatua dari anggota jemaat induk.

2. Prosedur Pendewasaan Jemaat:

a. Majelis Jemaat Induk mengajukan permohonan tertulis disertai keterangan yang lengkap kepada BPS GKIm untuk meningkatkan bajem menjadi jemaat GKIm.

b. BPS GKIm mengadakan perlawatan untuk meninjau dan mempertimbangkan serta mengambil keputusan untuk menerima atau menolak permohonan tersebut.

3. Pelaksanaan Pendewasaan Jemaat GKIm:

a. Dalam waktu selambat-lambatnya empat bulan sejak keputusan penerimaan diambil, Majelis Jemaat induk mengadakan Kebaktian

Pendewasaan Jemaat dan peneguhan pejabat-pejabat gerejawi sebagai

Majelis Jemaat pertama dengan menggunakan “Liturgi Kebaktian” yang ditetapkan oleh Sinode GKIm.

b. Dalam Kebaktian Tersebut Dilakukan:

1) Penyerahan “Daftar Anggota Jemaat GKIm” baru melalui surat keterangan pindah keanggotaan dari jemaat induk.

2) Penyerahan “Daftar Harta Benda” yang akan dikelola oleh Majelis Jemaat yang baru dari Majelis Jemaat induk.

3) Penyerahan Alkitab dan alat-alat sakramen. 4) Penyerahan Buku ”Tata Gereja GKIm”.

5) Penyerahan Piagam Pendewasaan Jemaat GKIm baru.

c. Majelis Jemaat induk mengundang BPS GKIm dan wakil jemaat-jemaat GKIm untuk menghadiri kebaktian tersebut.

d. Jemaat baru tersebut dilaporkan ke Sinode GKIm untuk dicatat sebagai jemaat GKIm.

e. Sinode GKIm melaporkan jemaat GKIm baru tersebut ke Pembimas Kristen daerah.

Pasal 11