• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dalam Undang-Undang Keimigrasian ditentukan, bahwa setiap orang asing yang berada di wilayah Indonesia wajib memiliki izin keimigrasian.Izin tinggal adalah izin yang di berikan kepada orang asing oleh Pejabat Imigrasi atau Pejabat dinas luar negeri untuk berada di wilayah Indonesia. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian merupakanperubahan dari Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1992. Pada Pasal 48 ayat 3 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 menjelaskan mengenai izin tinggal diIndonesia, diantaranya sebagai berikut :

a) Izin Tinggal diplomatik.

Diberikan kepada orang asing yang masukWilayah Indonesia dengan Visa diplomatik dan perpanjangannyadiberikan oleh Menteri Luar Negeri.

b) Izin Tinggal dinas

Diberikan kepada orang asing yang masukWilayah Indonesia dengan Visa dinas dan perpanjangannyadiberikan oleh Menteri Luar Negeri.

c) Izin Tinggal kunjungan

Diberikan kepada orang asing yang masukWilayah Indonesia dengan Visa kunjungan, Anak yang baru lahirdi Wilayah Indonesia dan pada saat lahir ayah dan/atau ibunyapemegang izin tinggal kunjungan. Izin tinggal kunjungan berakhirkarena pemegang izin tinggal kunjungan kembali ke negaraasalnya, izinnya telah habis masa berlaku, dikenai deportasi, ataumeninggal dunia. Masa berlaku izin tinggal kunjungan bagipemegang

14

Visa Kunjungan 1 (satu) kali perjalanan dan beberapakali perjalanan diberikan waktu paling lama 60 (enam puluh) harisejak tanggal diberikannya tanda masuk.

d) Izin Tinggal terbatas

Diberikan kepada orang asing yang masukWilayah Indonesia dengan Visa tinggal terbatas atau orang asingyang diberikan alih status yang meliputi orang asing dalam rangkapenanaman modal, bekerja sebagai tenaga ahli, melakukan tugassebagai rohaniawan. Izin tinggal terbatas berakhir karenapemegang izin tinggal terbatas, kembali ke negara asalnya dantidak bermaksud masuk lagi ke wilayah Indonesia, izinnya telahhabis masa berlaku, dikenai deportasi dan meninggal dunia. Masaberlaku izin tinggal terbatas diberikan untuk waktu paling lama 2(dua) tahun dan dapat diperpanjang.

e) Izin Tinggal Tetap

Diberikan kepada orang asing pemegang IzinTinggal terbatas sebagai rohaniwan, pekerja, investor, dan lanjutusia, keluarga karena perkawinan campuran, orang asing dan warganegara Indonesia dan anak berkewarganegaraan gandaRepublik Indonesia.

Izin Tinggal Tetap dapat berakhir karena pemegang Izin Tinggal Tetap Meninggalkan Wilayah Indonesia lebih dari 1 (satu) tahunatau tidak bermaksud masuk lagi ke Wilayah Indonesia, tidakmelakukan perpanjangan

15

Izin Tinggal Tetap setelah 5 (lima) tahun,memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia, deportasi, danmeninggal dunia.

Keimigrasian secara umum di ambil dari istilah imigrasi yang berkembang di Indonesia merupakan penyerapan istilah dari bahasa belanda Immigratie yang telah digunakan sejak masa pemerintahan Hindia Belanda. Bahasa Belanda Immigratie tersebut dari bahasa latin dengan kata dasar “migratio” yang artinya perpindahan orang dari suatu tempat atau negara menuju tempat atau negara lain. Sebaliknya, istilah immigration dalam bahasa Latin mempunyai arti perpindahanpenduduk dari suatu Negara untuk masuk ke dalam Negara lain.9

Yang di maksudkan dengan orang dalam ketentuan tersebut tidak saja berlaku terhadap orang Indonesia atau warga negara Indonesia tapi berlaku juga terhadap orang asing atau warga negara asing. Selanjutnya jika dilihat dari sistem hukum keimigrasian pada dasar nya merupakan sebagian kebijakan organ administrasi (negara) yang melaksanakan kegiatan pemerintahan (administrasi negara) berupa perbuatan hukum pemerintah yang di lakukan Negara dalam keadaan bergerak (staat in beweging)10 fungsi dan kewenangan keimigrasian di Indonesia dilaksanakaan oleh Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang secara khusus dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi. Penjabaran dari system hukum keimigrasian yang dapat dijalankan oleh pemerintah secara

9

Direktorat Jendral Imigrasi Departemen Hukum dan HAM RI, Lintas Sejarah Imigrasi Indonesia, hal.11

10 Bagir Manan, Hukum Keimigrasian dalam Hukum Nasional, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2000, hal.22

16

operasional dituangkan dalam trifungsi imigrasi yaitu, Pertama, fungsi pelayanan masyarakat, Kedua, penegakan hukum, Ketiga, fungsi keamanaan.

Prayudi Atmosudirdjo menyebutkan sebgai hukum mengenai pemerintah dalam kedudukan dan fungsinya sebagai Administrator Negara.11 Dilihat dari sisi ini, hukum keimigrasian yang termasuk hukum administrasi itu, bertugas melaksanakan dan menyelanggarakan ketentuan-ketentuan undang-undang keimigrasian.

Administrasi Negara dari sudut ilmu hukum,menurut Prajudi Atmosudirdjo mempunyai tiga arti yaitu:

1. Sebagai aparatur negara yang di kepalai dan di gerakan oleh pemerintah;

2. Sebagai fungsi atau aktivitas atau administrasi dalam arti dinamis atau funasional; Dalam hal ini Administrasi Negara merupakan kegiatan-kegiatan aparatur Negara.Apabila administrasi bertindak sebagai fungsi hukum, maka ia merupakan penyelenggaraan undang-undang atau pelaksanaan ketentuan undang-undang atau pelaksanaan ketentuan undang-undang secara konkret, kasual dan (kebanyakan) individual. 3. Sebagai proses tata kerja penyelenggaran atau sebagai tata usaha.

Sebagai fungsi atau aktivitas ini berarti pengelolaan, perhitungan dan penarikan serta penyusunan ikhtisar data informasi tentang pekerjaan dan kegiatan.

Pengertian hukum keimigrasian kurang lebih dapat dipergunakan sebagai pedoman atau pegangan. Hukum Keimigrasian adalah himpunan petunjuk yang mengatur tata tertib orang-orang asing yang berada di wilayah Indonesia.

Untuk menghindari efek negative dari pariwisata, maka di perlukan adanya pengawasan yang ketat trutama mengawasi keluar masuknya orang asing yang berkunjung ke Indonesia, sehingga diperlukan adanya lembaga dan aturan yang

11 Prayudi Atmosudirdjo, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988, cetakan ke-9, hal.12

17

mengatur tentang hal tersebut. Pengawasn ini di lakukan oleh Direktorat Jendral Imigrasi yang berada dibawah Pengawasan Departemen Kehakiman HAM.12

Kedatangan orang asing ke Indonesia tidak semata-mata hanya untuk melakukan kunjungan wisata, tetapi ada pula yang datang dengan tujuan kenegaraan atau untuk kunjungan bisnis, yang dalam ilmu pariwisata dikenal dengan istilah “Bussines Tourisme” dimana kedatangan orang asing ke Indonesia tujuan utamanya adalah untuk urusan bisnis, akan tetapi sisa waktu yang ada dipergunakan untuk menikmati atau melakukan kunjungan wisata dan pada zaman sekarang ini semakin bertambah banyak.13Kemudian untuk dapat masuk ke wilayah Republik Indonesia maka terhadap orang tersebut harus memiliki izin yang dikeluarkan oeh Pemerintah Indonesia yang disebut dengan viza.14

Dalam rangka menjamin kemanfaatan dan melindungi berbagai kepentingan nasional maka ditetapkan prinsip tata pelayanan dan tata pengawasan masuk dan keluarnya orang dari wilayah Indonesia sesuai dengan nilai dan tujuan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang 1945. Dengan demikian kehadiran dan keberadaan warga negara asing di Indonesia pada prinsipnya didasarkan atas asas manfaat dan daya guna serta tidak mambahayakan keamanan nasional dan kepentingan umum,sesuai dengan selective policy yang merupakan landasan persyaratan perijinan keluar atau masuk,

12 Arif Mohamad, 1997, Keimigrasian di Indonesia Suatu Pengantar, PT. NV Tjengkir Mas, Jakarta, hal.5

13 Nyaman S.Pendit, 1999, lmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, hal.25

14 Kerjani, M. dan Sudarno S.Amidjojo, 1973, Kluar Masuk Indonesia, PT. Politeia, Bogor , hal.37

18

keberadaan dan kegiatan warga negara asing di wilayah Negara Republik Indonesia. Apabila terjadi pelanggaran dapat di kenakan tindakan keimigrasian, tindakan keimigrasian adalah tindakan administratif dalam bidang keimigrasian diluar proses peradilan, yaitu tindakan yang di kenakan terhadap orang asing yang melakukan pelanggran hukum keimgrasian tanpa harus menunggu keputusan dari proses peradilan. Sedangkan penindakan keimigrasian demi tegaknya hukum keimigrasian sesuai dengan aturan hukum yang ada.

Hal ini tampak jelas jika memperhatikan pengertian keimigrasian itu sendiri yaitu merupakan hal ihwal lalu lintas orang antar negara dan pengawasan orang asing di Indonesia, pengaturan lalu lintas orang antar negara merupakan hak dan wewenang negara, selain itu juga merupakan wujud kedaulatan negara sebagai negara hukum.15

Hukum keimigrasian juga termasuk dalam hukum publik yaitu hukum yang mengatur hubungan antara individu atau kelompok dan negara (Pemerintah). Keterkaitan strategis antara kepentingan negara terhadap ikhwal keimigrasian yang bersinggungan dengan aspek pendekatan keamanan Negara dan aspek pendekatan kesejahteraan berakibat hukum keimigrasian bukan sebagai hukum administratif yang bersifat umum.

Hukum keimigrasian yang merupakan suatu hukum administratif, namun karena kedudukan dan fungsi keimigrasian yang sangat strategis maka tidak sepenuhnya pelaksanaan sanksi dalam hukum administratif di terapkan dan malah

15 Koemiatmanto Soetorawiro, Hukum Kewarganegaraan dan Keimigrasian Indonesia, Jakarta Gramedia Pustaka Utama, 1996, hal.74

19

sebaliknya sanksi di terapkan berupa kejahatan terhadap kasus tindak pidana keimigrasian. Hal yang bersifat hukum administratif adalah hal yang membuat tentang pengaturan, pelayanan, perijinan dari aspek keimigrasian yaitu mengenai masuk dan keluar wilayah Indonesia, Surat Perjalanan Republik Indonesia, sedangkan hal yang mengenai proses penegakan hukum, dan sanksi pidana adalah tentang pengawasan orang asing dan tindakan keimigrasian, penyidikan dan ketentuan pidana.

Peran dan fungsi Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Bali dalam pelaksanaan pengawasan dan penindakan keimigrasian terhadap orang asing yaitu sebagai berikut:

1. Koordinator dalam pengkoordinasian, perencanaan, pengendalian program kegiatan pengawasan dan penindakan keimigrasian terhadap orang asing 2. Pembina kegiatan pengawasan dan penindakan keimigrasian terhadap orang

asing; dan

3. Penegakan hukum di bidang keimigrasian

Upaya terhadap kendala kurangnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pegawai, yaitu dengan cara :

1. Mengadakan pendidikan rintisan gelar untuk para pegawai dengan bekerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Hukum dan HAM Kementrian Hukum dan HAM RI untuk pemberian beasiswa Strata 2 dan Strata 3. Selain itu, Kantor Wilayah

20

Kementrian Hukum dan HAM juga melakukan pelatihan-pelatihan serta penyuluhan untuk meningkatkan sumber daya manusia para pegawai, baik di lingkungan Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM maupun Kantor Imigrasi.

2. Mengadakan penerimaan CPNS untuk setiap tahunnya. Dari Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM mengusulkan jumlah pegawai yang dibutuhkan ke Mentri Hukum dan HAM dan SekretarisJendral. Setelah berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Badan Kepegawaian Negara dan Kementrian Pendayagunaan Aparat Negara, maka dalam setiap penerimaan CPNS dialokasikan kebutuhan CPNS bagi Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Bali.

Tindakan Kantor Imigrasi terhadap Tenaga Kerja Asing yang melakukan tindakan penyalahgunaan izin tinggal dan overstay adalah dengan deportasi atau pemulangan yang sering di lakukan dari pada tindakan pro justicia karena tidak memakan waktu, terkait pihak lain, sulit pembuktian, biaya besar, dan lebih cepat orang asing meninggalkan wilayah Indonesia sehingga tidak membahayakan bagi kepentingan rakyat dan negara.

Tindakan keimigrasian diterapkan terhadap orang asing yang berada diwilayah Indonesia karena :

1. Melakukan kegiatan yang berbahaya atau patut diduga berbahaya bagi keamanan dan ketertiban umum.

21

2. Tidak menghormati atau mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku.16

Hak-Hak Warga Negara Asing (WNA) orang asing yang datang ke Indonesia memiliki hak saat di Indonesia. Kedatangan orang asing dan menetap sementara di Indonesia, mereka tetap memiliki hak-hak perdata yang dijamin oleh undang-undang. Diantara hak-hak perdata yang dimiliki antara lain orang asing mempunyai hak untuk melakukan jual beli berbagai jenis barang termasuk membeli tanah yang berstatus hak pakai untuk membangun tempat tinggal. Selain itu mempunyai hak untuk melakukan perkawinan dan dapat memilih orang Indonesia sebagai pasangannya. Kemudian dengan perkawinan itu mempunyai hak untuk memperoleh warga negara Indonesia. Jika orang asing bekerja di Indonesia mempunyai hak untuk menerima upah atau gaji dan kesejahteraan lainnya.

Selama berada di Indonesia orang asing dapat melakukan kegiatan bisnisyang dipandang dapat menguntungkan dirinya. Peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak menutup kemungkinan orang asing untuk berbisnis. Untuk perusahaan yang berbadan hukum asing tidak banyak yang memiliki kesempatan untuk berbisnis di Indonesia, keadaan ini diciptakan karena negara ingin melindungi perusahaan nasional. Meskipun demikian terdapat bidang tertentu yang terbuka untuk dimasuki perusahaan asing melakukan kegiatan bisnis. Bidang tersebut adalah bidang pertambangan minyak dan gas bumi,bidang angkutan laut

16 H. Abdullah Syariful (Ames), Memperkenalkan Hukum Keimigrasian, Majalah Pintu Gerbang no 15 Tahun 1994.

22

dan angkatan udara khususnya untuk angkutan luar negeri.Selain itu juga di bidang perbankan, perusahaan asing hanya dapat mendirikancabangnya di Indonesia.

Peningkatan arus lalu lintas orang asing dari dan kewilayah Indonesia akan menimbulkan potensi timbulnya permasalahan dan pelanggaran keimigrasian. Disamping faktor struggle for life ini, masih ada faktor lain yang menyebabkan orang asing berimigrasi ke Indonesia, yaitu karena adanya pertentangan politik di negara dan hasrat menyebarkan agama.17

Pengawasan terhadap keberadaan orang asing menyangkut izin orang keberadaannya atau izin tinggalnya di wilayah Indonesia di berikan oleh Pejabat Imigrasi, baik berupa izin yang diberikan oleh Pejabat Imigrasi di tampat pemeriksaan imigrasi atau dikantor imigrasi. Pengawasan ini merupakan pengawasan yang bersifat administratif dengan data yang lengkap yang berada di imigrasi.

Pengawasan terhadap kegiatan orang asing akan menyangkut Badan atau Instansi terkait yang mempunyai tugas melakukan pengawasan orang asing seperti Departemen Tenaga Kerja, Departemen Pendidikan dan, Kebudayaan dan Badan atau Instansi lainnya yang dapat dilakukan melalui Tim Koordinasi Pengawasan Orang Asing.

Tindak lanjut dari pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing akan dilaksanakan tindakan baik dengan melalui proses peradilan atau tindakan keimigrasian non justisial.

17Abdullah Sjahriful (James), Memperkenalkan Hukum Keimigrasian, Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta 1993,hal.9

23

Pengawasan terhadap orang asing dilakukan dengan cara :

1) Pengawasan Administratif adalah pengawasan yang dilakukan melalui penelitian surat-surat atau dokumen, berupa pencatatan, pengumpulan, pengolahan data, dan penyajian maupun penyebaran informasi secara manual dan elektronik, tentang lalu lintas dan kegiatan orang asing.

2) Pengawasan lapangan adalah Pengawasa yang dilakukan berupa pemantauan, patroli, razia, dengan mengumpulkan badan keterangan, pencarian orang dan alat bukti yang berhubungan dengan tindak pidana keimigrasian.18

Tindakan keimigrasian ialah Tindakan admistratif dalam bidang Keimigrasian di luar proses peradilan yaitu tindakan yang dikenakan terhadap orang asing yang melakukan pelanggaran dibidang Keimigrasian tanpa harus menunggu kepuusan dari proses peradilan. Tindakan keimirasian juga dapat dilakukan stelah orang asing menjalani hukuman berdasarkan keputusan pengadilan yang tidak temasuk dalam keputusan pengadilan tersebut.19

Selama berada di wilayah Indonesia orang asing mempunyai kewajibankewajibansebagai berikut :

1) Memberikan segala keterangan yang diperlukan mengenai identitas diridan atau keluarganya, perubahan status sipil dan kewarganegaraannyaserta perubahan alamatnya. Status sipil yang

18 Wahyudi Ukun 2003, Telaah Masalah-Masalah Keimigrasian, Jakarta : PT Adi Kencana Aji, hal.96

19 Moh. Arif, Keimigrasian di Indonesia Suatu Pengantar, Pusat Pendidikan dan Latihan Pegawai Departemen Kehakiman, Jakarta, 1977, hal.113-114

24

dimaksud adalah perubahanyang menyangkut perkawinan, perceraian, kematian, kelahiran anak,pindah pekerjaan, dan berhenti dari pekerjaan. 2) Memperlihatkan Surat Perjalanan atau dokumen keimigrasian

(Passpor)yang dimilikinya pada waktu diperlukan dalam rangka pengawasan.

3) Mendaftarkan diri jika berada di Indonesia lebih dari 90 hari dandikenakan biaya beban.

Tindakan Keimigrasian yang dapat dikenakan terhadap orang asing adalah sebagai berikut :

1) Penolakan pemberian visa yang dilakukan pada perwakilan Republik Indonesia diluar negeri atau di tempat lain yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia.

2) Penolakan izin masuk kewilayah Indonesia, meskipun yang bersangkutan telah memiliki visa belum menjamin yang bersangkutan secara otomatis mendapatkan izin masuk.

3) Merubah, membatasi atau membatalkan izin keimigrasian yang dimilikinya. 4) Melarang orang asing yang berada disuatu tempat tertentu di Indonesia

atau mengharuskan orang asing berada di suatu tampat yang ditenukan di wilayah Indonesia.

Dokumen terkait