• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG JUAL BELI SOFTWARE SECARA

B. Pengertian Umum Software

Perlu dibedakan antara pengertian piranti lunak (software) dengan program komputer, dimana satu software dapat terdiri dari beberapa program komputer dan program komputer ini sendiri adalah berisi seperangkat perintah kepada perangkat keras komputer untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu. Suatu program menurut tempat penyimpanannya biasanya dibedakan atas program yang melekat pada perangkat keras processor komputer yang disebut firmware ataupun

microcode, sedangkan program komputer yang disimpan di luar processor dalam

suatu media penyimpanan tersendiri umumnya disebut software.

57

“ ... software adalah sarana yang memberitahukan hardware apa yang harus dikerjakannya, berbeda dengan hardware, software adalah sesuatu yang abstrak dia hanya dapat dilihat dari apa yang dilakukannya terhadap

hardware, software dibagi lagi menjadi dua bagian yaitu system operasi dan

program aplikasi. System operasi adalah software yang bertugas mengontrol dan mengkoordinasikan penggunaan hardware untuk berbagai aplikasi untuk bermacam-macam penggunaan. Sedangkan program aplikasi adalah Sumber lain menyatakan bahwa

56

Wirjono Prodjodikoro. Op:cit. 16-20

57

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

USU Repository © 2009

software yang menentukan bagaimana sumber daya digunakan untuk

menyelesaikan masalah user……”.58

a) operating system yaitu software yang digunakan untuk mengoperasikan

komputer, misalnya Microsoft Windows,Linux,Novel Network, dan lain-lain

Kemudian dalam sebuah artikel lain, dikatakan bahwa

“ ... masyarakat sering tertukar antara pengertian software dan aplikasi secara sederhana software dapat diartikan sebagai segala jenis program yang digunakan untuk mengoperasikan komputer dan peralatannya sedangkan

software terbagi menjadi dua yaitu :

b) applications yaitu program yang dioperasikan dalam sebuah lingkungan operating system untuk keperluan tertentu misalnya programming (misalnya visual basic), office work (misalnya word, acces,) dan gamming…..”.59

Sedangkan Abdul Kadir dalam bukunya Pengenalan Sistem Informasi menyatakan bahwa komputer tidak akan berguna tanpa keberadaan perangkat lunak (software). Komputer bekerja atas instruksi, sekumpulan instruksi inilah yang dikenal dengan sebutan program atau program komputer, secara lebih umum program komputer inilah yang disebut dengan perangkat lunak60

58

Konsep Dasar Perangkat Komputer: Komponen Sistem Komputer.

Dan dalam rezim HaKI (hak atas kekayaan intelektual) Indonesia yaitu Menurut Pasal 1 angka 8 Undang-Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta program komputer adalah sekumpulan instruksi yang diwujudkan dalam bentuk bahasa, kode, skema, ataupun bentuk lain, yang apabila digabungkan dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat komputer bekerja untuk melakukan fungsi-fungsi khusus atau untuk mencapai hasil yang khusus, termasuk persiapan dalam merancang instruksi tersebut.

59

Yulian F. Hendriyana dan Dicky Wahyu P. Operating System bukanlah Aplikasi!!!. http://www.infolinux.co.id/sections.php?op=viewarticle&artid=11

60

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

USU Repository © 2009

Dari beberapa pendapat tentang software di atas maka penulis sampai pada satu kesimpulan yaitu bahwa perangkat lunak (software) dan program komputer adalah sesuatu yang sama yaitu sama-sama sebagai media yang dapat menjadikan komputer khususnya hardware dapat bekerja, perbedannya hanya terletak pada ruang lingkupnya dimana software berbicara tentang program komputer sebagai bagian yang umum sedangkan program komputer adalah bersifat lebih khusus atau merupakan bagian dari software itu sendiri. Dan kemudian dalam skripsi ini selanjutnya akan digunakan istilah software dan program komputer secara bergantian.

a). Kategori Perangkat Lunak

Seperti telah disebutkan sebelumnya secara teknis program komputer dibedakan atas program komputer sistem dan program komputer aplikasi, namun Abdul Kadir menyebut perangkat lunak terbagi atas program aplikasi dan program sistem, program sistem atau sering disebut dengan perangkat lunak pendukung (support software) merupakan program yang digunakan untuk mengontrol sumber daya komputer. Program sistem dapat dikelompokan menjadi :

1) Program pengendalian sistem, merupakan program yang mengendalikan pemakaian perangkat keras, perangkat lunak dan data komputer selama program ini dijalankan, contoh program pengendalian sistem ini adalah sistem operasi.

2) Program pendukung sistem, adalah program yang mendukung operasi manajemen dan pemakaian sistem komputer dengan menyediakan

bermacam-Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

USU Repository © 2009

macam layanan. Termasuk dalam kelompok ini adalah program layanan

utilitas, pemantau kerja sistem, dan pemantau keamanan.

3) Program pengembangan sistem, yaitu program yang diwujudkan untuk membantu pemakaian dalam membuat/mengembangkan program, misalnya

kompiler dan interpreter.

b). Berbagai Perangkat Lunak.

Ada berbagai macam jenis perangkat lunak, baik yang merupakan jenis program aplikasi atau sistem operasi, yang dapat digunakan dan diterapkan dalam sistem komputer diantaranya Spreadsheet, word processor, Program presentasi,

image processing, DBMS, Web Browser, utilitas, perangkat lunak multimedia,

dan Open source software

Juga dikenal software suite dan paket terintegrasi. Software suite adalah kumpulan beberapa program yang dikemas menjadi satu misalnya Microsoft

office yang terdiri dari sejumlah program seperti Microsoft word, Microsoft excel,

dan Microsoft acces. Kelemahan program ini yaitu selain pemborosan juga akan memakan ruang harddisk yang sangat besar karena ikut terinstalnya program yang tidak diperlukan. Kelemahan tersebut mendorong para vendor perangkat lunak menciptakan paket terintegrasi (integrated packed) yang berupa sebuah program yang menggabungkan beberapa fungsi dari sejumlah program seperti pengolahan kata, pengolahan lembar kerja, manajemen basis data, dan sebagainya, sehingga hanya menghabiskan biaya dan ruang harddisk data yang relative kecil.

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

USU Repository © 2009

Berkaitan dengan biaya untuk mendapatkan perangkat lunak maka dapat dikelompokan menjadi perangkat lunak komersial, shareware, dan freeware 1). Perangkat lunak komersial

Perangkat lunak komersial adalah perangkat lunak yang harus dibeli kalau pemakai bermaksud menggunakannya. Pemakai dapat melakukan percobaan terlebih dahulu kalau vendor menyediakan versi trial dalam jangka waktu tertentu misalnya 30 hari dan versi trial tersebut tidak akan dapat digunakan setelah habis masa cobanya.

2). Shareware

Shareware adalah perangkat lunak yang biasa digunakan oleh pemakai

dengan tujuan untuk dievaluasi selama masa tertentu tanpa membayar sama sekali, dan jika sesudah masa tersebut berlalu dan pemakai tetap bermaksud menggunakannya maka ia perlu membayar kepada pembuat perangkat lunak tersebut. Berbeda dengan versi trial, shareware tidak memiliki masa kadaluwarsa dan tersedia layanan untuk konsultasi, manual cetak, pemutakhiran versi baru secara gratis dan pemberian bonus perangkat lunak lainnya.

3). Freeware

Freeware adalah perangkat lunak yang dapat dipakai oleh siapapun tanpa

perlu membayar sama sekali, kecendrungan yang terjadi sekarang adalah gratis tidak hanya terbatas pada biner tetapi juga kode sumber dari perangkat lunak tersebut.61

61

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

USU Repository © 2009

2. Kedudukan Software Dalam Sistem Hukum Indonesia a). Kedudukan Software dalam KUHPerdata

Secara eksplisit KUHPerdata tidak ada mengatur tentang bagaimana ketentuan dari sebuah perangkat lunak/software/program komputer, akan tetapi jika permasalahan lebih dipersempit tentang bagaimana kedudukan software dalam KUHPerdata maka sekali lagi walaupun tidak ada disebutkan secara tegas dalam pasal-pasalnya, ketentuan dalam buku II KUHPerdata tentang kebendaan dapat dijadikan sebagai rujukan.

Namun sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang pengaturan hukum benda terhadap software, maka ada baiknya jika terlebih dahulu diuraikan secara sekilas tentang apa yang dimaksud dengan benda dalam KUHPerdata.

Dalam diktat hukum perdatanya, T.Darwini telah menyarikan pendapat dari Sri Soedewi Masjchoen Sofwan bahwa di dalam hukum perdata, benda lazim disebut sebagai objek hak (zaak) berhadapan dengan subjek hak, yaitu badan pribadi (persoon). Pengertian benda adalah pertama-tama tertuju pada barang yang berwujud yang dapat ditangkap dengan panca indera, tetapi barang yang tidak berwujud dapat termasuk dalam benda juga.

Dari isi Pasal 499 KUHPerdata dapat pula diketahui pengertian benda yaitu segala sesuatu yang dapat dimiliki atau yang dapat menjadi objek hak milik. Ketentuan tersebut memberikan gambaran kepada kita bahwa segala apa yang dapat dimiliki manusia itulah benda dengan demikian yang tidak dapat dimiliki misalnya laut, bulan bintang dan lain sebagainya bukanlah benda.

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

USU Repository © 2009

Tetapi kalau kita membaca ketentuan Pasal 580 dan 511 KUHPerdata akan memberikan gambaran yang berbeda, zaak (benda) di sini bukan hanya barang yang berwujud saja tetapi juga bunga, penilangan, dan penagihan, hak pakai hasil, hak pakai atas kebendaan bergerak, sero-sero, andil, dan obligasi, disini zaak dalam arti bagian dari pada harta kekayaan.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa zaak (benda) dalam sistem hukum perdata mempunyai dua arti :

1) Barang yang berwujud

2) Bagian dari pada harta kekayaan, termasuk dalam hal ini adalah barang berwujud dan beberapa hak tertentu sebagai barang tak berwujud.62

Kemudian menurut sistem hukum perdata barat sebagaima diatur dalam KUHPerdata benda dapat dibedakan atas :

1) Barang-barang berwujud dan barang-barang tidak berwujud. 2) Barang-barang bergerak dan barang-barang tidak bergerak.

3) Barang-barang yang dapat dipakai habis dan dan barang-barang yang tidak dapat dipakai habis.

4) Barang-barang yang sudah ada dan barang-barang yang masih akan ada.

5) Barang-barang yang ada dalam perdagangan dan barang-barang di luar perdagangan.

62

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

USU Repository © 2009

6) Barang-barang yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi.63

Setelah sedikit uraian tentang benda dalam KUHPerdata ada baiknya bahasan kita alihkan kembali pada pengertian dari software, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa software adalah sarana yang memberitahukan

hardware apa yang harus dikerjakan berbeda dengan hardware, software adalah

sesuatu yang abstrak ia hanya dapat dilihat dari apa yang dilakukan terhadap

hardware. Sebagai hasil pemikiran intelektual dari pembuat program, maka

program komputer adalah diakui sebagai suatu karya cipta yaitu karya dari perwujudan cipta rasa dan karsa.

Objek perlindungan sebuah program komputer adalah serangkaian kode yang mengisi instruksi-instruksi dan bahasa yang tertulis ini dirancang untuk mengatur microprocessor agar dapat melakukan tugas sederhana yang dikehendaki secara tahap demi tahap serta untuk menghasilkan hasil yang diinginkan dan dalam instruksi inilah terlekat ekspresi dari pembuat program.

Perlindungan yang layak yang diberikan oleh hukum terhadap program komputer ini adalah perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual yang dimaksudkan untuk melindungi inovasi di dalam program komputer tersebut.64

1) Mahadi, dalam kaitannya dengan uraian di atas Prof. Mahadi mengemukakan pandangannya

Kemudian untuk lebih memastikan bagaimana kedudukan software dalam sistem hukum perdata, setelah sedikit uraian tentang benda dan software maka akan diulas pendapat dari Mahadi dan Pitlo yaitu :

63

Ibid. 20-21 64

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

USU Repository © 2009

“ ... bahwa buah pikiran hasil otak manusia (menslijk idean

voontbrengselen van de menslijk geest ) dapat pula menjadi hak absolut.

Walaupun buah pikiran bukan merupakan benda material (stoffelijk

voorwerp) ia bukan hak subjektif dalam bidang hukum kekayaan (nocheen subyektif vermogensraht), jadi ia tidak dapat termasuk dalam rumusan Pasal

499 KUHPerdata, akan tetapi jika buah pikiran itu dapat diwujudkan dalam bentuk benda nyata, maka buah pikiran itu dapat dilindungi sebagai hak kekayaan intelektual dan dengan demikian tercakup pengertian benda menurut Pasal 499 KUHPerdata……”. 65

“ ... bahwa “serupa seperti hak tagih, hak immateril tidak mempunyai benda sebagai objek. Juga seperti hak tagih hak immatertil termasuk ke dalam hak-hak yang disebut dalam Pasal 499 KUHPerdata. Oleh karena itu hak immaterial itu sendiri bukan benda, tetapi hak atas buah pikiran adalah benda, suatu penemuan tidak dapat kita gadaikan, tetapi hak oktroi dapat, sero-sero dalam suatu perseroan terbatas dapat kita alihkan dengan hak hasil sero-sero itu dapat kita gadaikan, aturan-aturan tentang penyerahan, tentang pengadaan dan lain-lain hak immaterial maskipun terdapat dalam undang-undang khusus adalah bagian dari hukum benda, untuk hal-hal yang tidak diatur dalam undang-undang khusus itu harus kita pergunakan aturan-aturan yang dibuat untuk benda……”

2) Pitlo,Sedangkan menurut Pitlo yang telah diterjemahkan oleh Mahadi menyatakan

66

Jadi semakin jelas bahwa jika mengacu pada pendapat Pitlo maka software sebagai bagian dari hak milik intelektual termasuk dalam cakupan Pasal 499 KUHPerdata, jadi ia termasuk benda tepatnya benda tidak berwujud, kalaupun ternyata hal tersebut tidak diatur dalam peraturan khusus, maka peraturan yang dibuat untuk hukum benda dapat diterapkan terhadapnya.67

Pasal 503 KUHPerdata membagi benda atas benda berwujud dan benda tidak berwujud. Benda tidak berwujud ini dalam Pasal 499 KUHPerdata disebut

65

O.K. Saidin. 2006. Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intelectual Property Rights). Ed. Revisi 5. Jakarta: P.T Raja Grafindo Persada: 224-225

66

Ibid. 226 67

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

USU Repository © 2009

hak, contohnya hak tagih, hak guna usaha, hak tanggungan dan hak kekayaan intelektual. Baik benda berwujud atau tidak berwujud dapat menjadi objek hak, apalagi bila ikut serta dimanfaatkan oleh pihak lain melalui mekanisme lisensi. Hak atas benda berwujud disebut dengan hak absolut atas suatu benda sedangkan hak atas benda tidak berwujud disebut hak absolut atas suatu hak. 68

Perlindungan yang layak diberikan oleh hukum terhadap program komputer ini adalah perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual, yang dimaksudkan untuk melindungi inovasi di dalam program komputer tersebut.

b) Software Dalam HaKI

Berbicara mengenai kedudukan software atau perangkat lunak dalam sistem hak kekayaan intelektual Indonesia, pasti juga akan berbicara tentang masalah perlindungan terhadap perangkat lunak atau program komputer itu sendiri. Objek perlindungan sebuah program komputer adalah serangkaian kode yang mengisi instruksi-instruksi dan bahasa-bahasa yang tertulis, ini dirancang untuk mengatur

microprocessor agar dapat melakukan tugas-tugas sederhana yang dikehendaki

secara tahap demi tahap serta untuk menghasilkan hasil yang diinginkan dan dalam instruksi inilah terlihat ekspresi pembuat program.

69

Perlindungan terhadap perangkat lunak sebaiknya diberikan dalam bentuk tahap demi tahap dari jenis-jenis perangkat lunak. Lucas berpendapat bahwa perangkat lunak bisa dilihat dari dua sudut pandang kalau seorang beranggapan bahwa instruksi dari program komputer itu merupakan diri dari pembuat program

68

Abdul Karim Muhammad. 2001. Kajian Hukum Ekonomi Hak Kekayaan Intelektual. Bandung: P.T Citra Aditya Bakti: 3

69

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

USU Repository © 2009

komputer maka ia dapat menganggap program komputer sebagai karya litertatur yang berada di dalam cakupan hak cipta. Sedangkan kalau tidak hanya melihat dari tampilan aplikasinya, maka bisa dianggap ada langkah inventif dalam program komputer itu, hal ini menjadi sangat penting untuk menguji program dan masalah yang dipecahkan oleh program itu.

Barking menyebut adanya tiga tahap esensial dalam hal perlindungan terhadap perangkat lunak yaitu :

1) perlindungan terhadap algoritma pemrograman

2) perlindungan paten dan hak cipta terhadap program komputer 3) perlindungan terhadap kode objek program

Sehubungan dengan itu WIPO juga telah mengidentifikasi bahwa bahan-bahan yang termasuk dalam software komputer adalah :

1) materi-materi pendukung (flowchart,deskripsi tertulis program) 2) dokumentasi tentang bagaimana menggunakan program (users guide) 3) untaian perintah (listing program) itu sendiri

4) tampilan look and field dari program tersebut

Ada dua elemen penting dari sebuah program komputer yaitu : 1) the underlying process dan sistem dari operasi algoritma

2) serangkaian instruksi yang menjelaskan proses secara detail

Elemen yang pertama dapat dipersamakan dengan proses atau sistem sehingga dapat dilindungi oleh paten, dan elemen yang kedua merupakan ekspresi

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

USU Repository © 2009

dari serangkaian instruksi yang dituangkan dalam bentuk tertulis yang dilindungi oleh hak cipta.70

Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta adalah hak ekslusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan

Dari uraian di atas jelas bahwa keberadaan sebuah perangkat lunak (software) dilindungi keberadaannya oleh hak kekayaan intelektual khususnya hak cipta dan hak paten, adanya perlindungan terhadap perangkat lunak tersebut tentu disebabkan karena adanya suatu aturan hukum baik dalam bentuk pasal-pasal atau ketentuan lainnya yang mengatur tentang kedudukan dan software tersebut dalam produk UU hak cipta maupun paten yang ada.

Atas dasar itulah pada bagian berikut penulis akan mencoba untuk memaparkan bagaimana kedudukan software dalam peraturan tentang hak kekayaan intelektual yang berlaku di Indonesia, khususnya yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang kemudian disebut dengan UUHC dan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten. Namun karena menurut hemat penulis akan terlalu luas dan dikhawatirkan akan mengurangi dan mempengaruhi isi dari skripsi ini, maka penulis tidak akan menguraikan secara gamblang dan mendalam tentang paten dan hak cipta tetapi akan langsung membahas tentang kedudukan dari software tersebut.

1) Software dan Hak Cipta

70

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

USU Repository © 2009

yang berlaku. Yang dimaksud dengan hak ekslusif di sini adalah bahwa tidak seorang pun yang diperbolehkan untuk mengumumkan, memperbanyak atau menyewakan ciptaanya tersebut tanpa izin penciptanya.

Di dalam pengertian hak cipta terdapat dua unsur penting sebagai hak yang dimiliki oleh pencipta yaitu :

a) Hak ekonomis (economic rigts), hak ekonomis adalah hak yang dimiliki oleh seorang pencipta untuk mendapatkan keuntungan atas ciptaannya. Hak ekonomis yang diberikan oleh undang-undang Indonesia antara lain hak untuk memperbanyak, hak untuk adaptasi, hak untuk distribusi, hak untuk pertunjukan dan hak untuk display, hak-hak ekonomis tersebut termasuk di dalamnya terminologi dan ruang lingkupnya selalu berbeda pada tiap negara. b) Hak moral (moral rigts). Hak moral adalah hak khusus serta kekal yang

dimiliki si pencipta atas hasil ciptaannya, dan hak itu tidak dipisahkan dari penciptanya, hak moral ini dapat meliputi hak pecipta atau ahli waris untuk : 1) Menuntut kepada pemegang hak cipta supaya nama pencipta tetap

dicantumkan pada penciptanya

2) Memberi persetujuan terhadap perubahan atau nama samaran pencipta 3) Menuntut seseorang yang tanpa persetujuan meniadakan nama pencipta

yang tercantum pada ciptaannya.

Hak cipta memberikan perlindungan terhadap ekspresi dari sebuah ide dan bukan melindungi idenya itu sendiri, maksudnya yaitu hak cipta tidak memberikan perlindungan apabila ide tersebut masih dalam bentuk gagasan, jadi di sini hak cipta tersebut sudah harus dalam bentuk nyata.

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

USU Repository © 2009

Indonesia saat ini telah meratifikasi konvensi internasional di bidang hak cipta yaitu Berne Convention tanggal 7 Mei 1997 dengan Keppres No. 18 Tahun 1997 pada tanggal 15 September 1997. Dengan berlakunya Berne Convention tersebut berarti sebagai konsekwensinya Indonesia harus melindungi ciptaan dari seluruh negara anggota Berne Convention.

Dalam Berne Convention terdapat ketentuan dimana untuk program komputer dilindungi oleh hak cipta hal ini dikarenakan anggapan bahwa hak cipta adalah hak khusus bagi pencipta maupun penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya maupun memberi izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.71

a) Pasal 1 angka 8 tentang defenisi program komputer.

Mengenai program komputer ini, setidaknya ada beberapa pasal dalam UUHC Indonesia yang mengaturnya yaitu :

b) Pasal 2 ayat (2).

c) Pasal 12 ayat (1) huruf a,

d) Pasal 12 ayat (1) huruf i tentang ciptaan yang dilindungi termasuk database dan hasil pengalihwujudan.

e) Pasal 15

f) Pasal 72 ayat (3)

Selain itu yang perlu dicatat disini adalah ketentuan lain dalam UUHC Indonesia juga berlaku terhadap program komputer sepanjang tidak disebutkan

71

Fave Chayo Saputra : Tinjauan Hukum Perjanjian Terhadap Tanggung Jawab Para Pihak Atas Wanprestasi Yang Terjadi Dalam Jual Beli Software Secara Elektronik, 2007.

Dokumen terkait