• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.8 Teori-teori Pendukung

2.8.2 Pengertian Usaha Bengkel Motor

Usaha bengkel sepeda motor adalah usaha yang melakukan perbaikkan sepeda motor agar dapat kembali berjalan dengan baik sesuai dengan keinginan pemilik atau dengan bentuk asli dari sepeda motor tersebut. Dalam usaha ini, sepeda motor yang diperbaiki dapat menggunakan bahan (spare parts) baru atau bahan yang ada dengan melakukan penyesuaian agar sepeda motor dapat berjalan dengan baik.

Bengkel ada 2 (dua) jenis, yaitu : 1. Bengkel Umum

Bengkel umum adalah bengkel umum kendaraan bermotor yang berfungsi membetulkan, memperbaiki dan merawat kendaraan bermotor agar tetap memenuhi syarat teknis dan layak jalan.

2. Bengkel Resmi

Bengkel resmi adalah bengkel Dealer yang hanya melayani perawatan (service) untuk merk motor tertentu sesuai dengan rekomendasi dari pembuat kendaraan bermotor (pabrik).

2.8.3 Pengertian Suku Cadang

Menurut Richardus Eko Indrajit dan Richardus Djokopranoto dalam bukunya Manajemen Persediaan menyatakan definisi suku cadang adalah sebagai berikut:

“Suku cadang atau sparepart adalah suatu alat yang mendukung pengadaan barang untuk keperluan peralatan yang digunakan dalam proses produksi”.

Berdasarkan definisi diatas, suku cadang merupakan faktor utama yang menentukan jalannya proses produksi dalam suatu perusahaan. Sehingga dapat dikatakan suku cadang ini mempunyai peranan yang cukup besar dalam serangkaian aktivitas perusahaan.( Richardus Eko Indrajit; Richardus Djokopranoto,2003)[6].

2.8.4 Pengertian Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic merupakan tampilan antar muka program dengan pengguna yang sudah bersifat GUI (Graphical User Interface), dengan menyajikan banyak kemudahan bagi programmer untuk membuat aplikasi.

IDE dalam Visual Basic 6.0 dibagi menjadi 8 bagian besar yaitu : 1. Menu Bar

Kegunaannya seperti menu windows pada umumnya.

Melalui menu bar kita bisa melakukan proses penyimpanan file, editing file, dan lain-lain.

Gambar 2.4 : Menu Bar

2. Tool Bar

Kumpulan tombol yang sering dipakai dalam proses pembuatan program yang berfungsi sama seperti fungsi menu bar hanya pada tool bar pilihannya berbentuk icon.

Gambar 2.5 : Tool Bar

3. Tool Box

Kumpulan dari obyek yang digunakan untuk membuat user interface serta kontrol bagi program aplikasi.

Gambar 2.6 : Tool Box

4. Project Explorer

Tempat Untuk melihat daftar dari form dan modul yang digunakan dalam proyek, bisa juga memilih form yang dipakai.

Gambar 2.7 : Project Explorer

5. Properties Windows

Tempat untuk properti dari setiap objek kontrol, bisa juga dipakai untur mengatur properti dari kontrol yang dipakai.

Gambar 2.8 : Properties Windows

6. Form Layout Windows

Menampilkan posisi form relatif (melihat dan mengubah posisi) terhadap layar monitor pada waktu program dieksekusi.

Gambar 2.9 : Form Lyout Windows

7. Form

Tempat untuk membuat tampilan / mendesain aplikasi.

Gambar 2.10 : Form

8. Code Editor

Tempat untuk menulis kode program dari program aplikasi.

Gambar 2.11 : Code Editor

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penyususnan tugas akhir ini adalah Bengkel Borneo Motor Semarang yang bertempat di Jl.Candi Penataran selatan No.246

3.2 Jenis dan Sumber Data 3.2.1 Jenis Data

Jenis data yang dipakai adalah data kualitatif, dimana prosedur penelitian yang dihasilkan tidak dalam bentuk angka tetapi meliputi informasi tentang latar belakang berdirinya perusahaan, visi, misi, struktur organisasi, job deskripsi dari Bengkel Borneo Motor Semarang.

3.2.2 Sumber Data

1. Data Primer

Data Primer : data dan informasi yang diperoleh langsung dari narasumber, yang berupa hasil wawancara kepada narasumber yang diinput langsung menggunakan aplikasi yang telah dibangun seperti alur pengadaan suku cadang, serta alur yang berjalan pada Bengkel Borneo Motor.

2. Data Sekunder

Data Sekunder : data dan informasi yang diperoleh dari dokumen, publikasi, laporan penelitian dari instansi manapun sumber data lainnya yang menunjang seperti data suku cadang, data pegawai, data – data serta dokumen yang berkaitan dengan pengadaan suku cadang..

3.3 Metode Pengumpulan Data 3.3.1 Interview atau Wawancara

Interview atau wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung dengan salah satu pegawai yang ada di Bengkel Borneo Motor Semarang tentang proses yang berlangsung serta dokumen apa saja yang diperlukan untuk pengadaan suku cadang.

3.3.2 Observasi

Observasi adalah teknik pengamatan dan peninjauan secara langsung pada obyek penelitian yaitu pada Bengkel Borneo Motor Semarang.

3.3.3 Studi Pustaka

Cara pengumpulan data dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen, buku-buku dan media referensi lainnya yang

berhubungan dengan masalah pengadaan suku cadang untuk mendapatkan teori yang dibutuhkan.

3.4 Metode Pengembangan Sistem

Dalam tahap-tahap pengembangan sistem, akan diacu pada tahapan metode System Development Life Cycle (SDLC) atau sering juga disebut sebagai Water Fall Methode. Dengan metode ini, diharapkan dapat menghasilkan sistem yang lebih baik karena memungkinkan adanya evaluasi kembali terhadap proses pengembangan sistem. Apabila sistem yang dikembangkan kurang sesuai dengan kebutuhan, maka pengembangan dapat ditinjau ulang untuk dapat di analisis kembali agar lebih sempurna.

Adapun tahapan pengembangan sistem yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

3.4.1 Tahap Analisis Sistem

Mengumpulkan kebutuhan data Persediaan Suku Cadang secara lengkap kemudian dianalisis kebutuhannya untuk dijadikan informasi utama dalam metode pengembangan sistem penjadwalan Persediaan Suku Cadang beserta kebutuhan database yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibuat. Fase ini dikerjakan untuk bisa menghasilkan desain sistem yang lengkap.

3.4.2 Tahap Desain Sistem

Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh Bengkel Borneo Motor semarang, sehingga diperoleh pemelihan alternatif sistem yang terbaik. Tahapan desain sistem yang dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Identifikasi kebutuhan informasi yaitu untuk mengetahui data atau informasi apa saja yang dibutuhkan oleh Bengkel Borneo Motor Semarang, tahapannya yaitu :

a. Identifikasi data dan informasi

b. Identifikasi sumber data dan informasi

b) Merancang aliran data sistem pendataan, pengadaan dan penjualan suku cadang. Tahap ini akan dilakukannya kegiatan sebagai beriku :

a. Perancangan Model Sistem.

1) Context Diagram.

2) Decomposition.

3) Data Flow Diagram b. Perancangan Database.

1. Perancangan database

a. Entity Relationship Diagram (ERD)

Model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara entitas dalam suatu sistem. ERD ini menjelaskan relasi yang sedang berjalan pada sistem kenaikkan pangkat.

b. Data Dictionary

Alat bantu yang digunakan untuk memelihara definisi-definisi standar seluruh rinci data dalam lingkup kecil pada sistem yang ada.

c. Normalisasi

Suatu teknik menstrukturkan dalam cara-cara tertentu untuk membantu mengurangi dan mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam basis data. Proses normalisasi menghasilkan struktur record yang konsisten secara logic yang mudah untuk dimengerti.

d. Database

Untuk tempat penyimpanan dan mengolah data yang dapat diimplementasikan agar sebuah sistem dapat berjalan.

2. Perancangan desain input dan desain output

Merancang desain input dan output sebagai interface antara user dengan sistem pada saat pemasukan data yaitu memasukkan

data suku cadang yang akan dihitung pada form nota persetujuan teknis dan menyajikan informasi berupa data stok barang suku cadang tersebut.

3.4.3 Tahap Implementasi Sistem 1. Tahap Implementasi

a. Tahap Pengembangan

Tahap ini penulis menggunakan bahasa pemrograman visual basic 6.0 untuk implementasi sistem yang sedang dirancang.

b. Tahap Evaluasi

Untuk mengetahui adanya kesalahan pada sistem yang sedang dirancang maka penulis melakukan ujicoba apabila ada kesalahan maka akan dilakukan peruabahan apada sistem yang sedang dirancang tersebut.

2. Program dan Testing

Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing). Pengujian kebenaran hasil keluaran dari sistem dengan cara membandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan Sistem informasi Pengadaan Suku Cadang dan pengendalian secara manual .

3. Maintenance

Setelah semua sistem selesai maka sistem tersebut butuh perawatan supaya dapat berjalan dengan baik dan data dapat tersimpan dengan aman.

Tahap untuk merawat sistem adalah : a. Back Up secara periodik

Dapat dilakukan dengan cara menyimpan ulang data pada CD.

b. Indeks Ulang (posting)

Dapat dilakukan dengan cara mengurutkan data sesuai dengan keinginan (urut nomer, alphabet, tanggal) c. Updating Database

Dilakukan jika dalam proses ini akan ditambah sistem baru.

d. Menghapus data yang tidak digunakan

3.4.4 Testing

Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing). Pengujian skebenaran hasil keluaran dari sistem dengan cara membandingkan dengan hasil perhitungan menggunakan Sistem informasi Pengadaan Suku Cadang dan pengendalian secara manual .

3.4.5 Maintenance

Melakukan perubahan atau penambahan program sesuai dengan permintaan user.

3.5 Kerangka Pikir

Kerangka Pikir Dengan Judul : Sistem Informasi Pengadaan Suku Cadang Pada Bengkel Borneo Motor Semarang.

Gambar 3.1 Kerangka Pikir Sumber : Data Yang Diolah

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Tinjauan Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Bengkel Borneo Motor Semarang ini didirikan pada 23 Oktober 2007, dimana pemimpinnya adalah Bapak Ficarya Susanto dengan tujuannya untuk mempermudahkan warga kota semarang khususnya didaerah sekitar bengkel tersebut dalam hal service motor serta mobil.

Dalam rangka menghadapi perkembangan dunia yang semakin berkembang serta banyaknya pengguna motor dan mobil yang sangat kompetitif

dalam dunia otomotif, maka dengan demikian pihak managemen menambah sumber daya yang ada sehingga dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap konsumen.

Bengkel Borneo Motor yang berlokasi di Jl.Candi Penataran selatan No.246 Semarang. Pertimbangan pemilihan lokasi tersebut dipertimbangkan karena dekat jalan raya dan minimnya bengkel serupa d daerah tersebut sehingga dapat mempermudahkan mendapatkan layanan service serta telah tersedianya berbagai macam suku cadang untuk memberikan pelayanan yang terbaik terhadap konsumen.

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan sangat mempengaruhi efektifitas dalam manajemen perusahaan. Unsur-unsur dalam struktur organisasi sudah dibuat sedemikian rupa sesuai dengan keadaan perusahaan yang mempermudah dalam menjalankan tugas dan wewenang dalam menjalankan sistem perusahaan.

Wewenang dalam struktur organisasi dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Wewenang Lini (Line Authority).

Adalah wewenang dimana atasan melakukannya diatas bawahannya langsung.

2. Wewenang Staf (Staft Authority).

Adalah hak yang dipunyai staf atau para spesialis untuk menyarankan, memberikan rekomendasi, atau konsultasi kepada personalia lini.

3. Wewenang Staf Fungsional (Functional staft authority).

Adalah hubungan terkuat yang dapat dimiliki staf dengan satuan – satuan lini.

Struktur organisasi Bengkel Borneo Motor dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bengkel Borneo Motor Sumber : Bengkel Borneo Motor

4.1.3. Job Description

Sedangkan Job Description dari struktur organisasi tersebut diatas adalah sebagai berikut :

a. Manager

- Bertanggung jawab serta membimbing organisasi serta karyawan..

- Memegang keksuasaan penug serta merencanakan aktivitas pada bengkel.

- Menganalisa hasil dari kegiatan penjualan dan hasil penagihan.

- Memonitor secara periodik target penjualan dan menganalisa lebih lanjut.

- Membantu menjembatani masalah-masalah yang timbul pada kegiatan sistem penjualan.

b. Bagian Pemasaran

- Melakukan marketing dan penjualan untuk memenuhi target penjualan.

c. Bagian Administrasi / Keuangan

- Menandatangani, memeriksa dan menyerahkan dokumen kepada bagian operasional.

- Memeriksa hasil penerimaan dan pengeluaran kas secara harian dan periodik.

- Memeriksa proses pelaksanaan setoran hasil penjualan, penagiahan dan biaya-biaya penerimaan atau pengeluaran.

- Memeriksa proses klosing kasir setiap akhir kegiatan.

d. Bagian Gudang

- Bertanggung jawab atas kelengkapan suku cadang yang tersedia digudang.

e. Bagian Petugas

- Melayani Konsumen yang akan membeli suku cadang dan service.

f. Bagian Mekanik

- Bertugas melakukan pelayanan kerusakan dan service terhadap konsumen yang datang.

- 4.2. Analisa Sistem

4.2.1. Narasi Penjualan barang Langsung

Customer dalam memesan barang / suku cadang yang akan dibeli ( data penjualan ) kepada petugas atau penjaga bengkel. Kemudian petugas memberikan data pesanan ke bagian gudang untuk di lakukan pengecekan ketersediaan barang / suku cadang yang akan dibeli customer. jika barang / suku cadang yang di pesan customer tersedia, maka bagian gudang memberikan data pesanan dan barangnya kepada petugas.

Dari data pesan dan barang / suku cadang yang ada petugas membuata nota penjualan rangkap 3. Nota penjualan lembar pertama beserta barang / suku cadang di berikan kepada customer, sedangkan nota penjualan lembar ke 2 diberikan kepada bagian administrasi / keuangan.

Kemudian administrasi membuat laporan penjualan rangkap 2. Laporan penjualan lembar 1 di berikan k manager sedangkan lembar ke 2 beerta nota penjualan.

4.2.2. Narasi Penjualan Barang service

Mekanik memberikan data suku cadang yang rusak kepada petugas . kemudian petugas memberikan kepada customer. Jika customer setuju dengan penggantian

kerusakan suku cadang maka petugas memberikan data suku cadang yang rusak kepada gudang untuk dilakukan pengecekan ketersediaan barang / suku cadang. Jika barang / suku cadang tersedia, maka bagian gudang memberikan data sparepart yang rusak dan barangnya ke petugas.

Dari data suku cadang yang rusak dan barang / suku cadang yang ada petugas membuat nota penjualan rangkap 3. nota penjualan lembar pertama diberikan ke customer sedangkan nota penjualan lembar ke 2 di berikan ke bagian admninistrasi / keuangan.

Kemudian administrasi membuat laporan penjualan rangkap 2. Laporan penjualan lembar 1 diberikan ke manager sedangkan lembar ke 2 beserta nota penjualan diarsip.

4.2.3. Narasi Pembelian Barang

Daftar barang / suku cadang yang habis oleh bagian suku cadang diproses untuk membuat surat permohonan pembelian barang yang diserahkan ke bagian administrasi untuk disetujui, sedangkan daftar barang / suku cadang habis yang ada dibagian suku cadang dijadikan arsip.

Surat permohonan pembelian yang ada di bagian finace yang sudah di setujui diserahkan ke bagian suku cadang untuk diproses untuk pembuatan pesanan suku cadang yang dibeli yang diserahkan ke distributor.

Oleh distributor proses selesai pembuatan nota pembelian tersebut diserahkan ke bagian suku cadang beserta barang / suku cadang.

Nota pembelian rangkap kedua diserahkan ke bagian administrasi untuk dilakukan pembayaran. Bagian administrasi kemudian menyerahkan uang tersebut beserta nota pembelian rangkap yang kedua ke distributor. Oleh bagian suku cadang nota pembelian rangkap yang pertama diproses dalam pembuatan laporan persediaan dan laporan pembelian rangkap tiga.

Setelah semua itu selesai kemudian laporan pembelian dan laporan persediaan rangkap ke satu diserahkan ke manager untuk dijadikan arsip dan laporan persediaan dan laporan rangkap yang ke dua diserahkan ke bagian administrasi. Sedangkan rangkap yang ke tiga laporan pembelian dan laporan persediaan diarsip.

4.2.4 Flow Of Document Penjualan Barang Langsung

Gambar 4.2 : Flow Of Document Penjualan Barang Langsung

4.2.5 Flow Of Document Penjualan Barang Service

Gambar 4.3 : Flow Of Document Penjualan Barang Service

4.2.6 Flow Of Document Pembelian Barang

Gambar 4.4 : Flow Of Document Retur Penjualan (manual)

4.2.7 Context Diagram Sistem Informasi Penjualan

Gambar 4.5 : Context Diagram Sistem Informasi Penjualan Sumber : Data yang diolah

4.2.8 Decomposition Sistem Informasi Penjualan

Gambar 4.6 : Decomposition Sistem Informasi Penjualan Sumber : Data yang Diolah

4.2.9 DFD Level 0 Sistem Informasi Penjualan

Gambar 4.

i

DFD Level 0 Sistem Informasi Penjualan

Gambar 4.7 : DFD Level 0 Sistem Informasi Penjualan Sumber : Data yang diolah

4.2.10 DFD Level 1 Proses Pendataan

Gambar 4.8 : DFD Level 1 Proses Pendataan Sumber : Data yang diolah

4.2.11 DFD Level 1 Proses Persediaan Suku Cadang

Gambar 4.9 : DFD Level 1 Proses Transaksi Sumber : Data yang diolah

4.2.12 DFD Level 1 Proses Laporan

Gambar 4.10 : DFD Level 1 Proses Laporan Sumber : Data yang diolah

4.3 Perancangan Database

Perancangan database adalah bagaimana merancang struktur logikal dan fisikal dari satu atau lebih basis data untuk memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan oleh pemakai sesuai dengan aplikasi-aplikasi yang telah ditentukan.

Dalam merancang database, untuk dapat melakukannya adalah dengan menggunakan alat-alat sebagai berikut :

4.3.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD atau yang disebut juga Diagram E-R ini berisi komponen-komponen Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta bagi Sistem Penjualan ini.

Gambar 4.11 : Entity Relationship Diagram (ERD)

Sumber : Data yang diolah

4.3.2 Implementasi ERD ke Tabel Tabel Suku_Cadang

Kd_Suku_Cadang Nm_Suku_Cadang Satuan Stok_mini mal

Tabel Pembelian

Kd_ Suku_Cadang Kd_Distributor No_Beli Tanggal_B eli

Jumlah_Beli Harga_Beli

Tabel Distributor

Kd_Distributor Nm_Distributor Alamat_Distributor

Kota_Distributor Tlp_Distributor

Tabel Penjualan

Kd_ Suku_Cadang No_jual Tanggal_Jual Jenis_Jual

Harga_Jual Jumlah_Suku_Cadang

Tabel Konsumen

Nama_Konsymen Alamat_Konsumen Kota_Konsumen

Tlp_Konsumen

4.3.3 Relasi Antar Tabel

Gamba 4.12 : Relasi Antar Tabel

4.3.4 Rancangan Fisik Tabel 1. File Suku_Cadang

Nama file : Suku_Cadang.mdb Primary Key : Kode_Suku_Cadang Foreign Key : ID_Katagori_Suku_Cadang Fungsi : Pendataan Suku Cadang

Tabel 4.13 : Struktur File Database Suku_Cadang N

o

Nama Field Type Lebar Keterangan

1.

2. File Pembelian

Nama file : Pembelian.mdb Primary Key : No_Beli Foreign Key : Kode_Distribusi Foreign Key : Kode_Suku_Cadang

Fungsi : mencatat data Persediaan Barang Tabel 4.14 : Struktur File Pembelian

N o

Nama Field Type Lebar Keterangan

1.

3. File Distributor

Nama file : Distributor.mdb Primary Key : kode_Distributor

Fungsi : mencatat data Distributor

Foreign Key : Kode_Suku_Cadang Fungsi : mencatat data Penjualan Tabel 4.16 : Struktur File Penjualan

No Nama Field Type Lebar Keterangan

1.

5. File Kode_Suku_Cadang

Nama file : Kode_Suku_Cadang.mdb Primary Key : ID_ Kode_Suku_Cadang

Fungsi : mencatat data Kode Suku Cadang Tabel 4.17 : Struktur File Kode Suku Cadang N

o

Nama Field Type Lebar Keterangan

1.

4.3.4.1 Kamus Data

1. Suku_Cadang

Pegawai = Kode_Suku_Cadang +

ID_Katagori_Suku_Cadang + Nama_Suku_Cadang + Stok_Suku_cadang + Satuan

Kode_Suku_Cadang = 8 {Text}8

ID_Katagori_Suku_Cadang = 1 { Text }10

Nama_Suku_Cadang = 1 { Text }30

Stok_Suku_cadang = 1 { Text }15

Satuan = 1 {Text} 20

Text = [A…Z | a…z | 0…9| ’ | - |]

Date = [ dd/mm/yy ]

Numerik = [ 0..9 ]

2. Pembelian

Pembelian = No_Beli + Kode_Distributor + Kode_Suku_Cadang +Tanggal_Beli + Jumlah_Beli + Harga_Beli

No_Beli = 1 { Text }10

Kode_Distributor = 1 { Text }10 Kode_Suku_Cadang = 1 { Text }10

Tanggal_Beli = 8 {Date} 8 Tgl + Bln + Thn Tgl : [1…31]

Bln : [1…12]

Thn : [1900…2900]

Jumlah_Beli = 1 { Text }15 Harga_Beli = 1 { Text } 10

Text = [A…Z | a…z | 0…9| ’ | - |]

Date = [ dd/mm/yy ]

Numerik = [ 0..9 ]

3. Distributor

Distributor = kode_Distributor + Nama_Distributor + Alamat_Distributor + Kota_ Distributor kode_Distributor = 1 { Text }10 Nama_Distributor = 1 { Text }30 Alamat_Distributor = 1 {Text }30 Kota_ Distributor = 1 {Text }15

Text = [A…Z | a…z | 0…9| ’ | -

|]

Date = [ dd/mm/yy ]

Numerik = [ 0..9 ]

4. Penjualan

Penjualan = No_Jual + Kode_Suku_Cadang +

Tanggal_Jual + Jenis_Jual + Harga_Jumlah

No_Jual = 1 { Text }10

Kode_Suku_Cadang = 1 { Text }10 Tanggal_Jual = 8 {Date} 8

Tgl + Bln + Thn

Tgl : [1…31]

Bln : [1…12]

Thn : [1900…2900]

Jenis_Jual = 1 { Text }15

Harga_Jumlah = 1 { Text }10

Text = [A…Z | a…z | 0…9| ’ | - |]

Date = [ dd/mm/yy ]

Numerik = [ 0..9 ]

5. Kode_Suku_Cadang

Kode_Suku_Cadang = ID_Katagori_Suku_Cadang + Nama_Katagori

ID_Katagori_Suku_Cadang = 1 { Text} 10

Nama_Katagori = 8 { Text }8

Text = [A…Z | a…z | 0…9| ’ | - |]

Numerik = [ 0..9 ]

4.3.5 Tampilan A.

B.

Tampilan Input Output

Tampilan Input Data Barang

Gambar 4.18 : Tampilan Input Data Barang

Tampilan Input Data Distributor

Gambar 4.19 : Tampilan Input Data Distributor

C.

D.

Gambar 4.

Tampilan Input Data Konsumen

Gambar 4.20 : Tampilan Input Data Konsumen

Tampilan Input Transaksi Penjualan

Gambar 4.21 : Tampilan Input Transaksi Penjualan

E. Tampilan Input Transaksi Retur Barang

Gambar 4.22 : Tampilan Input Transaksi Retur Barang

F. Tampilan Output Laporan Data Distributor

Gambar 4.23 : Tampilan Output Laporan Data Distributor

G. Tampilan Output Laporan Data Barang

Gambar 4.24 : Tampilan Output Laporan Data Barang

H. Tampilan Output Laporan Data Konsumen

Gambar 4.25 : Tampilan Output Laporan Data Konsumen

I. Tampilan Output Nota Penjualan

Gambar 4.26 : Tampilan Output Nota Penjualan

J. Tampilan Output Laporan Retur Barang

Gambar 4.27 : Tampilan Output Laporan Retur Barang

4.4 Rencana Imlementasi Sistem 4.4.1 Program dan Testing

Program dan testing ini dilakukan untuk pihak Bengkel Borneo Motor Semarang.

Pengetesan yang dilakukan yaitu : 1. Pengetesan Modul

Pengetesan tiap modul ini dapat berupa program utama dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0.

2. Pengetesan Unit dan Pengetesan Program

Setelah modul dites secara independen oleh programmer sampai benar-benar terbebas dari kesalahan baik validasi stok barang dan persediaan barang dapat diketahui apakah memenuhi persyaratan atau tidak. Setelah program tidak mengalami kesalahan, kemudian program dirangkai menjadi satu unit program. Setelah menjadi satu unit program, perlu dilakukan tes kembali sampai program dapat dinilai berjalan semestinya.

4.4.2 Training

Training dilakukan dengan tujuan untuk memberi pelatihan materi program yang akan dipakai di Bengkel Borneo Motor Semarang. Bagian yang mendapat training disini adalah Administrasi. Materi yang akan diberikan untuk training adalah materi yang berhubungan dengan program yang dipakai yaitu Microsoft Visual Basic 6.0. Materi yang diberikan berupa cara membuka program dan cara menjalankan program.

Training ini dilakukan setelah program diuji dan benar-benar terbebas dari kesalahan.

4.4.3 Change Over

Change over merupakan proses perubahan sistem lama ke sistem yang baru. Metode yang digunakan adalah Metode Pararel, yaitu menjalankan sistem yang lama yang ada di Bengkel Borneo Motor Semarang dengan sistem yang baru yaitu Sistem Informasi Persediaan Suku Cadang

4.4.4 Maintenance

Penggunaan sistem dalam perkembangannya akan sangat beragam, bahkan kemungkinan suatu waktu sistem akan mengalami masalah ketika sistem digunakan dalam kesehariannya. Oleh karena itu diperlukan perawatan (maintenance) untuk mempertahankan eksistensi dari sistem.

Pemeliharaan dilakukan dengan cara merubah program, melakukan back up data, pemeliharaan dan peningkatan spesifikasi hardware komputer dan peningkatan fungsi dari sistem sehingga sesuai dengan kebutuhan Bengkel Borneo Motor Semarang.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dari bab-bab , maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Perlu adanya sistem yang terkomputerisasi serta aplikasi yang mendukung sehingga dapat digunakan oleh bagian arsip untuk mengatasi

permasalahan/kelemahan yang ada seperti kesalahan dalam menghitung stok barang dan meninput jumlah barang yang baru di stok.

2. Penghematan waktu dalam mencari umlah stok barang yang ada di gudang bila suatu saat diperlukan, karena menambahkan pengarsipan dokumentasi dengan soft copy sehingga lebih efisien.

5.2 Saran-saran

Dengan melihat permasalahan yang ada pada Bengkel Borneo

Dengan melihat permasalahan yang ada pada Bengkel Borneo

Dokumen terkait