• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Visual .1 Elemen Visual

a. Point

Point atau titik menandai sebuah tempat. Titik tidak memiliki panjang dan lebar, tidak mengambil daerah atau ruang. Titik merupakan pangkal dan ujung sebuah garis, dan merupakan perpotongan atau pertemuan antara dua garis.

b. Line / garis

Secara umum garis terdiri dari unsur titik-titik yang juga mempunyai peran tersendiri. Dalam dunia seni rupa sering kali kehadiran “garis” bukan hanya sebagai garis tetapi kadang sebagai simbol emosi yang diungkapkan lewat garis, atau lebih tepat disebut goresan. Bentuk garis bisa bersifat lurus atau lengkung, namun keduanya mempunyai bentuk dan karakter yang berbeda, misalnya berbeda dalam tekanan, ketebalan dan letak. Garis mempunyai peranan sebagai garis, yang kehadirannya untuk memberi tanda dari bentuk logis, seperti yang terdapat pada ilmu eksakta. Selain itu garis juga bisa merupakan simbol ekspresi dari seorang seniman, kemudian berperan sebagai lambang atau informasi seperti yang terdapat pada logo atau tanda peraturan

lalulintas dll. Unsur garis disamping memiliki peranan juga bersifat formal dan non formal, misalnya garis-garis geometrik yang bersifat formal, beraturan, tegas dan resmi. Sedang garis-garis non geometrik memiliki sifat yang sebaliknya lebih bersifat tak resmi, luwes, lembut. Setiap bentuk garis mampu menimbulkan kesan pada perasaan, yaitu kuat, lemah, sensitif, ekspresif dan sebagainya. Akan tetapi setiap garis yang tergores punya kekuatan tersendiri yang butuh pemahaman.

c. Form (shape) / Bentuk

Istilah bentuk atau form digunakan untuk menyatakan suatu bangun atau shape yang tampak dari suatu benda. Didalam karya seni, shape digunakan sebagai simbol perasaan seniman didalam menggambarkan objek hasil subject matter, maka tidaklah mengherankan apabila seseorang kurang dapat menangkap atau mengetahui secara pasti tentang objek hasil pengolahannya. Hal ini disebabkan bentuk tersebut kadang-kadang mengalami perubahan didalam penampilannya yang sesuai dengan gaya dan cara mengungkapkan si seniman. Shape atau bentuk bisa berupa : (a) yang menyerupai wujud alam atau figur; dan yang sama sekali tidak menyerupai wujud alam atau non figur. Didalam pengolahan objek akan terjadi perubahan wujud sesuai dengan selera maupun latar belakang si pembuatnya. Perubahan wujud tersebut antara lain ( Kartika ; 2004 : 103) :

Stilasi, merupakan cara penggambaran untuk mencapai bentuk keindahan dengan cara menggayakan objek dan atau benda yang digambar, yaitu dengan cara menggayakan setiap kontur pada objek atau benda tersebut. Stilasi dapat dikatakan juga sebagai suatu penyederhanaan bentuk.

Distorsi, adalah penggambaran untuk menekankan pada pencapaian karakter, dengan cara menyangatkan wujud-wujud tertentu pada benda atau objek yang digambar. Bentuk-bentuknya banyak dirubah dan dirusak untuk menunjukan karakter yang dituju tampak lebih kuat.

Transformasi, adalah penggambaran bentuk yang menekankan pada pencapaian karakter, dengan cara memindahkan (trans = pindah)wujud atau figur dari objek lain ke objek yang digambar. Contohnya penggambaran manusia berkepala hewan atau manusia setengah dewa dalam cerita pewayangan dimana semuanya mengarah pada penggambaran wujud untuk mencapai karakter ganda.

Deformasi, merupakan penggambaran bentuk dengan cara menekankan pada interpretasi karakter, dengan cara mengubah bentuk objek dengan cara menggambarkan objek tersebut dengan hanya sebagian yang dianggap mewakili, atau pengambilan unsur tertentu yang mewakili karakter hasil interpretasi yang sifatnya sangat hakiki. Unsur yang dihadirkan untuk menimbulkan getaran karakter dari wujud ekspresi simbolis.

d. Texture / tekstur

Tekstur adalah unsur rupa yang menunjukan rasa permukaan bahan, yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai bentuk rupa, sebagai usaha untuk memberikan rasa tertentu pada permukaan bidang pada perwajahan atau tampilan bentuk pada karya seni rupa secara nyata atau semu. Pada prinsipnya permukaan wajah menjadi rasa tertentu secara raba atau secara visual (Soegeng TM.ed 1987:76).

e. Color / warna

Warna sebagai salah satu elemen atau medium seni rupa, merupakan unsur yang penting baik dalam seni rupa ataupun desain. Bahkan lebih jauh daripada itu warna sangat berperan dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti berbagai benda atau peralatan yang dipakai manusia yang selalu diperindah dengan penggunaan warna. Demikian eratnya hubungan warna dengan kehidupan manusia, maka warna memupunyai peranan penting ( Kartika ; 2004 : 109), yaitu;

Warna sebagai warna, kehadiran warna tersebut sekedar untuk memberi tanda pada suatu benda yaitu hanya untuk membedakan ciri benda satu dengan beda lainnya tanpa maksud tertentu. Warna-warna tidak perlu dipahami atau dihayati karena kehadirannya hanya sebagai tanda dan lebih dari itu hanya untuk memperindah permukaan.

Warna sebagai representasi alam, warna hadir sebagai penggambaran sifat objek secara nyata, atau penggambaran dari suatu objek alam sesuai dengan apa yang dilihatnya, seperti hijau untuk daun atau merah untuk darah. Warna-warna tersebut memberikan ilustrasi dan tidak mengandung maksud lain kecuali memberikan gambaran dari apa yang dilihatnya.

Warna sebagai simbol/lambang, disini kehadiran warna melambangakan sesuatu yang merupakan tradisi atau pola umum. Disini warna memberikan tanda tertentu yang sudah merupakan satu kebiasaan umum atau pola umum, misal warna merah, kuning, hijau pada lampu lalulintas, lalu warna putih sebagai lambang kesucian dll.

2.6 Rangkuman

Dari ulasan diatas dapat dilihat relasi antara komunitas indie dengan masyarakat. Hal ini tentu berpengaruh pada gaya maupun cara hidup dari komunitas indie untuk memperlihatkan identitasnya dalam masyarakat. Perbedaan yang dilakukan adalah sebagai wujud kebebasan berekspresi yang ada dalam semangat indie itu sendiri. Dari teori yang dijelaskan sebelumnya ada beberapa konsep teori yang secara khusus digunakan untuk manganalisis objek dalam penelitian ini yaitu teori analisa visual dan analisa kode visual untuk menjelaskan makna serta perubahan visual yang ada di dalam objek yang diteliti. Sedangkan teori subkultur dan gaya dipergunakan untuk melihat relasi antara komunitas indie dengan objek yang dipilih dimana objek tersebut sebagai representasi dari semangat indie sendiri serta bagaimana hubungannya dengan masyarakat.

Dokumen terkait