1. Spesifikasi pekerjaan image kompleks dikaji untuk kerja penggabungan.
Memahami tahapan Job Order/Spesifikasi Pekerjaan pada perusahaan percetakan Perusahaan yang bergerak dibidang percetakan mempunyai beberapa bagian atau departemen untuk mendukung tercapainya kualitas yang sempurna dari produk yang dihasilkan dan tentunya pelayanan yang maksimal untuk hasil produk sesuai permintaan konsumen. Hasil produk yang diberikan ke konsumen harus sesuai dengan order, dan suatu hasil produk tersebut tidak luput dari kerja sama beberapa bagian. Bagian itu diantaranya:
a. Marketing
Marketing merupakan bagian dari perusahaan yang berperan penting dalam menentukan kemajuan perusahaan. Proses kegiatan yang menghubungkan antara produsen dengan konsumen sebagai pemakai produk. Fungsi dari bagian ini adalah untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Semakin meningkat pendapatan yang akan dicapai, maka perusahaan akan berkembang dengan baik dan sebaliknya.
b. Gudang
Bertanggung jawab menerima, menyimpan dan mendistribusikan material produksi. Bertanggung jawab menjaga bahan baku yang diambil atau dibeli dari supplier bahan baku. Senantiasa melakukan pengawasan atau pengecekan pada persediaan barang secara rutin. Bertanggung jawab atas persediaan barang dalam gudang perusahaan.
c. PPIC (Production Planning Inventory Control)
Tugas umum dari PPIC adalah menerima order dari bagian penjualan (sales/marketing), membantu sales/marketing, kemudian memastikan order tersebut selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Fungsi PPIC ini berkaitan erat dengan fungsi marketing dan produksi, yang
d. R&D (Desain)
Menerima data/order dari konsumen melalui marketing, mengerjakan layout, desain sesuai instruksi kerja dan yang pasti sesuai permintaan customer. Di bagian ini proses desain bisa menggunakan Paradox Coreldraw dan Adobe Photoshop serta program desain lainnya. Dan juga software untuk pemisahan warna dengan cara otomatis yaitu Acrobat Distiller dan bisa menggunakan software yang lain. Proses pemisahan warna kebanyakan menggunakan per warna, menggunakan warna-warna khusus, tetapi bisa juga warna sparasi dipisahkan sesuai warna pokok seperti pada cetak offset yaitu C,M,Y,K.
e. Proof
Cetak coba produk sebelum dibuatnya acuan cetak sangat diperlukan untuk mengecek dan mengoreksi apakah sudah sesuai dengan pesanan atau keinginan konsumen, diantaranya: desain, layout, warna, teks, ejaan dsb.
f. Plate Making
Plate Making (PM) ini merupakan bagian pembuatan acuan cetak tahap awal. Data dari PPIC dibuat plat sesuai ukuran yang ditetapkan. Plate yang masih dalam bentuk lembaran, akan diproses pada mesin CtP(Computer to Plate) hingga mendapatkan plat cetak yang sesuai dengan job order
g. Press
Proses cetak merupakan inti dari proses produksi grafika, karena proses produksi dalam industri grafika dilakukan pada proses cetak. Mutu dan jumlah (kualitas dan kuantitas) dari hasil produksi cetak sebagian besar ditentukan dalam proses cetak. Jika terjadi penyimpangan mutu dan jumlah pada hasil cetak maka
kerugian terbesar hanya dapat terjadi dalam proses cetak. Oleh karena itu proses cetak merupakan bagian produksi yang penting untuk diperhatikan dan
dikendalikan.
h. QC (Quality Control)
Mengontrol hasil dari cetakan sebelum pendistribusian, apakah sudah sesuai dengan permintaan klien atau belum (warna, gambar dsb). Jika hasil kontrol aman, maka hasil cetakan siap kirim ke klien/konsumen.
saling berkaitan, saling membutuhkan, saling mendukung satu dengan yang lainnya demi tercapainya suatu produk yang berkualitas. Diibaratkan semua departemen itu seperti kereta, andaikan hilang satu gerbongnya maka akan timbul masalah dan tidak akan pernah sampai pada tujuan yang akan dicapai. 2. Image kompleks diedit, di tusir, dikoreksi warna, disempurnakan sesuai spesifikasi
pekerjaan.
Tahapan konsep desain dan layout
Dalam mengerjakan desain, kebanyakan orang langsung menggunakan software pada komputer. Begitu umumnya cara kerja tersebut, sampai terbentuk persepsi bahwa belajar desain sama dengan belajar komputer. Komputer dan software memang diperlukan dalam mendesain/me-layout, tetapi itu adalah tahapan ke sekian. Adapun proses yang benar dimulai dengan membuat: a. Konsep Desain
Ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab sebelum mendesainlayout yang baik:
Apa tujuan desain tersebut? Siapa target audience-nya?
Apa pesan yang ingin disampaikan kepada targetaudience? Bagaimana cara menyampaikan pesan tersebut?
Di mana, media apa dan kapan desain itu akan dilihat oleh targetaudience? jawaban semua pertanyaan di atas adalah konsep dasar secara umum yang harus ada sebagai panduan untuk mendesain layout
b. Media dan Spesifikasinya
Setelah mengerjakan konsep desain, kemudian tentukan media dan spesifikasi yang digunakan:
Media apa yang paling cocok. Misalnyaflyer, brosur, spanduk dll Bahan. Misalnya kertas daur ulang,fancy, kain dll.
Ukuran bersih dan ukuran kotor
c. Thumbnails dan Dummy
Berdasarkan spesifikasi media yang dipilih, sekarang mulai
merencanakan pengorganisasianlayout dengan membuat thumbnails atau sketsalayout dalam bentuk mini. Sebaiknya dalam mengerjakannya tidak langsung menggunakan komputer, cukup dengan pensil dan kertas dulu. Thumbnails berguna tidak hanya untuk memperkirakan letak elemen layout, termasuk juga urutan dan pengaturan halaman untuk karya desain publikasi yang lebih kompleks, seperti buku atau majalah.
Untuk mengantisipasi kesalahan cetak, dibutuhkan alat bantu yang murah dan sederhana yaitu dummy atau mock-up. Dummy adalah contoh jadi suatu desain, sehingga kita dapat melihat bagaimana kira-kira bentuk karya desain tersebut nantinya.
d. Desktop Publishing
Setelah semua panduan dan tahapan sudah lengkap, baru langkah
selanjutnya menggunakan software grafis & layout di komputer untuk memulai eksekusi desain. Program desktop publishing yang dapat digunakan antara lain seperti InDesign, PageMaker, Photoshop, Freehand, Illustrator, CorelDraw dll.
Dengan mengenal dan menguasai berbagai software grafis & layout
tersebut di atas akan sangat membantu kita dalam mengerjakan sebuah karya desain, misalnya untuk membuat majalah dengan banyak foto/image, kita tidak dapat hanya mengandalkan semuanya pada satu software saja.
Setelah selesai tahapan ini, perlu dilakukan cek ulang, untuk
mengantisipasi kesalahan, kemudian menyiapkan file untuk siap dicetak, diantaranya pengaturan warna, mengumpulkan font yang akan dipakai, memberikan penanda untuk menunjang pada proses finishing, diantaranya memberikan tanda bagian-bagian desain yang akan dipotong atau dilipat nantinya.
e. Proses edit,tusir dan koreksi warna yang disempurnakan sesuai spesifikasi pekerjaan.
Setelah penerimaan file dari konsumen hendaknya bagian pracetak melakukan proses pemeriksaan file diantaranya :
Editing
Proses ini dilakukan untuk mendeteksu apakah layout sudah sesuai dengan spesifikasi pekerjaan atau spesifikasi mesin cetak
Tusir
Proses ini dilakukan untuk mendeteksu apakah layout dan keterbacaan teks pada file sudah sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebelum sebelum dilanjutkan pada proses berikutnya
Koreksi warna
Proses ini dilakukan untuk mendeteksu apakah warna yang digunakan sudah sesuai dengan spesifikasi pekerjaan dan standar cetak
3. Masalah teknis penyusunan halaman yang timbul pada pekerjaan penggabungan/ binding dipecahkan.
Masalah yang sering timbul pada proses penyusunan halaman adalah yang berkaitan pada imposisi halaman, maka harus dipahami terlebih dahulu tentang materi imposisi halaman terdahulu sebelum membuat acuan cetaknya.
Berdasarkan pengaturan pada plat cetaknya, Imposisi juga harus ditentukan dari proses penyusunan halaman cetaknya, terutama untuk buku atau katalog yang memiliki halaman cukup banyak. Dengan menggunakan halaman yang banyak, akan dibutuhkan juga plat cetak lebih dari satu, sehingga antar cetakan harus diurutkan berdasarkan nomor halamannya. Oleh karena itu, imposisi dibagi lagi menjadi 2 teknik, yaitu
1. Teknik Tumpukan(Tumpuk) 2. Teknik Gabungan (Sisip)
Dimana untuk buku yang memiliki halaman cukup banyak, lebih baik gunakan teknik tumpukan. Demikian pula sebaliknya.
Montage dan Imposisi
Montase adalah memasang atau menempel film-film negatif atau positif di atas selembar atau beberapa lembar alas bening (astralon) menurut tata letak atau lay-out yang telah direncanakan terlebih dahulu.
Seiring perkembangan teknologi montase sekarang juga dapat dikerjakan dengan sistem digital(elektronik) atau menggunakan software dengan harapan akan lebih cepat dan efisien untuk waktu pengerjaannya.
Imposisi dengan sistem elektronik membutuhkan waktu yang relatif singkat karena penyusunannya secara digital, seandainya ada kesalahan penggabungan yang kurang sesuai bisa diedit secara cepat. Pengecekannya juga dapat dilihat langsung dilayar monitor. Ketepatan cetaknya dapat dipastikan register karena dikerjakan secara digital.
pada imposisi elektronik penggabungan halaman full colour dengan hitam putih tidak berbeda dan mudah untuk dikerjakan. Software yang sering digunakan untuk melakukan imposisi seperti QuarkXtension, DK&A Imposition, Impose (Barco), Signastation (Heidelberg), dan lain-lain.Dengan demikian montase mempunyai kaitan erat dengan “ imposisi atau penempatan halaman-halaman”.
Tujuan montase dan imposisi yaitu menyatukan lembaran-lembaran halaman yang disusun oleh bagian desain/layout dan dikerjakan secara manual atau digital pada bagian pracetak, sehingga berbentuk lembaran montase buku atau majalah sesuai dengan urutan halaman yang diinginkan.
Untuk montase barang cetakan yang dilipat dan dijilid (buku/majalah) maka dalam pengaturan halaman susunannya harus benar bila pencetakan dan pelipatan selesai dikerjakan. Biasanya lembaran kertas dicetak bolak balik, untuk itu
pengaturan halaman dapat dilakukan dengan 2 cara meliputi: a. Pencetakan secara “Outside dan Inside”
Yaitu dibutuhkan 2 acuan/pelat untuk mencetak bagian muka dan belakang lembaran kertas, misalnya suatu lembaran dengan 8 halaman akan dicetak dengan mesin ukuran 4 halaman, artinya 4 halaman dicetak dimuka (outside) dan 4 halaman dicetak dibelakang (inside).
b. Pencetakan secara “Work and Turn”
Yaitu hanya dibutuhkan 1 acuan/pelat untuk mencetak suatu lembaran pada kedua permukaan kertas bagaian muka dan bagaian belakang.
Dalam pencetakan yang dilakukan pada dua muka yaitu setelah lembar muka dicetak, selanjutnya kertas itu harus dibalik dari kiri ke kanan atau dari kanan ke kiri dan muka yang lain (belakang) dicetak dengan pelat yang sama, sisi kertas tempat griper (penjepi) tetap pada posisi yang sama. Hal ini untuk memperoleh kepastian penempatan yang benar untuk pencetakan dua muka yang sama. Kertas selanjutnya dipotong tengah-tengah sehingga diperoleh 2 lembar dengan hasil cetak yang sama.
Ada juga dalam membalik kertas untuk mencetak muka yang lain belakang) dengan cara sisi kertas tempat gripper berubah, sisi side lay berada tetap tinggal tempat yang sama, gripper muka lembar yang telah dicetak dijungkir balik ke belakang sehingga permukaan kertas yang belum tercetak berada di atas, ini disebut dengan “tumbling”.
4. Hasil penggabungan disimpan dengan tipe file yang sesuai dan dipastikan dapat beroperasi dengan baik.
Proses penggabungan Image komplek menggunakan Aplikasi Coreldraw Dalam mengerjakan dekstop publishing seperti buku, majalah, tabloid dan booklet dapat menggunakan beberapa software diantaranya adalah software Adobe Pagemaker, Adobe Indesign, QuarkXpress, Ventura, Microsoft Publisher bahkan Ms. Word. Fasilitas yang memudahkan dan biasa ditemukan dalam software desktop publishing tersebut antara lain pengaturan : Halaman, Kolom, Paragraph Style, Bullet dan Numbering, Text Wrapping, Page Numbering, Print Mirror page, dll. Semua fasilitas diatas juga sudah terdapat disoftware grafis Paradox CorelDRAW Berikut langkah-langkah penggabungan image komplek menggonakan software Coreldraw;
a. Mengatur Halaman
1) Buka software CorelDRAW Versi berapapun
2) Buka lembar kerja baru, pada Menu Bar > File > New atau tekan tombol Ctrl+N di keyboard. Disini buku yang akan di buat adalah ukuran setengah A4 (A5), 8 halaman
3) Pada Menu Bar > Tools > Options... (Ctrl+J) untuk membuka tabel Options, seperti gambar dibawah ini;
4) Pada jendela sebelah kiri, klik Document > Page Size > pada Jendela Page Size rubah ukuran kertas menjadi A4, posisi Landscape;
5) Selanjutnya klik Layout, pada kotak Layout ubah yang tadinya Full Page ke Booklet > KlikOK, beri tanda Ceklis pada Facing Pages.
Catatan : * BOOKLET untuk buku yang dilipat tengah, sementara BOOK untuk buku yang akan dipotong menjadi dua.
6) Setting diatas hanya ada 1 halaman, agar ada 8 halaman maka harus ditambah 7 halaman lagi, pada Menu Bar > klik sub menu Layout > Insert Page, isi kolom Number of pages: 7 dan klik OK
Catatan : * Batas maksimal untuk membuat halaman pada CorelDRAW adalah 999 halaman, lebih dari itu harus membuat dengan aplikasi lain, karena nomor halaman tidak bisa diatur custom start pada Page Numbering, sehingga lembar kerja kita berubah menjadi ukuran setengah A4 (2 x A5=A4)
1) Pada software CorelDRAW tidak ada pengaturan khusus untuk margin, untuk itu kita dapat menggunakan Guideline. Agar Guideline lebih presisi atau tepat pada koordinat yang diinginkan, aktifkan Grid dengan spasi (misal 1 mm). klik menu View > Grid and Ruler Setup, lalu atur seperti gambar dibawah dan klik OK.
2) Buat margin sebanyak 20 mm dari pinggir kertas. tentukan titik acuan pada koordinat 0,0 dan buat Guidelines dengan klik dan tahan pada ruler vertikal dan horizontal dan drag atau seret kedalam, lihat pada gambar dibawah ini
c. Membuat Paragraph Text
1) Buat Paragraph Text dengan cara pilih Text Tool (F8) arahkan pointer pada Gidelines halaman pertama yang sudah kita buat, kemudian klik tahan geser (drag) arah diagonal kebawah dan lepas tombol mouse, dan ketik apa saja atau bisa Copy dari MS.Word ke Paragraph Text pada halaman pertama (kalau hanya bentuk text saja), untuk meneruskan ke halaman kedua klik pada tanda yang dilingkari merah
2) Kemudian cukup hanya klik saja di dalam Guidelines halaman kedua maka dengan sendirinya sudah muncul paragraph text-nya, begitu juga langkah pada halaman berikutnya
d. Menempatkan Gambar Pada Paragraph Text
1) Masukkan gambar yang akan digabungkan dengan paragraph text klik menu Menu bar File > Import, pilih file gambar dan klik import
2) Seperti dibawah ini hasil dari import gambar ke lembar kerja untuk digabungkan dengan Paragraph Text
3) Geser gambar yang sudah diimport ke dalam paragraph text
4) Hasil seperti diatas bagian paragraph text masih tertutup oleh gambar, agar gambar tidak menutupi teks lakukan klik kanan pada object gambar/foto, kemudian pilih Wrap Paragraph Text
5) Hasil seperti diatas kurang menarik kelihatannya, dan untuk
mengantisipasinya buatlah object kurva yang berfungsi untuk memotong gambar agar pengaplikasian Wrap Paragraph Text lebih menarik
6) Setelah object kurva dibuat selanjutnya seleksi kedua object dan klik
Intersect pada Property Bar maka akan tercipta object perpotongan, dan jika kita terapkan pada paragraph text hasilnya akan seperti di bawah ini
e. Mengisi nomor halaman
1) Sekarang tinggal mengisi page number dengan klik Tools > Macros > Macro Manager
2) Sehingga Muncul kotak Docker Macro Manager pada Visual Basic for
Applications > pilihCorelMacros > Doubel klik pada PageNumbering, seperti pada gambar dibawah
3) Pada kotak dialog Page Numbering atur pada tab Font, seperti gambar dibawah ini dan jika sudah klik Apply
4) Sehingga nomor terisi sesuai dengan urutan halaman yang kita inginkan yaitu Booklet
5) Jika menginginkan tampilan yang lain seperti misalnya "Page 1 of 4" atau "Halaman 1 dari 4" caranya sebagai berikut:
Pada Label Text ketik Page # of *
# (pagar) maksudnya nomor yang tampil pada setiap halaman * (bintang) maksudnya jumlah halaman yang ada
6) Sehingga nomor terisi sesuai dengan urutan halaman yang kita inginkan yaitu Booklet
7) Jika sudah lakukan penyimpanan file dengan memilih menu bar File>save.as
8) Atau juga bisa untuk di publish PDF dengan memilih menu bar File>publish pdf
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam proses Menggabungkan image