• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan 1. Pengertian

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 27-35)

Pengetahuan adalah hasil dari penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2007).

2. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2005) pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokan menjadi dua, berdasarkan cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran yaitu:

a. Cara tradisional

1) Cara coba salah ( Trial and Error)

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan dan bahkan mungkin sebelum adanya peradaban yang dilakukan dengan menggunakan kemungkinan yang lain sampai masalah dapat dipecahkan.

2) Cara kekuasaan atau otoriter

Sumber pengetahuan cara ini adalah pemimpin masyarakat baik formal maupun non formal, ahli agama atau pemegang pemerintahan. Prinsip ini adalah orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang punya otoriter, tanpa terlebih dahulu membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan empiris maupun berdasarkan masa lalu.

3) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai usaha untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakuakan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam pemecahan permasalahan yang dihadapkan pada masa lalu.

4) Melalui jalan pikiran

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikiran, baik melalui induksi maupun deduksi. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan – pernyataan khusus kepada umum dinamakan induksi, sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan – pernyataan umum kepada yang khusus.

a. Cara modern

Cara ini disebut “ Metode Penelitian Ilmiah “ atau lebih populer disebut metode penelitian. Cara ini lebih sistematis, logis dan ilmiah.

3. Tingkatan pengetahuan a. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

b. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan tetapi orang tersebut dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi dapat diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang di maksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen – komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan atau memisahkan, mengelompokan, membuat diagram terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen – komponen pengetahuan yang dimiliki.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakuakn penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada kriteria yang ditentukan sendiri atau norma – norma yang berlaku di masyarakat.

4. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang a. Pendidikan

Pendidikan merupakan bimbingan yang diberikan kepada seseorang dari orang lain agar dapat memahami sesuatu hal. Tidak dapat disangkal bahwa semakin tinggi pendidikan semakin mudah pula mereka menerima informasi dan akhirnya pengetahuan yang dimiliki akan semakin banyak.

b. Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat mempengaruhi seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

c. Umur

Dengan bertambahnya umur seseorang akan mengalami perubahan aspek fisik dan psikologi (mental). Pertumbuhan fisik terdiri atas empat kategori perubahan yaitu perubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri – ciri lama dan timbulnya ciri – ciri baru.

Perubahan ini trejadi karena pematangan fungsi organ. Pada aspek psikologi atau mental, taraf berfikir seseorang semakin matang dan dewasa.

d. Minat

Minat sebagai keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal, sehingga seseorang memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam

e. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Orang cenderung berusaha melupakan pengalamannya yang kurang baik. Sebaliknya, jika pengalaman menyenangkan, maka secara psikologis mampu menimbulkan kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaan seseorang. Pengalaman baik ini akhirnya dapat membentuk sikap positif dalam kehidupannya.

f. Kebudayaan lingkungan sekitar

Kebudayaan lingkungan tempat kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai sikap menjaga kebersiahan maka masyarakat sekitarnya mempunyai sikap selalu menjaga kebersihan lingkungan.

g. Informasi

Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat mempercepat seseorang memperoleh pengetahuan yang baru.

( Mubarak, 2011) 5. Cara mengukur pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan – tingkatan (Notoatmodjo, 2007). Menurut Arikunto (2006) pengetahuan seseorang diukur dengan skala yang dikutip dalam Wawan dan Dewi tahun 2011yaitu:

a. Pengetahuan baik, responden berpengetahuan 76 % - 100 % b. Pengetahuan cukup, responden berpengetahuan 56% - 75%

c. Pengetahuan kurang, responden berpengetahuan < 56%

E. Sikap

1. Pengertian

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau obyek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan (senang-tidaksenang, setuju-tidak setuju, baik - tidak baik) (Notoatmodjo, 2005 ).

Sikap adalah perasaan, pikiran dan cenderung seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenai aspek – aspek tertentu dalam lingkungannya. Sikap menunjukan kesetujuan atau ketidak setujuan, suka atau tidak sukaseseorang terhadap sesuatu (Mubarok, 2011 ).

2. Tingkatan sikap menurut intensitasnya a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa seseorang menerima stimulus yang diberikan (obyek). Misal, sikap seseorang terhadap periksa hamil, dapat diketahui diukur dari kehadiran si ibu untuk mendengarkan penyuluhan tentang ANC di lingkungannya.

b. Menanggapi (respondimg)

Menanggapi diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi. Misalnya, seorang ibu yang mengikuti penyuluhan ANC tersebut ditanya atau diminta menanggapi oleh penyuluh, kemudian ia menjawab atau menanggapi.

c. Menghargai (valving)

Menghargai mengartikan subjek, atau seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus, dalam arti, membahasnya dengan orang lain dan bahkan mengajak atau mempengaruhi.atau menganjurkan orang lain merespons. Contoh ibu itu mendiskusikan ANC dengan suaminya atau bahkan mengajak tetangganya untuk mendengarkan penyuluhan ANC.

d. Bertanggung jawab (responsible)

Sikap yang paling tinggi tingkatannya adalah bertanggung jawab terhadap apa yang telah diyakininya. Seseorang yang telah mengambil sikap tertentu berdasarkan, dia harus berani mengambil resiko bila ada orang lain yang mencemooh atau adanya resiko lain (Notoatmodjo, 2005).

3. Pengukuran sikap

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek (Notoatmodjo, 2007).

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang atau sekelompok orang tertentu fenomena sosial. Fenomenal sosial ini telah ditetapkan secara spesifik, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Variabel kemudian digunakan sebagai penyususn pertanyaan, sebagai tolak ukur. Jawaban setiap itemnya mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif (Sugiyono, 2011).

4. Komponen pokok sikap

Sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu:

a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek, artinya bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek.

b. Kehidupan emosi atau evaluasi terhadap suatu objek, artinya bagaimana penilaian (Terkandung di dalamnya faktor emosi) orang terhadap objek.

c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave) artinya sikap merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Sikap adalah ancaman – ancaman untuk berperilaku terbuka (Notoatmodjo, 2005).

F. Penyuluhan

Dalam dokumen BAB II TINJAUAN PUSTAKA (Halaman 27-35)

Dokumen terkait