• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memasang PHB Pompa (Hydrant,

BAB II Mempersiapkan Pekerjaan Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air

A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memasang PHB Pompa (Hydrant,

Peraturan dan Prosedur K3

Prosedur k3 memiliki fungsi yang sama namun keadaannya berbeda beda karena kondisi dan keadaan yang berbeda beda, oleh karena itu setiap jenis pekerjaan memiliki prosedur yang berbeda-beda pula. Sehingga prosedur k3 tidak sembarangan ditetapkan dalam suatu pekerjaan, karena harus sesuai prosedur di lapangan.

Prosedur kerja adalah Aturan-aturan atau cara kerja yang berlaku saat melakukan suatu pekerjaan dalam bidang pekerjaan tertentu. Biasanya prosedur kerja ditunjukan kepada pekerja yang akan memulai suatu pekerjaan.

Prosedur kerja yang lengkap dan benar akan dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja, sehingga akan menjamin keefektifan dan evisiensi dalam suatu pekerjaan. Oleh karena itu para pekerja dimanapun dan jenis pekerjaan apapun wajib mentaati prosedur kerja yang ditetapkan. Resiko kerja akan ada disetiap pekerjaan, hanya dibedakan besar kecil resiko ditentukan oleh jenis pekerjaan, besar pekerjaan, pekerja yang telibat, fasilitas alat pelindung diri (APD) dan kompetensi pekerja. Pekerjaan konstruksi merupakan pekerjaan yang mengandung atau yang mempunyai potensi terjadinya kecelakaan kerja yang cukup besar. Berbagai macam kecelakaan ditempat kegiatan konstruksi antara lain akibat benda yang jatuh dari atas, karena terpukul, terkena benda tajam , terkena aliran listrik atasu kebakaran, twerpeleset, dan lain-lain.

Dari data Sumber laporan ASTEK tahun 1981 – 1987 prosentasi kecelakaan pada pekerjaan konstruksi adalah sbb:

a. 30% pengangkutan dan lalu lintas b. 29% kejatuhan benda

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 20 dari 67

c. 5% kebakaran

d. 26% tergelincir, terpukul e. 10% - jatuh dari ketinggian

Bagian tubuh yang sering mendapat kecelakaan adalah : kepala, tangan, kaki padahal bagi para pekerja bagian tubuh itu sangat penting dalam melakukan tugasnya sehari-hari.

Data tentang kecelakaan kerja ditempat kegiatan konstruksi disemua Negara pada umumnya menunjukkan angka yang tinggi. Di Jepang kecelakaan kerja konstruksi rata-rata 42% dari total kecelakaan kerja pada tahun 1989 dengan jumlah yang meninggal sebanyak 2412 orang. Disisi lain gangguan akibat kerja cukup banyak, apalagi pada pekerja konstruksi yang sifat pekerjanya keras dan dilasksanakan pada lingkungan kerja yang umumnya terbuka. Pekerjaan konstruksi terkadang harus dilakukan dalam cuaca yang kurang bersahabat, terkadang dingin terkadang panas, hujan, atau angin kencang. Disamping pekerjaan konstruksi harus dilakukan pada tempat yang berair, lembab gelap dan sebagainya.Bahan yang dipergunakan pada pekerja konstruksi disamping berasal dari bahan-bahan alami juga banyak dari bahan buatan yang tidak jarang mengandung bahan kimia yang mempunyai efek berbahaya bagi para pekerja.

Hal-hal seperti itu merupakan sumber penyakit akibat kerja atau juga dapat disebut sebagai penyakit jabatan, karena pekerja sakit akibat kerja atau sakit yang diperoleh pada waktu melakukan pekerjaan.

Menurut undang-undang, penyakit akibat kerja adalah penyakit yang timbul karena hubungan kerja dalam hal ini juga termasuk kecelakaan kerja. Penyakit akibat kerja harus mendapatkan perhatian secara khusus karena:

a) Penyakit yang terjadi dapat menimbulkan cacat

b) Penyebabnya adalah akibat perbuatan manusia, peralatan atau bahan yang dipergunakan.

c) Penyakit akibat kerja akan menurunkan produktivitas dan kemampuan pekerja

Keselamatan kerja adalah spesialisasi dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya baik fisik, mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha pencegahan dan perbaikan

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 21 dari 67 terhadap penyakit-penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan.

Dengan melihat dari segi pengoperasian peralatan-peralatan yang pada umumnya menggunakan energi listrik sebagai sumber tenaga (power), maka diperlukan pengetahuan mengenai keamanan listrik (electrical safety) dengan tujuan, yaitu :

a) Mengetahui karakteristik listrik b) Mengetahui manfaat listrik c) Mengetahui bahaya listrik

d) Mengetahui landasan peraturan K3 listrik e) Mengetahui prosedur pengawasan K3 listrik

Instalasi listrik adalah instalasi mulai dari pembangkit tenaga sampai titik penggunaan akhir. Peralatan listrik adalah setiap alat pemakai listrik, seperti : AC, TV, komputer, PABX, dll. Perlengkapan listrik adalah komponen-komponen yang diperlukan pada jaringan instalasi, seperti : stop kontak, saklar, fitting, dll, yang memenuhi SNI.

Potensi bahaya listrik : a) Arus kejut listrik b) Suhu berlebihan

c) Induksi medan listrik dan medan magnet Obyektif K3 melindungi :

a) Tenaga kerja dan orang lain b) Aset perusahaan

c) Lingkungan tempat kerjA Tujuan K3 listrik :

a) Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaannya. b) Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik.

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 22 dari 67 Hal-hal yang perlu diperhatikan

pada saat pemasangan kabel/instalasi Listrik PHB Pompa : a) Gunakan kabel yang standart yang dianjurkan .

b) Hindari sambungan kabel pada pemasangan PHB.jika memang terpaksa di sambung lakukan penyambungan dengan benar (kuat) dan di isolasi dengan baik c) Tiap – tiap panel dan unit mesin harus digrounded.Pasang arde/ground dengan

benar untuk menghindari kejutan listrik

d) Usahakan jangan menggabung atau di paralel dengan peralatan elektronik lain e) Pastikan sambungan kabel sesuai dengan diagram kelistrikan PHB

f) Gunakan pemutus arus MCB tambahan atau pembagi beban ketika melakukan penyambungan dengan sumber listrik utama (PLN)

Pedoman Pemasangan Instalasi

Syarat Instalasi Listrik dan Potensi Bahaya

Pemasangan instalasi listrik harus memenuhi syarat utama:  Instalasi harus aman bagi manusia, ternak dan harta benda

 Instalasi harus andal dalam arti memenuhi fungsinya secara aman bagi instalasi  Instalasi listrik harus akrap lingkungan dalam arti tidak merusak lingkungan

Instalasi listrik memiliki potensi bahaya bagi manusia maupun bagi instalasi itu sendiri. Potensi bahaya ini bisa menjadi sumber penyebab terjadinya kecelakaan listrik penyebab terjadinya kecelakaan listrik.

Terdapat 4 macam bahaya listrik yaitu :

 Bahaya kejut listrik karena tersentuh tegangan yj gg  Bahaya kebakaran

 Bahaya panas yang dapat merusak isolasi  Bahaya ledakan atau percikan metal panas

Kondisi tersebut terjadi antara lain karena hal-hal berikut :

 Hubung pendek terjadi tanpa pengaman atau dengan pengaman yang salah  Beban lebih tanpa pengaman atau dengan pengaman yang tidak sesuai.

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 23 dari 67  Ledakan, percikan api atau pemanasan lokal yang timbul karena salah pemilihan

dan penggunaan perlengkapan listrik

 Peralatan tidak memenuhi persyaratan keamanan baik yang disyaratkan dalam standar maupun dalam PUIL.

 Pelaksanaan pemasangan sistem proteksi termasuk di dalamnya sistem pembumian instalasi yang tidak benar

 Penggunaan identifikasi warna atau tanda lain yang tidak benar

 Kontak pada peralatan pemutus, terminal, sambungan, dan pada klem buruk kondisinya

 Hilang kontak atau netral putus yang menimbulkan tegangan tidak berimbang  Keadaan lingkungan instalasi yang buruk

Peraturan Instalasi Listrik

 PUIL 2000 mempunyai maksud dan tujuan utama agar pengoperasian instalasi listrik dapat terselenggara dengan baik terutama untuk mencegah bahaya listrik.  Instalasi listrik harus direncanakan, dipasang, diperiksa, dioperasikan dan

dikelola/dipelihara secara berkala dengan baik sesuai ketentuan PUIL 2000

 Para ahli dan teknisi yang mengerjakan tahap-tahap pekerjaan instalasi tersebut harus memiliki kompetensi sesuai dengan bidangnya

 Peralatan dan material instalasi yangdigunakan harus memenuhi persyaratan standar SNI atau standar lain yang diberlakukan dan harus pula memenuhi persyaratan PUIL antara lain sesuai penggunaan dan kemampuannya

 Lingkup Pemeriksaan dan Pengujian

 Instalasi listrik yang baru dipasang atau telah mengalami perubahan harus diperiksa dan diuji dulu sesuai dengan ketentuan PUIL 2000.

 Pemeriksaan dan pengujian sistem mengikuti ketentuan sistem pembumian yang diterapkan.

 Sistem pembumian pembumian yang diatur dalam PUIL adalah :

 Sistem TN-S, dimana penghantar pengaman terpisah di seluruh sistem

 Sistem TN-C-S, dimana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar tunggal di sebagian sistem

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 24 dari 67

 Sistem TN-C, dimana fungsi netral dan fungsi proteksi tergabung dalam penghantar proteksi di seluruh sistem.

 Sistem TT, dimana BKT instalasi dihubungkan ke elektroda bumi yang secara listrik terpisah dari elektroda bumi

 Pengujian sistem pembumian harus meliputi:

 Pemeriksaan awal yang teliti terhadap bagian instalasi yang penting

 Pengukuran yang dapat menunjukkan keefektifan sistem pengaman (a.l. pengukuran dan pengujian resistans pembumian dan berfungsinya alat pengaman GPAS – gawai proteksi arus sisa dan GPAL – gawai proteksi arus lebih)

IP Index Proteksi

Dalam memasang peralatan dan material harus sesuai dengan Indeks Proteksi (IP) yang telah ditetapkan. Kode IP ini terdiri dari dua digit dan selalu tercantum pada body peralatan dan material yang telah dikeluarkan oleh pabrik. istilah IP (Index of Protection) atau indek perlindungan, yang memiliki 2(dua) angka:

- angka pertama menyatakan indek perlindungan terhadap debu/benda - angka kedua menyatakan indek perlindungan terhadap air.

Sistem IP merupakan penggolongan yang lebih awal terhadap penggunaan peralatan yang tahan hujan dan sebagainya, dan ditandai dengan lambang. Semakin tinggi indek perlindungan (IP), semakin baik standar perlindungannya.

Ringkasan pengkodean IP mengikuti Tabel. Pada umumnya, indek perlindungan (IP) yang sering dipakai untuk klasifikasi instalasi pompa adalah : IP 23, IP 24, IP 25, IP 54, IP 55, IP 64, IP 65, dan IP 66.

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 26 dari 67 Prosedur Pemeriksaan Kualitas Pekerjaan dan Kebenaran Pengawatan

Setelah pekerjaan pemasangan instalasi selesai dikerjakan selanjutnya dilakukan pemeriksaan kebenaran pengawatan instalasi. Hal ini dilaksanakan dengan cara memeriksa setiap sambungan kabel pada peralatan dan mencocokannya dengan gambar diagram instalasi yang telah disiapkan. Pengecekan sambungan kabel dan peralatan dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti Multimeter dan testpen. Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan antara lain:

a) Apakah semua material telah dipasang dengan benar?

b) Apakah semua kabel kabel koneksi dan konektor telah dipasang dengan lengkap sesuai gambar diagram pengkawatan instalasi dan terjepit dengan kencang?

c) Apakah ada sekrup sekrup penjepit kabel yang kendor?

d) Apakah ada kabel kabel pengkawatan yang letaknya tidak beraturan? e) Apakah ada koneksi kabel yang putus atau tidak hubung?

Pemeriksaan instalasi listrik merupakan bagian yang mempunyai penting dalam teknik instalasi listrik.beberapa hal yang berkaitan dengan Pemeriksaan instalasilistrik ini meliputi konstruksi kabel instalasi dan pemasangannya, identifikasi kabel dengan warna, penentuan beban sebuah penghantar, dan metode-metode yang digunakan dalam pemasangan kabel instalasi listrik.

Dalam metode pemasangan kabel ini meliputi pemasangan kabel di dalam perlengkapan hubung bagi, pemasangan kabel instalasi listrik di dalam ruangan, pemasangan kabel di dalam tembok, dan pemasangan kabel di dalam tanah.

Jaringan Konsumen

Bagian Sumber tegangan untuk konsumen disuplai dari sebuah transformator melalui jaringan listrik distribusi tegangan rendah sistem 3 fasa yang bertegangan dengan kisaran mulai dari 50 Volt sampai dengan 1000 Vdengan frekuensi 50 Herzt.Tetapi secara nasional tegangan konsumen sudah diatur dengan besaran tegangan nominal 220 V untuk beban satu fasa dan 380 V untuk beban 3 fasa.

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 27 dari 67 Berikut ini diperlihatkan gambar3.1 diagram jaringan listrik tegangan rendah sistem 3 fasa.

Gambar3.1 diagram jaringan listrik tegangan rendah sistem 3 fasa. Bagian sekunder Trafo distribusi VL= Vf x 3 Vf =220V Vf =220V Vf =220V VL =380V VL =380V VL =380V R/L1 S/L2 T/L3 N

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 28 dari 67 Tipe Jaringan Listrik Konsumen

Jaringan listrik konsumen di Indonesia menggunakan tipe jaringan listrik yang disebut T T. Atau jaringan dengan sistem Pembumian Netral Pengaman (PNP,menurut PUIL 1987 pasal 313) Artinya :

T T

Titik bintang pada transformator distribusi pada gardu distribusi disambung dengan bumi (pembumian/ dipasang Arde)

 Jaringan listrik di pemakaian seperti di Kawasan

industri,perkantoran dan Perumahan dilengkapi dengan saluran penghantar yang disambung dengan

bumi(pembumian /dipasang arde)

 Semua peralatan listrik yang menggunakan sungkup terbuat dari logam harus disambungkan dengan hantaran pembumian.

Gambar 3.2. Jaringan T T(PNP) dengan 3 macam jaringan yaitu jaringan listrik A, B dan C

R/L1 S/L2 T/L3 N PE PE A B C

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 29 dari 67 Keterangan gambar:

A. Jaringan 3 fasa dengan 4 saluran penghantar terdiri dari tiga saluran fasa (bertegangan), satu saluran penghantar netral dan sistem pembumian tidak terpusat.

B. Jaringan 3 fasa dengan 4 saluran penghantar terdiri dari tiga saluran fasa (bertegangan), dan satu saluran penghantar sistem pembumian terpusat.

C. Jaringan 3 fasa dengan 4 saluran penghantar terdiri dari tiga saluran fasa (bertegangan), satu saluran penghantar netral dan satu saluran penghantar sistem pembumian terpusat.

Fungsi pembumian pada jaringan TT(PNP)

Sebagai fasilitas pengamanan manusia, hewan dan bangunan terhadap bahaya yang ditimbulkan akibat listrik.Pengamanan dengan TT atau PNP ialah pengamanan dengan cara menghubungkan bagian konduktif terbuka (BKT) dengan penghantar netral yang dikebumikan (penghantar nol) demikian rupa sehingga bila terjadi kegagalan isolasi tercegahlah bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggi karena bekerjanya pengaman arus lebih. (PUIL 1987 pasal 313. A.1)

Prosedur Pengukuran Rangkaian Listrik Tahanan Pembumian

Sistem kelistrikan tidak akan bekerja / berfungsi dengan maksimal tanpa sistem grounding (pentanahan) yang benar (maksimal nilai resistansi 5 Ohm). Jadi jika grounding berfungsi sebagai sarana pengarah arus petir yang bisa menyebar ke segala arah yang kemudian langsung diarahkan ke dalam tanah. Yang perlu diperhatikan dalam perancangan sistem pentanahan adalah tidak timbulnya bahaya tegangan yang mengalir.

Namun demikian baik-buruknya sistem pentanahan sangat menentukan rancangan sistem kelistrikan, semakin tinggi nilai resistansi suatu pentanahan, akan menyebabkan semakin tinggi pula tegangan yang terdapat pada penyama potensial (Potensial Equalizing Bonding), sehingga upaya proteksi internalnya akan akan kurang efektif. Dengan demikian kita harus menyadari bahwa betapa perlunya

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 30 dari 67 sistem pentanahan untuk menghindari resiko kerugian yang lebih besar dari bahaya yang mungkin terjadi.

Lakukan pemilihan lokasi penanaman grounding rod, rencanakan berapa titik yang akan ditanamkan. Pemasangan grounding rod yang makin banyak akan menghasilkan sistim pentanahan yang baik. Jika anda akan memasang beberapa buah grounding rod usahakan jangan terlalu berdekatan, supaya pembumian menyebar dan untuk menjaga bila salah satu grounding rod sitim pembumiannya tidak bagus maka bisa dibumikan oleh grounding rod lainnya.

Contoh grounding rod diparalel jadi satu

Harus diperhatikan bahwa masing masing grounding road semua harus terhubung. Sehingga perlu diatur supaya sistim kabel penghubungnya mudah dipasangkan. Lakukan pencarian tanah yang mudah ditancapkan. Hindari penanaman grounding road di daerah tanah berbatu atau berpasir, disamping penancapannya yang susah, juga kurang bagus untuk pembumian.

Contoh penanaman grounding rod

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 31 dari 67 Usahakan lokasi penempatan grounding rod tidak terlalu jauh dari bangunan atau gedung, tapi harus diingat jangan sampai merusak sistim instalasi yang telah ada. Usahakan penempatan antara grounding rod dalam garis lurus, tidak terlalu banyak berbelok belok.

Contoh grounding road dari tembaga

Pemilihan grounding road dan kabel grounding yang akan diinstalasi harus sesuai standar , baik jenis maupun ukurannya. Grounding road yang paling bagus adalah pipa padat yang terbuat dari tembaga. Disamping sebagai daya hantar yang kuat, tembaga tidak mudah berkarat. Perlu memeriksa barang tersebut saat pembelian, karena kadang kadang banyak pipa yang dijual kelihatannya terbuat dari bahan tembaga padahal bagian dalamnya adalah besi biasa tapi bagian luarnya disepuh dengan tembaga. Untuk men-check-nya anda bisa memotong secara diagonal, maka akan kelihatan apakah asli atau tidak. Penggunaan besi biasa harus dihindari karena bahan ini sangat mudah berkarat.

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 32 dari 67 Teknik menanam grounding road. Lakukan penggalian tanah ukuran 30 x 30 cm kedalaman 50 cm Coba tancapkan grounding road tersebut apakah mudah atau susah ditancapkan. Jika agak susah, buatkan lubang dimana grounding rod akan ditanamkan. Tuangkan air kedalam lubang tersebut hingga penuh. Tancapkan grounding rod kedalam lubang tersebut dan tekan secara pelan pelan hingga beberapa centimeter. Angkat sedikit grounding rod, dan biarkan air turun kebawah. Tekan kembali grounding rod. Tuangkan kembali air kedalam lubang, lalu ulangi menekan grounding rod. Sepanjang anda tidak menemukan tanah yang keras atau tanah berbatu, air akan membantu anda untuk menggeser lumpur atau pasir di dalam tancapan hingga grounding roda tertancap sampai habis.

Contoh pasang grounding rod

Jika anda mengalami kesulitan saat penancapan grounding road, anda bisa menggunakan alat bantu berupa palu untuk memukul ujung atas grounding road hingga tertancap semuanya, atau bisa juga dengan menggunakan alat bantu stang pipa, lakukan penjepitan stang pipa ke grounding road kemudian anda berdiri di stang pipa sambil menekan grounding road kebawah.

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 33 dari 67

Contoh pem-bor-an tanah untuk pasang grounding rod

Untuk hal tertentu anda kemungkinan penanaman grounding road yang lebih dalam dari ukuran panjang grounding road misalnya sampai kedalaman 30 m, sehingga penancapan tidak bisa dilakukan lagi. Anda bisa meminta bantuan tukang bor untuk melakukan pengeboran lubang. Setelah kedalaman yang dibutuhkan tercapai, anda kemudian menanamkan grounding road ke dalamnya. Sebelumnya lakukan pengikatan) antara grounding rod dengan kabel road. Dengan menggunakan pipa besi yang bisa disambung, lakukan pendorongan grounding road ke dalam lubang. Anda bisa menandai jarak dari ujung grounding road dan kabel grounding untuk memastikan penanaman kabel sudah sesuai dengan kedalaman yang diinginkan.

Contoh kabel grounding dari tembaga

Cara yang biasa digunakan untuk penyambungan grounding rod dan kabel grounding dengan menggunakan clamp. Sebelum dilakukan penimbunan kabel grounding, lakukan pengukuran tahanan grounding terlebih dahulu, bilamana nilai yang dihasilkan belum sesuai standard maka lakukan penambahan grounding road. Jika nilai tahanan sudah sesuai standard lakukan penimbunan kabel dengan segera.

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 34 dari 67

Contoh pengukuran tahanan grounding

Lakukan penggalian tanah dari titik dimana grounding menuju masing masing titik grounding yang saling terhubung. Dan lakukan penggalian ke arah terminal grounding. Buat galian di sepanjang jalur lintasan dengan kedalaman antara 50 -60 cm. Tarik kabel grounding melalui jalur kabel tersebut, kemudian tempatkan di bawah galian. Pastikan panjang kabel sudah cukup hingga proses pengikatan dengan grounding road tidak akan susah.

Setelah semua tersambung, berikan pipa marking di tempat grounding rod tersebut. Gunakan pipa PVC dan ditutup dop pipa. Kemudian lakukan penimbunan tanah didaerah galian sampai ketinggian 20 cm. Lalu padatkan. Kemudian beri tanda misalnya batu bata supaya dikemudian hari jika ada penggalian di sepanjang areal penanaman kabel, maka kabel akan aman. Setelah bata terpasang semua, kemudiann timbun kembali hingga penuh. Lakukan penimbunan hingga betul betul padat

Earth Tester adalah alat untuk mengukur nilai resistansi dari grounding,berikut ini adalah cara penggunaan earth tester:

- Pada switch pilih mode Ω. - Tekan push button.

- Lihat penunjuk voltase tanah apabila jarum bergerak dengan cepat sampai mentok ke ujung volt meter, check kembali instalasi kabel.

- Adjust ohm meter sampai nilai voltase pada galvanometer “0 volt”.

- Lakukan instalasi earth tester seperti tampak jarak L adalah sebesar 5 meter. - Baca nilai resistansi yang terbaca pada alat tersebut. Itulah nilai resistansi tanah.

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 35 dari 67 Syarat utama sebuah grounding itu baik adalah tahanan grounding itu sama dengan 0 Ohm ini adalah tahanan grounding ideal, tetapi kenyataannyaboleh sampai 5 Ohm. Jadi bila terjadi hubungan pendek atau short circuit suatu peralatan listrik, maka dengan cepat kebocoran itu dibuang ke bumi atau grounding. Bila gounding tidak bagus, maka peralatan bisa terbakar dan bisa membahayakan keselamatan orang

Tahanan Isolasi

Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat saluran (kabel) yang diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran dengan tanah (ground). Pengukuran tahanan isolasi digunakan untuk memeriksa status isolasi rangkaian dan perlengkapan listrik, sebagai dasar pengendalian keselamatan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menguji tahanan isolasi suatu kabel adalah Megger (MegaOhm). Secara prinsip mengger terdiri dari dua kumparan V dan C yang ditempatkan secara menyilang seperti terlihat pada gambar1 di bawah ini. Kumparan V merupakan besarnya arus yang mengalir adalah E/Rp dan kumparan C merupakan besarnya arus yang mengalir adalah E/Rx. Rx adalah tahanan yang akan diukur. Jarum dapat bergerak disebabkan oleh perbandingan dari kedua arus, yaitu sebanding dengan Rp/Rx atau berbanding terbalik terhadap tahanan yang akan diukur.

Judul Modul: Memasang PHB Pompa (Hydrant, Springkler, Air Bersih, Air Kotor Limbah)

Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 36 dari 67 Diagram rangkaian sebuah Megger (MegaOhm)

Variasi tegangan tidak akan berpengaruh banyak terhadap harga pembacaan, karena hasilnya tidak ditentukan dari sumber tegangan arus searah. Sumber tegangan arus searah adalah sumber tegangan tinggi, yang dihasilkan dari megger. Umumnya tegangannya adalah 100 V, 250 V, 500 V, 1000 V atau 2000 V. Sedangkan daerah pengukuran yang efektif adalah 0,02 sampai 20 MegaOhm dan 5 sampai 5.000 MegaOhm.

Pengukuran tahanan isolasi untuk perlengkapan listrik dapat menggunakan megger, yang mana pengoperasiannya pada waktu perlengkapan rangkaian listrik tidak bekerja atau tidak dialiri arus listrik. Secara umum bahan isolasi yang digunakan sebagai pelindung dalam saluran listrik atau sebagai pengisolir bagian satu dengan

Dokumen terkait