• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGAJARAN SULIM DAN HASAPI DI DALAM MASYARAKAT

4.2. Penggajaran Hasapi

4.2.1 Persiapan Sebelum Menggajar

Bermain hasapi memiliki tingkat kerumitan yang lebih rendah saat tahap awal belajarnya dibanddingakan tap awal seseorang akan belajar bermain sulim15

15

Wawancara Hardoni Sitohang 22 Juni 2010, didukung lagi oleh wawancara dengan Jaitun 19 Juni 2010.

. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dilapangan, seseorang yang akan belajar memainkan hasapi tidak memiliki persiapan khusus. Namun diakui seseorang yang sebelumnya pernah memainkan instrument gitar akan lebih mudah menguasai permainan hasapi. Sedangkan seorang pengajar yang akan memberikan materi pembelajaran hasapi kepada seorang murid, akan terlebsebuih dahulu

mengikut sertakan muridnya tersebut dalam sebuah pertunjukkan musik. Dalam pertunjukkan itu si murid akan diminta memegang peranan memegang hesek ataupun gorging bolon. 16

“seseorang yang akan belajar hasapi harus selalu siap sedia saat gurunya tersebut mengharapkan bantuanya, baik membantu dalam pertunjukkan sebuah acara untuk memainkan hesek apabila seorang pemain dalam group si guru tersebut tidak hadir maupun saat si guru memintanya untuk membantu segala keperluaan yang ada di rumah si guru tersebut, baik secara moral maupun secara material (hal ini jarang dilakukan)”

Hal ini bertujuan dua hal, yaitu untuk memahami tempo dari permainan musik Batak Toba yang dimainkan, dan yang kedua agar si murid secara tidak langsung menghapal setiap melodi dari lagu-lagu yang dimainkan dalam setiap pertunjukkan sehingga memudahkannya dalam pengaplikasiannya dalam permainan melodi di hasapi.

4.2.2 Syarat Bermain

Bermain hasapi dalam konteks masyarakat tidak jauh berbeda dengan bermain sulim. Tidak ada ada suatu aturan yang baku dalam persyaratannya, dan setiap guru ataupun penggajar memiliki perbedaan-perbedaan. Jakson mengatakan :

17

Beberapa hal yang harus dipenuhi seseorang untuk dapat belajar hasapi lebih baik lagi adalah mempunyai instrument hasapi. Hal ini dianggap suatu hal yang sangat berat dikarenakan oleh harga dari sebuah instrument hasapi yang sangat tinggi berkisar antara Rp. 500.000- Rp. 1.200.000 . Untuk seorang pemain musik

16

Wawancara Jakson Ambarita 28 Juni 2010 17

tradisi Batak Toba ataupun seseorang yang sedang belajar hasapi hal ini sanggatlah sulit menggingap pendapatan dari seorang seniman/ pemusik tradisi Batak Toba berkisar Rp.100.000-Rp.350.000/ minggu dari hasil bermain di berbagai acara Batak Toba.

4.2.3 Tempat bermain

Belajar bermain hasapi banyak dilakukan pada saat menggisi acara di berbagai acara pesta. Sekalipun tempat belajar dianggap tidak kondusif(………..)tetapi pengguaaan materi musik dalam permainan hasapi terjadi secara alami. Artinya dari proses mengamati dan mendenggarkan musik Batak secara berulang-ulang dan terus-menerus, dengan sendirinya seseorang murid akan dapat menirukan melodi-melodi yang terdapat pada repertoar Batak Toba yang mempermudahnya belajar hasapi.

4.2.4 Proses Belajar Mengajar

Secara umum belajar hasapi pada masayarakat Batak Toba dapat dikatakan memalui proses oral-informal/ biasanya dengan cara ini tidak akan terikat oleh suatu aturan, baik waktu dan tempat untuk belajar, misalnya dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Namun demikina dapat dikatakan ada empat cara yang dapat dilakukan untuk belajar hasapi. Pertama belajar kepada seorang guru yang diangap cocok menurut selera, kedua dengan cara berpinda-pindah dari satu orang ke orang lainnya, ketiga dengan cara mendengar dan memperhatikan, dalam arti menghafalkan bagian-bagian dari lagu (gondang), dan memainkannya pada hasapi, dan keempat

merekam lagu-lagu gondang kedalam kaset, lalu diputar kembali dengan menggikuti Hasapi.

Namun secara umum dapat dikatakan bahwa jenis lagu yang paling dasar untuk belajar hasapi , biasanya jenis lagu bentuk melodinya sederhana (dalam arti mudah untuk menghapalkannya).

Disamping cara belajar yang disebutkan diatas, menurut Marsius Sitohang cara belajar yang lain dengan memasuki satu kelompok (group) gondang hasapi, dimana pada awalnya seorang hanya terlibat sebagai pemain hesek. Sedangkan untuk belajar hasapi dapat dilakukan diluar waktu pertunjukan, misalnya pada saat latihan. Setelah dianggap mampu untuk memainkan doal , maka pada saat pertunjukkan selanjutnya diberikan kesempatan untuk memainkan Hasapi, dan sehingga pada akhirnya setelah meguasai beberapa gondang, seseorang dapat menentukan langkah yag harus dilakukan, bertahan didalam kelompok atau mencari pengalaman pada kelompok yang lain.

Fungsi melodi doal adalah untuk melatih posisi tangan kiri dalam penguasaan papan jari dalam memainkan nada-nada pada bagian papan jari hasapi. Oleh karena didalam memainkan melodi doal, menurut Sarikawan posisi tangan kiri si Pemain pada prinsipnya tak perlu dirubah.

Setelah melalui proses belajar memaimkan doal, maka untuk selanjutnya mencoba memainkan lagu (gondang) yang dianggap mudah untuk dihafal, sedangka untuk melatih skill permainan, hal ini tergantung dari ketekunan dan keseriusan seseorang di dalam latihan dan penguasaan beberapa gondang yang sesuai dengan konteks penggunaannya.

4.2.4 Pola Melodi Bermain

Lagu –lagu dalam proses belajar-mengajar dalam permainan hasapi yang diamati oleh penulis sangat beragam, namun benang merah yang menghubungkanya adalah setiap proses belajar-mengajar yang terjadi, lagu-lagu awal belajar adalah lagu-lagu yang menurut informan gampang diingat simple, dan mudah untuk dimainkan. Contoh-contoh lagunya seperti :

4.2.5 Teknik Bermain

Penguasa permainan hasapi diakui oleh Jaskson terjadi dengan sendiri nya yang diakibatkan oleh seringnya pertunjukkan dan memainkan lagu-lagu Batak Toba. pola-pola teknik bermain hasapi tidak diajarkan secara khusus dalam masyarakat Batak Toba. “Semakin sering seseorang bermain hasapi dalam sebuah acara pesta maka akan semakin mahir orang tersebut memainkannya dan semakin kokoh juga posisi jari dalam menekan senar-senar pada hasapi” uncap Jakson Ambarita.

BAB V

Dokumen terkait