• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yayasan Pendidikan Mulia Medan melakukan penggantian aktiva tetap dengan dua cara.

1. Dengan cara dibuang

Dibuang dalam hal ini dimaksudkan di non aktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residua atau nilai pasar.

2. Dengan cara dijual

Aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan dengan cara dijual.

Menurut Dunia ( 2005 : 161) Cara penggantian aktiva tetap terbagi atas tiga yaitu :

1. Dengan cara dibuang

Dibuang dalam hal ini lebih dimaksudkan dinonaktifkan. Hal ini dikarenakan aktiva tetap tersebut sudah tidak fungsional lagi untuk digunakan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar,

2. Dengan cara dijual

Penjualan aktiva tetap yang sudah tidak produktif lagi dapat dilakukan secara tunai maupun secara kredit,

3. Dengan cara ditukar dengan aktiva lain

Dalam hal ini peralatan lama ditukar dengan peralatan yang baru yang sama penggunaannya.Jika nilai tukar nilai tukar lebih besar dari pada nilai buku, maka diperoleh keuntungan.

E. Sistem Pengendalian Intern Aktiva Tetap

1.Defenisi Sistem Pengendalian Intern Aktiva Tetap

Sistem pengendalian intern maupun internal kontrol merupakan proedur-prosedur mekanisme dalam pemeriksaan ketelitian data-data administrasi, misalnya mencocokkan penjumlahan horizontal dengan penjumlahan vertikal. Usaha ini dilakukan untuk memberikan keyakinan kepada manajemen bahwa kebijakan dan proedur spesifik yang dirancang demi sebuah pencapaian tujuan dapat dipenuhi. Fungsi pengawasan dapat dilakukan dengan mengukur dan mengevaluasi kinerja dari setiap bagian kepala perusahaan kemudian mengambil tindakan perbaikan apabila diperlukan.

Menurut perusahaan, pengendalian (controlling) adalah suatu proses mengevaluasi prestasi organisasi dalam mengambil tindakan-tindakan koreksi atau bila terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Menurut Gondodiyoto ( 2007 : 122 ) “pengendalian internal adalah rencana organisasi dan semua metode serta kebijakan yang terkoordinasi dalam suatu perusahaan untuk mengamankan kekayaan, menguji ketepatan dan sampai seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya, menggalakkan efisiensi usaha serta mendorong ditaatinya kebijaksanaan pimpinan yang telah digariskan”.

Dari uraian diatas, maka peneliti menyimpulkan pengertian pengendalian (control) menurut perusahaan dengan teori yang dikemukakan memiliki kesamaan yaitu pengendalian adalah melakukan evaluasi atau penilaian dengan membandingkan antara realisasi dengan rencana dan melakukan tindakan koreksi apabila terdapat penyimpangan-penyimpangan.

Pengendalian yang dilakukan perusahaan terhadap aktiva tetap bertujuan untuk melindungi aktiva tetap itu dari segala kerusakan, biaya-biaya atau hal lainnya. Dalam melakukan pengawasan aktiva tetap harus diawasi secara tepat dan teratur serta diselenggarakan pula pengawasan administrasi melalui buku tambahan untuk setiap jenis aktiva tetap. Dalam melakukan penjualan aktiva tetap harus mendapat persetujuan dari pimpinan yang berwenang dan dibukukan oleh bagian pembukuan atas dasar pemberitahuan tertulis yang diterimanya.

Pengendalian terhadap aktiva tetap adalah suatu hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena aktiva tetap ini bila tidak diawasi dengan teliti dapat mengakibatkan tulang punggung perusahaan untuk menjalankan aktifitas perusahaan. yang bertanggung jawab penuh terhadap pengawasan aktiva tetap ini adalah pimpinan perusahaan yang mana pada umumnya dilakukan dengan sistem pengawasan intern. Menurut Mulyadi (2002 : 35 ) “pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan karyawan lainnya yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga tujuan yaitu laporan keuangan yang dapat diandalkan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan”.

Menurut Warren Reeve ( 2006 : 229 ) “Pengawasan intern adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha akurat, memastikan bahwa perundang - undangan serta peratuhan dipatuhi sebagaimana mestinya”.

2.Sistem Pengendalian Intern Aktiva Tetap

Menurut Hartadi ( 1999 : 3 ) Pengawasan Intern meliputi dua hal yaitu: pengendalian akuntansi dan pengendalian administrasi.

1. Pengendalian akuntansi

Pengendalian akuntansi adalah pengendalian yang meliputi rencana organisasi, metode dan ukuran, prosedur – prosedur serta catatan – catatan yang dikoordinasikan terutama untuk menjamin kekayaan organisasi dan mengecek ketentuan dan kendala data organisasi.

2. Pengendalian Administrasi

Pengendalian administrasi adalah pengendalian yang meliputi peningkatan efisien usaha dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan yang tekah ditetapkan. Pada umumnya tidak langsung berhubungan dengan catatan akuntansi.

Manajemen dalam kerjanya perlu memperhatikan dan menentukan cara yang baik untuk menciptakan sistem pengawasan yang efektif dan efisien agar pelaksanaan prosedur - prosedur pengawasan dapat dilaksanakan dengan baik semaksimal mungkin. Dalam melaksanakan pengawasan terhadap aktiva tetap perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman hal-hal sebagai berikut:

a. aktiva tetap hrus diawasi secara tepat dan teratur serta diselenggarakan juga pengawasan administrasi melalui buku tambahan untuk setiap jenis aktiva tetap,

b. aktiva tetap harus diberi kode pada setiap jenis aktiva tetap,

c. perolehan aktiva tetap harus atas dasar persetujuan yang diberikan pejabat yang berwenang dan sebelumnya ada permintaan bahwa aktiva tetap tetap tersebut benar - benar dibutuhkan dalam kegiatan operasional perusahaan, d. penjualan atas aktiva tetap harus mendapat persetujuan lebih dahulu oleh

pejabat yang berwenang dan dibukukan oleh bagian pembukuan atas dasar pemberitahuan tertulis yang diterimannya,

e. aktiva tetap yang merupakan barang-barang kecil yang mudah dipindahkan harus berada dibawah pengawasan pejabat tertentu sedikit mungkin harus

disimpan ditempat yang aman agar barang tersebut dapat terjamin keamananya dan terpelihara dengan baik.

Pengendalian internal atas aktiva tetap meliputi penjagaan dan pencatatan akuntansi aktiva tetap yang memadai yang dimiliki organisasi untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen. Penjagaan dari aktiva tetap meliputi :

1. Memberikan tanggung jawab kepada seseorang atas aktiva tetap tersebut. 2. Memisahkan tugas antara orang yang menjaga dengan orang yang melakukan

pencatatan aktiva tetap tersebut.

3. Memiliki asuransi aktiva tetap terhadap kejadian – kejadian tertentu seperti kebakaran, pencurian dan lain – lain.

4. Melakukan pembinaan kepada orang – orang yang menggunakan aktiva tetap tersebut agar mereka dapat secara benar mengoperasikan aktiva tetap tersebut. 5. Adanya program pemeliharaan dan perbaikan yang teratur.

6. Melindungi aktiva tetap dari hujan, panas dan sebagainya.

7. Mempertinggi keamanan di wilayah tersebut, misalnya orang – orang yang tidak berhubungan tidak diperbolehkan masuk daerah tersebut.

BAB IV PENUTUP

Dokumen terkait