• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN DAN PRAMUWISATA

2.5.3 Penggolongan Pemandu Wisata

Pada Pasal 2 Bab II Surat Keptutusan Menteri Pariwisata, Pos, dan

Telekomunikasi tersebut di atas atau sesuai dengan penggolongan yang diberikan

oleh Direktorat Jendral Pariwisata, pemandu wisata dapat digolongkan sebagai

berikut:

Pertama : Pemandu Wisata Muda, yakni pemandu wisata yang bertugas di wilayah

Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah Tingkat I tempat sertifikat

keahliannya diberikan.

Kedua : Pemandu Wisata Madya, yaitu pemandu wisata yang bertugas dan

beroperasi dalam Wilayah Daerah Tingkat I, tempat sertifikat keahliannya

dikeluarkan.

Kita mengenal ada macam-macam pemandu wisata, yang dibedakan dari

keahlian dan tempat objek pemandu wisata bekerja. Oleh karena itu, pemandu wisata

dapat dikelompokkan sesuai dengan sudut pandang berikut ini:

1. Berdasarkan Status, yaitu:

a. Payroll Guide

Payroll Guide adalah pemandu wisata yang berstatus sebagai pegawai

tetap perusahaan perjalanan (travel agency) dengan mendapat gaji tetap

disamping komisi dan tip yang diterima dari wisatawan.

b. Part timer/Free lance Guide

Part timer/Free lance Guide adalah pemandu wisata yang bekerja pada

yang dilakukan serta tidak terikat oleh suatu perusahaan perjalanan

tertentu.

c. Member of guide Association

Member of guide Association adalah pemandu wisata yang berstatus

sebagai peserta dari suatu asosiasi pramuwisata dan melakukan

kegiatannya sesuai dengan tugas yang diberikan oleh asosiasi tersebut.

d. Government Officials

Government Officials adalah pegawai pemerintah yang bertugas untuk

memberikan informasi kepada tamu tentang suatu aktivitas, objek, atau

suatu wilayah tertentu.

e. Company Guide

Company Guide adalah karyawan sebuah perusahaan yang bertugas

memberikan penjelasan kepada tamu tentang aktivitas atau objek

perusahaan.

2. Berdasarkan karakteristik wisatawan yang dipandu, yaitu:

a. Individual Tourist Guide

Individual Tourist Guide adalah pemandu wisata yang khusus memandu

wisatawan individu.

b. Group Tour Guide

Group Tour Guide adalah pemandu wisata yang khusus memandu

c. Domestic Tourist Guide

Domestic Tourist Guide adalah pemandu wisata yang memandu

wisatawan nusantara/domestik.

d. Foreign Tourist Guide

Foreign Tourist Guide adalah pemandu wisata yang memandu wisatawan

mancanegara.

3. Berdasarkan ruang lingkup kegiatannya, yaitu:

a. Transfer Guide

Transfer Guide adalah pemandu wisata yang kegiatannya menjemput

wisatawan di bandara, pelabuhan laut, stasiun atau terminal menuju ke

hotel atau sebaliknya mengantar wisatawan dari satu hotel ke hotel

lainnya.

b. Walking Guide/Escourt Guide/Tour Guide

Walking Guide/Escourt Guide/Tour Guide adalah pemandu wisata yang

kegiatannya memandu wisata dalam suatu tour.

c. Local/Expert Guide

Local/Expert Guide adalah pemandu wisata yang kegiatannya khusus

memandu wisatawan pada suatu objek atau atraksi wisata tertentu,

misalnya museum, wisata agro, river rafting, goa, gedung bersejarah dan

lain-lain.

d. Common Guide

Common Guide adalah pemandu wisata yang dapat melakukan kegiatan

e. Driver Guide

Driver Guide adalah pengemudi yang sekaligus berperan sebagai

pemandu wisata. Pemandu wisata yang bertugas mengantar wisatawan ke

objek atau atraksi wisata yang dikehendaki sekaligus memberikan

informasi yang diperlukan.

Pemandu Wisata Lokal pada objek wisata Rahmat International Wildlife

Museum & Gallery: Seseorang yang memandu dan menjelaskan kepada wisatawan

tentang sejarah objek wisata Rahmat International Wildlife Museum & Gallery, juga

menjelaskan tentang hewan-hewan yang terdapat di museum & gallery tersebut,

bagaimana proses memburu sampai dengan diawetkan hingga hewan-hewan awetan

BAB III

GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN DAN RAHMAT INTERNATIONAL WILDLIFE MUSEUM & GALLERY

3.1 Letak Geografis Kota Medan Secara Umum

Kota Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan

Surabaya. Kota ini merupakan wilayah yang subur di wilayah dataran rendah timur

dari provinsi Sumatera Utara dengan ketinggian berada di 22,5 meter di bawah

permukaan laut. Kota ini di lalui oleh dua sungai yaitu Sungai Deli dan Sungai

Babura yang bermuara di Selat Malaka. Secara geografis, Medan terletak pada

3,30°-3,43° LU dan 98,35°-98,44° BT dengan topografi cenderung miring ke utara.

Sebelah barat dan timur Kota Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli dan Serdang.

Di sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka. Letak yang strategis ini

menyebabkan Medan berkembang menjadi pintu gerbang kegiatan perdagangan

barang dan jasa baik itu domestik maupun internasional. Kota Medan beriklim tropis

basah dengan curah hujan rata-rata 2000-2500 mm per tahun. Suhu udara di Kota

Medan berada pada maksimum 32,4°C dan minimum 24°C. Kota Medan memiliki 21

Kecamatan dan 158 Kelurahan. Kecamatan yang terluas adalah Kecamatan Labuhan

dengan luas sebesar 36,67 km². Luas Kota Medan secara keseluruhan adalah sebesar

3.2 Sejarah Singkat Rahmat International Wildlife Museum&Gallery

Didirikan oleh seorang pemburu profesional dan seorang pecinta alam

yaitu Bapak Rahmat Shah, yang diresmikan pada tanggal 14 Mei 1999 oleh

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Repubik Indonesia Prof. Dr. Juwono

Sudarsono, MA. Saat itu H.E Duta Besar Turki, Pangdam I BB, KRMH Yapto S

Soerjosoemarsono SH dan tokoh-tokoh masyarakat serta tokoh-tokoh lingkungan

juga turut hadir. Rahmat International Wildlife Museum & Gallery satu-satunya

di Asia yang memiliki ± 1000 spesies hewan dari berbagai negara . Sekarang ,

setelah membangun pembangunan yang selesai pada tanggal 23 Oktober 2007,

Museum & Gallery memiliki luas bangunan 2.970 m² . Rahmat adalah orang

Indonesia pertama yang menerima beberapa penghargaan dan pengakuan

internasional seperti The Big Five Grand Slam Awards dan penghargaan

internasional di bidang konservasi dalam upaya pencegahan kepunahan satwa

liar dunia.

Rahmat Gallery buka dari pukul 09.00 hingga pukul 17.00 WIB hari

selasa sampai minggu Museum ini terletak di Jl. S. Parman 309, Medan. Harga

tiket untuk museum sejarah alam ini yang wajar - Rp 25.000 untuk dewasa dan

Rp.20, 000 untuk anak-anak dan kalau mau nambah Night Safari jadi Rp.

Gambar 3.1 Rahmat International wildlife Museum & Gallery tampak depan

Sumbe

Melalui Rahmat International Wildlife Museum & Gallery, Rahmat

Shah(pemilik) mengajak kita untuk lebih memahami keragaman satwa liar yang

ada di dunia, memperkenalkannya kepada anak-anak kita , sehingga kita lebih

peduli dan melestarikan satwa liar yang hidup di dunia. Tempat yang dibangun

sebagai sarana penelitian pendidikan serta tempat wisata . Koleksi ini mayoritas

didapatkan oleh Rahmat Shah dari perburuan legal dengan konsep “Konservasi

dengan Pemanfaatan” yang telah dilakukan bertahun-tahun di berbagai belahan

dunia. Selain itu, koleksi di museum ini juga didapat dari pemberian dan

sumbangan dari berbagai kalangan, satwa yang mati di kebun binatang atau

taman satwa, dan beberapa pembelian secara legal.

Tidak seperti banyak museum sejarah alam dengan pameran diasingkan

bentuk diorama, sejumlah skenario yang agak dramatis. Pameran pada kucing

liar seperti hidup, harimau ganas dengan memamerkan gigi taring yang masih

asli, singa mengambil mangsa mereka dan sejenisnya di ruang Cats of The

World.

Gambar 3.2 Tatapan marah Harimau Sumatera

Sumbe

Gambar 3.3 Cats of The World

Sumbe

3.3 Rahmat International Wildlife Museum&Gallery Sebagai Objek dan

Daya Tarik Wisata

Tidak banyak tempat atau lembaga yang sangat berkonsentrasi pada

dedikasinya dalam bidang konversi satwa liar. Namun di Kota Medan terdapat

tempat bernama Rahmat International Wildlife Museum & Gallery yang

merupakan sebuah tempat wisata yang sangat menarik dengan beragam koleksi

mengagumkan berbagai binatang liar diawetkan yang berasal dari tempat

berburu di berbagai penjuru dunia. Rahmat International Wildlife Museum &

Gallery, juga merupakan galeri satwa liar yang pertama di Asia.

Rahmat International Wildlife Museum & Gallery berbeda dengan

Gallery berfungsi untuk pendidikan, riset dan penelitian juga sebagai tempat

rekreasi.

Berikut merupakan fungsi dari Rahmat International Wildlife Museum &

Gallery:

1. Pendidikan :

• Sebagai sarana pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi.

• Memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada masyarakat luas

mengenai pentingnya konservasi alam dan lingkungan melalui peragaan

maupun pertunjukan satwa.

• Menanamkan rasa cinta dan peduli terhadap satwa serta alam “flora &

fauna” sejak dini kepada siswa sekolah dan berbagai kalangan

masyarakat lainnya, melalui program pengenalan satwa liar &

lingkungan.

2. Riset dan Penelitian :

• Sarana penelitian bagi berbagai disiplin ilmu, Kedokteran Hewan,

Biologi, Peternakan & Pariwisata dari berbagai tingkatan pendidikan.

• Sarana penelitian para pakar konservasi dari lembaga konservasi

nasional maupun internasional.

3. Rekreasi :

• Rahmat International Wildlife Museum & Gallery merupakan objek

wisata dengan harga terjangkau yang memiliki banyak manfaat untuk

berbagai belahan dunia dan juga mendidik anak-anak sedari dini agar

lebih perduli terhadap satwa yang terancam punah.

Saat pertama kali wisatwan masuk ke dalam Rahmat International

Wildlife Museum & Gallery wisatawan langsung disuguhkan suara rekaman riuh

satwa-satwa dan ruangan-ruangan yang dipenuhi dengan diorama berisi awetan

satwa di setiap ruangan yang dikunjungi membuat semakin betah menjelajah. Di

dalam ruangan bernama Bear Room ada beberapa spesies beruang dari Beruang

Grizzly (Ursus arctos horribili) sampai Beruang Kutub (Ursus maritimus). Ada

juga satwa eksotis yang terancam punah seperti Harimau Sumatra (Panthera

tigris sumatrae) di ruang Cats of The World. Yang tidak boleh ketinggalan

adalah melihat lebih dekat ruang African Big Five yang berisi 5 satwa yang

paling susah untuk diburu dan keberadaannya pun hampir punah di Afrika, yaitu

Singa (Phantera leo), Gajah Afrika (Loxodonta africana), Banteng (Syncerus

caffer), Macan Tutul (Phantera pardus) dan Badak Putih (Ceratotherium

Gambar 3.4 African Big Five

Sumbe

Beberapa ruangan lainnya adalah Kingdom of Birds yang berisi koleksi

berbagai jenis burung, Pheasant of The World yang menyuguhkan

keanekaragaman ayam, Varieties Bird of Paradise yang penuh dengan koleksi

burung cendrawasih, serta Dry Aquarium yang menyajikan berbagai jenis satwa

Gambar 3.5 Satwa burung yang diawetkan Sumbe

Gambar 3.6 Serangga penghuni museumSumber :

Sumbe

Bukan hanya satwa-satwa besar yang menjadi koleksi museum ini.

Bahkan satwa-satwa yang berukuran mungil dan mini pun dipamerkan di sini.

Dari kelompok burung, dan kelompok serangga seperti kupu-kupu, kumbang,

wajib dikunjungi adalah Night Safari. Suasana ruangan yang gelap dan dingin

cukup membuat perasaan was-was begitu memasuki ruangan. Suara-suara satwa

buas seperti ular, harimau, dan predator-predator lain menambah tegang suasana.

Dengan tatanan lampu yang apik, ruang yang semula gelap menjadi terang

seiring dengan laju jalan. Nampak di kanan kiri satwa-satwa buas seperti muncul

tiba-tiba dari kegelapan. Dan begitu melangkah ke depan, lampu yang sudah

terlewati mendadak padam memberikan efek satwa buas yang secara misterius

menghilang.

Gambar 3.7 Night Safari

Sumbe

Namun sayang ruangan ini tidaklah luas, apabila melangkahkan kaki

dengan cepat dalam waktu kurang dari lima menit sudah selesai menikmatinya.

jerapah di samping tangga ini adalah ide yang brilian sekali karena bisa

mengamati anatomi jerapah dari jarak dekat. Tidak hanya hewan yang biasa

yang kita lihat namun, beberapa dari hewan-hewan yang tidak biasa seperti

kucing bermata tiga , domba berkepala dua , kerbau berkepala dua , dan ayam

berkaki empat juga ada di Rahmat International Wildlife Museum & Gallery.

Gambar 3.8 The goats of mountain

Sumbe

Gambar 3.9 Koleksi buku di perpustakaan museum

Sumbe

Di lantai dua, diutamakan sebagai ruang perpustakaan dan ruang

penyimpanan ratusan piala, penghargaan, dan piagam hasil dari prestasi sang

pemilik museum selama bertahun-tahun. Buku-buku yang kebanyakan berbahasa

Inggris tentang satwa dan alam tertata rapi di dalam sebuah lemari besar tetapi

lemarinya dikunci. Jadi hanya bisa membaca artikel-artikel yang dibingkai di

dinding. Selain itu, disini juga terdapat koleksi jersey asli para pemain sepakbola

dunia seperti Christiano Ronaldo dan Zinedine Zidane. Ada pula koleksi

potongan 35mm film cell dari film-film terkenal Hollywood seperti Harry Potter,

Twilight, dan Shrek. Sepertinya selain berburu, Rahmat Shah juga memiliki hobi

memorabilia.

Setiap wisatawan yang datang ke museum ini pasti ada satu pertanyaan

yang mengusik pikiran. Bagaimana mungkin perburuan (walaupun legal) seperti

ini berperan dalam pelestarian satwa-satwa langka? Bukankah perburuan ini

adalah bentuk perampasan hak makhluk hidup? Terutama bagi satwa-satwa

terancam punah? Jawabannya dari beberapa artikel yang tergantung di dinding

museum. Perburuan legal internasional di bawah Safari Club International

ternyata memiliki aturan yang sangat ketat.

Berdasarkan sebuah artikel wawancara dengan Rahmat Shah, beliau

menjelaskan bahwa harus ada prosedur jika ingin berburu dan biasanya ada

pemberitahuan terlebih dahulu dari Safari Club International, jadi tidak bisa

sembarangan asal berburu. Harus di sesuaikan dengan musim perburuan di

kalau menyalahi prosedur bias dikenai sanksi penjara atau dikeluarkan dari

Safari Club Member Indonesia.

Bahkan di artikel lain disebutkan bahwa satwa dilindungi pun apabila

sudah overpopulasi, harus dikontrol dengan cara diburu. Seperti di Amerika

Serikat, untuk mengontrol populasi beruang dilakukan perburuan pada waktu

tertentu. Bagi yang pernah menonton film animasi Open Season yang dibintangi

oleh Martin Lawrence dan Ashton Kutcher pasti tahu tentang hal ini.

Dan mengutip juga dari artikel wawancara dengan Rahmat Shah,

mengenai pengawetan satwa, beliau menjelaskan, hewan-hewan yang boleh

diburu itu sudah ditentukan izin serta jumlah yang diperbolehkan untuk diburu

sehingga bisa menjadi koleksi bagi sang pemburu. Seorang pemburu sejati

adalah seorang yang konservasionis dan penyayang binatang karena tidak

menembak sesuka hati, jika menembak harus tepat pada titik bunuh (killing

point) juga senjatanya tidak boleh under power hingga tidak menyiksa binatang

tersebut. Satwa yang boleh ditembak adalah sawa jantan yang sudah tua dan

tidak produktif lagi. Pemburu hanya boleh membawa kulit dan taring atau

tanduk satwa buruannya sementara dagingnya ditinggal untuk hewan pemangsa

lainnya sehigga tidak memangsa satwa muda yang masih produktif. Proses dari

menembak hingga diawetkan membutuhkan waktu sekitar 3-5tahun dengan

biaya sekitar $4000-$5000.

Selain ruangan museum ini di isi oleh koleksi-koleksi satwa langka, di

beberapa bagian juga terdapat ruangan khusus yang disediakan bagi pengunjung

1. Perpustakaan

Ruangan perpustakaan museum ini dilengkapi dengan berbagai macam

katalog serta buku pengetahuan tentang satwa-satwa di Dunia dan habitatnya.

Pengunjung dapat menambah wawasan tentang keanekaragaman satwa-satwa

tersebut. Di beberapa bagian juga terdapat berbagai macam penghargaan,

piala dan piagam milik Dr.H. Rahmat Shah atas ide dan kontribusinya dalam

pembangunan museum ini.

2. Photo Studio

Museum ini juga menyediakan fotografer handal bagi pengunjung yang

berminat mengabadikan moment-moment di setiap sudut ruangan bersama

satwa-satwa di dalamnya. Dan yang lebih menariknya, Pengunjung juga dapat

berpose layaknya pemburu dengan kostum yang lengkap, karena museum ini

juga menyediakan fasilitas kostum pemburu bagi pengunjung.

3. Souvenir Shop

Di salah satu sudut museum, terdapat berbagai macam Gift yang diperjual

belikan. Pengunjung dapat memperoleh Gift tersebut dengan harga yang

cukup terjangkau. Gift tersebut merupakan Gift Khas museum.

4. Hunter’s Café

Setelah menyaksikan berbagai macam satwa liar di dalam museum,

pengunjung dapat beristirahat sejenak di Hunter’s Cafe yang disediakan oleh

pihak pengelola. Di Hunter’s Cafe pengunjung juga dapat menyaksikan

legal dan tayangan Program pelestarian alam. Hunter’s Cafe juga

menyediakan berbagai macam makanan ringan bagi pengunjung.

5. Legend Room

Legend Room terletak di lantai 3 museum, merupakan ruangan serbaguna

dan dapat digunakan untuk berbagai macam kegiatan seperti Meeting

BAB IV

PERANAN PRAMUWISATA LOKAL SEBAGAI PENUNJANG KUALITAS PELAYANAN PADA OBJEK WISATA RAHMAT INTERNATIONAL

WILDLIFE MUSEUM & GALLERY DI KOTA MEDAN

4.1 Tugas-Tugas Pokok Pemandu Wisata Lokal Pada Objek Wisata Rahmat

International Wildlife Museum & Gallery

Pemandu Wisata mempunyai peranan yang cukup penting pada suatu objek

wisata khususnya dalam memperkenalkan objek wisata Rahmat International Wildlife

Museum & Gallery, disamping tugas-tugas pokok yang terdiri atas :

a. Mengantarkan wisatawan baik perorangan ataupun rombongan yang

mengunjungi objek wisata Rahmat International Wildlife Museum & Gallery.

b. Memberikan penjelasan secara lebih lengkap dan terinci segala sesuatunya

yang berkenaan dengan objek wisata yang di maksud.

c. Memberikan pertolongan kepada wisatawan yang mendapat musibah selama

melakukan kunjungan pada objek wisata tersebut.

Pemandu Wisata juga mempunyai misi tersendiri selama menjalankan

tugasnya, yaitu memperkenalkan kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam dengan

jalan memberikan informasi yang jelas dan lengkap mengenai objek wisata yang

bersangkutan. Cara penyampaian informasi yang dilakukan oleh pemandu wisata

harus dibuat semenarik mungkin supaya wisatawan yang dibawanya mengerti apa

wisatawan dapat menikmati kunjungannya ke objek wisata tersebut sehingga

terpenuhilah tujuan dari Objek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) untuk memberikan

pelayanan yang memuaskan bagi wisatawan.

Di lain pihak, wisatawan akan merasa bahwa kunjungannnya ke objek wisata

tersebut tidak sia-sia, karena mereka memperoleh apa yang mereka inginkan, yaitu

informasi yang benar mengenai objek wisata yang mereka kunjungi dan juga

pengetahuan baru mengenai kebudayaan Indonesia yang disampaikan melalui

pemandu wisata. Oleh karena itu, pemandu wisata yang bertugas diharapkan

betul-betul menguasai materi mengenai objek wisata yang bersangkutan, sehingga tidak

mengecewakan wisatawan karena tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan

mereka yang berhubungan dengan objek wisata tersebut.

Hal yang penting pada saat pertama kali bertemu dengan dengan wisatawan

adalah bagaimana cara pemandu wisata supaya wisatawan tersebut menaruh

kepercayaan terhadapnya dengan sikap dan perkataannya. Hal ini penting artinya bagi

pemandu wisata, karena kalau pada saat pertama kali bertemu wisatawan sudah tidak

mempercayainya, maka selanjutnya ia tidak akan begitu memperhatikan apa yang

diucapkan oleh pemandu wisata.

Seorang pemandu wisata juga harus mengetahui kebiasaan-kebiasaan

wisatawan dari berbagai negara. Pengetahuan ini penting, supaya pemandu wisata

dapat cepat beradaptasi dengan rombongannya. Dengan demikian proses

penyampaian informasi akan lebih berhasil. Dalam tugasnya sehari-hari, pemandu

wisata di objek wisata Rahmat International Wildlife Museum & Gallery rata-rata

waktu musim liburan. Status dari pemandu wisata pada objek wisata tersebut adalah

karyawan tetap, mereka bekerja mulai dari pukul 09.00 s/d 17.00 setiap hari kecuali

hari senin dikarenakan museum tutup pada hari itu.

Pemandu Wisata di Rahmat International Wildlife Museum & Gallery

berjumlah 3 orang, yaitu Siti Hajar Pulungan (pemandu wisata senior), Widya

Hadiyanti dan Sari Ramadhani. Sistem kerja mereka yaitu sistem perpos dimana pos

dibagi menjadi 3, pos pertama berada dilobby, pos kedua berada diruang tengah

(depan night safari) dan pos yang terakhir berada di lantai atas (lantai dua). Cara

membawa wisatawan dengan cara bergilir jika wisatawan meminta kepada pemandu

wisata untuk menjelaskan secara terperinci tentang Rahmat International Widlife

Museum & Gallery.

Wisatawan akan diberi penjelasan tentang objek-objek di sekitar pos pertama

oleh pemandu wisata yang berada di pos pertama sampai dengan pemandu wisata di

pos kedua dan begitu seterusnya sampai pos ketiga. Jadi, di tiap-tiap pos akan tetap

ada pemandu wisatanya untuk menjelaskan ke wisatawan yang lain. Jika wisatawan

yang datang merupakan tamu khusus pimpinan biasanya yang membawa wisatawan

tersebut adalah pemandu wisata senior karena fasih berbahasa inggris dan lebih

berpengalaman untuk membawa tamu khusus pimpinan. Dan apabila pemandu wisata

senior sedang membawa tamu khusus, pemandu wisata lainnya akan berjaga di pos

yang kosong.

Kalau wisatawan yang berkunjung adalah anak sekolah biasanya pemandu

apabila wisatawan tersebut bertanya kepada pemandu wisata sesuai dengan pos

mereka masing-masing. Pemandu wisata di Rahmat International Wildlife Museum &

Gallery akan tarik ulur dalam memberikan informasi, misal ada informasi tentang

satwa yang kurang diketahui oleh pemandu wisata dan wisatawan tersebut lebih

mengetahui tentang satwa itu, pemandu wisata harus bisa menerima informasi yang

diberikan oleh wisatawan tersebut karena menambah wawasan dan pengetahuan.

Begitu juga sebaliknya pemandu wisata akan memberikan informasi yang

sebenar-benarnya kepada wisatawan agar menambah wawasan wisatawan tentang

satwa-satwa yang terancam punah dan wisatawan akan lebih perduli terhadap satwa-satwa.

Seorang pemandu wisata yang baik tidak akan memberikan informasi yang

asal-asalan dan tidak boleh sok tau itu membuat wisatawan cepat merasa bosan dengan

Dokumen terkait