• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1.1. Penggunaan Biaya Langsung

Perhitungan biaya langsung dapat dengan mudah ditelusuri secara

langsung ke tempat penampungan biaya atau objek biaya yang direlevansikan

dengan kebutuhan produksi. adapun yang tergolong biaya langsung dalam

produksi bibit tanaman rambutan meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga

57

5.1.1.1. Biaya Bahan Baku

Secara umum bahan-bahan untuk produksi Bibit Tanaman Rambutan

bukan suatu hal yang bersifat rahasia. Hampir semua perusahaan bibit

menggunakan bahan yang sama. Hanya saja, ada rahasia tersendiri pada Kebun

Bibit Ragunan Jakarta Selatan yang menggunakan pucuk entries sebagai batang

atas yang sudah tersertifikasi.

Bahan baku dalam produksi bibit tanaman rambutan pada Kebun Bibit

Ragunan terinci pada Tabel 3.

Tabel 3. Bahan Baku Produksi 2.000 Bibit Tanaman Rambutan Pada Kebun Bibit Ragunan

No Bahan Baku Kebutuhan 1 Benih Rambutan 3.000 Benih 2 Sekam Kering 8.000 kg 3 Pupuk Kandang 8.000 kg 4 Polybag 3.000 pcs 5 Plastik Pengikat 200 pcs 6 Pucuk Entris 240 cc 7 Athonik 480 g 8 Dhitane M-45 120 g 9 Gandasil D 120 g 10 Gandasil B 3.000 g

Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi bibit tanaman rambutan

pada Kebun Bibit Ragunan terdiri dari benih rambutan, sekam kering, pupuk

kandang, polybag, plastik pengikat, athonik, dhitane M-45, gandasil D, gandasil

B, dan pucuk entries tetapi untuk pucuk entries tidak mengeluarkan biaya karena

pucuk entries berasal dari pohon induk yang dimiliki sendiri. Biaya bahan baku

yang dikeluarkan untuk memperoduksi 2.000 bibit diperlukan benih rambutan

sebanyak 3.000 dengan 75% tingkat keberhasilan dengan harga Rp. 1.33/biji.

58

campuran 2kg sekam kering dengan harga Rp. 5.000/karung dengan isi

30kg/karung dan 2kg pupuk kandang dengan harga Rp. 6.000/karung dengan isi

25kg/karung. Untuk memproduksi 2.000 bibit diperlukan 8.000kg sekam kering

dengan harga Rp. 167/kg, dan untuk pupuk kandang dibutuhkan 8.000kg dengan

harga Rp. 240/kg. Selain itu diperlukan athonik 240cc, dhitane M-45 480g,

gandasil D 120g, dan gandasil B 120g. Bahan-bahan tersebut digunakan sebagai

bahan tambahan agar hasil bibit lebih berkualitas di Kebun Bibit Ragunan.

Kebutuhan bahan baku dan besaran biaya yang dikeluarkan Kebun Bibit

Ragunan selama tahun 2010 dapat dilihat secara terperinci pada Tabel 4 dibawah

ini:

Tabel 4. Biaya Bahan Baku Produksi Bibit Tanaman Rambutan Pada Kebun Bibit Ragunan Tahun 2010

No Komponen Kebutuhan Satuan Isi per kemasan Harga Satuan (Rp) Total Kebutuhan (Rp) 1 Benih Rambutan 3.000 Benih 1200 biji 1,33 4.000 2 Sekam Kering 8.000 kg 30kg 167 1.333.333 3 Pupuk Kandang 8.000 kg 25kg 240 1.920.000 4 Polybag 3.000 pcs 70 pcs 214 642.857 5 Plastik Pengikat 200 Pcs 50 pcs 100 20.000 7 Athonik 240 cc 250 cc 96 23.040 8 Dhitane M-45 480 g 2000 g 27 12.960 9 Gandasil D 120 g 450 g 36 4.267 10 Gandasil B 120 g 450 g 36 4.267 Total 3.964.724

Sumber: Data Primer diolah (2011)

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 4, biaya yang dikeluarkan untuk

biaya bahan baku dalam proses produksi bibit rambutan sebanyak 2.000 bibit

adalah sebesar Rp. 3.964.724,- dengan pemakaian benih rambutan sebanyak 3.000

59

membutuhkan media tanam tiap per polybag sebanyak 4kg dengan rincian 2kg

sekam kering dan 2kg pupuk kandang, sehingga dibutuhkan 267 karung dengan

berisi 8.000kg sekam kering dan 320 karung pupuk kandang yang berisi 8.000kg.

Untuk produksi 2000 bibit memerlukan penggunaan polybag 2.000pcs, tapi

karena memperhitungkan tingkat keberhasilan 75% maka benih yang dibutuhkan

sebanyak 3.000 dengan penggunaan polybag 3.000pcs.

Selama produksi pada periode tahun 2010 penggunaan tiap bahan yang

berbeda waktunya. Pada bulan pertama saat ukuran bibit 10cm bahan

penyemprotan yang diperlukan adalah Gandasil D sebanyak 1g per liter air, dan

Dhitane M-45 sebanyak 2g per liter air. Saat bibit berukuran 30cm pada bulan ke

tiga diperlukan Athonik sebanyak 2cc per liter air, Gandasil B sebanyak 2cc per

liter air, dan Dhitane M-45 sebanyak 2g per liter air. Pengeluaran biaya tambahan

terbesar terdapat pada bahan Athonik sebesar Rp. 23.040,-. Sehingga total biaya

bahan baku untuk memproduksi bibit tanaman rambutan adalah sebesar

Rp. 3.964.724,-. Secara terperinci biaya bahan baku dapat dilihat pada

Lampiran 2.

5.1.1.2.Tenaga Kerja Langsung

Perhitungan biaya tenaga kerja diperoleh dari biaya yang dikeluarkan oleh

Kebun Bibit Ragunan untuk tenaga kerja yang langsung berhubungan dengan

proses produksi. Kebun Bibit Ragunan membutuhkan tenaga kerja sebanyak enam

orang dengan masing-masing tugas.

Tenaga Kerja yang dibutuhkan dalam produksi bibit tanaman rambutan

60

Tabel 5. Tenaga Kerja dalam Produksi 2.000 Bibit Tanaman Rambutan pada Kebun Bibit Ragunan

No Pekerjaan Kebutuhan 1 Penyemaian 1 Orang

2 Pengantongan 3 Orang 3 Perbanyakan 1 Orang 4 Pemeliharaan 1 Orang

Tenaga Kerja yang bertugas dalam penyemaian biji berjumlah satu orang

dengan tugas membuat media tanam dengan perbandingan 1:1:1 berupa campuran

tanah, sekam kering dan pupuk kandang dan ditanami biji rambutan, yang disemai

pada bak semai sebanyak 10 bak semai, sehingga satu bak semai berisi 300 benih

yang akan disemi. Waktu yang dibutuhkan dalam proses ini hanya satu hari.

Tugas dalam bagian pengantongan adalah memindahkan bibit semai yang

berumur 10 hari kedalam polybag berukuran 20cm x 10cm, dengan media yang

sama pada proses penyemaian. Dalam proses ini dibutuhkan lebih banyak pekerja

dibanding proses penyemaian yaitu sebanyak tiga pekerja dengan jumlah hari

kerjs selama tujuh hari, sehingga setiap orang harus menyelesaikan pengantongan

sebanyak 143 seedling.

Untuk proses perbanyakan dibutuhkan keahlian dan pengetahuan lebih

dalam sistem perbanyakan sehingga Kebun Bibit Ragunan Jakarta sampai saat ini

hanya memiliki satu orang yang bertugas dalam proses perbanyakan. Kebun Bibit

Ragunan Jakarta melakukan proses perbanyakan untuk bibit tanaman rambutan

dengan cara okulasi dengan kurun waktu 20 hari sehingga setiap harinya harus

menyelesaikan sebanyak 150 okulasi. .

Pada bagian pemeliharan diperlukan 1 orang yang setiap harinya

61

Pemeliharaan ini dilakukan dari mulai hasil penyemaian hingga sampai menjadi

bibit yang siap jual. Kebutuhan tenaga kerja dan besaran biaya yang dikeluarkan

Kebun Bibit Ragunan selama tahun 2010 dapat dilihat secara terperinci pada

Tabel 6 dibawah ini:

Tabel 6. Biaya Tenaga Kerja Langsung Produksi Bibit Tanaman Rambutan Pada Kebun Bibit Ragunan Tahun 2010

No Tenaga Kerja Kebutuhan

Jumlah Hari Kerja / Produksi Upah Harian (Rp/Orang) Biaya/Produksi (Rp) 1. Penyemaian Biji 1 1 35.000 35.000 2 Pengantongan 3 7 35.000 735.000 3. Perbanyakan 1 20 35.000 700.000 4. Pemeliharaan 1 216 35.000 7.560.000 Total Biaya 9.030.000

Sumber: Data primer diolah (2011)

Berdasarkan perhitungan pada Tabel 6, konsumsi biaya tenaga kerja

langsung selama tahun 2010 mencapai Rp. 9.030.000,- dengan hari kerja

berjumlah 216 hari kerja selama satu kali produksi selama sembilan bulan dan

hari libur kerja satu hari. Kebutuhan tenaga kerja terbanyak pada kegiatan

pengantonga, dikarenakan jenis kegiatan produksi pengantongan harus

terselesaikan dengan cepat dan untuk pemeliharaan dilakukan lebih banyak

waktunya.

Dokumen terkait