• Tidak ada hasil yang ditemukan

Statements 2020 & 2019

Laba per saham dasar dihitung dengan

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan

3. Penggunaan Estimasi, Pertimbangan, dan

Asumsi Manajemen 3. Management Use of Estimates, Judgments, and Assumptions

Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan relevan.

In the application of the Group’s accounting policies, which are described in Note 2 to the consolidated financial statements, management is required to make estimates, judgments, and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.

Management believes that the following represent a summary of the significant estimates, judgments, and assumptions made that affected certain reported amounts and disclosures in the consolidated financial statements.

Pertimbangan Judgements

Pertimbangan-pertimbangan berikut dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

a. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas

Keuangan a. Classification of Financial Assets and Liabilities

Grup menentukan klasifikasi aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan menilai apakah aset dan liabilitas tersebut memenuhi definisi yang ditetapkan dalam PSAK No. 55. Aset keuangan dan liabilitas keuangan dicatat sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55. Accordingly, the financial assets and liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.

PT ASURANSI RAMAYANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

31 Desember 2020 dan 2019

(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT ASURANSI RAMAYANA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2020 and 2019 (Figures are Presented in Rupiah, unless

Otherwise Stated)

b. Aset Keuangan yang Tidak Memiliki Kuotasi

Harga di Pasar Aktif b. Financial Assets Not Quoted in Active Market

Grup mengklasifikasikan aset keuangan dengan mengevaluasi, antara lain, apakah aset tersebut memiliki atau tidak memiliki kuotasi harga di pasar yang aktif. Evaluasi tersebut juga mencakup apakah kuotasi harga suatu aset keuangan di pasar yang aktif, merupakan kuotasi harga yang tersedia secara reguler, dan kuotasi harga tersebut mencerminkan transaksi di pasar yang aktual dan terjadi secara reguler dalam suatu transaksi wajar.

The Group classifies financial assets by evaluating, among others, whether the asset is quoted or not in an active market. Included in the evaluation on whether a financial asset is quoted in an active market is the determination on whether quoted prices are readily and regularly available, and whether those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.

c. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset

Keuangan c. Allowance for Impairment of Financial Assets

Cadangan kerugian penurunan nilai pinjaman

yang diberikan dan piutang dipelihara pada jumlah yang menurut manajemen adalah memadai untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya aset keuangan. Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup secara spesifik menelaah apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu aset keuangan telah mengalami penurunan nilai (tidak tertagih).

Allowance for impairment losses is maintained at a level considered adequate to provide for potentially uncollectible receivables. The Group assesses specifically at each consolidated statement of financial position date whether there is an objective evidence that a financial asset is impaired (uncollectible).

Cadangan yang dibentuk adalah berdasarkan pengalaman penagihan masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan keuangan yang signifikan yang dialami oleh debitur atau penundaan pembayaran yang signifikan.

The level of allowance is based on past collection experience and other factors that may affect collectability such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtors or significant delay in payments.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka saat dan besaran jumlah yang dapat ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian masa lalu. Cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang diidentifikasi secara spesifik telah mengalami penurunan nilai. Akun pinjaman yang diberikan dan piutang dihapusbukukan berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau direalisasi meskipun segala cara dan tindakan telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang, yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah cadangan yang harus dibentuk, dilakukan secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian penurunan nilai yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda tergantung pada pertimbangan dan estimasi yang digunakan.

If there is an objective evidence of impairment, timing and collectible amounts are estimated based on historical loss data. Allowance is provided on accounts specifically identified as impaired. Written off loans and receivables are based on management’s decisions that the financial assets are uncollectible or cannot be realized in whatsoever actions have been taken. Evaluation of receivables to determine the total allowance to be provided is performed periodically during the year. Therefore, the timing and amount of allowance recorded at each period might differ based on the judgments and estimates that have been used.

31 Desember 2020 dan 2019

(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

December 31, 2020 and 2019 (Figures are Presented in Rupiah, unless

Otherwise Stated)

Nilai tercatat investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman diberikan dan piutang Grup pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The carrying value of the Group’s held to maturity investments, and loans and receivables as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

2020 2019

Dimiliki hingga jatuh tempo HTM Investment

Obligasi 50.000.000.000 50.000.000.000 Bonds

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Kas dan setara kas*) 58.567.583.398 24.712.438.099 Cash and cash equivalents*) Piutang lain-lain*) 49.662.721.595 65.274.081.217 Other accounts receivable*)

Investasi *) Investments *)

Deposito berjangka 131.266.995.190 139.679.119.000 Time deposits Kas dan setara kas yang dibatasi *)

penggunaannya 14.249.852.529 8.673.450.505 Restricted cash and cash equivalents *) Aset lain-lain - uang jaminan 15.543.416.362 12.037.808.438 Other assets - security deposits

Jumlah 319.290.569.074 300.376.897.259 Total

*) Tidak termasuk unit Syariah/Not Include Sharia Unit d. Cadangan kerugian penurunan nilai aset

keuangan tersedia untuk dijual d. Allowance for Impairment of AFS Financial Assets

Grup berpedoman pada PSAK No. 55 untuk menentukan apakah terjadi penurunan nilai atas investasi tersedia untuk dijual. Penentuan tersebut mensyaratkan pertimbangan yang signifikan. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Grup mengevaluasi, antara lain, lamanya dan sejauh mana nilai wajar investasi tersebut berada di bawah biaya perolehannya; tingkat kesehatan keuangan serta gambaran bisnis jangka pendek dari investee, termasuk faktor-faktor seperti kinerja industri dan sektor industri, perubahan teknologi serta arus kas operasi serta pendanaan.

The Group follows the guidance of PSAK No. 55 to determine when an AFS equity investment is impaired. This determination requires significant judgment. In making this judgment, the Group evaluates, among other factors, the duration and extent to which the fair value of an investment is less than its cost; and the financial health of and short-term business outlook for the investee, including factors such as industry and sector performance, changes in technology and operational and financing cash flow.

e. Komitmen Sewa e. Lease Commitments

Komitmen Sewa Pembiayaan – Grup Sebagai

Lessee Finance Lease Commitments - Group as Lessee

Grup telah menandatangani sejumlah perjanjian sewa kendaraan dan ruangan. Grup menentukan bahwa sewa tersebut memenuhi kriteria pengakuan dan pengukuran aset hak-guna dan liabilitas sewa sesuai dengan PSAK No. 73, Sewa.

The Group has entered into various lease agreements for vehicles and commercial spaces. The Group has determined that those leases meet the criteria for recognition and measurement of right-to-use assets and lease liabilities in accordance with PSAK No. 73, Leases.

f. Pajak Penghasilan f. Income Taxes

Pertimbangan yang signifikan dibutuhkan untuk menentukan jumlah pajak penghasilan. Terdapat sejumlah transaksi dan perhitungan yang menimbulkan ketidakpastian penentuan jumlah pajak penghasilan karena interpretasi atas peraturan pajak yang berbeda. Jika hasil pemeriksaan pajak berbeda dengan jumlah yang sebelumnya telah dibukukan, maka selisih tersebut akan berdampak terhadap aset dan liabilitas pajak kini dan tangguhan

Significant judgment is required in determining the provision for income taxes. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain due to different interpretation of tax regulations Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts that were initially recorded, such differences will have an impact on the current and deferred income

PT ASURANSI RAMAYANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

31 Desember 2020 dan 2019

(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT ASURANSI RAMAYANA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2020 and 2019 (Figures are Presented in Rupiah, unless

Otherwise Stated)

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signifikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Grup. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its estimates and assumptions on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur:

a. Nilai Wajar Aset Keuangan a. Fair Value of Financial Assets

Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti-bukti obyektif yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain financial assets at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant component of fair value measurement is determined based on verifiable objective evidence (i.e. foreign exchange rate, interest rate), while timing and amount of changes in fair value might differ due to different valuation method used.

Nilai wajar aset keuangan diungkapkan pada

Catatan 20. The fair value of financial assets are set out in Note 20.

b. Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap c. b. Estimated Useful Lives of Property and

Equipment Masa manfaat dari masing-masing aset tetap

Grup diestimasi berdasarkan jangka waktu aset tersebut diharapkan tersedia untuk digunakan. Estimasi tersebut didasarkan pada penilaian kolektif berdasarkan bidang usaha yang sama, evaluasi teknis internal dan pengalaman dengan aset sejenis. Estimasi masa manfaat setiap aset ditelaah secara berkala dan diperbarui jika estimasi berbeda dari perkiraan sebelumnya yang disebabkan karena pemakaian, usang secara teknis atau komersial serta keterbatasan hak atau pembatasan lainnya terhadap penggunaan aset. Dengan demikian, hasil operasi di masa mendatang mungkin dapat terpengaruh secara signifikan oleh perubahan dalam jumlah dan waktu terjadinya biaya karena perubahan yang disebabkan oleh faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penurunan estimasi masa manfaat ekonomis setiap aset tetap akan menyebabkan kenaikan beban penyusutan dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.

The useful life of each of the item of the Group’s property and equipment are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on a collective assessment of similar business, internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence, and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above. A reduction in the estimated useful life of any item of property and equipment would increase the recorded depreciation and decrease the carrying values of this asset.

31 Desember 2020 dan 2019

(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

December 31, 2020 and 2019 (Figures are Presented in Rupiah, unless

Otherwise Stated)

Masa manfaat aset tetap diungkapkan pada

Catatan 2. The useful lives of property and equipment are set out in Note 2.

Nilai tercatat aset tetap konsolidasian pada

tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah Rp 65.757.265.183 dan Rp 67.512.715.635.

The carrying values of property and equipment as of December 31, 2020 and 2019 amounted Rp 65,757,265,183 and Rp 67,512,715,635, respectively.

c. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan c. Impairment of Non-Financial Assets

Penelaahan atas penurunan nilai dilakukan

apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset tertentu. Penentuan nilai wajar aset membutuhkan estimasi arus kas yang diharapkan akan dihasilkan dari pemakaian berkelanjutan dan pelepasan akhir atas aset tersebut. Perubahan signifikan dalam asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar dapat berdampak signifikan pada nilai terpulihkan dan jumlah kerugian penurunan nilai yang terjadi mungkin berdampak material pada hasil operasi Grup.

Impairment review is performed when certain impairment indicators are present. Determining the fair value of assets requires the estimation of cash flows expected to be generated from the continued use and ultimate disposition of such assets. Any significant changes in the assumptions used in determining the fair value may materially affect the assessment of recoverable values and any resulting impairment loss could have a material impact on results of operations.

Nilai tercatat aset non-keuangan tersebut pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:

The carrying values of these assets as of December 31, 2020 and 2019 are as follows:

2020 2019

Aset tetap (Catatan 11) 65.757.265.183 67.512.715.635 Property and equipment (Note 11) Properti investasi (Catatan 12) 165.412.000.000 162.071.000.000 Investment properties (Note 12)

Investasi dalam saham entitas Investments - shares of stock

asosiasi (Catatan 9) 7.143.462.511 8.413.067.469 of associates (Note 9)

Jumlah 238.312.727.694 237.996.783.104 Total

d. Nilai Wajar Properti investasi e. d. Revaluation of Investment Properties

f. Perusahaan mengukur properti investasi pada

nilai wajar, dan perubahan nilai wajar aset tersebut diakui sebagai hasil investasi dalam laba rugi. Perusahaan memakai jasa penilai independen untuk menentukan nilai wajar aset

tersebut. Asumsi-asumsi utama yang

digunakan untuk menentukan nilai wajar

properti investasi diungkapkan dalam

Catatan 12.

g. The Company measures its investment properties at fair value with changes in fair value being recognized in income from

investment. The Company engaged

independent valuation specialists to determine fair value. The key assumptions used to determine the fair value, are further explained in Note 12.

e. e. Penilaian Aset Reasuransi dan Liabilitas

Kontrak Asuransi f. e. Valuation of Reinsurance Assets and Insurance Contract Liabilities

Estimasi Klaim Estimated Claims

Cadangan klaim yang sudah dilaporkan dibentuk berdasarkan estimasi pembayaran klaim di masa datang dengan menggunakan fakta-fakta yang tersedia pada saat cadangan ditetapkan.

Reported claim reserves established are based on estimates of future payments to be made taking into consideration the available facts and information, the time the reserves are established.

PT ASURANSI RAMAYANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir

31 Desember 2020 dan 2019

(Angka-angka Disajikan dalam Rupiah, kecuali Dinyatakan Lain)

PT ASURANSI RAMAYANA Tbk AND ITS SUBSIDIARY Notes to Consolidated Financial Statements

For the Years Ended December 31, 2020 and 2019 (Figures are Presented in Rupiah, unless

Otherwise Stated)

Cadangan atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan dibentuk dengan menggunakan metode perhitungan yang berlaku umum di Indonesia. Asumsi utama yang mendasari metode tersebut adalah pengalaman klaim masa lalu dan tingkat diskonto.

Reserve on incurred claim but not yet reported is established using certain calculation method which are generally applied in Indonesia. The main assumption underlying this method is the Company's past experience and discount rate.

Cadangan klaim pada tanggal

31 Desember 2020 dan 2019 masing-masing adalah sebesar Rp 395.863.174.458 dan Rp 443.278.035.624 (Catatan 18).

Claim reserve as of December 31, 2020 and 2019 amounted to Rp 395,863,174,458 and Rp 443,278,035,624, respectively (Note 18). Perhitungan liabilitas asuransi per tanggal

31 Desember 2020 dan 2019 dilakukan oleh aktuaris independen, PT Sienco Aktuarindo Utama, dalam laporannya masing-masing tertanggal 22 Maret 2021 dan 23 Maret 2020.

The computation of insurance liabilities as of December 31, 2020 and 2019, was performed by independent actuary, PT Sienco Aktuarindo Utama, in their report dated March 22, 2021 and March 23, 2020, respectively.

Manfaat Polis Masa Depan Future Policy Benefits

Penentuan liabilitas manfaat polis masa depan dipengaruhi oleh asumsi tertentu yang digunakan aktuaris dalam menghitung jumlah tersebut, mencakup, antara lain, rasio klaim, tingkat pembatalan polis, rasio biaya, inflasi dan tingkat diskonto. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, liabilitas manfaat polis masa depan masing-masing

sebesar Rp 252.567.394.762 dan

Rp 283.189.012.872 (Catatan 18).

The determination of liability for future policy benefits is dependent on the selection of certain assumptions used by actuary in calculation such amounts which include, among others, claim ratio, policy cancelation rate, cost ratio, inflation and discount rate. As of December 31, 2020 and 2019, liability for future policy benefits amounted to Rp 252,567,394,762 and Rp 283,189,012,872, respectively (Note 18).

Aset Reasuransi Reinsurance Assets

Aset yang timbul dari kontrak reasuransi juga

dihitung dengan menggunakan metode yang sama dengan liabilitas kontrak asuransi. Selain itu, pemulihan aset ini dinilai secara periodik untuk memastikan bahwa jumlahnya mencerminkan jumlah yang pada akhirnya akan diterima, mempertimbangkan faktor-faktor seperti counterparty dan risiko kredit. Penurunan nilai diakui di mana terdapat bukti objektif bahwa Perusahaan tidak dapat menerima jumlah yang terutang untuk itu dan jumlah ini dapat diukur secara andal.

Assets arising from reinsurance contracts are also computed using the same methods as insurance contract liabilities. In addition, the recoverability of these assets is assessed on a periodic basis to ensure that the balance is reflecting the amounts that will ultimately be received, taking into consideration factors such as counterparty and credit risk. Impairment is recognized where there is objective evidence that the Company may not received amounts due to it and these amounts can be reliably measured.

Pengujian Kecukupan Liabilitas Liability Adequacy Test

Pada tanggal pelaporan, keseluruhan jumlah

liabilitas asuransi yang dicatat meliputi cadangan premi dan cadangan klaim, telah dilakukan pengujian kecukupan liabilitas dengan menggunakan perhitungan teknik aktuaria yang menggunakan asumsi dan estimasi aktuaria masa depan. Manajemen meyakini bahwa hasil tes kecukupan liabilitas

As of the consolidated statement of financial position date, all recorded insurance liabilities, which consists of premium reserve and claim reserve, has been tested its adequacy of the liabilities by using actuary technical method which using the future actuarial assumption and estimation. The management believes that the liability