• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.3.3 Teori Tata Bahasa Inggris dalam Karangan Deskripsi

2.3.3.2 Penggunaan Kelas Kata

Kelas kata merupakan pengelompokan kata berdasarkan jenis kata dan fungsi kata dalam pembentukan kalimat. Peserta didik akan menyadari tentang kegunaan dan fungsi suatu kata dan bagaimana kata-kata tersebut dapat tergabung dan menyatu membuat sebuah komunikasi yang bermakna ketika mereka melakukan kegiatan menulis. Kebanyakan siswa tidak mampu berkomunikasi dan menulis secara gramatikal karena tidak mengerti tentang kegunaan dan fungsi tiap bagian dalam kegiatan menulis tersebut. Kelas kata yang digunakan dalam karangan deskripsi bahasa Inggris meliputi nomina, verba, adjektiva, advervia, pronominal, preposisi, dan konjungsi.

1) Nomina

Nomina (noun) sering ditujukan untuk menamai seseorang, tempat, atau benda. Misalnya, pen, book, boy, friend, Indonesia, Dewi, dan lain-lain. Kata “Dewi” adalah noun karena nama seseorang. Kata “Indonesia” adalah noun karena nama sebuah negara.

Nomina (noun) dapat dibedakan menjadi dua subkelas. Satu di antarannya terdiri atas dua bagian, seperti di bawah in.

(1) Proper Nouns

Proper noun adalah nama orang-orang, tempat, dan sesuatu yang biasanya diawali dengan huruf kapital pada bagian awal penulisan. Contohnya Ahmad, Indonesia, Eart, Jakarta, Beach Walk, dan lain-lain.

(2) Common Nouns

Common nouns biasanya tidak diawali dengan huruf kapital pada awal penulisan katanya, kecuali saat kata tersebut terletak pada awal kalimat. Common nouns dapat dibedakan menjadi dua bagian, seperti di bawah ini.

a. Countable nouns, misalnya cup, plate, book, pen, dan lain-lain. Countable nouns merupakan kata benda yang dapat dihitung dan memiliki bentuk tunggal dan bentuk jamak.

Uncountable nouns merupakan kata benda yang tidak dapat dihitung dan dalam bentuk tunggalnya tidak dapat ditambahkan dengan artikel “a” atau “an” di depan kata tersebut.

Dalam pembentukan nomina, terdapat beberapa akhiran yang dapat membentuk kata benda, seperti pembentuk objek, pembentk verba menjadi nomina, pembentuk adjektiva menjadi kata nomina abstrak. Berikut dijelaskan pembentukan nomina tersebut.

(1) Pembentuk agen atau objek

-er : driver, employer, examiner, and writer.

-or : actor, collector, director, educator, elevator, protector, sailor, and visitor.

-ar : liar

-ant : accountant, assistant, attendant, combatant, servant -ist : biologist, chemist, economist, dentist, scientist

-ee : employee, examinee, refugee, referee, invitee, and presentee.

(2) Pembentukan kata benda dari kata kerja (verba)

-age : breakage, coverage, leakage, drainage, marriage -al : approval, arrival, refusal

-ance : acceptance, appearance, performance -ery : delivery, discovery, recovery

-ment : agreement, arrangement, employment, management -sion : collision, decision, division, confusion

-ure : departure, failure, closure.

(3) Pembentukan kata benda abstrak dari kata sifat (adjecktive)

-ance/-ence : Imporantance, absence, presence, diligence -ity : ability, activity, divinity, equality

-ness : darkness, happiness, kindness

-th : length, strength, truth, width

2) Verba

Verba (verb) sering ditujukan sebagai sebuah kata yang menunjukkan aksi atau tindakan. Verb merupakan inti dari suatu kalimat sehingga setiap kalimat harus memiliki verb. Upaya memperhatikan verb merupakan langkah yang paling penting untuk mengerti maksud sebuah kalimat. Contoh dalam kalimat “He walks on feet”. Walks adalah kata kerja yang menunjukkan aksi atau kegiatan dari kalimat. Seperti juga kalimat berikut “Brian is sleeping on the bed”. Walaupun kegiatan ini tidak menunjukkan banyak aktivitas, sleeping adalah verb dari kalimat tersebut. Perbedaan verbs menunjukkan perbedaan makna yang berkaitan dengan maksud-maksud tertentu seperti tense (present, past, continuous, future, dll), pronominal (I, You, We, They, She, He, It), Number (singular, and plural), dan bentuk kalimat (aktif and pasif).

Verba (verb) dapat membentuk kelas kata, yaitu meliputi hal-hal berikut. (1) Melakukan suatu pekerjaan, contohnya walk, go, climb, carry, write, jump,

(2) Dapat membentuk kata V-ing atau infinitive, contoh to swim/swimming, towalk/walking, to write/writing, dan lain-lain.

(3) Dapat dibentuk oleh kata benda, determiner, dan kata ganti. Contohnya We slept soundly, They played hockey, Dewi gave Tia a present.

(4) Bisa berdiri sendiri (single word) dan juga dalam bentuk kelompok (group verbs). Contoh:

Singular verbs : know, study, discover, understand, dan lain-lain.

Group verbs : have known, is studying, well discover, may have undertood, dan lain-lain.

Menuruts Eastwood (1994:75) kata kerja terdiri atas beberapa bentuk yaitu (1) kata kerja bentuk dasar, seperti look, see, listen, speak, dan lain-lain, (2) kata kerja bentuk akhiran –s/es, seperti looks, sees, listens, speaks, dan lain-lain, (3) kata kerja bentuk past tense, seperti looked, saw, lestened, spook, dan lain-lain, serta (4) kata kerja bentuk past/passive participle, seperti looked, seen, listened, spoken, dan lain-lain. Keseluruhan bentuk kata kerja ini dapat menjadi kata kerja utama yang dikenal dengan finite verb dalam kalimat. Sementara itu, kata nonfinite verb meskipun dapat juga menempati kata kerja utama, tetapi bentuknya berubah menjadi infinitive, gerund, dan participle.

Selain bentuk kata kerja dasar di atas, terdapat sebuah kata kerja bantu yang mendukung fungsi kata kerja secara umum, yaitu auxiliary verb, yang meliputi be, have, dan do, dan modal auxiliary, yang meliputi can, may, will, shall, could, might, would, should, dan must. Seperti yang dijelaskan oleh Quirk (1987) bahwa frasa kata kerja terdiri atas satu kata kerja bantu (auxiliary) atau

lebih di depannya, misalnya frasa will, steal, had gone, has been talking, will be going, dan lain-lain.

3) Adjektiva

Adjektiva (adjective) sering ditujukan sebagai sebuah kata yang menjelaskan atau memberikan informasi lebih tentang nomina atau pronominal. Adjektiva menjelaskan nomina dalam bentuk sebagai keterangan ukuran, warna, dan nomor, misalnya “the very small kitten jumped at the dog”. Kata small adalah adjective yang memberikan informasi lebih mengenai noun (kitten). Banyak kata sifat yang muncul memang berfungsi sebagai kata sifat, seperti long, short, blue, red, dan lain-lain. Akan tetapi banyak pula kata sifat yang terbentuk dari bentuk kelas kata lainnya (termasuk kata sifat) dengan adanya penambahan akhiran. Contoh:

Nomina (noun) Adjektiva (adjective)

memory memorable

person personal

fame famous

Verba (verb) Adjektiva (adjective)

depend dependent

cease ceaseless

forget forgetful

Adjektiva (adjective) Adjektiva (adjective)

green greenish

intense intensive

optic optical

(1) Descriptive Adjective

Descriptive adjective adalah jenis adjektiva yang paling umum. Beberapa dari jenis ini terbentuk dari anggota kelas kata lain yang diikuti oleh akhiran, misalnya reason – reasonable, wonder – wonderful, dan lain-lain. Jenis adjectiva yang kedua, yaitu descriptive adjective. Jenis ini sangat berbeda dengan adjective jenis determiners, seperti diungkapkan oleh Frank (1972) bahwa “descriptive adjectives usually indicate an inherent quality (beautiful, intelligent), or a physical state such as age, size, color. Inflectional and derivational endings can be added only to this type of adjective”.

Artinya, semua adjektiva yang menyatakan kualitas, kondisi fisik seperti usia/umur, ukuran dan warna disebut descriptive adjective. Berbeda dengan determiner yang bentuknya paten tidak bisa ditambahkan akhiran, descriptive adjective malah sangat mungkin diimbuhi akhiran karena jenis adjektiva ini saja yang bisa diperbolehkan.

(2) Proper Adjective

Adjektiva jenis ini biasanya dibentuk dengan akhiran dari proper nouns. Layaknya seperti proper nouns, proper adjectives biasanya dimulai dengan huruf kapital.

Proper noun Proper adjective

Australia Australian

China Chinese

Indonesia Indonesian

Shakespeare Shakespearian

(3) Verbal Adjectives

Verbal adjective adalah kata kerja yang berfungsi sebagian kata sifat. a) Bentuk –ing (present participle), misalnya shaking, taking, noting, dan

lain-lain.

b) Bentuk –en (past participle), biasanya dengan akhiran –en atau –ed, contohnya shaken, taken, noted, dan lain-lain

Empat kriteria adjektiva, yaitu sebagai berikut.

(a) Dapat berfungsi sebgai atributif (yang terletak di antara determiner dan kata benda, seperti an ugly painting.

(b) Dapat berfungsi sebagai predikatif (sebagai komplemen subjek), atau sebagai komplemen objek, misalnya The painting is ugly, I thought the painting ugly.

(c) Dapat diberikan premodifier very, misalnya They are very happy, the very happy children.

(d) Dapat mengambil bentuk komparatif dan superlatif baik secara infleksi (dengan akhiran –er dan –est) maupun secara perifrastik (dengan menggunakan more dan most).

Contoh:

Happy-happier-happiest (secara infleksi),

4) Adverbia

Adverbia merupakan kata yang memberikan informasi lebih tentang verb, adjective, atau adverb lainnya. Kata keterangna menjelaskan verbs, adjectives, dan adverbs dalam hal keterangan waktu, frekuensi, dan tingkah laku. Sebagai contoh “Maya runs very fast”. Kata “very” menjelaskan adverb “fast” dan memberikan informasi mengenai seberapa cepat “Maya” berlari.

Banyak adverbia yang muncul sebagai adverbia lainnya, seperti kata here, there, now, then, dan lain-lain. Akan tetapi banyak pula adverbs yang terbentuk dari adjektiva dengan melakukan penambahan akhiran –ly.

contoh: Adjectives Adverbs slow slowly steady steadily bright brightly whole wholly

Secara morfologi, adverbia dapat dikelompokkan sebagai berikut.

(1) Adverbia sederhana, misalnya just, only, well, dan lain-lain. Banyak adverb sederhana terkait dengan makna “posisi” dan “tempat”, misalnya back, down, near, out, under, dan lain-lain.

(2) Adverbia majemuk, misalnya somehow, somewhere, therefore, dan yang formal seperti whereupon, herwith, whereby, dan lain-lain.

(3) Adverbia derivasional, yaitu adverbia yang banyak diderivasi dari adjective (kata sifat) yang diberikan akhiran –ly. Contohnya oddly, interestingly, warmly, quickly, dan lain-lain.

5) Pronomina

Pronomina dimaksudkan sebagai kata yang bisa digunakan sebagai noun, misalnya “Ghalih is a students”. Noun “Galih” dapat digantikan dengan pronoun “he”, dan kalimatnya menjadi “He is a student”. Pronoun dapat digunakan untuk menghindari pengulangan penggunaan kata benda (noun) dalam kalimat.

Pronomina dapat dibedakan menjadi empat bagian, sebagai berikut. (1) Personal Pronoun

Personal pronoun mengacu pada “kamu”, “aku”, dan “kepada orang lain”, seperti tabel dibawah ini.

Tabel 2.1 Personal pronoun

Subjective pronouns Objective pronouns Possessive pronouns Possessive determiners Emphatic reflexive pronouns I Me Mine My Myself You

You Yours Your Yourself

He

Him His His Hisself

She

Her Hers Her Herself

It

It Its Its itself

We

Us Ours Our Ourselves

You

You Yours Your Yourselves

They

(2) Indefinite Pronoun

Indefinite pronoun meliputi some-, any-, no-, dan every-, yang dikombinasikan dengan -body, -one, -thing.

Contoh:

Somebody anybody nobody everybody

Someone anyone no one everyone

Something anything nothing everything

(3) Interrogative Pronoun

Interrogative pronoun adalah pronoun yang digunakan dalam bentuk tanya, yang meliputi: who? whom? whose? what? dan which?

(4) Relative Pronoun

Relative pronoun terletak pad abagian depan dari adjective clauses (disebut juga dengan relative cluse) yang memodifikasi sebuah noun atau sebuah pronoun, yaitu:

Who whom whose

Which that when

Where

6) Preposisi

Preposisi merupakan kata depan yang diikuti oleh kata benda (noun), kata ganti pelengkap (object pronoun), kata kerja bantu –ing (gerund dan kata keterangan waktu (adverb of time). Preposisi yang sering dipakai, seperti on, at,

in, to, into, from, beside, in front of, behind, below, under, above, next to, near, by, until, for, with about, dan lain-lain.

Dokumen terkait