• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (sdudend deams achievemend division), peserta didik diharapkan lebih aktif dalam mengikuti

D. BatasanBIstilahB 1. Hasil Belajar

3. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (sdudend deams achievemend division), peserta didik diharapkan lebih aktif dalam mengikuti

37 BABBIIIB

METODOLOMIBPENELITIANB B

A.WaktuBdanBTempatBPenelitianB

Penelitian ini dilaklanakan antara bulan September – Oktober 2014 di kelal VIIIB SMP Kaniliul Kalalan, Sleman, Yogyakarta.

B.JenisBPenelitianB

Jenil penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian delkriptif kualitatif, dimana peneliti mencoba untuk menerapkan model pembelajaraan kooperatif tipe STAD (Students Teams Achievement Divisions) pada materi Relali dan Fungli untuk mengetahui ketuntalan halil belajar dan tingkat keaktifan belajar pelerta didik di kelal VIIIB SMP Kaniliul Kalalan Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan memahami fenomena atau kejadian yang dialami oleh lubyek dari penelitian ini. Seperti perilaku, perlepli, motivali, tindakan, dll. Secara holiltik, dan dengan cara delkripli dalam bentuk kata – kata dan bahala, pada luatu kontekl khulul yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong,2009). Pada penelitian kualitatif, metode yang

digunakan adalah pengamatan, wawancara dan penelaahan dokumen. Data – data yang dikumpulkan adalah berupa kata – kata dan gambar. Dengan demikian, halil penelitian ini akan berili kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan terlebut. Selain itu, menurut Moleong (2009), penelitian kualitatif lebih mementingkan legi prolel daripada halil.

C.SubyekBPenelitianB

Dalam penelitian ini, lubyek penelitian adalah pelerta didik kelal VIIIB SMP Kaniliul Kalalan Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. SMP Kaniliul Kalalan dipilih karena di SMP Kaniliul Kalalan nilai matematika dari pelerta didiknya terjadi ketimpangan/perbedaan yang langat mencolok. Selain itu, peneliti menggunakan model kooperatif tipe STAD karena model pembelajaran terlebut cukup mudah dilaklanakan dan meningkatkan aktifital belajar pelerta didik dalam kelompok ketimbang dengan pembelajaran konvenlional yang hanya berili ceramah dan tanya jawab.

D.ObyekBPenelitianB

Yang menjadi obyek penelitian dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooepratif tipe STAD pada pembelajaran dengan topik

Relali dan Fungli untuk mengetahui halil belajar dan tingkat keaktifan pelerta didik untuk bekerja dalam kelompok.

E.BentukBDataBdanBCaraBPengumpulanBDataB

Bentuk data yang diperlukan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenil, yaitu data yang digunakan untuk menilai keaktifan pelerta didik dan data untuk menilai halil belajar pelerta didik.

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenil, yaitu dengan menggunakan oblervali untuk melihat keaktifan pelerta didik dan dengan menggunakan tel tertulil untuk menilai halil belajar pelerta didik.

Data yang terkumpul dari penelitian ini yang akan menjadi halil dari penelitian ini.

F. InstrumenBPenelitian

Inltrumen dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenil inltrumen terdiri atal inltrumen pembelajaran dan inltrumen pemungutan data.

1. Inltrumen Pembelajaran

Inltrumen pembelajaran dalam penelitian ini terdiri atal Rancangan Pelaklanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Silwa, dan Lembar Dilkuli Kelompok yang dilulun dengan acuan model

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) pada pokok bahalan Relali dan Fungli yang diberikan di kelal VIII lemelter galal Sekolah Menengah Pertama.

2. Inltrumen Pemungutan data

Inltrumen pemungutan data dalam penelitian ini terdiri dari tel dan non tel. Tel dalam penelitian ini meliputi lembar loal tel akhir. Sedangkan untuk non tel berupa lembar oblervali keaktifan pelerta didik.

a. Lembar Tel

Menurut Arikunto (2007), tel adalah lerentetan pertanyaan / latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegenli, kemampuan / bakat yang dimiliki individu / kelompok. Tel dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui leberapa belar preltali/halil belajar pelerta didik lecara individu dalam memahami materi Relali dan Fungli.

Tabel 3.1. Rambu – Rambu Lembar Kerja Pelerta Didik

KompetensiB IndikatorB TipeBSoalB BanyakB

DasarB C1B C2B C3B C4B SoalB

Memahami relali dan fungli Cara menyatakan relali 1a,b,c 3 Menentukan unlur – unlur fungli 2a,b,c 3 Mengidentifikali luatu relali 3 1

KompetensiB IndikatorB TipeBSoalB BanyakB

DasarB C1B C2B C3B C4B SoalB

Menentukan nilai fungli

Mencari nilai fungli 4a 1 Menentukan rumul fungli 5 1 Menggambar grafik fungli 4b 1 Keterangan:

C1 : halil belajar kategori pengetahuan.

C2 : halil belajar kategori pemahaman.

C3 : halil belajar kategori aplikali.

C4 : halil belajar kategori analilil, lintetil dan evaluali.

b. Lembar Oblervali Keaktifan Pelerta Didik

Pada pengertian plikologi, oblervali atau yang biala dilebut dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemulatan perhatian terhadap luatu obyek dengan menggunakan leluruh alat indera (Arikunto:2007). Oblervali yang dimaklud dalam penelitian ini adalah oblervali liltematil, yaitu pengamatan dengan menggunakan pedoman (daftar kegiatan dalam pembelajaran). Oblervali dilakukan untuk mengamati keaktifan pelerta didik dalam mengikuti prolel pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Students Teams Achievement Divisions (STAD).

Tabel 3.2. Rubrik Pengamatan Keaktifan Pelerta Didik

Hal yang diamati Ya (√) / Tidak (X) 1. Pelerta didik liap mengikuti pembelajaran dalam

kelompok.

2. Pelerta didik bertanya kepada teman lain laat dilkuli kelompok.

3. Pelerta didik bertanya kepada peneliti laat dilkuli kelompok.

4. Pelerta didik menyelelaikan loal lecara berlama – lama. 5. Pelerta didik menanggapi jawaban pelerta didik lain

dalam kelompok.

6. Pelerta didik memberikan ide atau gagalan mengenai loal laat dilkuli kelompok.

B

M. ValiditasB

Validital adalah ukuran menunjukkan tingkat kevalidan atau kelahan luatu inltrumen. Inltrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur (Suharlimi,2006). Pada penelitian ini validital yang digunakan adalah content validity (validital ili) yaitu dari inltrumen yang digunakan mengukur ili dari domain yang mau diukur (Suparno,2007). Validital menunjuk pada keleluaian, penuh arti, bergunanya kelimpulan yang dibuat peneliti berdalarkan data yang dikumpulkan. Kelimpulannya valid bila leluai dengan tujuan penelitian.

Dalam penelitian ini, lembar oblervali keaktifan pelerta didik digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan pelerta didik dalam prolel belajar mengajar. Setelah itu dapat diketahui bagaimana tingkat

keaktifan pelerta didik laat diberi treatment model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Validital tel ini diperoleh dari loal polttelt untuk mengukur halil belajar pelerta didik pada materi Relali dan Fungli yang leluai dengan ltandar kompetenli mata pelajaran matematika Sekolah Menengah Pertama kurikulum 2013.

Cara menentukan tingkat validital loal adalah dengan menghitung koefilien korelali antara alat evaluali yang akan diketahui validitalnya dengan alat ukur lain yang telah dilaklanakan dan

dialumlikan telah memiliki validital yang tinggi. Nilai rxy diartikan

lebagai koefilien korelali, dengan kriteria lebagai berikut : Tabel 3.3.Kriteria Validital

KoefisienBValiditasBrxyB KriteriaBValiditasB rxy < 0,00 Tidak Valid 0,00 < rxy < 0,20 Sangat Rendah 0,20 < rxy < 0,40 Rendah 0,40 < rxy < 0,70 Sedang 0,70 < rxy < 0,90 Tinggi 0,90 < rxy < 1,00 Sangat Tinggi

Suherman (dalam Ardian,2013) Koefilien validital butir loal diperoleh dengan menggunakan

rumul korelali product-moment menggunakan angka kalar lebagai

berikut :

r = n ∑ XY − ∑ X ∑ Y

Keterangan :

n : banyak lubyek X : lkor tiap butir loal Y : lkor total butir loal

rxy : koefilien korelali antara X dan Y.

B

H. MetodeBAnalisisBDataB

1. AnalisisBHasilBBelajarBMatematikaB

Pertama, loal tel pemahaman materi yang terdiri dari 5 loal dengan total 10 item loal dinilai. Skor maklimum untuk tiap item loal adalah 5. Sedangkan lkor minimum untuk tiap item loal adalah 0.

Tabel 3.4. Kriteria Peniaian Setiap Item Soal Kriteria Penilaian Skor Pelerta didik tidak mengerjakan apapun 0

Hanya berili kalimat jawab 1

Berili jawaban yang bermakna tetapi malih

dianggap lalah 2

Pelerta didik mengerjakan dengan langkah liltematil dan maluk akal tetapi jawaban yang

dihalilkan lalah. 3

Berili jawaban yang mendekati benar tetapi halil

akhir malih kurang teliti 4

Pelerta didik mengerjakan dengan tuntal dan

Kemudian, pengambilan kelimpulan mengenai halil belajar pelerta didik dilihat dari kriteria ketuntalan minimal yang diberlakukan di SMP Kaniliul Kalalan, Sleman, Yogyakarta.

2. AnalisisBObservasiBKeaktifanBSiswaB

Untuk mengetahui keterlibatan lilwa dalam mengikuti kegiatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

dilakukann penlkoran. Dimana untuk tiap – tiap pernyataan dalam lembar pengamatan terdapat 2 pilihan jawaban, yaitu Ya dan Tidak. Untuk jawaban Ya bernilai 1 poin dan untuk jawaban tidak bernilai 0 poin.

Penghitungan lkor keterlibatan lilwa :

Skor (%) = Frekuensi maksimum aktivitas siswa x 100%Frekuensi aktivitas siswa

Tabel 3.5. Diltribuli lkor aktivital lilwa tiap pertemuan

No. Urut Pertemuan Skor Rata –

Rata (%)

Untuk menentukan kriteria aktivital lilwa dipakai kriteria yang dikemukakan oleh Kartika Budi (2001:54), yaitu :

Tabel 3.6. Kriteria aktivital lilwa

Skor Kriteria

80 - 100 Aktivital lilwa langat tinggi 60 – 79 Aktivital lilwa tinggi 40 – 59 Aktivital lilwa cukup 20 – 39 Aktivital lilwa rendah

0 – 19 Aktivital lilwa langat rendah

Sedangkan prelentale kriteria keterlibatan lilwa dalam kriteria tertentu dihitung lebagai berikut :

Skor (%) = banyak siswa dalam kriteria tertentutotal seluruh siswa x 100% Selanjutnya dapat ditentukan kriteria keterlibatan pelerta didik lecara keleluruhan, yaitu lebagai berikut :

Tabel 3.7. Kriteria Aktivital Seluruh Pelerta Didik Jumlah Yang Termotivali

Motivali ST ST + T ST + T + C + C + R ST + T ST + T + C + R + SR > 75% Sangat Tinggi > 75% Tinggi > 65% Cukup > 65% Rendah > 65% Sangat Rendah

47 BABBIVB

PELAKSANAANBPENELITIAN,BDATA,BANALISISBDATA,BDANB PEEBAHASANBHASILBPENELITIANB

A. PelaksanaanBPenelitianB

Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20, 21, 22, dan 27 Oktober 2014. Pada penelitian ini, peneliti sebagai fasilitator agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pada penelitian ini, peneliti dibantu oleh dua orang observer untuk mengamati keaktifan peserta didik selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan penelitian ini diuraikan menjadi 2 sub bab, yaitu sebelum penelitian dan saat penelitian.

1. SebelumBPenelitianB

Persiapan yang dilakukan oleh peneliti yaitu mempersiapkan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan pokok bahasan Relasi dan Fungsi, Lembar Kegiatan Siswa, Lembar Soal Pemahaman, dan Lembar Observasi Keaktifan Siswa. Hal ini dilakukan agar proses penelitian dapat berjalan dengan lancar.

2. SaatBPenelitianB

a. SebelumBKegiatanBPembelajaranB

Sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan, peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada peserta didik di kelas VIIIB yang dilanjutkan dengan memberikan penjelasan mengenai kegiatan penelitian dan tujuan pembelajaran.

b. SelamaBKegiatanBPembelajaran

Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi berlangsung selama 6 jam pelajaran dalam 3 pertemuan. Pembelajaran dilaksanakan dalam kelompok. Empat kelompok berjumlah 5 peserta didik per kelompok dan satu kelompok berjumlah 6 peserta didik. i. PertemuanBIB:BSubBEateriBEengenalBRelasiBdanBeungsi

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 20 Oktober 2014, pukul 09.15 – 10.35 ( jam ke-4 dan ke-5)

Pertama, peneliti memulai kegiatan pembelajaran dengan memberikan salam dan mengecek kesiapan peserta didik. Kemudian peneliti menjelaskan mengenai model pembelajaran yang akan digunakan dan dilanjutkan dengan membagi peserta didik ke dalam kelompok yang telah disusun berdasarkan nilai pada ulangan bab sebelumnya. Kemudian peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran

yaitu dapat menyatakan bentuk relasi dan mengetahui ciri – ciri fungsi. Peneliti membagikan Lembar Kegiatan Siswa 1 yang berisi materi dan beberapa soal latihan untuk dipelajari dan dikerjakan dalam kelompok.

Peserta didik sangat antusias mengikuti pelajaran dengan model pembelajaran yang diterapkan. Banyak terjadi interaksi-komunikasi yang terjadi antar anggota kelompok, antara anggota kelompok dengan peneliti. Ada beberapa peserta didik yang sangat aktif untuk bertanya kepada peneliti, ada beberapa peserta didik yang bertanya kepada ketua kelompoknya, walaupun ada juga yang hanya menunggu pekerjaan dari teman kelompoknya. Bahkan ada beberapa peserta didik yang bertanya kepada kelompok lainnya yang bersebelahan mengenai hal yang dirasa belum jelas. Peneliti berkeliling kelas untuk memfasilitasi peserta didik yang masih dingung dengan materi yang diberikan. Peneliti disini memfasilitasi penjelasan materi untuk kelompok, bukan hanya individu.

Pertemuan I diakhiri dengan pemberian pekerjaan rumah karena LKS yang diberikan belum selesai dikerjakan. Kemudian peneliti menjelaskan mengenai sub materi yang akan dipelajari esok hari mengenai mengitung nilai dan menggambar grafik fungsi agar peserta didik mempelajarinya terlebih dahulu di rumah.

ii. PertemuanBIIB:BSubBEateriBEenghitungBNilaiBdanBEenggambarB GrafikBeungsiB

Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Oktober 2014, pukul 07.00 – 08.20 (jam ke-1 dan ke-2).

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, peserta didik berdoa terlebih dahulu dengan dipandu dari pusat. Selesai berdoa, banyak peserta didik yang mengeluh karena pekerjaan rumah yang diberikan belum dikerjakan akibat pemadaman listrik yang terjadi di wilayah DIY dan Jawa Tengah. Peneliti memberikan waktu hingga pukul 07.30 untuk diselesaikan dan dikumpulkan.

Setelah semua pekerjaan rumah dikumpulkan, peneliti membagikan Lembar Kegiatan Siswa 2 lalu menjelaskan mengenai tujuan pembelajaran, yaitu mengetahui cara menghitung nilai dan menggambar grafik fungsi.

Pertemuan II tidak jauh berbeda dengan pertemuan I lalu. Tetapi ada beberapa peserta didik yang pada pertemuan I lalu tidak terlalu aktif menjadi sangat aktif bertanya, bahkan dapat membantu menjelaskan kepada teman – temannya. Peneliti berkeliling kelas, sama seperti pada pertemuan I lalu. Akan tetapi pada pertemuan II ini banyak peserta didik yang belum jelas mengenai materi yang

diberikan. Peneliti dibantu oleh observer dalam menjawab pertanyaan yg diajukan peserta didik.

Pertemuan II diakhiri dengan pemberian pekerjaan rumah karena peserta didik belum selesai mengerjakan LKS yang diberikan. Kemudian peneliti menjelaskan mengenai sub materi yang akan dipelajari esok hari yaitu mengenai mencari rumus fungsi. iii. PertemuanBIIIB:BSubBEateriBEencariBRumusBeungsi

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Oktober 2014, pukul 07.00 – 08.20 (jam ke-1 dan ke-2).

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, peserta didik berdoa terlebih dahulu dengan dipandu dari pusat. Selesai doa pagi, peserta didik mengumpulkan pekerjaan rumah yang sebelumnya diberikan. Kemudian peneliti menjelaskan tujuan dar sub materi yang akan dipelajari, yaitu mengetahui cara mencari rumus fungsi.

Peserta didik dikumpulkan dalam kelompok dan diberikan Lembar Kegiatan Siswa 3 yang berisi tentang cara menemukan rumus fungsi jika nilainya diketahui. Pada pertemuan III ini dapat terselesaikan dalam 1 jam pelajaran sehingga pada jam ke-2, peserta didik banyak yang bertanya mengenai sub materi sebelumnya karena pada hari Senin, 27 Oktober 2014 akan diadakan tes pemahaman materi. Disini peneliti memfasilitasi secara keseluruhan karena sebagian besar yang ditanyakan hampir sama antara peserta didik

satu dengan yang lainnya. Pertemuan III diakhiri dengan memberikan kisi – kisi soal tes pemahaman materi.

c. SetelahBKegiatanBPembelajaran

Setelah selesai mengerjakan soal tes pemahaman pada hari ke-4, peserta didik mengkomunikasikan pengalaman mereka selama mengikuti proses pembelajaran dengan model kooperatif tipe STAD.

B. DataBdanBAnalisisBData

1. UjicobaBInstrumenBPemungutanBDataB a. ValiditasBdanBReliabilitasBSoalBUjicobaB

Pengujian validitas untuk soal tes pemahaman akhir dilakukan pada hari Jumat, 26 September 2014 di kelas IXA SMP Kanisius Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Pada penghitungan validitas, terdapat dua soal kategori tinggi yaitu nomor 2a dan 2c, tujuh soal kategori sedang yaitu nomor 1a, 1b, 1c, 2b, 3, 4b dan 5, dan satu soal kategori rendah yaitu nomor 4a. Sedangkan reliabilitas soal pada kategori cukup (sedang) dengan dengan nilai reliabilitas 0,656.

Tabel 4.1. Hasil validasi ujicoba instrumen Siswa 1a 1b 1c 2a 2b 2c 3 4a 4b 5 Y 1 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 46 2 5 3 3 5 1 5 2 4 4 5 37 3 5 4 3 5 5 5 2 3 4 5 41 4 5 4 3 5 5 4 2 4 4 5 41 5 4 5 5 5 1 5 2 3 4 5 39 6 5 4 5 5 4 4 2 4 3 5 41 7 5 5 3 5 5 5 2 5 4 5 44 8 4 3 3 3 0 0 0 4 0 5 22 9 5 4 5 5 5 5 2 3 4 5 43 10 5 5 3 5 5 5 0 4 4 0 36 11 4 3 3 5 0 5 2 4 3 5 34 12 4 3 3 5 5 5 2 4 4 3 38 13 5 4 3 5 5 5 1 5 3 5 41 14 5 5 5 5 5 5 2 4 3 5 44 15 5 5 3 5 4 5 2 4 4 3 40 16 5 3 5 4 4 4 2 5 4 5 41 17 5 3 3 4 4 0 0 3 4 0 26 18 5 4 3 5 0 5 2 4 4 5 37 19 5 4 5 4 0 5 2 4 4 3 36 20 5 4 3 4 3 5 2 3 3 5 37 21 5 5 5 5 5 5 1 4 4 5 44 22 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 45 Σ 106 90 84 104 76 97 36 87 79 94 853 Rxy 0,458 0,631 0,489 0,724 0,591 0,786 0,644 0,311 0,577 0,436 Krite ria Va lid as i Se da ng Se da ng Se da ng Tinggi Seda ng Tinggi Seda ng Re nda h Se da ng Se da ng

Tabel 4.2. Reliabilitas Ujicoba Instrumen Siswa 1a 1b 1c 2a 2b 2c 3 4a 4b 5 Y 1 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 46 2 5 3 3 5 1 5 2 4 4 5 37 3 5 4 3 5 5 5 2 3 4 5 41 4 5 4 3 5 5 4 2 4 4 5 41 5 4 5 5 5 1 5 2 3 4 5 39 6 5 4 5 5 4 4 2 4 3 5 41 7 5 5 3 5 5 5 2 5 4 5 44 8 4 3 3 3 0 0 0 4 0 5 22 9 5 4 5 5 5 5 2 3 4 5 43 10 5 5 3 5 5 5 0 4 4 0 36 11 4 3 3 5 0 5 2 4 3 5 34 12 4 3 3 5 5 5 2 4 4 3 38 13 5 4 3 5 5 5 1 5 3 5 41 14 5 5 5 5 5 5 2 4 3 5 44 15 5 5 3 5 4 5 2 4 4 3 40 16 5 3 5 4 4 4 2 5 4 5 41 17 5 3 3 4 4 0 0 3 4 0 26 18 5 4 3 5 0 5 2 4 4 5 37 19 5 4 5 4 0 5 2 4 4 3 36 20 5 4 3 4 3 5 2 3 3 5 37 21 5 5 5 5 5 5 1 4 4 5 44 22 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 45 Σ 106 90 84 104 76 97 36 87 79 94 853 Σ x 514 382 342 498 350 473 70 353 301 452 σb2 0,15 0,63 0,97 0,29 3,98 2,06 0,5 0,41 0,79 2,29

Total Variansi Butir Soal : Σ σb2 = 0,15 + 0,63 + 0,97 + 0,29 + 3,98 + 2,06 + 0,5 + 0,41 + 0,79 +2,29 Σ σb2 = 12,1 σt2 = 32,3 r = k − 1 1 − k ∑ σ σ r = 2221 1 − 12,132,3 r = 0,656 (sedang/cukup) b. HasilBUjicobaBInstrumenBPengamatan

Pengujian validitas lembar pengamatan untuk mengetahui keaktifan peserta didik dilakukan dengan judgement pembimbing, sehingga tidak dilakukan penghitungan ujicoba secara statistik. Ujicoba yang dilakukan pada lembar pengamatan ini hanya dibatasi pada pemahaman observer dalam memahami pernyataan – pernyataan pada lembar pengamatan.

2. DataBHasilBBelajarB

Data hasil belajar diperoleh dari nilai tes pemahaman materi yang dilakukan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD).

Tabel 4.3. Data Hasil Belajar Peserta Didik No Nilai Tes Pemahaman Materi

1 96 2 54 3 52 4 86 5 82 6 68 7 86 8 94 9 94 10 86 11 56 12 88 13 84 14 76 15 86 16 58 17 90 18 52 19 80 20 90 21 76 22 84 23 68 24 76 25 82 26 62

Nilai tertinggi diperoleh peserta didik dengan nomor 1 dengan nilai 96. Sedangkan nilai akhir terendah diperoleh peserta didik nomor 3 dan 18 dengan nilai 52.

3. DataBKeaktifanBPesertaBDidikB

Data keaktifan peserta didik diperoleh dari hasil pengamatan pada saat dilaksanakannya penelitian yang dibantu oleh dua orang pengamat untuk mengamati keaktifan peserta didik yang hasilnya dituliskan dalam lembar pengamatan keaktifan peserta didik. Setiap peserta didik melakukan tindakan atau kegiatan yang sesuai dengan indikator keaktifan, maka indikator tersebut tercapai dan mendapat satu poin. Poin maksimal yang dapat diperoleh dalam tiap pertemuan adalah enam poin. Data keaktifan dalam penelitian ini diperoleh dari tiga kali pertemuan yang hasilnya dirata – rata untuk memperoleh tingkat keaktifan peserta didik.

Tabel 4.4. Distribusi Keaktifan Peserta Didik

Siswa Pertemuan Frekuensi

I II III Siswa 01 - 6 5 11 Siswa 02 3 3 4 10 Siswa 03 5 6 4 15 Siswa 04 4 4 4 12 Siswa 05 4 6 3 13 Siswa 06 4 6 5 15 Siswa 07 4 5 6 15

Siswa Pertemuan Frekuensi I II III Siswa 08 5 6 6 17 Siswa 09 6 6 6 18 Siswa 10 4 3 4 11 Siswa 11 3 4 4 11 Siswa 12 3 4 5 12 Siswa 13 4 4 5 13 Siswa 14 4 4 2 10 Siswa 15 4 6 5 15 Siswa 16 3 4 3 10 Siswa 17 6 6 6 18 Siswa 18 - 5 6 11 Siswa 19 5 3 5 13 Siswa 20 5 4 5 14 Siswa 21 6 - 5 11 Siswa 22 3 3 5 11 Siswa 23 4 3 5 12 Siswa 24 5 6 4 15 Siswa 25 6 6 6 18 Siswa 26 4 3 5 12 Jumlah 104 116 123 343

Dari tabel tersebut terlihat bahwa ada 3 peserta didik yang memiliki frekuensi keaktifan tertinggi dengan skor frekuensi 18, yaitu peserta didik dengan nomor 9, 17, dan 25. Sedangkan untuk skor frekuensi terendah ada 3 peserta didik dengan skor frekuensi 10, yaitu nomor 2, 14, dan 16.

Tabel 4.5. Data Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik No Kriteria Ketuntasan Minimal Nilai Tes Pemahaman Materi Kriteria Ketuntasan 1 75 96 Tuntas 2 75 54 Belum Tuntas 3 75 52 Belum Tuntas 4 75 86 Tuntas 5 75 82 Tuntas 6 75 68 Belum Tuntas 7 75 86 Tuntas 8 75 94 Tuntas 9 75 94 Tuntas 10 75 86 Tuntas 11 75 56 Belum Tuntas 12 75 88 Tuntas 13 75 84 Tuntas 14 75 76 Tuntas 15 75 86 Tuntas 16 75 58 Belum Tuntas 17 75 90 Tuntas 18 75 52 Belum Tuntas 19 75 80 Tuntas 20 75 90 Tuntas 21 75 76 Tuntas 22 75 84 Tuntas 23 75 68 Belum Tuntas 24 75 76 Tuntas 25 75 82 Tuntas 26 75 62 Belum Tuntas

Dari tabel di atas, terlihat bahwa 18 peserta didik memiliki nilai di atas 75 dan 8 peserta didik memiliki nilai di bawah 75.

Berdasarkan analisis data di atas, terlihat bahwa peserta didik yang memiliki nilai di atas kriteria ketuntasan minimal ada 18 peserta didik. Sedangkan peserta didik yang memiliki nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal ada 8 peserta didik.

5. AnalisisBDataBKeaktifanBPesertaBDidik

Data keterlibatan peserta didik yang diperoleh dari pengamatan selama tiga hari dapat dianalisis sebagai berikut :

Tabel 4.6. Analisis Aktivitas Peserta Didik

Siswa Pertemuan Frekuensi Skor (%) I II III Siswa 01 - 6 5 11 61% Siswa 02 3 3 4 10 56% Siswa 03 5 6 4 15 83% Siswa 04 4 4 4 12 67% Siswa 05 4 6 3 13 72% Siswa 06 4 6 5 15 83% Siswa 07 4 5 6 15 83% Siswa 08 5 6 6 17 94% Siswa 09 6 6 6 18 100% Siswa 10 4 3 4 11 61% Siswa 11 3 4 4 11 61% Siswa 12 3 4 5 12 67% Siswa 13 4 4 5 13 72% Siswa 14 4 4 2 10 56%

Siswa Pertemuan Frekuensi Skor (%) I II III Siswa 15 4 6 5 15 83% Siswa 16 3 4 3 10 56% Siswa 17 6 6 6 18 100% Siswa 18 - 5 6 11 61% Siswa 19 5 3 5 13 72% Siswa 20 5 4 5 14 78% Siswa 21 6 - 5 11 61% Siswa 22 3 3 5 11 61% Siswa 23 4 3 5 12 67% Siswa 24 5 6 4 15 83% Siswa 25 6 6 6 18 100% Siswa 26 4 3 5 12 67%

Sesuai dengan tabel kriteria aktivitas peserta didik pada Bab III, diperoleh kriteria aktivitas setiap peserta didik sebagai berikut :

Tabel 4.7. Kriteria Aktivitas Setiap Peserta Didik Siswa Frekuensi Skor

(%)

Kriteria Keaktifan Siswa 01 11 61% Tinggi Siswa 02 10 56% Cukup Siswa 03 15 83% Sangat Tinggi Siswa 04 12 67% Tinggi Siswa 05 13 72% Tinggi Siswa 06 15 83% Sangat Tinggi Siswa 07 15 83% Sangat Tinggi Siswa 08 17 94% Sangat Tinggi Siswa 09 18 100% Sangat Tinggi Siswa 10 11 61% Tinggi Siswa 11 11 61% Tinggi

Siswa Frekuensi Skor (%) Kriteria Keaktifan Siswa 12 12 67% Tinggi Siswa 13 13 72% Tinggi Siswa 14 10 56% Cukup Siswa 15 15 83% Sangat Tinggi Siswa 16 10 56% Cukup Siswa 17 18 100% Sangat Tinggi Siswa 18 11 61% Tinggi Siswa 19 13 72% Tinggi Siswa 20 14 78% Tinggi Siswa 21 11 61% Tinggi Siswa 22 11 61% Tinggi Siswa 23 12 67% Tinggi Siswa 24 15 83% Sangat Tinggi Siswa 25 18 100% Sangat Tinggi Siswa 26 12 67% Tinggi

Tabel 4.8. Kriteria Aktivitas Seluruh Peserta Didik Kriteria Jumlah Presentase

Sangat Tinggi 9 34,62% Tinggi 14 53,85% Cukup 3 11,54% Rendah 0 0,00% Sangat Rendah 0 0,00%

Hasil dari data presentase keaktifan peserta didik di atas, yaitu 34,62% (9 peserta didik) dengan kriteria Sangat Tinggi, 53,85% (14 peserta didik) dengan kriteria Tinggi, 11,54%(3 peserta didik) dengan kriteria Cukup.

Dari hasil analisis data aktifitas peserta didik, diperoleh hasil presentase kriteria keaktifan peserta didik sebagai berikut :

Tabel 4.9. Presentase Kriteria Motivasi Peserta Didik ST ST + T ST + T + C ST + T + C + R ST + T + C + R + SR Kriteria Motivasi 34,62% 88,46% 100% 100% 100% Tinggi

Dalam kasus ini, tampak bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) sangat membantu mengaktifkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran matematika pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi. Tingkat motivasi peserta didik termasuk dalam kriteria tinggi.

C. PembahasanBHasilBPenelitianB

Hasil belajar peserta didik di kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan karena lebih dari separuh peserta didik di kelas tersebut memiliki nilai di atas kriteria ketuntasan minimal. Hal ini terlihat pada tabel 4.5. Pada tabel tersebut terlihat bahwa 18 peserta didik memiliki nilai di atas nilai ketuntasan minimal yaitu 75 dan hanya 8 peserta didik yang nilainya di bawah nilai ketuntasan minimal. Pada materi sebelumnya, hanya 3 peserta didik yang memiliki nilai di atas kriteria ketuntasan minimal.

Selain model pembelajaran yang digunakan, materi Relasi dan Fungsi sudah pernah diberikan karena akan diujikan dalam ulangan umum mid semester. Akan tetapi, materi Relasi dan Fungsi yang diberikan kepada peserta didik untuk ulangan umum mid semester hanya terbatas pada cara menyatakan relasi. Pada model pembelajaran ini, peserta didik membantu peserta didik lain yang belum memahami materi Relasi dan Fungsi sehingga peserta didik lain dapat lebih memahami materi yang diberikan dengan baik.

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) sangat membantu mengaktifkan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran matematika pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi. Tingkat motivasi peserta didik termasuk dalam kriteria tinggi.Kesimpulan ini diperoleh dengan melihat presentase jumlah peserta didik dengan kriteria motivasi sangat tinggi dan tinggi yang mencapai 88,46% atau > 75%, sehingga tingkat keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi termasuk dalam kriteria tinggi.

D. KeterbatasanBPenelitianB

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa kelemahan, antara lain:

1. Hasil belajar dalam penelitian ini belum mencapai Kriteria Ketuntasan Kelas yaitu 75%. Ketuntasan Kelas dalam penelitian ini hanya 69,23%.B

2. Waktu yang digunakan dalam pembelajaran di kelas kurang karena pembagian kelompok yang dilakukan pada awal kegiatan pembelajaran banyak menyita waktu.B

66 BABBVB PENUVUPB

B A. KesimpulanB

Berdasarkan data dan analisis data pada Bab IV, peneliti menarik kesimpulan dari masalah – masalah yang diajukan dalam penelitian ini :

1. Hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) di kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan menunjukkan 18 peserta didik atau 69,23% memiliki nilai di atas kriteria ketuntasan minimal yaitu 75. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dapat membantu peserta didik dalam mempelajari matematika karena

Dokumen terkait