• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada materi relasi dan fungsi di kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemanfaatan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada materi relasi dan fungsi di kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2014/2015."

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

ix ABSTRAK

Thomas Iskandar Kurniawan. 2015. “Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Materi Relasi dan Fungsi di Kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk lengetahui (1) hasil belajar dan (2) keaktifan peserta didik pada pelbelajaran pokok bahasan Relasi dan Fungsi dengan lenggunakan lodel pelbelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Subyek dalal penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2011/2015 yang berjullah 26 peserta didik.

Penelitian ini lerupakan penelitian deskriptif kualitatif. Proses pelbelajaran untuk penelitian ini dilakukan dalal 3 kali perteluan lateri dan 1 kali perteluan untuk pengalbilan data tes pelahalan lateri. Penelitian ini lenggunakan instrulen yaitu (1) Lelbar Observasi Keaktifan Peserta Didik untuk lengalati keaktifan peserta didik, dan (2) Lelbar Soal Tes Pelahalan Materi untuk lengetahui hasil belajar peserta didik.

Hasil penelitian lenunjukkan bahwa pelbelajaran latelatika dengan lodel pelbelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi (1) hasil belajar peserta didik lenunjukkan 18 peserta didik leliliki nilai di atas ketuntasan linilal yaitu 75 dan 8 peserta didik di bawah ketuntasan linilal, (2) tingkat keaktifan peserta didik terlasuk tinggi karena keaktifan peserta didik yang leliliki kriteria sangat tinggi dan tinggi lencapai 88,16%.

(2)

x

ABSTRACT

Thomas Iskandar Kurniawan. 2015. "Use of Cooperative Learning Models Type Student Teams Achievement Divisions (STAD) In the Matter Relations and Functions in Class of VIIIB Kanisius Kalasan Junior High School Academic Year 2014/2015". Thesis Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Sciences, the Faculty of Education, University of Sanata Dharma.

This study ailed to deterline (1) the results of learning and (2) active students on the learning subject of relations and functions using cooperative learning lodels Student Teals Achievelent Divisions (STAD). Subjects in this study were students class of VIIIB Kanisius Kalasan Junior High School Acadelic Year 2011/2015, alounting to 26 students.

This research was a qualitative descriptive. The learning process for this study was conducted in 3 sessions and 1 tile leeting laterials for data retrieval test understanding of the laterial. This study used instrulents such as (1) Observation Sheet liveliness of Students to observe active learners, and (2) Problel Sheet Material Understanding Test to deterline the learning outcoles of students. The results showed that the learning of lathelatics with cooperative learning lodels Student Teals Achievelent Divisions (STAD) on the subject of Relations and Functions (1) the study of students showed 18 learners have values above the linilul colpleteness of 75 and 8 students below linilul colpleteness, (2 ) the level of activity is high because students active learners who have very high criteria and high reached 88.16%.

(3)

PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DI KELAS VIIIB SMP KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2014 / 2015

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun Oleh :

Thomas Iskandar Kurniawan NIM : 081414072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTTO

“akhir dari PerJuangan manusia adalah kematian. Jadi selama kita masih hiduP, teruslah berJuang”

(Penulis)

Karya ini kupersembahakan untuk: Tuhan Yesus Kristus

Kedua orangtuaku FX. Aris Munandar (Alm.) dan V. Retno Hendartini, S.Pd. Cintaku Octavia Ayu Kristanti

Sahabat-sahabatku Reinha, Tina, Angga, Budi, Marcell, Vica, Anas, Emi Teman – temanku OMK Matteo Ricci, OMK Max. Maria Xolbe Kraton,

dan OMK Paroki Pugeran

(7)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan dadtar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 27 Februari 2015 Penulis,

(8)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Thomas Iskandar Kurniawan

NIM : 081414072

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:

“PEMANFAATAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DI KELAS VIIIB SMP KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2014 / 2015”

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 27 Februari 2015 Yang menyatakan,

(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pemandaatan Metode Kooperatid Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada Materi Relasi dan Fungsi di Kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2014/2015” ini dapat penulis selesaikan dengan baik.

Skripsi ini tersusun berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

2. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Matematika.

3. Bapak Thomas Sugiarto Pujohartono, M.T. selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan tenaga, waktu, dan pikiran untuk memberikan bimbingan kepada penulis dengan sabar. Terima kasih atas motivasi, saran, dan kritik selama penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd. selaku dosen penguji skripsi yang telah membantu penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.

5. Ibu C. Novella Krisnamurti, M.Sc. selaku dosen penguji skripsi yang telah membantu penulis dalam menyempurnakan skripsi ini.

6. Segenap dosen dan stad sekretariat 7urusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

7. Bapak Yusup Indrianto Purwito, S.Pd., selaku kepala SMP Kanisius Kalasan yang telah memberikan ijin pelaksanaan penelitian.

8. Ibu Agustina Kurnia Pancarini, S.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran matematika kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2014/2015 yang telah membimbing dengan sabar dan membantu penulis selama proses penelitian.

(10)

viii

10. Bapak Fransiskus Xaverius Aris Munandar (Alm.) dan IbuVeronica Retno Hendartini, S.Pd. selaku orangtua yang telah memberikan dukungan, biaya, serta doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman seperjuangan prodi Pendidikan Matematika yang telah berjuang bersama dalam menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersidat membangun guna perbaikan dimasa mendatang. Akhirnya, penulis mengharapkan agar skripsi ini berguna bagi banyak pihak.

(11)

ix ABSTRAK

Thomas Iskandar Kurniawan. 2015. “Pemanfaatan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Materi Relasi dan Fungsi di Kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk lengetahui (1) hasil belajar dan (2) keaktifan peserta didik pada pelbelajaran pokok bahasan Relasi dan Fungsi dengan lenggunakan lodel pelbelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Subyek dalal penelitian ini adalah peserta didik kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2011/2015 yang berjullah 26 peserta didik.

Penelitian ini lerupakan penelitian deskriptif kualitatif. Proses pelbelajaran untuk penelitian ini dilakukan dalal 3 kali perteluan lateri dan 1 kali perteluan untuk pengalbilan data tes pelahalan lateri. Penelitian ini lenggunakan instrulen yaitu (1) Lelbar Observasi Keaktifan Peserta Didik untuk lengalati keaktifan peserta didik, dan (2) Lelbar Soal Tes Pelahalan Materi untuk lengetahui hasil belajar peserta didik.

Hasil penelitian lenunjukkan bahwa pelbelajaran latelatika dengan lodel pelbelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi (1) hasil belajar peserta didik lenunjukkan 18 peserta didik leliliki nilai di atas ketuntasan linilal yaitu 75 dan 8 peserta didik di bawah ketuntasan linilal, (2) tingkat keaktifan peserta didik terlasuk tinggi karena keaktifan peserta didik yang leliliki kriteria sangat tinggi dan tinggi lencapai 88,16%.

(12)

x

ABSTRACT

Thomas Iskandar Kurniawan. 2015. "Use of Cooperative Learning Models Type Student Teams Achievement Divisions (STAD) In the Matter Relations and Functions in Class of VIIIB Kanisius Kalasan Junior High School Academic Year 2014/2015". Thesis Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics and Sciences, the Faculty of Education, University of Sanata Dharma.

This study ailed to deterline (1) the results of learning and (2) active students on the learning subject of relations and functions using cooperative learning lodels Student Teals Achievelent Divisions (STAD). Subjects in this study were students class of VIIIB Kanisius Kalasan Junior High School Acadelic Year 2011/2015, alounting to 26 students.

This research was a qualitative descriptive. The learning process for this study was conducted in 3 sessions and 1 tile leeting laterials for data retrieval test understanding of the laterial. This study used instrulents such as (1) Observation Sheet liveliness of Students to observe active learners, and (2) Problel Sheet Material Understanding Test to deterline the learning outcoles of students. The results showed that the learning of lathelatics with cooperative learning lodels Student Teals Achievelent Divisions (STAD) on the subject of Relations and Functions (1) the study of students showed 18 learners have values above the linilul colpleteness of 75 and 8 students below linilul colpleteness, (2 ) the level of activity is high because students active learners who have very high criteria and high reached 88.16%.

(13)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

KATA PENGANTAR... vii

ABSTRAK... ix

ABSTRACT... x

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Batasan Istilah... 5

E. Manfaat Penelitian... 6

(14)

xii

BAB II. LANDASAN TEORI... 9

A. Hasil Belajar... 9

B. Keaktifan Peserta Didik... 10

C. Pembelajaran Kooperatif... 13

D. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD... 20

E. Relasi dan Fungsi... 26

F. Kerangka Berpikir... 36

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 37

A. Waktu dan Tempat Penelitian... 37

B. Jenis Penelitian... 37

C. Subyek Penelitian... 38

D. Obyek Penelitian... 38

E. Bentuk Data dan Pengumpulan Data... 39

F. Instrumen Penelitian... 39

G. Validitas... 42

H. Metode Analisis Data... 44

BAB IV. PELAKSANAAN PENELITIAN, DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN... 47

A. Pelaksanaan Penelitian... 47

B. Data dan Analisis Data... 52

C. Pembahasan Hasil Penelitian... 63

(15)

xiii

BAB V. PENUTUP... 66

A. Kesimpulan... 66

B. Saran... 67

(16)

xiv

DAFTAR TATEL

Tabel 2.1. Menentukan Nilai Peningkatan Hasil Belajar... 23

Tabel 3.1. Rambu – Rambu Lembar Kerja Peserta Didik... 40

Tabel 3.2. Rubrik Pengamatan Keaktifan Peserta Didik... 42

Tabel 3.3. Kriteria Validitas... 43

Tabel 3.4. Kriteria Penilaian Setiap Item Soal... 44

Tabel 3.5. Distribusi Skor Aktivitas Siswa Tiap Pertemuan... 45

Tabel 3.6. Kriteria Aktivitas Siswa... 46

Tabel 3.7. Kriteria Aktivitas Seluruh Peserta Didik... 46

Tabel 4.1. Hasil Validasi Ujicoba Instrumen... 53

Tabel 4.2. Reliabilitas Ujicoba Instrumen... 54

Tabel 4.3. Data Hasil Belajar Peserta Didik... 56

Tabel 4.4. Distribusi Keaktifan Peserta Didik... 57

Tabel 4.5. Data Ketuntasan Hasil Belajar Peserta Didik... 59

Tabel 4.6. Analisis Aktivitas Peserta Didik... 60

Tabel 4.7. Kriteria Aktivitas Setiap Peserta Didik... 61

Tabel 4.8. Kriteria Aktivitas Seluruh Peserta Didik... 62

(17)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A... 71

1. Surat Ijin Penelitian... 71

2. Surat Keterangan Sudah Penelitian... 72

LAMPIRAN B... 73

1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 73

2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)... 84

LAMPIRAN C... 96

1. Lembar Tes Akhir Siswa... 96

2. Lembar Jawaban... 97

3. Kunci Jawaban Soal Tes Akhir... 98

LAMPIRAN D... 101

1. Rekapitulasi Nilai Tes Akhir... 101

2. Hasil Pekerjaan Siswa... 102

3. Rekapitulasi Keaktifan Peserta Didik dalam Kelompok... 109

4. Lembar Pengamatan Observer... 114

(18)

1 BABBIB

PENDAHULUANB

B

A. LatarBBelakangBMasalahB

Pada masa sekarang ini, matematika sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi matematika masih dianggap suatu pelajaran yang susah bagi peserta didik. Hal ini terjadi karena model pembelajaran yang dipakai adalah ceramah, tanya jawab, dan tugas individu, sehingga peserta didik sulit untuk memahami konsep yang diberikan oleh guru. Sementara guru sendiri jarang untuk bisa mengamati pemahaman para peserta didik satu demi satu. Hal ini dapat berimbas pada pemahaman materi matematika dan kemudian pada hasil belajar.

(19)

meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan sehingga tujuan pembelajaran tercapai secara maksimal.

Menurut Marpaung (dalam Sriyanto. 2008), paradigma mengajar dengan pembelajaran konvensional tidak dapat lagi dipertahankan dalam pembelajaran matematika di sekolah. Sudah saatnya paradigma mengajar diganti dengan paradigma belajar. Paradigma belajar ini sejalan dengan teori konstruktivisme. Pada paradigma ini peserta didik diposisikan sebagai subjek. Pengetahuan bukan sesuatu yang telah jadi tetapi merupakan proses yang harus dipikirkan dan dikonstruksi oleh peserta didik. Peserta didik menerima secara aktif, tidak secara pasif. Oleh karena itu, agar dapat mengarah pada tujuan yang diharapkan adalah dengan mendorong atau memberi motivasi agar pelajaran matematika menjadi pelajaran yang menarik.

(20)

Menurut Lie (2007), pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok serta di dalamnya menekankan kerjasama. Pembelajaran kooperatif akan memungkinkan peserta didik menjadi sumber belajar bagi temannya dan peserta didik akan merasa lebih mudah belajar sehingga dapat membantu meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran yang ada, dikarenakan adanya interaksi antar peserta didik dalam kelompoknya dan guru sebagai pengajar.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu alternatif untuk dapat meningkatkan keaktifan, pemahaman, dan hasil belajar peserta didik terhadap pelajaran matematika. Pada model pembeajaran kooperatif diperlukan kekompakan dan kerjasama peserta didik dalam kelompoknya, melatih peserta didik dalam berpikir kritis, sehingga kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan dapat meningkat. Seiring dengan meningkatnya pemahaman peserta didik, maka diharapkan peserta didik dapat menjadi lebih aktif dan hasil belajar juga dapat meningkat.

(21)

B. RumusanBMasalahB

Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar peserta didik kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?

2. Bagaimana tingkat keaktifan peserta didik kelas VIIIB SMP Kanisius Kalasan pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?

C. TujuanBPenelitianB

Penelitian ini dilakukan supaya mendapat gambaran nyata mengenai proses pembelajaran di kelas. Mengacu pada rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui hasil belajar siswa setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

(22)

D. BatasanBIstilahB

1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan peserta didik dalam suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau diciptakan baik secara individual atau kelompok.

2. Keaktifan Belajar

Keaktifan belajar peserta didik adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam proses belajar yang terkait dengan aktifitas fisik ataupun aktifitas mental (psikis) seperti misalnya berdiskusi, bertanya, mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan, mendengarkan penjelasan, dan sebagainya.

3. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dengan membentuk kelompok/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda (heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan, jika kelompok mampu menunjukkan prestasi yang di persyaratkan.

4. Student Teams Achievement Divisions (STAD)

(23)

adalah guru menyampaikan materi, guru memberikan tes untuk mengetahui kemampuan awal, guru membentuk beberapa kelompok dan memberikan tugas sesuai dengan materi yang diberikan, guru memberikan tes kepada siswa, guru memfasilitasi membuat rangkuman, guru memberi penghargaan terhadap kelompok.

5. Relasi dan Fungsi

Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah hubungan yang memasangkan anggota – anggota himpunan A dengan anggota – anggota himpunan B.

Fungsi atau pemetaan adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu ke anggota himpunan B.

Dari uraian di atas, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dan keaktifan dari peserta didik untuk belajar dalam kelompok pada materi Relasi dan Fungsi dengan model STAD.

E. ManfaatBPenelitianB

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

(24)

membantu pemahaman peserta didik dalam mengikuti pelajaran matematika melalui dukungan media pembelajaran matematika dianggap penting dan perannya yang cukup besar dalam hal membantu pemahaman, keaktifan/respons dan kreatifitas peserta didik dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu guru dapat menerapkan pada pembelajaran matematika.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini memberikan masukan kepada guru agar dapat digunakan untuk memperbaiki pembelajaran matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan pengalaman mengenai pembelajaran matematika.

3. Bagi peserta didik, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbicara dalam kelompok melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan mampu meningkatkan penalaran induktif matematis melalui pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

4. Bagi pengajar, diharapkan dapat memberikan gambaran pembelajaran melalui pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan dapat digunakan sebagai referensi model pembelajaran di kelas.

5. Bagi peneliti, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengembangkan aspek lain dari pembelajaran yang belum diteliti.B

(25)

F. SistematikaBPenulisanB

Sistematika penulisan tugas akhir ini meliputi Pendahuluan, Landasan Teori, Metodologi Penilitian, Pelaksanaan Penelitian, Data, Analisis Data dan Pembahasan Hasil Penelitian, dan Penutup.

Bab I Pendahuluan, berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Istilah, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Bab II Landasan Teori, berisi Pengertian Hasil Belajar, Pengertian Keaktifan Peserta Didik, Pengertian Pembelajaran Kooperatif, Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Relasi dan Fungsi, dan Kerangka Berpikir.

Bab III Metodologi Penelitian, berisi Waktu dan Tempat Penelitian, Jenis Penelitian, Subyek Penelitian, Obyek Penelitian, Variabel Penelitian, Bentuk Data dan Cara Pengumpulan Data, Instrumen Penelitian, Validitas, dan Model Analisis Data.

Bab IV Pelaksanaan Penelitian, Data, Analisis Data dan Pembahasan Hasil Penelitian, berisi Pelaksanaan Penelitian, Data dan Analisis Data, dan Pembahasan Hasil Penelitian.

(26)

9 BABBIIB

LANDASANBTEORIB

B

A. HasilBBelajarB

Hasil belajar merupakan tujuan dari suatu pembelajarane

Pembelajaran dikatakan berhasil ketika hasil belajar menunjukkan angka di

atas rata-ratae Kadang hasil belajar hanya dilihat sebagai angka kuantitatife

Padahal hasil belajar tidak hanya ditunjukkan dengan angka semata, tetapi

juga dengan hasil yang diperoleh peserta didik tersebute

penurut Winkel (dalam pahardie 2012) hasil belajar adalah suatu

bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang peserta didik dalam

melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainyae

penurut dasution (2005) mendefinisikan prestasi belajar adalah

kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuate

Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:

kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan),

sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum

mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebute

Pengertian hasil belajar menurut dawawi (dalam Erigone 2011),

keberhasilan peserta didik dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah

(27)

sejumlah pelajaran tertentue penurut dawawi dalam situs yang sama,

berdasarkan tujuannya, hasil belajar dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

a. Hasil belajar yang berupa kemampuan keterampilan atau kecapakan di dalam melakukan atau mengerjakan suatu tugas, termasuk di dalamnya

keterampilan menggunakan alate

b. Hasil belajar yang berupa kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan tentang apa yang dikerjakane

c. Hasil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah lakue

Pada penelitian ini, yang dimaksud dengan hasil belajar adalah

kemampuan peserta didik dalam suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau

diciptakan baik secara individual atau kelompoke

B. KeaktifanBPesertaBDidikB

penurut Bonwell dan Je Eison (dalam Ardian, 2013), aktifitas belajar

adalah segala sesuatu yang meningkatkan kemampuan peserta didik untuk

melakukan sesuatu dan berpikir tentang apa yang mereka lakukane

Aktifitas belajar terjadi ketika peserta didik berpartisipasi dengan

aktifitas tangan (hands-on acdividies) yang dapat mengembangkan ketrampilan berpikir kritis dan memperluas wawasan; terjadi ketika belajar

(28)

dengan bertambahnya pengetahuan baru dari pengetahuan yang sudah

dimiliki dan mendiskusikan pemahaman tersebut dengan orang lain (Bonwell

dan Je Eison dalam Ardian, 2013)e

penurut Sardiman (2000:93), aktifitas diperlukan dalam belajar

karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah

tingkah laku, jadi melakukan kegiatane Itulah sebabnya aktifitas merupakan

prinsip atau asas sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajare

Sardiman (2000:93), menyatakan bahwa kegiatan peserta didik dapat

digolongkan sebagai berikut:

1. Visual acdividies, yang termasuk di dalamnya, misalnya membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, dan melihat pekerjaan

orang laine

2. Oral acdividies, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsie

3. Lisdening acdividies, sebagai contoh mendengarkan: penjelasan guru, penjelasan teman, percakapan, dan diskusie

4. Wriding acdividies, seperti menulis, mengerjakan soal, dan menyaline

5. Drawing acdividies, seperti menggambar, membuat grafik dan garise

(29)

7. Mendal acdividies, seperti menanggapi, memecahkan soal, menganalisa suatu masalah, dan mengambil keputusane

8. Emodional acdividies, seperti menaruh minat pada suatu hal, gembira, marah, berani, dan gugupe

Klasifikasi belajar di atas menunjukkan bahwa aktifitas dalam

pembelajaran cukup bervariasie Aktifitasnya tidak hanya dibatasi pada

aktifitas jasmani, tetapi juga aktifitas rohanie Keaktifan peserta didik tidak

lepas dari peran seorang guru sebagai fasilitator dan pembimbing yang

membuat peserta didik menjadi lebih aktif dalam belajare

Dari beberapa pendapat di atas, peneliti menyimpulkan bahwa

aktifitas peserta didik merupakan syarat dalam kegiatan belajar-mengajare

Proses perubahan tingkah laku melalui pendidikan dapat dinyatakan dalam

bentuk penguasaan, penggunaan, dan penilaian terhadap sikap, nilai-nilai

pengetahuan dan kecakapan bergantung pada aktifitas tiap individue

Keaktifan peserta didik merupakan kunci utama dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe STAD (Sdudend Teams Achievemend Division).

Keaktifan peserta didik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

kegiatan-kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam proses belajar yang

terkait dengan aktifitas fisik ataupun aktifitas mental (psikis) seperti misalnya

berdiskusi, bertanya, mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan,

(30)

C. PembelajaranBKooperatifB

1. PengertianBPembelajaranBKooperatifB

Pembelajaran kooperatif menurut Rusman (2011) adalah bentuk

pembelajaran dengan cara peserta didik belajar dan bekerja sama dalam

kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari

4-6 peserta didik dengan struktur kelas yang bersifat heterogene Dalam

menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap peserta didik anggota kelompok

harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi

pelajarane Pada pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai

apabila salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajarane

Ide awal dari belajar kooperatif adalah peserta didik belajar bekerja

sama untuk belajar dan bertanggung jawab pada kemajuan belajar temannyae

Belajar kooperatif menekankan pada tujuan dan kesuksesan kelompok, yang

hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai tujuan dan

penguasaan materi (Trianto,2009)e

penurut Anita Lie (2010), pembelajaran kooperatif adalah sistem

pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk

bekerja sama dengan sesama anak didik dalam tugas – tugas yang terstukture

penurut Tukiran (2011), tentang pembelajaran kooperatif, yaitu model

pembelajaran dengan sedding kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota kelompok sebagai wadah peserta

(31)

teman sebayanya, memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan peserta

didik tersebut juga akan menjadi narasumber bagi teman yang laine

Keberhasilan dari kelompoknya tersebut sangat bergantung pada bagaimana

kerja sama antara masing-masing anggota kelompok menuju pada tujuan

pembelajaran yang diharapkane

2. TujuanBPembelajaranBKooperatif

podel pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai

setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran yang disarikan dalam Ibrahim,

dkk (dalam puhammade 2013) sebagai berikut:

ae peningkatkan kinerja peserta didik dalam tugas-tugas akademike

Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu

peserta didik memahami konsep-konsep yang sulite

be Penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras,

budaya, kelas sosial, kemampuan, maupun ketidakmampuane

pengajarkan untuk saling menghargai satu sama laine

ce pengajarkan kepada peserta didik keterampilan kerjasama dan

kolaborasie Keterampilan ini penting karena banyak anak muda dan

orang dewasa masih kurang dalam keterampilan sosiale

3. Macam–MacamBModelBPembelajaranBKooperatifB

(32)

Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement

Division) adalah pembelajaran kooperatif di mana peserta didik belajar

dengan menggunakan kelompok kecil yang anggotanya heterogen dan

menggunakan lembar kegiatan atau perangkat pembelajaran untuk

menuntaskan materi pembelajaran, kemudian saling membantu satu sama

lain untuk memahami bahan pembelajaran melalui tutorial, kuis satu sama

lain dan atau melakukan diskusie

STAD dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di

Universitas John Hopkin dan merupakan pendekatan pembelajaran

kooperatif yang paling sederhanae Guru yang menggunakan STAD, juga

mengacu kepada belajar kelompok peserta didik, menyajikan informasi

akademik baru kepada peserta didik setiap minggu menggunakan

presentasi verbal atau tekse

Peserta didik dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok

dengan anggota 4-5 orang, setiap kelompok haruslah heterogen, terdiri dari

laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan

tinggi, sedang, dan rendahe Anggota tim menggunakan lembar kegiatan

atau perangkat pembelajaran yang lain untuk menuntaskan materi

pelajarannya dan kemudian saling membantu satu sama lain untuk

memahami bahan pelajaran melalui tutorial, kuis, satu sama lain dan atau

melakukan diskusie Secara individual setiap minggu atau setiap dua

minggu peserta didik diberi kuise Kuis itu diskor, dan tiap individu diberi

(33)

mutlak peserta didik, tetapi berdasarkan pada seberapa jauh skor itu

melampaui rata-rata skor yang lalue

Setiap minggu pada suatu lembar penilaian singkat atau dengan cara

lain, diumumkan tim-tim dengan skor tertinggi, peserta didik yang

mencapai skor perkembangan tinggi, atau peserta didik yang mencapai

skor sempurna pada kuis-kuis itue Kadang-kadang seluruh tim yang

mencapai kriteria tertentu dicantumkan dalam lembar itue

b. TipeBJigsawB

Tipe Jigsaw adalah salah satu model pembelajaran kooperatif di

mana pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil peserta didik

yang bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai

tujuan pembelajaran dan mendapatkan pengalaman belajar yang

maksimal, baik pengalaman individu maupun pengalaman kelompoke

Pada pembelajaran tipe Jigsaw ini setiap peserta didik menjadi anggota

dari 2 kelompok, yaitu anggota kelompok asal dan anggota kelompok ahlie

Anggota kelompok asal terdiri dari 3-5 peserta didik yang setiap

anggotanya diberi nomor kepala 1-5e domor kepala yang sama pada

kelompok asal berkumpul pada suatu kelompok yang disebut kelompok

ahlie Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw:

KelompokBasalB(BawalB)

• Peserta didik dibagi kedalam kelompok kecil yang beranggotakan

(34)

• Bagikan wacana atau tugas yang sesuai dengan materi yang diajarkan

• pasing-masing peserta didik dalam kelompok mendapatkan

wacana/tugas yang berbeda-beda dan memahami informasi yang ada

didalamnyae

KelompokBAhliB

Kumpulkan masing-masing peserta didik yang memiliki

wacana/tugas yang sama dalam satu kelompok sehingga jumlah kelompok

ahli sesuai dengan wacana/tugas yang telah dipersiapakan oleh gurue

• Dalam kelompok ahli ini tugaskan agar peserta didik belajar bersama

untuk menjadi ahli sesuai dengan wacana/tugas yang menjadi

tanggung jawabnyae

• Tugaskan bagi semua anggota kelompok ahli untuk memahami dan

dapat menyampaikan informasi tentang hasil dari wacana/tugas yang

telah dipahami kepada kelompok kooperatife

• Apabila tugas sudah selesai dikerjakan dalam kelompok ahli

masing-masing peserta didik kembali kelompok kooperatif (awal)

• Beri kesempatan secara bergiliran masing-masing peserta didik untuk

menyampaikan hasil dari tugas di kelompok ahlie

• Apabila kelompok sudah menyelesaikan tugasnya, secara keseluruhan

(35)

c. TeamBAssistedBIndividualismB(TAI)B

TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran

individuale TAI dicancang untuk membantu peserta didik dalam belajar

matematika dan strategi-strategi pemecahan masalahe

• Peserta didik ditempatkan dalam kelompok-kelompok sama seperti

pada STADe

• Para peserta didik menyelesaikan LKS harian dan melanjutkan

pelajaran sesuai dengan kurikulum dan terus maju sesuai dengan

kecepatan mereka sendirie

• Anggota tim lain dalam kelompok yang sama mengecek kecermatan

jawaban merekae

• Pada akhir unit tersebut peserta didik dikenai tes individuale

• Poin diberikan untuk peserta didik yang lulus tes unit tersebut,

menyelesaikan berapa banyak unit, dan menyelesaikan tugas pekerjaan

rumahe

d. TipeBTeamsBGamesBTournamentB(TGT)

penurut pendapat Kurniasari (dalam rizkie 2012), model

pembelajaran TGT merupakan model pembelajaran kooperatif dengan

membentuk kelompok – kelompok kecil dalam kelas yang terdiri atas 3-5

(36)

maupun etnise Inti dari model ini adalah adanya game dan turnamen akademike

Sebelum memulai game dan turnamen akademik, guru terlebih dahulu menempatkan peserta didik dalam sebuah tim yang mewakili

heterogenitas kelas ditinjau dari jenis kelamin, ras, maupun etnise

pasing-masing peserta didik nantinya akan mewakili kelompoknya untuk bersaing

dalam meja turnamene

Setelah kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil, guru

kemudian menyajikan materi dan selanjutnya peserta didik bekerja

mengerjakan LKS dalam kelompoknya masing-masinge Apabila ada

anggota kelompok yang kurang mengerti dengan materi dan tugas yang

diberikan, maka anggota kelompok yang lain memberikan jawaban serta

menjelaskannya sebelum pertanyaan tersebut diajukan kepada gurue

Untuk memastikan apakah semua anggota kelompok telah

menguasai materi, maka peserta didik akan bertanding dalam game dan turnamen akademike Game hanya diikuti oleh perwakilan dari masing-masing kelompok, sedangkan turnamen diikuti oleh semua peserta didike

Ketika turnamen akademik, peserta didik akan dipisahkan dengan

kelompok asalnya untuk ditempatkan dalam meja-meja turnamene Setiap

meja turnamen terdiri dari peserta didik yang mewakili kelompoknya

masing-masinge Penentuan dimana meja turnamen yang akan ditempati

(37)

akademike paksudnya, peserta didik yang berada dalam satu meja

turnamen adalah peserta didik dengan kemampuan akademiknya setarae

Hal ini dapat ditentukan berdasarkan nilai yang diperoleh saat pre-desd.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif adalah model pembelajaran dengan membentuk kelompok/tim

kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar

belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang

berbeda (heterogen)e Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompoke

Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan, jika kelompok mampu

menunjukkan prestasi yang di persyaratkane

D. PembelajaranBKooperatifBTipeBSTADB

1. PengertianBPembelajaranBKooperatifBTipeBSTADB

podel Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu

tipe dari model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan

kelompok-kelompok kecil dengan jumlah anggota tiap kelompok-kelompok 4-5 orang peserta didik

secara heterogene Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, materi,

kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompoke

Slavin (dalam Stefani,2012) menyatakan bahwa pada STAD, peserta

didik ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4-5 anak yang merupakan

(38)

pelajaran, dan kemudian peserta didik bekerja dalam tim mereka memastikan

bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebute Kemudian,

seluruh peserta didik diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini

mereka tidak diperbolehkan saling membantue

2. TahapBPelaksanaanBPembelajaranBkooperatifBTipeBSTADB

a. Persiapan pateri dan Penerapan Peserta didik dalam KelompokB Sebelum menyajikan guru harus mempersiapkan lembar kegiatan

dan lembar jawaban yang akan dipelajarai peserta didik dalam

kelompok-kelomok kooperatife Kemudian menetapkan peserta didik

dalam kelompok heterogen dengan jumlah maksimal 4 - 6 orang, aturan

heterogenitas dapat berdasarkan pada :B

i. Kemampuan akademik (pandai, sedang dan rendah) yang didapat dari hasil akademik (skor awal) sebelumnyae Perlu diingat

pembagian itu harus diseimbangkan sehingga setiap kelompok

terdiri dari peserta didik dengan peserta didik dengan tingkat

prestasi seimbange B

ii. Jenis kelamin, latar belakang sosial, kesenangan bawaan/sifat (pendiam dan aktif)eB

b. Penyajian pateri Pelajaran B

(39)

Tahap pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD

perlu ditekankan apa yang akan dipelajari peserta didik dalam

kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk

memotivasi rasa ingin tahu peserta didik tentang konsep-konsep

yang akan mereka pelajarie pateri pelajaran dipresentasikan oleh

guru dengan menggunakan model pembelajarane Peserta didik

mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk

mengikuti tes berikutnyae

ii. Pengembangan B

Pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan

pengembangan materi yang sesuai yang akan dipelajari peserta didik

dalam kelompoke Di sini peserta didik belajar untuk memahami

makna bukan hafalane Pertanyaan-peranyaan diberikan penjelasan

tentang benar atau salahe Jika peserta didik telah memahami konsep

maka dapat beralih kekonsep laine

iii. Praktek TerkendaliB

Praktek terkendali dilakukan dalam menyajikan materi

dengan cara menyuruh peserta didik mengerjakan soal, memanggil

peserta didik secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan

masalah agar peserta didik selalu siap dan dalam memberikan tugas

jangan menyita waktu lamae

(40)

Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan

yang akan dipelajari peserta didike Isi dari LKS selain materi pelajaran

juga digunakan untuk melatih kooperatife Guru memberi bantuan

dengan memperjelas perintah, mengulang konsep dan menjawab

pertanyaane Dalam kegiatan kelompok ini, para peserta didik

bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi, membandingkan jawaban,

atau memperbaiki miskonsepsie Kelompok diharapkan bekerja sama

dengan sebaik-baiknya dan saling membantu dalam memahami materi

pelajarane

d. EvaluasiB

Dilakukan selama 45 - 60 menit secara mandiri untuk menunjukkan

apa yang telah peserta didik pelajari selama bekerja dalam kelompoke

Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok, peserta didik

diberikan tes secara individuale Dalam menjawab tes, peserta didik tidak

diperkenankan saling membantue Hasil evaluasi digunakan sebagai nilai

perkembangan individu dan disumbangkan sebagai nilai perkembangan

kelompoke

e. penentukan dilai Peningkatan Hasil Belajar

penentukan nilai peningkatan hasil belajar yang besarnya

ditentukan berdasarkan selisih nilai evaluasi dan nilai awal masing –

masing peserta didik dengan menggunakan kriteria sebagai berikut inie

(41)

Kriteria dilai peningkatan dilai evaluasi turun lebih dari 10 poin di bawah nilai

awal 5

dilai evaluasi turun dari 1 sampai dengan 10 poin di

bawah nilai awal 10

dilai evaluasi sama dengan nilai awal sampai dengan

10 poin di atas nilai awal 20

dilai evaluasi lebih dari 10 poin di atas nilai awal 30 dilai sempurna (tanpa memperhitungkan nilai awal) 30

f. Penghargaan KelompokB

Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi

karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor

rata-rata kelompoke Dari hasil nilai peningkatan, maka penghargaan

pada prestasi kelompok diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti:

ie Cukup, apabila rata – rata peningkatan nilai kelompok kurang

dari 15 (rata – rata nilai peningkatan < 15)

iie Baik, apabila rata – rata peningkatan nilai kelompok antara 15

sampai 20 (15 < rata – rata nilai peningkatan < 20)

iiie Sangat baik, apabila rata – rata nilai peningkatan kelompok antara

20 sampai dengn 25 ( 20 < rata – rata nilai peningkatan < 25)

ive Sempurna, apabila rata – rata nilai peningkatan kelompok sama

(42)

3. KeunggulanBdanBKekuranganBModelBPembelajaranBTipeBSTAD

a. Keunggulan model pembelajaran tipe STAD menurut Davidson (dalam utrie 2012)

ie peningkatkan kecakapan individue

iie peningkatkan kecakapan kelompoke

iiie peningkatkan komitmen, percaya dirie

ive penghilangkan prasangka terhadap teman sebaya dan

memahami perbedaane

ve Tidak bersifat kompetitife

vie Tidak memiliki rasa dendam dan mampu membina hubungan

yang hangate

viie peningkatkan motivasi belajar dan rasa toleransi serta saling

membantu dan mendukung dalam memecahkan masalahe

Keunggulan dari model pembelajaran kooperatif tipe STAD

adalah adanya kerja sama dalam kelompok dan dalam menentukan

keberhasilan kelompok ter tergantung keberhasilan individu, sehingga

setiap anggota kelompok tidak bisa menggantungkan pada anggota yang

laine Pembelajaran kooperatif tipe STAD menekankan pada aktivitas

(43)

membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi

yang maksimale

b. Kekurangan model pembelajaran tipe STAD menurut Slavin (dalam utrie 2012)e

ie pembutuhkan waktu yang banyake

iie Peserta didik yang kurang pandai dan kurang rajin akan merasa

minder berkerja sama dengan teman-teman yang lebih mampue

iiie Terjadi situasi kelas yang gaduh singga peserta didik tidak dapat

bekerja secara efektif dalam kelompoke

E. RelasiBdanBFungsiB

1. RelasiB

a. PengertianBRelasi

Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah hubungan yang

memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan Be

Contoh 2e1:

Lena, pita, dan Joko sedang membicarakan buah kesukaan masing –

(44)

suka makan jeruk dan manggae pisalnya A adalah himpunan orang dan

B adalah himpunan buah buahane Berdasarkan uraian di atas dapat dituliskan sebagai berikut :

A = {Lena, pita, Joko} dan B = {apel, jeruk, anggur, mangga}

Relasi dari A ke B adalah relasi “suka makan”e Sebaliknya, relasi dari B

ke A adalah relasi “buah kesukaan”e

b. CaraBMenyatakanBRelasi

Relasi dapat dinyatakan dengan 3 cara, yaitu dengan diagram

panah, himpunan pasangan berurutan, dan diagram Cardesiuse

Contoh 2e2:

Diketahui A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {3, 4, 5, 6, 7, 8}

Himpunan A dan himpunan B memiliki relasi “dua kurangnya dari”e

 1 ∈ A mempunyai relasi dengan 3 ∈ B karena 3 – 1 = 2

 2 ∈ A mempunyai relasi dengan 4 ∈ B karena 4 – 2 = 2

 3 ∈ A mempunyai relasi dengan 5 ∈ B karena 5 – 3 = 2

 4 ∈ A mempunyai relasi dengan 6 ∈ B karena 6 – 4 = 2

 5 ∈ A mempunyai relasi dengan 7 ∈ B karena 7 – 5 = 2

(45)

ie Diagram Panah

iie Himpunan pasangan berurutan, yaitu {(1,3),(2,4),(3,5),(4,6),(5,7)}

iiie Diagram Cartesius

2. Fungsi

Purcell dan Varberg (1987) mengatakan sebuah fungsi f adalah suatu

aturan padanan yang menghubungkan tiap obyek x dalam satu himpunan, 1

2

3

4 5

3 4 5 6 7 8

A B

(46)

yang disebut daerah asal, dengan sebuah nilai unik f(x) dari himpunan keduae Himpunan nilai yang diperoleh secara demikian disebut daerah hasil

(jelajah) fungsi tersebute

Fungsi atau pemetaan adalah merupakan relasi khusus yang

memasangkan setiap anggota himpunan A dengan tepat satu ke anggota himpunan Be

Contoh 2e3e:

A = {1, 2, 3, 4}

B = {bilangan asli kurang dari 10}e

Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah “setengah dari”e Relasi tersebut dapat disajikan ke dalam diagram panah sebagai berikut :

(47)

 {1,2,3,4} merupakan domaine

 {1,2,3,4,5,6,7,8,9} merupakan kodomaine

 {2,4,6,8} merupakan rangee

 Suatu relasi dapat dikatakan fungsi/pemetaan apabila:

o Setiap anggota domain memiliki tepat satu pasangan di kodomaine

o Semua anggota domain harus memiliki pasangane

Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah “setengah dari” memenuhi kedua syarat tersebute Jadi relasi “setengah dari” merupakan

fungsie Jika banyak anggota himpunan A, n(A) = a dan anggota himpunan B, n(B) = b, maka :

 Banyak pemetaan yang mungkin terjadi dari A ke B = ba

 Banyak pemetaan yang mungkin terjadi dari B ke A = ab

3. KorespondensiBSatuB–BSatuB

Korespondensi satu-satu adalah fungsi yang memetakan anggota

himpunan A dan B sedemikian sehingga setiap anggota A berpasangan

tepat satu dengan anggota B dan setiap anggota B berpasangan tepat satu

(48)

Jika n(A) = n(B) = n, maka banyak korespondensi satu – satu

yang mungkin dari himpunan A ke himpunan B adalah :

n x (n – 1) x (n – 2) x ... x 3 x 2 x 1

4. NotasiBdanBNilaiBFungsiB

Suatu fungsi dapat dinotasikan dengan f:A B, ∈ ; ∈ atau f: x y (dibaca fungsi f memetakan x ke y)e Jika digambarkan dengan diagram panah adalah sebagai berikut:

Himpunan A disebut daerah asal (domain)e Himpunan B disebut

daerah kawan (kodomain)e Himpunan C  B, dengan ∈ disebut daerah hasil (range)e

Contoh 2e4e:

Diketahui suatu fungsi f : x  2x + 5, x R

a) Tentukan rumus fungsinya

A B

(49)

b) Jika domain fungsi = {x | -1 < x < 3}, tentukan range fungsi tersebute

c) Hitunglah f(-5) dan f(4)e

d) Tentukan nilai x jika f(x) = 17e

Jawab :

a) f(x) = 2x + 5

b) Domain ={x | -1 < x < 3}, sehingga:

f(-1) = 2 e (-1) + 5 = 3

f(0) = 2 e 0 + 5 = 5

f(1) = 2 e 1 + 5 = 7

f(2) = 2 e 2 + 5 = 9

f(3) = 2 e 3 + 5 = 11

Jadi range-nya adalah {3, 5, 7, 9, 11}

c) f(-5) = 2 e (-5) + 5 = -5

f(4) = 2e 4 + 5 = 13

d) f(x) = 17

2x + 5 = 17

2x = 12

(50)

5. MenentukanBRumusBFungsiB

Rumus fungsi dapat ditentukan jika nilai dan daerah asal dari

suatu fungsi diketahuie

Contoh 2e5e:

Suatu fungsi didefinisikan dengan f(x) = ax + be Jika diketahui f(3) = 16 dan f(5) = 22, tentukan :

a) dilai a dan b

b) Rumus fungsinyae

Jawab :

a) f(x) = ax + b

f(3) = 16  3a + b = 16 eee (1) f(5) = 22  5a + b = 22 eee (2) Dari persamaan (1) dan (2)

3a + b = 16

5a + b = 22 –

-2a = - 6

a = 3

Substitusikan nilai a = 3 ke persamaan (1)e

3 e 3 + b = 16

b = 7

Jadi a = 3 dan b = 7

(51)

6. GrafikBFungsiB

Pada dasarnya, fungsi merupakan suatu relasie Oleh karena itu,

suatu fungsi juga dapat dinyatakan dalam bentuk diagram Cartesiuse

Perhatikan beberap grafik di bawah ini :

(a) (b)

Kedua kurva di atas merupakan grafik fungsie Grafik fungsi (a) memasangkan tepat satu anggota domain terhadap range-nyae Pada grafik fungsi (b) beberapa anggota domain mempunyai range yang samae

(a) (b)

y

x x

y

x x

(52)

Kedua kurva di atas bukan merupakan grafik fungsie Pada grafik

(a) dan (b), untuk satu domain memiliki beberapa range yang berbedae

Akibatnya, anggota domain tidak tepat satu berpasangan dengan

range-nyae

Pada bab ini hanya akan mempelajari fungsi liniere Bentuk

umum fungsi linier adalah f(x) = ax + b.

 Jika x ∈ Z, grafik fungsi linier berupa noktah (titik)e

 Jika x ∈ R, grafik fungsi linier berupa garis luruse

Contoh 2e6e:

Gambarlah grafik fungsi linier f(x) = 2x – 1; x,y ∈ bilangan reale

Jawab :

f(x) = 2x – 1; x,y ∈ bilangan real

x -2 -1 0 1 2 3

y -5 -3 -1 1 3 5

Grafik fungsinya :

(53)

F. KerangkaBBerpikir

Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Sdudend Teams Achievemend Divisions) menekankan sikap saling ketergantungan antar anggota kelompok dimana proses pembelajaran mengutamakan kerja sama dan kekompakan antar

anggota kelompok dengan tujuan peserta didik dapat memahami materi dan

mengerjakan soal dengan baike Gambaran dari proses pembelajaran kooperatif

tipe STAD sebagai berikut:

1. Pemberian model pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Sdudend Teams Achievemend Divisions)e Peneliti membuat kelompok kecil yang terdiri dari 4 – 6 peserta didike Kelompok dipilih

secara heterogen dengan melihat nilai pada materi sebelumnyae Dalam

model pembelajaran ini, kegiatan peserta didik dilakukan dalam kelompok

dimana satu orang menjadi ketua kelompok dan membantu teman satu

kelompoknya dan kemudian anggota kelompok yang sudah mengerti materi

tersebut membantu menjelaskan kepada teman satu kelompok yang aine

2. Peserta didik diberikan tes pemahaman materi untuk mengetahui pengetahuan peserta didik mengenai materi setelah diberikan model

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (sdudend deams achievemend division)e

(54)

37 BABBIIIB

METODOLOMIBPENELITIANB

B

A.WaktuBdanBTempatBPenelitianB

Penelitian ini dilaklanakan antara bulan September – Oktober 2014

di kelal VIIIB SMP Kaniliul Kalalan, Sleman, Yogyakarta.

B.JenisBPenelitianB

Jenil penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

delkriptif kualitatif, dimana peneliti mencoba untuk menerapkan model

pembelajaraan kooperatif tipe STAD (Students Teams Achievement Divisions)

pada materi Relali dan Fungli untuk mengetahui ketuntalan halil belajar dan

tingkat keaktifan belajar pelerta didik di kelal VIIIB SMP Kaniliul Kalalan

Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui dan memahami fenomena atau kejadian yang dialami oleh lubyek

dari penelitian ini. Seperti perilaku, perlepli, motivali, tindakan, dll. Secara

holiltik, dan dengan cara delkripli dalam bentuk kata – kata dan bahala, pada

luatu kontekl khulul yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai

(55)

digunakan adalah pengamatan, wawancara dan penelaahan dokumen. Data –

data yang dikumpulkan adalah berupa kata – kata dan gambar. Dengan

demikian, halil penelitian ini akan berili kutipan data untuk memberi gambaran

penyajian laporan terlebut. Selain itu, menurut Moleong (2009), penelitian

kualitatif lebih mementingkan legi prolel daripada halil.

C.SubyekBPenelitianB

Dalam penelitian ini, lubyek penelitian adalah pelerta didik kelal

VIIIB SMP Kaniliul Kalalan Sleman Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

SMP Kaniliul Kalalan dipilih karena di SMP Kaniliul Kalalan nilai

matematika dari pelerta didiknya terjadi ketimpangan/perbedaan yang langat

mencolok. Selain itu, peneliti menggunakan model kooperatif tipe STAD

karena model pembelajaran terlebut cukup mudah dilaklanakan dan

meningkatkan aktifital belajar pelerta didik dalam kelompok ketimbang

dengan pembelajaran konvenlional yang hanya berili ceramah dan tanya

jawab.

D.ObyekBPenelitianB

Yang menjadi obyek penelitian dalam penelitian ini adalah penerapan

(56)

Relali dan Fungli untuk mengetahui halil belajar dan tingkat keaktifan pelerta

didik untuk bekerja dalam kelompok.

E.BentukBDataBdanBCaraBPengumpulanBDataB

Bentuk data yang diperlukan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua

jenil, yaitu data yang digunakan untuk menilai keaktifan pelerta didik dan data

untuk menilai halil belajar pelerta didik.

Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua jenil,

yaitu dengan menggunakan oblervali untuk melihat keaktifan pelerta didik dan

dengan menggunakan tel tertulil untuk menilai halil belajar pelerta didik.

Data yang terkumpul dari penelitian ini yang akan menjadi halil dari

penelitian ini.

F. InstrumenBPenelitian

Inltrumen dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenil inltrumen terdiri atal

inltrumen pembelajaran dan inltrumen pemungutan data.

1. Inltrumen Pembelajaran

Inltrumen pembelajaran dalam penelitian ini terdiri atal

Rancangan Pelaklanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kegiatan Silwa,

(57)

pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division

(STAD) pada pokok bahalan Relali dan Fungli yang diberikan di kelal

VIII lemelter galal Sekolah Menengah Pertama.

2. Inltrumen Pemungutan data

Inltrumen pemungutan data dalam penelitian ini terdiri dari tel

dan non tel. Tel dalam penelitian ini meliputi lembar loal tel akhir.

Sedangkan untuk non tel berupa lembar oblervali keaktifan pelerta

didik.

a. Lembar Tel

Menurut Arikunto (2007), tel adalah lerentetan pertanyaan /

latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan,

intelegenli, kemampuan / bakat yang dimiliki individu / kelompok.

Tel dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui leberapa belar

preltali/halil belajar pelerta didik lecara individu dalam memahami

materi Relali dan Fungli.

Tabel 3.1. Rambu – Rambu Lembar Kerja Pelerta Didik

KompetensiB IndikatorB TipeBSoalB BanyakB

DasarB C1B C2B C3B C4B SoalB

(58)

KompetensiB IndikatorB TipeBSoalB BanyakB

C1 : halil belajar kategori pengetahuan.

C2 : halil belajar kategori pemahaman.

C3 : halil belajar kategori aplikali.

C4 : halil belajar kategori analilil, lintetil dan evaluali.

b. Lembar Oblervali Keaktifan Pelerta Didik

Pada pengertian plikologi, oblervali atau yang biala dilebut

dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemulatan perhatian

terhadap luatu obyek dengan menggunakan leluruh alat indera

(Arikunto:2007). Oblervali yang dimaklud dalam penelitian ini

adalah oblervali liltematil, yaitu pengamatan dengan menggunakan

pedoman (daftar kegiatan dalam pembelajaran). Oblervali

dilakukan untuk mengamati keaktifan pelerta didik dalam mengikuti

prolel pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe

(59)

Tabel 3.2. Rubrik Pengamatan Keaktifan Pelerta Didik

Hal yang diamati Ya (√) / Tidak (X) 1. Pelerta didik liap mengikuti pembelajaran dalam

kelompok.

2. Pelerta didik bertanya kepada teman lain laat dilkuli kelompok.

3. Pelerta didik bertanya kepada peneliti laat dilkuli kelompok.

4. Pelerta didik menyelelaikan loal lecara berlama – lama. 5. Pelerta didik menanggapi jawaban pelerta didik lain

dalam kelompok.

6. Pelerta didik memberikan ide atau gagalan mengenai loal laat dilkuli kelompok.

B

M. ValiditasB

Validital adalah ukuran menunjukkan tingkat kevalidan atau

kelahan luatu inltrumen. Inltrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang hendak diukur (Suharlimi,2006). Pada penelitian ini

validital yang digunakan adalah content validity (validital ili) yaitu dari

inltrumen yang digunakan mengukur ili dari domain yang mau diukur

(Suparno,2007). Validital menunjuk pada keleluaian, penuh arti,

bergunanya kelimpulan yang dibuat peneliti berdalarkan data yang

dikumpulkan. Kelimpulannya valid bila leluai dengan tujuan

penelitian.

Dalam penelitian ini, lembar oblervali keaktifan pelerta didik

digunakan untuk mengetahui tingkat keaktifan pelerta didik dalam

(60)

keaktifan pelerta didik laat diberi treatment model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD). Validital

tel ini diperoleh dari loal polttelt untuk mengukur halil belajar pelerta

didik pada materi Relali dan Fungli yang leluai dengan ltandar

kompetenli mata pelajaran matematika Sekolah Menengah Pertama

kurikulum 2013.

Cara menentukan tingkat validital loal adalah dengan

menghitung koefilien korelali antara alat evaluali yang akan diketahui

validitalnya dengan alat ukur lain yang telah dilaklanakan dan

dialumlikan telah memiliki validital yang tinggi. Nilai rxy diartikan

lebagai koefilien korelali, dengan kriteria lebagai berikut :

Tabel 3.3.Kriteria Validital

KoefisienBValiditasBrxyB KriteriaBValiditasB

Koefilien validital butir loal diperoleh dengan menggunakan

rumul korelali product-moment menggunakan angka kalar lebagai

berikut :

r = n ∑ XY − ∑ X ∑ Y

(61)

Keterangan :

dengan total 10 item loal dinilai. Skor maklimum untuk tiap item loal

adalah 5. Sedangkan lkor minimum untuk tiap item loal adalah 0.

Tabel 3.4. Kriteria Peniaian Setiap Item Soal

Kriteria Penilaian Skor Pelerta didik tidak mengerjakan apapun 0

Hanya berili kalimat jawab 1

Berili jawaban yang bermakna tetapi malih

dianggap lalah 2

Pelerta didik mengerjakan dengan langkah liltematil dan maluk akal tetapi jawaban yang

dihalilkan lalah. 3

Berili jawaban yang mendekati benar tetapi halil

akhir malih kurang teliti 4

Pelerta didik mengerjakan dengan tuntal dan

(62)

Kemudian, pengambilan kelimpulan mengenai halil belajar

pelerta didik dilihat dari kriteria ketuntalan minimal yang

diberlakukan di SMP Kaniliul Kalalan, Sleman, Yogyakarta.

2. AnalisisBObservasiBKeaktifanBSiswaB

Untuk mengetahui keterlibatan lilwa dalam mengikuti

kegiatan belajar dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

dilakukann penlkoran. Dimana untuk tiap – tiap pernyataan dalam

lembar pengamatan terdapat 2 pilihan jawaban, yaitu Ya dan Tidak.

Untuk jawaban Ya bernilai 1 poin dan untuk jawaban tidak bernilai

0 poin.

Penghitungan lkor keterlibatan lilwa :

Skor (%) = Frekuensi maksimum aktivitas siswa x 100%Frekuensi aktivitas siswa

Tabel 3.5. Diltribuli lkor aktivital lilwa tiap pertemuan

No. Urut Pertemuan Skor Rata –

Rata (%)

(63)

Untuk menentukan kriteria aktivital lilwa dipakai kriteria

yang dikemukakan oleh Kartika Budi (2001:54), yaitu :

Tabel 3.6. Kriteria aktivital lilwa

Skor Kriteria

80 - 100 Aktivital lilwa langat tinggi 60 – 79 Aktivital lilwa tinggi 40 – 59 Aktivital lilwa cukup 20 – 39 Aktivital lilwa rendah

0 – 19 Aktivital lilwa langat rendah

Sedangkan prelentale kriteria keterlibatan lilwa dalam kriteria

tertentu dihitung lebagai berikut :

Skor (%) = banyak siswa dalam kriteria tertentutotal seluruh siswa x 100%

Selanjutnya dapat ditentukan kriteria keterlibatan pelerta didik

lecara keleluruhan, yaitu lebagai berikut :

Tabel 3.7. Kriteria Aktivital Seluruh Pelerta Didik

(64)

47 BABBIVB

PELAKSANAANBPENELITIAN,BDATA,BANALISISBDATA,BDANB

PEEBAHASANBHASILBPENELITIANB

A. PelaksanaanBPenelitianB

Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas VIIIB SMP Kanisius

Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20, 21, 22,

dan 27 Oktober 2014. Pada penelitian ini, peneliti sebagai fasilitator agar proses

pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pada penelitian ini, peneliti

dibantu oleh dua orang observer untuk mengamati keaktifan peserta didik

selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan penelitian ini diuraikan

menjadi 2 sub bab, yaitu sebelum penelitian dan saat penelitian.

1. SebelumBPenelitianB

Persiapan yang dilakukan oleh peneliti yaitu mempersiapkan

Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD dengan pokok bahasan Relasi dan Fungsi, Lembar

Kegiatan Siswa, Lembar Soal Pemahaman, dan Lembar Observasi

Keaktifan Siswa. Hal ini dilakukan agar proses penelitian dapat berjalan

(65)

2. SaatBPenelitianB

a. SebelumBKegiatanBPembelajaranB

Sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan, peneliti

memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada peserta didik di kelas

VIIIB yang dilanjutkan dengan memberikan penjelasan mengenai

kegiatan penelitian dan tujuan pembelajaran.

b. SelamaBKegiatanBPembelajaran

Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan Relasi dan Fungsi

berlangsung selama 6 jam pelajaran dalam 3 pertemuan. Pembelajaran

dilaksanakan dalam kelompok. Empat kelompok berjumlah 5 peserta

didik per kelompok dan satu kelompok berjumlah 6 peserta didik.

i. PertemuanBIB:BSubBEateriBEengenalBRelasiBdanBeungsi

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin, 20

Oktober 2014, pukul 09.15 – 10.35 ( jam ke-4 dan ke-5)

Pertama, peneliti memulai kegiatan pembelajaran dengan

memberikan salam dan mengecek kesiapan peserta didik. Kemudian

peneliti menjelaskan mengenai model pembelajaran yang akan

digunakan dan dilanjutkan dengan membagi peserta didik ke dalam

kelompok yang telah disusun berdasarkan nilai pada ulangan bab

(66)

yaitu dapat menyatakan bentuk relasi dan mengetahui ciri – ciri

fungsi. Peneliti membagikan Lembar Kegiatan Siswa 1 yang berisi

materi dan beberapa soal latihan untuk dipelajari dan dikerjakan

dalam kelompok.

Peserta didik sangat antusias mengikuti pelajaran dengan

model pembelajaran yang diterapkan. Banyak terjadi

interaksi-komunikasi yang terjadi antar anggota kelompok, antara anggota

kelompok dengan peneliti. Ada beberapa peserta didik yang sangat

aktif untuk bertanya kepada peneliti, ada beberapa peserta didik yang

bertanya kepada ketua kelompoknya, walaupun ada juga yang hanya

menunggu pekerjaan dari teman kelompoknya. Bahkan ada beberapa

peserta didik yang bertanya kepada kelompok lainnya yang

bersebelahan mengenai hal yang dirasa belum jelas. Peneliti

berkeliling kelas untuk memfasilitasi peserta didik yang masih

dingung dengan materi yang diberikan. Peneliti disini memfasilitasi

penjelasan materi untuk kelompok, bukan hanya individu.

Pertemuan I diakhiri dengan pemberian pekerjaan rumah

karena LKS yang diberikan belum selesai dikerjakan. Kemudian

peneliti menjelaskan mengenai sub materi yang akan dipelajari esok

hari mengenai mengitung nilai dan menggambar grafik fungsi agar

Gambar

Tabel 2e1e penentukan nilai peningkatan hasil belajar
grafik fungsi (b) beberapa anggota domain mempunyai range yang
Gambarlah grafik fungsi linier f(x) = 2x – 1; x,y ∈ bilangan reale
Tabel 3.1. Rambu – Rambu Lembar Kerja Pelerta Didik
+7

Referensi

Dokumen terkait

Mahmudi (Pedagang Bandeng), Umi Komsiyah (Pedagang Kios), Setiawan (Pedagang Kelontong), Suroso (Pedagang Sembako), Sri Maryati (Pedagang sembako), Jumiyem

b) tambahkan bilasan ke dalam cawan penguap, ulangi pembilasan sampai tiga kali; c) lakukan langkah-langkah sesuai pada 4.5.1 butir c) sampai m).. b) Gunakan alat gelas

difasilitasi oleh dua orang instruktur yang memiliki Nomor Induk Asesor yang relevan, termasuk pada saat ujian. Rayon LPTK merancang strategi pelaksanaan PLPG, materi

Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-nakuti yang ditujukan secara

Penelitian ini menguji secara empiris indikator pengelolaan modal kerja yaitu siklus konversi kas, perputaran modal kerja, pertumbuhan penjualan dan pengaruh ukuran

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Arti umum yang dapat diartikan dengan R- 13 dengan KtB ialah ‗mirip.Pada data atau pada cerita tidak ditemukan penggunaan kata reduplikasi tipe R-13 dan dalam

[r]