BAB I PENDAHULUAN
D. Penggunaan SKKNI
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan dirasa bermanfaat apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar Kompetensi Kerja digunakan sebagai acuan untuk :
Menyusun uraian pekerjaan.
Menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya manusia.
Menilai unjuk kerja seseorang.
Memiliki Sertifikasi Kompetensi / Profesi di tempat bekerja.
Dengan dikuasainya kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka seseorang mampu :
Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.
Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan.
Menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula.
Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda
E. STRUKTUR, SKEMA PENGEMBANGAN DAN FORMAT UNIT SKKNI
Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Konstruksi mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor.
PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor : 14/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi yang dapat dijelaskan dan digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
1. Struktur Standar Kompetensi
Standar Kompetensi suatu Bidang Keahlian distrukturkan dengan bentuk seperti di bawah ini (bentuk ini diterapkan secara luas di dunia internasional) :
2. Skema Pengembangan Standar Kompetensi
Skema pengembangan standar kompetensi dapat digambarkan sebagaimana diperlihatkan pada diagram dibawah ini :
DETAIL SKEMA PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI .
5. BATASAN VARIABEL
6. PANDUAN
PENILAIAN
PANDUAN PENILAIAN
1. BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN
2. UNIT-UNIT KOMPETENSI
3. ELEMEN KOMPETENSI
4. KRITERIA UNJUK KERJA
KUALIFIKASI
KUALIFIKASISI KOMPETENSI KUNCI
KUALIFIKASISI
3. Format Standar kompetensi
1. Kode Unit : Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada format kodifikasi SKKNI.
2. Judul Unit : Mendefinisikan tugas/pekerjaan yang akan dilakukan dari suatu unit kompetensi yang menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar kompetensi kerja.
3. Deskripsi Unit : Menjelaskan Judul Unit secara singkat yang mendeskripsikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mencapai standar kompetensi yang dipersyaratkan.
4.Elemen Kompetensi : Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi tersebut diatas yang menggambarkan unsur-unsur
”merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan”
5.Kriteria Unjuk Kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan output elemen kompetensi yang dihasilkan dan harus memenuhi apa yang dipersyaratkan di setiap elemen tersebut, serta harus mencerminkan aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang terukur.
6. Batasan Variabel : Untuk menambahkan kejelasan atau mendukung kriteria tentang isi setiap elemen kompetensi tersebut diatas yang dinyatakan dalam format kontek variabel (1). Mendefinisikan perlengkapan yang dibutuhkan (2), tugas-tugas yang harus dilaksanakan (3) serta peraturan-peraturan atau perundang-undangan yang diperlukan (4) sebagai dasar dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dipersyaratkan dari setiap elemen tersebut.
7. Panduan Penilaian : Untuk membantu penilai dalam menginterpretasikan dan menilai unit dengan mengkhususkan Penilaian petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan, untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat keterampilan yang digambarkan dalam kriteria unjuk kerja, yang meliputi :
Pengetahuan dan keterampilan yang yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu.
Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan.
Aspek penting dari pengujian Menyebutkan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu ngujian.
8. Kompetensi Kunci : Keterampilan umum yang diperlukan agar kriteria unjuk kerja tercapai pada tingkatan kinerja yang dipersyaratkan untuk peran /
fungsi pada suatu pekerjaan. Kompetensi kunci meliputi : (1)Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis informasi.
(2)Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.
(3)Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas.
(4)Bekerja dengan orang lain dan kelompok.
(5)Menggunakan ide-ide dan teknik matematika.
(6) Memecahkan masalah.
(7) Menggunakan teknologi.
F KODIFIKASI STANDAR KOMPETENSI
a. Kodifikasi unit kompetensi bidang Quantity Surveyor diisi dengan mengacu kepada format kodifikasi Permenakertrans RI No: PER.21/MEN/X2007 tanggal 25 Oktober 2007 dan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Tahun 2005 sebagai berikut :
b. Struktur kode unit kompetensi Bidang Quantity Surveyor tersebut digambarkan dalam diagram sebagai berikut:
c. Contoh kode unit: F45.QS03.001.09
Pengertian: Sektor unit kompetensi F45= Konstruksi. Sub sektor QS=Quantity Surveyor Kelompok Unit 03=Kelompok Khusus. Nomor Urut Unit Kompetensi 001=Nomor Urut Unit. Versi Unit 09=Versi Tahun 2009.
1. SEKTOR : Menyatakan sektor dari unit kompetensi, diisi sesuai kategori dan golongan pokok format KLBI 2005 dengan 1 huruf dan 2 angka. Untuk Sektor KONSTRUKSI F45.
2. SUB SEKTOR : Menyatakan sub sektor / bidang unit kompetensi, diisi dengan singkatan 2 huruf. Jika tak ada sub sektor, diisi dengan huruf OO. Untuk sub sektor / bidang Quantity Surveyor disingkat QS.
3. KELOMPOK UNIT : Menyatakan kelompok unit kompetensi tersebut, diisi dengan KOMPETENSI KOMPETENSI 2 digit angka yaitu :
00 : Jika tidak ada kelompok / grup.
01 : Identifikasi Kompetensi Umum yang diperlukan untuk dapat bekerja pada sektor konstruksi.
02 : Identifikasi Kompetensi Inti yang diperlukan untuk
(1) (2) (3) (4) (5)
Nom or Urut Unit Kom petensi Versi Terakhir/ Tahun Terakhir
Kelom pok Unit Kom petensi:
01 Kom petensi Um um 02 Kom petensi Inti 03 Kom petensi Khusus Sub Sektor -‐ Bidang : Lain-‐lain -‐ Quantity Surveyor Sektor: Konstruksi
mengerjakan tugas-tugas inti pada sektor ini.
03 : Identifikasi Kompetensi Khusus / spesialisasi yang diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas spesifik pada sektor ini, dan seterusnya.
4. NOMOR URUT UNIT : Menyatakan nomor urut unit kompetensi, diisi dengan KOMPETENSI 3 digit angka, mulai dari 001, 002, 003 dan seterusnya.
5. VERSI UNIT : Nomor urut versi terakhir unit kompetensi yang dibuat, diisi KOMPETENSI dengan 2 digit angka, mulai dari 01, 02, 03 dan seterusnya.
G. GRADASI KOMPETENSI KUNCI
a. Kompetensi Kunci dibagi menjadi 3 level / tingkat berdasarkan tingkat kesulitan pekerjaan sebagai berikut:
Tingkat 1: Kemampuan untuk mengerjakan tugas rutin menurut cara yang telah ditentukan, bersifat sederhana dan merupakan pengulangan, serta sewaktu-waktu sering diperiksa perkembangannya. Unjuk kerja tingkat-1 adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang sederhana dan berulang-ulang (rutin) secara efisien dan memuaskan berdasar pada kriteria atau prosedur yang telah ditetapkan dengan kemampaun mandiri.
Untuk itu tingkat 1 ini harus mampu :
1) Melakukan proses yang sederhana dan telah ditentukan.
2) Menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
Tingkat 2: Kemampuan untuk mengerjakan tugas yang lebih luas dan lebih rumit yang ditandai dengan peningkatan otonomi pribadi terhadap pekerjaannya sendiri dan pekerjaan tersebut kemudian diperiksa oleh atasan setelah pekerjaan selesai.
Maka unjuk kerja tingkat-2 merupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas / pekerjaan yang dapat menentukan pilihan, aplikasi dan integrasi dari sejumlah elemen atau data / informasi untuk membuat penilaian atas kesulitan proses dan hasil.
Untuk itu tingkat-2 ini harus mampu :
1) Mengelola atau menyelesaikan suatu proses.
2) Menentukan kriteria penilaian terhadap suatu proses atau kerja evaluasi terhadap suatu proses
Tingkat 3: Kemampuan untuk mengerjakan kegiatan rumit dan tidak rutin yang dikerjakan sendiri dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain. Unjuk kerja tingkat-3 merupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk mengevaluasi dan merancang kembali proses, menetapkan dan menggunakan prinsip-prinsip dalam rangka menentukan cara yang terbaik dan tepat untuk menetapkan kriteria penilaian kualitas.
Untuk itu, pada tingkat-3 ini harus mampu : 1) Menentukan prinsip dasar dan proses;
2) Mengevaluasi dan mengubah bentuk proses atau
membentuk ulang proses;
3) Menentukan kriteria untuk mengevaluasi dan / atau penilaian proses.
b. Analisa penentuan Tingkat Kinerja Kompetensi Kunci dijabarkan sebagai berikut:
KOMPETENSI
c. Pengisian Tingkat Kinerja Kompetensi Kunci dicontohkan sebagai berikut:
KODE UNIT : F45.QS01.001.09,
JUDUL UNIT : Melaksanakan Perundangan-undangan dan / atau ketentuan Usaha Jasa Konstruksi (UUJK), Sistim Manajemen Keselamatan Kerja Kesehatan dan Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik Profesi Quantity Surveyor.
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup ruang lingkup pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku untuk menerapkan perundangan-undangan dan / atau ketentuan Usaha Jasa Konstruksi (UUJK), Sistim Manajemen Keselamatan Kerja Kesehatan dan Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik Profesi.
(Contoh angka tingkat kinerja diisi dengan angka miring).
No Kompetensi kunci dalam unit ini Tingkat
Kinerja
Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi.
Mengkomunikasikan informasi dan ide ide.
Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan.
Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok.
Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis.
Memecahkan masalah.
H. RUMUSAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA KUALIFI
KASI
PARAMETER
KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
I
• Mengungkap kembali.
• Menggunakan pengetahuan yang terbatas .
• Tidak memerlukan gagasan baru.
• Terhadap kegiatan sesuai arahan.
• Memerlukan sedikit gagasan baru.
• Punya tanggung jawab terbatas terhadap kuantitas dan mutu.
• Dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.
KUALIFI KASI
PARAMETER
KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
III
pengetahuan teoritis yang relevan.
• Terhadap kegiatan sesuai arahan dengan
• Dapat diberi tanggung jawab terhadap hasil
• Dalam berbagai konteks yang sudah biasa maupun yang tidak biasa.
• Menggunakan basis pengetahuan yang luas dengan mengaitkan sejumlah konsep teoritis.
• Membuat interpretasi analisis terhadap data
• Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang bersifat inovatif terhadap masalah–
masalah yang konkrit dan kadang - kadang tidak biasa.
• Terhadap kegiatan yang direncanakan sendiri.
• Dibawah bimbingan dan evaluasi yang luas.
• Bertanggung jawab penuh terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja.
• Dapat diberi tanggung jawab terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
V prosedur yang baku dan tidak baku. rutin maupun tidak rutin.
• Menerapkan basis pengetahuan yang luas dengan pendalaman yang cukup dibeberapa area.
• Membuat interpretasi analitik terhadap sejumlah data yang tersedia yang memiliki cakupan yang luas.
• Menentukan metode -metode dan prosedur fungsi umum yang luas.
• Kegiatan yang
memerlukan tanggung jawab penuh baik sifat, jumlah maupun mutu
KUALIFI KASI
PARAMETER
KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB
VI prosedur yang baku dan tidak baku serta
• Melakukan analisis, mem-format ulang dan yang tepat, baik untuk masalah yang konkrete maupun abstrak.
Melaksanakan:
• Pengelolaan kegiatan / proses kegiatan.
• Dengan parameter yang luas untuk kegiatan –kegiatan yang sudah tertentu.
• Kegiatan dengan penuh akuntabilitas untuk
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk:
• Menjelaskan secara sistematik dan koheren atas prinsisp-prinsip utama dari suatu bidang dan,
• Melaksanakan kajian, penelitian dan kegiatan intelektual secara mandiri disuatu bidang menunjukkan kemandirian intelektual serta analisis yang tajam dan komunikasi yang baik.
VIII
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk:
• Menunjukkan penguasaan suatu bidang dan,
• Merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dan kegiatan intelektual secara original berdasarkan standar- standar yang diakui secara internasional.
IX
Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk:
• Menyumbangkan pengetahuan original melalui penelitian dan kegiatan intelektual yang dinilai oleh ahli independen berdasarkan standar internasional.
I. TIM PENYUSUN RSKKNI
Tim penyusun Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Quantity Surveyor terdiri dari :
1. Tim Komite RSKKNI
No NAMA JABATAN DALAM
INSTANSI/LEMBAGA JABATAN DALAM TIM 1 Ir. Dadan Krisnandar, M.Sc Sekretaris BPKSDM Pengarah 2 Dr. Ir. Andreas Suhono, M. Sc.
Ka. Pusat Pembinaan Kompetensi & Pelatihan Konstruksi Dept. PU
Ketua
3 Ir. Yaya Supriatna
Ka. Pusat Pembinaan Keahlian & Teknik Konstruksi
Wk. Ketua 4 Aca Ditamihardja, M.Eng Kabid. Kompetensi
Keterampilan Konstruksi Sekretaris 5 Muchtar Aziz, ST,MT
Direktur Standarisasi, Kompetensi & Program Pelatiahan. Ditjen Bina Lattas, Depnakertrans.
Anggota
6 Dr. Ir. Poenomo Sukirno Kabid Diklat LPJKN Anggota 7 Ir. Bachtiar Siradjudin Ketua Komite Akreditasi
Asoasiasi Profesi LPJKN Anggota 8 Ir. Drs. Asrizal Tatang LPJKN/Perguruan Tinggi Anggota 9 Drs. Rachmat Sujali Kabid Standarisasi BNSP Anggota 10 Ir. Pito Sumarno, MT Asosiasi Profesi Anggota 11 Ir. Suardi Bahar Asosiasi Perusahaan
Kontraktor Anggota
12 Cipie T. Makmur, M Sc Asosiasi Perusahaan
Konsultan Anggota
2. Tim Teknis RSKKNI
No NAMA JABATAN DALAM
INSTANSI/LEMBAGA
JABATAN DALAM TIM 1 Aca Ditamihardja, M.Eng Kabid. Kompetensi
Keterampilan Konstruksi Ketua 2 Drs. Krisna Nur Miradi, M. Eng Kabid. Pelatihan
Keterampilan Konstruksi Sekretaris 3 Nugroho Purwanto, SE. MM Kepala Balai Pelatihan Jasa
Konstruksi Anggota
7 Ir. Ati Nurzamiati Hazar Zubir, MT
Kasubbid. Program Pelatihan Manajemen
Teknik Konstruksi Anggota 8 Drs. Pardiman
Kasubbid. Program Pelatihan manajemen Konstruksi
Anggota 9 Bambang Suroso, ST Kasubag. Keuangan dan
sarana Anggota
10 Sutardjo, A. Md Staf Balai Pelatihan Jasa
Konstruksi Anggota
11 Tugimin, A. Md Staf Balai Pelatihan Jasa
Konstruksi Anggota
12 Marsun, BE Staf Bakuan Kompetensi
Manajemen Teknik Anggota
3. Tim Fasilitator / Nara Sumber
No NAMA JABATAN DALAM
INSTANSI/LEMBAGA
JABATAN DALAM TIM 1 Ir. Pito Sumarno, MT Asosiasi Profesi Nara Sumber 2 Cipie T. Makmur, M.Sc Asosiasi Perusahaan
Konsultan Nara Sumber
3 Ir, Sarjono PT. Korra Antarbuana Nara Sumber
4 Sr. Permadi Soemarahatianto,
Dipl.QS (ITM), BSc (Hons) Aston IQSI Nara Sumber 5 Mirza Zulfi Zaini, A.Md, B.Sc
(Hons) IQSI Nara Sumber
6 Ir. Drs. Afrizal Nursin, MT IAMPI Nara Sumber
7 Ir. Azrar Hadi Ramli, Ph.D Univ. Indonesia (Fak.
Teknik) Nara Sumber
8 Angky D. Angkasa, A.Md,
Dipl.QS, B.QS (Hons) IQSI Nara Sumber
4. Tim Pelaksana / Sekretariat
No NAMA JABATAN DALAM
INSTANSI/LEMBAGA
JABATAN DALAM TIM 1 Aca Ditamihardja, M.Eng Kabid. Kompetensi
Keterampilan Konstruksi Ketua 2 Sutjipto, S. Sos, M. Si
Kasubbid. Bakuan
Kompetensi Keterampilan Konstruksi
Sekretaris
3 Ir. Ati Nurzamiati Hazar Zubir, MT
Kasubbid. Program Pelatihan Manajemen Teknik Konstruksi
Anggota 4 Eka Prasetyawati, ST Pusbin KPK Dep.PU Anggota 5 Bambang Sunarto, BE Pusbin KPK Dep.PU Anggota
6 Imam Hidayat Pusbin KPK Dep.PU Anggota
7 Reddy S Pusbin KPK Dep.PU Anggota
8 Isral Kamuli Pusbin KPK Dep.PU Anggota
9 Sukusmi Dewi Andrayani, SE Pusbin KPK Dep.PU Anggota
10 Nur Aliah Pusbin KPK Dep.PU Anggota
11 Mawardi Sofyan Pusbin KPK Dep.PU Anggota
12 Yudiwar Pusbin KPK Dep.PU Anggota
J. DAFTAR PESERTA RSKKNI
Daftar Peserta Workshop, Pra-Konvensi dan Konvensi Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Quantity Surveyor terdiri dari :
1. Peserta Workshop
No NAMA INSTANSI/PERUSAHAAN JABATAN
1 Cipie T. Makmur, M.Sc Asosiasi Perusahaan
Konsultan Peserta
2 Ir. Pito Sumarno, MT Asosiasi Profesi Peserta 3 Ir. Azrar Hadi Ramli, Ph.D Univ. Indonesia (Fak.
Teknik) Peserta
4 Ir. Sarjono PT. Korra Antarbuana Peserta
5 Ir. Zulkiati Z. Iriadi PT. Cakra Manggiling Jaya Peserta 6 Dian Septaria,A.Md PT. Korra Antarbuana Peserta 7 Ir. Osvinal Chandra PT. Korra Antarbuana Peserta 8 Sr. Permadi Soemarahatianto,
Dipl.QS (ITM), BSc (Hons) Aston IQSI Peserta 9 Ir. Sidiq Wacono, MT Politeknik Negeri Jakarta Peserta 10 Ir. Supangat, M.Eng Pusbin KPK Dep.PU Peserta
11 Achmad Hudaya, BE PMJK Jawa Barat Peserta
12 Ir. Martalius Peli, M.Sc Universitas Bung Hatta Peserta 13 Billy A. Lie, B.Build PT. Branusa Widnell Peserta 14 Angky D. Angkasa, A.Md,
Dipl.QS, B.QS (Hons) IQSI Peserta
15 Mirza Zulfi Zaini, A.Md, B.Sc
(Hons) IQSI Peserta
16 Ir. Drs. Afrizal Nursin, MT IAMPI Peserta
2. Peserta Pra-Konvensi
No NAMA INSTANSI/PERUSAHAAN JABATAN
1 Cipie T. Makmur, M.Sc Asosiasi Perusahaan
Konsultan Peserta
2 Ir. Pito Sumarno, MT Asosiasi Profesi Peserta 3 Ir. Azrar Hadi Ramli, Ph.D Univ. Indonesia (Fak.
Teknik) Peserta
4 Ir. Sarjono PT. Korra Antarbuana Peserta
5 Ir. Drs. Afrizal Nursin, MT IAMPI Peserta
6 Mirza Zulfi Zaini, A.Md, B.Sc
(Hons) IQSI Peserta
7 Sr. Permadi Soemarahatianto,
Dipl.QS (ITM), BSc (Hons) Aston IQSI Peserta
8 Ikra Surantha Dishub Prop. Sumbar Peserta
9 Hendri Warman Univ. Bung Hatta Peserta
10 Bemmi Vista CV. JMC Peserta
11 John Afnil Perkindo Sumbar Peserta
12 Dasmita Sy Setda Prop. Sumbar Peserta
13 Muhotoma L. Tobing Perkindo Sumbar Peserta
14 Asmarsi Perkindo Sumbar Peserta
15 Armon. S UNP Peserta
16 Zahrul Harmen UNP Peserta
17 Indra Yunaidi Inkindo Sumbar Peserta
18 Riko Novius Dinas Prasjaltarkim Peserta
19 Liliwati Politeknik Padang Peserta
20 M. Giatman LPJKD Sumbrar Peserta
21 Indra Fami Univ. Bung Hatta Peserta
22 Khadavi Univ. Bung Hatta Peserta
23 Dwifitra Jumas Univ. Bung Hatta Peserta
24 Wahyudi Putra Univ. Bung Hatta Peserta
25 Ahmad Refi ITP Padang Peserta
26 Basdi Gaperindo Padang Peserta
27 Syahrial, BE Praktisi Peserta
28 Hendri Nofrianto Praktisi Peserta
3. Peserta Konvensi
No NAMA INSTANSI/PERUSAHAAN JABATAN
1 Cipie T. Makmur, M.Sc Asosiasi Perusahaan
Konsultan Peserta
2 Ir. Pito Sumarno, MT Asosiasi Profesi Peserta 3 Ir. Azrar Hadi Ramli, Ph.D Univ. Indonesia (Fak.
Teknik) Peserta
4 Ir. Sarjono PT. Korra Antarbuana Peserta
5 Ir. Drs. Afrizal Nursin, MT IAMPI Peserta
6 Mirza Zulfi Zaini, A.Md, B.Sc
(Hons) IQSI Peserta
7 Sr. Permadi Soemarahatianto,
Dip.QS (ITM), BSc (Hons) Aston, IQSI Peserta 8 Billy A Lie, B.Build PT. Branusa Widnell Peserta 9 Angky D Angkasa, A.Md, Dipl.QS,
B.QS (Hons) IQSI Peserta
10 Ir. Soemaryanto LPJKN Peserta
11 Osvinal Chandra Konsultan Peserta
12 Ricky Kusuma Konsultan Peserta
13 B. Parasian Sianturi LPJKN Peserta
14 Ir. Supangat, M. Eng Praktisi Peserta
15 Ronny Adriandi, ST, MT Pusbin KPK Dep.PU Peserta 16 Ir. Ati Nurzamiati Hazar Zubir, MT Pusbin KPK Dep.PU Peserta
BAB II
STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR KONSTRUKSI UNTUK JABATAN KERJA :
QUANTITY SURVEYOR
A. STANDAR KOMPETENSI MENGACU JENJANG KUALIFIKASI / JABATAN KERJA Penetapan jenjang kualifikasi jabatan kerja / profesi kerja mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Kerangka Kualifikasi Jasa Konstruksi (KKJK).
Sesuai hasil studi literatur, konsep standar kompetensi mencakup semua aspek kinerja tugas / pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak terbatas hanya kemampuan tugas secara sempit tetapi mencakup 5 (lima) dimensi kompetensi yang perlu dikembangkan yaitu :
1. Kemampuan dalam tugas (task skill).
2. Kemampuan mengelola tugas (task management skill).
3. Kemampuan mengatasi suatu masalah tak terduga dengan cermat dan tepat (contingency management skill).
4. Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job / role environments skill).
5. Kemampuan mentransfer atau adaptasi dalam situasi kerja yang berbeda / baru (transferable management skill).
Dimensi kompetensi tersebut di atas dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, dan batasan variabel.
B. KUALIFIKASI JABATAN KERJA
Analisis kompetensi merupakan langkah utama untuk penyusunan “Standar Kompetensi Kerja” di Sektor Jasa Konstruksi dipersiapkan sebagai pegangan atau tolok ukur penilaian kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja “Quantity Surveyor”, Jabatan kerja dimaksud harus jelas dan pasti posisinya dalam klasifikasi dan kualifikasinya, pada umumnya di lingkungan jasa konstruksi dapat digambarkan seperti dalam diagram tipikal struktur organisasi sebagai berikut :
C. KODIFIKASI PEKERJAAN / JABATAN KERJA
Kodifikasi kualifikasi Pekerjaan / Jabatan Kerja berdasarkan hasil kesepakatan dalam pemaketan sejumlah unit kompetensi, ditetapkan dengan mengacu kepada “Format Kodifikasi Pekerjaan / Jabatan Kerja“ sebagai berikut :
F 45 0 0 0 1 3 IV 09
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) K B L I 2005 Asosiasi Profesi, Pakar, Praktisi & Stakeholder
Penjelasan Kodifikasi Pekerjaan
No. URAIN KODE & PENJELASAN
(1) Kategory F. Konstruksi
2. Kualifikasi Tertentu (7) Bagian / Pekerjaan 3. Kualifikasi Berjenjang :
1. Asisten QS Technician,
Cat: Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Pembantu
3. QS Engineer,
4. Asisten Manajer (atau Manajer Komersial), 5. Manajer (Manajer Proyek).
(8) Kualifikasi Kompetensi IV - (Level jenjang kualifikasi) sesuai KKNI Kualifikasi Berjenjang dan Tertentu :
o Level I : --
o Level II : Asisten QS Technician o Level III : QS Technician
o Level IV : QS Engineer
o Level V : Asisten Manajer Proyek / Manajer Komersial
o Level VI : Manajer Proyek
(9) Versi 09 (tahun terakhir)
Keterangan: ”0” nomor kode belum ada / ditetapkan.
D. PEMAKETAN SKKNI DALAM KUALIFIKASI JABATAN KERJA 1. Peta KKNI Sektor, Sub Sektor, Bidang Quantity Surveyor
Sektor : F. Konstruksi Sub Sektor : 45. Jasa Konstruksi Bidang : 0. Quantity Surveyor Sub Bidang : 0. Quantity Surveyor
Jenjang/
Level KKNI
Area Bidang / Sub Bidang Pekerjaan atau Jabatan Kualifikasi Berjenjang Kualifikasi Tertentu pada
Profesi Tertentu
1 2 3
Sertifikat VI Manajer Proyek --
Sertifikat V Asisten Manajer Proyek / Manajer Komersial
--
Sertifikat IV QS Engineer --
2. Nomor Kode Pekerjaan
No Kualifikasi/Pekerjaan K GP G SG K SK S L V
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
1 QS Engineer F 45 0 0 0 1 3 IV 09
2 Asisten Manager F 45 0 0 0 1 4 V 09
3 Manager F 45 0 0 0 1 5 VI 09
K=Kategori; GP=Golongan Pokok; G=Golongan; SG=Sub Golongan; K=Kelompok; SK Sub Kelompok;
S=Sertifikasi; L=Level; V=Versi
3. Persyaratan Jabatan Kerja
AHLI MUDA AHLI MADYA AHLI UTAMA
TEKNIK Minimal 5 tahun
dibidang Jasa QS _ _ _ _
2 Diploma-III
TEKNIK Minimal 3 tahun
dibidang Jasa QS Diploma-III
TEKNIK Minimal 5 tahun
diBidang Jasa QS Diploma-III
TEKNIK Minimal 7 tahun dibidang Jasa QS 3 Sarjana S-1
TEKNIK Minimal 2 tahun
dibidang Jasa QS Sarjana S-1
TEKNIK Minimal 4 tahun
dibidang Jasa QS Sarjana S-1
TEKNIK Minimal 6 tahun dibidang Jasa QS 4 Diploma QS Minimal 2 tahun
dibidang Jasa QS Diploma QS Minimal 4 tahun
dibidang Jasa QS Diploma QS Minimal 6 tahun dibidang Jasa QS 5 Sarjana S-1
QS Minimal 1 tahun
dibidang Jasa QS Sarjana S-1
QS Minimal 3 tahun
dibidang Jasa QS Sarjana S-1
QS Minimal 4 tahun dibidang Jasa QS
PERSYARATAN LAIN
1 Berbadan sehat (rohani dan jasmani) yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.
Berbadan sehat (rohani dan jasmani) yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.
Berbadan sehat (rohani dan jasmani) yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.
2
Mengikuti pelatihan / pembekalan / bimbingan teknis untuk tingkat Ahli Muda dan lulus uji kompetensi kualifikasi Ahli Muda.
Mengikuti pelatihan / pembekalan / bimbingan teknis untuk tingkat Ahli Madya dan lulus uji kompetensi kualifikasi Ahli Madya.
Mengikuti pelatihan / pembekalan / bimbingan teknis untuk tingkat Ahli Utama dan lulus uji kompetensi kualifikasi Ahli Utama.
3 Menandatangani surat peryataaan kesediaan melaksanakan kode etik profesi Quantity Surveyor.
Menandatangani surat peryataaan kesediaan melaksanakan kode etik profesi Quantity Surveyor.
Menandatangani surat peryataaan kesediaan melaksanakan kode etik profesi Quantity Surveyor.
4
Menguasai penggunaan teknologi informasi, khususnya dalam menggunakan spread sheet dan Program presentasi.
Memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Quantity Surveyor kualifikasi Ahli Muda.
Memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Quantity Surveyor kualifikasi Ahli Madya, kecuali:
a. Memenuhi persyaratan pendidikan dan pengalaman kerja sebagai berikut:
Diploma-III
TEKNIK Minimal 10 tahun dibidang Jasa QS Sarjana S-1
TEKNIK Minimal 9 tahun dibidang Jasa QS Diploma QS Minimal 9 tahun
dibidang Jasa QS International sesuai kualifikasi tingkat keahliannya yang dilegalisasi oleh Asosiasi QS
dibidang Jasa QS International sesuai kualifikasi tingkat keahliannya yang dilegalisasi oleh Asosiasi QS