• Tidak ada hasil yang ditemukan

RSKKNI RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RSKKNI RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI & SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI & PELATIHAN JASA KONSTRUKSI

Nomor Registrasi ………

RSKKNI

RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA

2009

(2)

KATA PENGANTAR

Dalam rangka penyiapan tenaga profesional di bidang jasa konstruksi pada suatu Jabatan Kerja tertentu, baik untuk pemenuhan kebutuhan nasional di dalam negeri maupun untuk kepentingan penempatan ke luar negeri, diperlukan adanya perangkat standar yang dapat mengukur dan menyaring tenaga kerja yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kompetensinya.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) merupakan suatu hal yang sangat penting dan dibutuhkan sebagai tolok ukur untuk menentukan kompetensi tenaga kerja sesuai dengan jabatan kerja yang dimilikinya.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga kerja jasa konstruksi disusun berdasarkan analisis kompetensi setiap jabatan kerja yang melibatkan para pelaku pelaksana langsung dilapangan dan para ahli dari jabatan kerja yang bersangkutan.

Kegiatan Review SKKNI ini diawali dengan desk study, survey, wawancara dan workshop. Dari hasil tersebut, yang masih dalam format DACUM, yang kemudian ditransformasi ke dalam format RMCS, yang selanjutnya dibahas dalam pra konvensi yang melibatkan Tim Komite RSKKNI, Tim Teknis, BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi), unsur Perguruan Tinggi, para Pakar dan Nara Sumber yang berkaitan dengan Jabatan Kerja tersebut.

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk jabatan kerja Quantity Surveyor ini merupakan review dari jabatan kerja yang sama, dan disusun berdasarkan format Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor: PER.21/MEN/X/2007 Tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

Dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 14/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam peningkatan dan pengukuran tingkat kompetensi pada jabatan kerja Quantity Surveyor.

Diharapkan adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) tersebut dapat meningkatkan mutu tenaga kerja Indonesia dan mutu hasil pekerjaan di lapangan. Di sisi lain standar kompetensi kerja ini tetap masih memerlukan penyempurnaan sejalan dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan industri Jasa Konstruksi, sehingga setiap masukan untuk penyempurnaan sangat diperlukan.

Akhirnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) ini, kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, September 2009 Departemen Pekerjaan Umum

Kepala Badan Pembinaan Konstruksi dan Sumber Daya Manusia (………...)

NIP .

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1

DAFTAR ISI ... 2

BAB I PENDAHULUAN ... 4

A. Latar Belakang ... 4

B. Tujuan ... 4

C. Pengertian SKKNI ... 6

D. Penggunaan SKKNI ... 6

E. Struktur, Skema Pengembangan dan Format SKKNI ... 7

F. Kodifikasi Standar Kompetensi ... 11

G. Gradasi Kompetensi Kunci ... 12

H. Rumusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia ... 14

I. Tim Penyusun Standar Kompetensi ... 17

J. Daftar Peserta RSKKNI ... 20

BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR JASA KONSTRUKSI UNTUK JABATAN KERJA QUANTITY SURVEYOR

...

23

A. Standar Kompetensi Mengacu Jenjang Kualifikasi / Jabatan Kerja. 23 B. Kualifikasi Jabatan Kerja ... 23

C. Kodifikasi Pekerjaan / Jabatan Kerja... 24

D. Pemaketan SKKNI dalam Kualifikasi Jabatan Kerja ... 25

E. Daftar Kode Unit, Judul Unit Kompetensi Kerja dan Kualifikasi Tugas. 27

F. Uraian Unit-unit Kompetensi... 28

1. KUALIFIKASI AHLI MUDA (Level IV KKNI) ... 29

2. KUALIFIKASI AHLI MADYA (Level V KKNI) ... 55

3. KUALIFIKASI AHLI UTAMA (Level VI KKNI) ... 98

BAB III. PENUTUP ... 147

(4)

LAMPIRAN I

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

NOMOR: .../MEN/../2010 TANGGAL .. ... 2010

TENTANG PENETAPAN

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA (SKKNI) SEKTOR JASA KONSTRUKSI

SUB SEKTOR QUANTITY SURVEYOR

____________________________________________________________________________

(5)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Undang-undang No. 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya menyatakan bahwa tenaga kerja yang melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan konstruksi harus memiliki sertifikat keahlian dan atau ketrampilan.

Keharusan memiliki “SERTIFIKAT KEAHLIAN dan / atau KETERAMPILAN”:

mencerminkan adanya tuntutan kualitas tenaga kerja yang kompeten. Kondisi tersebut memerlukan langkah nyata dalam mempersiapkan perangkat (standar baku) yang dibutuhkan untuk mengukur kualitas kerja jasa konstruksi.

Sesuai dengan Keputusan Dewan Pengurus Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) No. 71/KPTS/D/VIII/2001 : pasal 2 ayat (2), tujuan sertifikasi adalah memberikan informasi objektif kepada para pengguna jasa bahwa kompetensi tenaga kerja yang bersangkutan memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan untuk klasifikasi dan kualifikasinya dan pasal 9 ; ayat (1) : Untuk setiap kualifikasi dalam suatu klasifikasi harus dibuat bakuan kompetensinya secara jelas termasuk tata cara mengukur kompetensinya.

Selain itu Undang Undang nomor 13 tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan, dimana dinyatakan pada pasal 10 ayat (2), menetapkan bahwa Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja, diperjelas lagi dengan Peraturan Pelaksanaannya yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 31 tahun 2006, tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional :

1. Pasal 3, Prinsip dasar pelatihan kerja adalah, huruf (b) berbasis pada kompetensi kerja.

2. Pasal 4 ayat (1), Program pelatihan kerja disusun berdasarkan SKKNI, Standar Internasional dan / atau Standar Khusus.

Undang-undang dan Peraturan Pemerintah tersebut diatas menyebut tentang kompetensi yaitu suatu ungkapan kualitas Sumber Daya Manusia yang terbentuk dengan menyatunya 3 aspek, kompetensi yang terdiri dari : Aspek Pengetahuan (domain Kognitif atau Knowledge), Aspek Kemampuan (domain Psychomotorik atau Skill) dan Aspek Sikap kerja (domain Affektif atau Attitude / Ability), atau secara definitif pengertian kompetensi ialah penguasaan disiplin keilmuan dan pengetahuan serta keterampilan menerapkan metode dan teknik tertentu didukung sikap perilaku kerja yang tepat, guna mencapai dan atau mewujudkan hasil tertentu secara mandiri dan atau berkelompok dalam penyelenggaraan tugas pekerjaan.

Jadi apabila seseorang atau sekelompok orang telah mempunyai kompetensi kemudian dikaitkan dengan tugas pekerjaan tertentu sesuai dengan kompetensinya, maka akan dapat menghasilkan atau mewujudkan sasaran dan tujuan tugas pekerjaan

(6)

tertentu yang seharusnya dapat terukur dengan indikator sebagai berikut : dalam kondisi tertentu, mampu dan mau melakukan suatu pekerjaan, sesuai volume dan dimensi yang ditentukan, dengan kualitas sesuai standar dan mutu / spesifikasi, selesai dalam tempo yang ditentukan.

Indikator ini penting untuk memastikan kualitas SDM secara jelas, lugas dan terukur, serta untuk mengukur produktivitas tenaga kerja dikaitkan dengan perhitungan biaya pekerjaan yang dapat menentukan daya saing.

B. TUJUAN

Penyusunan Standar kompetensi Sektor Jasa Konstruksi mempunyai tujuan tersedianya standar untuk mengukur dan meningkatkan kompetensi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak diantaranya:

1. Institusi pendidikan dan pelatihan

 Memberikan informasi untuk pengembangan program kurikulum.

 Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan dan peningkatan kompetensi.

2. Dunia usaha / industri dan pengguna tenaga kerja

 Membantu dalam rekruitmen tenaga kerja.

 Membantu penilaian unjuk kerja.

 Mengembangkan program pelatihan bagi karyawan berdasarkan kebutuhan.

 Untuk membuat uraian jabatan

3. Institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi

 Sebagai acuan dalam merumuskan paket-paket program sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya.

 Sebagai acuan dalam penyelenggaraan, penilaian kompetensi dan sertifikasi.

Selain tujuan tersebut diatas, tujuan lain dari penyusunan standar kompetensi ini adalah untuk mendapatkan pengakuan kompetensi secara nasional bagi tenaga kerja pemegang sertifikat kompetensi jabatan kerja ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan pengakuan tersebut adalah:

1. Menyesuaikan tingkat kompetensi dengan kebutuhan industri / usaha, dengan melakukan eksplorasi data primer dan sekunder secara komprehensif dari dunia kerja.

2. Menggunakan referensi dan rujukan dari standar-standar sejenis yang digunakan oleh negara lain atau standar internasional, agar dikemudian hari dapat dilakukan proses saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangement – MRA).

3. Dilakukan bersama dengan representatif dari asosiasi pekerja, asosiasi industri / usaha secara institusional, dan asosiasi lembaga pendidikan dan pelatihan profesi atau para pakar dibidangnya agar memudahkan dalam pencapaian konsesus dan pemberlakuan secara nasional.

(7)

C. PENGERTIAN SKKNI Standar Kompetensi

Standar dapat diartikan sebagai ukuran atau patokan yang disepakati, sedangkan kompetensi dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang yang dibutuhkan yang dapat terobservasi dan terukur untuk melakukan atau melaksanakan pekerjaan yang mencakup atas pengetahuan, keterampilan dan / atau keahlian serta sikap kerja dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas sesuai dengan standar Industri atau standar performa yang disepakati dan ditetapkan oleh tempat kerja (industri).

Definisi kompetensi yang dipahami selama ini adalah mencakup penguasaan terhadap 3 jenis kemampuan, yaitu: pengetahuan (knowledge, science), keterampilan teknis dan / atau keahlian teknis (skill / expertise, teknologi) dan sikap perilaku (attitude / etiquette).

Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa standar kompetensi merupakan kesepakatan-kesepakatan tentang kompetensi yang diperlukan pada suatu bidang pekerjaan oleh seluruh "stakeholder" di bidangnya. Atau dengan kata lain dapat disimpulkan, yang dimaksud dengan Standar Kompetensi adalah perumusan tentang kemampuan yang harus dimiliki seseorang untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang dilandasi aspek pengetahuan, keahlian dan / atau keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja dan syarat jabatan yang telah ditetapkan.

Dengan dikuasainya kompetensi tersebut oleh seseorang, maka yang bersangkutan akan mampu:

a. Bagaimana mengerjakan suatu tugas atau suatu pekerjaan.

b. Bagaimana mengorganisasikannya agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan.

c. Apa yang harus dilakukan bilamana terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula.

d. Bagaimana menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda.

D. PENGGUNAAN SKKNI

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang telah disusun dan telah mendapatkan pengakuan oleh para pemangku kepentingan akan dirasa bermanfaat apabila telah terimplementasi secara konsisten. Standar Kompetensi Kerja digunakan sebagai acuan untuk :

 Menyusun uraian pekerjaan.

 Menyusun dan mengembangkan program pelatihan dan sumber daya manusia.

 Menilai unjuk kerja seseorang.

 Memiliki Sertifikasi Kompetensi / Profesi di tempat bekerja.

(8)

Dengan dikuasainya kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka seseorang mampu :

 Mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan.

 Mengorganisasikan agar pekerjaan dapat dilaksanakan.

 Menentukan langkah apa yang harus dilakukan pada saat terjadi sesuatu yang berbeda dengan rencana semula.

 Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk memecahkan masalah atau melaksanakan tugas dengan kondisi yang berbeda

E. STRUKTUR, SKEMA PENGEMBANGAN DAN FORMAT UNIT SKKNI

Pengembangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Jasa Konstruksi mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor.

PER.21/MEN/X/2007 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor : 14/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Penyusunan Bakuan Kompetensi Sektor Jasa Konstruksi yang dapat dijelaskan dan digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

(9)

1. Struktur Standar Kompetensi

Standar Kompetensi suatu Bidang Keahlian distrukturkan dengan bentuk seperti di bawah ini (bentuk ini diterapkan secara luas di dunia internasional) :

(10)

2. Skema Pengembangan Standar Kompetensi

Skema pengembangan standar kompetensi dapat digambarkan sebagaimana diperlihatkan pada diagram dibawah ini :

DETAIL SKEMA PENGEMBANGAN STANDAR KOMPETENSI .

5. BATASAN VARIABEL

6. PANDUAN

PENILAIAN

PANDUAN PENILAIAN

1. BIDANG KEAHLIAN ATAU PEKERJAAN

2. UNIT-UNIT KOMPETENSI

3. ELEMEN KOMPETENSI

4. KRITERIA UNJUK KERJA

KUALIFIKASI

KUALIFIKASISI KOMPETENSI KUNCI

KUALIFIKASISI

(11)

3. Format Standar kompetensi

1. Kode Unit : Kode unit diisi dan ditetapkan dengan mengacu pada format kodifikasi SKKNI.

2. Judul Unit : Mendefinisikan tugas/pekerjaan yang akan dilakukan dari suatu unit kompetensi yang menggambarkan sebagian atau keseluruhan standar kompetensi kerja.

3. Deskripsi Unit : Menjelaskan Judul Unit secara singkat yang mendeskripsikan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mencapai standar kompetensi yang dipersyaratkan.

4.Elemen Kompetensi : Mengidentifikasi tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi tersebut diatas yang menggambarkan unsur-unsur

”merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan”

5.Kriteria Unjuk Kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan output elemen kompetensi yang dihasilkan dan harus memenuhi apa yang dipersyaratkan di setiap elemen tersebut, serta harus mencerminkan aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang terukur.

6. Batasan Variabel : Untuk menambahkan kejelasan atau mendukung kriteria tentang isi setiap elemen kompetensi tersebut diatas yang dinyatakan dalam format kontek variabel (1). Mendefinisikan perlengkapan yang dibutuhkan (2), tugas-tugas yang harus dilaksanakan (3) serta peraturan-peraturan atau perundang-undangan yang diperlukan (4) sebagai dasar dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan yang dipersyaratkan dari setiap elemen tersebut.

7. Panduan Penilaian : Untuk membantu penilai dalam menginterpretasikan dan menilai unit dengan mengkhususkan Penilaian petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan, untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat keterampilan yang digambarkan dalam kriteria unjuk kerja, yang meliputi :

 Pengetahuan dan keterampilan yang yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertentu.

 Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan.

 Aspek penting dari pengujian Menyebutkan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu ngujian.

8. Kompetensi Kunci : Keterampilan umum yang diperlukan agar kriteria unjuk kerja tercapai pada tingkatan kinerja yang dipersyaratkan untuk peran /

fungsi pada suatu pekerjaan. Kompetensi kunci meliputi : (1)Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisis informasi.

(12)

(2)Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi.

(3)Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas.

(4)Bekerja dengan orang lain dan kelompok.

(5)Menggunakan ide-ide dan teknik matematika.

(6) Memecahkan masalah.

(7) Menggunakan teknologi.

F KODIFIKASI STANDAR KOMPETENSI

a. Kodifikasi unit kompetensi bidang Quantity Surveyor diisi dengan mengacu kepada format kodifikasi Permenakertrans RI No: PER.21/MEN/X2007 tanggal 25 Oktober 2007 dan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) Tahun 2005 sebagai berikut :

b. Struktur kode unit kompetensi Bidang Quantity Surveyor tersebut digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

c. Contoh kode unit: F45.QS03.001.09

Pengertian: Sektor unit kompetensi F45= Konstruksi. Sub sektor QS=Quantity Surveyor Kelompok Unit 03=Kelompok Khusus. Nomor Urut Unit Kompetensi 001=Nomor Urut Unit. Versi Unit 09=Versi Tahun 2009.

1. SEKTOR : Menyatakan sektor dari unit kompetensi, diisi sesuai kategori dan golongan pokok format KLBI 2005 dengan 1 huruf dan 2 angka. Untuk Sektor KONSTRUKSI F45.

2. SUB SEKTOR : Menyatakan sub sektor / bidang unit kompetensi, diisi dengan singkatan 2 huruf. Jika tak ada sub sektor, diisi dengan huruf OO. Untuk sub sektor / bidang Quantity Surveyor disingkat QS.

3. KELOMPOK UNIT : Menyatakan kelompok unit kompetensi tersebut, diisi dengan KOMPETENSI KOMPETENSI 2 digit angka yaitu :

00 : Jika tidak ada kelompok / grup.

01 : Identifikasi Kompetensi Umum yang diperlukan untuk dapat bekerja pada sektor konstruksi.

02 : Identifikasi Kompetensi Inti yang diperlukan untuk

(1) (2) (3) (4) (5)

SEKTOR SUB

SEKTOR

KELOMPOK UNIT KOMPETENSI

NOMOR URUT KOMPETENSI

VERSI UNIT KOMPETENSI

Nom or  Urut  Unit  Kom petensi Versi  Terakhir/  Tahun  Terakhir

Kelom pok  Unit  Kom petensi:

       

01    Kom petensi  Um um 02    Kom petensi  Inti 03    Kom petensi  Khusus Sub  Sektor  -­‐  Bidang : Lain-­‐lain  -­‐  Quantity  Surveyor Sektor:  Konstruksi

(13)

mengerjakan tugas-tugas inti pada sektor ini.

03 : Identifikasi Kompetensi Khusus / spesialisasi yang diperlukan untuk mengerjakan tugas-tugas spesifik pada sektor ini, dan seterusnya.

4. NOMOR URUT UNIT : Menyatakan nomor urut unit kompetensi, diisi dengan KOMPETENSI 3 digit angka, mulai dari 001, 002, 003 dan seterusnya.

5. VERSI UNIT : Nomor urut versi terakhir unit kompetensi yang dibuat, diisi KOMPETENSI dengan 2 digit angka, mulai dari 01, 02, 03 dan seterusnya.

G. GRADASI KOMPETENSI KUNCI

a. Kompetensi Kunci dibagi menjadi 3 level / tingkat berdasarkan tingkat kesulitan pekerjaan sebagai berikut:

Tingkat 1: Kemampuan untuk mengerjakan tugas rutin menurut cara yang telah ditentukan, bersifat sederhana dan merupakan pengulangan, serta sewaktu-waktu sering diperiksa perkembangannya. Unjuk kerja tingkat-1 adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang sederhana dan berulang-ulang (rutin) secara efisien dan memuaskan berdasar pada kriteria atau prosedur yang telah ditetapkan dengan kemampaun mandiri.

Untuk itu tingkat 1 ini harus mampu :

1) Melakukan proses yang sederhana dan telah ditentukan.

2) Menilai mutu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan

Tingkat 2: Kemampuan untuk mengerjakan tugas yang lebih luas dan lebih rumit yang ditandai dengan peningkatan otonomi pribadi terhadap pekerjaannya sendiri dan pekerjaan tersebut kemudian diperiksa oleh atasan setelah pekerjaan selesai.

Maka unjuk kerja tingkat-2 merupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas / pekerjaan yang dapat menentukan pilihan, aplikasi dan integrasi dari sejumlah elemen atau data / informasi untuk membuat penilaian atas kesulitan proses dan hasil.

Untuk itu tingkat-2 ini harus mampu :

1) Mengelola atau menyelesaikan suatu proses.

2) Menentukan kriteria penilaian terhadap suatu proses atau kerja evaluasi terhadap suatu proses

Tingkat 3: Kemampuan untuk mengerjakan kegiatan rumit dan tidak rutin yang dikerjakan sendiri dan bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain. Unjuk kerja tingkat-3 merupakan tingkat kemampuan yang dibutuhkan untuk mengevaluasi dan merancang kembali proses, menetapkan dan menggunakan prinsip-prinsip dalam rangka menentukan cara yang terbaik dan tepat untuk menetapkan kriteria penilaian kualitas.

Untuk itu, pada tingkat-3 ini harus mampu : 1) Menentukan prinsip dasar dan proses;

2) Mengevaluasi dan mengubah bentuk proses atau

(14)

membentuk ulang proses;

3) Menentukan kriteria untuk mengevaluasi dan / atau penilaian proses.

b. Analisa penentuan Tingkat Kinerja Kompetensi Kunci dijabarkan sebagai berikut:

KOMPETENSI KUNCI

TINGKAT KINERJA

Level 1 Level 2 Level 3

“MELAKUKAN

KEGIATAN” “MENGELOLA KEGIATAN”

“MENGEVALUASI dan MEMODIFIKASI

PROSES”

1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasik an informasi

Mengikuti pedoman

yang ada,

mengakses dan merekam dari satu sumber informasi.

Mengakses dan merekam lebih dari satu sumber informasi.

Meneliti dan menyaring dari satu

sumber dan

mengevaluasi kualitas informasi.

2. Mengkomunikasi kan informasi dan ide-ide

Menerapkan bentuk komunikasi untuk mengantisipasi.

Konteks komunikasi sesuai jenis dan gayanya cara berkomunikasi.

Menerapkan

gagasan informasi dengan memilih gaya yang paling sesuai.

Memilih model dan bentuk yang sesuai dan memperbaiki dan mengevaluasi jenis komunikasi dari berbagai macam jenis dan

gaya cara

berkomunikasi.

3. Merencanakan dan mengorgani sasikan kegiatan

Bekerja dibawah pengawasan atau supervisi.

Mengkoordidnir dan mengatur proses pekerjaan dan menetapkan

prioritas kerja.

Menggabungkan strategi, rencana, pengaturan, tujuan, dan prioritas kerja.

4. Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok

Melaksanakan kegiatan-kegiatan

yang sudah

dipahami / aktivitas rutin.

Melaksanakan kegiatan dan membantu

merumuskan tujuan.

Bekerjasama untuk menyelesaikan kegiatan-kegiatan yang bersifat komplek.

5. Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis

Melaksanakan tugas-tugas

sederhana dan telah ditetapkan.

Memilih gagasan dan teknik bekerja yang tepat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang kompleks.

Bekerjasama dalam menyelesaikan tugas yang lebih kompleks dengan menggunakan teknik dan matematis.

6. Memecahkan masalah

Memecahkan

masalah untuk tugas rutin dan dibawah pengawasan / supervisi

Memecahkan masalah untuk tugas rutin secara mandiri berdasarkan pedoman / panduan.

Memecahkan masalah yang kompleks dengan menggunakan pendekatan metoda yang sistematis.

7. Menggunakan teknologi

Menggunakan teknologi untuk membuat barang atau jasa yang sifatnya berulang- ulang pada tingkat dasar dibawah pengawasan / supervisi.

Menggunakan teknologi untuk mengkonstruksi, mengorganisasikan atau membuat produk barang atau jasa berdasarkan desain.

Menggunakan teknologi untuk membuat desain / merancang,

menggabungkan, memodifikasi, dan mengembangkan produk barang atau jasa.

(15)

c. Pengisian Tingkat Kinerja Kompetensi Kunci dicontohkan sebagai berikut:

KODE UNIT : F45.QS01.001.09,

JUDUL UNIT : Melaksanakan Perundangan-undangan dan / atau ketentuan Usaha Jasa Konstruksi (UUJK), Sistim Manajemen Keselamatan Kerja Kesehatan dan Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik Profesi Quantity Surveyor.

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup ruang lingkup pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku untuk menerapkan perundangan-undangan dan / atau ketentuan Usaha Jasa Konstruksi (UUJK), Sistim Manajemen Keselamatan Kerja Kesehatan dan Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik Profesi.

(Contoh angka tingkat kinerja diisi dengan angka miring).

No Kompetensi kunci dalam unit ini Tingkat

Kinerja 1

2 3 4 5 6 7

Mengumpulkan, menganalisis dan mengorganisasikan informasi.

Mengkomunikasikan informasi dan ide ide.

Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan.

Bekerjasama dengan orang lain dan kelompok.

Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis.

Memecahkan masalah.

Menggunakan teknologi.

1 1 2 2 1 1 1

H. RUMUSAN KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA KUALIFI

KASI

PARAMETER

KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB

I

Melaksanakan kegiatan lingkup terbatas.

• Berulang dan sudah biasa.

• Dalam konteks yang terbatas.

• Mengungkap kembali.

• Menggunakan pengetahuan yang terbatas .

• Tidak memerlukan gagasan baru.

• Terhadap kegiatan sesuai arahan.

• Dibawah pengawasan langsung.

• Tidak ada tanggungjawab terhadap pekerjaan orang lain.

II

Melaksanakan kegiatan:

• Lingkup agak luas.

• Mapan dan sudah biasa.

• Dengan pilihan – pilihan yang terbatas terhadap sejumlah tanggapan rutin.

• Menggunakan pengetahuan dasar operasional.

• Memanfaatkan

informasi yang tersedia.

• Menerapkan

pemecahan masalah yang sudah baku.

• Memerlukan sedikit gagasan baru.

• Terhadap kegiatan sesuai arahan.

• Dibawah pengawasan tidak langsung dan pengendalian mutu.

• Punya tanggung jawab terbatas terhadap kuantitas dan mutu.

• Dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.

(16)

KUALIFI KASI

PARAMETER

KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB

III

Melaksanakan kegiatan:

• Dalam lingkup yang Luas dan memerlukan keterampilan yang sudah baku.

• Dengan pilihan - pilihan terhadap sejumlah prosedur.

• Dalam sejumlah Konteks yang sudah biasa.

• Menggunakan pengetahuan -

pengetahuan teoritis yang relevan.

• Menginterpretasikan informasi yang tersedia.

• Menggunakan perhitungan dan pertimbangan.

• Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang sudah baku.

• Terhadap kegiatan sesuai arahan dengan otonomi terbatas.

• Dibawah pengawasan tidak langsung dan pemeriksaan mutu.

• Bertanggungjawab secara memadai terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja.

• Dapat diberi tanggung jawab terhadap hasil kerja orang lain.

IV

Melaksanakan kegiatan :

• Dalam lingkup yang luas dan memerlukan

keterampilan penalaran teknis.

• Dengan pilihan - pilihan yang banyak terhadap sejumlah prosedur.

• Dalam berbagai konteks yang sudah biasa maupun yang tidak biasa.

• Menggunakan basis pengetahuan yang luas dengan mengaitkan sejumlah konsep teoritis.

• Membuat interpretasi analisis terhadap data yang tersedia.

• Pengambilan keputusan berdasarkan kaidah -kaidah yang berlaku.

• Menerapkan sejumlah pemecahan masalah yang bersifat inovatif terhadap masalah–

masalah yang konkrit dan kadang - kadang tidak biasa.

• Terhadap kegiatan yang direncanakan sendiri.

• Dibawah bimbingan dan evaluasi yang luas.

• Bertanggung jawab penuh terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja.

• Dapat diberi tanggung jawab terhadap kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.

V

Melaksanakan kegiatan :

• Dalam lingkup yang luas dan memerlukan

keterampilan penalaran teknis khusus

(spesialisasi).

• Dengan pilihan - pilihan yang sangat luas terhadap sejumlah prosedur yang baku dan tidak baku.

• Yang memerlukan banyak pilihan prosedur standar maupun non standar.

• Dalam konteks yang rutin maupun tidak rutin.

• Menerapkan basis pengetahuan yang luas dengan pendalaman yang cukup dibeberapa area.

• Membuat interpretasi analitik terhadap sejumlah data yang tersedia yang memiliki cakupan yang luas.

• Menentukan metode - metode dan prosedur yang tepat - guna dalam pemecahan sejumlah masalah yang konkrit yang

mengandung unsur- unsur teoritis.

Melakukan :

• Kegiatan yang diarahkan sendiri dan kadang - kadang memberikan arahan kepada orang lain.

• Dengan pedoman atau fungsi umum yang luas.

• Kegiatan yang

memerlukan tanggung jawab penuh baik sifat, jumlah maupun mutu dari hasil kerja.

• Dapat diberi tanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja.

(17)

KUALIFI KASI

PARAMETER

KEGIATAN PENGETAHUAN TANGGUNG JAWAB

VI

Melaksanakan kegiatan :

• Dalam lingkup yang luas dan memerlukan keterampilan penalaran teknis khusus.

• Dengan pilihan - pilihan yang sangat luas terhadap sejumlah prosedur yang baku dan tidak baku serta

kombinasi prosedur yang tidak baku.

• Dalam konteks rutin dan tidak rutin yang

berubah-ubah sangat tajam.

• Menggunakan pengetahuan khusus yang mendalam pada beberapa bidang.

• Melakukan analisis, mem-format ulang dan meng-evaluasi

informasi informasi yang cakupanya luas.

• Merumuskan langkah- langkah pemecahan yang tepat, baik untuk masalah yang konkrete maupun abstrak.

Melaksanakan:

• Pengelolaan kegiatan / proses kegiatan.

• Dengan parameter yang luas untuk kegiatan –kegiatan yang sudah tertentu.

• Kegiatan dengan penuh akuntabilitas untuk menentukan

tercapainya hasil kerja pribadi dan atau kelompok.

• Dapat diberi tanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja organisasi.

VII

Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk:

• Menjelaskan secara sistematik dan koheren atas prinsisp-prinsip utama dari suatu bidang dan,

• Melaksanakan kajian, penelitian dan kegiatan intelektual secara mandiri disuatu bidang menunjukkan kemandirian intelektual serta analisis yang tajam dan komunikasi yang baik.

VIII

Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk:

• Menunjukkan penguasaan suatu bidang dan,

• Merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dan kegiatan intelektual secara original berdasarkan standar- standar yang diakui secara internasional.

IX

Mencakup keterampilan, pengetahuan dan tanggungjawab yang memungkinkan seseorang untuk:

• Menyumbangkan pengetahuan original melalui penelitian dan kegiatan intelektual yang dinilai oleh ahli independen berdasarkan standar internasional.

(18)

I. TIM PENYUSUN RSKKNI

Tim penyusun Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Quantity Surveyor terdiri dari :

1. Tim Komite RSKKNI

No NAMA JABATAN DALAM

INSTANSI/LEMBAGA JABATAN DALAM TIM 1 Ir. Dadan Krisnandar, M.Sc Sekretaris BPKSDM Pengarah 2 Dr. Ir. Andreas Suhono, M. Sc.

Ka. Pusat Pembinaan Kompetensi & Pelatihan Konstruksi Dept. PU

Ketua

3 Ir. Yaya Supriatna

Ka. Pusat Pembinaan Keahlian & Teknik Konstruksi

Wk. Ketua 4 Aca Ditamihardja, M.Eng Kabid. Kompetensi

Keterampilan Konstruksi Sekretaris 5 Muchtar Aziz, ST,MT

Direktur Standarisasi, Kompetensi & Program Pelatiahan. Ditjen Bina Lattas, Depnakertrans.

Anggota

6 Dr. Ir. Poenomo Sukirno Kabid Diklat LPJKN Anggota 7 Ir. Bachtiar Siradjudin Ketua Komite Akreditasi

Asoasiasi Profesi LPJKN Anggota 8 Ir. Drs. Asrizal Tatang LPJKN/Perguruan Tinggi Anggota 9 Drs. Rachmat Sujali Kabid Standarisasi BNSP Anggota 10 Ir. Pito Sumarno, MT Asosiasi Profesi Anggota 11 Ir. Suardi Bahar Asosiasi Perusahaan

Kontraktor Anggota

12 Cipie T. Makmur, M Sc Asosiasi Perusahaan

Konsultan Anggota

(19)

2. Tim Teknis RSKKNI

No NAMA JABATAN DALAM

INSTANSI/LEMBAGA

JABATAN DALAM TIM 1 Aca Ditamihardja, M.Eng Kabid. Kompetensi

Keterampilan Konstruksi Ketua 2 Drs. Krisna Nur Miradi, M. Eng Kabid. Pelatihan

Keterampilan Konstruksi Sekretaris 3 Nugroho Purwanto, SE. MM Kepala Balai Pelatihan Jasa

Konstruksi Anggota

4 Ir. Supangat, M. Eng

Kabid. Pelatihan manajemen Teknik Konstruksi

Anggota 5 Dra. Yuni Erni Aguslin, M. Si Kabag. Tata Usaha Anggota 6 Sutjipto, S. Sos, M. Si

Kasubbid. Bakuan

Kompetensi Keterampilan Konstruksi

Anggota

7 Ir. Ati Nurzamiati Hazar Zubir, MT

Kasubbid. Program Pelatihan Manajemen

Teknik Konstruksi Anggota 8 Drs. Pardiman

Kasubbid. Program Pelatihan manajemen Konstruksi

Anggota 9 Bambang Suroso, ST Kasubag. Keuangan dan

sarana Anggota

10 Sutardjo, A. Md Staf Balai Pelatihan Jasa

Konstruksi Anggota

11 Tugimin, A. Md Staf Balai Pelatihan Jasa

Konstruksi Anggota

12 Marsun, BE Staf Bakuan Kompetensi

Manajemen Teknik Anggota

3. Tim Fasilitator / Nara Sumber

No NAMA JABATAN DALAM

INSTANSI/LEMBAGA

JABATAN DALAM TIM 1 Ir. Pito Sumarno, MT Asosiasi Profesi Nara Sumber 2 Cipie T. Makmur, M.Sc Asosiasi Perusahaan

Konsultan Nara Sumber

3 Ir, Sarjono PT. Korra Antarbuana Nara Sumber

4 Sr. Permadi Soemarahatianto,

Dipl.QS (ITM), BSc (Hons) Aston IQSI Nara Sumber 5 Mirza Zulfi Zaini, A.Md, B.Sc

(Hons) IQSI Nara Sumber

6 Ir. Drs. Afrizal Nursin, MT IAMPI Nara Sumber

7 Ir. Azrar Hadi Ramli, Ph.D Univ. Indonesia (Fak.

Teknik) Nara Sumber

8 Angky D. Angkasa, A.Md,

Dipl.QS, B.QS (Hons) IQSI Nara Sumber

(20)

4. Tim Pelaksana / Sekretariat

No NAMA JABATAN DALAM

INSTANSI/LEMBAGA

JABATAN DALAM TIM 1 Aca Ditamihardja, M.Eng Kabid. Kompetensi

Keterampilan Konstruksi Ketua 2 Sutjipto, S. Sos, M. Si

Kasubbid. Bakuan

Kompetensi Keterampilan Konstruksi

Sekretaris

3 Ir. Ati Nurzamiati Hazar Zubir, MT

Kasubbid. Program Pelatihan Manajemen Teknik Konstruksi

Anggota 4 Eka Prasetyawati, ST Pusbin KPK Dep.PU Anggota 5 Bambang Sunarto, BE Pusbin KPK Dep.PU Anggota

6 Imam Hidayat Pusbin KPK Dep.PU Anggota

7 Reddy S Pusbin KPK Dep.PU Anggota

8 Isral Kamuli Pusbin KPK Dep.PU Anggota

9 Sukusmi Dewi Andrayani, SE Pusbin KPK Dep.PU Anggota

10 Nur Aliah Pusbin KPK Dep.PU Anggota

11 Mawardi Sofyan Pusbin KPK Dep.PU Anggota

12 Yudiwar Pusbin KPK Dep.PU Anggota

(21)

J. DAFTAR PESERTA RSKKNI

Daftar Peserta Workshop, Pra-Konvensi dan Konvensi Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Quantity Surveyor terdiri dari :

1. Peserta Workshop

No NAMA INSTANSI/PERUSAHAAN JABATAN

1 Cipie T. Makmur, M.Sc Asosiasi Perusahaan

Konsultan Peserta

2 Ir. Pito Sumarno, MT Asosiasi Profesi Peserta 3 Ir. Azrar Hadi Ramli, Ph.D Univ. Indonesia (Fak.

Teknik) Peserta

4 Ir. Sarjono PT. Korra Antarbuana Peserta

5 Ir. Zulkiati Z. Iriadi PT. Cakra Manggiling Jaya Peserta 6 Dian Septaria,A.Md PT. Korra Antarbuana Peserta 7 Ir. Osvinal Chandra PT. Korra Antarbuana Peserta 8 Sr. Permadi Soemarahatianto,

Dipl.QS (ITM), BSc (Hons) Aston IQSI Peserta 9 Ir. Sidiq Wacono, MT Politeknik Negeri Jakarta Peserta 10 Ir. Supangat, M.Eng Pusbin KPK Dep.PU Peserta

11 Achmad Hudaya, BE PMJK Jawa Barat Peserta

12 Ir. Martalius Peli, M.Sc Universitas Bung Hatta Peserta 13 Billy A. Lie, B.Build PT. Branusa Widnell Peserta 14 Angky D. Angkasa, A.Md,

Dipl.QS, B.QS (Hons) IQSI Peserta

15 Mirza Zulfi Zaini, A.Md, B.Sc

(Hons) IQSI Peserta

16 Ir. Drs. Afrizal Nursin, MT IAMPI Peserta

(22)

2. Peserta Pra-Konvensi

No NAMA INSTANSI/PERUSAHAAN JABATAN

1 Cipie T. Makmur, M.Sc Asosiasi Perusahaan

Konsultan Peserta

2 Ir. Pito Sumarno, MT Asosiasi Profesi Peserta 3 Ir. Azrar Hadi Ramli, Ph.D Univ. Indonesia (Fak.

Teknik) Peserta

4 Ir. Sarjono PT. Korra Antarbuana Peserta

5 Ir. Drs. Afrizal Nursin, MT IAMPI Peserta

6 Mirza Zulfi Zaini, A.Md, B.Sc

(Hons) IQSI Peserta

7 Sr. Permadi Soemarahatianto,

Dipl.QS (ITM), BSc (Hons) Aston IQSI Peserta

8 Ikra Surantha Dishub Prop. Sumbar Peserta

9 Hendri Warman Univ. Bung Hatta Peserta

10 Bemmi Vista CV. JMC Peserta

11 John Afnil Perkindo Sumbar Peserta

12 Dasmita Sy Setda Prop. Sumbar Peserta

13 Muhotoma L. Tobing Perkindo Sumbar Peserta

14 Asmarsi Perkindo Sumbar Peserta

15 Armon. S UNP Peserta

16 Zahrul Harmen UNP Peserta

17 Indra Yunaidi Inkindo Sumbar Peserta

18 Riko Novius Dinas Prasjaltarkim Peserta

19 Liliwati Politeknik Padang Peserta

20 M. Giatman LPJKD Sumbrar Peserta

21 Indra Fami Univ. Bung Hatta Peserta

22 Khadavi Univ. Bung Hatta Peserta

23 Dwifitra Jumas Univ. Bung Hatta Peserta

24 Wahyudi Putra Univ. Bung Hatta Peserta

25 Ahmad Refi ITP Padang Peserta

26 Basdi Gaperindo Padang Peserta

27 Syahrial, BE Praktisi Peserta

28 Hendri Nofrianto Praktisi Peserta

(23)

3. Peserta Konvensi

No NAMA INSTANSI/PERUSAHAAN JABATAN

1 Cipie T. Makmur, M.Sc Asosiasi Perusahaan

Konsultan Peserta

2 Ir. Pito Sumarno, MT Asosiasi Profesi Peserta 3 Ir. Azrar Hadi Ramli, Ph.D Univ. Indonesia (Fak.

Teknik) Peserta

4 Ir. Sarjono PT. Korra Antarbuana Peserta

5 Ir. Drs. Afrizal Nursin, MT IAMPI Peserta

6 Mirza Zulfi Zaini, A.Md, B.Sc

(Hons) IQSI Peserta

7 Sr. Permadi Soemarahatianto,

Dip.QS (ITM), BSc (Hons) Aston, IQSI Peserta 8 Billy A Lie, B.Build PT. Branusa Widnell Peserta 9 Angky D Angkasa, A.Md, Dipl.QS,

B.QS (Hons) IQSI Peserta

10 Ir. Soemaryanto LPJKN Peserta

11 Osvinal Chandra Konsultan Peserta

12 Ricky Kusuma Konsultan Peserta

13 B. Parasian Sianturi LPJKN Peserta

14 Ir. Supangat, M. Eng Praktisi Peserta

15 Ronny Adriandi, ST, MT Pusbin KPK Dep.PU Peserta 16 Ir. Ati Nurzamiati Hazar Zubir, MT Pusbin KPK Dep.PU Peserta

(24)

BAB II

STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA SEKTOR KONSTRUKSI UNTUK JABATAN KERJA :

QUANTITY SURVEYOR

A. STANDAR KOMPETENSI MENGACU JENJANG KUALIFIKASI / JABATAN KERJA Penetapan jenjang kualifikasi jabatan kerja / profesi kerja mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Kerangka Kualifikasi Jasa Konstruksi (KKJK).

Sesuai hasil studi literatur, konsep standar kompetensi mencakup semua aspek kinerja tugas / pekerjaan untuk membangun wawasan yang tidak terbatas hanya kemampuan tugas secara sempit tetapi mencakup 5 (lima) dimensi kompetensi yang perlu dikembangkan yaitu :

1. Kemampuan dalam tugas (task skill).

2. Kemampuan mengelola tugas (task management skill).

3. Kemampuan mengatasi suatu masalah tak terduga dengan cermat dan tepat (contingency management skill).

4. Kemampuan menyesuaikan dengan lingkungan kerja (job / role environments skill).

5. Kemampuan mentransfer atau adaptasi dalam situasi kerja yang berbeda / baru (transferable management skill).

Dimensi kompetensi tersebut di atas dapat muncul dalam kegiatan yang berbeda dari format standar, misalnya dapat berada dalam elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, dan batasan variabel.

B. KUALIFIKASI JABATAN KERJA

Analisis kompetensi merupakan langkah utama untuk penyusunan “Standar Kompetensi Kerja” di Sektor Jasa Konstruksi dipersiapkan sebagai pegangan atau tolok ukur penilaian kapasitas kemampuan untuk menduduki jabatan kerja “Quantity Surveyor”, Jabatan kerja dimaksud harus jelas dan pasti posisinya dalam klasifikasi dan kualifikasinya, pada umumnya di lingkungan jasa konstruksi dapat digambarkan seperti dalam diagram tipikal struktur organisasi sebagai berikut :

(25)

C. KODIFIKASI PEKERJAAN / JABATAN KERJA

Kodifikasi kualifikasi Pekerjaan / Jabatan Kerja berdasarkan hasil kesepakatan dalam pemaketan sejumlah unit kompetensi, ditetapkan dengan mengacu kepada “Format Kodifikasi Pekerjaan / Jabatan Kerja“ sebagai berikut :

F   45   0   0   0   1   3   IV   09  

(1)   (2)   (3)   (4)   (5)   (6)   (7)   (8)   (9)   K  B  L  I  2005   Asosiasi  Profesi,  Pakar,  Praktisi  &  Stakeholder  

Penjelasan Kodifikasi Pekerjaan

No. URAIN KODE & PENJELASAN

(1) Kategory F. Konstruksi

(2) Golongan Pokok 45. Jasa Konstruksi (3) Golongan 0. Quantity Surveyor (4) Sub Golongan 0. Quantity Surveyor (5) Kelompok / Bidang Pekerjaan 0. Quantity Surveyor (6) Sub Kelompok 1. 1. Kualifikasi Berjenjang

2. Kualifikasi Tertentu (7) Bagian / Pekerjaan 3. Kualifikasi Berjenjang :

1. Asisten QS Technician, 2. QS Technician,

O W N E R  /   PEMILIK   PROYEK

Manajer Proyek

Manajer Peralatan

/Logistik

Manajer

Lapangan Manajer

Adm /Keu Manajer

Teknik Manajer

Kom ersial

Pelaksana

Lapangan Pelaksana

Lapangan Pelaksana

Lapangan Value

Engineer Cost

Controller

Quality Controller

Engineer

QS

En g in eer

Mandor  

Konstrksi Mandor   Konstrksi

Tukang  1 Tukang  2 Tukang   Konstrksi

Drafter Cost

Cntrolling   Engineer

Lab.

Tchnician QS

Tch n cia n

JENJANG  KUALIFIKASI JAKONS KKNI

Level   VI

Level

V

Level

IV

Level

III

Level

II

Level

I K E AH L AI N

KE T RA MP

I AL N

AHLI UTAMA

AHLI MADYA

AHLI MUDA

TEKNISI SENIOR

TEKNISI YUNIOR

TEKNISI TERAMPIL

Pembantu Mandor  2 Pembantu

Mandor  

Cat:    Kerangka  Kualifikasi  Nasional  Indonesia  (KKNI) Pembantu

Mandor  2 Asisten

Drafter Pembantu

Mandor  2 Asisten

C.C.E Pembantu

Mandor  2 Asisten

Lab.  Tchn Asis.  QS

Tch n cia n

TIPICAL ORGANISASI PELAKSANA PROYEK

(26)

3. QS Engineer,

4. Asisten Manajer (atau Manajer Komersial), 5. Manajer (Manajer Proyek).

(8) Kualifikasi Kompetensi IV - (Level jenjang kualifikasi) sesuai KKNI Kualifikasi Berjenjang dan Tertentu :

o Level I : --

o Level II : Asisten QS Technician o Level III : QS Technician

o Level IV : QS Engineer

o Level V : Asisten Manajer Proyek / Manajer Komersial

o Level VI : Manajer Proyek

(9) Versi 09 (tahun terakhir)

Keterangan: ”0” nomor kode belum ada / ditetapkan.

D. PEMAKETAN SKKNI DALAM KUALIFIKASI JABATAN KERJA 1. Peta KKNI Sektor, Sub Sektor, Bidang Quantity Surveyor

Sektor : F. Konstruksi Sub Sektor : 45. Jasa Konstruksi Bidang : 0. Quantity Surveyor Sub Bidang : 0. Quantity Surveyor

Jenjang/

Level KKNI

Area Bidang / Sub Bidang Pekerjaan atau Jabatan Kualifikasi Berjenjang Kualifikasi Tertentu pada

Profesi Tertentu

1 2 3

Sertifikat VI Manajer Proyek --

Sertifikat V Asisten Manajer Proyek / Manajer Komersial

--

Sertifikat IV QS Engineer --

2. Nomor Kode Pekerjaan

No Kualifikasi/Pekerjaan K GP G SG K SK S L V

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 QS Engineer F 45 0 0 0 1 3 IV 09

2 Asisten Manager F 45 0 0 0 1 4 V 09

3 Manager F 45 0 0 0 1 5 VI 09

K=Kategori;  GP=Golongan  Pokok;  G=Golongan;  SG=Sub  Golongan;  K=Kelompok;  SK  Sub  Kelompok;    

S=Sertifikasi;  L=Level;  V=Versi  

           

3. Persyaratan Jabatan Kerja

(27)

AHLI MUDA AHLI MADYA AHLI UTAMA PENDIDIKA

N PENGALAMAN

KERJA PENDIDIKA

N PENGALAMAN

KERJA PENDIDIKA

N PENGALAMAN

KERJA

1 STM / SMK

TEKNIK Minimal 5 tahun

dibidang Jasa QS _ _ _ _

2 Diploma-III

TEKNIK Minimal 3 tahun

dibidang Jasa QS Diploma-III

TEKNIK Minimal 5 tahun

diBidang Jasa QS Diploma-III

TEKNIK Minimal 7 tahun dibidang Jasa QS 3 Sarjana S-1

TEKNIK Minimal 2 tahun

dibidang Jasa QS Sarjana S-1

TEKNIK Minimal 4 tahun

dibidang Jasa QS Sarjana S-1

TEKNIK Minimal 6 tahun dibidang Jasa QS 4 Diploma QS Minimal 2 tahun

dibidang Jasa QS Diploma QS Minimal 4 tahun

dibidang Jasa QS Diploma QS Minimal 6 tahun dibidang Jasa QS 5 Sarjana S-1

QS Minimal 1 tahun

dibidang Jasa QS Sarjana S-1

QS Minimal 3 tahun

dibidang Jasa QS Sarjana S-1

QS Minimal 4 tahun dibidang Jasa QS

PERSYARATAN LAIN

1 Berbadan sehat (rohani dan jasmani) yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.

Berbadan sehat (rohani dan jasmani) yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.

Berbadan sehat (rohani dan jasmani) yang dinyatakan dengan surat keterangan dokter.

2

Mengikuti pelatihan / pembekalan / bimbingan teknis untuk tingkat Ahli Muda dan lulus uji kompetensi kualifikasi Ahli Muda.

Mengikuti pelatihan / pembekalan / bimbingan teknis untuk tingkat Ahli Madya dan lulus uji kompetensi kualifikasi Ahli Madya.

Mengikuti pelatihan / pembekalan / bimbingan teknis untuk tingkat Ahli Utama dan lulus uji kompetensi kualifikasi Ahli Utama.

3 Menandatangani surat peryataaan kesediaan melaksanakan kode etik profesi Quantity Surveyor.

Menandatangani surat peryataaan kesediaan melaksanakan kode etik profesi Quantity Surveyor.

Menandatangani surat peryataaan kesediaan melaksanakan kode etik profesi Quantity Surveyor.

4

Menguasai penggunaan teknologi informasi, khususnya dalam menggunakan spread sheet dan Program presentasi.

Memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Quantity Surveyor kualifikasi Ahli Muda.

Memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja Quantity Surveyor kualifikasi Ahli Madya, kecuali:

a. Memenuhi persyaratan pendidikan dan pengalaman kerja sebagai berikut:

Diploma-III

TEKNIK Minimal 10 tahun dibidang Jasa QS Sarjana S-1

TEKNIK Minimal 9 tahun dibidang Jasa QS Diploma QS Minimal 9 tahun

dibidang Jasa QS Sarjana S-1

QS Minimal 7 tahun dibidang Jasa QS

b. Memiliki Sertifikat QS tingkat International sesuai kualifikasi tingkat keahliannya yang dilegalisasi oleh Asosiasi QS atau yang menerbitkan sertifikat tersebut dinegara asal.

c. Lulus uji kelayakan kompetensi Ahli Utama dan bekerja di bidang jasa QS.

E. DAFTAR KODE UNIT, JUDUL UNIT KOMPETENSI DAN KUALIFIKASI TUGAS

(28)

No.

Urut KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

TUGAS AHLI

MUDA

AHLI MADYA

AHLI UTAMA I KOMPETENSI

UMUM

1 F45.QS01.001.09

Melaksanakan Perundangan-

undangan dan / atau ketentuan Usaha Jasa Konstruksi (UUJK), Sistim Manajemen Keselamatan Kerja Kesehatan dan Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik Profesi Quantity Surveyor

melaksana kan

melaksana kan

melaksana kan

II KOMPETENSI INTI

2 F45.QS02.001.09 Membuat Studi Biaya

dan Solusi Alternatif N/A N/A membuat

3 F45.QS02.002.09

Mengerjakan Rencana Anggaran (Cost Plan) Berdasarkan Gambar Desain Tahap Skematik dan Tahap

Pengembangan Desain (Design Development)

N/A menyiap kan

mengesah kan

4 F45.QS02.003.09

Membuat Rencana Anggaran Final (Owner Estimate)

N/A membuat N/A

5 F45.QS02.004.09

Menghitung Bills of Quantities (BQ) berdasarkan SMM (Standard Method of Measurement)

menghitun

g N/A N/A

6 F45.QS02.005.09 Mengerjakan Dokumen

Tender / Penawaran N/A menyiap kan

mengesah kan 7 F45.QS02.006.09 Membuat Dokumen

Kontrak N/A membuat N/A

8 F45.QS02.007.09

Mengerjakan Penilaian Progres Pekerjaan Secara Berkala (Interim Valuation)

mengukur menilai mengesah kan

9 F45.QS02.008.09

Menghitung Perubahan Pekerjaan (pekerjaan tambah-kurang)

menghitun

g N/A N/A

10 F45.QS02.009.09

Mengerjakan Laporan Keuangan Secara Berkala (Cost Report)

menyiap

kan membuat mengesah kan 11 F45.QS02.010.09

Mengerjakan

Perhitungan Akhir (Final Account)

menghitun g

menyiap kan

mengesah kan

(29)

III KOMPETENSI KHUSUS

12 F45.QS03.001.09

Memroses Analisis Biaya Konstruksi / Feedback Cost data (Cost Analysis)

memroses N/A N/A

13 F45.QS03.002.09

Mengerjakan Pembiayaan Pembangunan (Development Appraisal)

N/A menyiap kan

mengesah kan

14 F45.QS03.003.09

Mengerjakan Analisis Penyusutan Fiskal (Tax Depreciation)

N/A menyiap kan

mengesah kan

15 F45.QS03.004.09

Melaksanakan Tugas dan Fungsi Sebagai Manajer Fasilitas dan Aset (Facility

Management)

N/A N/A melaksana

kan

16 F45.QS03.005.09

Melaksanakan Uji Kelayakan Biaya (Technical Due Diligence)

N/A N/A melaksana

kan

17 F45.QS03.006.09

Memberikan Bantuan Kepada Loss Adjuster Dalam Menilai Kerugian

N/A menyiap

kan N/A

18 F45.QS03.007.09

Melaksanakan Tugas dan Fungsi Sebagai Saksi Ahli (Expert Witness)

N/A N/A melaksana

kan Total Judul Unit Kompetensi = 18

Catatan: N/A – Not Available

F. URAIAN UNIT-UNIT KOMPETENSI terdiri dari:

1. Kualifikasi Ahli Muda (Level IV KKNI)

Kode Pekerjaan F 45 0 0 0 1 3 IV 09

2. Kualifikasi Ahli Madya (Level V KKNI)

Kode Pekerjaan F 45 0 0 0 1 4 V 09

3. Kualifikasi Ahli Utama (Level VI KKNI)

Kode Pekerjaan F 45 0 0 0 1 5 VI 09

(30)

1 . K U A L I F I K A S I A H L I M U D A ( L e v e l I V K K N I )

SEKTOR : (F45) KONSTRUKSI

SUB SEKTOR / BIDANG / PEKERJAAN

: LAIN- LAIN

SUB BIDANG PEKERJAAN : QUANTITY SURVEYOR BAGIAN SUB BIDANG : QUANTITY SURVEYOR

KLASIFIKASI : TER-INTEGRASI

NAMA JABATAN KERJA / PROFESI

: AHLI MUDA

JENJANG KKNI / KKJK : LEVEL IV DESKRIPSI JABATAN KERJA

/ PROFESI

: Melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan perhitungan volume, penilaian pekerjaan konstruksi yang dapat dijabarkan, hingga biayanya dapat diperkirakan, direncanakan, dianalisis, dikendalikan dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

KODE PEKERJAAN : F 45 0 0 0 1 3 IV 09

No. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI

I KOMPETENSI UMUM

1 F45.QS01.001.09

Melaksanakan Perundangan-undangan dan / atau ketentuan Usaha Jasa Konstruksi (UUJK), Sistim Manajemen Keselamatan Kerja Kesehatan dan Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik Profesi Quantity Surveyor.

II KOMPETENSI INTI

2 F45.QS02.004.09 Menghitung Bills of Quantities (BQ) berdasarkan SMM (Standard Method of Measurement).

3 F45.QS02.007.09 Mengerjakan Penilaian Progres Pekerjaan Secara Berkala (Interim Valuation).

4 F45.QS02.008.09 Menghitung Perubahan Pekerjaan (pekerjaan tambah- kurang).

5 F45.QS02.009.09 Mengerjakan Laporan Keuangan Secara Berkala (Cost Report).

6 F45.QS02.010.09 Mengerjakan Perhitungan Akhir (Final Account).

III KOMPETENSI KHUSUS

7 F45.QS03.001.09 Memroses Analisis Biaya Konstruksi / Feedback Cost

(31)

KOMPETENSI UMUM KUALIFIKASI AHLI MUDA

KODE UNIT : F45.QS01.001.09

JUDUL UNIT : Melaksanakan Perundangan-undangan dan / atau ketentuan Usaha Jasa Konstruksi (UUJK), Sistim Manajemen Keselamatan Kerja Kesehatan dan Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik Profesi Quantity Surveyor

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup ruang lingkup pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku untuk menerapkan perundangan-undangan dan / atau ketentuan Usaha Jasa Konstruksi (UUJK), Sistim Manajemen Keselamatan Kerja Kesehatan dan Lingkungan (SMK3L) dan Kode Etik Profesi.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Memahami kaidah dasar UUJK , SMK3L dan Kode Etik Profesi

1.1 Perundangan-undangan dan / atau ketentuan peraturan-peraturan yang menyangkut Usaha Jasa Konstruksi (UUJK), SMK3L dan Kode Etik Profesi dikompilasi.

1.2 Butir perundangan-undangan dan / atau peraturan-peraturan yang relevan dipilih.

1.3 Buku panduan kerja berdasarkan perundangan- undangan dan / atau peraturan-peraturan UUJK, SMK3L dan Kode Etik Profesi yang relevan dibuat.

1.4 UUJK, SMK3L dan Kode Etik Profesi dipahami.

2. Menyusun manajemen resiko

2.1 Potensi resiko yang mungkin terjadi diidentifikasi.

2.2 Tingkatan potensi dan pengendalian resiko dinilai.

2.3 Daftar simak tingkat potensi dan pengendalian resiko dibuat.

2.4 Daftar simak tingkat potensi dan pengendalian resiko dibuat ditetapkan.

3. Menerapkan UUJK, SMK3L dan Kode Etik Profesi

3.1 Butir-butir perundangan-undangan dan / atau peraturan-peraturan yang relevan diterapkan.

3.2 Manajeman resiko diterapkan.

3.3 Butir-butir perundangan-undangan dan / atau peraturan-peraturan yang relevan dipantau.

3.4 Pelanggaran terhadap UUJK, SMK3L dan Kode Etik Profesi dikenakan sanksi.

Referensi

Dokumen terkait

Desain stabilitas dari pipa merupakan interaksi yang kompleks antara pergerakan arus air melalui pipa, baik arus yang dibangkitkan oleh gelombang maupun arus yang dibangkitkan

- Auditee telah mempunyai format Serah Terima Barang yang diterima akan tetapi belum digunakan karena izin TPT – KO dikeluarkan pada tanggal 22 Mei 2015, dimana sampai

The Iron Lady menggambarkan perjuangan Margaret Thatcher, seorang Perdana Menteri perempuan pertama di daratan Inggris yang terpilih melalui pemilu, dalam memimpin Inggris

Penelitian bertujuan untuk: (1) menduga parameter genetik dan heritabilitas serta hubungan beberapa karakter agronomi aksesi nenas koleksi plasma nutfah PKBT IPB,

„Tobacco Smoke Exposure during Childhood : Effect on Cochlear Physiology‟ International Journal of Environmental Research and Public Health 10 pp.. (2011)

Apabila dilakukan analisis lebih lanjut, pengujian dengan menggunakan variabel dummy menunjukkan bahwa pengaruh fiscal stress sesudah otonomi terhadap pertumbuhan

Besarnya dana zakat yang dihimpun oleh BAZNAS provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2013 – 2019 terus mengalami peningkatan yang merupakan manifestasi dari unsur modal

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, dan Ukuran