• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN. tanggung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II PROFIL BPJS KETENAGAKERJAAN. tanggung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

9

A. Sejarah BPJS Ketenagakerjaan

Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab dan kewajiban Negara - untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara. Indonesia seperti halnya negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.

Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja. Secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.

Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program

(2)

asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.

Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-undang itu berhubungan dengan Amandemen UUD 1945 tentang perubahan pasal 34 ayat 2, yang kini berbunyi: "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan". Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatkan motivasi maupun produktivitas kerja.

Kiprah Perusahaan PT Jamsostek (Persero) yang mengedepankan kepentingan dan hak normatif Tenaga Kerja di Indonesia dengan memberikan perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup Program Jaminan

(3)

Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya terus berlanjutnya hingga berlakunya UU No 24 Tahun 2011.

Tahun 2011, ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Sesuai dengan amanat undang-undang, tanggal 1 Januri 2014 PT Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik. PT Jamsostek (Persero) yang bertransformsi menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan tetap dipercaya untuk menyelenggarakan program jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi JKK, JKM, JHT dengan penambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015.

Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, BPJS Ketenagakerjaan pun terus meningkatkan kompetensi di seluruh lini pelayanan sambil mengembangkan berbagai program dan manfaat yang langsung dapat dinikmati oleh pekerja dan keluarganya.

Kini dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya memberikan manfaat kepada pekerja dan pengusaha saja, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi bangsa dan kesejahteraan masyarakat Indonesia ok.

VISI

Menjadi Badan penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berkelas dunia, terpercaya, bersahabat dan unggul dalam Operasional dan Pelayanan.

(4)

MISI

Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi perlindungan dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi:

1. Tenaga Kerja : Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan keluarga

2. Pengusaha : Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas

3. Negara : Berperan serta dalam pembangunan

MOTTO

(5)

B. Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sumbagut

Sumber: BPJS Ketenagakerjaan, 2016

Gambar. 2.1 Struktur Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sekretaris Kantor Wilayah Pemasaran Keuangan, Teknologi Informasi Umum dan SDM Pelayanan Manajemen Mutu dan Resiko Senior Analisis Penata Senior Pemasaran Peserta Penerima Upah Manajer Kasus Kecelakaan Kerja dan PAK Penata Madya Umum Penata Madya Umum Penata Utama Pengawasan dan Pemeriksa Kepesertaan Penata Senior Manajemen Account Penata Madya SDM Penata Madya Umum Penata Utama Penindakan Kepatuhan Kepesertaan Penata Senior Manajemen Progrm JKK-JK Penata Utama Pemasaran Peserta Penerima Upah Penata Utama Manajemen Pelayanan Penata Utama Manajemen Mutu dan Risiko Penata Utama Manajemen Program JHT-JP Penata Utama Pemasaran Peserta Bukan Penerima Upah Penata Madya Manajemen Mutu dan Risiko Penata Madya Manajemen Pelayanan Penata Madya Pengelolaan Kesejahteraan Peserta

(6)

Kantor Wilayah mempunyai fungsi dan bertanggungjawab terhadap perencanaan, pengarahan, pengoordinasian dan pengendalian kegiatan operasional Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang berada di bawahnya sesuai dengan arah dan kebijakan kantor pusat.

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut yang ada di dalam Kantor Wilayah mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Merencanakan, menetapkan kebijakan operasional Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang dibawahnya.

2. Mengarahkan, mengoordinasikan dan mengendalikan pencapaian target kepesertaan dan iuran serta peningkatan pelayanan kepada peserta Kantor Cabang yang di bawahnya.

3. Mengarahkan dan mendukung terselenggaranya sistem teknologi informasi untuk Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang di bawahnya.

4. Mengarahkan dan mengendalikan fungsi keuangan dan akuntansi Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang di bawahnya

5. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan sistem pengelolaan umum dan SDM Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang di bawahnya

6. Mengarahkan dan mengendalikan fungsi manajemen mutu dan manajemen risiko Kantor Wilayah dan Kantr Cabang yang di bawahnya

(7)

7. Mengarahkan, mengoordinasikan dan mengendalikan aktivitas pengawasan dan pemeriksaaan kepada perusahaan, institusi, tenaga kerja dan orang pada tingkat kantor wilayah dan jika diperlukan memberikan bantuan kepada kantor cabang terkait dengan kepatuhan terhadap jaminan sosial ketenagakerjaan

8. Mengoordinasikan dan mengendalikan pembinaan hubungan kemitraan dengan instansi terkait pada tingkat Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang di bawahnya

9. Mengimplementasikan kebijakan kearsipan dan ketatausahaan Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang di bawahnya

10.Menerapkan dan memonitor system pengendalian internal untuk memastikan pelaksanaan kegiatan operasional berjalan dengan baik pada tingkat Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yng di bawahnya.

C. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah SUMBAGUT terdiri dari :

1. Kepala Kantor Wilayah 2. Sekretaris

3. Pemasaran Wilayah 4. Pelayanan Wilayah 5. Umum dan SDM Wilayah

(8)

7. Manajemen Mutu dan Risiko Wilayah 8. Senior Analis Wilayah

D. Job Description

Rincian bidang-bidang kerja (fungsi dan tanggung jawab) / Job Description Organisasi BPJS Ketenagakerjaan Kanwil Sumbagut adalah sebagai berikut :

1. Kepala Kantor Wilayah

Kepala Kantor Wilayah mempunyai fungsi mengkoordinasikan, mengarahkan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan operasional di Kantor Wilayah dan Kantor Cabang yang berada di wilayahnya, selaras dengan kebijakan dan strategi yang ditetapkan di Kantor Pusat, guna memastikan pencapaian targt wilayah secara optimal, sesuai dengan standard an ketentuan yang berlaku di perusahaan.

Tanggung Jawab Utama :

a) Mengelola kinerja wilayah, sehingga tujuan jangka pendek dan panjang wilayah tercapai, dengan cara mengalokasikan dan mengarahkan kegiatan kerja dan mengkoordinasikan pengambilan keputusan.

b) Meningkatkan pengetahun dan kemampuan SDM di wilayahnya, sehingga SDM berkualitas untuk mendukung efektivitas kerja, dengan cara menyusun dan melaksanakan

(9)

rencana pengembangan, dan memantau perkembangan kualitas SDM.

c) Mengarahkan proses penilaian kinerja untuk untuk seluruh jajarannya sesuai prosedur guna memastikan tersedianya hasil penilaian kinerja yang valid dan akurat.

d) Menyusun usulan rencana kerja jangka panjang wilayah, guna memperoleh acuan kerja, dengan cara menelaah rencana strategis perusahaaan, menyusun rencana kerja, melakukan diskusi untuk memfinalisasi rencana kerja.

e) Mengkoordinasikan penyusunan dan pengantauan implementasi rencana kerja dan anggaran tahunan wilayah, guna menjaga efektivitas kerja dan efisien biaya, dengan cara penyusunan rencana.

f) Mengarahkan manajemen kepesertaan yang mencakup pengembangan kepesertaan, pengelolaan kepesertaan dan kemitraan, guna memastikan tercapainya target jumlah kepesertaan dan iuran.

g) Menetapkan kebijakan pengelolaan operasional secara menyeluruh untuk kantor wilayah dan kantor cabang di lingkup tugasnya, guna memastikan kebijakan , strategi prosedur dan tata kerja yang sudah ditetapkan kantor pusat yang telah diimplementasikan secara efektif dengan cara mengarahkan penyusunan kebijakan , mengevaluasi usulan kebijakan dan

(10)

memberikan masukan kepada kantor pusat untuk penyempurnaan.

h) Mengarahkan dan memantau pelayanan terhadap peserta, agar pelayanan dapat memenuhi standar mutu yang di tetapkan. i) Mengelola pengembangan dan penerapan program-progam

inovasi di wilayah, guna mendukung upaya peningkatan kinerja perusahaan secara berkesinambungan.

2. Sekretaris

Sekretaris Wilayah mempunyai fungsi melaksanakan pengelolaan administrasi surat menyurat, rapat intern/ekstern, administrasi personil, serta sarana dan prasarana kerja pada Kantor Wilayah, guna mendukung kelancaran kerja Kepala Kantor Wilayah.

Tanggung Jawab Utama :

a) Melaksanakan proses penilaian kinerja sesuai prosedur yang berlaku, untuk memperoleh hasil penilaian yang valid dan akurat.

b) Melaksanakan peraturan perusahaan maupun peraturan perundangan, guna mendukung penerapan prinsip Good Corporate Governance.

c) Mengatur jadwal acara dan kegiatan Kepala Kantor Wilayah (misalnya rapat, kunjungan ke instalasi lain)

(11)

d) Menyiapkan bahan dan membuat konsep dokumen(misalnya surat jawaban) untuk memudahkan kepala kantor wilayah dalam memberikan respon.

e) Melaksanakan tata persuratan bagi Kepala Kantor Wilayah, sehingga dokumen tertata sistimatis, dengan cara menerima, memilah dan mencatat urat masuk untuk di sampaikan kepada kepala kantor wilayah.

f) Mengelola rapat kepala Kantor Wilayah, agar dapat berjalan dengan lancer, dengan cara menyiapkan dan mendistribusikan bahan rapat.

g) Mengelola dokumen yang terkait dengan kegiatan kepala kantor wilayah, agar terdokumentasi dan mudah diakses, dengan cara melakukan penyimpanan dokumen aktif yang berhubungan dengan ruang lingkup tugas kepala kantor wilayah.

h) Melakukan koordinasi dalam rangka penyediaan perlengkapan kantor kepala kantor wilayah, agar kegiatan dapat berjalan lancer dan efektif, dengan cara mencatat permintaan kebutuhan dan melakukan koordinasi dalam rangkapenyediaan kebutuhan. i) Mengelola komunikasi kepala Kantor Wilayah baik yang

berupa langsung maupun tidak langsung , untuk membantu efektivitas komunikasi kepala kantor wilayah, dengan cara menyeleksi tamu kepala kantor wilayah.

(12)

3. Pemasaran Wilayah

Pemasaran Wilayah mempunyai fungsi perencanaan, pengoordinasian, pengendalian dan evaluasi kegiatan pemasaran, pembinaan kepesertaan, dan manajemen akun untuk program penerimaan upah dan bukan penerimaan upah serta pengelolaan manfaat layanan tambahan berdasarkan strategi, target, sistem, dan prosedur yang telah di tetapkan di seluruh Kantor Cabang di wilayahnya dengan mengacu kepada arah dan kebijakan Kantor Pusat.

Tanggung Jawab Utama :

a) Mengelola kinerja bagian, sehingga target tercapai dengan cara mengalokasikan pekerjaan, dan mengarahkan kegiatan.

b) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM di bagian, sehingga SDM berkualitas untuk mendukung efektivitas kerja, dengan caramenyusun dan mengajukan usulan program pengembangan.

c) Menyusun usulan rencana jangka panjang, guna mendukung penyusunan rencana kerja jangka panjang kantor wilayah. d) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan , guna

menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya.

e) Menyusun usulan kebijakan, strategi, sistem dan prosedur sebagai upaya penyesuaian atas kebijakan, strategi, sistem dan prosedur yang telah ditetapkan di kanto pusat.

(13)

f) Mengelola kegiatan pasar formal dan informal di wilayah, guna mengoptimalkan pertumbuhan jumlah kepesertaan.

g) Mengelola akun kepesertaan berdasarkan konsep customer relationship Management, guna memperoleh peningkatan pendapatan dari peserta aktif.

h) Mengelola kegiatan pemasaran formal dan informal di wilayah/cabang guna mengoptimalkan pertumbuhan jumlah kepesertaan.

i) Mengelola database dan mengolah data yang terkait dengan pemasaran (seperti kepesertaan) untuk seluruh kantor cbang di lingkup tugasnya dan untuk memperoleh database yang lengkap, akurat dan terkini.

4. Pelayanan Wilayah

Pelayanan Wilayah mempunyai fungsi perencanaan, pengoordinasian, pengendalian dan evaluasi kegiatan pelayanan berdaasarkan strategi dan target yang telah ditetapkan di seluruh Kantor Cabang di wilayahnya dengan mengacu kepada arah dan kebijakan Kantor Pusat. Tanggung Jawab Utama :

a) Mengelola kinerja bagian, sehingga target tercapai, dengan cara mengalokasi pekerjaan, mengarahkan kegiatan dan mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja, dengan cara mengalokasikan dan mengarahkan kegiatan kerja.

(14)

b) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan SDM di bagian, sehingga SDM berualitas untuk mendukung efektivitas kerja, dengan cara menyusun, mengajukan usulan, serta memantau implementasi program pengembangan.

c) Menyusun usulan rencana jangka panjang, guna mendukung penyusunan rencana kerja jangka panjang kantor wilayah. d) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan , guna

menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya

e) Mengkoordinaasikan kegiatan penilaian kinerja kantor cabang dalam hal standar mutu pelayanan untuk memastikan kegiatan pelayanan sesuai dengan standar, dengan cara melakukan koordinasi untuk sosialisasi kebijakan dan standar pelayanan. f) Mengarahkan dan memantau penanganan keluhan (klaim

bermasalah,utang jaminan), guna memastikan semua keluhan telah ditindak lanjuti sesuai ketentuan, dengan cara menyelesaikan keluhan yang tidak dapat diselesaikan oleh cabang.

g) Mengkoordinasikan pembinaan bagi petugas pelayanan di kantor cabang, untuk meningkatkan kapabilitas pelayanan. h) Mengelola database dilingkup tugasnya, sehingga data tersedia

lengkap, akurat, dan terkini dengan menyusun acuan pengelolaan database.

(15)

5. Umum dan SDM Wilayah

Umum dan SDM Wilayah mempuyai fungsiperencanaan, pengoordinasian, pengendalian dan evaluasi kegiatan SDM dan Umum Kantor Wilayah dan Kantor Cabang binaannya sesuai dengan arah dan kebijakan kantor pusat.

Tanggung Jawab Umum :

a) Menyusun usulan kerja jangka panjang bagian, guna mndukung penyusunan rencana kerja jangka panjang kantor wilayah, dengan cara menerima arahan dari atasan, menyusun usulan rencana kerja jangka panjang untuk bagiannya dan mengajukan usulan untuk direview dan di kompilasi atasan.

b) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan bagian,guna menjaga efektivitas kerja dan efisiensi biaya.

c) Mengelola pemenuhan hak pegawai di kantor wilayah dengan mengacu pada peraturan yang baerlaku (antara lain, gaji, fasilitas kesehatan, asuransi, dll), sehingga hak dapat diberikan tepat jumlah dan tepat waktu.

d) Mengelola database di lingkup tugasnya, sehingga data tersedia lengkap, akurat dan terkini dengan memantau proses pemutakhiran(updating)

e) Mengelola kegiatan pengaadaan barang dan jasa untuk kantor wilayah sesuai prosedur yang berlku

(16)

f) Mengelola sarana dan prasarana kerja sesuai prosedur yang berlaku, untuk keamanan dan optimalisasiaset.

g) Mengelola layanan umum bagi pegawai di kantor wilayah, untuk mendukung kelancaran kerja, dengan cara mengarahkan pengelolaan kerumahtanggaan(konsumsi, kegiatan rapat, pembayaran listrik, kebersihan lingkungan) dan mengatur penggunaan kendaraan operasional.

h) Mengelola kegiatan komunikasi dengan internal dan eksternal perusahaan, untuk meningkatkan citra perusahaan.

i) Menyusun laporan kegiatan, untuk mendukung penyusunan laporan kegiatan wilayah.

6. Keuangan dan Teknologi Informasi Wilayah

Keuangan dan Teknologi Informasi Wilayah mempunyai fungsi perencanaan, pengoordinasian pengendalian dan evaluasi kegiatan dan teknologi informasi dengan mengacu arah dan kebijakan Kantor Pusat. Tanggung Jawab Utama :

a) Menyusun usulan kerja jangka panjang bagian, guna mndukung penyusunan rencana kerja jangka panjang kantor wilayah, dengan cara menerima arahan dari atasan, menyusun usulan rencana kerja jangka panjang untuk bagiannya dan mengajukan usulan untuk direview dan di kompilasi atasan.

(17)

b) Menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan, guna menjaga efektivitas kerja dan efesien biaya dengan cara menyusun usulan rencana kerja dan anggaran tahunan.

c) Mengendalikan transaksi keuangan kantor wilayah dan memantau pengelolaan keuangan kantor cabang, guna terwujudnya pengelolaan keuangan yang sehat, dengan cara menyusun perencanaan kas yang meliputi penerimaan dan penggunaan dana operasional kantor wilayah.

d) Mengelola kegiatan pencatatan transaksi keuangan (kantor wilayah beserta cabang), untuk penyajian laporan keuangan yang lengkap dan akurat dengan cara mengarahkan pencatatan transaksi keuangan.

e) Mengkoordinasikan kegiatan peenuhan kewajiban perpajakan kantor wilayah beserta cabang , untuk memastikan kewajiban perpajakan telah dipenuhi sesuai ketentuan.

f) Mengkoordinasikan pengelolaan dan pemeliharaan sarana teknologi informasi guna kelancaran kegiatan operasional.

g) Mengkoordinasikan pengendalian kinerja operasional dan keamanan sistem jaringan computer dan database sesuai dengan kewenangan setiap pengguna komputer di kantor wilayah.

h) Menyusun laporan kegiatan untuk mendukung penyusunan laporan kegiatan wilayah dengan meminta laporan kegiatan

(18)

dari bawahan dan mengajukan laporan untuk direview dan dompilasi atasan.

i) Mengelola manajemen resiko di bagiannya, sehingga terlaksana sesuai ketentuan wilayah.

7. Manajemen Mutu dan Risiko Wilayah

Manajemen Mutu dan Risiko Wilayah mempunyai fungsi perencanaan, pengoordinasian, pengendalian dan evaluasi fungsi manajemen mutu, manajemen risiko, pengawasan dan pemeriksaan di kantor wilayah dan kantor cabang binaannya sesuai dengan kebijakan kantor pusat.

Tanggung Jawab Umum :

a) Mengelola kinerja, sehingga target tercaapai, dengan cara mengalokasikan pekerjaan, mengarahkan kegiatan, dan mengkoordinasikan pelaksanaan program kerja.

b) Menyusun usulan kerja jangka panjang bagian, guna mndukung penyusunan rencana kerja jangka panjang kantor wilayah, dengan cara menerima arahan dari atasan, menyusun usulan rencana kerja jangka panjang untuk bagiannya dan mengajukan usulan untuk di review dan di kompilasi atasan.

c) Menyusun usulan kebijakan, strategi, sistem dan prosedur untuk sebagai upaya penyesuaian(dalam batas kewenangan

(19)

yang dimiliki) atas kebijakan, strategi, sistem, dan prosedur yang telah ditetapkan di kantor pusat, guna memperoleh acuan kerja yang jelas, dengan cara menyusun dan mengajukan usulan kepada atasan, dan memantau implementasinya.

d) Mengarahkan dan mengkoordinasikan pengelolaan aspek hokum di Kantor Wilayah dan kantor cabang pembantu, guna memastikan adanya ketaatan paada hokum yang berlaku , dengan cara mengkoordinasikan penyusunan dokumen hokum sesuai kebutuhan, mengkoordinasikan proses review atas dokumen hukum yang akan diterbitkan dan mengkoordinasikan pemberian opini hukum.

e) Mengarahkan dan memantau implementasi sistem manajemen mutu, untuk mendukung peningkatan kapabilitas dan kinerja individu ataupun unit kerja.

f) Mengarahkan dan memantau pengelolaan risiko di Kanwil atau Cabang untuk meminimalisir terjadinya massalah yang dapat merugikan perusahaan.

g) Memantau semua kegiatan operasional di kantor wilayah, untuk memastikan ketaatan terhadap prosedur yang telah ditetapkan perusahaan dengan mengarahkan pemahaman atas sistem pemantauan yang menjadi acuan kerja.

(20)

h) Menyusun laporan kegiatan bagian, untuk mendukung penyusunan laporan kegiatan wilayah dengan meminta laporan kegiatan dari bawahan.

i) Mengelola manajemen risiko sehingga terlaksana sesuai ketentuan, dengan cara memastikan adanya pemahaman atas standar/ ketentuan dan menyusun mitigasi risiko sesuai standar/ketentuan.

8. Senior Analis Wilayah

Senior Analis Wilayah mempunyai fungsi membuat kajian, analisa dan menciptakan inovasi/perbaikan berkesinambungan untuk mendukung pelaksanaan fungsi wilayah dalam mencapai tujuan Badan sesuai dengan arah dan kebijakan kantor pusat.

Tanggung Jawab Umum :

a) Melaksanakan penilaian kinerja sesuai prosedur guna memperoleh hasil penilaian yang valid dan akurat.

b) Melaksanakan peraturan perusahaan sebagai bagian dari pelaksanaan perinsip Good Corporate Governance

c) Melakukan analisa strategi, sebagai bahan pengembalian keputusan, dengan cara mengajukan hasil analisa kepada atasan untuk di review sebelum disampaikan kepada masing-masing urusan.

(21)

d) Melakukan kajian dan merumuskan usulan perencanaan pengembangan strategis yang terkait dengan bidang tugasnya, dengan cara mencari informasi yang diperlukan.

e) Menyusun kajian sistem pengembangan organisasi di bidang pemasaran, pelayanan, keuangan & teknologi informasi, manajemen mutu & risiko.

f) Menyusun pengelolaan knowledge management guna mendukung pengembangan proses bisnis, dengan cara mengumpulkan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan dan meningkatkan knowledge management.

g) Mengelola manajemen risiko di urusannya, sehingga terlaksana sesuai ketentuan dengan memastikan adanya pemahaman atas ketentuan.

h) Menyusun laporan hasil kerja sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan kerja.

(22)

E. Organisasi yang berada di bawah kantor

Tabel 2.2

Organisasi Kantor Cabang Dan KCP Di Bawah Jajaran Kanwil Sumbagut

No Kd Kantor Cabang

1 A00 Kacab Lhokseumawe

2 A06 KCP Aceh Tengah Takengon 3 A08 KCP Bireuen Kota Juang 4 A01 Kacab Banda Aceh 5 A05 KCP Pidie Sigli 6 A02 Kacab Langsa

7 A09 KCP Aceh Tenggara Kutacane 8 A03 Kacab Meulaboh

9 A07 KCP Aceh Selatan Tapak Tuan 10 B00 Kacab Medan Kota

11 B12 KCP Karo Kabanjahe 12 B01 Kacab Pematangsiantar 13 B16 KCP Tapanuli Utara Tarutung

14 B20 KCP Humbang Hasundutan Dolong Sanggul 15 B22 KCP Toba Samosir Balige

16 B02 Kacab Kisaran

17 B07 KCP Labuhanbatu Rantau Prapat 18 B15 KCP Labuhanbatu Utara Aek Kanopan 19 B19 KCP Batu Bara Indrapura

20 B21 KCP Labuhanbatu Selatan Pinang 21 B03 Kacab Padang Sidempuan

22 B13 KCP Mandailing Natal Panyabungan 23 B17 KCP Padang Lawas Sibuhuan 24 B18 KCP Sibolga Kota

25 B23 KCP Nias Gunung Sitoli 26 B04 Kacab Tanjung Morawa

27 B11 KCP Serdang Bedagai Sei Rampah 28 B14 KCP Tebing Tinggi Juanda 29 B05 Kacab Medan Belawan 30 B06 Kacab Binjai

31 B10 KCP Langkat Stabat Sumber: BPJS Ketenagakerjaan, 2016

(23)

F. Kinerja Perusahaan

Strategi peningkatan iuran 2016, yaitu :

1. Kolaborasi dengan lembaga Pemerintah dan mitra strategis kepesertaan dan layanan baik untuk pelayanan, validitas dan integritas data maupun dalam rangka penerapan ketentuan yang berlaku.

2. Sosialisasi masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

3. Menindaklanjuti Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama dengan membangun kemitraan dengan Pemerintah Daerah dalam rangka perluasan kepesertaan melalui mekanisme PTSP dann PATEN diseluruh Kabupaten/Kota paling lambat triwulan I tahun 2016.

4. Memaksimalkan seluruh MOU dan Perjanjian Kerjasama yang telah dikerjasamakan baik oleh Kantor Pusat maupun Kantor Wilayah dalam rangka mendorong perluasan kepesertaan dan kepatuhan Perusahaan. 5. Kepala Kantor Cabang melakukan evaluasi dan monitoring data

Bidang Pemasaran Kantor Cabang dalam hal data kepatuhan perusahaan (PWBD, PDS TK/Upah dan Piutang Iuran).

6. Melakukan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja terkait penyesuaian upah minimun terbaru tahun 2016 kepada seluruh peserta.

7. Meningkatkan validasi data kepesertaan (nomor telepon, e-mail, NPWP serta contac person).

(24)

8. Melakukan sosialisasi e Service kepada seluruh peserta dalam rangka optimalisasi layanan elektronik (e-payment, e-saldo, BPJSTK Mobile, SIPP)

9. Kantor Cabang/ KCP untuk menyelaraskan Program Kerja Tahun 2016 mengacu kepada strategi pencapaian target tahun 2016 Delivering Operational Excellence dengan model 345 yaitu untuk mencapai 3 hasil (kepesertaan-iuran, kepuasan peserta, dana hasil investasi) diperlukan 4 model dasar dan 5 proses dengan melaksanakan 4DX sebagai tool-nya.

10.Meningkatkan kemanpuan intelegensi dalam mendeteksi proyek-proyek pembangunan fisik di lingkungan operasional Kantor Cabang, sehingga seluruh proyek Jakon baik yang dibiayai oleh Pemerintah maupun swasta dapat diakuisisi.

11.Mengedukasi dan menjaring peserta usia produktif yang memiliki kegiatan ekonomi setelah mengambil dana JHT di masing-masing Kantor Cabang untuk menjadpeserta BPU.

12.Meningkatkan peran dan fungsi semua karyawan di Kantor Cabang dalam program Employee Get Member (EGM).

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian yang dilakukan, hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel soft skill dan pengalaman kerja sangat berpengaruh penting untuk meningkatkan kinerja

A Kerajaan Angkor dan Funan B Kerajaan Majapahit dan Srivijaya C Kerajaan Champa dan Angkor D Kerajaan Kedah Tua dan Chih-tu 3 Maklumat berikut berkenaan dengan kerajaan..

Hal ini juga akibat dari telah diratifikasinya konvensi-konvensi internasional di bidang Hak Kekayaan Intelektual dan juga telah menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan

Desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan

Pada mata pelajaran Pendidikan Bela Negara penanaman nilai-nilai cinta tanah air begitu ditekankan dalam proses pembelajaran karena salah satu tujuan dari

tersebut. Kondisi ini menggambarkan bahwa siswa masih belum dapat menyelesaikan soal matematika dengan baik. Antusias belajar matematika siswa masih tergolong rendah,

dalam membuat program IPE.; Masih sedikit yang membuat review literature , mempunyai dampak kekurangan pengetahuan, dan evaluasi pengetahuan perilaku, dan berhubungan

Faktor pendukung dalam pengelolaan zakat profesi ASN di Kabupaten Maros adalah potensi zakat profesi, dukungan pemerintah, dan zakat sebagai kewajiban umat Islam dan