• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH PERADABAN ISLAM KHALIFA UMAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEJARAH PERADABAN ISLAM KHALIFA UMAR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Prodi : PAI 10

م

م سس بم همللا نم محسررلا مم يحم ررلا

SEJARAH PERADABAN ISLAM

Khalifah Umar bin Al-khattab

(634-644 M)

1. Nama Lengkap Umar bin Khattab

Nama lengkap umar bin khattab adalah Umar bin Khattab bin Nufail bin

Abdul Uzza dari suku Adi, dimana suku Adi dikenal sebagai suku yang

terpandang dan mulia. Nasab Umar bertemu dengan Nasab rasulullah, pada

Ka’ab bin Luay1 ia biasa dipanggil dengan sebutan Abu Hafs.

Mengenai kelahiran Umar bin Khattab, ada perbedaan pendapat, ada

yang menyebutkan Umar lahir empat tahun sebelum Rasulullah lahir2. Kemudian

pendapat kedua menyatakan Umar bin Khattab lahir 13 tahun pasca tahun

gajah3.

Nama bapak Umar adalah Al-Khattab bin Nufail. Kakek Umar, Nufail bin

Abd Uzza adalah seorang hakim kaum Quraisy, Nama lengkap ibunda Umar

adalah Hantamah binti Hasyim, dia dalah anak perempuan dari dari hasyim.

Umar bin Khattab masuk Islam pada saat berusia 27 tahun, pada 6 bulan

kenabian.

2. Kehidupan Umar pada masa jahiliyah

(2)

Prodi : PAI 10

Umar menghabiskan separuh dari hidupnya pada masa jahiliyah. Sejak

kecil umar sudah biasa memikul tanggung jawab. Ia tumbuh dan berkembang

dalam kehidupan yang keras, bukan kehidupan yang hura-hura dan

bergelimangan harta. Ayahnya, Al-Khattab memebawanya kepada kehidupan

yang keras, yaitu dunia gembala. Ia menggembalakan unta milik ayahnya ini.

Perlakuan yang keras dari ayahnya, membawa pengaruh yang buruk dalam

kehidupan Umar binhattab, hal ini senantiasa dikenagnya sepanjang hidupnya. Abdurrahmman bin Hatib menceritakan hal ini kepada kita, “suatau ketika,

aku pernah bersama Umar bin Al-Khattab di bukit Dhajanan, Umar bercerita,

“Dulu aku menggembalakan unta milik Al-Khattab di tempat ini. Ia adalah orang

yang keras dan kasar tutur katanya. Terkadang aku disururh Al-Khattab untuk

menggembalakan unta dan terkadang pula aku disuruh mengumpulakan kayu

bakar.4

Umar bin Khattab tidak hanya menggembalakan Onta milik ayahnya,

namun juga mengembalakan onta milik bibinya dari Bani Makhzum. Hal ini beliau

kisahkan pada saat beliau menjabat sebagai Khalifah. Hal ini ia kisahkan agar

dia tahu bagaimana ukuran dirinya.

Pada masa jahiliyah, Umar bin Khattab tidak hanya melakoni pekerjaan

sebagai penggembala, namu ia juga terampila dalam bidang olah raga yaitu

bermain gulat dan pandai menunggang kuda. Selain itu, Umar juga adalah salah

seorang pedagang, dan meraih keuntungan yang sangat besar dari fropesinya

ini, sehingga menjadikannya salah satu diantara orag terkaya di mekkah. Pada

saat musim panas, ia melakukan niaga ke Syam, dan pada saat musim dingin ia

(3)

Prodi : PAI 10

melakukan perjalanan niaga ke Yaman. Begitulah kehidupan umar pada zaman

Jahiliyah.

3. Umar masuk Islam

Orang Quraisy pernah berkumpul dan bermufakat untuk membunuh

rasullullah saw. “siapa yang siap untuk memebunuh Muhammad?” Tanya

mereka. “saya siap untuk memebunuhnya kata Umar. Diwaktu itu, orang-orang

Quraisy mengimformasikan kepada Umar bin Khattab, bahwa Muhammad dan

para sahabatnya, sedang berkumpul di Darul Arqham, di bagian bawah bukita

Shafa. Nu’aim bin Abdullah bertemu dengan Umar seraya berkata, “Hendak

kemanakah engkau wahai Umar?” Umar menjawab, “Aku ingin mencari orang

yang berpindah agama ini(Muhammad), yang telah memecah belah bangsa

Quraisy, menghina impian Quraisy, mencela agama dan tuhan-tuhannya, aku

ingin membunuhnya”. Nu’aim berkata perjalanan yang paling jelek adalah

perjalananmu wahai Umar. Demi Allah nafsumu telah mengelabui dirimu, engkau

terlalu bersikap berlebihan, engkau ingin membinasakan Bani Ady, apakah

engkau berfikir bani Abdul Manaf akan membiarkanmu berjalan di atas bumi ini

apabila engkau membunuh Muhammad?”.”

Mereka terus berdialog hingga suara mereka makin meninggi, Umar

berkata, ‘Menurutku engkau telah berpihak kepadanya, seandainya aku tahu

sebelumnya, pasti engkaulah yang pertama kubunuh”. Ketika itu Nu’aim melihat

bahwa emosi Umar belum berakhir , ia berkata, “Aku beritahukan kepadamu

bahwa keluargamu dan iparmu telah masuk Islam, sekarang engkau hanya

(4)

Prodi : PAI 10

berkata, “siapa diantara mereka?” Nu’aim menjawab, “ iparmu, anak pamanmu

dan saudarimu.”5

Ketika itu, umar langsung mendatangi mereka berdua, ketika ia mengetuk

pintu, mereka berdua berkata, “siapa ini?” Umar berkata Ibnu Al-Khattab”. Ketika

itu Fatimah adik dari Umar bin Khattab, sedang membaca Al-Qur’an bersama

suaminya, ketika mendengar kedatangan Umar, Fatimah dan Suaminya segera

bersembunyi. Ketika Umar memasuki rumah Fatimah, tampak di raut wajahnya

yang menandakan kemarahanya. Fatimah segera meyembuyikan

lembaran-lembaran itu di bawah pahanya. Umar berkata, “ bisikan dan suara pelan apa

yang aku dengar dari kamu tadi?” saat itu Fatimah sedang membaca surat

Ta-haa. Mereka berdua berkata, “Hanya cerita antara kami berdua”. Mungkin kamu

berdua telah berpihak kepada Muhammad”. Kemudian Adik ipar Umar berkata,

“Wahai Umar, bagaimana jika kebenaran berada di luar agamamu?” sesegera itu

Umar menendang Sa’id dan dibanting ke tanah, lalu dadanya diduduki. Fatimah

menolak perlakuan Umar atas suaminya, dan memukul Fatimah hingga

wajahnya berdarah. Fatimah marah sambil berkata, “ Wahai musuh Allah,

apakah engkau memukul aku karna mentauhidkan Allah?”, Umar berkata, “ Ya”.

Dan Fatimah berkata, “ lakukanlah apa yang ingin engkau lakukan, aku bersaksi

bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu adalah Utusan-Nya, kami

telah masuk Islam meskipun engkau tidak suka”.6

Ketika Umar mendengar kata-kata itu, ia menyesal dan berdiri dari atas

dada suami Fatimah, ia duduk kemudian Ia berkata, “ Berikanlah lembaran yang

5 Ibid. hlm, 24

(5)

Prodi : PAI 10

ada padamu agar aku dapat membacanya”. Fatimah mengatakan, “ Aku tidak

akan memberikannya”. Umar berkata celakalah engkau, apa yang engkau

katakana itu telah merasuk kedalam Hatiku, berikanlah padaku agar aku dapat

melihatnya aku janji untuk tidak akan menghianatimu, hingga engkau dapat

menyimpan di tempat yang engkau inginkan”. Fatimah berkata engkau itu najis, ‘

tidak boleh menyentuhnya kecuali orag-orang yang suci’, maka mandilah atau

berwudhu!”. Umar keluar untuk mandi kemudian kembali kepada saudarinya,

Fatimah memberikan lembaran itu, di dalamnya terdapat surat Tha-ha dan

beberapa surah lain, ketika ia melihat “م سمس بم همللا نم محسررلا مم يحمررلا” di dalam

lembaran itu, Umar terkejut. Ia menjatuhkan lembaran itu dari tanganya, ia

memikirkan dirinya, kemudian lembaran-lembaran itu diambil kembali, dan

dibacalah surat Ta-haa ayat 1-8, ayat demi ayat ia baca, terasa agun di dadanya,

kemudian berkata, “ Kaum Quraisy lari dari ini”. Kemudian meneruskan

bacaanya hingga ayat 14-16 .

Setalah itu Umar berkata, “ Yang mengatekan ini pastilah tidak ada tuhan

lain yang disembah bersama-Nya. Tunjukkan kepadaku tempat Muhammad”.

Tunjukkanlah kepadaku dimana tempat Muhammad! Setelah melihat

ketulusan Umar, mereka menjawab, “ Beliau berdada di lembah bukit Shafa”.

Umar segera berangkat ke tempat Rasulullah. Setibanya di sana, Umar

mengetuk pintu, mendengar suara Umar para sahabat merasa takut, dan tidak

ada seorang pun diantara mereka yang berani membuka pintu. “ Apa yang terjadi

(6)

Prodi : PAI 10

bertemu degan Rasulullah”, jawab sahabat yang lain. Lalu Hamzah meyuruh

mereka untuk membukakan pintu. “ Bila Allah menghendaki kebaikan untuk dia,

maka ia akan masuk Islam, tetapi jika Allah menghendaki lain, maka hal itu akan

jadi fitnah”, Kata Hamzah. Lalu mereka pun membukakan pintu untuk Umar,

Hamzah dan dibantu seorang memegang lengan umar, dibawa ke hadapan

Rasulullah. “Lepaskanlah dia”, kata Rasulullah. Rasulullah berdiri dan

mengikatkan sorbannya dengan kencang. Apa Gerang anda datang kemari,

wahai Umar?” Tanya beliau. Ya rasulullah saya datang kemari untuk menemui

anda dan saya berikrar beriman kepada Allah, kepada rasul-Nya, dan kepada

apa yang dibawa dari sisi Allah. Mendengar hal itu, Rasulullah langsung bertakbir

“ Allahu Akbar.” Hati Rasulullah dan para sahabat merasa tenang dan kuat dngan

masuk Islamnya Umar bin Khattab dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Mereka tau

kalau kedua orang ini akan melindungi Rasulullah dari musuh-musuh mereka.

( HR. Ahmad).7Ahirnya do’a Rasulullah di jawab oleh Allah SWT. Sebagaimana

isi do’a dari Rasulullah saw., “Ya Allah, muliakanlah Islam dengan orang yang

paling Engkau cintai dari kedua orag ini, dengan Abu Jahl bin Hisyam atau

dengan Umar bin al-Khattab.” (HR. At-Tirmidzi).8

4. Pengangkatan Khalifah Umar bin Khattab

Tatkala sakit Abu Bakar semakin parah, ia mengumpulkan beberapa

orang dari kalangan sahabat. Di hadapan mereka, Abu bakar mengatakan,

“kalian telah melihat keadaan saya seperti ini. Aku kira sakit yang aku derita ini

7DR. Muhammad Ash-Shalabi, the great leader of Umar bin Al-Khattab,cet. I, hal . 27.

(7)

Prodi : PAI 10

akan mengantarkanku kepada ajalku. Oleh karena itu, hendaklah kalian memilih

orang yang kalian cintai, untuk menjadi pemimpin kalian. Bila kalian memilihnya

selagi aku masih hidup, maka yang demikian itu lebih baik agar kalian tidak

berselisih sepeninggalku.”9

Para sahabat pun melakukan musyawarah. Setiap orang menolak dirinya

dicalonkan dan malah mencalonkan sahabat yang lain yang dianggap layak

menjadi Khalifah. Karna musyawarah ini tidak membuahkan hasil, maka mereka

menyerahkan kembali persoalan ini kepada Abu Bakar As-Shiddiq.kemudian

kepada Abu Bakar mereka mengatakan, “ Wahai Khalifah Rasulullah kami

berpendapat seperti pendapat Anda saja.” Abu Bakar menjawab tunggu dulu

sampai aku menemukan calon khalifah yang tepat.”

Setelah itu Abu Bakar memanggil Abdurrahman bin Auf dan bertanya,

“Bagaimana pendapat Anda mengenai Umar bin Khattab?” Abdurrahman bin Auf

menjawab, “Anda lebih tahu tentang dia disbanding saya”. Lalu Abu Bakar

memanggil Usman bin-Affan dan bertanya, “Bagaimana pendapat Anda

mengenai Umar bin Khattab?” Abu Bakar bertanya lagi, “Bagaimana pendapat

Anda jika dia saya calonkan sebagai Khalifah, wahai Abu Abdillah?”. Usman

menjawab, “sepengetahuan saya, keadaan rahasia dia lebih baik dari keadaan

lahirnya.

Semua sahabat dari golongan Muhajirin dan Ansar memiliki persepsi yang

sama mengenai Umar bin Khattab, kecuali Talha bin Abdullah. Talha hawatir

mengenai sikap umar yang berwatak keras. Abu Bakar berkata, “Umar bersikap

demikian, karena dia melihatku terlalu bersikap lemah. Sekiranya dia menjabat

(8)

Prodi : PAI 10

sebagai khalifah, niscaya dia akan meninggalkan banyak dari sifatnya itu. 10

maka pada saat itulah diumumkan bahwa sanya Umar bin Khattab resmi

diangkat menjadi Khalifah.

Pada saat Umar resmi menjabat sebagai kahlifah, Umar lalu naik ke

mimbar dan berpidato ada beberapa yang meriwayatkan bahwa pidato Umar bin

Khattab berbunyi, “ Ya Allah, aku ini orang yang keras, maka jadikanlah aku

orang yang lemah lembut. Aku ini orang yang lemah, maka jadikanlah aku orang

yang kuat. Aku ini orang yang kikir maka jadikanlah aku orang yang

dermawan.”11

5. Proses kepemimpinan khalifah Umar bin Khattab.

Periode pemerintaha Umar bin Al-Khattab, boleh dibilang adalah periode

yang cukup aman dan tentram. Tidak banyak pemborontakan yang terjadi.

Bahkan dalam catatan sejarah Islam, periode kepemimpina Umar bin Khattab

adalah masa kepemimpinan yang cukup makmur, aman dan damai. Situasi ini

benar-benar di manfaatkan untuk membangunsistem pemerintahan Negara, agar

lebih efektif dan Efisien,sehingga hasilpembangunan dapat dirasakan oleh

segenap masyarakat yang berada di bawah pemerintahan Islam.

Ada dua arah kebijakan Umar bin Khattab. Pertama, kebijakan Internal,

yaitu membangun system pemerintahan dalam negeri, dan membentuk

depertemen-depertemen yang menangani masalah social politik dan

sebagainya. Kedua, kebijakan Eksternal, yaitu dengan usaha memperluas

wilayah penyebaran Islam ke luar Jazirah Arabia.12

10 Ibid hlm. 117. 11 Ibid hlm. 123.

(9)

Prodi : PAI 10

Pembentukan beberapa departemen, merupakan suatu kebutuhan yang

tidak dapat dihindari lagi, karena kekuasaan Islam telah mencapai Mesir dan

beberapa wilayah lainya di Jazirah Arabia. Untuk mempermudah system ketata

negaraandan pelayanan, maka dibentuklah departemen-departemen tersebut.

Model ini diadopsi dari system pemerintahan Persia.

Tugas utama lembaga ini adalah menyampaikan pemerintah Khalifah ke

beberapa daerah atau wilayah yang jauh dari Madinah. Untuk melancarkan

hubungan antara daerah, wilayah Negara dibagi menjadi delapan provinsi, yaitu

Mekkah, Madinah, Msyiriah, Jazirah, Basrah, Khufah, Palestina dan Mesir.

Masing-masing Propinsi dibawah kekuasaan seorang Gubernur, seperti Khufah

dibawah kepemimpinan Sa’ad bin Abi Waqqas. Basrah di bawah kepemimpinan

Athbah bin Khauzan, dan Mesir di bawah kekuasaan Amr bin Ash.13pada masa

kepemerintahan Umar bin Khattab, mulai diterapkan pembayaran gaji dan pajak

tanah. Berkaitan dengan masalah perpajakan, Khalifah Umar bin Al-Khattab

membagi warga Negara menjadi dua bagian; pertama, asyarakat muslim, dan

kedua, ,asyarakat non-muslim yang di sebut Ahl al-dzimmi, yang bermakna

masyarakat non-muslim yang mendapat perlindungan Negara. Untuk warga

Negara Muslim, mereka wajib bayar zakat. Sedang warga Negara non-muslim,

mereka dikenakan Jizyah (pajak perorangan) dan kharraj (pajak tanah).

Sedangkan masalah hokum, Khalifah Umar menerapkan peraturan yang

berbeda. Bagi muslim diberlakukan hokum islam, dan bagi masyarakat

(10)

Prodi : PAI 10

muslim diberlakukan hukum sesuai dengan agama atau adat-istiadat mereka

masing-massing.

Untuk mencapai pemerataan dalam pembangunan, Khalifah Umar

mengubah system sentralisasi menjadi system desentralisai. Pada masa

kepemimpinan Rasulullah, system pemerintahan bersifat sentralistik, dimana

kekuasaan dan segala urusan kenegaraan berada pada satu tangan. Akan tetapi

pada masa keperintahan Umar, semuanya berdiri sendiri, bahkan terjadi

desentralisasi, dimana setiap wilayah memiliki kewenangan sendiri untuk

mengatur pemerintahan dengan mengikuti aturan pemerintah pusat14.

Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, terdapatdua lembaga

penasihat, yaitu mejelis yang bersidang atas pemberitahuan atau informasi

umum, dan majelis yang membahas maslah-masalah yang sangat pentig.

Untuk melancarkan roda pemerintahan, khalifah Umar memebentuk

beberapa lembaga atau organisasi ketatanegaraan yang didasari dari hasil

pemikiran dan Ijtihad Khalifah Umar sendiri. Organisasi tersebut antara lain; 1. Pembentukan lembaga Politik, yang meliputi;

a) Al-Khilafah. System ini terkait dengan system pemilihan Khalifah.

b) Al-Wizariyah. Para wazir atau mentri yang membantu khalifah dalam

urusan kepemerintahan.

c) Al-Kitabah. System ini terkait dengan masalah pengangkatan seseorang

untuk menjabat di secretariat Negara.

2. Al-Nidham al-Idary, yaitu system pemerintahan yang berkaitan dengan tata

usaha administrasi Negara.

3. Al-nidham al-Maly, organisasi keuangan Negara. Lembaga ini mengolola

masuk dan keluarnya uang Negara, untuk itu maka dibentuklah baitul-mal. 4. Al-Nidham al-Harby, yaitu system pemerintahan yang berkaitan dengan

masalah ketentaraan.organisasi ini mengurusi masalah ketentaraan, masalah

(11)

Prodi : PAI 10

gaji tentara, urusan persenjataan, pengadaan asrama-asrama dan

benteng-benteng pertahanan.

5. Al- Nidham al-Qhada’I, yaitu system yang berkaitan dengan masalah

kehakiman, yang meliputi masalah pengadilan, dan kehakiman.15

6. Perluasan Wilayah

A. Penaklukan Syiria.

Salah satu kota penting di Siria, yaitu Damaskus. Penaklukan kota ini,

sudah dimulai pada masa Khalifah Abu Bakar, tetapi kota ini mampu direbut

pada saat kepemimpinan Umar bin Khattab. Sebelum masuk dalam kedalam

wilayah kekuasaan Islam sepenuhnya, Syiria dan Palestina berada dalam situasi

yang sangat memprihatinkan, karena mereka selalu dibebani dengan berbagai

pungutan dan pajak yang harus mereka banyar pada pemerintah kekaisaran

Byzantium(Romawi Timur).Hal ini tentu membuat rakyatnya menderita, tidak

hanya menderita lahir, namun juga menderita batin.

Selain itu, mereka dipaksa untuk mengikuti aliran agama yang tidak

sepaham dengan mazhab yang dianut oleh kebanyakan masyarakat Syiria dan

Palestina. Para penguasa Byzantium memaksakan kehendaknya agar

masyarakat yang berada di wilayah kekuasaanya mengikuti mazhab Kristen

Netrosit, yang menganut ajaran Trinitas, sedangkan mayoritas masyarakat Syiria

dan Palestina meganut paham monofosit, yaitu percaya kepada Tuhan Yang

Esa.

Dengan keadaan tersebut tentu saja membuat masyarakat Syiria dan

Palestina menanti kehadiran sang pembela yang akan memebebaskan mereka

dari cengkraman penjajah Byzantium tersebut.Untuk itulah pengiriman pasukan

(12)

Prodi : PAI 10

ke Syiria dan Palestina sangat diperlukan. Sehingga kedua kota tersebut dapat

di taklukkan pada masa khalifah Umar bin Khattab.

Setelah kemenangan Islam dalam pertempuran Yarmurk, dekat yordania,

pada tahun 13 H, Abu Ubaidah bin Jarrah mencoba menaklukkan beberapa

wilayah di Syiria dan Palestina. Setahun kemudian yaitu pada tahun 14 H,

Damaskus dapat dikuasai.pada tahun 16 H tentara Islam dibawah pimpinan Amr

bin Ash dapat menaklukkan tentara romawi di Ajnadin. Secara berturut-turut

beberapa kota di Syiria dan Palestina dapat dikuasai, seperti Baitul Maqdis

dikuasai Umat Islam pada tahun 18 H. dengan jatuhnya Baitul Maqdis, maka

seluruh wilayah Syiria dan Palestina berada di bawah wilayah kekuasaan Islam. B. Perluasan wilayah Islam ke Irak dan Persia.

Setelah Syiria dan Palestina berhasil dikuasai, maka selanjutnya Khalifah Umar

melanjutkan perluasan wilayah ke Irak dan Persia. Sebenarnya Irak sudah dapat

dikuasai pada masa Khalifah Abu bakar di bawah komando panglima perang

Khalid bin Walid. Akan tetapi pasukan Khalid meninggalkan Irak dan membantu

pasukan Islam lainnya di Syiria, kesempatan itu dipergunakan oleh orang-orang

Persia untuk mengusir umat Islam keluar dari Irak dibawah pimpinan panglima

Rustum. Oleh karena itu, Umar mengirim Sa’ad bin Abi Waqqash untuk

menundukkan kembali Irak dan Persia. Setelah melalui peperangan yang dasyat,

ahirnya Irak dan Persia dapat dikuasai kembali pada tahun 21 H, dalam perang

Nahawan dan Qadisia kemudian juga ditakklukkan.

Jatuhnya Qadisia merupakan pertanda kemenangan Umat Islam karena

(13)

Prodi : PAI 10

perkembangan Islam di Persia semakin maju, karena semua masyarakatnya

memiliki peradaban yang cukup tinggi.16

C. Perluasan Islam Ke Mesir.

Sama halnyan dengan di Syiria dan Palestina, korban penjajahan yang

dilakukan oleh Romawi timur terhadap masyarakat Mesir, yang mengharuskan

seluruh masyarakatnya membayar pajak yang melampaui batas

kemampuannya.

Karena tidak tahan dengan perlakuan semenang-menang pemerintah

Byzantium, masyarakat mesir meminta bantuan kepada penguasa Muslim di

Madinah. Untuk itu, Umar bin Khattab pada tahun ke 18 H atau 639 M

memerintahkan pasukan muslim yang berada di Palestina untuk melanjutkan

perjalanannya ke Mesir. Pasukan Islam pada Waktu itu berada di bawah

komando Amr bin Ash yang memimpin 4000 tentara. Mula-mula Amar bin Ash

memperoleh kemenangan, namun pada saat dia sampai di dinding Babilon,

suatu pusat Byzantium yang sangat besar. Amr merasa kekurangan pasukan.

Untunglah Zubair bin Al-awwam seorang pemimpin Muhajirin dating membantu

dengan 6.000 tentara bantuan.17 Dengan datangnya bantuan ini, pasukan Islam

mendapatkan kemenangan, dan kota Iskandaria dapat dikuasai pada tahun 641

M.

7. Wafatnya Khalifah Umar

Peristiwa wafatnya Khalifah Umar bin Al-Khattab sangat tragis. Pada

suatu hari datanng seorang budak dari Persia yang bernama Feros(Fairus atau

dikenal dengan Abu Lu’luah, mengadukan bahwa majikannya telah

16 Dr. H. Murodi, MA. Sejarah Kebudayaan Islam. 2008. Pendidikan madrasah Aliyah XII. Hlm.58

(14)

Prodi : PAI 10

membebankan pajak atasnya yang sangat berat. Umar berjanji untuk memeriksa

masalah itu.18 Pada saat Umar bin Khattab menjadi Imam berjamaah, pada saat

takbiratul ihram, tiba-tiba seorang budak Persia itu, menusuk perut Umar bin

Khattab dengan pisau yang bermata dua. Umar lalu meraih tangan Abdurrahman

bin Auf untuk menggantikannya menjadi imam shalat berjamaah.

Sedang makmun yang ada di belakan tidak mengetahui kejadian tersebut,

hanya mereka sempat berkata, “subhanallah” karena sempat kehilangan suara

Umar. Kemudian mereka melanjutkan shalat yang di imami oleh Abdurrahman

bin Auf.19 Begitulah peristiwa wafatnya Umar bin al-Khattab, terjadi secara tragis.

Khalifah Umar memerintah selama 10 tahun 6 bulan dan 4 hari.20

18 Ibid, hlm. 157

Referensi

Dokumen terkait

Di lain pihak, pada kekuasaan yang berasal dari suatu proses komunikasi politik murni, keadaan demikian tidak akan terjadi karena telah mendapat legimitasi

Memimpin pelaksanaan tugas Dinas Pendapatan Daerah yang meliputi Sekretariat, Bidang Pendaftaran dan Pendataan, Bidang Penetapan, serta Bidang Pengendalian.. Menyelenggarakan

Tabel 4.2 Profil Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran Matematika Dengan Model Kooperatif Tipe TSTS Dengan Pendekatan Open Ended

Titik bakar aspal, yaitu angka yang menyatakan besarnya suhu aspal yang dipanaskan ketika dileawatkan nyala penguji diatas aspal terjadi kilatan api lebih dari

Pada pasal 10 dinyatakan bahwa LJK, emiten dan perusahaan publik diwajibkan untuk mebuat laporan berkelanjutan ( sustainability report) yang terpisah dari

Data dan informasi yang Bapak/Ibu berikan merupakan hal yang sangat berharga, oleh karena itu partisipasi dan kesediaan Bapak/Ibu dalam menjawab kuesioner ini sangat saya hargai.

Sebaliknya kalau dilihat dari jenis bahan aktif, diketahui bahwa formula insektisida nabati berbahan kayumanis (cinnamaldehide) memiliki efektifitas paling baik