• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA KARENA MELAKSANAKAN KETENTUAN PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN

1. Persyaratan :

a. Surat Keputusan Tim/Panita Pelaksanaan Penghapusan BMN;

b. Berita Acara Pemeriksaan/Penelitian BMN yang dihapuskan beserta lampiran yang ditandatangani oleh Tim;

c. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dari Pengguna Barang/Pejabat yang ditunjuk yang sekurang-kurangnya memuat :

1) Identitas Pengguna Barang/Pejabat yang ditunjuk; 2) Pernyataan mengenai tanggung jawab penuh atas

kebenaran permohonan yang diajukan, baik materiil maupun formil.

d. Data BMN yang sekurang-kurangnya meliputi tahun perolehan, jenis, identitas/spesifikasi teknis, kondisi, lokasi, nilai buku dan/atau nilai perolehan.

e. Fotokopi bukti kepemilikan, untuk BMN yang harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan;

f. Fotokopi keputusan penetapan status penggunaan, untuk BMN yang harus ditetapkan status penggunaannya;

g. Kartu Identitas barang, untuk BMN yang harus dilengkapi dengan kartu identitas barang;

h. Foto BMN.

i. Dalam hal bukti kepemilikan sebagaimana dimaksud pada huruf (e) tidak ada, maka dapat digantikan dengan bukti lainnya seperti dokumen kontrak, akte jual beli, perjanjian jual beli, dan dokumen setara lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu;

j. Daftar BMN yang dihentikan penggunaannya dari aplikasi penatausahaan BMN, jika ada;

k. Laporan BMN Intrakomptabel dan komptabel;

l. Salinan/ foto kopi peraturan perundang-undangan yang menyatakan BMN bersangkutan harus dihapuskan.

2. Tata Cara Pelaksanaan Penghapusan BMN Karena Melaksanakan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan Kepada Pengelola Barang (Kementerian Keuangan)

a. Permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ditujukan kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara

-181-

1) Pimpinan Satuan Kerja mengajukan permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan kepada Pimpinan Unit Eselon I;

2) Pimpinan unit Eselon I meneliti kelengkapan persyaratan dan apabila telah lengkap selanjutnya mengajukan surat permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan;

3) Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan meneliti kelengkapan persyaratan dan apabila telah lengkap selanjutnya menerbitkan Surat permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan dan menyampaikan kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara.

4) Dalam hal permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan disetujui, Direktur Jenderal Kekayaan Negara menerbitkan Surat Persetujuan penghapusan BMN dan menyampaikan kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan.

5) Berdasarkan surat Persetujuan Penghapusan BMN tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian membuat dan menandatangani Surat Keputusan Penghapusan BMN paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal persetujuan penghapusan BMN.

6) Sekretaris Jenderal menyampaikan laporan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan kepada Direktur Jenderal Kekayaan Negara paling lama 1 (satu) bulan sejak keputusan penghapusan BMN ditandatangani dengan melampirkan Surat Keputusan Penghapusan BMN.

7) Berdasarkan Surat Keputusan Penghapusan BMN tersebut, selanjutnya Pimpinan Satuan Kerja

memerintahkan petugas penatausahaan BMN untuk melakukan penginputan transaksi penghapusan BMN pada aplikasi penatausahaan BMN dan mengarsipkan berkas penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan secara tertib.

b. Permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ditujukan kepada Direktur Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi (PKNSI)

1) Pimpinan Satuan Kerja mengajukan permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan kepada Pimpinan Unit Eselon I;

2) Pimpinan unit Eselon I meneliti kelengkapan persyaratan dan apabila telah lengkap selanjutnya mengajukan surat permohonan penghapusan BMN kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan c.q. Kepala Biro Keuangan dan BMN; 3) Kepala Biro Keuangan dan BMN meneliti

kelengkapan persyaratan dan apabila telah lengkap selanjutnya menerbitkan Surat permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan dan menyampaikan kepada Direktur PKNSI.

4) Dalam hal permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan disetujui, Direktur PKNSI menerbitkan Surat Persetujuan penghapusan BMN dan menyampaikan kepada Kepala Biro Keuangan dan BMN.

-183-

5) Berdasarkan surat Persetujuan Penghapusan BMN tersebut, Kepala Biro Keuangan dan BMN menyusun draft Surat Keputusan Penghapusan BMN dan menyampaikannya kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan.

6) Sekretaris Jenderal meneliti, memeriksa, dan menandatangani Surat Keputusan Penghapusan BMN paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal persetujuan penghapusan BMN.

7) Berdasarkan surat Keputusan Persetujuan Penghapusan BMN tersebut, Kepala Biro Keuangan dan BMN menyampaikan laporan penghapusan BMN kepada Direktur PKNSI paling lama 1 (satu) bulan sejak keputusan penghapusan BMN ditandatangani dengan melampirkan Surat Keputusan Penghapusan BMN.

8) Berdasarkan Surat Keputusan Penghapusan BMN, selanjutnya Pimpinan Satuan Kerja memerintahkan petugas penatausahaan BMN untuk melakukan penginputan transaksi penghapusan BMN pada aplikasi penatausahaan BMN dan mengarsipkan berkas penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan secara tertib.

c. Permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ditujukan kepada Kepala Kantor Wilayah DJKN

1) Kepala Biro Keuangan dan BMN/Sekretaris Ditjen/Sekretaris Badan/Sekretaris Itjen/Pimpinan Satuan Kerja (UPT) mengajukan permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan kepada Kepala Kanwil;

2) Dalam hal permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan disetujui, Kepala Kanwil menerbitkan Surat Persetujuan penghapusan BMN dan

menyampaikan kepada Kepala Biro Keuangan dan BMN/Sekretaris Ditjen/Sekretaris Badan/Sekretaris Itjen/Pimpinan Satuan Kerja (UPT).

3) Berdasarkan Surat Persetujuan Penghapusan BMN tersebut, Kepala Biro Keuangan dan BMN/Sekretaris Ditjen/Sekretaris Badan/Sekretaris Itjen menyampaikan permohonan penerbitan Surat Keputusan Penghapusan BMN kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan. Adapun untuk Pimpinan Satuan Kerja (UPT) menyampaikan permohonan penerbitan Surat Keputusan Penghapusan BMN secara berjenjang ke Pimpinan Unit Eselon I untuk selanjutnya disampaikan kepada Sekretaris Jenderal.

4) Sekretaris Jenderal meneliti, memeriksa, dan menerbitkan Surat Keputusan Penghapusan BMN paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal persetujuan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5) Kepala Biro Keuangan dan BMN/Sekretaris Ditjen/Sekretaris Badan/Sekretaris Itjen/Pimpinan Satuan Kerja (UPT) menyampaikan laporan penghapusan BMN kepada Kepala Kanwil paling lama 1 (satu) bulan sejak keputusan penghapusan BMN ditandatangani dengan melampirkan Surat Keputusan Penghapusan BMN. 6) Berdasarkan Surat Keputusan Penghapusan BMN,

selanjutnya Pimpinan Satuan Kerja memerintahkan petugas penatausahaan BMN untuk melakukan penginputan transaksi penghapusan BMN pada aplikasi penatausahaan BMN dan mengarsipkan berkas penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan secara tertib.

-185-

d. Permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ditujukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan Negara (KPKNL)

1) Kepala Biro Keuangan dan BMN/Sekretaris Ditjen/Sekretaris Badan/Sekretaris Itjen/Pimpinan Satuan Kerja (UPT) mengajukan permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan kepada Kepala KPKNL;

2) Dalam hal permohonan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan disetujui, Kepala KPKNL menerbitkan Surat Persetujuan penghapusan BMN dan menyampaikan kepada Kepala Biro Keuangan dan BMN/Sekretaris Ditjen/Sekretaris Badan/Sekretaris Itjen/Pimpinan Satuan Kerja (UPT).

3) Berdasarkan Surat Persetujuan Penghapusan BMN tersebut, Kepala Biro Keuangan dan BMN/Sekretaris Ditjen/Sekretaris Badan/Sekretaris Itjen menyampaikan permohonan penerbitan Surat Keputusan Penghapusan BMN kepada Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan. Adapun untuk Pimpinan Satuan Kerja (UPT) menyampaikan permohonan penerbitan Surat Keputusan Penghapusan BMN secara berjenjang ke Pimpinan Unit Eselon I untuk selanjutnya disampaikan kepada Sekretaris Jenderal.

4) Sekretaris Jenderal meneliti, memeriksa, dan menerbitkan Surat Keputusan Penghapusan BMN paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal persetujuan penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5) Kepala Biro Keuangan dan BMN/Sekretaris Ditjen/Sekretaris Badan/Sekretaris Itjen/Pimpinan Satuan Kerja (UPT) menyampaikan laporan penghapusan BMN kepada Kepala KPKNL paling lama 1 (satu) bulan sejak keputusan penghapusan BMN ditandatangani dengan melampirkan Surat Keputusan Penghapusan BMN. 6) Berdasarkan Surat Keputusan Penghapusan BMN,

selanjutnya Pimpinan Satuan Kerja memerintahkan petugas penatausahaan BMN untuk melakukan penginputan transaksi penghapusan BMN pada aplikasi penatausahaan BMN dan mengarsipkan berkas penghapusan BMN karena melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan secara tertib.

F. PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA KARENA