• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penghargaan – Penghargaan yang Diterima 10

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG (Halaman 33-39)

TABEL 17. PENCAPAIAN KINERJA DAN ANGGARAN

3.4 Penghargaan – Penghargaan yang Diterima 10

10,000,000,010 20,000,000,010 30,000,000,010 40,000,000,010 50,000,000,010 60,000,000,010 70,000,000,010 80,000,000,010 APBD ANGGARAN REALISASI APBN GRAFIK REALISASI ANGGARAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 54 Penghargaan Juara III Tingkat Nasional Kepala Unit Pelaksana Teknis (Ka-UPT) yang diraih oleh UPT Kecamatan Mantup kabupaten Lamongan,

Keberhasilan tersebut didukung dengan kebijakan – kebijakan Bupati Lamongan dan Program – program kegiatan yang telah dilaksanakan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 55

BAB IV PENUTUP Kesimpulan

Evaluasi indikator sasaran pelaksanaan program pengembangan pertanian, perkebunan dan kehutanan tahun 2015 sebagai berikut :

1. Produksi komoditi padi pada tahun 2015 mengalami penurunan, yakni 984.067 ton turun 0,04% dari tahun 2014, demikian juga untuk Produktivitas Komoditi Padi pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 1,3% dari tahun 2014. Hal ini disebabkan diantaranya :

 Adanya peningkatan penggunaan penerapan teknologi yaitu Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman terpadu (SL-PTT), Kawasan Pengelolaan Tanaman terpadu;

 Adanya kegiatan penguatan modal, berupa pinjaman Modal dengan bunga ringan yaitu Kegiatan Peningkatan Mutu Intensifikasi (PMI) padi yang tepat sasaran;

 Adanya dukungan Bantuan langsung Benih Unggul (BLBU);

 Adanya bantuan pupuk guna mendukung penggunaan Pupuk berimbang antara An-Organik dan Organik;

 Adanya bantuan Alat Mesin pertanian seperti Hand Traktor dan Pompa Air serta alat panen multi guna yang memungkinkan mengurangi kehilangan hasil pada saat panen sebesar 1,5 – 2 %

 Penerapan pengendalian Hama dengan menggunakan Agens Hayati sebagai pengendali hama preventif yang bias menekan serangan OPT (karena ekosistem terjaga) disamping itu juga meningkatkan kualitas hasil produksi pertanian utamanya pangan menjadi aman untuk dikonsumsi.

 Adanya pengendaian Hama dengan menggunakan teknik yang dinamakan dengan Refugia (penanaman tanaman berbunga) untuk mengendalikan Hama secara alami sehingga ekosistim di daerah tersebut seimbang.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 56  Rehabilitasi Jaringan irigasi (JITUT dan JIDES) serta keberhasilan Pembinaan kelompok HIPPA tentang pengelolaan air irigasi yang memungkinkan air bias dikelola dengan baik

 Adanya pelaksanaan Klinik Konsultasi Agribisnis di KecamatanLamongan, Sarirejo dan Glagah yang mempunyai potensi dalam peningkatan produksi pangan sekaligus pusat informasi Inovasi bidang pertanian sehingga memberikan motivasi para Penyuluh untuk menambah SDM-nya sebagai bekal penyuluhanan.

2. Adapun Produktivitas tanaman padi mengalami penurunan, hal ini dikarenakan :

3) Adanya pengaruh iklim ekstrim (kemarau panjang), yang menyebabkan tanaman padi di Kecamatan Kedungpring, Modo, Solokuro, Bluluk, Tikung, Turi, Brondong, Sarirejo, Kembangbahu, Lamongan, Paciran, Karangbinangun, Karangbinangun dan Sugio mengalami kekeringan pada umur tanaman 55 – 65 hari, seluas 3.792,5 Ha sehingga menyebabkan produktivitas tanaman menurun. 4) Adanya intrusi air asin di wilayah pengairan Bengawan Solo yang

menyebabkan di daerah Laren, Maduran dan Sekaran tanaman padi tidak mendapatkan distribusi air secara optimal sehingga produktivitasnya yang biasanya tinggisekitar 6,8 - 7 ton/Ha turun menjadi 6,2 ton/ Ha, sehingga berdampak pada turunnya produktivitas di tingkat Kabupaten.

3. Produksi tanaman palawija pada tahun 2015 mengalami kenaikan yaitu tercapai13,19 % melampaui target yang ditetapkan sebesar 1,10 % dan produktivitasnya tercapai 5,46 ton/ha melampaui target yang ditetapkan 5,40ton/Ha, hal ini disebabkan karena:

a. Dukungan kegiatan diantaranya berupa PMI palawija,

b. Bantuan langsung benih unggul palawija dan SL-PTT palawija (Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu)

c. Produksi tanaman hortikultura sayuran pada tahun 2015 tercapai 8,22% yakni 6.879 ton melampaui target yang ditetapkan1,10% atau 4.685 ton

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 57 dan produktivitasnya tercapai 1,58 ton/ha melampaui target yang ditetapkan sebesar 1,44 ton/ha.

4. Untuk produksi tanaman hortikultura buah – buahan pada tahun 2015 tercapai 27,53% yakni 58.490 ton melampaui target yang ditetapkan sebesar 1,10% yakni 42.359 ton dan produktivitasnya tercapai 5,79 ton/ha melampaui target yang ditetapkan sebesar 4,54 ton/ha, hal ini disebabkan karena keberhasilan pengembangan tanaman Mangga, Belimbing, Pisang, Pepaya dan Nangka di Kecamatan Sugio, Mantup, Solokuro, Paciran, Kembangbahu, Kalitengah, Ngimbang, Bluluk, Moodo, Babat, Brondong, sedangkan pengembangan tanaman melon di Kecamatan Laren dan Modo, pengembangan tanaman cabe di Kecamatan Brondong, Paciran, Solokuro dan Glagah serta kegiatan peremajaan tanaman nangka empat tahun yang lalu dari program GNRHL yang pada tahun 2015 ini sudah berproduksi.

a. Keberhasilan pengembangan tanaman Mangga, Belimbing, Pisang, Pepaya dan Nangka di Kecamatan Sugio, Mantup, Solokuro, Paciran, Kembangbahu Kalitengah, Ngimbang, Bluluk, Moodo, Babat, Brondong, sedangkan pengembangan tanaman melon di Kecamatan Laren dan Modo

b. Pengembangan tanaman cabe di Kecamatan Brondong, Paciran, Solokuro dan Glagah serta kegiatan peremajaan tanaman nangka empat tahun yang lalu dari program GNRHL yang pada tahun 2014 ini sudah berproduksi.

4. Capaian kinerja produksi dan produktivitas perkebunan pada tahun 2015 : a. Produksi tanaman tebu pada tahun 2015 tercapai 62,01 % yakni

341.113 ton melampaui target yang ditetapkan sebesar 0,50% yakni 25.868 ton dan produktivitas nya juga naik sebesar 7,24% yakni dari target 8,01 ton/ha tercapai 8,59 ton/ha, hal ini disebabkan karena adanya kegiatan PMI tebu maka petani bias berbudidaya tebu sesuai dengan petunjuk teknis demikian juga pada bulan tahun 2015, tanaman tebu saat panen sudah cukup masak dengan kandungan gula merata di batang bawah sampai atas, sehingga rendemen tebu naik dari 8,00 menjadi10,16 pada tahun 2015.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 58 b. Produksi tanaman tembakau tahun 2015 mengalami kenaikan dari 7.157 ton menjadi 7.615 ton (tembakau kering) namun kenaikan tersebut yakni 0,64% belum memenuhi target yang ada yakni sebesar 1,21%.Hal ini disebabkan adanya penurunan areal tanam seluas 80 ha (dari7.152 Ha menjadi 7.072 ha) hal ini disebabkan anomali ilkim (cuaca yang berubah-ubah) dimana di wilayah penanaman tembakau masih dijumpai turun hujan pada Juni -Juli sehingga petani tembakau masih mengusahakan lain (palawija) yakni padi dan kacang hijau. Sedangkan untuk produktivitas tercapai 1,08 meningkat 0,07% dari target 0,05% pada tahun 2015. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa perbaikan dalam usaha tani tembakau melalui penerapan teknologi budidaya tembakau yakni pembinaan dan pelatihan kelompok tani tembakau sesuai dengan petunjuk teknis dan penggunaan bibit unggul serta penggunaan pupuk tepat dan berimbang. Adanya beberapa daerah tembakau yang letaknya lebih tinggi sehingga terhindar dari banjir. Petani tembakau sudah menerapkan budidaya tembakau sesuai dengan petunjuk teknis yaitu penggunaan bibit unggul dan penggunaan pupuk tepat dan berimbang.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Page 59

INDIKATOR KINERJA UTAMA

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG (Halaman 33-39)

Dokumen terkait