• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.3 Analisis Data danPembahasan

4.3.2 Pengklasifikasian Data

Aspek Pemasaran

1. Lokasi strategis 2. Harga kompetitif

3. Pelayanan baik dan cepat 4. Menu lumpia variatif

Aspek Produksi/Operasional

1. Rasa lumpia enak dan kualitas bahan bagus 2. Pasokan bahan baku memadai

3. Jarak pemasok dan lokasi usaha berdekatan 4. Karyawan produksi yang berpengalaman 5. Pekerja bekerja sesuai job description Kelemahan

Aspek Pemasaran

1. Promosi kurang

2. Variasi minuman sedikit 3. Kemasan standart

Aspek Keuangan

1. Modal minim

2. Laporan keuangan yang dimiliki belum efektif

Aspek Produksi/Operasional

1. Fasilitas dan peralatan kurang memadai 2. Kurangnya disiplin karyawan

Aspek Kebijakan

Tabel 4.1 Matriks IFAS

(Internal Factor Analysis Summary) Faktor-Faktor Strategi

Internal

Bobot Rating Bobot x Rating Strengths (S)

Aspek Pemasaran

-Lokasi strategis 0,1 4 0,40

-Harga kompetitif 0,075 4 0,30

-Pelayanan baik dan cepat 0,05 3 0,15

-Menu lumpia variatif 0,075 4 0,30

Aspek Produksi/operasional

-Rasa enak dan kualitas baik 0,05 3 0,15

-Pasokan bahan baku memadai 0,075 4 0,30

-Jarak pemasok dan lokasi usaha berdekatan

0,05 3 0,15

-Karyawan bagian produksi yang berpengalaman

0,05 3 0,15

-Pekerja bekerja sesuai job description 0,05 3 0,15 Sub Total 0,575 2,05 Weakness (W) Aspek Pemasaran -Promosi kurang 0,1 2 0,20

-Variasi minuman sedikit 0,05 2 0,10

-Kemasan standart Aspek Keuangan 0.1 2 0,20 -Modal minim 0,1 2 0,20 - Laporan keuangan 0,1 2 0,20 Aspek Produksi/Operasional

-Fasilitas dan peralatan kurang memadai

0,05 2 0,1

-Kurangnya disiplin karyawan 0,025 1 0,025

Aspek Kebijakan

-Tidak melakukan pinjaman kredit ke bank untuk modal usaha

0,1 2 0,20

Sub Total 0,625 1,225

Dari hasil analisis pada matriks IFAS, faktor strength mempunyai total nilai skor 2,05sedangkan weakness mempunyai total nilai skor 1,225

Peluang Aspek Pesaing

1. Tidak ada usaha sejenis di sekitar lokasi usaha 2. Rendahnya daya tawar menawar pembeli

Aspek Kebijakan

1. Penawaran kredit bank dengan harga bersaing

Ancaman

Aspek persaingan

1. Banyaknya barang substitusi

2. Kekuatan daya tawar pemasok tinggi

Aspek Kebijakan

1. Meningkatnya harga bahan baku 2. Meningkatnya harga sewa bangunan

Tabel 4.2 Matriks EFAS

(Eksternal Factor Analysis Summary) Faktor-Faktor Strategi

Eksternal

Bobot Rating Bobot x Rating Opportunities (O)

Aspek Pesaing

-Tidak ada usaha sejenis di sekitar lokasi usaha

0,175 4 0,70

-Rendahnya daya tawar menawar pembeli

0,025 3 0,075

Aspek Kebijakan

-Penawaran kredit bank dengan harga bersaing

0,175 4 0,60

Sub Total 0,375 1,375 Threats (T)

Aspek Pesaing

-Banyaknya barang substitusi 0,05 1 0,05 -Kekuatan daya tawar menawar

pemasok tinggi

0,05 1 0,05

Aspek Kebijakan

-Meningkatnya harga bahan baku

0,15 2 0,30

-Meningkatnya harga sewa bangunan

-Tidak melakukan pinjaman

kredit bank untuk modal usaha

0,05 0,05 1 1 0,05 0,05 Sub Total 0,35 0,5 TOTAL 0,725 1,875

Dari hasil analisis pada tabel EFAS, faktor opportunity mempunyai total nilai skor

4.3.3. Tahapan Analisis

a. Matriks Penggabungan IFAS+EFAS

Dari hasil Penggabungan IFAS dan EFAS maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3

Matriks Penggabungan IFAS + EFAS

Sub Total Strength= 2,05 Sub Total Weakness= 1,225 Sub Total Opportunity= 1,375 Sub Total Threat = 0,5

Total S+0 = 3,425 Total W+T = 1,725

Diketahui bahwa:

Strength+opportunity >weakness + threat

maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya jalan ke luar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan.

b. Matriks SWOT

Dari hasil identifikasi faktor-faktor tersebut maka dapat digambarkan dalam diagram SWOT, sebagai berikut :

Gambar 4.2 Kuadran SWOT Opportunity( +1,375 )

3. Strategi Turn over 1. Strategi Agresif

Weakness ( +1,225) Strength ( + 2,05 )

4. Strategi Defensit 2. Strategi Diversifikasi

Threat ( - 0,5)

Dari diagram diatas menunjukkan bahwa strategi yang perlu diterapkan untuk strategi pengembangan bisnis pada usaha Lumpia Leker no 93A, Medan adalah strategi agresif yaitu menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang. Matriks strategi agresif dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 4.4

Matriks Strategi SWOT IFAS EFAS Kekuatan Strength ( S ) Peluang Opportunity (O) Aspek Pemasaran -Lokasi strategis -Harga kompetitif -Pelayanan baik dan cepat -Menu lumpia variatif Aspek Produksi/Operasional

-Rasa lumpia enak dan kualitas bahan bagus

-Pasokan bahan baku memadai -Jarak pemasok dan usaha berdekatan -Karyawan bagian produksi yang

berpengalaman

-Pekerja bekerja sesuai job description

Aspek Pesaing -Tidak ada usaha sejenis di sekitar lokasi usaha -Rendahnya daya tawar menawar pembeli -Memperluas pasar untuk meningkatkan volume penjualan -Mempertahankan kualitas produk dan meningkatkan pelayanan -Menambah varian rasa lumpia

-Menjalin hubungan baik dengan pembeli dan pemasok

-Menciptakan menu baru yang lebih inovatif.

-Melakukan produksi secara kontinyu

Aspek Kebijakan -Penawaran kredit bank dengan harga bersaing -Meningkatkan promosi -Melakukan perbaikan layout took

-Meningkatkan pengetahuan cara mengelola bisnis

-Mengadakan reward and punishment bagi pekerja

Dari matriks di atas, maka alternatifstrategi yang tepat untuk usaha Lumpia Leker yang berada di Jalan Karya Wisata No. 93A, Medan adalah sebagai berikut:

a. Memperluas pasar untuk meningkatkan volume penjualan

Strategi ini dapat dilakukan dengan mencari dan meningkatkan lokasipemasaran, misalnya dengan adanya peningkatan swalayan, seperti Indomaret, Alfa Mart di Kota Medan, "Lumpia Leker" berpotensi untuk memasarkan produknyapada tempat tersebut.Dengan begitu "Lumpia Leker" dapat bersaing dengan produk sejenis dari perusahaan lain. Selain itu, adanya peningkatan jumlah penduduk dan Kota Medan sebagai tujuan wisata merupakan salah satu potensi untuk dapat meningkatkanpermintaan akan produk "Lumpia Leker". Hal ini didukung juga dengan adanya kemudahan "Lumpia Leker" dalam memperoleh bahan baku,sehingga dapat berproduksi sepanjang waktu.

Hal lain yang dapat dilakukanoleh "Lumpia Leker" untuk memperluas pasar yaitu dengan memanfaatkanperkembangan teknologi yang ada untuk mempromosikan produk melaluiinternet. Adanya internet pun dapat menambah informasi melalui penelusuranmengenai tren perkembangan produk di pasar, khususnya produk lumpia.

d. Mempertahankan kualitas produk dan meningkatkan pelayanan

Pelanggan akan tetap loyal terhadap produk yangditawarkan oleh "Lumpia Leker", meskipun terdapat kemungkinan adanya pendatang baru yangmenawarkan produk sejenis. Hal ini disebabkan karena kualitas produk yangditawarkan tetap dipertahankan.Selain itu, didukung dengan adanya hubunganyang baik dengan pelanggan, sehingga berdampak yang positif bagi "Lumpia Leker" yaitu para

pelanggan tetap setia dengan produk yang ditawarkan.Kualitas produk "Lumpia Leker" ditentukan oleh bahan baku yangdigunakan. Oleh karena itu, "Lumpia Leker" harus tetap konsisten denganpenggunaan bahan baku agar kualitas produk yang dihasilkan tetap terjaga denganbaik.

Selain mempertahankan kualitas produk , "Lumpia Leker" sebaiknya juga perlu meningkatkan pelayanan agar pelanggan tetap loyal terhadap produk “Lumpia Leker”. Pelayanan yang dapat ditingkatkan yaitu dengan selalu bersikap ramah kepada pelanggan agar pelanggan merasa nyaman ketika membeli produk “Lumpia Leker”, kerapihan dan kebersihan juga perlu ditingkatkan untuk menjaga kenyamanan pelanggan, selain itu dalam memasak lumpia, lamanya waktu memasak perlu diperhatikan karena pelanggan tidak suka lama menunggu.

e. Menambah varian rasa lumpia

Selain mempertahankan kualitas produk, "Lumpia Leker" sebaiknyaterus menciptakan keanekaragaman produk barudengan menambah varian rasa lumpia agar konsumen tidak merasajenuh dengan rasa produk yang sudah ada. Inovasi rasa baru yang diciptakan mungkin akan dapat meningkatkan minat pelanggan. Dengan demikian profit penjualan yang maksimal dapat tercapai.

f. Menjalin hubungan baik dengan pembeli dan pemasok

Menjalin hubungan yang baik dengan pembeli dan pemasok merupakan hal penting yang harus selalu diterapkan dalam penjualan produk “Lumpia Leker”.Hal ini berdampak positif bagi peningkatan penjualan dikarenakan kekerabatan yang terjalin mendorong seseorang atau sekelompok orang (organisasi) membeli produk.

Hubungan baik yang terjalin antara pemilik dan pemasok akan menciptakan keuntungan bagi kedua belah pihak. Pemilik dapat dengan mudah memperoleh bahan baku yang baik sesuai dengan keinginannya kapan pun bahan baku tersebut dibutuhkan, dan pemasok juga memperoleh keuntungan yaitu loyalitas pelanggan.

g. Menciptakan menu baru yang lebih inovatif.

Selain lumpia sebagai produk utama “Lumpia Leker” juga menciptakan menu lain seperti roti landak dan risol. Menu baru ini bertujuan untuk menambah variasi produk yang ditawarkan oleh usaha Lumpia Leker.Selain menu makanan baru, Lumpia Leker perlu menambah produk minuman sebagai pelengkap dari produk utama yang ditawarkan seperti jus buah-buahan.Minuman tersebut dikemas dalam

cup sehingga memudahkan pelanggan untuk membawa pulang minuman tersebut. h. Melakukan produksi secara kontinyu

Produksi yang dilakukan secara kontinyu akan menghasilkan tingkatpenjualan yang tinggi bila dibandingkan dengan produksi yang hanyaberdasarkan pesanan saja. Proses produksi sangat bergantung padaketersediaan bahan baku. "Lumpia Leker" memiliki potensi untukberproduksi secara kontinyu, hal tersebut didukung dengan adanyakemudahan dalam memperoleh bahan baku.

i. Meningkatkan Promosi

"Lumpia Leker" dapat lebih mengoptimalkan promosi melalui brosur,pamflet, koran atau dapat juga mendaftarkan diri pada acara di televisi yangkhusus menayangkan liputan mengenai usaha/kuliner. Promosi melaluipenyebaran brosur dan pamfletdapat dilakukan di pusat perbelanjaan,kawasan wisata atau restoran yang ramai akan pengunjung dengan membawatesterproduk yang ditawarkan, mengingat

pangsa pasar yang dibidik untukproduk cemilan"Lumpia Leker" yaitu anak-anak, remaja hingga orang tua. Promosi produk "Lumpia Leker" juga dapat dilakukan denganpembuatanwebsite resmi khusus "Lumpia Leker", melalui akun resmi twiiter dan blackberry messenger.

Selain itu, "Lumpia Leker" dapat menawarkan produknya melalui acara-acara, sepertipernikahan, syukuran, ulang tahun, atau seminar.Selanjutnya, "Lumpia Leker" dapat lebih mengoptimalkan promosi melaluipenitipan produknya di swalayan-swalayan, seperti Diamond, Indomaret dan Alfa Mart. Keseluruhan promosi tersebut dilakukan secara gencar, tidak hanyadilakukan pada musim Idul Fitri atau perayaan besar lainnya saja. Denganmengoptimalkan promosi maka produk yang ditawarkan oleh "Lumpia Leker" akan lebih dikenal oleh masyarakat.

j. Melakukan perbaikan layout

Dalam suatu usaha ,desain tempat memiliki peran penting. Desain tempat perlu diatur sebaik mungkin guna menarik minat pembeli dan menjaga kenyamanan pelanggan.Pada usaha Lumpia Leker pemilik menggunakan steling sebagai tempat usaha. Stelling lumpia dibuat semenarik mungkin, bersih,dan rapih agar pelanggan yakin dengan tingkat higienis dan kebersihan dari produk yang mereka beli.Karena pada usaha yang bergerak dibidang kuliner, kebersihan merupakan salah satu faktor penting dalam keputusan pembelian pelanggan.

k. Meningkatkan pengetahuan cara mengelola bisnis dengan baik

Sebagai seorang pengusaha dibutuhkan pengetahuan dalam mengelola suatu usaha.Seorang entrepreneur tidak saja mengusahakan lapangan pekerjaan untuk

Dengan mengikuti seminar kewirausahaan atau dengan membaca buku kewirausahaan, pemilik usaha dapat menambah wawasan tentang bagaimana cara mengelola bisnis secara keseluruhan, baik dari segi manajerial, keuangan, dan sumber daya manusia. Hal ini membantu pemilik dalam mengembangkan usaha agar rencana yang ditetapkan dapat tercapai.

l. Mengadakan reward and punishment

Reward and punishment diadakan bagi pekerja untuk mendorong pekerja lebih produktif dalam bekerja sehingga dengan demikian dapat meningkatkan penjualan. Pada usaha Lumpia Leker, penilaian untuk reward dilakukan oleh pemilik dengan mempertimbangkan 4 faktor yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan, antara lain ; Disiplin waktu, keuletan, kebersihan, dan keramahan

Apabila hasil pertimbangan dari ke empat faktor diatas baik, maka pekerja berhak mendapatkan reward berupa bonus kenaikan 10% dari gaji yang diperoleh per bulan, sebaliknya jika hasil pertimbangan dari ke empat faktor diatas buruk, maka punishment yang diterima oleh pekerja berupa pemotongan jatah cuti yang diberikan oleh pemilik usaha selam 2 hari. Oleh karena itu dengan mengadakan strategi reward and punishment maka pemilik usaha dapat meningkatkan kinerja karyawannya agar bekerja secara lebih dispilin dalam segala hal.

BAB V PENUTUP

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, adapun indikator yang mendukung kesimpulan tersebut antara lain :

1. Usaha Lumpia Leker dapat dikatakan sebagai usaha yang memiliki prospek yang baik di masa yang akan datang. Hal ini dapat dibuktikan dengan belum adanya pesaing usaha sejenis, memiliki varian rasa lumpia yang menarik dan banyaknya permintaan atas produk lumpia.

2. Usaha Lumpia Leker belum dapat menganalisis secara tepat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta peluang-peluang usaha yang dapat mendukung perkembangan usaha Lumpia Leker dan ancaman yang mungkin akan menghambat perkembangan usahatersebut.

3. Strategi yang diterapkan oleh usaha Lumpia Leker belum mampu meningkatkan penjualan. Hal ini dapat dilihat bahwa strategi yang diterapkan hanya melakukan produksi berdasarkan perkiraan penjualan setiap hari.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan pada penelitian ini sebagai berikut :

perusahaan yakni peluang dan ancaman agar dapat disusun strategi-strategi yang efektif untuk perkembangan usaha Lumpia Leker.

2. Pemilik usaha sebaiknya dituntut dapat lebih meningkatkan wawasan mengenai dunia usaha yang dewasa ini terus berkembang pesat. Tidak hanya tentang manajemen usaha tetapi juga mengenai bagaimana menyusun laporan keuangan yang baik dan sumber daya manusia yang potensial sehingga pemilik usaha tidak hanya mengusahakan lapangan pekerjaan untuk dirinya sendiri tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Alamia, Z. Ricka. 2006. Analisis SWOT Pada Warung Bang Man di Kawasan Warung Kopi (Warkop) Harapan Medan. Universitas Sumatera Utara (diakses tanggal 13 Mei 2013 pukul 13.02)

David, FR.2004. Manajemen Strategis Konsep. Edisi Ketujuh Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.Indeks

Dirgantoro, C. 2004. Manajemen Strategik. Cetakan Kedua. Jakarta: Gramedia Grant, Robert M. 2010. Analisis Strategi Kontemporer. Jakarta: Erlangga

Hunger, J.David & Wheelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategis. Edisi Kedua Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi

Hunger, J.David & Wheelen, Thomas L. 2011. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi

Kotler, P. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga

Lexi, J. Moloeng. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nora, Sovia. 2009. Analisis SWOT Sebagai Strategi Meningkatkan Daya Saing Pada PT. Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutritionals)Medan. Universitas Sumatera Utara (diakses tanggal 13 Mei 2013 pukul 13.02)

Porter, ME. 1997. Strategi Bersaing: Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing.

Terjemahan. Jakarta: Erlangga

Solihin, Ismail. 2012. Manajemen Strategik. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alvabeta

Sumarsan, Thomas. 2010. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: PT. Indeks Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R & D. Bandung: Alvabeta Tjiptono, Fandy. 2010. Strategi Pemasaran. Yogyakarta:Andi

Dokumen terkait