• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pengembangan Bisnis dengan Analisis Strenght Weakness Opportunity Threat (SWOT) Pada Usaha Lumpia Leker Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Strategi Pengembangan Bisnis dengan Analisis Strenght Weakness Opportunity Threat (SWOT) Pada Usaha Lumpia Leker Medan"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DENGAN ANALISIS STRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT (SWOT) PADA USAHA

LUMPIA LEKER MEDAN

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu (S-1) Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara

RIZKI MAISYARAH 090907080

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :

Nama : RIZKI MAISYARAH

NIM : 090907080

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul : Strategi Pengembangan Bisnis dengan Analisis Strenght Weakness Opportunity Threat (SWOT) Pada Usaha Lumpia Leker Medan

Medan, Oktober 2013

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Harris Pinagaran Nst, SE, MM

NIP : 197501102009121003 NIP : 195908161986111001

Prof. Dr.Marlon Sihombing, M.A

Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara oleh :

Nama : RIZKI MAISYARAH

NIM : 090907080

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis

Judul : Strategi Pengembangan Bisnis dengan Analisis Strenght Weakness Opportunity Threat (SWOT) Pada Usaha Lumpia Leker Medan

yang dilaksanakan pada :

Hari :

Tanggal :

Waktu :

Panitia Penguji

Ketua : ( ……….. )

NIP :

Anggota I : ( ……….. )

NIP :

Anggota II : ( ……….. )

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah AWT, karena atas kesempatan

yang diberikan, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS DENGAN ANALISIS STRENGHT WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT (SWOT) PADA USAHA LUMPIA LEKER MEDAN”.

Sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan, penulis menyadari bahwa

masih banyak terdapat kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati penulis

mengharapkan adanya saran dan kritik dari pembaca yang bersifat membangun

demi tercapainya kesempurnaan skripsi ini.

Medan, Oktober 2013

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyadari selama menyelesaikan skripsi ini telah banyak

menerima bantuan bimbingan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Badaruddin, MSi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A, selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis, yang telah menjadi teladan bagi mahasiswa/i Ilmu

Administrasi Bisnis dalam menjalankan kegiatan perkuliahan.

3. Bapak Harris Pinagaran, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu, memberikan arahan, bimbingan, motivasi, kesabaran dan

kepercayaan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

4. Arifin Nasution, S.Sos, M.SP, selaku Sekertaris Jurusan Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah

memberikan arahan dan nasehat kepada penulis dalam tahap-tahap

menyelesaikan skripsi.

5. Dosen-dosen Pendidik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, khusunya di

Administrasi Bisnis, yang telah memberikan ilmu serta wawasan kepada

penulis selama kuliah.

6. Seluruh Staf Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, khususnya

Staf Jurusan Administrasi Bisnis, yang selalu memberikan bantuan pada

(6)

7. Orangtua (Suyetno dan Sri Berlian) serta kakak Novi Khairani, S.Sos,

Muhammad Fadhli, S.ST dan adik Ade Pratiwi yang senantiasa memberikan

dukungan, motivasi, memanjatkan doa dan sebagai penyemangat penulis

dalam menyelesaikan perkuliahan di Universitas Sumatera Utara.

8. Jodie Edianto atas dukungan dan motivasi yang diberikan selama ini hingga

penulis mampu menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

9. M. Nuraddin Gafur pemilik industri rumah tangga “Lumpia Leker” Medan

atas bantuan dan kesempatan yang diberikan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

10. Teman-teman Administrasi Bisnis Stambuk 2009, khususnya Tifanny Novelia,

Yuli, yang selama lebih dari empat tahun bersama-sama berjuang.

Akhir kata dengan segala hormat dan kerendahan hati penulis

mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita

semua.

Medan, Oktober 2013

(7)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAK ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi ... 7

2.1.1 PengertianStrategi ... 7

2.1.2 StrategiBisnis ... 8

2.1.3 Jenis-jenisStrategiPada Unit Bisnis ... 9

2.2 Pengembangan Usaha Kecil ... 11

2.3 Analisis SWOT ... 12

2.3.1 Pengertian Analisis SWOT ... 12

2.3.2 PengertianStrength ... 13

2.3.3 PengertianWeakness ... 13

2.3.4 PengertianOpportunity ... 14

(8)

2.4 Fungsi SWOT ... 15

2.5 AnalisisLingkungan InternalSWOT ... 15

2.6 AnalisisLingkunganEksternal SWOT ... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian ... 24

3.2 Lokasi Penelitian ... 24

3.3 Sumber dan Jenis Data ... 24

3.4 Defenisi Konsep ... 25

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.6 Teknik Analisis Data ... 27

3.6.1 Matriks Internal Factors Analysis Summary(IFAS)... ... 30

3.6.2 MatriksExternal Factors Analysis Summary(EFAS).……… ... 32

3.6.3 TahapanAnalisis……….……… ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deksripsi Lokasi Penelitian ... 38

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 38

4.1.2 Lokasi Perusahaan ... 39

4.1.3 Struktur Organisasi ... 40

4.1.4 Personalia ... 41

4.1.5 Saluran Distribusi Perusahaan ... 42

4.2 Penyajian Data ... 42

4.2.1 IdentitasResponden ... 42

(9)

4.3 Analisis Data danPembahasan ... 48

4.3.1 Data yang Terkumpul ... 48

4.3.2 Pengklasifikasian Data ... 49

4.3.3 TahapanAnalisis ... 53

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 61

5.2 Saran ... 62

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar2.1 Model Lima Kekuatan Porter ... 21

Gambar3.1KuadranSWOT ... 36

Gambar4.1 StrukturOrganisasiIndustriRumahTanggaLumpiaLeker ... 40

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu ……….. 2

Tabel 3.1 Diagram Matrik SWOT ………... 29

Tabel 3.2 Internal Factors Analysis Summary (IFAS) ………. 32

Tabel 3.3 External Factors Analysis Summary (EFAS) ………... 34

Tabel 3.4 Analisis SWOT (EFAS+IFAS) ...……… 35

Tabel 4.1MatriksIFAS (Internal Factors Analysis Summary) ……….. 51

Tabel 4.2 MatriksEFAS (External Factors Analysis Summary).……….. 52

Tabel 4.3 MatriksPenggabungan IFAS + EFAS ………... 53

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Syarat Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 2 Permohonan Judul Skripsi

Lampiran 3 Penunjukkan Dosen Pembimbing

Lampiran 4 BeritaAcara Seminar Proposal

Lampiran 5 Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal

Lampiran 6 Surat Izin Penelitian

(13)

ABSTRAK

Strategi Pengembangan Bisnis Dengan AnalisisStrenght Weakness OpportunityThreat(SWOT) Pada Usaha Lumpia Leker Medan

RizkiMaisyarah 090907080

Harris Pinagaran Nst, SE, MM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana analisis SWOT dapat berperan sebagai alat pengembangan usaha pada industri rumah tangga “Lumpia Leker” Medan. Pada usaha ini terdapat indikasi kurang efektifnya pemilik usaha dalam menganalisis kekuatan yang dimiliki perusahaan dan peluang yang ada di sekitar tempat usaha untuk meminimalisir kelemahan dan ancaman yang ada yang mungkin menyebabkan terhambatnya perkembangan perusahaan.

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana teknik pengumpulan data berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi, dan kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi dikumpulkan, disusun dan dianalisis agar dapat menemukan bagaimana peranan analisis SWOT pada industri rumah tangga “Lumpia Leker” Medan serta solusi sebagai pemecahan masalah yang dibahas.

Pada usaha ini perlu di analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada disekitar internal dan eksternal perusahaan, agar mendapatkan informasi yang dapat digunakan pemilik usaha dalam mengembangkan usahanya. Informasi tersebut berguna bagi pemilik dalam merumuskan perencanaan yang strategis agar usaha mampu mencapai tujuannya.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa analisis SWOT belum digunakan secara efektif oleh industri rumah tangga “Lumpia Leker” Medan sebagai alat pengembangan usaha. Hal tersebut dapat dilihat dari strategi yang diterapkan perusahaan belum mampu mencapai tujuan perusahaan.

(14)

ABSTRACT

Business Development Strategy With Strenght, Weakness, Opportunity and Threat Analysis At Lumpia Leker Home Industry Medan

RizkiMaisyarah 090907080

Harris Pinagaran Nst, SE, MM

The purpose of this research is to identify the SWOT analysis as business development of Lumpia Leker home industry Medan.There is an indication the business owner uneffectively identify the strenght and opportunity around the bussines location to minimalise weakness and threat that can cause the stuck of business development.

Research form used in this study was quality approach, in which data collection techniques based on interviews, documentation, and literature. Analysis technique data used in this research was descriptive analyse data by explore and interprete the data which obtained from the filed and interview with the owner of Lumpia Leker home industry Medan. The data which obtained from the interview and documentation, was scripted and analyse in order to find the SWOT analysisLumipia Leker home industry.

The owner needs to analyse the strenght, weakness, opportunity and threat around the external and internal, in order to get information to develop the business. The information will be useful for the owner to make strategic plans to help the owner achieving the goals.

The result of this study shows that the owner didn’t effectively use the SWOT analysis to develop his business. It can be identified thet the strategy used by the company couldn’t reaach the goals made.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di

pasar domestik maupun di pasar internasional/global. Fenomena ini semakin

menyadarkan para pengusaha untuk mencari pendekatan-pendekatan serta terobosan

yang inovatif guna merebut pangsa pasar. Upaya yang dilakukan yakni mencoba

untuk bersaing di pasar yang lebih luas, juga menentukan bagian pasar mana yang

dapat dilayani dengan baik. Hal ini disebabkan konsumen yang bervariasi, baik dalam

memenuhi kebutuhan dan kebiasaan mengkonsumsi makanan baik seafood yang

mana konsumen bisa memilih sendiri dari kolam ikan, maupun makanan cepat saji

atau fastfood.

Saat ini banyak orang yang mencoba menggeluti usaha baru dibidang

makanan karena melihat peluang pasar yakni kegemaran masyarakat kota Medan

mengkonsumsi jajanan untuk di santap pada saat bersantai dengan keluarga ataupun

dengan teman.

Karena semakin maraknya bisnis makanan di Indonesia khususnya di Kota

Medan maka penulis mengangkat masalah mengenai bagaimana upaya

pengembangan bisnis dengan menggunakan analisis SWOT, dikarenakan dalam

analisis SWOT terdapat empat unsur yang menjadi penentu dalam pengambilan

(16)

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman perusahaan (Kotler 2009:51). SWOT

singkatan dari S adalah strength (kekuatan), W adalah weakness (kelemahan), O

adalah opportunity (kesempatan), dan T adalah threat (ancaman), yang mana semua

itu sangat diperlukan dalam berdirinya suatu usaha. Suatu perusahaan bisa dikatakan

berhasil apabila dapat mengembangkan dan menjalankan strategi untuk mengatasi

berbagai ancaman baik internal maupun eksternal dan meraih peluang yang ada.

Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategi-strategi itu disebut perencanaan

strategis. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat melihat

secara obyektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat

mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Berikut ini adalah tabel dari

penelitian terdahulu dengan masalah penerapan analisis SWOT dalam perusahaan:

Tabel 1.1

Hasil Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Tahun Hasil Penelitian

Ratna

2008 Hasil menunjukkan bahwa perusahaan dalam masa pertumbuhan dan menurut analisis SWOT ada empat faktor yang mempengaruhi kemajuan perusahaan yaitu kekuatan,kelemahan,

(17)

Fery Haryanto Pemilihan

2009 Hasil menunjukkan

bahwa kesempatan untuk berkembang dan bersaing dengan perusahaan lain adalah tinggi.

Sadik Ikhsan Analisis

SWOT untuk

2011 Hasil menunjukkan bahwa komoditas karet memiliki

2012 Faktor yang menonjol pada took Amethyst Ungu

Puji Maulana Analisis Lingkungan

Internal dan Eksternal

Melalui

2012 Hasil penelitian

(18)

Pendekatan

Analisis SWOT merupakan salah satu cara untuk menentukan strategi bisnis

yang digunakan oleh perusahaan untuk mengalahkan pesaing agar memenangkan

persaingan bisnis, dalam bentuk sederhananya adalah apabila perusahaan telah

mengenal kekuatan dan kelemahan dalam tubuh sendiri dan mengetahui kekuatan dan

kelemahan lawan, dapat dipastikan perusahaan dapat memenangkan persaingan serta

mampu memanfaatkan peluang bisnis yang ada dan meminimalisir ancaman yang

mungkin akan dihadapi dalam pengembangan bisnis yang akan dilakukan.

Dalam perkembangan selanjutnya analisis SWOT digunakan untuk menetapkan

strategi bahkan perencanaan strategi bisnis jangka pendek maupun jangka panjang.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Industri rumah tangga adalah industri

yang jumlah karyawan atau tenaga kerja berjumlah 1-4 orang. “Lumpia Leker”

merupakan sebuah usaha rumah tangga yang bergerak dibidang makanan yang

memproduksi berbagai variasi lumpia dengan bahan utama tepung untuk kulit lumpia,

sayuran dan daging untuk isi lumpia. “Lumpia Leker” berlokasi di Jl. Karya Wisata

No. 93A Medan Johor. Pada Industri Rumah Tangga “Lumpia Leker” Medan ini

(19)

perusahaan dengan menggunakan analisis SWOT sebagai upaya mengembangkan

perusahaan. Hal ini dikarenakan belum diterapkannya perencanaan strategis sebagai

alat pengembangan perusahaan. Proses produksi pada industri rumah tangga ini,

masih sebatas melakukan prediksi terhadap tingkat penjualan, sehingga dapat

dikatakan bahwa usaha industri rumah tangga “Lumpia Leker” berjalan dan mengalir

tanpa adanya perencanaan yang strategis dengan analisis SWOT sebagai upaya

pengembangan usaha. Hal ini tentu menyebabkan industri rumah tangga ”Lumpia

Leker” tidak mampu untuk mencapai profit yang maksimal dengan proses produksi

yang efektif.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “Strategi Pengembangan Bisnis Dengan Analisis Strength Weakness

Opportunity Threat (SWOT) Pada Usaha Lumpia Leker Medan” (Studi Kasus Pada

Usaha Lumpia Leker Medan).

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis

membuat rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana strategi yang digunakan Lumpia Leker dalam mengembangkan usahanya

dengan menggunakan analisis SWOT (Strenght Weakness Opportunities Threats)

(20)

1.3Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitiannya adalah

sebagai berikut:

Untuk mendeskripsikan strategi yang digunakan Lumpia Leker dalam

mengembangkan usahanya melalui analisis SWOT (Strenght Weakness

Opportunity Threat).

1.4Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan hasil yang diharapkan dari hasil penelitian.

Manfaat penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini mencakup sebagai

berikut:

1. Subjektif

Sebagai suatu sarana untuk melatih dan megembangkan kamampuan berfikir

ilmiah, sistematis, bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan berfikir ilmiah

dilapangan berdasarkan kajian-kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari

administrasi bisnis.

2. Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dalam membuat

strategi yang tepat dengan menganilisis SWOT dalam upaya mengembangkan

(21)

3. Akademis

Dengan penelitian ini, penulis dapat menerapkan ilmu serta membuktikan

teori yang diperoleh selama masa kuliah serta menambah pengetahuan

(22)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi

Istilah startegi berasal dari kata Yunani, strategia (stratus = militer dan ag=

memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seseorang jenderal. Konsep ini

relevan dengan situasi jaman dulu yang sering diwarnai perang, dimana jenderal

dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang agar dapat selalu memenangkan

perang.

Strategi juga diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan

penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk

mencapai tujuan tertentu. Konsep strategi militer seringkali diadaptasi dan diterapkan

didalam dunia bisnis, misalnya konsep Sun Tzu, Hannibal. Dalam konteks bisnis

strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan

merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya dan usaha suatu organisasi.

Setiap organisasi membutuhkan strategi manakala menghadapi situasi berikut :

1. Sumber daya yang dimiliki terbatas

2. Ada ketidakpastian mengenai kekuatan bersaing organisasi

3. Komitmen terhadap sumber daya tidak dapat diubah lagi

(23)

5. Ada ketidakpastian mengenai pengendalian inisiatif. (Jian dalam Fandy

Tjiptono, 2010).

Strategi (Solihin 2012:24) didefenisikan sebagai berbagai cara untuk

mencapai tujuan. Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategik, strategi

tidak hanya didefenisikan sebagai cara untuk mencapai tujuan karena strategi dalam

konsep manajemen strategik mencakup juga penetapan berbagai tujuan itu sendiri

yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaanya.

Menurut Porter dalam Solihin (2012:25) tujuan utama pembuatan strategi oleh

perusahaan adalah agar perusahaan mampu menghadapi perubahan lingkungan

dalam jangka panjang.

2.1.2 Strategi Bisnis

Strategi bisnis adalah kebijakan-kebijakan dan garis-garis pedoman yang

menentukan cara sebuah perusahaan bersaing dalam sebuah industry dan khususnya

cara perusahaan untuk membentuk keunggulan bersaing (Grant, 2002:31).

Strategi bisnis adalah strategi yang menekankan pada peningkatan dari posisi

kompetitif dari produk atau jasa perusahaan dalam industry yang spesifik atau

segmen pasar yang dilayani oleh unit bisnis tersebut (Wheelen dan Hunger, 2011:13).

Menurut Tjiptono (2010:4) “Pada dasarnya strategi level unit bisnis berupaya

menentukan pendekatan yang sebaiknya digunakan oleh suatu bisnis terhadap

pasarnya dan bagaimana melaksanakan pendekatan tersebut dengan memanfaatkan

(24)

Ada tiga macam strategi yang dapat digunakan pada strategi tingkat bisnis ini,

yaitu strategi keunggulan biaya, strategi diferensiasi dan strategi fokus. Strategi fokus

itu sendiri terdiri dari fokus biaya dan fokus diferensiasi. Pada tingkat bisnis, strategi

bersifat departemental. Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan ditetapkan oleh para

manajer yang diserahi tugas dan tanggung jawab oleh manajemen puncak untuk

mengelola bisnis yang bersangkutan. Strategi yang diterapkan pada unit bisnis sering

disebut dengan generic strategy

Strategi bisnis (business Strategy) merupakan strategi yang dibuat pada level

unit bisnis dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing

produk atau jasa perusahaan di dalam suatu industri atau segmen pasar tertentu

(Solihin 2012:196). Strategi bisnis sering juga disebut strategi bisnis secara

fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen,

seperti strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi,

strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan.

Pengembangan perencanaan pada level bisnis mencakup, sebagai berikut:

a. Tujuan jangka panjang dari unit bisnis.

b. Pembuatan strategi dan struktur pengendalian pada bisnis

2.1.3 Jenis-Jenis Strategi pada Unit Bisnis

Strategi pada tingkat bisnis bertujuan untuk mengembangkan suatu bisnis

yang akan memungkinkan perusahaan memperoleh keuanggulan kompetitif atas

pesaingnya dalam suatu pasar atau industri. Porter dalam Solihin (2012:196)

(25)

a. Kepemimpinan biaya (Cost Leadership)

Strategi ini dipilih oleh perusahaan yang memiliki cakupan persainagn

(competitive scope) yang luas. Dalam strategi ini perusahaan berusaha mencapai

biaya paling rendah dibanding perusahaan lain yang berada dalam satu industri.

Keunggulan biaya perusahaan dapat berasal dari penerapan teknologi produksi

yang tepat, memiliki akses terhadap bahan baku yang lebih mengguntungkan

dibanding pesaing, dan sebagainya. Manfaat yang diperoleh dari penerapan

strategi ini adalah menghambat masuknya pesaing potensial yang ingin

memasuki industri yang sama.

b. Diferensiasi (Differentiation)

Perusahaan yang memilih strategi ini harus berusaha untuk memiliki keunikan

pada dimensi tertentu dari produk yang mereka hasilkan, dimana keunikan

tersebut dianggap bernilai bagi jonsumen. Diferensiasi yang dilakukan oleh

perusahaan dapat berasal dari produk itu sendiri, sistem pengataran pesanan,

pendekatan pesaran, dan sebagainya.

c. Fokus (Focus)

Perusahaan akan memilih satu atau beberapa kelompok segmen dalam suatu

industri kemudian mereka akan mengembangkan strategi yang sesuai untuk

segmen tersebut yang tidak bisa dilayani dengan baik oleh pesaing lain yang

memiliki cakupan pasar lebih luas. Strategi fokus terbagi dua jenis yaitu fokus

pada biaya (cost focus) dan fokus pada diferensiasi (differentiation focus).

(26)

industri yang tidak dapat dilayani dengan baik oleh perusahaan lain yang

memiliki cakupan pasar lebih luas. Sedangkan perusahaan yang berfokus pada

diferensiasi akan berusaha meraih pelangan yang tidak terlayani dengan baik

oleh perusahaan lain dengan cara menawarkan produk atau layanan yang berbeda

dengan pesaing.

2.2 Pengembangan Usaha Kecil

Menurut Hunger & Wheelen, (2003:502), perusahaan kecil adalah perusahaan

yang dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak dominan dalam operasinya.

Pada tahap awal usaha, perkembangan yang ditunjukkan oleh perusahaan dengan

peningkatan volume penjualan. Peningkatan volume penjualan tersebut merupakan

bekal usaha jangka panjang untuk memperoleh usaha yang lebih besar lagi

(Gitosudarmo, 2001:20).

Secara lebih rinci, Hunger dan Wheelen (2003:514) memaparkan tahap

perkembangan perusahaan kecil, yaitu:

1. Tahap Eksistensi

Pada tahap ini, perusahaan menghadapi masalah dalam mendapatkan pelanggan

dan menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan. Struktur organisasi masih

sederhana. Wirausahawan mengerjakan semuanya dan mengkoordinasi bawahan

secara langsung.

2. Tahap Kelangsungan Hidup

Pada tahap ini, perusahaan mulai dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Hal ini

tercermin dari peningkatan volume penjualan produk. Struktur organisasi masih

sederhana, tetapi perusahaan sudah memiliki manajer penjualan yang ditugaskan

(27)

3. Tahap Sukses

Pada tahap ini, perusahaan telah mencapai tingkatan dimana perusahaan tidak

hanya mendapat untung, tetapi juga menghasilkan aliran kas yang cukup untuk

diinvestasikan kembali. Struktur organisasi pada tahap ini berubah menjadi

struktur organisasi fungsional.

4. Tahap Tinggal Landas

Pada tahap ini perusahaan tumbuh secara cepat. Pendiri harus mendelegasikan

tugas kepada manajer profesional. Tahap ini adalah tahap transisi dari perusahan

kecil menjadi perusahaan besar.

5. Tahap Kematangan Sumber Daya

Pada tahap ini, perusahaan telah mencapai posisi dan karakteristik perusahaan

besar. Perusahaan mungkin masih berukuran kecil sampai sedang, tetapi telah

dikenal sebagai perusahaan yang diperhitungkan dalam industri.

2.3 Analisis SWOT (Strenght Weakness Opportunity Threas).

2.3.1 Pengertian Analisis SWOT (Strenght Weakness Opportunities Threats).

Analisis SWOT adalah keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman perusahaan (Kotler 2009:51).Analisis SWOT merupakan alat

analisis situasional yang banyak digunakan perusahaan dalam melakukan formulasi

strategi (Solihin 2012: 164).Analisi strategi ini mengahruskan para manger strategis

untuk menemukan peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal,

(28)

membantu manajer strategis memutuskan kearah mana perusahaan dapat tumbuh dan

berkembang. Setiap perusahaan harus melakukan analisis SWOT agar mampu

memenangkan persaingan bisnis. Tanpa memliki strategi yang baik, maka usaha

tersebut akan mengalami kemerosotan. Dalam merumuskan strategi jangka panjang,

perusahaan perlu melakukan analisis SWOT. Dalam analisis ini diagnosis terhadap

faktor-faktor lingkungan internal dan faktor-faktor lingkungan eksternal perlu

dilakukan secara intensif.Faktor-faktor internal perusahaan di identifikasi oleh

kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahannya sedangkan keadaan eksternalnya

ditentukan oleh peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang berada dalam

lingkungan bisnisnya.Rencana strategik didesain atas dasar memaksimalkan kekuatan

(strength) yang ada dan peluang (opportunity) yang secara simultan mengatasi,

mengelakkan dan meminimalisasikan kelemahan (weakness) dan ancaman (threat).

2.3.2 Pengertian Strenght ( kekuatan)

Strenght (kekuatan) adalah faktor-faktor internal positif yang berperan

terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, cita-cita dan tujuan organisasi

(Zimmerer, 2002:42). Defenisi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan memiliki

faktor-faktor yang dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuan

perusahaan.Faktor-faktor ini harus benar-benar diketahui oleh perusahaan agak tidak

(29)

2.3.3 Pengertian Weakness ( kelemahan)

Weakness (kelemahan) adalah faktor-faktor internal negative yang merintangi

kemampuan perusahaan untuk mencapai misi, cita-cita dan tujuan (Zimmerer,

2002;42). Kelemahan dari sebuah perusahaan hendaknya dapat diminimalisir, karena

apabila kelemahan ini lebih dominan dari kekuatan maka perusahaan tidak akan

survive dalam persaingan bisnis. Dengan kata lain perusahaan harus mampu

mengidentifikasi kelemahannya sedini mungkin agar dapat meminimalkan kelemahan

tersebut dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki.

2.3.4 Pengertian Opportunity (peluang)

Opportunity (peluang) adalah opsi-opsi eksternal positif yang dapat

dimanfaatkan oleh suatu bisnis untuk mencapai misi, cita-cita dan tujuan (Zimmerer,

2002:43).Peluang merupakan lingkungan luar perusahaan sehingga perusahaan tidak

dapat menghilangkan atau menciptakan sebuah peluang.Perusahaan hanya dapat

mencari informasi mengenai peluang-peluang yang ada dipasar.Perusahaan yang

dapat melihat dan memanfaatkan peluang dan memenangkan persaingan dalam dunia

bisnis.Oleh sebab itu, setiap perusahaan hendaknya memiliki informasi yang aktual

dan akurat mengenai perkembangan dunia bisnis.

2.3.5 Pengertian Threat (ancaman)

Threat (ancaman) adalah kekuatan-kekuatan luar negatif yang merintangi

(30)

merupakan hal yang dapat menggagalkan tujuan perusahaan. Dengan kata lain setiap

perusahaan akan berusaha dan bahkan mungkin menghilangkan ancaman. Akan tetapi

ancaman dalam dunia bisnis tidak dapat dihilangkan atau dihindari. Sebuah ancaman

hanya dapat diminimalkan dengan kekuatan ( strength) yang dimiliki perusahaan.

Perusahaan yang mampu menghadapi ancaman dan dapat bertahan maka akan

menjadi pemenang dalam persaingan bisnis.

2.4 Fungsi SWOT( Strenght Weakness Opportunity Threat )

Menurut Ferrel dan Harline ( 2005 ), fungsi dari analisis SWOT adalah untuk

mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok

persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang

dan ancaman). Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut

berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau

memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi atau

diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisis SWOT dapat

digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan.

2.5Analisis Lingkungan Internal SWOT

Analisis lingkungan internal terdiri dari variabel-variabel (kekuatan

dankelemahan) yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalampengendalian

jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel-variabel tersebut membentuk

suasana dimana pekerjaan dilakukan (Hunger dan Wheelen, 2003).Menurut

(31)

variabel lingkungan yang berasal atau berada di dalam organisasi/perusahaan atau

berada di dalam jangkauan intervensi mereka. Karena sifatnya yang berasal dari

dalam organisasi, maka organisasi/perusahaan lebih memiliki bargain value untuk

berkompromi atau menyiasati komponen-komponen yang berada di dalam

lingkungan internal. Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam

berbagai bidang fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama kuatnya atau

lemahnya dalam semua bidang. Kekuatan suatu perusahaan yang tidak dapat dengan

mudah ditandingi atau ditiru oleh pesaing disebut kompetensi pembeda (David,

2004). Pendekatan fungsional diperlukan untuk menganalisis lingkungan internal

perusahaan. Menurut David (2004), bidang fungsional yang menjadi variable dalam

analisis internal adalah :

1. Manajemen

Manajemen merupakan suatu tingkatan pengaturan organisasi yang mencakup sistem

pemasaran, produksi, pengolahan sumber daya manusia dan keuangan. Fungsi

manajemen terdiri atas lima aktivitas dasar, yaitu perencanaan, pengorganisasian,

pemotivasian, penunjukan staf dan pengendalian.

2. Pemasaran

Menurut Kotler (2007), pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya

individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan

dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain. Sedangkan David (2004), mendefinisikan pemasaran

(32)

dan memahami pelangggan sebaik mungkin, sehingga produk atau jasa itu sesuai

dengan keinginan pelanggan. Ada sembilan fungsi pemasaran, yaitu analisis

pelanggan, pembelian sediaan, penjualan produk/jasa, perencanaan produk, penetapan

harga, disribusi, riset pemasaran,analisis peluang dan tanggung jawab

sosial.Pemahaman terhadap fungsi pemasaran dapat membantu dalam

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pemasaran.

3. Keuangan

Kondisi keuangan sering dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik dariposisi bersaing

perusahaan dan daya tarik keseluruhan bagi investor. Menetapkan kekuatan keuangan

organisasi dan kelemahan amat penting untuk merumuskan strategi secara efektif.

Faktor-faktor keuangan sering mengubah strategi yang ada dan mengubah rencana

implementasi.

4. Produksi/Operasi

Fungsi produksi/operasi dari suatu usaha terdiri dari semua aktivitas yang mengubah

masukan menjadi barang dan jasa. Manajemen produksi/operasi menangani masukan,

pengubahan dan keluaran yang bervariasi antara industri dan pasar. Manajemen

produksi/operasi terdiri dari lima fungsi atau bidang keputusan, yaitu proses,

kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu. Kekuatan dan kelemahan dalam lima

fungsi produksi tersebut dapat berarti sukses atau gagal dari suatu usaha.

5. Sumber Daya Manusia

Menganalisis kemampuan sumber daya manusia yang ada, baik ditingkat manajemen

dan tenaga kerja. Setiap faktor sumber daya dan karyawan dapat menambah

(33)

penerimaan, penyeleksian, penilaian motivasi serta mempertahankan jumlah dan tipe

pekerja yang dibutuhkan. Sumber daya manusia atau karyawan adalah aset yang

sangat berharga bagi suatu bentuk usaha, karena mereka adalah orang-orang yang

menentukan kelangsungan usaha maka perlu menghormati hak-hak sebagai

karyawan.

2.6 Analisis Lingkungan Eksternal SWOT

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari variabel-variabel (peluang

danancaman) yang berada di luar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam

pengendalian jangka pendek dalam manajemen puncak.Variabel-variabel tersebut

membentuk keadaan dimana organisasi ini hidup (Hunger dan Wheelen, 2003).

Analisis lingkungan eksternal menekankan pada pengenalan dan mengevaluasi

kecenderungan pada peristiwa yang di luar kendali sebuah perusahaan. Analisis

lingkungan eksternal mengungkapkan peluang kunci dan ancaman yang dihadapi

suatu organisasi, sehingga manajer dapat merumuskan strategi untuk memanfaatkan

peluang dan menghindari/mengurangi dampak ancaman. Tujuan analisis lingkungan

eksternal adalah untuk mengembangkan daftar terbatas peluang yang dapat

dimanfaatkan perusahaan dan ancaman yang harus dihindari. Analisis lingkungan

eksternal tidak bertujuan mengembangkan daftar panjang dan lengkap dari setiap

faktor kemungkinan yang dapat mempengaruhi bisnis, sebaliknya ia ditujukan untuk

mengenali variabel kunci yang menawarkan respon yang dapat dilakukan. Perusahaan

harus mampu menjawab baik dengan menyerang maupun bertahan terhadap

(34)

Menurut David (2004), kekuatan eksternal dibagi menjadi lima kategori

besar, yaitu :

1. Kekuatan Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau Negara dapat mempengaruhi iklim bisnis suatu

perusahaan .Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk pula iklim berbisnis.

Oleh karena itu, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat hendaknya

bersama-sama mempertahankan bahkan meningkatkan kondisi ekonomi daerahnya menjadi

lebih baik lagi, agar perusahaan dapat bergerak maju dalam usahanya. Beberapa

faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam menganalisis ekonomi suatu daerah atau

negara adalah : siklus bisnis,ketersediaan energi, inflasi, suku bunga, investasi,

harga-harga produk dan jasa,produktivitas dan tenaga kerja (Umar, 2003).

2. Kekuatan Sosial, Budaya dan Demografi

Perubahan sosial, budaya, demografi dan lingkungan praktis mempunyai dampak

besar pada semua produk, jasa, pasar dan pelanggan. Organisasi kecil,besar, mencari

laba dan niralaba di semua industri dikejutkan serta ditantang oleh peluang dan

ancaman yang muncul dari perubahan dalam variabel sosial, budaya, demografi

maupun lingkungan.

3. Kekuatan Politik, Pemerintah dan Hukum

Arah, kebijakan dan stabilitas politik pemerintah menjadi faktor penting bagi para

pengusaha untuk berusaha. Beberapa hal utama yang perlu diperhatikan agar bisnis

dapat berkembang dengan baik, adalah sebagai berikut: (1) undang-undang tentang

(35)

(3) stabilitas pemerintahan ; (4) peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja ;

(5) sistem perpajakan.

4. Kekuatan Teknologi

Kekuatan teknologi menggambarkan peluang dan ancaman utama yang harus

dipertimbangkan dalam merumuskan strategi. Kemajuan teknologi secara dramatis

dapat mempengaruhi produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan,

proses manufaktur, praktek pemasaran dan posisi bersaing. Kemajuan teknologi dapat

menciptakan pasar baru, menghasilkan perkembangan produk baru dan lebih baik,

mengubah posisi biaya bersaing relatif dalam suatu industry dan membuat produk

serta jasa yang sudah ada ketinggalan zaman. Perubahan teknologi dapat mengurangi

atau menghilangkan hambatan biaya antara bisnis,menciptakan rangkaian produksi

yang lebih pendek, menciptakan kekurangan keterampilan teknis dan menghasilkan

perubahan nilai serta harapan karyawan, manajer dan pelanggan. Kemajuan teknologi

dapat menciptakan keunggulan bersaing yang lebih berdaya guna dibandingkan

keunggulan yang sudah ada.

5. Kekuatan Pesaing

Model Lima Kekuatan Porter tentang analisis kompetitif merupakan pendekatan

yang digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak

(36)

Model Lima Kekuatan Porter

Gambar 2.1

Gambar 1.1 .Model Lima Kekuatan Porter Sumber : Porter (1997)

Menurut Porter (1997), hakikat persaingan suatu industri dapat dilihatsebagai

kombinasi atas lima kekuatan.

a) Ancaman Pendatang Baru

Pendatang pada suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk merebut

bagian pasar, serta seringkali juga sumber daya yang besar. Akibat adanya pendatang

baru maka harga suatu barang/jasa menjadi turun atau biaya membengkak, sehingga

dapat mengurangi kemampuan suatu industri. Masuknya pendatang baru ke dalam

(37)

maka industri semakin sulit dimasuki pendatang baru. Sebaliknya semakin rendah

tingkat rintangan masuk maka pendatang baru akan semakin mudah memasuki

industri.

b) Ancaman Produk Pengganti (Substitusi)

Industri akan bersaing dengan industri produk pengganti dalam merebut pasar yang

akan membatasi laba potensial industri. Produk pengganti yang perlu mendapat

perhatian besar adalah produk lain yang menjalankan fungsi yang sama. Ancaman

Pendatang Baru, Kekuatan Tawar Menawar, Pemasok Ancaman Produk atau Jasa

Pengganti Kekuatan Tawar Menawar Pembelian atau produk yang mempunyai

kecenderungan memiliki harga atau prestasi yang lebih baik dari produk lainnya.

c) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli/Konsumen

Pembeli merupakan tujuan akhir dari produk suatu industri. Pembeli bersaing dengan

industri dengan memaksa harga turun, tawar menawar untuk mutu yang lebih tinggi

dan pelayanan yang lebih baik, serta berperan sebagai pesaing satu sama lain dan

semua akan berpengaruh pada pengorbanan kemampulabaan industri.

d) Kekuatan Tawar Menawar Penjual/Pemasok

Pemasok dapat menggunakan tawar-menawar terhadap industri dengan mengancam

akan menaikkan harga atau menurunkan mutu produk yang dibeli industri. Pemasok

yang kuat dapat menekan kemampulabaan industri yang tidak mampu mengimbangi

(38)

e) Persaingan di antara Perusahaan Sejenis

Industri dan pesaing membentuk rivalitas yaitu berupa perlombaan didalam

mendapatkan posisi bersaing. Hal ini dilakukan dengan cara persaingan harga,

perang iklan, pengenalan produk, peningkatan pelayanan, jaminan purna jual kepada

pelanggan dan sebagainya. Pada kebanyakan industri gerakan persaingan oleh satu

perusahaan akan mempunyai pengaruh besar terhadap pesaingnya, dengan demikian

dapat mendorong perlawanan untuk menandingi gerakan tersebut, artinya pola aksi

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneltian deskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2012:9), penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana penelitian adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data secara

triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada industri rumah tangga “Lumpia Leker” yang

berada di Jl. Karya Wisata No. 93A Medan Johor.

3.3 Sumber dan Jenis Data

Sumber dan jenis data yang digunakan yaitu:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung melalui proses

wawancara dan observasi di lapangan mengenai objek penelitian, dan data

(40)

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan seperti profil

perusahaan dan data tersebut telah diolah sperti struktur organisasi, jumlah

karyawan dan penjualan.

3.4 Defenisi Konsep

Adapun defenisi konsep dari penelitian ini adalah:

1. SWOT (David, Fred. R. 20005 : 47 ) yaitu :

a. Kekuatan ( Strenght)

Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan, keunggulan-keunggulan lain

yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar

yang dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani.

Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan keunggulan

kompetitif bagi perusahaan di pasar.

b. Kelemahan ( Weakness )

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,

keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja

perusahaan. Keterbatasan tersebut dapat berupa fasilitas, sumber daya

keuangan, kemampuan manajemen dan keterampilan pemasaran dapat

merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.

c. Peluang ( Opportunity )

Peluang adalah situasi penting yang menggantungkan dalam lingkungan

(41)

sumber peluang, seperti perubahan teknologi dan meningkatnya hubungan

antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok merupakan gambaran

peluang bagi perusahaan.

d. Ancaman ( Threats )

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam

lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi

posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Adanya

peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan

ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam peneltian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan

data, yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah pemilihan, pengubahan dan pencatatan serangkaian perilaku

dan suasana yang berkenaan dengan organisasi, sesuai dengan tujuan-tujuan

empiris. Pada peneltian ini penulis melakukan pengamatan pada peranan

anggarang industri rumah tangga “Lumpia Leker”.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan

(42)

dengan pemilik usaha “Lumpia Leker” untuk melengkapi data yang diperoleh

melalui observasi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui dokumen seperti buku

harian, laporan, notulen rapat dan dokumen lainnya. Data tersebut untuk

mengetahui perkembangan pemasaran seperti data keuangan, produksi dan

penjualan.

3.6 Teknik Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis deskriptif yakni menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada

saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu

(Umar, 2005:22). Proses analisis data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengumpulkan seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber melalui

observasi, wawancara dan dokumentasi yang sudah di catat dalam catatan

lapangan, dokumen, gambar, foto dan sebagainya.

2. Reduksi data, merangkum dan memfokuskan pada hal-hal yang penting agar

dapat memberi gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penulis

mengumpulkan data yang diperlukan. Dalam hal ini penulis memfokuskan

pada strategi yang mencakup kebijakan promosi, anggaran, perencanaan dan

(43)

3. Penyajian data, pada penelitian ini penyajian data dilakukan dengan

menyajikan teks yang bersifat naratif.

4. Verifikasi, hasil kesimpulan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu

obyek pada penelitian yang sebelumnya masi belum jelas, setelah dilakukan

penelitian menjadi jelas. (Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2012:249)

Menurut Bodgan dan Biklen (1982) analisis data kualitatif merupakan upaya

yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasi data,

memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensinya, mencari dan

menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang

dapat diceritakan kepada orang lain.

Berdasarkan hal tersebut dapat dikemukakan bahwa analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam

kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan

sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun

orang lain. Analisis dalam penelitian ini menggunakan matrik SWOT sesuai judul

dan tujuan dari penelitian itu sendiri yaitu untuk mengetahui strategi Lumpia Leker

dalam mengembangkan usahanya. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat

(44)

Tabel 3.1

Diagram matrik SWOT.

Sumber : Sugiyono (2005 : 89)

a. IFAS, internal strategic factory analysis summary dengan kata lain faktor-faktor

strategis internal suatu perusahaan disusun untuk merumuskan faktor-faktor internal

dalam kerangka strength andweakness

b. EFAS, eksternal strategic factory analysis summary dengan kata lain faktor-faktor

strategis eksternal suatu perusahaan disusun untuk merumuskan faktor-faktor

(45)

c. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan

seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

d. Strategi ST

Adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

mengatasi ancaman.

e. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

f. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

3.6.1 Matriks Internal Factors Analysis Summary (IFAS)

Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah pembobotan dan

peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing-masing faktor internal, yakni

kekuatan dan kelemahan dengan menggunakan tabel internal factors analysis

summary (IFAS).

Tahapannya adalah:

a. Tentukan dan susunlahn faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

(46)

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling

penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut

terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh

melebihi skor total 1,00).

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan

skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh

faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang

bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai

dari 1 sampai dengan 4 (sangat baik). Sedangkan variabel yang bersifat negatif,

kebalikannya. Jika kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1,

sedangkan jika kelemahan perusahaan rendah nilainya adalah 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh faktor

pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk

masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan

1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor

tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

(47)

Tabel 3.2

Internal Factors Analysis Summary (IFAS) Faktor-Faktor

3.6.2 Matriks External Factors Analysis Summary (EFAS)

Setelah terkumpulnya data, tahap selanjutnya adalah melakukan pembobotan

dan peringkat sehingga ditemukan nilai dari masing-masing faktor eksternal, yakni

peluang dan ancaman dengan menggunakan matriks external factors analysis

summary (EFAS).

Untuk mengembangkan tabel EFAS, harus ditempuh langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Tentukan dan susunlah faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman

(48)

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat penting)

sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat

memberikan dampak terhadap faktor strategis.

c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan

skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh

faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai

rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi

rating 4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating 1). Pemberian nilai rating

ancaman adalah kebalikannya, yaitu jika nilai ancamannya sangat besar,ratingnya

adalah 1 tetapi jika ancamannya sedikit ratingnya 4.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor

pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk

masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan

1,0 (poor).

e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor

tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

f. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan

bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis

(49)

Tabel 3.3

External Factors Analysis Summary (EFAS) Faktor-Faktor

Sumber: Rangkuti ( 2009:36)

3.6.3 Tahapan Analisis

Tahapan analisis dilakukan dengan menggembangkan matriks EFAS+IFAS

dan dilanjutkan dengan matriks alternating strategi.

a. Matriks Penggabungan EFAS+IFAS

Memindahkan hasil pada Matriks EFAS dan IFAS ke dalam matriks

penggabungan bertujuan untuk melihat hasil sub total EFAS dan sub total

IFAS . Bila dijumlahkan dan dibandingkan akan memberikan suatu alternatinf

(50)

Tabel 3.4

Hasil yang akan diperoleh adalah:

1. Bila S (A) + O (C) > W (B) + T (D) maka faktor strategis kekuatan dan peluang mendukung tercapainya jalan ke luar dari pokok permasalahan

yang adauntuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan.

2. Bila S (A) + O (C) < W (B) + T (D) maka pokok masalah adalah kenyataan yang sebenarnya terjadi, yang memiliki kelemahan besar di

samping tantangan atau ancaman yang dihadapi sangat besar. Tindak

lanjut yang dilakukan adalah mencari alternative lain untuk memperkuat

(51)

b. Matriks SWOT

Setelah dilakukan penggabungan matriks IFAS dan EFAS maka akan

ditemukan strategi yang tepat. Strategi tersebut dituangkan ke dalam matriks

SWOT untuk lebih mengetahui strategi apa yang akan diterapakan pada Usaha

Lumpia Leker.

Gambar 3.1 Kuadran SWOT Peluang

1. Strategi Turn over 1. Strategi Agresif

Kelemahan Kekuatan

2. Strategi Defensit 2. Strategi Diversifikasi

Ancaman

Sumber: Rangkuti (2009:33)

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.Perusahaan tersebut

memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang

yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalarn kondisi ini adalah

(52)

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahan ini masih memiliki

kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah

menggunakan kekuaran untuk memanfaatkan peluang jangka panjang

dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangar besar, tetapi di lain

pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus

strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal

perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 :Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan

(53)

BAB IV PENYAJIAN DATA

4.1 Deksripsi Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 2012 bulan Agustus telah didirikan sebuah usaha produksi pangan

dengan bahan utama tepung terigu, sayuran dan buah yang berlokasi di Jl. Karya

Wisata Perumahan Johor Indah Permai, Medan Johor. Usaha yang diberi nama

Lumpia Leker ini memproduksi berbagai macam jenis lumpia dengan bahan

utama tepung, sayuran dan buah secara home industry. Alasan pemilihan sayuran

dan buah sebagai bahan utama produksi, dimulai dari pemilik yang ingin

mensosialisasikan sayuran dan buah yang merupakan bahan makanan sehat dan

bergizi tinggi yang kemudian dikombinasikan dengan daging ayam, udang dan

nugget agar lebih sering dikonsumsi masyarakat baik orang tua maupun

anak-anak.

Bahan baku sayuran dan buah yang digunakan dikombinasikan dengan daging

ayam, udang, nugget, keju, dan fla dengan tujuan agar tidak hanya orang dewasa

saja yang dapat mengkonsumsi lumpia tetapi anak-anak yang umumnya kurang

gemar mengkonsumsi sayuran dan buah mulai menyukai makanan ini.

Oleh karena itu, industri rumah tangga Lumpia Leker menggunakan bahan

baku dengan kualitas baik agar hasil produksi lumpia yang dihasilkan dapat

(54)

4.1.2 Lokasi Perusahaan

Industri rumah tangga Lumpia Leker pindah lokasi dari Perumahan Johor

Indah Permai menuju Jl. Karya Wisata No. 93A Medan Johor.Konsep usaha

yang sebelumnya menggunakan rumah telah beralih menjadi toko.Pemilihan

lokasi usaha sangat penting karena dapat mempengaruhi kelangsungan usaha

secara keseluruhan. Pemilihan lokasi usaha didasarkan pada:

a. Bahan Baku

Lokasi usaha dekat dengan lokasi pembelian bahan baku sayuran dan buah

sehingga memudahkan pengiriman bahan baku dan menjaga kualitas dari

bahan baku itu sendiri sebelum diolah.

b. Tenaga Kerja

Lokasi yang terletak di Medan Johor, dimana masih banyak tenaga kerja

yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai tenaga kerja produktif

perusahaan.

c. Pemasaran

Awal berdirinya industri rumah tangga ini berlokasi di Perumahan Johor Indah

Permai I, Medan Johor pada tahun 2012 bulan agustus dengan teknik penjualan

menitipkan pada Supermarket Diamond Johor. Kemudian pada awal tahun 2013

pindah lokasi ke Jl. Karya Wisata No. 93A Medan Johor.Lokasi yang sama-sama

terletak di Medan Johor memudahkan pelanggan potensial yang berasal dari

Medan Johor, yangselama ini membeli hasil produksi di lokasi

sebelumnya.Sehingga para pelanggan lebih mudah mencapai lokasi baru yang

(55)

4.1.3 Struktur Organisasi

Dalam suatu usaha dibutuhkan suatu struktur organisasi agar dalam prosesnya

terdapat tingkatan wewenang dan tanggung jawab. Tingkat wewenang dan

tanggung jawab akan memudahkan pekerja dalam menjalankan dan

menyelesaikan pekerjaaan.

Struktur organisasi pada industri rumah tangga Lumpia Leker berbentuk lini

atau garis, karena usaha ini milik perorangan makan pemilik usaha yang

bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan dan mengkoordinasi setiap

pegawai dalam menjalankan tugas. Struktur organisasi pada Lumpia Leker dapat

dilihat pada bagan sebagai berikut:

Gambar 4.1

Struktur organisasi industri rumah tangga Lumpia Leker

Sumber Data: Industri rumah tangga Lumpia Leker diolah

PEMILIK

(56)

Tugas dan Tanggung jawab:

a. Pemilik

• Bertanggung jawab atas usaha secara keseluruhan

• Membuat kebijakan usaha, secara umum maupun khusus

• Memimpin, mengatur dan mengarahkan seluruh aktivitas yang ada dalam

usaha

b. Bagian Produksi

• Memberi laporan kepada pemilik mengenai hal-hal yang berkenaan dengan

produksi

• Menjaga ketertiban dan kerapihan kerja

c. Pelayan

• Menyediakan lumpia yang dipesan pembeli

• Memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen yang datang

• Sekaligus melayani pembayaran terhadap pembelian dan mencatat dalam

pembukuan

4.1.4 Personalia

Jumlah karyawan yang bekerja di industri rumah tangga Lumpia Leker

berjumlah tiga orang yang terdiri dari seorang pemilik, satu orang karyawan

bagian produksi dan satu orang karyawan pelayan. Sistem jam kerja yang berlaku

(57)

mulai pukul 08.00 – 12.00 WIB, sedangkan pelayan bekerja selama 6 jam mulai

pukul 13.00 – 19.00 WIB. Sistem penggajian bagi karyawan di bagian produksi

sebesar Rp.500.000,- per bulan untuk satu orang karyawan dan Rp.700.000,- per

bulan untuk karyawan bagian pelayanan sekaligus kasir. Sistem penggajian

ditetapkan berdasarkan lama jam kerja yang diberikan.

4.1.5 Saluran Distribusi Perusahaan

Industri rumah tangga Lumpia Leker menggunakan sistem distrubusi

langsung, dimana produk usaha langsung sampai pada konsumen

akhir.Konsumen datang ke toko secara langsung untuk melakukan pembelian

atau pun memesan produk secara online melalui bbm dan telephone. Saluran

distribusi industri rumah tangga Lumpia Leker dapat digambarkan sebagai

berikut:

Produsen Konsumen

4.2 Penyajian Data 4.2.1 Identitas Responden

Nama : M. Nuraddin Gafur

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 24 tahun

(58)

4.2.2 Hasil Wawancara

Aspek Pemasaran

1. Lokasi Strategis

Alasan membuka usaha dengan pertimbangan bahwa bangunan ini berada di

jalan lintas yang banyak dilalui baik kendaraan umum maupun pribadi. Selain itu

lokasi ini berada disekitar komplek perumahan dan beberapa sekolah.

2. Harga kompetitif

Harga makanan yang ditawarkan mulai dari harga Rp 3.500,00 – Rp 5.500,00.

Sedangkan harga minuman berkisar Rp. 1.000,00 - Rp 3.000,00.Harga tersebut

dapat dikatakan kompetitif disesuaikan dengan kualitas dan kuantitas produk

yang ditawarkan.

3. Melakukan Pemotongan Harga

Pada akhir bulan Lumpia Leker melakukan pemotongan harga sebagai salah satu

bentuk promosi yang dilakukan, yakni mulai tanggal 20-27 atau selama satu

minggu.Hal ini dilakukan dengan tujuan agar menarik minat pelanggan dan

membuat pelanggan loyal terhadap produk sehingga dapat meningkatkan omset

penjualan.

4. Pelayanan pelanggan baik

Pelayan cukup ramah menanggapi pesanan pelanggan. Selain itu penyajian

lumpia baik makan di tempat maupun bungkus juga tergolong cepat dan masih

hangat dikarenakan lumpia yang dipesan langsung digoreng ketika pelanggan

(59)

penggorengan dan pengemasan. Sedangkan untuk penyajian minuman juga

cepat dikarenakan jenis minuman tergolong praktis yang sudah tersedia dilemari

pendingin. Keluhan pelanggan juga langsung ditanggapi.

5. Jenis lumpia beragam

Lumpia Leker ini menyajikan 6 jenis lumpia utama yang merupakan olahan dari

tepung untuk kulit lumpia, sayuran, buah, daging ayam, udang, sosis, nugget, fla,

dan keju untuk kombinasi isi lumpia. Adapun varian lumpia yang ditawarkan

yaitu lumpia sosis, lumpia ayam, lumpia udang, lumpia nugget, lumpia fla, dan

yang paling special lumpia keju.

6. Jenis minuman sangat sedikit

Usaha Lumpia Leker ini hanya menyediakan minuman berupa aqua, dan

minuman botol

7. Pengunjung Lumpia leker merupakan orang yang mengetahui keberadaan

lokasi

Pengunjung Lumpia Leker merupakan mayoritas orang yang mengetahui

keberadaan lokasi, seperti masyarakat yang tinggal diperumahan sekitar toko

baik orang tua, maupun anak-anak. Usaha ini tidak melakukan promosi dengan

pembagian brosur, tetapi lebih melalui situs sosial yang saat ini marak terjadi dan

juga promosi pemotongan harga pada periode tertentu.

8. Kemasan standar

Kemasan lumpia tidak mencantumkan nama usaha. Kemasan hanya berupa kotak

(60)

blackberry pemilik usaha. Sticker tersebut ditempel pada kemasan hanya saat

pemesanan lumpia dalam jumlah yang banyak misalnya untuk acara-acara besar.

Hal itu dikarenakan pencetakan kotak kemasan dengan label usaha memerlukan

biaya tambahan.

Aspek Produksi dan Operasional

1. Menjaga kualitas Makanan

Usaha ini memilih bahan baku yang berkualitas agar tidak mengecewakan

pelanggan. Sebab apabila pelanggan kecewa, sangat kecil kemungkinan mereka

akan datang untuk membeli lumpia lagi.

2. Pasokan bahan baku memadai

Pemilik melakukan pemenuhan bahan baku di pasar tradisional dimana di pasar

tersebut menyediakan seluruh kebutuhan bahan baku secara lengkap.

3. Jarak pemasok dan usaha berdekatan

Usaha ini berada di Medan Johor dan pemilik berbelanja kebutuhan bahan baku

dipasar tradisional yang berada disekitar tempat usaha. Hal ini dikarenakan bahan

baku yang digunakan untuk membuat lumpia tidak sulit ditemukan dan juga

harga yang relative lebih murah dibandingkan dengan berbelanja di pasar modern

atau supermarket.

4. Fasilitas dan peralatan kurang memadai

Fasilitas yang ditawarkan usaha ini kurang memadai karena tidak adanya kamar

mandi didalam toko, kursi dan meja untuk pelanggan yang ingin makan ditoko

juga sedikit sehingga kebanyakan pelanggan membeli lumpia untuk dibawa

(61)

5. Karyawan bagian produksi yang sudah berpengalaman

Karyawan bagian produksi yang bekerja untuk membuat lumpia dipilih karena

sudah berpengalaman dalam hal memasak lumpia sesuai dengan kualitas yang

diterapkan oleh pemilik usaha sejak pertama usaha ini dibuka.

6. Pekerja bekerja sesuai dengan job description masing-masing

Job description dibutuhkan bagi suatu usaha agar para pekerja dapat bekerja

sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

7. Kurangnya disiplin pekerja

Pekerja terkadang datang terlambat ke lokasi usaha dan kerap kali

memperpanjang sendiri waktu berliburnya.

Aspek Keuangan

1. Modal Minim

Usaha ini baru dirintis sekitar 1 tahun lalu.Modal awal diperoleh dari modal

sendiri yang dimiliki oleh pemilik usaha. Hal ini menyebabkan proses produksi

yang masih terbatas karena modal juga digunakan untuk penyewaan toko dan

gaji karyawan setiap bulannya.

2. Laporan keuangan yang belum efektif

Usaha ini hanya membuat laporan keuangan standart, hanya sebatas laporan

pemasukan produk awal, produk yang terjual, kemudian produk yang terjual

(62)

Aspek Persaingan

1. Tidak ada usaha sejenis di sekitar lokasi

Di sekitar lokasi usaha ini tidak ada usaha yang menjual produk sejenis.

2. Banyak barang substitusi di sekitar lokasi

Di sekitar lokasi usaha berdiri pusat perbelanjaan dan banyaknya penjual aneka

makanan lain seperti martabak, nasi goreng, burger, dan aneka makanan lainnya.

3. Kekuatan tawar menawar pembeli rendah

Meski membeli dengan jumlah banyak, akan tetapi pembeli tidak melakukan

negosiasi penurunan harga.

4. Kekuatan tawar menawar pemasok rendah

Usaha ini memiliki pemasok bahan baku langganan akan tetapi apabila pemasok

menawarkan harga tinggi pemilik usaha tidak melakukan penawaran sehingga

menguntungkan pihak pemasok.

Aspek Kebijakan

1. Harga bahan baku meningkat

Semenjak kenaikan harga bahan baku minyak (BBM) harga bahan baku juga ikut

meningkat. Hal ini menyebabbkan pemilik usaha juga ingin melakukan

peningkatan harga jual lumpia.

2. Harga sewa bangunan meningkat

Harga sewa bangunan mengalami peningkatan dimana awalnya Rp

(63)

3. Usaha Lumpia Leker belum melakukan peminjaman kredit ke bank.

Usaha ini belum melakukan peminjaman kredit ke Bank dikarenakan

syarat-syarat yang diajukan oleh pihak bank belum dapat dipenuhi oleh pemilik usaha.

4. Saat ini banyak bank yang menawarkan kredit bagi Usaha Kecil Menengah (UKM). Pemilik sudah melakukan survei terhadap 2 (dua) bank untuk melakukan

pinajaman kredit. Namun pemilik belum memutuskan untuk menggunakan kredit

dari salah satu bank dengan alasan dan pertimbangan pemilik usaha.

4.3 Analisis Data dan Pembahasan 4.3.1 Data yang Terkumpul

Aspek Pemasaran

1. Lokasi strategis

2. Harga kompetitif

3. Melakukan pemotongan harga

4. Pelayanan pelanggan baik

5. Jenis lumpia beragam

6. Jenis minuman sangat sedikit

7. Pengunjung orang yang mengetahui keberadaan lokasi

8. Kemasan standar

Aspek Produksi dan Operasional

1. Menjaga kualitas makanan

2. Pasokan bahan baku memadai

(64)

4. Fasilitas dan peralatan kurang memadai

5. Karyawan bagian produksi yang sudah berpengalaman

6. Pekerja bekerja sesuai dengan job description masing-masing

7. Kurangnya disiplin pekerja

Aspek Keuangan

1. Modal minim

2. Laporan keuangan belum efektif

Aspek Persaingan

1. Tidak ada usaha sejenis di sekitar lokasi

2. Banyak barang substitusi di sekitar lokasi

3. Kekuatan tawar menawar pembeli rendah

4. Kekuatan tawar menawar pemasok rendah

Aspek Kebijakan

1. Harga bahan baku meningkat

2. Harga sewa bangunan meningkat

3. Pemilik tidak melakukan pinjaman kredit bank

4. Penawaran kredit bank dengan harga bersaing

4.3.2 Pengklasifikasian Data Kekuatan

Aspek Pemasaran

1. Lokasi strategis

2. Harga kompetitif

3. Pelayanan baik dan cepat

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.1
Diagram matrik Tabel 3.1 SWOT.
Tabel 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan faktor-faktor strategis internal dan eksternal perusahaan, melalui kombinasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman, yang dipadukan dengan hasil

peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan.. dan kelemahan

Analisis data yang dilakukan mencakup (1) analisis faktor internal dan faktor eksternal perusahaan untuk memperoleh kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

Penelitian ini berupaya menggali informasi untuk menemukan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) dalam pengembangan usaha

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam mengembangkan usaha persuteraan alam di

Di dalam tulisan ini disajikan pokok-pokok bahasan yang menggambarkan keadaan internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) dari permata konveksi

Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan

Berdasarkan hasil analisis IFAS dan EFAS atau faktor internal dan eksternal bahwa diketahui ada banyak macam kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.