• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengobatan Alternatif Penyembuhan Penyakit (1979-2003) a. Jenis Pengobatan

1). Penyembuhan Penyakit

Periode ini menjelaskan perkembangan pengobatan Alternatif Padepokan Semar Mesem dari tahun 1979 disaat Sumardi membuka praktek pengobatan pertama kali hingga tahun 2003. Pada periode ini Sumardi hanya membantu pasien dalam menyembuhkan penyakit. Pada tahun 1979 rumah Sumardi

50Hasil Keputusan “Seminar Pelayanan Pengobatan Tradisional Departemen Kesehatan RI (1978)”.

51

digunakan sebagai tempat membuka praktek pengobatan alternatif dengan nama Padepokan Semar Mesem. Pada awalnya pasien Sumardi hanyalah kerabat dan tetangga sekitar, namun seiring berjalannya waktu pasien Sumardi bertambah hingga luar daerah seperti Sragen, Klaten, Madiun dan daerah-daerah lainnya. Seperti saat awal membuka praktik, tetangga Sumardi yang berinisial Mo berprofesi sebagai sopir becak datang kepada Sumardi karena sakit gigi yang diderita. Oleh Sumardi tetangganya tersebut diberi garam yang sudah didoakan, dan dicampurkan kedalam air suci tirto wening tetesing bumi untuk kumur.52

Tahun 1985, seorang pedagang bakso dari Solo berinisial So datang kepada Soemardi untuk meminta kesembuhan penyakit gula, meminta kesehatan dan keselamatan diri apabila sudah bermigrasi di Bengkulu. Oleh Soemardi So diberi air suci tirto wening tetesing bumi untuk menyembuhkan penyakit gula dan didoakan supaya sehat dan selamat apabila berada di Bengkulu.53

Pada tahun 1991, seorang ibu rumah tangga berinisial Si datang dari klaten membawa anaknya yang terkena sawan. Oleh Sumardi anak tersebut disuwuk dengan menggunakan air suci tirto wening tetesing bumi. Tidak hanya itu Si juga diminta membuat inthuk-inthuk yang kemudian dibuang didepan rumah.54

52

Wawancara dengan Sumardi., 20 Oktober 2016.

53

Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar Mesem Tahun 1985.

54

Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar Mesem Tahun 1991.

Tahun 1997, seorang pencari katak yang berinisial Pn berasal dari Sragen datang kepada Sumardi dengan kondisi perut yang membesar sebesar buah semangka. Setelah diterawang Sumardi, ternyata lelaki tersebut terkena pulut, karena mencuri Semangka yang dipageri oleh pemiliknya. Oleh Sumardi Pn diberi air suci tirto wening tetesing bumi dan diminta datang ke pemilik ladang untuk meminta maaf mengakui perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Jika tidak, maka perutnya akan terus membesar.55

Pada tahun 2003, Seorang perempuan berinisial Yi dari Madiun yang menderita sakit kepala pada jam tertentu. Setelah diperiksa, ternyata wanita itu terkena guna-guna. Oleh Sumardi Yi diminta untuk merenung dan instropeksi diri atas kesalahan yang pernah dilakukan. Selain itu Sumardi melakukan ritual meminta pertolongan Tuhan dan kepada roh nenek moyang untuk menyembuhkan penyakit tersebut.56

55

Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar Mesem Tahun 1997.

56

Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar Mesem Tahun 2003.

b. Perkembangan Jumlah Pasien Jenis Masalah Tahun 1979 1983 1987 1991 1995 1999 2003 Mengobati Penyakit 29 28 27 21 20 16 14 Tolak Tenung 6 12 16 23 14 25 28 Keselamatan 41 32 28 29 27 30 39 Ketentraman 3 9 14 18 32 36 32 Pengasihan atau Pasang Susuk - - - - Naik Derajat Pangkat - - - - Pengasihan Dagang - - - - Puter Giling - - - - Jumlah 79 81 85 91 93 107 113 Tabel 1

Perkembangan Jumlah Pasien Tahun 1979-2003 Sumber : Buku Tamu Pengobatan Alternatif

Padepokan Semar Mesem

Pada tabel 1 dapat dijelaskan bahwa perkembangan jumlah pasien dari tahun 1979 hingga tahun 2003 mengalami peningkatan secara bertahap. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa masih mempercayai kekuatan yang dimiliki oleh seorang dukun dalam mengatasi berbagai masalah.

Dapat dilihat tabel 1 menunjukan jumlah pasien dengan tujuan melakukan pengobatan penyakit paling banyak terjadi pada tahun 1979. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain masyarakat masih percaya terhadap pengobatan tradisional karena merupakan bagian dari sosial budaya masyarakat, tingkat pendidikan, keadaan sosial ekonomi masyarakat, terbatasnya akses dan

keterjangkauan biaya pelayanan kesehatan, dan kegagalan pengobatan medis dalam menangani suatu penyakit.57

Walaupun dari tahun ke tahun jumlah pasien pengobatan penyakit semakin menurun. Semakin sedikit orang yang datang ke dukun untuk berobat namun Survei Sosial Ekonomi Nasional pada tahun 2001 membuktikan, bahwa pengobatan tradisional secara kedukunan masih diminati, karena ditemukan sekitar 57,7% penduduk Indonesia melakukan pengobatan sendiri, sekitar 31,7% menggunakan obat tradisional serta sekitar 9,8% menggunakan cara pengobatan medis.58

Tahun 1979 juga menunjukan jumlah pasien pasien paling banyak dalam tujuan meminta keselamatan dibanding dengan tahun-tahun sesudahnya. Hal ini berkaitan dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1972 tentang ketentuan-ketentuan pokok transmigrasi, dimana Presiden Soeharto memberlakukan kebijakan transmigrasi guna menyeimbangkan penyebaran penduduk dan pembangunan yang merata diseluruh Indonesia.59 Dengan adanya program tersebut, maka sebagian transmigran mendatangi Sumardi untuk diberi keselamatan dan kekuatan untuk mengadu nasib dan memulai kehidupan baru diluar daerah. Hal ini juga dipengaruhi oleh tragedi Mei 1998 yang menimbulkan dampak bagi bagi sebagian orang yang mengalami peristiwa tersebut sehingga

57

Nova Maulana., Op.cit, hlm. 57.

58

Ibid.

59

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 1972 Tentang Ketentuan Pokok Transmigrasi.

membutuhkan ajian atau doa dari Sumardi agar keselamatan korban peristiwa Mei 1998 senantiasa terjaga.

Jumlah pasien dengan tujuan meminta ketentraman paling banyak terjadi pada tahun 1999. Hal ini berkaitan dengan peristiwa Mei 1998 dimana pada tahun tersebut terjadi kerusuhan di Solo menuntut turunnya Presiden Soeharto dari kursi Pemerintahaan. Gedung perbankan, dealer mobil, pabrik, pertokoan, perkantoran, rumah hangus dibakar massa. Banyak warga Tionghoa diperkosa dan dibunuh, penjarahan juga terjadi pada waktu itu sehingga menimbulkan banyak kerugian baik secara materi maupun non materi.60 Oleh karena itu sebagian masyarakat yang mengalami peristiwa tersebut mendatangi Sumardi untuk meminta ketentraman batin.

2. Pengobatan Alternatif Penyembuhan Non Penyakit 2004-2015. a. Jenis Pengobatan

1). Penyembuhan penyakit

Pada tahun 2004 perempuan berinisial NLA dari Jayengan Solo yang berbrofesi sebagai buruh pabrik datang kepada Sumardi untuk meminta obat karena sakit ashma yang tidak kunjung sembuh. Oleh Sumardi NLA diberi air suci tirto wening tetesing bumi untuk diminum dan diminta berdoa kepada Tuhan dan roh nenek moyang guna meminta kesembuhan penyakit yang diderita.61

60

https://m.merdeka.com/peristiwa/sejarah-kelam-solo-saat-kerusuhan-mei-1998.html, diakses pada Senin 21 November 2016

61

Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar Mesem Tahun 2004.

Tahun 2007 seorang pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) yang berinisial US berasal dari Jakarta datang kepada Sumardi untuk meminta kesembuhan penyakit stress yang dideritanya. Oleh Sumardi, US diberi jampi rogo untuk menyembuhkan penyakitnya yaitu air suci tirto wening tetesing bumi yang didoakan.62

Tahun 2010 seorang pegawai bank berinisial Sn yang berasal dari Klaten datang kepada Sumardi umtuk meminta kesembuhan penyakit Ambeyen dalam yang tidak kunjung sembuh. Oleh Sumardi, Sn diberi air suci tirto wening tetesing bumi untuk diminum dan didoakan agar dapat sembuh dari penyakitnya.63

Pada bulan Suro tahun 2013 datang seorang lelaki berinisial GNW yang berprofesi sebagai mantri suntik asal Wonogiri datang kepada Sumardi untuk membuang kesialan yang ada dalam dirinya karena menurut GNW dirinya sering mengalami kesialan termasuk penyakit punggungnya yang tidak kunjung sembuh. Setelah diterawang ternyata lelaki tersebut terkena sukerta dan disarankan untuk melakukan ruwatan massal yang diadakan setiap 10 Muharram, kebetulan pada saat itu Sumardi ditunjuk sebagai juru ruwat dalam acara tersebut.64

62

Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar Mesem Tahun 2007.

63

Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar Mesem Tahun 2010.

64

Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar Mesem Tahun 2013.

2). Penyembuhan non penyakit

Berbeda dengan periode pertama yang menjelaskan perkembangan pengobatan yang hanya membantu pasien dalam menyembuhkan penyakit. Pada periode kedua, yaitu tahun 2004 hingga tahun 2016, Sumardi juga mulai membantu pasien dalam menyelesaikan masalah (non penyakit).

Pada tahun 2004, masyarakat Indonesia untuk pertama kalinya memilih langsung presiden dan wakil presiden melalui pemilihan umum (Pemilu). Hal ini diterapkan karena bertolak pada hasil pemilu 1999 yang menuai konfik. Pihak-pihak yang bisa memberikan tekanan melalui proses tawar-menawar politik akan berpeluang besar dalam memenangkan pemilihan di parlemen. Hal ini terjadi di Indonesia ditahun 1999 ketika Partai Demokrasi Indonesia (PDI) memenangkan jumlah perolehan suara dalam Pemilu, namun gagal mengantarkan Megawati menjadi presiden. Hal ini juga yang menyadarkan publik akan pentingnya dilakukan pemilihan presiden secara langsung oleh rakyat. Pemilu 2004 memulai babak baru kehidupan demokrasi di Indonesia.65

Pemilu tersebut tanpa disadari juga berpengaruh pada pengobatan alternatif Padepokan Semar Mesem. Sumardi mengaku didatangi pasien yang notabene adalah calon-calon legislatif dan calon kepala daerah yang menjagokan dirinya dalam pemilu atau pilkada. Seperti pada tahun 2004, seorang pengusaha batu bara yang berinisial Do berasal dari Jayapura, mencalonkan diri sebagai Bupati. Do datang kepada Sumardi untuk meminta bantuan agar dirinya keluar

65

Firmanzah.,Persaingan Legitimasi Kekuasaan dan Marketing Politik Pemilu 2009, (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2010) hlm. 10.

sebagai pemenang dalam pemilihan calon Bupati. Oleh Sumardi, Do diberikan pengasihan Sapu Regel yang ditujukan kepada masyarakat agar memilih Do sebagai Bupati Jayapura.66

Pada tahun yang sama yaitu pada tahun 2004, seorang pengusaha yang berasal dari Kalimantan Barat berinisial MA juga datang kepada Sumardi untuk meminta derajat dan pangkat agar dirinya terpilih menjadi Bupati Kabupaten Landak. Sama seperti Do, MA juga diberi Pengasihan Sapu Regel agar masyarakat memilih dirinya sebagai Bupati Landak.67

Pada Tahun 2006 seorang Tentara yang berinisial MM berasal dari Palur datang kepada Sumardi untuk diberi derajat pangkat agar dirinya naik pangkat. Oleh Sumardi MM diberi cekelan dan didoakan agar apa yang diinginkan dapat terwujud.68

Selain itu Pada tahun 2006 juga datang wanita yang berinisial RDE seorang kontraktor yang berasal dari Wonorejo meminta kelancaran pembangunan proyek yang sedang ditanganinya. Oleh Sumardi dirinya diberi cekelan dan didoakan agar lancar melaksanakan proyek.69

Pada tahun 2008 seorang Guru yang berninisial SS dari Lumajang datang kepada Sumardi untuk dibantu dalam merukunkan keluarganya yaitu agar

66

Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar Mesem Tahun 2004.

67

Ibid.

68

Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar Mesem Tahun 2006

69

suaminya kembali ke rumah dan ingat kepada anak istrinya dan sadar kesalahannya dalam berselingkuh. Oleh Sumardi SS diberi cekelan puter giling suami agar suaminya cepat kembali ke rumah.70

Selain melakukan praktek pengobatan di Padepokan Semar Mesem, Sumardi sering mengajak pasiennya untuk berziarah dan bertapa ke tempat-tempat yang mempunyai kekuatan magis guna mencapai apa yang diharapkan. Salah satunya pada tahun 2008. Pada malam jumat wage Sumardi beserta 70 orang pasiennya berziarah ke makam Bendara Raden Ayu Koesoemonarso eyang dari Raden Mas Said Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Harya Mangkunegoro I yang berada didaerah Nguter Wonogiri guna meminta kelancaran rezeki, derajat, pangkat. Dengan berdoa dan berziarah disana, dipercaya dapat membawa berkah.71

Pasien Sumardi tidak hanya berasal dari daerah Solo, namun juga berasal dari luar daerah bahkan luar negeri. Hal ini dibuktikan pada tahun 2010. Ada pasien Sumardi yang berasal dari luar negeri yaitu An seorang pengusaha biro perjalanan asal Serawak-Malaysia dan TK juga pengusaha biro perjalanan asal Kyeonggido-Korea Selatan, datang kepada Sumardi bersama juru bicaranya untuk meminta kelancaran rejeki dan ketentraman hidup. Oleh Sumardi keduanya diberi

70

Buku Tamu Pengobatan Alternatif tahun 2008 koleksi Padepokan Semar Mesem.

71

cekelan agar hidupnya senantiasa damai, dan rejeki yang didapat banyak dan lancar.72

Tahun 2012 seorang Mahasiswa salah satu perguruan tinggi Jogjakarta berinisial JW berasal dari Ngawi datang kepada Sumardi untuk diberi kelancaran dalam perkuliahan yang dijalaninya. Oleh Sumardi mahasiswa tersebut didoakan dan diberi cekelan agar lancar dalam kuliah dan dalam kehidupannya.73

Tidak hanya mahasiswa yang datang kepada Sumardi. Pada tahun yang sama, yaitu tahun 2012 seorang dosen berinisial AD datang minta didoakan Sumardi agar cepat lulus dalam menempuh Strata 3 (S3) dan bergelar Profesor. Sama seperti JW, AD juga diberi cekelan dan didoakan agar cepat lulus dalam menempuh perkuliahan.74

Pada tahun 2014 JT seorang Pedagang bakso goreng yang berasal dari Nusukan Solo datang kepada Sumardi untuk meminta pelarisan dagang agar bakso goreng yang dijualnya laris dan banyak peminatnya. Oleh Sumardi, JT diberi pengasihan dagang. 75

Tidak hanya pedagang kecil, ada juga pengusaha besar yang datang kepada Sumardi untuk meminta pelarisan dagang salah satunya adalah

72

Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar Mesem Tahun 2010.

73

Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar Mesem Tahun 2012.

74

Ibid.

75

Buku Tamu Pengobatan Alternatif koleksi pribadi Padepokan Semar Mesem Tahun 2014.

pengusaha Batik yang berasal dari Solo yaitu MTT, pada tahun yang sama datang ke Sumardi untuk minta pelarisan dagang. Oleh Sumardi, MTT juga diberi pengasihan dagang.76

b. Perkembangan Jumlah pasien Jenis Masalah Tahun 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Mengobati Penyakit 6 9 7 6 5 6 8 6 8 10 12 9 Tolak Tenung 7 5 4 4 2 3 5 3 3 5 7 10 Keselamatan 11 10 9 13 18 16 16 12 13 15 14 16 Ketentraman 9 11 10 9 12 14 15 10 11 13 15 18 Pengasihan atau Pasang Susuk 18 20 21 19 22 20 21 24 26 27 30 33 Naik Derajat Pangkat 35 34 31 27 29 31 33 20 12 14 13 10 Pengasihan Dagang 47 49 45 42 56 55 57 68 79 80 86 91 Puter Giling 22 20 17 15 15 18 13 26 19 21 14 18 Jumlah 155 158 144 135 159 163 168 169 171 185 191 205 Tabel 2

Perkembangan Jumlah Pasien Tahun 2004-2015 Sumber : Buku Tamu Pengobatan Alternatif

Padepokan Semar Mesem

Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa perkembangan jumlah pasien pengobatan alternatif padepokan Semar Mesem dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan pada tahun 2004 pengobatan alternatif padepokan Semar Mesem melayani pengobatan non penyakit seperti pengasihan, pasang susuk, kenaikan derajat dan pangkat, pengasihan dagang dan puter giling. Pada tabel 2 jenis pengobatan yang paling diminati adalah

76

pengasihan dagang. Hal ini dikarenakan sebagian besar masyarakat ingin berhasil dalam meningkatkan perekonomian sehingga dengan meminta pengasihan, para pedagang lebih percaya diri bahwa dagangannya akan laris.77

Diresmikannya Padepokan Semar Mesem sebagai praktek pengobatan alternatif secara non medis oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Surakarta tahun 2005 juga berpengaruh dalam perkembangan jumlah pasien. Pasien menjadi lebih tertarik terhadap pengobatan tersebut karena sudah diberikan ijin secara resmi oleh Pemerintah.78

Tahun 2006 dan 2007 menunjukan penurunan dalam perkembangan jumlah pasien. Hal ini dikarenakan pada tahun 2006, Sumardi diangkat menjadi Penasehat Keraton Surakarta dengan jabatan sebagai Bupati Sepuh dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Sumardi Notodipuro.79 Hal tersebut membuat waktu Sumardi sebagian besar dihabiskan di Keraton Surakarta dan membuat dirinya tidak dapat membuka praktek apabila sedang berada di Keraton.80

Pada tahun 2008 perkembangan jumlah pasien mulai mengalami peningkatan karena pada tahun tersebut Sumardi meminta keringanan pada pihak Keraton untuk berada dirumah untuk membuka praktik dan melayani pasiennya

77

Wawancara dengan Poernomo., 12 November 2016.

78

Arsip Kejaksaan Negeri Surakarta No: B-05/0.3.11/Dsp.5/03/2005.

79

Arsip Keraton Surakarta PB XIII 2006227 menjelaskan pengangkatan Sumardi menjadi Bupati Sepuh Keraton Surakarta dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung Sumardi Notodipuro

80

apabila dirinya sedang tidak dibutuhkan di Keraton Surakarta, permintaan tersebut dikabulkan. Mulai saat itu Sumardi hanya berada di Keraton apabila ada urusan yang sangat penting yang mengharuskan Sumardi terlibat didalamnya.81

Pemasangan iklan di surat kabar juga berperan dalam meningkatkan jumlah pasien yang datang ke pengobatan alternatif Padepokan Semar Mesem. Seperti pada Inspiring & Informative Magazine Kampoeng Joglo Dreams of Java Vol XI Mei-Juni 2008 terdapat iklan Pengobatan Alternatif Padepokan Semar Mesem Manunggaling Roso “Guru Sejati Sukmo Sejati” milik Kanjeng Raden Tumenggung (KRT). Sumardi Notodipuro, iklan tersebut jugammencantumkan alamat, nomor telepon dan ijin kejaksaan negeri (Kejari) Surakarta No. B-05/0.3.11/Dsp.5/03/2005.82

Gambar 4

Iklan Padepokan Semar Mesem Foto: Koleksi pribadi penulis

Pada tahun 2012 terjadi penolakan yang dilakukan oleh beberapa orang dari Ormas Laskar Islam Solo yang datang dan membubarkan kegiatan doa

81

Wawancara Dengan Sumardi 26 Desember 2016

82

Inspiring & Informative Magazine Kampoeng Joglo Vol. XI Mei-Juni 2008.

bersama pasien yang dilakukan secara rutin setiap malam Selasa Kliwon. Ormas tersebut menganggap kegiatan yang dilakukan adalah perbuatan dosa karena mendustakan Allah dan bersekutu dengan Jin karena menggunakan dupa dan sajen berupa jajan pasar. Demi menjaga keanyamanan antara sesama semenjak kejadian tersebut, kegiatan doa bersama sudah tidak dilakukan lagi di Padepokan Semar Mesem. Suaminya lebih memilih melakukan doa bersama dengan pasiennya ke tempat lain yang dianggap lebih tenang untuk meditasi misalnya pertapaan Pringgodani Tawangmangu, Ngablokan Wonogiri atau Gunung Srandil Cilacap.83

C. Tingkat Keberhasilan Pengobatan Alternatif Padepokan Semar

Dokumen terkait