• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Keberhasilan Pengobatan Alternatif Padepokan Semar Mesem Menurut Pasien

Tingkat keberhasilan pengobatan alternatif Padepokan Semar Mesem menurut pasien menggunakan metode penelitian dengan wawancara mendalam atau snowball yang dilakukan terhadap sample dari pasien Padepokan Semar Mesem. Menurut Poernomo, pasien Sumardi yang berprofesi sebagai pedagang es dawet keliling asal Pucangsawit, yang pada tahun 1995 datang ke padepokan Semar Mesem untuk disembuhkan dari penyakit gula yang diderita. Setelah berhasil disembuhkan sejak saat itu Poernomo sering datang ke Padepokan untuk meminta nasihat apabila ada permasalahan dalam hidupnya, mulai dari masalah kesehatan, masalah keluarga dan masalah keuangan. Seperti ketika dirinya

83

mengalami masalah keluarga pada tahun 2006. Setelah datang berkonsultasi dengan Sumardi, keluarganya menjadi rukun kembali.84

Kerabat Sumardi yang bernama Sugiyanto yang berprofesi sebagai pedagang mebel juga menjelaskan bahwa pada tahun 2001 dirinya terkena tenung yang membuat sebagian tubuhnya tidak bisa digerakan pada jam tertentu. Setelah datang kepada Sumardi pada tahun yang sama, penyakitnya dapat disembuhkan dengan melakukan ritual-ritual tertentu. Sejak saat itu hubungan Sugiyanto dengan Sumardi semakin dekat dan banyak teman Sugiyanto yang diajak ke Padepokan Semar Mesem apabila mempunyai masalah.85

Suwarsih, seorang ibu rumah tangga yang sudah sejak tahun 1970 bertetangga dengan Sumardi juga menjelaskan semenjak Pengobatan Alternatif Padepokan Semar Mesem dibuka, semakin banyak pasien yang datang. Tidak hanya yang berasal dari dalam kota namun juga dari luar kota. Suwarsi juga pernah datang ke Padepokan Semar Mesem untuk mengobati cucunya yang terkena sawan pada tahun 2002 dan sembuh.86

Joko Sulistyo, seorang pengusaha sepatu kulit asal Palur yang merasa kecewa terhadap praktek pengobatan alternatif milik Sumardi. Hal ini berawal ketika dirinya datang kepada Sumardi dengan harapan dapat memenangkan pemilihan umum DPR daerah Karanganyar tahun 2009. Namun pada akhirnya

84

Wawancara dengan Poernomo., 12 November 2016.

85

Wawancara dengan Sugiyanto 9 November 2016.

86

dirinya kalah atau tidak berhasil dalam pemilihan tersebut meskipun sudah melakukan syarat-syarat yang diberi Sumardi.87

Rita, seorang wedding singer asal Gathak sudah dua kali datang ke Padepokan Semar Mesem. Kunjungan pertama Rita dilakukan pada bulan September untuk didoakan agar job nya laris. Setelah kunjungan pertamanya tersebut Rita merasakan bahwa semakin banyak job nyanyinya. Dan kunjungan keduanya kali ini untuk berterima kasih dan minta didoakan lagi agar banyak yang memberi job nyanyi kepada dirinya.88

Totok Mahendra Jaya, seorang pedagang dari Sragen datang kepada Sumardi pertama kali untuk disembuhkan dari penyakit stressnya pada tahun 2006 dan berhasil. Pada tahun 2008 totok datang kembali untuk minta didoakan agar dagangan bunga gelombang cintanya laris tetapi pada waktu itu tidak berhasil karena dagangannya tidak laku dan pada akhirnya gulung tikar karena sudah tidak ada yang berminat, meskipun kedatangan Totok yang kedua kali untuk minta pelarisan ke Padepokan Semar Mesem tidak berhasil tidak menyurutkan minatnya pada Padepokan ini karena pada 21 Desember Totok datang kembali meminta bantuan Sumardi untuk puter giling perhiasan istrinya yang hilang.89

Heni seorang Ibu rumah tangga berasal dari Gemolong sudah dua kali datang ke Padepokan Semar Mesem. Kedatangannya yang pertama pada tahun 2015 untuk puter giling suaminya karena tidak pulang kerumah dan pergi dengan

87

Wawancara dengan Joko Sulistyo, 20 November 2016.

88

Wawancara dengan Rita, 21 Desember 2016

89

perempuan lain namun tidak begitu berhasil karena suaminya pulang ke rumah tetapi selalu melakukan kesalahan yang sama lagi. Kedatangannya yang kedua kali ini meminta didoakan agar lancar untuk mengurus perceraian dengan suaminya.90

Yani, Seorang Pramuniaga asal Sumber Lawang datang pertama kali untuk didoakan agar dapat bersanding dengan pria yang dicintainya dan berhasil karena pada pertengahan tahun dirinya dan pria yang dimaksud dapat menikah kemudian kedatangannya yang kedu kali ini untuk mengucapkan terima kasih dan minta didoakan agar keluarganya rukun, damai , sejahtera tidak ada penghalang atau rintangan.91

Yuli seorang pedagang dari Tawangmangu datang ke Sumardi pada awal tahun untuk muter giling suaminya namun, saat konsultasi dan diterawang oleh Sumardi, Sumardi mengatakan bahwa agak sulit untuk menarik kembali suaminya. Sumardi berusaha membantu namun semua tergantung oleh kehendak Tuhan dan Yuli diminta untuk bersabar dan rajin berdoa agar suaminya datang kembali pada dirinya namun, kenyataannya memang tidak berhasil karena suaminya mempunyai istri lagi. Yuli datang lagi kedua kalinya untuk meminta ketentraman batin dan minta didoakan agar dirinya dan anaknya dapat hidup layak bahagia meskipun tanpa suami.92

90

Wawancara dengan Heni, 21 Desember 2016

91

Wawancara dengan Yani, 22 Desember 2016

92

Ida seorang karyawan berasal dari Kartosuro datang ke Sumardi untuk berterimakasih karenas seminggu yang lalu sudah membantunya dalam memutar giling dompetnya yang berisi surat-surat penting yang hilang dijalan. Dompet itu diketemukan oleh seorang pria dan dikembalikan padanya setelah dirinya datang ke Padepokan Semar Mesem93

Dari sepuluh sample yang ada enam diantaranya keinginannya dapat berhasil dan empat tidak berhasil. Apabila dihitung dalam persentase maka dari sepuluh peminat pengobatan alternatif padepokan semar mesem 60% berhasil dan 40% gagal. Berhasil tidaknya praktek tersebut tidak menyurutkan beberapa minat pasien untuk menggunakan jasa Padepokan Semar Mesem lagi seperti Totok, Heni dan Yuli meskipun tidak berhasil dalam mewujudkan keinginan mereka tetap datang ke Padepokan Semar Mesem karena kepercayaan mereka bahwa suatu saat apabila Tuhan mengijinkan, permintaannya akan dikabulkan dengan bantuan Sumardi selain itu tarif yang sifatnya sukarela juga merupakan salah satu faktor yang membuat dirinya tetap datang ke Padepokan Semar Mesem untuk berkonsultasi apabila ada masalah.94

93

Wawancara dengan Ida, 22 Desember 2016

94

Dokumen terkait