• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengobatan OA dengan glukosamin dan kondroitin sulfat Penatalaksanaan OA yang baik hingga saat ini belum memuaskan. Penatalaksanaan OA yang baik hingga saat ini belum memuaskan

TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Pengobatan OA dengan glukosamin dan kondroitin sulfat Penatalaksanaan OA yang baik hingga saat ini belum memuaskan. Penatalaksanaan OA yang baik hingga saat ini belum memuaskan

setidaknya untuk memperlambat proses patologi pada OA sampai saat ini belum ditemukan. Belum ditemukan satu obatpun yang secara pasti dan meyakinkan, yang dapat mempengaruhi kondrosit dalam memacu proses sintesis rawan sendi sehingga kerusakan benar-benar diperbaiki dan bukan proses remodeling yang justru dapat dianggap sebagai kegagalan respon perbaikan sendi terhadap kerusakan rawan sendi. 14-16

Kondroprotektor sebagai modifying drugs untuk OA dibagi 2 yaitu symptom modifying drugs dan structure modifying drugs. Kondroprotektor yang sebenarnya adalah DMOADs , dan menurut Lequesne diartikan sebagai simptom dan structure modifying drugs dan ditujukan tidak hanya perlindungan terhadap rawan sendi namun lebih jauh lagi dalam pencengahan, penghentian, perlambatan proses patologi OA dan penyembuhan atau mengembalikan lesi rawan sendi. Dalam hal ini yang dimaksud sebagai kondroprotektor tidak lain adalah symptom modifying drugs atau sering dikenal sebagai symptomatic slow acting drugs for osteoarthritis (SYSADOA) karena belum ada obat yang memenuhi kriteria sebagai DMOADs. 14-16

Kelompok nutraceutical baik glukosamin, kondroitin sulfat atau lainnya banyak dikembangkan dengan maksud mengurangi pemakaian NSAID terutama mengatasi efek samping. Banyak tulisan yag menulis tentang hal ini seperti Das AM, Kalbhen DA, MCAlindon TE, dll, dan telah banyak publikasi dari tahun 1980 sampai saat ini yang membicarakan manfaat klinis kondroprotektor ini. 14,41,42 Reginster dkk membuktikan untuk pertama kalinya bahwa glukosamin pada pemberian jangka 3 tahun

mampu mempengaruhi struktur rawan sendi yaitu dengan didapatkannya pengurangan penyempitan celah sendi secara radiologis dan efektifitas simptomatik dibuktikan melalui pengukuran WOMAC. 14,43

Uebelhart D dkk dalam penelitianya membuktikan bahwa kondroitin sulfat dapat mempengaruhi perjalanan alamiah OA pada manusia melalui pembuktikan hambatan progresif OA secara radiologik. 14,44

Lee BF dalam penelitianya mendapatkan bahwa kondroitin sulfat memberikan efek mengatasi rasa nyeri yang lebih baik dibandingkan placebo dalam waktu pemberian 6 bulan tanpa adanya perbedaan efek dosis. 14,45

Bourgeois P dkk dalam penelitianya mendapatkan bahwa pemberian kondroitin sulfat 1200 mg sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi selama 3 bulan efektifitasnya terhadap parameter nyeri (VAS/ Visual Analogue Scale) dan indeks Lequesne’s tidak berbeda bermakna. 14,46

Kondroitin sulfat memiliki efek anti inflamasi dengan mekanisme yang belum jelas, ia tidak menghambat isoform COX atau enzim proteolitik, tetapi melalui hambatan in vitro pembentukan superoksida dan enzim lisosoma pada hepar. 14,47

Mc Carty MF dkk menjelaskan mekanisme glukosamin sulfat dapat memperbaiki rawan sendi dengan meningkatkan produksi HA oleh sinovium seolah-olah seperti efek menyerupai hormon yang dipicu oleh ikatan glukosamin sulfat terhadap protein membran sinovium. 14,47

Ganu dkk membuktikan bahwa N-glycosylation akan menurunkan kadar MMPs, nitric oxide, dan prostaglandi E2. 47

Kombinasi glukosamin sulfat dan kondroitin sulfat sering ditemukan dalam berbagai sediaan nutraceutical yang beredar dipasaran. 14-16

Karel Pavelha dkk pada penelitan selama 3 tahun secara acak, placebo kontrol, double-blind study, pemberian 1500 mg glukosamin sulfat sekali sehari pada 202 penderita OA lutut (diagnosa berdasarkan kriteria ACR) dengan menilai celah sendi secara radiografi, dan menilai gejala dengan indeks Lequesne mendapatkan pengurangan progresifitas dan gejala nyeri dan keterbatasan fungsi sendi pun terjadi perbaikan secara bermakna dibandingkan dengan pemberian placebo. Mereka mengatakan bahwa pengobatan jangka panjang dengan glukosamin sulfat akan mengurangi atau memperlambat progresifitas OA lutut mungkin karena terjadi modifikasi penyakit. 48

Bernard Mazieres dkk meneliti efikasi dan keamanan pemberian kondroitin sulfat 1 gram perhari dibandingkan pemberian placebo, dengan metode double blind randomized parallel group study selama pengobatan 3 bulan diikuti dengan 3 bulan periode post treatment pada penderita OA femorotibial. Penilaian dengan memakai indeks Lequesne, nyeri waktu aktifitas dan waktu istirahat, dan daily living pada 130 kasus (63 dengan kondroitin sulfat dan 67 dengan placebo). Didapatkan hasil efikasi dan tolarensi yang baik dibandingkan plasebo setelah 3 bulan pengobatan dan bertahan sampai 1 bulan. 49

Florent Richy dkk meneliti struktur dan efek simtomatik pemberian glukosamin sulfat dan kondroitin sulfat minimal 2 minggu secara oral pada OA lutut. Dengan metode komprehensive meta-analysis, terhadap efek penyempitan celah sendi dan indeks Lequesne, VAS, mobility, keamanan dan respon pengobatan. Dengan mengumpulkan semua penelitian, clinical trial dan penelitian yang dilakukan atau dipublikasikan sejak Januari 1980 sampai Maret 2002. Didapatkan hasil yang sangat bermakna pada pemberian glukosamin sulfat untuk semua hasil, dan pemberian kondroitin sulfat sangat efektif dengan penilaian indeks Lequesne, VAS, dan mobility dan kedua preparat tersebut sangat aman dipakai. 42

Secara umum dapat dikatakan bahwa glukosamin adalah zat pembentuk proteoglikan dan dibutuhkan untuk sintesis glukosaminoglikan, dan sumber nutrisi untuk sintesis glikosaminoglikan dan proteoglikan dan merupakan stimulan bagi kondrosit dan sebagai pemacu kondrosit dalam produksi kolagen dan proteoglikan lebih banyak serta sebagai pengatur metabolisme kartilage. 14-16,42,43,47,48

Secara umum dapat dikatan bahwa kondroitin adalah pembentuk matriks proteoglikan suatu zat yang menunjukkan efikasi dalam memperbaiki gejala OA dan merupakan zat anti inflamasi dan zat yang dapat memperbaiki integritas dan elastisitas dari kartilage. Juga dapat mempertahankan kesehatan cairan sinovial dan membantu menghambat enzim yang melisis kartilage. 14,42,44-47,49

Kombinasi glukosamin-kondroitin akan menstimulir kondrosit dalam meningkatkan sintesis proteoglikan dan glikosaminoglikan dan akan

memperbaiki integritas rawan sendi dan mempertahankan kesehatan cairan sinovial, dan kombinasi ini sebagai substrat primer biosintesis proteoglikan dan akan mencegah kerusakan dini pada rawan sendi dan berperan juga dalam keseimbangan sintesis dan degradasi rawan sendi.14-16,42-49

Penelitian tentang penggunaan kombinasi glukosamin sulfat dan kondroitin sulfat pada pasien osteoartritis sendi lutut yang dilaporkan di Medan sampai saat ini sepengetahuan penulis belum ada. Oleh karena itu penulis tertarik melakukan penelitian mengenai pengaruh penggunaan kombinasi glukosamin sulfat dan kondroitin sulfat pada pengobatan osteoartritis.

Dokumen terkait