• Tidak ada hasil yang ditemukan

Data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pretest dan post test. Adapun data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan observasi.Secara terinci analisis dari kedua data tersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Data Kuantitatif

Analisis data kuantitatif dimulai dengan memeriksa hasil tes setiap siswa sekaligus memeberikan skor pada lembar jawaban tes keterampilan proses sains dan tes hasil belajar dimana soal dengan jawaban benar diberi skor 1 dan soal dengan jawaban salah diberi skor 0. Kemudian menentukan nilai tes keterampilan proses sains dan tes hasil belajar dengan rentang nilai 0-100 dengan rumus sebagai berikut:

Nilai = skor yang diperoleh

skor ideal x 100

Hasil dari nilai keterampilan proses sains dan hasil belajar tersebut kemudian dirata-ratakan dan dicari gainnya dengan cara menghitung selisih antara skor post test dan pretest. Selanjutnya dilakukan uji statistik yang melalui langkah-lagkah berikut ini:

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk menguji normalitas data yang terkumpul dilakukan uji normalitas dengan test of normality dariKolmogorof-Smirnovdengan menggunakan software SPSS Versi 16 for windows.Rumusan hipotesis pengujian normalitas data, yaitu:

H0 : data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal H1 : data sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal

Uji normalitas dilakukan dengan α (taraf signifikansi) sebesar 5% (0,05).

Jika nilai signifikansi ≥0,05 maka H0 diterima. Jika nilai signifikansi <0,05 maka

H0 ditolak. Jika kedua data kelas berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan pengujian homogenitas data dengan menggunakan SPSS 16. Namun jika salah satu atau kedua data kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal, maka tidak diuji homogenitasnya, tetapi digunakan uji statistik nonparametrik dengan uji Mann Whitney pada SPSS 16.

b. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians ini dilakukan jika data berdistribusi normal, tetapi bila data tidak berdistribusi normal maka langkah selanjutnya dilakukan uji statistik nonparametrik. Uji homogenitas data digunakan untuk menguji homogen atau tidaknya data sampel yang diambil dari populasi yang sama. Untuk menganalisis homogenitas data, digunakan uji Levene’s test dalam SPSS 16. Rumusan hipotesis pengujian homogenitas, yaitu:

H0 = data sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians yang sama atau homogen.

H1 = data sampel berasal dari populasi yang mempunyai varians tidak sama atau tidak homogen.

Taraf signifikansi pada uji Levene’s test dengan menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05). Kriteria pengambilan keputusannya adalah jika nilai

signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima, tetapi jika nilai signifikansi < 0,05 maka

H0 ditolak.

c. Uji Beda Rata-rata

Jika data berdistribusi normal dan homogenitas variansnya sama, maka langkah selanjutnya yaitu uji beda rata-rata atau dikenal pula dengan uji-t.Uji independent sample t-test dilakukan dengan merumuskan hipotesis pengujian kesamaan nilai rata-rata pretest atau nilai rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol, yaitu sebagai berikut ini.

50

H1 : keterampilan proses sains siswa tidak sama

Selanjutnya, menghitung uji beda dua rata data pretest atau dua rata-rata data posttest dengan menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05). Adapun kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima

Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak

Dari kesimpulan di atas, jika data dari kedua kelas normal tetapi tidak homogen, maka masih digunakan uji independent sampel t-test, akan tetapi hasil dari pengujiannya dapat dilihat pada kolom Equal Variance Not Asumed (diasumsikan varians tidak sama).

d. Gain normal

Untuk menghitung peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dapat dilakukan dengan rumus gain yang dinormalisasi (N-Gain). Menurut Meltzer (Fauzan,2012) rumus yang digunakan untuk mencari gain yaitu sebagai berikut:

����= skor postes−skor pretes skor max− skor pretes

Hasil dari gain di atas ditafsirkan dengan menggunakan kriteria sebagai berikutHake (Fauzan, 2012):

Tabel 3.11 Kriteria tingkat N-Gain

Tingkat N-Gain Kriteria

g ≥ 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g < 0,7 Sedang

g < 0,3 Rendah

e. Analisis Data Anova Satu Jalur (One Way ANOVA)

Anova merupakan singkatan dari "analysis of varian" merupakan bagian dari metoda analisis statistik yang tergolong analisis komparatif (perbandingan) lebih dari dua rata-rata (Riduwan, 2006). Atau sering juga dikenal dengan nama uji-F (fisher test). Uji F ini dilakukan terhadap beberapa kelompok yang

independen, dalam hal ini yaitu kelompok siswa tinggi, sedang dan rendah.Untuk menentukan siswa termasuk kelompok tinggi, sedang dan rendah, diambil dengan cara menentukan siswa dari kelompok rendah dan tinggi 27% dari banyaknya peserta dan dilakukan berdasarkan peringkat skor yang diperoleh (Sudjana, 1990).

Dalam melakukan uji-F ini, harus dipenuhi beberapa asumsi, yaitu data dipilih secara random, berdistribusi normal dan variannya homogen (Riduwan, 2006).Jika semua hal tersebut terpenuhi, maka langkah selanjutnya yaitu menganalisis data dengan menggunakan uji one way ANOVA dalam SPSS 16. Rumusan hipotesis pengujiannya yaitu:

H0 = peningkatan KPS tiap kelompok sama satu dengan yang lain

H1 = peningkatan KPS tiap kelompok ada perbedaan satu dengan yang lain. Taraf signifikansi pada uji one way ANOVA dengan menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05). Kriteria pengambilan keputusannya adalah jika nilai

signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima, tetapi jika nilai signifikansi < 0,05 maka

H0 ditolak.

f. Uji Non Parametik

Jika syarat uji parametik tidak terpenuhi yakni data berdstribusi normal dan bervarian homogeny, maka dilakukan uji non-parametik dengan menggunakan uji Mann-Whitney dengan bantuan software SPSS Statistics v16 for Windows dengan taraf signifikansi 0,05.

2. Data Kualitatif

Analisis data kualitatif dimulai dengan mengelompokkan data ke dalam kategori tertentu.Selanjutnya sebagian data yang terkait dengan keperluan tertentu diolah dan dikualifikasikan seperlunya untuk menghasilkan suatu kesimpulan. Secara terperinci akan diuraiakan sebagai berikut:

a. Wawancara

Data hasil wawancara diolah dengan menganalisis jawaban dari responden kemudian mendeskripsikannya ke dalam bentuk penjelasan berupa tafsiran dari

52

jawaban yang disampaikan responden.Dalam hal ini yaitu pendapat dari guru dan siswa terhadap pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran CLIS.

b. Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu observasi aktivitas siswa selama pembelajaran CLIS.Observasi dilakukan oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang terdiri dari kolom aspek observasi beserta nilai. Selanjutnya data hasil observasi aktivitas siswa dianalisis untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Children Learning In Science (CLIS) terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran. Data pelaksanaan pembelajaran dianalisis untuk mengevaluasi aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Penilaian data hasil observasi dilakukan dengan carateknik penskoran terhadap indikator yang dilaksanakan, kemudian dideskripsikan dan ditafsirkan. Perolehan nilai dalam format observasi kegiatan siswa yaitu diperoleh dari kegiatan siswa dalam keterampilan proses sains siswa dalam pembelajaran. Setiap aspek, skor tertinggi adalah 3 dan apabila tidak muncul mendapatkan skor 0.

Setelah data diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, selanjutnya diadakan suatu validasi data untuk mendapatkan suatu gambaran dan kesimpulan yang dapat memperkuat hasil temuan di lapangan. Validasi data pada penelitian ini merujuk pada pendapat Hopkins (dalam Wiriatmaja, 2005: 168-171) yaitu :

a. Member Check, memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan cara mengkonfirmasikan dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir pembelajaran.

b. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif.

c. Audit Trail, yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing. d. Expert Opinim, yaitu pengecekan terakhir terhadap kesulitan temuan

peneliti kepada profesional, dalam hal ini penulis mengkonsultasikan dengan temuan kepada dosenpembimbing.

104 BAB V

Dokumen terkait