• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

KISI-KISI INSTRUMEN

H. Validitas dan Reliabilitas

I. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian

Hasil data Skor Gain dianalisis secara statistic dengan menggunakan

Software Statistical Package for Social Science (SPSS) for windows versi 17.0

dengan tahapan sebagai berikut : 1. Uji Gain Ternormalisasi

Uji gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan G-factor (N-Gain) (Hake & Mettzler, 2002: 126), berikut kriteria N-Gain dapat dilihat pada table 3.9.

Tabel 3. 9

Kriteria Peningkatan N-Gain

Gain ternormalisasi (G) Kriteria peningkatan

G < 0.3 Rendah

0,3 < G < 0,7 Sedang

G > 0,7 Tinggi

2. Uji Normalisasi

Uji normalisasi digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat ditentukan uji hipotesis yang akan digunakan uji parametric. Uji normalisasi yang digunakan adalah uji statistik

Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk, dengan batuan SPSS versi 17.0 for windows . uji ini

dilakukan untuk niai tes awal, tes akhir, dan N-Gain, baik kelas kontrol maupun kelas eksperiemen.

3. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas dilakukan dengan uji Levene melalu bantuan SPSS versi 17.0

for windows dengan batas signifikansi 95%. Kriteriannya:

a. Jika probabilitas atau signifikansi > 0,05 maka varian kelompok sama. b. Jika probabilitas atau signifikansi < 0,05 maka varian kelompok berbeda. 4. Uji T

Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis. Pengujian uji T dilakukan berdasarkan hipotesis statistik berikut:

Ho: Tidak Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan mengapresiasi drama siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol.

H1: Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan mengapresiasi drama siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol.

Cicih Wiarsih, 2013

Keefektifan Media Komik Dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Kemampuan Mengapresiasi Drama

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dikemukakan tentang simpulan dan saran yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun simpulan dan saran tersebut adalah sebagai berikut.

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dapat disimpulkan bahwa:

1. Dari hasil penelitian, diperoleh hasil bahwa media komik efektif digunakan dalam peningkatan kemampuan berpikir kreatif untuk 22 orang siswa. Hasil observasi kemampuan berpikir kreatif pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen yang menggunakan media komik diperoleh nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif sebesar 24,55 sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan media teks drama sebesar 16,14.

2. Berdasarkan perolehan data hasil penelitian, diperoleh simpulan bahwa media komik efektif digunakan dalam peningkatan kemampuan apresiasi drama untuk 22 orang siswa. Siswa di kelas eksperimen mengalami peningkatan kemampuan menulis naskah drama lebih tinggi dibandingkan dengan siswa di kelas kontrol. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil penelitian tentang kemampuan mengapresiasi drama pada aspek menulis naskah drama mendapatkan gain sebesar 36,86 sedangkan pada kelas kontrol yang menggunakan media teks drama mendapatkan gain sebesar 18,41. Begitu pula

dengan kemampuan performansi drama, siswa di kelas eksperimen yang menggunakan media komik mengalami peningkatan lebih signifikan dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan media teks drama. Hal ini terbukti dari perolehan gain di kelas eksperimen mendapatkan rata-rata gain sebesar 2,32 sedangkan di kelas kontrol sebesar 0,82.

3. Terdapat hubungan antara kemampuan berpikir kreatif dengan kemampuan mengapresiasi drama siswa. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi antara kemampuan berpikir kreatif dengan kemampuan mengapresiasi drama berada di bawah taraf signifikansi α 0,05 yaitu sig (2-tailed) 0,01 yang berarti antara kemampuan berpikir kreatif dengan kemampuan mengapresiasi drama saling berkorelasi atau berhubungan dan signifikan.

B.Saran

Berdasarkan temuan dilapangan dan hasil analisis penelitian, peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan guru pada khususnya. Penggunaan media komik dapat mendorong rasa ingin tahu dan dapat meningkatkan pola berpikir secara kreatif.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan penelitian selanjutnya berkaitan dengan pembelajaran apresiasi drama menggunakan media komik. Dengan demikian media komik akan semakin sempurna baik dari segi proses, maupun dari segi pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus benar-benar menguasai dan memahami media komik dengan kebutuhan anak dan tujuan pembelajaran.

Cicih Wiarsih, 2013

Keefektifan Media Komik Dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Kemampuan Mengapresiasi Drama

Sebagai tindak lanjut dan masukan dari hasil penelitian ini, berikut peneliti kemukakan beberapa saran dengan harapan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.

1. Bagi Guru bahasa Indonesia media komik dapat dijadikan alternatif media pembelajaran dan dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan terutama kemampuan mengapresiasi drama. Namun demikina, dalam penerapan media komik, guru harus memperhatikan:

a. Keberagaman komik. Pemilihan media komik harus selektif, jangan sampai memilih komik yang bersifat negatif bagi pembelajaran. Alangkah lebih baik jika guru membuat sendiri media komik yang akan digunakan, sehingga sesuai dengan karakter peserta didik.

b. Penggunaan media komik dalam pembelajaran perlu disesuaikan dengan jam pelajaran yang tersedia.

c. Penelitian ini di laksanakan di SD Laboratorium Percontohan UPI yang tentu memiliki motivasi belajar berbeda dengan sekolah lainnya. Oleh sebab itu, jika media komik akan dilakukan dalam penelitian bahasa lainnya, alangkah lebih baik jika dilakukan studi pendahuluan.

2. Bagi pimpinan Sekolah Dasar dan Lembaga Terkait (LPMP, P4TK, PGRI, Ditjen Pendidikan Dasar dan Dinas Pendidikan)

a. Hendaknya pimpinan sekolah lebih memotivasi guru untuk lebih kreatif dalam penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan kondisi anak dan fasilitas yang tersedia.

b. Memperluas kesempatan bagi para guru untuk berinovasi serta menyediakan media pembelajaran yang menunjang.

c. Pembelajaran apresiasi drama menggunakan media komik merupakan sebuah upaya menumbuhkembangkan nilai-nilai karakter. Oleh karena itu, media ini perlu disosialisasikan dengan sebaik-baiknya dengan harapan dimasa mendatang dapat digunakan tidak hanya dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Cicih Wiarsih, 2013

Keefektifan Media Komik Dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Kemampuan Mengapresiasi Drama

Dokumen terkait