• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.3 Metode Penelitian

3.3.2 Pengolahan dan Analisis Data

Gambaran mengenai kepuasan kerja dapat diperoleh secara kualitatif. Data kualitatif dikaji dan disajikan dalam bentuk deskriptif, dalam bentuk tabel, bagan, ataupun gambar untuk mempermudah pemahaman.

Metode analisis data yang digunakan untuk memperoleh nilai tentang kepuasan kerja adalah mean. Mean adalah nilai rata-rata dari observasi suatu variabel dan merupakan jumlah semua variabel dibagi jumlah observasi (Istijanto, 2005). Mean dirumuskan sebagai berikut:

x= n

x

...(3)

Dimana :

x = mean atau rata-rata

x= jumlah data semua responden n = jumlah responden

Setelah dilakukan analisis data dengan Mean, kemudian dilakukan uji t. Uji t merupakan uji statistik terhadap signifikan tidaknya nilai rata-rata sampel terhadap nilai yang diuji (Istijanto, 2005). Nilai rata-rata sampel dilambangkan dengan μ. Dalam pengujian ini, hipotesis yang diuji (ho)

dan hipotesis alternatif (h1) sering dilambangkan dalam bentuk :

ho: μ= nilai yang diuji

Kepuasan kerja juga dianalisis berdasarkan karakteristik karyawan di PT BPRS Amanah Ummah untuk melihat apakah kepuasan kerja karyawan berbeda untuk masing-masing karakteristik yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, masa kerja dan jumlah tanggungan. Alat analisis data yang digunakan adalah uji t untuk rata-rata beda dua sampel independen (independent sample t test) dan analisis varians (ANOVA) untuk rata-rata lebih dari dua sampel.

Sedangkan untuk mengetahui hubungan kompensasi dengan kepuasan kerja menggunakan metode Korelasi Rank Spearman dengan rumus sebagai berikut (Umar, 2003) :

(

1

)

6 1 2 2 − − =

n n d rs i ………..(4) Dimana :

( ) ( )

[

]

2 2

di = R XiRYi ………..(5)

Nilai rs akan berada pada selang -1 hingga +1. Tanda negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, sedangkan tanda positif menunjukkan hubungan yang searah. Batasan yang digunakan untuk mengkategorikan nilai korelasi adalah sebagai berikut :

1. 0,00-0,25 atau -0,00 sampai -0,25 : No association, kondisi ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara kompensasi dengan kepuasan kerja karyawan.

2. 0,26-0,50 atau -0,26 sampai -0,50 : Moderately low association, kondisi ini menunjukkan hubungan antara kompensasi dengan kepuasan kerja karyawan lemah

3. 0,51-0,75 atau -0,51 sampai -0,75 : Moderately high association, kondisi ini menunjukkan hubungan antara kompensasi dengan kepuasan kerja karyawan agak kuat

4. 0,76-1,00 atau -0,76 sampai 1,00 : High association, kondisi ini menunjukkan hubungan yang terjadi antara kompensasi dengan kepuasan kerja karyawan adalah kuat.

Selain itu, tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,05. Jika tingkat signifikansi berada di bawah atau sama dengan 0,05 maka hipotesis H0 diterima dan H1 ditolak.

H0 = tidak terdapat hubungan antara kompensasi dengan kepuasan kerja

karyawan

H1 = terdapat hubungan antara kompensasi dengan kepuasan kerja

karyawan.

Semua data yang telah diperoleh dianalisis dan diolah menggunakan software microsoft excel dan SPSS versi 12.00.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Amanah Ummah adalah salah satu Bank Perkreditan Rakyat Syariah yang tumbuh di Indonesia, khususnya wilayah Bogor Barat yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam yang bertujuan diantaranya menumbuhkan ekonomi masyarakat atas dasar syariah Islam sebagaimana yang telah diatur dalam Undang-undang nomor 10 tahun 1998.

Bangsa Indonesia mayoritas penduduknya beragama Islam, maka kehadiran Bank syariah yang diyakini prinsip-prinsip dan operasionalnya sesuai dengan syariah Islamiyah adalah suatu kebutuhan sekaligus suatu keharusan. Hal ini didasarkan pada suatu keyakinan ummat yang kuat bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang tidak hanya mengatur masalah aqidah dan akhlaq juga mengatur ibadah dan muamalah dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kehidupan sosial-ekonomi.

Seorang ulama dan cendekiawan muslim Bogor, yaitu Bapak KH. Soleh Iskandar (Alm), saat menjabat sebagai ketua Badan Kerjasama Pondok Pesantren (BKSPP) Jawa Barat, mulai merintis pembentukan sebuah lembaga keuangan yang mampu menyentuh sekaligus menolong masyarakat muslim yang hidup dibawah garis kemiskinan. Dalam berbagai kesempatan beliau melontarkan gagasannya dihadapan sejumlah ulama dan cendekiawan muslim, ternyata mendapatkan tanggapan dan dukungan yang positif. Selanjutnya pada awal Januari 1991 secara resmi beliau mengundang sejumlah ulama, cendekiawan dan pengusaha muslim untuk membicarakan pendirian lembaga keuangan.

Pertemuan tersebut mencapai kesepakatan bahwa sudah saatnya dibentuk lembaga keuangan yang beroperasi atas dasar Syariah Islam yang nantinya dapat membantu masyarakat muslim khususnya pengusaha muslim yang berekonomi lemah. Mengingat pada saat itu belum ada peraturan resmi tentang lembaga keuangan Islam, maka dibentuk Lembaga Swadaya

Masyarakat yang berupa gerakan simpan pinjam yang diberi nama Koperasi Ikhwanul Muslimin. Pertengahan Januari 1991, pemrakarsa mendapatkan informasi bahwa di Indonesia khususnya di Jawa Barat telah lahir BPR yang beroperasi berdasarkan syariah. Awal Februari 1991, dibentuk tim untuk menyusun proposal pendirian Bank Syariah, bulan Juli 1991 proposal diajukan ke Departemen Republik Indonesia dan tanggal 16 Desember 1991 terbit izin prinsip dari Departemen Keuangan Republik Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1992 bertepatan dengan tanggal 02 Muharam 1413 H terbit izin operasional usaha Bank, akhirnya tanggal 11 Juli 1992 diadakan soft opening sekaligus melakukan operasionalnya. Peresmiannya dilaksanakan tanggal 8 Agustus 1992 oleh Bapak Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Bogor. Dengan demikian, BPRS Amanah Ummah lahir dan beroperasi dengan semangat keagamaan dan keinginan yang kuat untuk memperbaiki kehidupan ekonomi umat Islam. Seiring dengan perkembangannya, hingga saat ini PT BPRS Amanah Ummah telah memiliki dua kantor kas yaitu di Pasar Darmaga dan di Universitas Ibnu Khaldun (UIKA).

Visi dari PT BPRS Amanah Ummah adalah menjadi BPR Syariah pilihan ummat dan menjadi BPR Syariah yang amanah dan profesional. Misi PT BPRS Amanah Ummah adalah membangun kualitas kehidupan ummat melalui perbankan syariah. Motto PT BPRS Amanah Ummah adalah meraih laba, menepis riba, mengundang berkah. Budaya PT BPRS Amanah Ummah adalah pelayanan cepat, amanah dan ramah.

Struktur organisasi PT BPRS Amanah Ummah menggunakan model fungsional. Model fungsional adalah model yang dalam penentuan strukturnya, pertimbangan utama yang digunakan adalah pengelompokkan fungsi-fungsi sejenis, baik tugas pokok maupun tugas penunjang (Siagian, 2005). Gambar struktur organisasi PT BPRS Amanah Ummah dapat dilihat pada Lampiran 3.

4.2 Karyawan

Karyawan di PT BPRS Amanah Ummah adalah mereka yang telah diangkat dan diberi tugas oleh pejabat yang berwenang dan digaji dengan

peraturan yang berlaku di PT BPRS Amanah Ummah. Karyawan di PT BPRS Amanah Ummah menurut statusnya terdiri dari :

a. Karyawan Kontrak

Karyawan kontrak adalah karyawan yang terikat dalan hubungan kerja dengan PT BPRS Amanah Ummah untuk waktu tertentu atau berdasarkan perjanjian kontrak kerja. Kebijakan PT BPRS Amanah Ummah mengenai karyawan kontrak adalah sebagai berikut :

1) Hubungan kepegawaian antara PT BPRS Amanah Ummah dengan

karyawan yang bersangkutan diatur secara khusus dalam kontrak kerja yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban antara PT BPRS Amanah Ummah dan karyawan

2) Lama kontrak kerja maksimal dua tahun dan dapat diperpanjang satu kali dengan jumlah keseluruhan masa kerja tidak melebihi tiga tahun

3) Apabila karyawan atau PT BPRS Amanah Ummah memutuskan hubungan kerja sebelum masa kontrak kerja berakhir, maka pihak yang memutuskan harus membayar ganti rugi sebesar gaji pegawai yang bersangkutan sampai dengan masa kontrak kerja berakhir

4) Apabila karyawan kontrak melakukan pelanggaran maka pihak PT BPRS Amanah Ummah dapat memberhentikan tanpa memberikan ganti rugi 5) Bagi karyawan kontrak yang selama masa kerjanya menunjukkan prestasi

kerja yang memuaskan, maka atasan yang bersangkutan dapat merekomendasikan untuk diangkat sebagai pegawai tetap, dengan tidak perlu menjalani masa percobaan

6) Ketentuan mengenai evaluasi karyawan kontrak diatur dalam ketentuan tersendiri.

b. Karyawan Tetap

Karyawan tetap adalah karyawan yang terikat dalam hubungan kerja dengan PT BPRS Amanah Ummah untuk jangka waktu tidak tertentu, serta diangkat dengan Surat Keputusan Direksi. Kebijakan PT BPRS Amanah Ummah mengenai karyawan tetap adalah sebagai berikut :

1) Calon karyawan yang telah lulus seleksi dan disetujui untuk diterima sebagai pegawai tetap ditempatkan dalam masa percobaan tiga bulan

2) Calon karyawan selama masa percobaan mendapatkan haknya berupa gaji pokok, tunjangan makan dan transportasi

3) Selama masa percobaan masing-masing pihak dapat memutuskan

hubungan kerjanya tanpa syarat dan tidak ada kewajiban apapun dari pihak PT BPRS Amanah Ummah untuk memberikan pesangon

4) Seorang karyawan yang menurut penilaian atasan telah melampaui masa percobaan, dapat diangkat menjadi karyawan tetap dengan diberikan surat pengangkatan.

Karyawan di PT BPRS Amanah Ummah menurut fungsinya terdiri dari : a. Clerikal atau banking staff

Clerikal atau banking staff adalah karyawan PT BPRS Amanah Ummah yang melakukan kegiatan operasional ataupun administratif perusahaan secara langsung.

b. Non Clerikal atau non banking staff

Non Clerikal adalah karyawan PT BPRS Amanah Ummah yang tidak melakukan kegiatan operasional atau administratif perusahaan secara langsung, seperti: teknisi, sopir, satuan pengaman dan cleaning servise. Setiap karyawan PT BPRS Amanah Ummah memiliki hak dan kewajiban sebagai berikut :

a. Setiap karyawan PT BPRS Amanah Ummah wajib mentaati peraturan kepegawaian serta melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenangnya dengan penuh pengabdian dan rasa tanggung jawab dengan landasan iman dan taqwa kepada Allah SWT

b. Setiap karyawan PT BPRS Amanah Ummah wajib menyimpan rahasia

Bank maupun rahasia jabatan

c. Setiap karyawan PT BPRS Amanah Ummah berhak memperoleh gaji dan imbalan lainnya menurut peraturan yang berlaku

d. Setiap karyawan PT BPRS Amanah Ummah berhak memperoleh cuti

menurut peraturan yang berlaku

e. Setiap karyawan PT BPRS Amanah Ummah berhak memperoleh kenaikan grade/pangkat sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Mekanisme penerimaan karyawan di PT BPRS Amanah Ummah adalah sebagai berikut :

a. Penerimaan karyawan dilakukan berdasarkan usulan dari Kepala Bidang atau Direksi sesuai dengan kebutuhan PT BPRS Amanah Ummah.

b. Penerimaan karyawan dapat dilakukan dengan tiga jalur yaitu :

1) Calon karyawan mengirimkan surat lamaran kepada PT BPRS

Amanah Ummah

2) Pihak PT BPRS Amanah Ummah menginformasikan secara terbuka melalui berbagai media

3) Cara lain yang dapat menarik pelamar potensial untuk mengirimkan lamarannya ke PT BPRS Amanah Ummah.

c. Seleksi yang harus dilalui untuk menjadi karyawan PT BPRS Amanah Ummah sebagai berikut :

1) Administratif

Seleksi administratif adalah pengecekan terhadap kelengkapan data/berkas dan kesesuaian disiplin ilmu dengan posisi yang dibutuhkan

2) Tertulis dan praktek

Seleksi tertulis adalah pengujian kemampuan teoritis tentang disiplin ilmu yang dibutuhkan oleh PT BPRS Amanah Ummah. Sedangkan seleksi praktek adalah pengujian keahlian (skill) calon pegawai terhadap tugas yang akan dikerjakan.

3) Wawancara

Seleksi wawancara adalah pengujian terhadap kemampuan dan wawasan tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan.

4) Psikotes

Seleksi psikotes adalah seleksi untuk melihat potensi dan kemampuan calon karyawan dalam hal intelektual, sistematika kerja, kepribadian, serta kesesuaiannya dengan posisi/jabatan yang akan ditempati. Psikotes dilakukan oleh pihak yang ditunjuk PT BPRS Amanah Ummah. Biaya psikotes ditanggung oleh pihak PT BPRS Amanah Ummah.

5) Pemeriksaan kesehatan

Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk mengetahui kesehatan calon karyawan. Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan di klinik/laboratorium/dokter yang ditunjuk oleh PT BPRS Amanah Ummah atau milik pemerintah. Pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan darah, urine dan paru-paru. Biaya pemeriksaan dibebankan kepada pihak PT BPRS Amanah Ummah.

d. Bagi mereka yang telah memenuhi semua persyaratan, maka proses pengangkatannya diusulkan oleh Kepala Bidang Umum dan Personalia kepada Direksi.

Setelah calon karyawan memenuhi semua persyaratan di atas, maka proses pengangkatannya melalui prosedur sebagai berikut :

a. Setiap karyawan PT BPRS Amanah Ummah diangkat dalam

grade/pangkat tertentu sesuai dengan pendidikan dan jabatan yang disandangnya

b. Hak untuk menaikkan grade/pangkat seorang karyawan merupakan

wewenang Direksi atas usulan Kepala Bidang dengan mempertimbangkan prestasi kerja sebagai kriteria utama.

c. Mutasi seorang karyawan adalah wewenang Direksi atas usulan Kepala Bidang.

Apabila semasa kerja, terjadi pernikahan antar karyawan. Ketentuan yang berlaku adalah sebagai berikut :

a. Apabila karyawan tetap menikah dengan karyawan tetap lainnya, maka salah satu dari karyawan tersebut putus hubungan kerja dengan mendapatkan uang pesangon

b. Besarnya uang pesangon akan ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi PT BPRS Amanah Ummah berhak memilih karyawan yang tetap

dipekerjakan dan pada pasangannya diberikan keleluasaan untuk meninggalkan PT BPRS Amanah Ummah sampai akhir bulan ketiga sejak tanggal pernikahannya.

Dokumen terkait